S KOR 1100549 Chapter3
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian, pemilihan metode yang tepat akan sangat berguna, karena akan membantu peneliti untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Metode adalah suatu cara atau jalan yang harus ditempuh untuk mencapai suatu tujuan. Tujuan dalam sebuah penelitian menggambarkan cara menyelesaikan atau memecahkan masalah dengan menggunakan cara-cara tertentu. Metode yang digunakan harus sesuai dengan masalah dan tujuan penelitian. Oleh karena itu, penentuan metode penelitian disesuaikan dengan masalah yang diteliti dan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tersebut. Sugiyono (2012, hlm. 2): “pada dasarnya metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Oleh karena itu, penentuan metode harus disesuaikan dengan tujuan dari penelitian ini. Sama halnya yang disebutkan oleh Arikunto (2010, hlm. 203) bahwa “Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data penelitiannya”.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Pengambilan metode ini berdasarkan pertimbangan bahwa sifat penelitian ini adalah proses penelitian yang mengungkapkan, mengambarkan, dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah sesuai dengan prosedur penelitian. Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Sugiyono (2012, hlm. 147) berikut:
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul kemudian dibuatkan kesimpulan setelah penelitian selesai, tanpa melakukan perubahan, tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.
(2)
B. Desain Penelitian dan Variabel Penelitian
Pola atau desain penelitian merupakan hal yang penting di dalam sebuah penelitian, karena desain penelitian berfungsi untuk mempermudah langkah yang harus dilakukan dalam suatu penelitian dan juga dapat dijadikan sebagai suatu pegangan agar tidak keluar dari ketentuan, sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Desain penelitian yang dibuat harus sesuai dengan variabel-variabel yang terkandung dalam penelitian. Definisi variable menurut Arikunto (2010, hlm. 161) adalah “objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian’’. Adapun variable-variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel X = Motif
Langkah-langkah penelitian yang ditempuh oleh penulis prosedurnya mengacu pada rancangan LR Gay yang diadaptasi oleh Sutresna (2002, hlm. 125) adalah sebagai berikut :
Bagan 3.1 Langkah-langkah Penelitian Secara keseluruhan langkah-langkah penelitian inilah yang penulis pakai mulai dari tahap awal sampai pada simpulan penelitian.
Penelusuran permasalahan real di lapangan, sehingga memunculkan beragam masalah penelitian (selection and definition of a problem)
Penelusuran beragam data empirik dan teoritik sebagai landasan kerangka berpikir berkaitan dengan masalah penelitian (Review of related literatur)
Perumusan hipotesis dengan mengacu pada kerangka berfikir dan kajian empirik serta teoritik
Penentuan metode penelitan berkenaan dengan; sampel, instrumen, desain dan prosedure penelitian (method; subject, instruments, design & procedure)
Analisis dan Interpretasi data (Data analysis)
penarikan kesimpulan, implikasi dan saran berdasarkan hasil penelitian
(3)
C. Teknik Pengambilan Sampel
Setiap penelitian terlebih dahulu perlu menentukan populasi yang
dijadikan sebagai sumber data untuk penelitiannya. Populasi dapat berbentuk manusia, nilai-nilai, dokumen dan peristiwa yang dijadikan objek penelitian. Menurut Arikunto (2010, hlm. 173) populasi adalah “keseluruhan objek dalam penelitian”. Populasi dalam penelitian ini adalah member wanita di Kembar Gym Bandung. Dengan total 22 orang.
Sedangkan sampel penelitian menggunakan keseluruhan member wanita Urban Gym Dago. Hal ini penulis tempuh karena peminat (jumlah) wanita yang berlatih fitness masih digolongkan sedikit/rendah dibandingkan peminat fitness pria yaitu 35 orang.
