UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DI KELAS VIII SMP SWASTA HARAPAN STABAT TAHUN AJARAN 2012/2013.

(1)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

DI KELAS VIII SMP SWASTA HARAPAN STABAT TAHUN AJARAN 2012/2013

Oleh : Fitriana NIM. 408111052

Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2013


(2)

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan berkah-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini berjudul “ Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas VIII SMP Swasta Harapan Stabat Tahun Ajaran 2012/2013”. Adapun tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dra. N. Manurung, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal penyusunan proposal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Dra. Nerli Khairani, M.Si, Bapak Drs. W.L. Sihombing, M.Pd, dan Bapak Drs. H. Banjarnahor, M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd. sebagai dosen pembimbing akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar, M.Si. selaku rektor Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di rektorat, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D, selaku dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan beserta para staf pegawai di fakultas, seluruh Bapak dan Ibu dosen serta staf pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu penulis.Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Bayu Pancarani Kesuma Negara Dayli, S.E., selaku kepala SMP Swasta Harapan Stabat serta guru-guru yang telah banyak membantu dalam penelitian ini.

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda yang telah banyak memberikan dukungan, do’a, semangat, bantuan moril maupun


(4)

v

materil kepada penulis dalam menyelesaikan pendidikan di Unimed. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada saudara-saudari jurusan matematika, Lilis Supryanti, Dian Rizki Anggraini, Maharani Putri, Yeni Septiani Rambe, Rahmi Oktina, Suci Mulianti, Anita Harahap, Jami’ah, Basaria Sitohang, Widya Isnaini, Fakhrunnisa, Tati Utami, Nining Aprilia Sari, Rahmi Mawaddah dan seluruh teman-teman pendidikan matematika kelas A angkatan 2008.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan. Semoga Allah SWT senantiasa mencurahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Medan, Maret 2013 Penulis,

Fitriana


(5)

iii

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa melalui Model Pembelajaran Quantum Teaching

di Kelas VIII SMP Swasta Harapan Stabat Tahun Ajaran 2012/2013

Fitriana (NIM 408111052)

ABSTRAK

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kesulitan apa saja yang dialami siswa kelas VIII SMP Swasta Harapan Stabat dalam memahami teorema pythagoras pada saat proses pembelajaran dan untuk mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan teorema pythagoras SMP Swasta Harapan Stabat melalui model pembelajaran Quantum Teaching.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Swasta Harapan Stabat Tahun Ajaran 2012/2013 yang berjumlah 39 orang. Objek dalam penelitian ini adalah hasil belajar. Untuk memperolah data dalam penelitian ini digunakan Tes Hasil Belajar I dan Tes Hasil Belajar II yang berbentuk uraian. Tes Hasil Belajar I berjumlah 5 soal dan Tes Hasil Belajar II berjumlah 5 soal.

Setelah data terkumpul dan dilakukan analisis maka diperoleh hasil analisisnya : (1) Tes hasil belajar I di siklus I diperoleh 21 orang (53,85%) telah mencapai tingkat ketuntasan belajar (yang mendapat nilai minimal 65) dan 18 orang (46,15%) yang belum mencapai ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 65,64 . (2) Tes hasil belajar II di siklus II diperoleh 34 orang (87,18%) yang telah mencapai tingkat ketuntasan belajar, sedangkan 5 orang (12,82%) belum mencapai ketuntasan belajar, dengan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 77,56. Maka terjadi peningkatan ketuntasan belajar siswa dari siklus I dan siklus II sebesar 33,33% dan peningkatan nilai rata-rata hasil belajar siswa sebesar 11,92.

Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa upaya pembelajaran pada pokok bahasan teorema pythagoras dengan menggunakan model pembelajaran Quantum Teaching dapat meningkatkan hasil belajar siswa.


