Gubernur dan Wakil Gubernur Dalam Lensa KIPRAH

Kiprah Gubernur dan Wakil Gubernur NTT
Drs. Frans Lebu Raya dan Drs. Benny A. Litelnoni, SH, M.Si
Tahun 2014

Biro Humas Sekretariat Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur
Tahun 2014

Biro Humas Sekretariat Daerah
Provinsi Nusa Tenggara Timur

KIPRAH GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR NTT
Drs. Frans Lebu Raya dan Drs. Benny A. Litelnoni, SH, M.Si
Tahun 2014

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

Gubernur Nusa Tenggara Timur
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur
Dalam Kiprah Tahun 2014


Diterbitkan Oleh
Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi NTT
Jl. Basuki Rahmat No. 1 Naikolan - NTT
www.pemprovntt.go.id

Pelindung
Drs. Frans Lebu Raya
Gubernur Nusa Tenggara Timur
Drs. Benny A. Litelnoni, SH, M.Si
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur
Fransiskus Salem, SH, M.Si
Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur

Penasihat
Ir. Alexander Sena
Asisten III Sekretaris Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur

Tim Penyusun
Viktor Manek, S.Sos, M.Si
Lucius W. Luly, S.STP, MA

Dina M. Ballo,SP
Aplinuksi Asamani, S.Sos,M.Si
Marcurius Bani Haba,SH
Aventus M. Reme, S. Fil

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

SAMBUTAN
GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

Salam sejahtera untuk kita semua,
Tidak terasa prosesi waktu selama Tahun 2015, beranjak menapaki detik-detik akhir
gugusan waktu. Sejak bulan Januari sampai Desember, berbagai hal telah dilakukan
untuk memberi warna dinamika berpemerintahan, menenun pembangunan daerah
sebagai media melayani masyarakat Nusa Tenggara Timur yang kita cintai dan
banggakan bersama.
Sejenak diam berefleksi, dalam rentang waktu setahun, saya dan Pak Benny Litelnoni
berusaha memberi diri untuk melayani masyarakat Nusa Tenggara Timur. Kami

berupaya memberi perhatian ke seluruh kabupaten/kota sampai ke berbagai pelosok
desa dan kelurahan di 22 kabupaten/kota.
Ada daerah yang bisa kami kunjungi selama tahun 2014. Namun ada yang belum
sempat kami datangi. Sekalipun belum mendatangi semuanya lantaran luasnya
wilayah jangkauan yang tersebar di 1.192 pulau serta keterbatasan waktu dan
eksistensi kemanusiawian kami, saya dengan Pak Benny Litelnoni tetap berusaha
mendengar, merangkul dan menatang semua yang ada dengan hati, cinta, komitmen
dan integritas diri yang kami miliki.
Kami sadar, berbagai hal telah kami lakukan sebagai wujud tanggungjawab kepada
rakyat NTT. Pelaksanaan 8 agenda pembangunan, 6 tekad pemerintah provinsi,
Program Desa Mandiri Anggur Merah, Segitiga Pertumbuhan dan gerakan humanis
lainnya untuk menggeliatkan NTT sebagai daerah yang lebih bermartabat.
Buku Kiprah Gubernur dan Wakil Gubernur Tahun 2014 yang tiba di pangkuan
pembaca adalah sebuah rekaman dan potret kebersamaan kita membangun daerah
ini selama tahun 2014. Semuanya berjalan baik, karena kita telah bersinergi.
Kami hanya bisa berucap terima kasih atas peranserta semua kita sembari bergumam,
selamat tinggal Tahun 2015 dan selamat datang Tahun 2016.
Mari sehati sesuara membangun NTT baru.
Terima kasih...
GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR,