D. Alat Pengumpul Data
Untuk mengumpulkan data dari sampel penelitian diperlukan alat yang disebut instrumen. Dalam penelitian ini penulis menggunakan angket sebagai alat pengumpul data. Pengumpulan data dilakukan dengan berbagai setting, sumber, dan cara. Sugiono (2012, hlm. 193) berpendapat bahwa “ pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara (interview), angket (kuesioner), pengamatan (observasi) dan gabungan ketinganya”.
Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data kuesioner (angket). Menurut Sugiono (2012, hlm. 199) “ kuesioner merupakan alat pengumpul data dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya”.
Mengenai angket yang dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm. 87) sebagai berikut: “ Angket adalah alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis”. Menyimak penjelasan di atas penulis dapat menjelaskan bahwa angket memiliki ciri, yaitu mengumpulkan data melalui daftar pertanyaan atau pernyataan yang tetulis dan tersusun serta disebarkan dengan tujuan untuk memperoleh data dan informasi dari sumber data berupa orang atau responden.
Mengenai jenis angket yang dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm. 87) sebagai berikut: “Kuesioner, dilihat dari jenis penyusunan itemnya dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu angket terbuka dan angket tertutup”. Jenis
(4)
angket yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup. Mengenai angket tertutup dijelaskan oleh Riyanto (2001, hlm 87) sebagai berikut:
Angket tertutup merupakan angket yang menghendaki jawaban pendek, atau jawabannya diberikan dengan membubuhkan tanda tertentu. Daftar pertanyaan disusun dengan disertai alternatif jawabannya, responden diminta untuk memilih salah satu jawaban atau lebih dari alternatif yang sudah disediakan.
Berdasarkan penjelasan yang telah dipaparkan, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa angket tertutup merupakan angket dimana didalamnya terdapat sebuah pertanyaan/pernyataan yang menghendaki jawaban pendek dan alternatif jawabannya sudah disediakan. Beberapa alasan penulis menggunakan angket tertutup dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Responden lebih mudah untuk menjawab pertanyaan atau pernyataan yang terdapat dalam angket.
2. dalam pengisian pertanyaan atau pernyataan angket lebih cepat dan efesien, sehingga menghemat dalam hal tenaga dan waktu.
3. Kehadiran peneliti secara langsung relatif tidak diperlukan.
Untuk memudahkan dalam penyusunan butir-butir pertanyaan atau pernyataan angket serta alternatif jawaban yang tersedia, maka responden hanya diperkenankan untuk menjawab salah satu alternatif jawaban. Jawaban yang dikemukakan oleh responden didasarkan pada pendapatnya sendiri atau suatu hal yang dialaminya. Angket untuk 35 orang ini terdiri dari sejumlah pernyataan dari penjabaran kelima jenis kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow yaitu sebagai berikut :
1. Kebutuhan fisiologis. 2. Kebutuhan akan rasa aman. 3. Kebutuhan sosial.
4. Kebutuhan prestise (harga diri). 5. Kebutuhan akan perwujudan diri.
Instrumen penelitian digunakan untuk melakukan pengukuran, maka setiap instrumen harus memiliki skala pengukuran. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert sebagai skala pengukuran instrumen yang dipakai. Skala Likert biasanya digunakan untuk mengukur sikap. Sugiyono (2012, hlm. 93)
(5)
menjelaskan bahwa “skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Dengan menggunakan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Berdasarkan skala Likert yang digunakan dalam angket, peneliti menetapkan kisi-kisi angket sebagaimana dipaparkan dalam Tabel 3.2 dibawah ini.
Tabel 3.2
KISI-KISI ANGKET MOTIF WANITA MELAKUKAN LATIHAN BEBAN DIPUSAT KEBUGARAN JASMANI (Fitness Center)
DI URBAN GYM BANDUNG
No Kebutuhan Sub Komponen Indikator No Butir
Pernyataan
1. Fisiologis
a. Kesehatan
- Menjaga kondisi tubuh. - meningkatkan daya tahan. - mengurangi rasa sakit.