(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembaran Pengesahan... i

Riwayat Hidup ... ii

Abstrak ... iii

Kata Pengantar ... iv

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

Daftar Lampiran... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Masalah ... 1

1.2.Identifikasi Masalah ... 5

1.3.Batasan Masalah ... 5

1.4.Rumusan Masalah ... 5

1.5.Tujuan Penelitian ... 5

1.6.Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1.Kerangka Teoritis ... 7

2.1.1. Pengertian Belajar ... 7

2.1.2. Pengertian Hasil Belajar ... 8

2.1.3. Pengertian Matematika ... 9

2.1.4. Belajar Matematika ... 10

2.1.5. Pengertian Model Pembelajaran ... 11

2.1.6. Model Pembelajaran Quantum Teaching ... 13

2.1.7. Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching dalam Pythagoras 15 2.1.8. Teorema Pythagoras ... 17

2.2.Kerangka Konseptual ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

3.1.Lokasi Penelitian ... 26

3.2.Subyek dan Objek Penelitian ... 26

3.3. Jenis Penelitian ... 26

3.4.Prosedur Penelitian ... 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 33

4.1. Hasil Penelitian ... 33

4.1.1. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus I 33

4.1.2. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pada Siklus II 51

4.2. Temuan Penelitian 57


(7)

vii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 61

5.1. Kesimpulan 61

5.2. Saran 62

DAFTAR PUSTAKA ... 64


(8)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tingkat Penguasaan Siswa 31

Tabel 4.1. Data Kesalahan Siswa Pada Tes Awal Soal Nomor 1 33

Tabel 4.2. Data Kesalahan Siswa Pada Tes Awal Soal Nomor 2 34

Tabel 4. 3. Data Kesalahan Siswa Pada Tes Awal Soal Nomor 3 34

Tabel 4.4. Data Kesalahan Siswa Pada Tes Awal Soal Nomor 4 35

Tabel 4. 5. Data Kesalahan Siswa Pada Tes Awal Soal Nomor 5 35

Tabel 4. 6. Data Kesalahan Siswa Pada Tes Belajar I Soal Nomor 1 46

Tabel 4. 7. Data Kesalahan Siswa Pada Tes Belajar I Soal Nomor 2 46

Tabel 4.8. Data Kesalahan Siswa Pada Tes Belajar I Soal Nomor 3 47

Tabel 4.9. Data Kesalahan Siswa Pada Tes Belajar I Soal Nomor 4 47


(9)

ix

GAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Desain Penelitian Tindakan Kelas


(10)

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 Siklus I ... 66

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 Siklus I ... 70

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 Siklus I ... 74

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 4 Siklus II ... 79

Lampiran 5 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 5 Siklus II ... 83

Lampiran 6 Lembar Validitas Tes Awal ... 87

Lampiran 7 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar I ... 93

Lampiran 8 Lembar Validasi Tes Hasil Belajar II ... 99

Lampiran 9 Kisi-Kisi Tes Awal ... 105

Lampiran 10 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar I... 106

Lampiran 11 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar II ... 107

Lampiran 12 Tes Awal ... 108

... Lampiran 13 Alternatif Penyelesaian Tes Awal ... 109

Lampiran 14 Tes Hasil Belajar I... 112

Lampiran 15 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar I ... 114

Lampiran 16 Tes Hasil Belajar II 116

Lampiran 17 Alternatif Penyelesaian Tes Hasil Belajar II ... 117

Lampiran 18 Nama-Nama Validator 120

Lampiran 19 Pedoman Penskoran Tes Awal 121

Lampiran 20 Pedoman Penskoran Tes Hasil Belajar I 122


(12)

xi

Lampiran 22 Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pada Tes Awal 124 Lampiran 23 Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus I 127 Lampiran 24 Deskripsi Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa Pada Siklus II 130 Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian ... 133

Lampiran 26 Lembar Observasi Langkah Pembelajaran Siklus I 135


(13)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan dirinya, sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi dalam kehidupan.Perkembangan di bidang pendidikan merupakan sarana dan wadah dalam pembinaan sumber daya manusia, oleh karena itu pendidikan perlu mendapatkan perhatian dalam penanganan baik dari pemerintah, masyarakat, dan keluarga.

