Redesain Pasar Boyolali - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di era yang modern seperti sekarang, banyak terdapat kota-kota yang
tumbuh dan berkembang menjadi kota yang lebih besar dan maju. Perkembangan
kota-kota ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, antara lain adalah faktor
perdagangan. Dengan semakin pesatnya perkembangan kota dan semakin
meningkatnya aktivitas perdagangan, maka hal ini dapat mempengaruhi laju
pertumbuhan ekonomi pada kota tersebut. Semakin maju kondisi perekonomian kota
tersebut, maka akan semakin mendorong adanya perpindahan penduduk yang lebih
besar dari desa menuju kota. Jika hal ini tidak diimbangi dengan adanya
pembangunan di daerah pedesaan, maka akan mengakibatkan ketidakseimbangan
pertumbuhan antara
kota dengan desa. Ketidakseimbangan tersebut
akan
mengakibatkan terganggunya interaksi yang terjadi antara daerah pedesaan dan
kawasan perkotaan. Padahal, sesungguhnya dapat dikatakan bahwa desa merupakan
penyokong kehidupan di kota. Desa merupakan merupakan produsen dan penyuplai
kebutuhan-kebutuhan pokok bagi kehidupan masyarakat kota.
Interaksi yang terjadi antara daerah pedesaan dan kawasan perkotaan perlu
didukung dengan adanya tempat atau wadah yang dapat mengakomodasi interaksi
tersebut. Berkaitan dengan hal ini, desa sebagai produsen utama kebutuhan pokok
atau primer bagi masyarakat kota memerlukan sebuah tempat yang dapat digunakan
sebagai sarana pendistribusian barang-barang kebutuhan pokok tersebut. Salah satu
tempat atau wadah yang dapat mengakomodasi kegiatan distrbusi tersebut adalah
pasar. Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan
proses jual beli. Sehingga nantinya pasar dapat digunakan sebagai pusat perdagangan
dan tempat pendistribusian barang antara produsen dan konsumen.
Kota Boyolali merupakan kota yang memiliki potensi dalam hal perdagangan
dan jasa. Hal ini dapat dilihat dari letak kota Boyolali yang berada pada perlintasan
segitiga “joglosemar” (Yogyakarta, Solo dan Semarang) yang merupakan pusatpusat perdagangan penting yang ada di Jawa Tengah. Letak kota Boyolali sebagai
penghubung jalur perdagangan antara kota Semarang dan Surakarta, memberikan
1
dampak yang cukup besar terhadap perkembangan dan majunya kota Boyolali
terutama pada sektor perdagangan dan jasa.
Salah satu generator perkembangan kota Boyolali adalah aktivitas
perdagangan dengan pusatnya adalah Pasar Boyolali. Namun pada hari Jumat 18 Mei
2007, Pasar Boyolali mengalami kebakaran sehingga menyebabkan kerusakan
sebagian bangunan pasar yang ada. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kapasitas
pedagang yang ada di dalamnya. Menurut data yang diperoleh dari Paguyuban
Pedagang Pasar Boyolali, jumlah stan pedagang yang terbakar sejumlah 731
pedagang meliputi jenis usaha yang beraneka ragam dengan jumlah keseluruhan
2.392,41 m². Sedangkan data kios yang ikut terbakar adalah 15 kios dengan jenis
usaha kelontong, dan lain sebagainya dengan jumlah luas keseluruhan 168 m².
Kebakaran ini juga menyebabkan kerusakan ringan pada los-los pedagang, dengan
jumlah luas keseluruhan 264 m² dari 22 jumlah pedagang dengan jenis usaha yang
berbeda-beda.
Selain itu kondisi Pasar Boyolali saat ini belum cukup memadai untuk
menampung proses kegiatan jual beli di dalamnya. Selain berkurangnya kapasitas
pedagang yang berjualan di dalamnya akibat mengalami kebakaran, kondisi pasar
secara keseluruhan masih belum mencerminkan sebagai fasilitas perdagangan kota
yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan citra kota, yang sehat dan
memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli dalam proses jual beli. Hal ini
dapat dilihat dari sebagian lantai yang becek, kotor dan terdapat beberapa genangan
air ketika terjadi hujan, cukup mengganggu kenyamanan baik pedagang maupun para
pembeli. Di beberapa sudut bagian lain dari bangunan pasar juga masih banyak
terdapat sampah yang berserakan yang dapat mengganggu kesehatan pedagang
maupun pembeli. Fasilitas KM/WC,jaringan sanitasi dan drainase
juga kurang
memadai.