2 11 21
b. Keindahan
- Memperindah bentuk tubuh. - membentuk tubuh yang menarik.
- keluwesan gerak.
22 10 12
c. Rekreasi
- hiburan dengan berlatih sendiri
- waktu luang yang tersedia - keseriusan dalam berlatih
31 32 33
d. gaya hidup
- Kepribadian yang memperhatikan linkungan - Memperhatikan keadaan
tubuh
- Ketertarikan terhadap penampilan
34 35 52
e. membentuk tubuh
- berpenampilan menarik - prestasi dalam membentuk Tubuh
50 34
(6)
- Keinginan dalam yang ingin dicapai
- Ketidak pastian dalam hasil latihan
49 51
2. Rasa Aman
a. Keselamatan
- Tempat berolahraga / fitness yang memenuhi syarat keamanan.
- Tersedianya instruktur atau pembina fitness yang ahli. - Peralatan fitness yang
digunakan tidak membahayakan.
3
23
13
b. Jaminan
- Tidak ada perselisihan paham antara instruktur atau member wanita. - Tertib dalam pelaksanaan
latihan atau kegiatan. - Jadwal latihan atau
olahraga yang teratur.
14
24
4
c. Tuntutan ekonomi
- Kendala dalam suatu target - Pentingnya berlatih bagi
tubuh
- Keadaan dalam berolahraga 36 38 37
3. Sosial
a. Bergaul
- Mendapat teman baru yang sejenis
- Mendapat teman baru yang lain jenis
- Mempererat persaudaraan 9
25
15
b. Mengisi waktu luang
- Menyalurkan hobi - Memperdalam latihan
dalam waktu kosong - Bersantai saat senggang
40 39 41
c. Situasi yang menarik
- Saling koreksi
- Membentuk kelompok
26
(7)
- Dilakukan secara
bersama-sama 1
4. Harga Diri
a. Pengakuan
- Mencari perhatian - Mencari popularitas - Untuk mendapatkan
pengakuan 27 8 17 b. Tuntutan prestasi
- Prestasi dalam setiap keinginan
- Keberhasilan dalam latihan - Peluang dalam mencapai
target 42 43 44 c. Kehormatan - Memperlihatkan kemampuan
- Dilakukan sampai selesai - Menghindari kesalahan
dalam melakukan setiap gerakan
7
18
28
5. Perwujudan Diri
a. Jasmani / Fisik
- Dilakukan sampai batas maksimum
- Menetapkan sasaran - Mengukur kemampuan
19
29
5
b. Objectif
- Menyalurkan hobi - Keturunan
- Keluarga hobi berolahraga 46 47 45
c. Rohani / Psikis
- Mendapat kepuasan - Mengurangi persoalan - Menambah pengalaman
6
20
(8)
Tabel 3.3
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif (+) Negatif (-)
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
Berdasarkan penjelasan di atas maka kuesioner (angket) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket) tertutup yang berbentuk Ratting-scale yaitu menggunakan skala Likert dengan tingkatan dari sangat setuju ke sangat tidak setuju, dengan cara membubuhkan tanda Check (√), pada kolom tingkatan tersebut. Pemilihan angket tertutup tersebut dengan pertimbangan agar jawaban lebih terarah pada masalah penelitian yang sudah ditetapkan.
E. Uji Coba Angket
Sebelum angket ini disebar luaskan kepada sampel yang sebenarnya, terlebih dahulu angket ini penulis uji cobakan. Uji coba ini bermaksud untuk mengukur sejauh mana tingkat validitas dan reliabilitas dari angket yang akan dipergunakan sebagai alat pengumpul data. Sehingga nantinya akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Mengenai validitas dijelaskan oleh Sugiyono (2003, hlm. 137) sebagai berikut: “valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Jadi validitas adalah tingkat keandalan suatu alat ukur. Sedangkan reliabilitas dijelaskan oleh Sugiyono (2003, hlm. 137) sebagai berikut: “Instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama”. Jadi reliabilitas adalah keterandalan atau tingkat kepercayaan suatu instrument.