Drs. FRANS LEBU RAYA

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

Kerjasama SEGITIGA PERTUMBUHAN Untuk Percepatan Pembangunan

8

Sukseskan Pemilu Legislatif dan Presiden

10

TNP Laut Sawu Sejahterakan Masyarakat Pesisir

12

Pesta Perak Jemaat GMIT Kota Baru

14


Gubernur NTT Hadiri Perayaan Reba, Warga Ngada Jakarta

16

TIGA BATU TUNGKU, Pembangunan Berbasis Desa

18

MEWUJUDKAN HARAPAN MASYARAKAT

20

APPSI Kritik Pemerintah Pusat

22

Kunjungan Kerja di Kabupaten Malaka

24


Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati ALOR Periode 2014-2019

26

Gubernur Lantik Bupati dan Wakil Bupati TTS

28

HARI KARTINI Ke-110 Tingkat Provinsi NTT

30

Penandatangan MoU PROYEK KEMAKMURAN HIJAU

32

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati ENDE

34


DKI Jakarta dan NTT Tandatangani MoU PETERNAKAN

36

Rakor PKH dan TKSM Tingkat Provinsi NTT

38

Bangun Sinergi di Wilayah Ekoregion

40

GALA DINNER PACIFIC PARTNERSHIP 2014

42

Lomba Prestasi, Gebyar dan Pemilihan Kepsek SLB Provinsi NTT

44


Kunjungan Konsulat Jenderal Republik Rakyat Tiongkok

46

Gubernur Hadiri HUT PATTIMURA IWASMA

48

Pemberkatan Taman Wisata Rohani RATU SEMESTA ALAM

50

Gubernur NTT Buka MTQ Tingkat Provinsi XXV

52

Gubernur Pimpin Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia

54


KEMA ALKITAB Atasi Krisis Moral

56

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

1 Syawal 1435 Hijriah, Jalin Tali Silaturahmi

58

Gubernur Lepas Peserta Lomba Baca “WEDA”

60

Jelang Lebaran, Harga Kebutuhan Pokok STABIL

62

Syukuri KEMERDEKAAN


64

Labuan Bajo, KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA

66

Wagub Soaialisasi Uang Kertas di Perbatasan

68

Peringatan Hari Perhubungan Nasional Tingkat Provinsi

70

Kenal Pisah KAPOLDA Baru

72

Gubernur Buka Sosialisasi MEA 2015


74

Gubernur Buka PEACE GAME SOI 2014

76

Wagub Kunjungi Pulau NDANA dan BATEK

78

Guberur Hadiri Wisuda UNDANA

80

Gubernur Menghadiri PERAYAAN IDUL ADHA 2014

82

Modal Utama REFORMASI BIROKRASI adalah MANUSIA!

84

Indonesia Bisa Jadi “ MACAN ASIA “

86

Gubernur Terima Kunjungan PANGDAM IX UDAYANA

88

Gubernur Buka Rakor Bencana Kekeringan

90

Gubernur NTT Buka Sosialisasi Ketentuan BBM Jenis Tertentu

92

BORDERS GAMES RDTL-RI, Jalan Menenun Damai

94

Wakil Gubernur Buka ORIENTASI ANGGOTA DPRD

96

Pelantikan Pimpinan DPRD NTT

98

Gubenur NTT Terima GERTAK BBM

100

Wakil Gubernur Menerima Peserta Bakti Pemuda Antar Provinsi

102

Wakil Gubernur Lantik Pengurus BPPD Provinsi NTT

104

Gubernur Buka Rakor PNPM-MPd

106

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

KIPRAH
2014

8

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

Kerjasama SEGITIGA PERTUMBUHAN
Untuk Percepatan Pembangunan

G

ubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Drs. Frans Lebu Raya, Rabu dalam
Rapat Kerja Gubernur dengan Wali Kota dan Para Bupati se-Provinsi NTT
menyatakan dukungannya terhadap ide kerjasama Pengembangan
Segitiga Pertumbuhan antara Indonesia, Timor Leste dan NT (Northern Territory).
Hal ini merupakan salah satu upaya untuk melaksanakan Masterplan
Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), terutama
Koridor V ( Bali-Nusa Tenggara) yang ditargetkan menjadi “ Pintu Gerbang
Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional'.