Sebagai pusat perdagangan kota Boyolali, Pasar Boyolali dinilai kurang
representatif. Pasar kota seharusnya dapat menjadi kebanggaan dan ikon kota di masa
depan.
Selain itu, untuk mengantisipasi kebutuhan akan fasilitas perdagangan yang
meningkat di masa depan, diperlukan peningkatan kapasitas ruang untuk kegiatan
perdagangan.
Dengan adanya beberapa permasalahan di atas, maka penulis menyimpulkan
bahwa diperlukan adanya redesain Pasar Boyolali sebagai pusat perdagangan yang
dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan citra kota. Selain itu dapat
2
untuk menghidupkan kembali keberadaan pasar tradisional di tengah kota yang
memiliki fasilitas yang memadai, yang dapat memberikan rasa nyaman dan aman
bagi pedagang dan pembeli yang melakukan proses transaksi jual beli di dalamnya.
Sehingga nantinya Pasar Boyolali akan menjadi pusat perdagangan masyarakat kota
Boyolali yang menjadi kebanggaan dan ikon perdagangan di kota Boyolali.
1.2 TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan
Tujuan pembahasan ini adalah menciptakan suatu desain rancangan Pasar
Boyolali yang nantinya menjadi ikon dan pusat perdagangan kota boyolali.
Sasaran
Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok proses (dasar) perencanaan dan
perancangan Pasar Boyolali berdasarkan atas aspek-aspek panduan (design guide
lines aspect ) yang meliputi aspek fungsional, aspek kontekstual, aspek teknis, aspek
kinerja dan aspek arsitektural.
1.3 MANFAAT
•
Secara subyektif adalah guna memenuhi persyaratan Tugas Akhir pada Jurusan
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang dan selanjutnya
menjadi acuan dalam perancangan Redesain Pasar Boyolali.
•
Secara obyektif adalah memberi pengetahuan mengenai masalah - masalah yang
berkaitan dengan perencanaan dan perancangan suatu bangunan pasar tradisional
sebagai bangunan perdagangan serta dapat menjadi acuan bagi pihak - pihak
yang membutuhkan dalam proses perencanaan dan perancangan bangunan pasar
tradisional yang sesuai dengan standar - standar yang telah ditetapkan tanpa
meninggalkan kaidah - kaidah arsitektural.
3
1.4 RUANG LINGKUP
•
Ruang Lingkup Substansial
Pembahasan dititik beratkan pada hal-hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu
arsitektur, dengan melihat keberadaan bangunan Pasar Boyolali
ini sebagai
bangunan bermassa majemuk.
•
Ruang Lingkup Spasial
Secara spasial lokasi perancangan masuk pada wilayah administratif Kecamatan
Boyolali, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah.
1.5 METODE PEMBAHASAN
Pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu
dengan mengumpulkan, memaparkan, kompilasi dan menganalisa data sehingga
diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk
selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan
dan perancangan.
Adapun pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Studi literatur
Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh landasan teori, standar
perancangan dan kebijaksanaan perencanaan dan perancangan melalui
buku,
katalog
dan
bahan-bahan
tertulis
lain
yang
bisa
dipertanggungjawabkan.
b. Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan melalui observasi langsung di lapangan,
sehingga diperoleh potensi pengembangan Pasar Boyolali serta daya
dukung lokasi dan tapak perencanaan.
c. Studi Banding
Studi banding dilakukan untuk membuka wawasan, sebagai wacana
dalam perencanaan dan perancangan Pasar Boyolali.
4
1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan
Perancangan Arsitektur disusun dengan urutan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai, manfaat, lingkup, metode dan sistematika pembahasan, serta alur
pikir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang kajian teori, pengertian pasar, fungsi dan syarat pasar, jenis
pasar dan perkembangannya, kegiatan dan aktifitas pasar, dan pengertian
konsep arsitektur Neo-Vernacular.