(9)
Pelaksanaan uji coba angket, yaitu pada tanggal 09 Juli 2015 di Kembar Gym Bandung. Uji coba angket diberikan kepada 22 member fitness wanita yang melakukan kegiatan olahraga / latihan di Kembar Gym Bandung.
1. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dikumpulkan dan dipisahkan antara skor tertinggi dan terendah.
2. Kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor tinggi disebut kelompok atas. Sedangkan kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor rendah disebut kelompok bawah.
3. Mencari nilai rata-rata ( ) setiap butir pernyataan kelompok atas dan nilai rata-rata ( ) setiap butir kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:
=
Keterangan :: nilai rata-rata yang dicari
xi : Jumlah skor n : Jumlah responden
4. Mencari Simpangan Baku (S) setiap butir pernyataan dari kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :
S =
Keterangan :
S : Simpangan Baku
∑ (xi- x)2 : Jumlah skor yang dikurangi rata-rata dikuadratkan
n - 1 : Jumlah responden dikurangi satu
5. Mencari variansi gabungan (S2) setiap butir pertanyaan kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :
=
Keterangan :
: Variansi gabungan
: Simpangan baku kelompok satu : Simpangan baku kelompok dua : Jumlah sampel
(10)
6. Mencari t-hitung untuk setiap butir pernyataan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
: Nilai t yang dicari
1 : Skor rata-rata kelompok atas 2 : Skor rata-rata kelompok bawah
: Simpangan baku gabungan
1 : Jumlah sampel kelompok atas 2 : Jumlah sampel kelompok bawah
7. Selanjutnya membandingkan t-hitung dengan t-tabel dalam taraf nyata 0,05 / 5% atau dengan tingkat kepercayaan 95%. Instrument penelitian ini memiliki tingkat kebebasan n = 22, nilai tabel menunjukkan angka 0,432 dan nilai t-hitung menunjukkan angka 0,611.
8. Berdasarkan hasil uji coba angket motif keterlibatan wanita berlatih fitness yang penulis lakukan di dalam penelitian ini. Dengan 52 soal telah diujikan yang selanjutnya diolah menggunakan program SPSS 64.0, di dapatkan hasil pengolahan data sebanyak 26 pernyataan soal yang dapat dinyatakan valid dan terdapat 26 pernyataan soal yang dapat dinyatakan tidak valid. Hasil soal yang valid tersebut dijadikan sebagai angket penelitian penulis, kemudian soal yang tidak valid penulis hilangkan.
Dalam menentukan valid atau tidaknya sebuah butir tes dapat melalui pendekatan signifikasi daya pembeda. Jika nilai t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Akan tetapi, apabila sebaliknya nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Berdasarkan hasil penghitungan, maka diperoleh nilai t-hitung sebagaimana tercantum pada table dibawah ini.