Menurut UU No.20 Tahun 2003 (dalam Hasbullah , 2011:4)

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diberlakukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Selanjutnya John Dewey (dalam Hasbullah, 2011:2) mangatakan bahwa: “Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional ke arah alam dan sesama manusia.”

Matematika merupakan matapelajaran yang penting. Cockroft (dalam Abdurrahman, 2009 :253) mengemukakan alasan pentingnya siswa belajar matematika:

“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena : (1) selalu digunakan dalam kehidupan sehari-hari; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan , dan; (6) memberikan kemampuan terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang”. Kemudian, Cornelius (dalam abdurrahman, 2003:253) mengemukakan: “Lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan (1).Sarana berpikir yang jelas dan logis, (2).Sarana untuk pemecahan masalah kehidupan sehari – hari, (3).Sarana mengenal pola – pola hubungan dan generalisasi pengalaman, (4).Sarana untuk


(14)

2

mengembangkan kreativitas dan (5).Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan budaya.”

Pentingnya penguasaan dan banyaknya manfaat di bidang matematika membuat banyak pihak menaruh perhatian terhadap proses penguasaan matematika dalam konteks pendidikan. Semua pihak berupaya agar siswa dapat menguasai matematika.Namun, mata pelajaran matematika belum menjadi mata pelajaran yang diminati oleh banyak siswa. Masih banyak siswa yang menganggap matematika sebagai mata pelajaran yang susah, rumit, dan sulit dipahami. Seperti yang dikemukakan oleh Abdurrahman (2009:252) bahwa :”Dari berbagai bidang studi yang diajarkan di sekolah, matematika merupakan bidang studi yang dianggap paling sulit oleh para siswa, baik yang tidak berkesulitan belajar, dan lebih-lebih bagi siswa yang berkesulitan belajar.”

Senada dengan di atas, Nawangsari (http://www.guru-math-offline.blogspot.com) menyatakan bahwa:”Matematika sejak dulu memang dianggap oleh siswa sebagai pelajaran yang sulit dan menakutkan. Karakteristik matematika yang abstrak dan sistematis menjadi salah satu alasan sulitnya siswa mempelajari matematika serta menjadikan siswa kurang berminat dalam mempelajarinya.”

Dunia pendidikan matematika dihadapkan pada masalah rendahnya hasil belajar anak didik pada setiap jenjang pendidikan terhadap matematika. Menurut Marpaung (http://www.kompas.com) menyakan bahwa: ”Pembelajaran mata pelajaran matematika di Indonesia masih lemah, pengajaran terfokus dan masih terpaku pada rumusan baku”.Salah satu faktor yang mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika adalah kebanyakan siswa tidak menyukai matematika karena matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang paling sulit dan menakutkan sehingga membuat siswa malas mempelajari matematika.

Disamping itu belum digunakannya pembelajaran yang variatif, interaktif, dan menyenangkan akan memicu siswa tidak menyukai matematika dan menganggap matematika sebagai momok yang menakutkan. Pembelajaran lebih terpusat pada guru (teacher-centered) sehingga siswa menjadi pasif. Guru mendominasi pembelajaran, sementara siswa hanya menjadi pendengar dan


(15)

3

pencatat yang baik. Hal ini berdampak pada sikap siswa yang kurang mandiri, tidak berani mengungkapkan pendapat sendiri, selalu meminta bimbingan guru dan kurang gigih mencoba menyelesaikan masalah matematika, sehingga pengetahuan yang dipahami siswa hanya sebatas yang diberikan guru..

Ridha (http://www.duniaguru.com, 2007) yang mengatakan:

“Namun berdasarkan temuan di lapangan secara umum dapat disimpulkan, bahwa rendah bahkan musnahnya minat siswa untuk menekuni bidang studi matematika di antaranya karena adanya image yang mengganggu pikiran sebagian besar siswa kita, yaitu matematika dianggap pelajaran yang super rumit, rajanya pelajaran studi dan jelimat sehingga berjumpa dengan pelajaran matematika seperti bertemu dengan hantu yang menyeramkan”.