Sesepuh NTT di Jakarta, Goris Mere dan Yapi Manafe dalam materinya
menyampaikan starategi pengembangan kawasan segitiga pertumbuhan adalah
menghapus kendala dan penyederhanaan berbagai prosedur dalam
perdagangan dan investasi, membangun infrastruktur, melibatkan sektor swasta
(sebagai prime mover), memusatkan investasi sektor swasta sebagai katalisator
berbagai proyek, meningkatkan kualitas tenaga kerja, meningkatkan daya saing
di bidang pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan industri pariwisata,
mempromosikan investasi serta sektor keuangan.
Dikatakannya, bahwa tujuan Pengembangan Kawasan Segitiga Pertumbuhan
ini adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat yang lebih cepat,
meningkatkan pendapatan masyarakat melalui arus masuk investasi,
pengembangan infrastruktur, pengembangan sumber daya alam dan manusia
melalui ekspor batas-batas negara. Tujuan tersebut bisa diawali dengan
mengembangkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi antar kawasan.
Menurut kedua tokoh tersebut, cakupan sasaran pengembangan kawasan
segitiga pertumbuhan adalah kawasan andalan yang cepat berkembang,
memiliki sektor unggulan yang dapat dijadikan penggerak utama untuk
meningkatkan produksi ekonomi nasional maupun ekonomi regional. Nantinya,
kawasan ini merupakan andalan yang dapat meningkatkan produksi barang dan
jasa, penyediaan lapangan kerja, serta memperluas basis ekonomi dalam skala
nasional bahkan internasional. Harapan Pemerintah Provinsi, pengembangan
kawasan andalan ini dapat mendorong pertumbuhan kawasan dan sarana
perkotaan serta kawasan yang cepat berkembang dan memiliki nilai strategis
dalam meningkatkan efisiensi investasi dan aglomerasi kegiatan sejenis untuk
mendukung dan mendorong kegiatan kawasan di sekitarnya”.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

9

KIPRAH
2014

10

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

Sukseskan Pemilu Legislatif
dan Presiden

G

ubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya membuka Rapat Koordinasi (Rakor)
Pemerintahan Umum yang diikuti para Bupati dan Walikota serta Forum
Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Provinsi NTTdi Hotel On The
Rock. Rakor itu mengusung tiga tema penting, yaitu koordinasi tentang keamanan dan
ketertiban masyarakat menjelang pelaksanaan pemlihan umum (pemilu) Legislatif dan
pemilu Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan
upaya percepatan pembangunan melalui gagasan segitiga pertumbuhan.
Gubernur Frans Lebu Raya, didampingi Wakil Gubernur NTT, Drs. Benny A.
Litelnoni,SH,M.Si, Ketua DPRD NTT, Drs. Ibrahim A. Medah dan Sekretaris Daerah NTT,
Fransiskus Salem,SH,M.Si, mengatakan, kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat
menjelang perhelatan Pemilu Legislatif 9 April dan Pemilu Presiden serta Wakil Presiden
9 Juli 2014 secara umum sudah cukup baik. “Saya meminta kepada Bupati/Walikota
untuk memberikan perhatian serius terhadap data pemilih dalam Pemilu Legislatif dan
Pemilu Presiden serta Wakil Presides. Data pemilih dimaksudkan untuk memberikan
ruang partisipasi seluas mungkin kepada pemilih yang memenuhi persyaratan dalam
pemilu. Data pemilih juga untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan munculnya
persoalan ataupun konflik pemilu yang bersumber dari data pemilih yang tidak akurat,
termasuk soal akuntabilitas pengelolaan keuangan negara. Kepada masyarakat NTT,
Saya himbau untuk turut berpartisipasi dalam semua tahapan proses pemilu dengan
bertanggungjawab” tutur Gubernur.
Kata Lebu Raya, momentum Rakor ini adalah momentum yang tepat untuk dapat
berdialog berbagai hal sebab-musabab persoalan kamtibmas dan diskusi ini tidak
secara langsung dapat meminimalisir berbagai kasus kamtibmas di daerah ini, namun
melalui diskusi tersebut dapat menjadi media untuk memberikan ruang dalam
melahirkan inspirasi baru tentang bagaimana langkah strategis untuk mencegah dan
juga menyelesaikan berbagai masalah kamtibmas yang terjadi di NTT terutama
menjelang pemilu tahun ini.
Demikian juga berkaitan dengan Jaminan Kesehatan diprioritaskan dan diberikan
bantuan iuran kepada masyarakat miskin dan tidak mampu. Sedangkan jumlah
peserta yang ditanggung oleh jaminan kesehatan nasional yaitu paling banyak lima
orang dalam satu keluarga. Apabila dalam satu keluarga terdapat lebih dari lima
orang maka dapat diikutkan dalam JKN dengan membayar iuran. Khusus percepatan
pembangunan, diupayakan melalui gagasan segitiga pertumbuhan melibatkan NTT,
Republic Demokratic Timor Leste (RDTL) dan Northen Theritory- Australia.
Dalam Rakor tersebut dihadiri oleh Komjen Pol (Purn) Gories Mere, Yappi Manafe
(Deputy Pencegahan BNN), Kapolda NTT, Brigjend Pol. I Ketut Untung Yoga, Kajati NTT,
Mangihut Sinaga, SH. Diserahkan secara simbolis Kartu Jaminan Kesehatan Nasional
kepada Gubernur dan Wakil Gubernur NTTT serta Forkopimda NTT dari dr. Ni Made Ayu
Sri Ratna Sudemi (PT ASKES NTT). Data saat ini terdapat 205 Badan Usaha/Swasta dan
2.635 kelompok masyarakat mandiri yang menjadi sasaran Jaminan Kesehatan
Nasional. Sedangkan peserta Rakor Pemerintahan Umum Tahun 2014
mengikutsertakan para Bupati dan Walikota serta Forkopimda se-NTT.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