BAB III DATA
Menguraikan tentang tinjauan Kota Boyolali, tinjauan Pasar Boyolali,
studi banding Pasar Beringharjo Yogyakarta dan Pasar Gede Surakarta.
BAB
IV
PENDEKATAN
PROGRAM
PERENCANAAN
DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR
Menguraikan tentang pendekatan perencanaan dan perancangan Redesain
Pasar Boyolali.
BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN
Menguraikan tentang konsep dasar perencanaan, konsep perancangan,
program dasar perancangan.
5
1.7 ALUR PIKIR
La ta r b e la ka ng
Aktua lita
•
•
•
•
•
Pa sa r Bo yo la li me ng a la mi ke b a ka ra n p a d a ha ri Juma t, 18 Me i 2007
se hing g a ka p a sita s p e d a g a ng b e rkura ng d a n se b a g ia n d a ri
b a ng una n me ng a la mi ke rusa ka n. (sumb e r : Dina s Pa sa r Bo yo la li)
Ke ing ina n Pe md a Ka b . Bo yo la li untuk me re d e sa in Pa sa r Bo yo la li.
(sumb e r : Dina s Pa sa r Bo yo la li)
Ko nd isi Pa sa r sa a t ini kura ng re p re se nta tif (a na lisa p e nyusun)
Me ng hid up ka n ke mb a li Pa sa r Bo yo la li se b a g a i p a sa r tra d isio na l
ya ng me rup a ka n iko n d a n ke b a ng g a a n ma sya ra ka t ko ta Bo yo la li,
d a n se b a g a i p usa t p e rd a g a ng a n ko ta Bo yo la li. (a na lisa p e nyususun)
Ke ing ina n untuk me ning ka tka n ke se ja hte ra a n ma sya ra ka t ko ta
khususnya p e d a g a ng p a sa r tra d isio na l Pa sa r Bo yo la li. (a na lisa
p e nyususun)
F
Urg e nsi
E
•
•
Me ng a d a ka n fa silita s p e rd a g a ng a n ko ta ya ng d a p a t me ning ka tka n
p e rtumb uha n e ko no mi d a n c itra ko ta .
Me nye d ia ka n fa silita s p a sa r ya ng se ha t b a g i p e d a g a ng d a n p e mb e li
d e ng a n me ning ka tka n ka p a sita s d a n kua lita s a re a p e rd a g a ng a n.
E
D
O rig ina lita s
•
Pa sa r Bo yo la li se b a g a i p a sa r tra d isio na l d a n p usa t p e rd a g a ng a n
ya ng me miliki fa silita s-fa silita s p e nd ukung ya ng me ma d a i, ya ng
d
t
j d i ik d
k b
k tk t B
l li
Tinja ua n Pusta ka
Da ta
Dip e ro le h la nd a sa n te o ri, sta nd a r
p e ra nc a ng a n, ke b ija ksa na a n
p e re nc a na a n d a n p e ra nc a ng a n
(surve y la p a ng a n, surfing
inte rne t stud i lite ra ture ,
wa wa nc a ra )
(surve y la p a ng a n, surfing inte rne t,
stud i lite ra ture )
Ko mp ila si d a ta ha sil stud i
la p a ng a n d a n stud i b a nd ing
d e ng a n stud i p usta ka
Ana lisa
• Ke b utuha n rua ng
• Pe nye d ia a n
fa silita s
se rta
sa ra na d a n p ra sa ra na
• Pe rsya ra ta n-p e rsya ra ta n
Asp e k
Ko nte kstua l
Asp e k
Fung sio na l
Pe nd e ka ta n La nd a sa n Pro g ra m
Pe re nc a na a n d a n
Asp e k
Arsite ktura l
La nda sa n Pro g ra m
Pe re nc a na a n
d
P
A it kt
6
B
A
C
K
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di era yang modern seperti sekarang, banyak terdapat kota-kota yang
tumbuh dan berkembang menjadi kota yang lebih besar dan maju. Perkembangan
kota-kota ini dipengaruhi oleh beberapa faktor penting, antara lain adalah faktor
perdagangan. Dengan semakin pesatnya perkembangan kota dan semakin
meningkatnya aktivitas perdagangan, maka hal ini dapat mempengaruhi laju
pertumbuhan ekonomi pada kota tersebut. Semakin maju kondisi perekonomian kota
tersebut, maka akan semakin mendorong adanya perpindahan penduduk yang lebih
besar dari desa menuju kota. Jika hal ini tidak diimbangi dengan adanya
pembangunan di daerah pedesaan, maka akan mengakibatkan ketidakseimbangan
pertumbuhan antara
kota dengan desa. Ketidakseimbangan tersebut
akan
mengakibatkan terganggunya interaksi yang terjadi antara daerah pedesaan dan
kawasan perkotaan. Padahal, sesungguhnya dapat dikatakan bahwa desa merupakan
penyokong kehidupan di kota. Desa merupakan merupakan produsen dan penyuplai
kebutuhan-kebutuhan pokok bagi kehidupan masyarakat kota.
Interaksi yang terjadi antara daerah pedesaan dan kawasan perkotaan perlu
didukung dengan adanya tempat atau wadah yang dapat mengakomodasi interaksi
tersebut. Berkaitan dengan hal ini, desa sebagai produsen utama kebutuhan pokok
atau primer bagi masyarakat kota memerlukan sebuah tempat yang dapat digunakan
sebagai sarana pendistribusian barang-barang kebutuhan pokok tersebut. Salah satu
tempat atau wadah yang dapat mengakomodasi kegiatan distrbusi tersebut adalah
pasar. Pasar merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli untuk melakukan
proses jual beli. Sehingga nantinya pasar dapat digunakan sebagai pusat perdagangan
dan tempat pendistribusian barang antara produsen dan konsumen.
Kota Boyolali merupakan kota yang memiliki potensi dalam hal perdagangan
dan jasa. Hal ini dapat dilihat dari letak kota Boyolali yang berada pada perlintasan
segitiga “joglosemar” (Yogyakarta, Solo dan Semarang) yang merupakan pusatpusat perdagangan penting yang ada di Jawa Tengah. Letak kota Boyolali sebagai
penghubung jalur perdagangan antara kota Semarang dan Surakarta, memberikan
1
dampak yang cukup besar terhadap perkembangan dan majunya kota Boyolali
terutama pada sektor perdagangan dan jasa.
Salah satu generator perkembangan kota Boyolali adalah aktivitas
perdagangan dengan pusatnya adalah Pasar Boyolali. Namun pada hari Jumat 18 Mei
2007, Pasar Boyolali mengalami kebakaran sehingga menyebabkan kerusakan
sebagian bangunan pasar yang ada. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kapasitas
pedagang yang ada di dalamnya. Menurut data yang diperoleh dari Paguyuban
Pedagang Pasar Boyolali, jumlah stan pedagang yang terbakar sejumlah 731
pedagang meliputi jenis usaha yang beraneka ragam dengan jumlah keseluruhan
2.392,41 m². Sedangkan data kios yang ikut terbakar adalah 15 kios dengan jenis
usaha kelontong, dan lain sebagainya dengan jumlah luas keseluruhan 168 m².
Kebakaran ini juga menyebabkan kerusakan ringan pada los-los pedagang, dengan
jumlah luas keseluruhan 264 m² dari 22 jumlah pedagang dengan jenis usaha yang
berbeda-beda.
Selain itu kondisi Pasar Boyolali saat ini belum cukup memadai untuk
menampung proses kegiatan jual beli di dalamnya. Selain berkurangnya kapasitas
pedagang yang berjualan di dalamnya akibat mengalami kebakaran, kondisi pasar
secara keseluruhan masih belum mencerminkan sebagai fasilitas perdagangan kota
yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan citra kota, yang sehat dan
memberikan kenyamanan bagi pedagang dan pembeli dalam proses jual beli. Hal ini
dapat dilihat dari sebagian lantai yang becek, kotor dan terdapat beberapa genangan
air ketika terjadi hujan, cukup mengganggu kenyamanan baik pedagang maupun para
pembeli. Di beberapa sudut bagian lain dari bangunan pasar juga masih banyak
terdapat sampah yang berserakan yang dapat mengganggu kesehatan pedagang
maupun pembeli. Fasilitas KM/WC,jaringan sanitasi dan drainase
juga kurang
memadai.
Sebagai pusat perdagangan kota Boyolali, Pasar Boyolali dinilai kurang
representatif. Pasar kota seharusnya dapat menjadi kebanggaan dan ikon kota di masa
depan.
Selain itu, untuk mengantisipasi kebutuhan akan fasilitas perdagangan yang
meningkat di masa depan, diperlukan peningkatan kapasitas ruang untuk kegiatan
perdagangan.
Dengan adanya beberapa permasalahan di atas, maka penulis menyimpulkan
bahwa diperlukan adanya redesain Pasar Boyolali sebagai pusat perdagangan yang
dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan citra kota. Selain itu dapat
2
untuk menghidupkan kembali keberadaan pasar tradisional di tengah kota yang
memiliki fasilitas yang memadai, yang dapat memberikan rasa nyaman dan aman
bagi pedagang dan pembeli yang melakukan proses transaksi jual beli di dalamnya.
Sehingga nantinya Pasar Boyolali akan menjadi pusat perdagangan masyarakat kota
Boyolali yang menjadi kebanggaan dan ikon perdagangan di kota Boyolali.
1.2 TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan
Tujuan pembahasan ini adalah menciptakan suatu desain rancangan Pasar
Boyolali yang nantinya menjadi ikon dan pusat perdagangan kota boyolali.
Sasaran
Tersusunnya usulan langkah-langkah pokok proses (dasar) perencanaan dan
perancangan Pasar Boyolali berdasarkan atas aspek-aspek panduan (design guide
lines aspect ) yang meliputi aspek fungsional, aspek kontekstual, aspek teknis, aspek
kinerja dan aspek arsitektural.
1.3 MANFAAT
•
Secara subyektif adalah guna memenuhi persyaratan Tugas Akhir pada Jurusan
Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang dan selanjutnya
menjadi acuan dalam perancangan Redesain Pasar Boyolali.
•
Secara obyektif adalah memberi pengetahuan mengenai masalah - masalah yang
berkaitan dengan perencanaan dan perancangan suatu bangunan pasar tradisional
sebagai bangunan perdagangan serta dapat menjadi acuan bagi pihak - pihak
yang membutuhkan dalam proses perencanaan dan perancangan bangunan pasar
tradisional yang sesuai dengan standar - standar yang telah ditetapkan tanpa
meninggalkan kaidah - kaidah arsitektural.
3
1.4 RUANG LINGKUP
•
Ruang Lingkup Substansial
Pembahasan dititik beratkan pada hal-hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu
arsitektur, dengan melihat keberadaan bangunan Pasar Boyolali
ini sebagai
bangunan bermassa majemuk.
•
Ruang Lingkup Spasial
Secara spasial lokasi perancangan masuk pada wilayah administratif Kecamatan
Boyolali, Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa Tengah.
1.5 METODE PEMBAHASAN
Pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu
dengan mengumpulkan, memaparkan, kompilasi dan menganalisa data sehingga
diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk
selanjutnya digunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan
dan perancangan.
Adapun pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a. Studi literatur
Studi kepustakaan dilakukan untuk memperoleh landasan teori, standar
perancangan dan kebijaksanaan perencanaan dan perancangan melalui
buku,
katalog
dan
bahan-bahan
tertulis
lain
yang
bisa
dipertanggungjawabkan.
b. Studi Lapangan
Studi lapangan dilakukan melalui observasi langsung di lapangan,
sehingga diperoleh potensi pengembangan Pasar Boyolali serta daya
dukung lokasi dan tapak perencanaan.
c. Studi Banding
Studi banding dilakukan untuk membuka wawasan, sebagai wacana
dalam perencanaan dan perancangan Pasar Boyolali.