Hal ini mengakibatkan siswa kurang antusias menerima pembelajaran matematika, mereka lebih bersifat pasif, enggan, takut, atau malu mengungkapkan ide-ide atau pun masalah–masalah yang dihadapi atas soal yang diberikan guru sehingga siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal–soal tersebut. Seperti halnya di SMP Swasta Harapan Stabat, sebagian besar siswa mengalami kesulitan dalam belajar Matematika. Hasil wawancara dengan Ibu Relawati,S.Pd, salah satu guru matematika di SMP Swasta Harapan Stabat pada tanggal 18 April 2012 mengatakankan bahwa:

“Kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika tergolong cukup rendah..Apalagi untuk soal – soal penerapan mereka sangat kesulitan dalam mengubahnya kedalam bentuk matematika sehingga mereka sangat kerepotan dalam menyelesaikannya, hal ini mengakibatkan hasil belajar matematika siswa cukup rendah”.

Faktor lain yang mempunyai andil yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar matematika adalah pemilihan model pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran dalam menyajikan pelajaran sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.Ketidaktepatan penggunaan model pembelajaran akan membuat kejenuhan siswa dalam menerima pelajaran matematika dan mempengaruhi hasil belajar matematika siswa. Jika dilihat dari aktivitas pembelajaran dikelas yang selama ini dilakukan oleh guru yang kurang memvariasikan model–model pembelajarannya dimana pembelajaran matematika disekolah masih didominasi oleh guru dan kurangnya keterlibatan siswa dalam


(16)

4

proses belajar mengajar mengakibatkan rendahnya hasil belajar matematika siswa, Seperti yang dikemukakan oleh Abbas (http://www.depdiknas.go.id) bahwa :

“Faktor yang menjadi penyebab rendahnya hasil belajar matematika siswa, Salah satunya adalah ketidaktepatan penggunaan model pembelajaran yang digunakan oleh guru didalam kelas.Kenyataan menunjukkan bahwa selama ini model pembelajaran yang bersifat konvensional dan banyak didominasi oleh guru.”

Menyadari hal tersebut, perlu adanya suatu pembaharuan dalam model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk dapat mempelajari materi pelajaran lebih mudah, lebih cepat dimengerti, lebih bermakna, efektif dan menyenangkan sebagai upaya meningkatkan nilai mata pelajaran matematika salah satunya adalah model pembelajaran “ Quantum Teaching”.

Sebagai salah satu model pembelajaran “Quantum Teaching” menginteraksikan segala komponen di dalam kelas dan lingkungan sekolah untuk dirancang sedemikian rupa sehingga semua berbicara dan bertujuan untuk kepentingan murid, agar murid dapat mengembangkan diri sesuai dengan IQ (Intelgencia Quatien), EQ (Emotional Quatien), dan SQ(Spiritual Quatien).

Pada pembelajaran matematika khususnya pada materi Teorema Pythagoras yang dipelajari oleh siswa kelas VIII sering ditemukan siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan permasalahan yang disajikan mengenai materi tersebut. Setelah penulis melakukan observasi awal ke sekolah dan mewawancarai guru matematika di SMP Swasta Harapan, beliau mengatakan bahwa kendala dalam memberikan materi Teorema Pythagoras ini kepada siswa adalah siswa terkadang masih bingung dalam menggunakan rumus teorema Pythagoras, terutama persoalan yang merupakan tingkat aplikasi.

Dari uraian di atas peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan pembelajaran “ Quantum Teaching”. Adapun judul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING DIKELAS VIII SMP SWASTA HARAPAN STABAT TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013.


(17)

5

1.2. Identifikasi Masalah

1. Matematika merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh siswa.

2. Pembelajaran matematika masih didominasi oleh guru sehingga siswa hanya

menerima tanpa memiliki pengalaman belajar

3. Siswa mengalami kesulitan dalam belajar Matematika khususnya pada

pokok bahasan teorema Pythagoras.

