S FIS 1002318 Chapter5

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian identifikasi sistem panas bumi menggunakan
metode Magnetotellurik di daerah penelitian telah terpenuhi unsur suatu sistem
panas bumi yang dapat diidentifikasikan berdasarkan nilai resistivitas batuan yaitu
terdapat batuan yang mempunyai nilai resistivitas paling kecil yaitu 4 – 32
pada kedalaman 300 – 1750 m di bawah titik pengukuran yang merupakan
batuan penutup atau cap rock pada sistem panas bumi. Selain itu, terdapat pula
batuan yang mempunyai nilai resistivitas sedang yang bernilai 128 – 512
pada kedalaman 2000 – 2250 m di bawah permukaan laut dan merupakan
reservoir yang menampung fluida panas bumi juga menjadi sumber panas atau
heat source merupakan batuan yang memiliki nilai resistivitas diatas 1024
pada kedalaman lebih dari 2500 m. Terdapat sesar yang memotong lapisan
batuan disekitarnya dengan nilai resistivitas kontras yang membentuk lurusan dan
struktur geometri seperti huruf V.
5.2 Saran
Diperlukan data survei Geofisika lebih lanjut yaitu data survei
geomagnetik dan gaya berat. Selain data Geofisika, diperlukan data Geokimia,
data Geologi dan data landaian suhu untuk menghasilkan model komprehensif
sistem panas bumi.


Firmansyah, Dicky. 2014
IDENTIFIKASI SISTEM PANAS BUMI MENGGUNAKAN METODE MAGNETOTELLURIK DI
SEKITAR DAERAH TEGAL
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu