04. PPT. PRAKARYA SD KK-F

F

Pengembangan
Potensi Peserta
Didik

Pewarnaan Alam

PROFESIONAL:

PEWARNAAN ALAM

PEMBELAJARAN 4.
PEWARNAAN ALAM

Tujuan
Setelah memepelajari materi pada
kegiatan pembelajaran ini saudara dapat
membuat dan menggunakan pewarna
alam untuk media kertas dan kain sesuai
langkah-langkah yang diajarkan


Indikator Pencapaian
kompetensi

Peserta diklat dapat:
• Membuat warna alam
• Melakukan mordanting
• Mewarnai pada media kertas
• Mewarnai pada media kain

Materi










Jenis-Jenis Zat Pewarna
Bahan
Alat
Mordanting
Proses Pembuatan Warna Alam
Proses Pewarnaan
Proses Fiksasi/Pengunci Warna
Teknik Penerapan Warna Alam

Materi …
JENIS ZAT PEWARNA ALAM
1. Zat Warna Alami
(akar, kayu, daun,biji, bunga)
2. Zat Warna Sintetis

KAYU SECANG DAN CONTOH WARNA

BAHAN PEWARNA ALAM

Alpukat

Zat warna diambil dari
ekstrak daun

Daun jati
yang masih muda
dapat digunakan
sebagai pewarna
alami dengan
ekstrasi direbus dan
menghasilkan warna
merah kecoklatan.

Daun pohon
mangga merupakan
penghasil warna
hijau yang dapat
digunakan sebagai
pewarna kain

Bunga dan daun putri

malu
dapat digunakan
sebagai pewarna alami
yang menghasilkan
warna kuning kehijauhijauan

akar pohon
mengkudu dapat
dimanfaatkan dan
diolah untuk
menghasilkan warna
merah.

Kayu Secang
bahan minuman
kesehatan
diambil bagian
kayunya untuk
menghasilkan
warna merah


Kunyit
salah satu tanaman obat
dan bumbu kuliner
bahan pewarna alam yaitu,
rimpang dan umbi akarnya
dapat menghasilkan warna
kuning

Mahani
Tanaman ini
diambil bagian
kulitnya untuk
ekstrasi warna
alam.

Tawas
sebagai bahan
fiksasi atau
pengunci warna

dengan zat warna
alam

Kapur
berfungsi untuk
bahan pengunci
zat warna alam

Tujung
berfungsi untuk bahan
pengunci zat warna
alam

Kain
adalah kain yang

berasal dari serat alam.

PROSEDUR MORDANTING SUTERA :
Timbanglah kain sutera (500 gram)

Larutkan tawas dengan air 12-15 L, sambil di aduk-aduk
sampai larut sempurna dengan dipanaskan sampai 600 C.
Basahi kain sutera dan peras
Masukkan kain sutera, pertahankan suhu stabil + 600 C.
Lanjutkan pemanasan sampai satu jam dengan suhu stabil
Kemudian matikan api, diamkan kain dalam rendaman selama
24 jam
Angkat kain sutera dan cuci sampai bersih tanpa sabun,
keringkan dan seterika.

PROSEDUR MORDANTING KATUN:
Timbanglah kain katun (500 Gram)
Larutkan tawas dan soda abu dengan air 12-15 L, sambil di
aduk-aduk sampai larut sempurna, panaskan sampai
mendidih.
Basahi kain katun dan peras
Masukkan kain katun, pada larutan air tawas dan soda abu
yang sudah mendidih
Lanjutkan pemanasan sampai satu jam dengan suhu mendidih
Kemudian matikan api, diamkan kain dalam rendaman selama

24 jam
Angkat kain katun dan cuci sampai bersih tapa sabun,
keringkan dan seterika.