11

KIPRAH
2014

12

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

TNP Laut Sawu
Sejahterakan Masyarakat Pesisir

W

akil Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Benny Alexander Litelnoni,
SH,M.Si, menghadiri Penetapan Resmi Laut Sawu menjadi Taman
Nasional Perairan (TNP) oleh Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Cicip
Sharif Sutardjo di Grand Sahid Jaya Hotel. Wagub NTT, Benny Litelnoni,
mengungkapkan proses menjadikan Laut Sawu dengan luas 3.355.352,82 hektar
sebagai TNP yang mencakup 10 kabupaten di NTT, sudah diusulkan sejak tahun
2004 lalu.
Wagub Benny Litelnoni, selaku Ketua Dewan Konservasi Perairan Provinsi
(DKPP) NTTmenjelaskan konservasi perairan NTT adalah hal yang mutlak
dilakukan. Mengingat kontribusi empat juta hektar perairan di NTT dapat
memberikan manfaat bagi masyarakat terutama masyarakat pesisir di Provinsi
NTT. “Sumber daya ikan, keanekaragaman hayati yang menjanjikan, terumbu
karang, penyu, ikan paus yang terdapat di kawasan perairan laut Sawu, menjadi
sumber pertumbuhan ekonomi baru,” tegas Wagub.
Menteri Kelautan dan Perikananan RI, Cicip Sharif Sutardjo pada kesempatan
tersebut mengungkapkan, kawasan yang terletak di jantung wilayah segitiga
trumbu karang (The Coral Triangle) itu dikembangkan untuk mewujudkan upaya
pelestarian, perlindungan dan pemanfaatan ekosistem perairan Laut Sawu dan
sekitarnya. Dia berharap penetapan TNP Laut Sawu dapat dimanfaatkan untuk
pendidikan, penelitian dan ilmu pengetahuan juga kegiatan yang mendukung
sektor perikanan, pelayaran lokal, nasional dan internasional serta
pemberdayaan masyarakat pesisir. Kawasan TNP Laut Sawu menjadi koridor
penting bagi perlindungan 22 spesias mamalia laut, meliputi 14 spesies paus, 7
spesies, lumba-lumba dan 1 spesies dugong juga terdapat habitat 6 spesies penyu.
Peluncuran (launching) TNP Laut Sawu tersebut ditandai dengan
penandatangan prasasti oleh Menteri Kelautan dan Perikananan RI, Cicip Sharif
Sutardjo disaksikan langsung oleh Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni serta
sejumlah pejabat eseslon I Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Penetapan
TNP Laut Sawu di NTT tersebut berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan
Perikanan RI, Nomor: 05/KEPMEN-KP/2014 seluas lebih kurang 3.355.352,82 hektar
yang terdiri atas dua bagian meliputi wilayah perairan selat Sumba dan
sekitarnya seluas 557837,40 hektar dan wilayah perairan Pulau Timor, Rote, Sabu,
Batek dan sekitarnya seluas 2.797.515,42 hektar.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