(11)
Tabel 3.4
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS
No No Soal
t-hitung Keterangan No No Soal
t-hitung Keterangan
1. 1 0.611 Valid 28 28 0.299 Tidak Valid
2. 2 0.836 Valid 29 29 0.821 Valid
3. 3 0.576 Valid 30 30 0.334 Tidak Valid
4. 4 0.433 Valid 31 31 0.651 Valid
5. 5 0.396 Tidak Valid 32 32 0.530 Valid
6. 6 0.207 Tidak Valid 33 33 0.688 Valid
7. 7 0.309 Tidak Valid 34 34 0.348 Tidak Valid
8. 8 0.389 Tidak Valid 35 35 -0.050 Tidak Valid 9. 9 0.020 Tidak Valid 36 36 -0.153 Tidak Valid 10. 10 0..169 Tidak Valid 37 37 0.312 Tidak Valid
11. 11 0.527 Valid 38 38 0.621 Valid
12. 12 0.892 Valid 39 39 0.556 Valid
13. 13 0.299 Tidak Valid 40 40 0.069 Tidak Valid
14. 14 0.260 Tidak Valid 41 41 0.621 Valid
15. 15 0.100 Tidak Valid 42 42 0.367 Tidak Valid
16 16 0.197 Tidak Valid 43 43 0.495 Valid
17 17 0.653 Valid 44 44 -0.001 Tidak valid
18 18 0.611 Valid 45 45 0.537 Valid
19 19 -0.203 Tidak Valid 46 46 0.674 Valid
20 20 0.598 Valid 47 47 0.207 Tidak Valid
21 21 -0.010 Tidak Valid 48 48 0.631 Valid
22 22 0.442 Valid 49 49 -0.131 Tidak Valid
23 23 0.016 Tidak Valid 50 50 0.521 Valid
24 24 0.303 Tidak Valid 51 51 0.754 Valid
25 24 -0.375 Tidak Valid 52 52 0.739 Valid
26 26 0.622 Valid
27 27 0.692 Valid
Berdasarkan hasil penghitungan validitas dari tiap-tiap butir tes pada tabel di atas, maka diperoleh sejumlah 26 pernyataan yang dinyatakan valid, sehingga butir tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini. Akan tetapi dari 26 pernyataan yang valid tersebut hanya 30 pernyataan yang penulis jadikan alat ukut dalam penelitian ini. Disamping itu juga terdapat 26 butir
(12)
tes yang dinyatakan tidak valid dan pernyataan itu tidak diikutsertakan semua dalam pelaksanaan pengumpulan data ini, hanya diambil 4 butir pernyataan dari yang tidak valid. Sedangkan butir-butir pernyataan yang dinyatakan sudah valid, penulis susun kembali secara acak dengan nomor urut 1 sampai dengan 30.
F. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pernyataan yang telah dinyatakan valid, sehingga pernyataan tersebut sah untuk dijadikan sebagai alat pengumpul data, penulis perbanyak untuk disebarluaskan kepada sampel yang menjadi objek dalam penelitian ini. Kemudian angket tersebut penulis sebarkan kepada member wanita yang melakukan latihan fitness di Urban Gym Dago. Dalam penyebarannya saya dibantu oleh staf-staf instruktur fitness Urban Gym Dago. Penelitian ini penulis lakukan pada hari kamis tanggal 09 Juli 2015 dari jam 12.00 sampai dengan jam 20.00 Wib.
(1)
- Dilakukan secara
bersama-sama 1
4. Harga Diri
a. Pengakuan
- Mencari perhatian - Mencari popularitas - Untuk mendapatkan
pengakuan 27 8 17 b. Tuntutan prestasi
- Prestasi dalam setiap keinginan
- Keberhasilan dalam latihan - Peluang dalam mencapai
target 42 43 44 c. Kehormatan - Memperlihatkan kemampuan
- Dilakukan sampai selesai - Menghindari kesalahan
dalam melakukan setiap gerakan
7 18
28
5. Perwujudan Diri
a. Jasmani / Fisik
- Dilakukan sampai batas maksimum
- Menetapkan sasaran - Mengukur kemampuan
19 29 5
b. Objectif
- Menyalurkan hobi - Keturunan
- Keluarga hobi berolahraga 46 47 45
c. Rohani / Psikis
- Mendapat kepuasan - Mengurangi persoalan - Menambah pengalaman
6 20 30
(2)
Tabel 3.3
Kategori Pemberian Skor Alternatif Jawaban
Alternatif Jawaban Skor Alternatif Jawaban
Positif (+) Negatif (-)
Sangat Setuju 5 1
Setuju 4 2
Ragu 3 3
Tidak Setuju 2 4
Sangat Tidak Setuju 1 5
Berdasarkan penjelasan di atas maka kuesioner (angket) yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner (angket) tertutup yang berbentuk Ratting-scale yaitu menggunakan skala Likert dengan tingkatan dari sangat setuju ke sangat tidak setuju, dengan cara membubuhkan tanda Check (√), pada kolom
tingkatan tersebut. Pemilihan angket tertutup tersebut dengan pertimbangan agar jawaban lebih terarah pada masalah penelitian yang sudah ditetapkan.