ESKTRASI DENGAN AIR
secang, tingi, tegeran atau jenis kayu lainnya:






Timbang salah satu jenis kayu 1 kg.
Air 5 L
Rebus kayu selama 1 jam
Setelah dingin saringlah warna.
Saring dengan penyaring atau kasa penyaring larutan hasil
proses ekstraksi tersebut untuk memisahkan dengan sisa
bahan yang diesktrak (residu).
• Larutan ekstrak hasil penyaringan ini disebut larutan zat

warna alam.
• Setelah dingin larutan siap digunakan.

Daun mangga, jambu biji,
kepel dll





Timbang salah satu jenis daun 1 kg.
Air 6 L
Rebus daun sampai menjadi 4.5 L
Setelah dingin saringlah warna. Saring dengan penyaring atau
kasa penyaring larutan hasil proses ekstraksi tersebut untuk
memisahkan dengan sisa bahan yang diesktrak (residu).
• Larutan ekstrak hasil penyaringan ini disebut larutan zat
warna alam.
• Setelah dingin larutan siap digunakan.


Bixa orellana/kesumba






Timbang bixa orellana 250 gram
Air 5 L
Soda abu 2 gram
Direbus bersama-sama selama 1 jam
Setelah dingin saringlah warna. Saring dengan penyaring atau
kasa penyaring larutan hasil proses ekstraksi tersebut untuk
memisahkan dengan sisa bahan yang diesktrak (residu).
• Larutan ekstrak hasil penyaringan ini disebut larutan zat warna
alam.
• Setelah dingin larutan siap digunakan.

PROSES PEWARNAAN ALAM
• Kain yang sudah di mordan, direndam dalam larutan TRO 1-2 gram/L

selama 5-10 menit, kemudian tiriskan
• Masukkan kain dalam larutan ekstrasi zat warna alam, dengan cara dari
ujung ke ujung, kemudian di bolak-balik sampai rata selama 15 menit
• Kain di angkat, bentang pada jenuran, tiriskan dan dkeringkan
• Ulangi proses pewarnaan sampai tiga kali proses (celup warna, tiris,
keringkan)
• Keringkan kain sampai benar-benar kering
• Selanjutnya dilakukan proses fiksasi

PROSES FIKSASI/PENGUNCI WARNA
• Tawas 50 gram/L air
• Kapur 50 gram/L air
• Tunjung 5 gram/L air
Cara fiksasi dilakukan sebagai berikut:
• Timbang tawas/kapur, misalnya 150 gram/3 L air, jika menggunakan tunjung 15
gram/3L air
• Masukkan larutan ke dalam ember plastik
• Kain yang sudah di warna alam dan dikeringkan, dimasukkan ke dalam larutan
tawas atau kapur 7.5 menit, sedangkan pada larutan tunjung 3 menit
• Setelah fiksasi, kain di cuci dan dikeringkan ditempat teduh

TEKNIK PENERAPAN WARNA ALAM
Teknik Gosok

Teknik Celup

Teknik Kuas

Pengikatan

Cuci
Produk
Ikat Celup

Pencelupan
Bixa, secang 15`

Perendaman TRO 5`

Cuci

Pelepasan
ikatan

Fixasi, 50gr/L,
Kapur,Tunjung,
Tawas (3`-5`)

Latihan Soal:
Tugas 1:
Lakukan pewarnaan alam dengan ketentuan sebagai berikut:
Teknik : gosok
Ukuran : A3
Bahan : Kertas manila
Warna : warna alam (bebas)
Tugas 2:
Lakukan pewarnaan alam dengan ketentuan sebagai berikut:
Teknik : kuas
Ukuran : A3
Bahan : Kertas manila
Warna : warna alam (bebas)





 
 
 
 

Tugas 3:
Lakukan pewarnaan alam dengan ketentuan sebagai
berikut:
Teknik : celup
Ukuran : 35 cm x 120 cm
Bahan : kain katun
Warna : warna alam (bebas)
Tugas 4:
Lakukan pewarnaan alam dengan ketentuan sebagai
berikut:
Teknik : celup
Ukuran : 35 cm x 35 cm
Bahan : kain sutera
Warna : warna alam (bebas)

PENGUATAN

Terima Kasih