4. Hasil belajar matematika siswa rendah.

1.3. Batasan Masalah

Karena luasnya ruang lingkup permasalahan dan agar penelitian menjadi lebih efektif, jelas dan terarah, masalah dibatasi pada penggunaan model pembelajaran quantum teaching sebagai upaya dalam meningkatkan hasil belajar matematika siswa

pada materi Teorema Pythagoras di kelas VIII SMP Swasta Harapan Stabat .

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas yang menjadi rumusan masalah adalah :

1. Kesulitan apa yang dihadapi siswa dalam mempelajari materi teorema

pythagoras di kelas VIII SMP Swasta Harapan Stabat tahun ajaran 2012/2013?

2. Upaya - upaya apa yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar

matematika siswa pada materi teorema pythagoras di kelas VIII SMP Swasta Harapan Stabat melalui model pembelajaran Quantum Teaching?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui kesulitan siswa dalam mempelajari materi teorema

pythagoras di kelas VIII SMP Swasta Harapan Stabat tahun ajaran 2012/2013.

2. Untuk mengetahui upaya apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan hasil


(18)

6

Swasta Harapan Stabat tahun ajaran 2012/2013 melalui model pembelajaran Quantum Teaching

.

1.6. Manfaat Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Peneliti, menambah pengetahuan dan ketrampilan peneliti mengenai

pembelajaran Quantum Teaching untuk pembelajaranselanjutnya.

2. Guru, guru akan mempunyai wawasan baru terhadap model pembelajaran,

3. Siswa, akan sangat menguntungkan dengan adanya penelitian ini karena

siswa dapat mengenal model pembelajaran Quantum Teaching yang inovatif dan aktif, dampaknya dapat mengubah pandangan siswa terhadap pembelajaran matematika dari matematika itu sulit, tidak menyenangkan menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan dan lebih mudah dipelajari.

4. Dapat dijadikan bahan masukan bagi penelitian sejenis.

5. Untuk memperkenalkan Quantum Teaching sebagai variasi model


(19)

61

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Kesulitan siswa dalam memahami teorema Pythagoras adalah :

a. Siswa sulit membandingkan kuadrat sisi terpanjang dengan jumlah kuadrat

sisi lainnya.

b. Siswa kurang memahami Teorema Pythagoras

c. Siswa keliru menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan

panjang sisi segitiga siku-siku.

d. Siswa kurang teliti melakukan operasi perhitungan.

e. Siswa kesulitan menyelesaian masalah pada bangun datar dan bangun

ruang yang berkaitan dengan teorema Pythagoras

2. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan siswa tersebut adalah :

a. Untuk mengatasi kekurangpahaman siswa akan Teorema Pythagoras,

peneliti akan menjelaskan materi Pythagoras dengan pengajaran terbalik. Dimulai dari pemahaman siswa secara sederhana menuju ke pemahaman yang lebih kompleks. Kemudian mengaplikasikannya ke dalam contoh soal. Contoh yang diberikan terkait juga dengan cara menghitung akar dari suatu bilangan

b. Untuk membahas contoh soal peneliti mengikutsertakan siswa untuk

sama-sama membahas soal dengan sesekali melemparkan pertanyaan pada siswa.

c. Mengaktifkan siswa dengan memberikan pertanyaan atau soal terbuka

kepada siswa. Dimana pertanyaan ini tidak hanya menuntut satu jawaban tetapi menggali jawaban siswa. Sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya untuk menanggapi pertanyaan.


(20)

62

d. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya tetapi tidak langsung

menjawab. Pertanyaan dialihkan kepada siswa lain untuk memberi jawaban atau tanggapan, baru kemudian disimpulkan jawaban siswa.

e. Peneliti membentuk kelompok belajar (diskusi kelompok) untuk

mendiskusikan soal-soal pemecahan masalah.

f. Untuk memberikan kondisi belajar yang lebih menantang, peneliti

memberikan kuis berupa ”soal tantangan” yang dikerjakan dalam waktu yang ditentukan (dalam hitungan 5 menit).

g. Memberikan pujian kepada siswa atas peningkatan sekecil apapun yang

dialami siswa. Siswa diajak untuk bertepuk tangan menghargai semua usaha yang telah mereka masing-masing lakukan.