13

KIPRAH
2014

14

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

Pesta Perak Jemaat GMIT Kota Baru

W

akil Gubernur NTT dalam sambutannya pada Acara Syukuran Pesta
Perak Jemaat Kota Baru Kupang di Gereja Kota Baru Kupang (19/1),
menyampaikan rasa syukur dan profisiat kepada Jemaat GMIT Kota
Baru Kupang. Pesta Perak GMIT Kota baru jatuh pada tanggal 15 Januari 2014.
Selanjutnya Wakil Gubernur menyatakan, usia ke-25 adalah usia yang dewasa
bagi suatu lembaga atau komunitas sehingga jemaat Kota Baru hendaknya harus
semakin dewasa. Jemaat diharapkan
untuk saling bergandengan tangan
dengan pemerintah, jemaat, pimpinan gereja dan semua unsur yang ada demi
peningkatan pelayanan ke depan. “Dengan kebersamaan, persaudaraan dan
persahabatan yang telah dirintis dan dibangun, mari kita terus memupuknya
dalam pembangunan di daerah ini”, kata Wagub Benny Litenoni.
Ibadah syukuran tersebut dipimpin Pdt. I. A. Batubara-Wonlele dan Pdt. F. A.
Luase, Smth sebagai Liturgos dan khotbah oleh Pdt. Drs. M. D. Bech, M.Si. Dalam
khotbahnya, Pdt. Bech, menyampaikan bahwa Thema “Ada Yang Menabur, Ada
Yang Menyiram tapi Tuhan Yang Menumbuhkan” didasarkan pada I Korintus 3 : 6
7. Manusia memberikan makna kepada ruang dan waktu sehingga kita semua
berperan dalam ruang dan waktu tersebut. Jemaat Kota Baru lahir karena karya
Roh Kudus. “Praise only to the Lord”, karena benih yang sudah di tanam 25 tahun
yang lalu, sudah bertumbuh dan memberikan kontribusi yang besar bagi
jemaat, masyarakat kota kupang, bahkan dunia ini.
Ketua Majelis Jemaat Kota Baru, I. A. Batubara-Wonlele, mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu pertumbuhan, perkembangan
dan pembangunan Jemaat Kota Baru hingga saat ini, dalam semangat
kebersamaan dan kemitraan untuk terus bertumbuh. Majelis Sinode GMIT dalam
suara gembala yang disampaikan Pdt. Benyamin Naralulu, M.Th, mengatakan
bahwa Jemaat Kota Baru adalah jemaat yang kontekstual artinya kehadirannya
menjawab kebutuhan dan harapan-harapan jemaat dan masyarakat Kota
Kupang.
“Jemaat Kota Baru lahir pada hari minggu, 25 Januari 1989 dalam kebaktian
yang dihadiri 25 warga GMIT yang merupakan cikal bakal berdirinya Jemaat
GMIT Kota Baru. Awal lahirnya, Jemaat Kota Baru terdapat 37 kepala keluarga dan
hingga saat ini telah berkembang menjadi 617 kepala keluarga, 7 rayon
pelayanan, dengan jumlah anggota sidi 1.671 orang”, ungkap ketua panitia,
Bapak Timotius Ludji.
Bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun Jemaat GMIT Kota Baru, juga
dilakukan peluncuran Buku “25 Tahun Melayani dan Menabur” yang merupakan
kumpulan khotbah para pendeta yang pernah dan sedang melayani di Jemaat
GMIT Kota Baru.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