4
1.6 SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan
Perancangan Arsitektur disusun dengan urutan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan tentang latar belakang, tujuan dan sasaran yang ingin
dicapai, manfaat, lingkup, metode dan sistematika pembahasan, serta alur
pikir.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang kajian teori, pengertian pasar, fungsi dan syarat pasar, jenis
pasar dan perkembangannya, kegiatan dan aktifitas pasar, dan pengertian
konsep arsitektur Neo-Vernacular.
BAB III DATA
Menguraikan tentang tinjauan Kota Boyolali, tinjauan Pasar Boyolali,
studi banding Pasar Beringharjo Yogyakarta dan Pasar Gede Surakarta.
BAB
IV
PENDEKATAN
PROGRAM
PERENCANAAN
DAN
PERANCANGAN ARSITEKTUR
Menguraikan tentang pendekatan perencanaan dan perancangan Redesain
Pasar Boyolali.
BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERANCANGAN
Menguraikan tentang konsep dasar perencanaan, konsep perancangan,
program dasar perancangan.
5
1.7 ALUR PIKIR
La ta r b e la ka ng
Aktua lita
•
•
•
•
•
Pa sa r Bo yo la li me ng a la mi ke b a ka ra n p a d a ha ri Juma t, 18 Me i 2007
se hing g a ka p a sita s p e d a g a ng b e rkura ng d a n se b a g ia n d a ri
b a ng una n me ng a la mi ke rusa ka n. (sumb e r : Dina s Pa sa r Bo yo la li)
Ke ing ina n Pe md a Ka b . Bo yo la li untuk me re d e sa in Pa sa r Bo yo la li.
(sumb e r : Dina s Pa sa r Bo yo la li)
Ko nd isi Pa sa r sa a t ini kura ng re p re se nta tif (a na lisa p e nyusun)
Me ng hid up ka n ke mb a li Pa sa r Bo yo la li se b a g a i p a sa r tra d isio na l
ya ng me rup a ka n iko n d a n ke b a ng g a a n ma sya ra ka t ko ta Bo yo la li,
d a n se b a g a i p usa t p e rd a g a ng a n ko ta Bo yo la li. (a na lisa p e nyususun)
Ke ing ina n untuk me ning ka tka n ke se ja hte ra a n ma sya ra ka t ko ta
khususnya p e d a g a ng p a sa r tra d isio na l Pa sa r Bo yo la li. (a na lisa
p e nyususun)
F
Urg e nsi
E
•
•
Me ng a d a ka n fa silita s p e rd a g a ng a n ko ta ya ng d a p a t me ning ka tka n
p e rtumb uha n e ko no mi d a n c itra ko ta .
Me nye d ia ka n fa silita s p a sa r ya ng se ha t b a g i p e d a g a ng d a n p e mb e li
d e ng a n me ning ka tka n ka p a sita s d a n kua lita s a re a p e rd a g a ng a n.
E
D
O rig ina lita s
•
Pa sa r Bo yo la li se b a g a i p a sa r tra d isio na l d a n p usa t p e rd a g a ng a n
ya ng me miliki fa silita s-fa silita s p e nd ukung ya ng me ma d a i, ya ng
d
t
j d i ik d
k b
k tk t B
l li
Tinja ua n Pusta ka
Da ta
Dip e ro le h la nd a sa n te o ri, sta nd a r
p e ra nc a ng a n, ke b ija ksa na a n
p e re nc a na a n d a n p e ra nc a ng a n
(surve y la p a ng a n, surfing
inte rne t stud i lite ra ture ,
wa wa nc a ra )
(surve y la p a ng a n, surfing inte rne t,
stud i lite ra ture )
Ko mp ila si d a ta ha sil stud i
la p a ng a n d a n stud i b a nd ing
d e ng a n stud i p usta ka
Ana lisa
• Ke b utuha n rua ng
• Pe nye d ia a n
fa silita s
se rta
sa ra na d a n p ra sa ra na
• Pe rsya ra ta n-p e rsya ra ta n
Asp e k
Ko nte kstua l
Asp e k
Fung sio na l
Pe nd e ka ta n La nd a sa n Pro g ra m
Pe re nc a na a n d a n
Asp e k
Arsite ktura l
La nda sa n Pro g ra m
Pe re nc a na a n
d
P
A it kt
6
B
A
C
K