3. Sebelum pemberian tindakan diperoleh nilai rata-rata tes awal siswa 48,2

dengan ketuntasan secara klasikal 12,8%. Setelah pemberian tindakan pengajaran dengan model pembelajaran Quantum Teaching, nilai rata-rata tes hasil belajar I mencapai 65,64 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 53,85%. Karena hasil yang diperoleh untuk pembelajaran secara klasikal belum memenuhi nilai ketuntasan, maka dilanjutkan di siklus II dengan upaya-upaya yang telah disebutkan di atas. Nilai tes hasil belajar II mencapai 77,56 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 87,18%, ini berarti model pembelajaran Quantum Teaching dapat mengatasi kesulitan belajar siswa sekaligus dapat meningkan hasil belajar siswa.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang optimal, guru disarankan

dapat memilih dan menggunakan model pembeajaran yang tepat.

2. Disarankan kepada guru mata pelajaran matematika, khususnya guru

matematika SMP Sawata Harapan Stabat untuk menerapkan model Pembelajaran Quantum Teaching dengan materi pelajaran yang disesuaikan


(21)

63

karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa dan meningkatkan hasil belajarnya.

3. Untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, alat peraga berupa

benda nyata yang digunakan guru hendaknya dijadikan sebagai hadiah pada akhir pembelajaran.


(22)

64

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, (2008), Pendidikan di Indonesia, http://depdiknas.go.id diakses 7 Maret 2012.

Abdurahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Ali, (2010), Pengertian Hasil Belajar, http://www.sarjanaku.com diakses 7 Maret 2012.

Arikunto, S., (2003), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara. De Poter, Reardon, dan Nourie, (2004), Quantum Teaching, Penerbit Kaifa,

Bandung.

Dimyati, Mudjiono, 1994, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Depdikbud.

Djamarah, S.B. dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Surabaya.

Hamalik, Omar, 2012, Pengertian hasil belajar, http://indramunawar.blogspot diakses 7 Maret 2012.

Hamzah, 2009, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran, Jakarta, PT. Bumi Aksara.

Hasbullah, 2011, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada

Hidayat, (2004), Ciptakan Lingkungan Yang Dapat Mebangkitkan Energi Belajar Pada Anak Didik, http://www.mailarchive.com/pramuka@yahoogroups .com/msg01857.hml, diakses 25 Maret 2012.

Hudojo, H., (1988), Mengajar Belajar Matematika, Jakarta, Depdikbud.

Marpaung, (2008), Pembelajaran di Sekolah, http://www.kompas.com diakses 7

Maret 2012.

Nawangsari, (2008) Kesulitan Belajar Matematika, http://www.guru-math-offline.blogspot.com diakses 7 Maret 2012.

Purwanto, Ngalim., 2003, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung, Remaja Rosdakarya


(23)

65

Ridha, (2007), Kesulitan Belajar Matematika, (http://www.duniaguru.com, 2007) diakses 7 Maret 2012.

Risda, (2008) ,Pengertian Hasil Belajar, http://www.

education-vionet.blogspot.com diakses 25 Maret 2012

Rusman, 2010, Model-Model Pembelajaran, Jakarta, Rhineka Cipta

Sagala, Syaiful., 2009, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung, Alfabeta.

Sardiman, 2003, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Sa’ud, 2009, Inovasi Pendidikan, Bandung, Alfabeta.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Yudhistira.

Sudjana, Nana., (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, Rosdakarya.

Suherman, Erman., 1999, Strategi Belajar Mengajar Matematika, Jakarta, Depdikbud. Suryosubroto, B., (2009), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Jakarta, Rhineka


(1)

Swasta Harapan Stabat tahun ajaran 2012/2013 melalui model pembelajaran Quantum Teaching

.

1.6. Manfaat Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Peneliti, menambah pengetahuan dan ketrampilan peneliti mengenai pembelajaran Quantum Teaching untuk pembelajaranselanjutnya.