E. Uji Coba Angket
Sebelum angket ini disebar luaskan kepada sampel yang sebenarnya, terlebih dahulu angket ini penulis uji cobakan. Uji coba ini bermaksud untuk mengukur sejauh mana tingkat validitas dan reliabilitas dari angket yang akan dipergunakan sebagai alat pengumpul data. Sehingga nantinya akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat dipergunakan sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini. Mengenai validitas dijelaskan oleh Sugiyono (2003, hlm. 137) sebagai berikut: “valid berarti instrument tersebut
dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Jadi validitas
adalah tingkat keandalan suatu alat ukur. Sedangkan reliabilitas dijelaskan oleh Sugiyono (2003, hlm. 137) sebagai berikut: “Instrumen yang reliabel adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama
akan menghasilkan data yang sama”. Jadi reliabilitas adalah keterandalan atau
(3)
Pelaksanaan uji coba angket, yaitu pada tanggal 09 Juli 2015 di Kembar Gym Bandung. Uji coba angket diberikan kepada 22 member fitness wanita yang melakukan kegiatan olahraga / latihan di Kembar Gym Bandung.
1. Data yang diperoleh dari hasil uji coba dikumpulkan dan dipisahkan antara skor tertinggi dan terendah.
2. Kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor tinggi disebut kelompok atas. Sedangkan kelompok yang terdiri dari responden yang memperoleh skor rendah disebut kelompok bawah.
3. Mencari nilai rata-rata ( ) setiap butir pernyataan kelompok atas dan nilai rata-rata ( ) setiap butir kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut:
=
Keterangan :: nilai rata-rata yang dicari xi : Jumlah skor
n : Jumlah responden
4. Mencari Simpangan Baku (S) setiap butir pernyataan dari kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :
S =
Keterangan :
S : Simpangan Baku
∑ (xi- x)2 : Jumlah skor yang dikurangi rata-rata dikuadratkan
n - 1 : Jumlah responden dikurangi satu
5. Mencari variansi gabungan (S2) setiap butir pertanyaan kelompok atas dan kelompok bawah dengan rumus sebagai berikut :
=
Keterangan :
: Variansi gabungan
: Simpangan baku kelompok satu : Simpangan baku kelompok dua : Jumlah sampel
(4)
6. Mencari t-hitung untuk setiap butir pernyataan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
: Nilai t yang dicari
1 : Skor rata-rata kelompok atas 2 : Skor rata-rata kelompok bawah
: Simpangan baku gabungan
1 : Jumlah sampel kelompok atas 2 : Jumlah sampel kelompok bawah
7. Selanjutnya membandingkan t-hitung dengan t-tabel dalam taraf nyata 0,05 / 5% atau dengan tingkat kepercayaan 95%. Instrument penelitian ini memiliki tingkat kebebasan n = 22, nilai tabel menunjukkan angka 0,432 dan nilai t-hitung menunjukkan angka 0,611.
8. Berdasarkan hasil uji coba angket motif keterlibatan wanita berlatih fitness yang penulis lakukan di dalam penelitian ini. Dengan 52 soal telah diujikan yang selanjutnya diolah menggunakan program SPSS 64.0, di dapatkan hasil pengolahan data sebanyak 26 pernyataan soal yang dapat dinyatakan valid dan terdapat 26 pernyataan soal yang dapat dinyatakan tidak valid. Hasil soal yang valid tersebut dijadikan sebagai angket penelitian penulis, kemudian soal yang tidak valid penulis hilangkan.