15

KIPRAH
2014

16

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

Gubernur NTT Hadiri Perayaan Reba
Warga Ngada Jakarta

G

ubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya menghadiri
Perayaan “Reba” yang diselenggarakan oleh keluarga besar Warga
Ngada Jakarta di Anjungan Taman Mini Indonesia. Dalam sambutannya,
Gubernur NTT menyampaikan turut berbahagia atas pelaksanaan ritual adat
“Reba” yang duhadiri hampir seluruh masyarakat NTT, khususnya warga asal
Ngada di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang maupun Bekasi
(Jabodetabek). Frans Lebu Raya berharap agar pelaksanaan acara itu dapat terus
diselenggarakan untuk memperkenalkan budaya NTT kepada dunia. “Mari kita
kenalkan potensi budaya NTT yang beragam dalam setiap even nasional maupun
internasional, agar orang dapat lebih mengenal kita. Kita memiliki begitu banyak
potensi wisata yang juga hampir dilupakan oleh masyarakat NTT sendiri”
demikian pesan Gubernur NTT. Lebih lanjut Gubernur berpesan agar tetap
menjaga kebersamaan dan terus berbuat untuk NTT.
Seremonial ritual adat itu dirangkai dengan perayaan misa syukur inkulturasi
yang dipimpin langsung oleh Uskup Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi
Potokota,Pr. Dalam Kotbahnya, Uskup Agung Ende mengingatkan kembali akan
pentingnya hidup bersama dalam kedamaian, bersatu dalam kegotongroyongan, tekun bekerja tanpa mengenal lelah serta terhindar dari rasa iri, dengki
dan egois. “Reba merupakan momentum pengucapan syukur, memantapkan
persaudaraan dan perdamaian sejati dalam kehidupan keluarga, menggereja
dan bermasyarakat. Inilah pesan nilai yang mesti kita aplikasikan dalam konteks
hidup abad ini, sehingga semua persoalan dapat kita atasi, semua tujuan dapat
kita capai.” Demikian kata Uskup Agung Ende itu.
Masyarakat Ngada se-Jabodetabek melalui sesepuhnya yang ada di Jakarta
berharap agar Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dapat terus
memfasilitasi perayaan acara budaya “Reba” ini menjadi kegiatan rutin tahunan.
Senanda dengan itu, Dr. Hari Staf Ahli Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Bidang Budaya berjanji memberikan dukungan agar pelestarian ritual budaya
seperti “Reba” ini dapat mendatangkan nilai tambah bagi NTT. “Untuk itu perlu
pengelolaan promosi yang serius, untuk menarik wisatawan mancanegara
maupun asing agar mau berkunjung secara langsung ke bajawa” pesannya.
Nampak hadir dalam acara ini Kepala Dinas Kehutanan Provinsi NTT, Kepala
Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi NTT, Kepala Biro Humas Setda Provinsi
NTT, serta Direksi Bank NTT.ran Pulau Timor, Rote, Sabu, Batek dan sekitarnya
seluas 2.797.515,42 hektar.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

17

KIPRAH
2014

18

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

TIGA BATU TUNGKU,
Pembangunan Berbasis Desa

B

orong, Jumat (14/2). Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya
mengambil sumpah dan melantik Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur,
Masa Jabatan 2014-2019, Drs. Yoseph Tote,M.Si dan Agas Andreas,SH,M.Hum, di
Aula Kantor Bupati Manggarai Timur, Lehong. Prosesi pelantikan itu digelar melalui
Rapat Paripurna Istimewa DPRD Manggarai Timur dan dibuka Ketua DPRD Manggarai
Timur, Yohanes Nahas serta dihadiri seluruh anggota DPRD Manggarai Timur. Turut
hadir dalam acara itu, antara lain, Anggota Komisi VII DPR RI, Benny K. Harman, Uskup
Ruteng Mgr. Hubertus Leteng,Pr, Vikep Borong, Romo Simon Nama, Vikep Keuskupan
Ruteng, Bupati, Wakil Bupati, Forkopimda dan Sekda Kabupaten Manggarai, Bupati,
Wakil Bupati, Forkopimda dan Sekda Kabupaten Manggarai Barat, Pimpinan SKPD
lingkup Kabupaten Manggarai Timur serta Tokoh Masayarakat, Adat dan Pemuda
maupun media massa.
Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, dalam sambutannya mengatakan konsep
program Tiga Batu Tungku dalam kepemimpinan Bupati Yoseph Tote dan Wakil Bupati
Agas Andreas periode lima tahun lalu telah berhasil mengatasi berbagai kesulitan
masyarakat Manggarai Timur.
“Implementasi program Tiga Batu Tungku
pembangunan berbasis desa, menjadi satu konsep pendekatan pembangunan yang
sangat efektif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Manggarai Timur dari
waktu ke waktu,” kata Gubernur.
Kepemimpinan Bupati Yoseph Tote dan Wakil Bupati Agas Andreas, lima tahun silam,
tutur Gubernur Frans Lebu Raya, telah mampu meletakkan dasar yang kokoh bagi
pembangunan berkelanjutan di Manggarai Timur sejak daerah ini menjadi Daerah
Otonomi Baru (DOB). Untuk itu Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Timur diminta terus
tuntaskan berbagai sektor pembangunan termasuk bidang infrastruktur seperti
rencana pembangunan Bandara Tanjung Bandera guna membuka konektivitas antar
daerah. Tidak hanya itu, ungkap Gubernur, pemerintah daerah harus mampu menjalin
kerjasama dengan para investor untuk berinvestasi dan sukseskan pembangunan
berbasis desa dengan menyiapkan infrastruktur jalan ke pedesaan agar perekonomian
dapat berjalan baik termasuk pembangunan fasilitas air bersih.
Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Drs. Frans Lebu Raya, pada kesempatan
itumengajak masyarakat manggarai Timur supaya dapat menggunakan hak suaranya
pada pemilihan umum (Pemilu) Legislatif 9 April 2014 dan pemilu Presiden/Wakil
Presiden pada 9 Juli 2014. “Jangan golput dan datang ke Tempat Pemungutan Suara
(TPS) untuk memberikan suaranya. Pilih siapa saja yang saudara pandang pantas dan
layak untuk membangun daerah dan mensejahterakan rakyat di negeri ini”, pinta
Gubernur Frans Lebu Raya, di Lehong, Borong.
Gubernur Frans Lebu Raya dan rombongan disambut dengan adat Kepok Kapu di
Rumah Jabatan Bupati Manggarai Timur, Kepok Curu di depan Kantor Bupati dan Kepok
Po'e di Ruangan VIP (siri Bongkok) Kantor Bupati pada saat Gubernur NTT dan
rombongan meninggalkan Kantor Bupati menuju Kupang.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