2. Guru, guru akan mempunyai wawasan baru terhadap model pembelajaran, 3. Siswa, akan sangat menguntungkan dengan adanya penelitian ini karena

siswa dapat mengenal model pembelajaran Quantum Teaching yang inovatif dan aktif, dampaknya dapat mengubah pandangan siswa terhadap pembelajaran matematika dari matematika itu sulit, tidak menyenangkan menjadi sesuatu yang sangat menyenangkan dan lebih mudah dipelajari. 4. Dapat dijadikan bahan masukan bagi penelitian sejenis.

5. Untuk memperkenalkan Quantum Teaching sebagai variasi model pembelajaran yang inovatif dalam dunia Pendidikan


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang disajikan pada BAB IV dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Kesulitan siswa dalam memahami teorema Pythagoras adalah :

a. Siswa sulit membandingkan kuadrat sisi terpanjang dengan jumlah kuadrat sisi lainnya.

b. Siswa kurang memahami Teorema Pythagoras

c. Siswa keliru menggunakan Teorema Pythagoras untuk menentukan panjang sisi segitiga siku-siku.

d. Siswa kurang teliti melakukan operasi perhitungan.

e. Siswa kesulitan menyelesaian masalah pada bangun datar dan bangun ruang yang berkaitan dengan teorema Pythagoras

2. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan siswa tersebut adalah :

a. Untuk mengatasi kekurangpahaman siswa akan Teorema Pythagoras, peneliti akan menjelaskan materi Pythagoras dengan pengajaran terbalik. Dimulai dari pemahaman siswa secara sederhana menuju ke pemahaman yang lebih kompleks. Kemudian mengaplikasikannya ke dalam contoh soal. Contoh yang diberikan terkait juga dengan cara menghitung akar dari suatu bilangan

b. Untuk membahas contoh soal peneliti mengikutsertakan siswa untuk sama-sama membahas soal dengan sesekali melemparkan pertanyaan pada siswa.

c. Mengaktifkan siswa dengan memberikan pertanyaan atau soal terbuka kepada siswa. Dimana pertanyaan ini tidak hanya menuntut satu jawaban tetapi menggali jawaban siswa. Sehingga siswa bebas mengemukakan pendapatnya untuk menanggapi pertanyaan.


(3)

d. Memberikan kesempatan bagi siswa untuk bertanya tetapi tidak langsung menjawab. Pertanyaan dialihkan kepada siswa lain untuk memberi jawaban atau tanggapan, baru kemudian disimpulkan jawaban siswa.

e. Peneliti membentuk kelompok belajar (diskusi kelompok) untuk mendiskusikan soal-soal pemecahan masalah.

f. Untuk memberikan kondisi belajar yang lebih menantang, peneliti memberikan kuis berupa ”soal tantangan” yang dikerjakan dalam waktu yang ditentukan (dalam hitungan 5 menit).

g. Memberikan pujian kepada siswa atas peningkatan sekecil apapun yang dialami siswa. Siswa diajak untuk bertepuk tangan menghargai semua usaha yang telah mereka masing-masing lakukan.

3. Sebelum pemberian tindakan diperoleh nilai rata-rata tes awal siswa 48,2 dengan ketuntasan secara klasikal 12,8%. Setelah pemberian tindakan pengajaran dengan model pembelajaran Quantum Teaching, nilai rata-rata tes hasil belajar I mencapai 65,64 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 53,85%. Karena hasil yang diperoleh untuk pembelajaran secara klasikal belum memenuhi nilai ketuntasan, maka dilanjutkan di siklus II dengan upaya-upaya yang telah disebutkan di atas. Nilai tes hasil belajar II mencapai 77,56 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal 87,18%, ini berarti model pembelajaran Quantum Teaching dapat mengatasi kesulitan belajar siswa sekaligus dapat meningkan hasil belajar siswa.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Agar pembelajaran dapat mencapai tujuan yang optimal, guru disarankan dapat memilih dan menggunakan model pembeajaran yang tepat.