Dalam menentukan valid atau tidaknya sebuah butir tes dapat melalui pendekatan signifikasi daya pembeda. Jika nilai t-hitung lebih besar atau sama dengan t-tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Akan tetapi, apabila sebaliknya nilai t-hitung lebih kecil dari nilai t-tabel, maka butir tes tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunakan sebagai alat pengumpul data. Berdasarkan hasil penghitungan, maka diperoleh nilai t-hitung sebagaimana tercantum pada table dibawah ini.
(5)
Tabel 3.4
HASIL PENGUJIAN VALIDITAS
No No
Soal
t-hitung Keterangan No No Soal
t-hitung Keterangan
1. 1 0.611 Valid 28 28 0.299 Tidak Valid
2. 2 0.836 Valid 29 29 0.821 Valid
3. 3 0.576 Valid 30 30 0.334 Tidak Valid
4. 4 0.433 Valid 31 31 0.651 Valid
5. 5 0.396 Tidak Valid 32 32 0.530 Valid
6. 6 0.207 Tidak Valid 33 33 0.688 Valid
7. 7 0.309 Tidak Valid 34 34 0.348 Tidak Valid
8. 8 0.389 Tidak Valid 35 35 -0.050 Tidak Valid
9. 9 0.020 Tidak Valid 36 36 -0.153 Tidak Valid
10. 10 0..169 Tidak Valid 37 37 0.312 Tidak Valid
11. 11 0.527 Valid 38 38 0.621 Valid
12. 12 0.892 Valid 39 39 0.556 Valid
13. 13 0.299 Tidak Valid 40 40 0.069 Tidak Valid
14. 14 0.260 Tidak Valid 41 41 0.621 Valid
15. 15 0.100 Tidak Valid 42 42 0.367 Tidak Valid
16 16 0.197 Tidak Valid 43 43 0.495 Valid
17 17 0.653 Valid 44 44 -0.001 Tidak valid
18 18 0.611 Valid 45 45 0.537 Valid
19 19 -0.203 Tidak Valid 46 46 0.674 Valid
20 20 0.598 Valid 47 47 0.207 Tidak Valid
21 21 -0.010 Tidak Valid 48 48 0.631 Valid
22 22 0.442 Valid 49 49 -0.131 Tidak Valid
23 23 0.016 Tidak Valid 50 50 0.521 Valid
24 24 0.303 Tidak Valid 51 51 0.754 Valid
25 24 -0.375 Tidak Valid 52 52 0.739 Valid
26 26 0.622 Valid
27 27 0.692 Valid
Berdasarkan hasil penghitungan validitas dari tiap-tiap butir tes pada tabel di atas, maka diperoleh sejumlah 26 pernyataan yang dinyatakan valid, sehingga butir tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini. Akan tetapi dari 26 pernyataan yang valid tersebut hanya 30 pernyataan yang penulis jadikan alat ukut dalam penelitian ini. Disamping itu juga terdapat 26 butir
(6)
tes yang dinyatakan tidak valid dan pernyataan itu tidak diikutsertakan semua dalam pelaksanaan pengumpulan data ini, hanya diambil 4 butir pernyataan dari yang tidak valid. Sedangkan butir-butir pernyataan yang dinyatakan sudah valid, penulis susun kembali secara acak dengan nomor urut 1 sampai dengan 30.
F. Pelaksanaan Pengumpulan Data
Pernyataan yang telah dinyatakan valid, sehingga pernyataan tersebut sah untuk dijadikan sebagai alat pengumpul data, penulis perbanyak untuk disebarluaskan kepada sampel yang menjadi objek dalam penelitian ini. Kemudian angket tersebut penulis sebarkan kepada member wanita yang melakukan latihan fitness di Urban Gym Dago. Dalam penyebarannya saya dibantu oleh staf-staf instruktur fitness Urban Gym Dago. Penelitian ini penulis lakukan pada hari kamis tanggal 09 Juli 2015 dari jam 12.00 sampai dengan jam 20.00 Wib.