19

KIPRAH
2014

20

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

MEWUJUDKAN HARAPAN MASYARAKAT

G

ubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya mengambil sumpah sekaligus
melantik dengan resmi Drs. Leonard Haning, MM sebagai Bupati dan Jonas Cornelius
Lun, S.Pd sebagai Wakil Bupati Rote Ndao terpilih untuk Masa Jabatan 2014-2019,
bertempat di Ruang Sidang Utama DPRD Kabupaten Rote Ndao. Acara pelantikan dalam
Forum Sidang Paripurna Istimewa tersebut dibuka untuk umum dengan sapaan selamat
datang oleh Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao, Cornelis Feoh,SH kepada Gubernur NTT dan
rombongan antara lain Drs. Ibrahim A. Medah dari Unsur Forkopimda Provinsi NTT, yang juga
dihadiri oleh anggota DRR RI Daerah Pemilihan NTT antara lain Drs. Saleh Husein, Drs. Setya
Novanto, Ir. Herman Heri dan Dr. Charles Mesang.
Dalam sambutannya, Gubernur NTT menyampaikan selamat atas dilantiknya pasangan
yang diusung oleh Gabungan Partai Demokrat, PDIP, Golkar, dengan nama paket LENTERA
pada pemungutan suara 5 Agustus 2013 lalu. “Pelantikan hari ini melegitimasi, menegaskan
dan memaklumatkan saudara berdua sebagai pemimpin di daerah ini dengan moto “Ita Esa.”
Jagalah kesan positif saat pemilihan lalu yang telah melalui proses politik panjang untuk
mewujudkan harapan masyarakat. Bangunlah kemitraan, pelayanan administrasi
pemerintahan yang tepat waktu, tepat orang dan semakin mudah,” demikian kata Gubernur.
Lebih lanjut Gubernur mengingatkan agar tidak melupakan ketersediaan BBM nelayan
pesisir, mempertahankan surplus pangan, akses jalan yang baik, mutu sarana prasana
pelayanan dasar, jangkauan yang mudah, serta harga sembako yang terjangkau seperti
dukungan Program “Lakamola Anansio.”
Gubernur berharap agar Bupati dan Wakil Bupati terpilih berjalan bersama rakyat. “Jangan
berjalan sendiri, rakyat mesti diberi ruang, didukung dan dipercaya membangun dirinya. Mari
kita hapus mindset miskin yang terus distigmakan sejak lama. Benar masih ada kemiskinan,
tapi jangan kita cekoki kemiskinan yang seolah-olah merupakan pemberian yang tak bisa
diubah,” kata Gubernur. Gubernur secara khusu menitipkan Pulau Ndana, dimana harga diri,
martabat, kehormatan bangsa dipertaruhkan. Eksistensi Pulau Ndana adalah eksitensi
bangsa. Sejak pelaksanaan Sail Komodo 2013, telah disepakati untuk menjaga NTT sebagai
destinasi wisata baru. Untuk itu Pesona Pantai Nembrala juga harus tetap dijaga.
Gubernur Lebu Raya mengajak masyarakat Rote Ndao untuk menggunakan hak politiknya
secara bertanggungjawab Pemilihan Legislatif (DPR, DPRD dan DPD) serta Pemilihan
Presiden dan Wakil Presiden. Mari kita bersepakat untuk menjaga suasana yang kondusif
dengan saling menghargai guna menjaga kedamaian di tanah malole tercinta. Silahkan
masing-masing kita memilih calon yang dianggap representatif untuk memperjuangkan
kepentingan rakyat. Mari kita berikrar untuk bekerja keras, cerdas, dan tuntas.Tidak lupa
Gubernur menyampaikan ucapan terima kasih kepada Drs. Marthen Luther Saek sebagai
Wakil Bupati periode 2009-2014, yang telah setia mendampingi Drs. Leonard Haning, MM
sebagai Bupati pada masa bakti sebelumnya. Terima kasih juga disampaiakan kepada pihak
penyelenggara dan semua yang telah terlibat dalam proses suksesi kepeminmpinan di
daerah ini.
Sebagaimana perayaan syukuran di tempat lain, pelantikan kali ini juga diawali dan
diakiri dengan acara pelepasan dan penerimaan secara budaya.Untuk itu, sebelum perayaan
kenegaraan (pelantikan) didahului dengan acara budaya yang berlangsung mulai pukul
05:00 Wita berlokasi di rumah Jabatan Bupati. Saat memasuki Ruang Sidang Utama DPRD,
rombongan disambut oleh 10 camat dan 10 meneleo mewakili seluruh maneleo di Rote Ndao.
Malam Hari diakhiri dengan syukuran bersama seluruh jajaran pemerintah daearah dan
tokoh masyarakat. Menutup rangkaian acara syukuran pelantikan, akan dilakukan Prosesi
Budaya “Ulu Solok” yaitu Pengukuhan Bupati terpilih sebagai “Maneleo Ina Huk” pada Hari
Selasa/12 Februari 2014, bertempat di kampung Lidamanu.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