2. Disarankan kepada guru mata pelajaran matematika, khususnya guru matematika SMP Sawata Harapan Stabat untuk menerapkan model Pembelajaran Quantum Teaching dengan materi pelajaran yang disesuaikan


(4)

karena hal ini dapat membangkitkan semangat belajar siswa dan meningkatkan hasil belajarnya.

3. Untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik, alat peraga berupa benda nyata yang digunakan guru hendaknya dijadikan sebagai hadiah pada akhir pembelajaran.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Abbas, (2008), Pendidikan di Indonesia, http://depdiknas.go.id diakses 7 Maret 2012.

Abdurahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Ali, (2010), Pengertian Hasil Belajar, http://www.sarjanaku.com diakses 7 Maret 2012.

Arikunto, S., (2003), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara.

De Poter, Reardon, dan Nourie, (2004), Quantum Teaching, Penerbit Kaifa, Bandung.

Dimyati, Mudjiono, 1994, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta, Depdikbud.

Djamarah, S.B. dan Zain, A., (2002), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Surabaya.

Hamalik, Omar, 2012, Pengertian hasil belajar, http://indramunawar.blogspot diakses 7 Maret 2012.

Hamzah, 2009, Mengelola Kecerdasan dalam Pembelajaran, Jakarta, PT. Bumi Aksara.

Hasbullah, 2011, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta, PT. RajaGrafindo Persada

Hidayat, (2004), Ciptakan Lingkungan Yang Dapat Mebangkitkan Energi Belajar Pada Anak Didik, http://www.mailarchive.com/pramuka@yahoogroups .com/msg01857.hml, diakses 25 Maret 2012.

Hudojo, H., (1988), Mengajar Belajar Matematika, Jakarta, Depdikbud.

Marpaung, (2008), Pembelajaran di Sekolah, http://www.kompas.com diakses 7 Maret 2012.

Nawangsari, (2008) Kesulitan Belajar Matematika, http://www.guru-math-offline.blogspot.com diakses 7 Maret 2012.

Purwanto, Ngalim., 2003, Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung, Remaja Rosdakarya


(6)

Ridha, (2007), Kesulitan Belajar Matematika, (http://www.duniaguru.com, 2007) diakses 7 Maret 2012.

Risda, (2008) ,Pengertian Hasil Belajar, http://www. education-vionet.blogspot.com diakses 25 Maret 2012

Rusman, 2010, Model-Model Pembelajaran, Jakarta, Rhineka Cipta

Sagala, Syaiful., 2009, Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan, Bandung, Alfabeta.

Sardiman, 2003, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

Sa’ud, 2009, Inovasi Pendidikan, Bandung, Alfabeta.

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta, Yudhistira.

Sudjana, Nana., (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, Rosdakarya.

Suherman, Erman., 1999, Strategi Belajar Mengajar Matematika, Jakarta, Depdikbud.

Suryosubroto, B., (2009), Proses Belajar Mengajar Di Sekolah, Jakarta, Rhineka Cipta.


Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP IT INAYAH UJUNGBATU

0 0 5

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD 2 SINGOCANDI TAHUN AJARAN 20132014

0 0 21

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI KPK DAN FPB MELALUI MODEL QUANTUM TEACHING PADA SISWA KELAS IV SD N SALATIGA 09 KECAMATAN SIDOREJO KOTA SALATIGA SEMESTER II TAHUN AJARAN 20162017

0 0 16

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN QUANTUM TEACHING DI KELAS VIII SMP

0 0 12

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEADS TOGHETHER SISWA KELAS VIII SMP N 1 ALIAN

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE SISWA KELAS VIII D SMP N 1 PLERET

0 0 8

PENGGUNAAN METODE QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIIA SMP TAMAN DEWASA IBU PAWIYATAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014

0 0 6

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONSTRUKTIVISME SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 KEBUMEN

0 0 8

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VII A SMP N 2 BERBAH TAHUN AJARAN 20132014

0 0 10