21

KIPRAH
2014

22

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

APPSI Kritik Pemerintah Pusat

G

ubernur NTT, Drs. Frans Lebu menghadiri Diskusi Round Table IV Asosiasi
Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) di Hotel Shangri-La
Surabaya. Disksui terebut mengangkat tema
“Pembangunan
Infrastruktur dan Pelayanan Transportasi Pembangunan Sarana Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif serta Optimalisasi Bidang Perikanan.” Sebagai organisasi
informal, APPSI merupakan wadah bagi Pemerintah Provinsi untuk
menyampaikan aspirasi sekaligus mengkritik kebijakan Pemerintah Pusat.
Diskusi dipimpin Ketua APPSI Syahrul Yasin Limpo dan dihadiri Dirjen Otda
Kementerian Dalam Negeri Prof. Dr. Riyas Rasyid, Ketua Badan Anggaran
(Banggar RI) Achmadi Yos Supit. Dalam diskusi tersebut terungkap berbagai
pemikiran cerdas sekaligus kritis para kepala daerah ketika dibuka sesi diskusi
Round Table IV.
Dalam sesi diskusi, Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya
mengkritik kebijakan Pemerintah Pusat yang melakukan transfer Dana Alokasi
Umum (DAU) untuk NTT yang hanya dihitung berdasarkan daratan. “Padahal
luasan wilayah lautan kami lebih besar dari luas daratan, demikian juga
potensinya, jauh lebih banyak di lautan daripada di daratan,” ujar Gubernur Nusa
Tenggara Timur.
Gubernur Jogjakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X juga mengkritik keinginan
mempercepat pertumbuhan ekonomi di daerah, namun tidak dibarengi dengan
kebijakan nyata yang berpihak pada daerah. “Daerah hanya bisa membuat
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), sementara aktivitas berskala raksasa
menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Bagaimana mungkin (daerah) bisa
mempunyai pertumbuhan yang tinggi, kalau kontrak-kontrak (proyek) strategis
dilaksanakan di Singapura. Produk juga dijual di Singapura. Bagaimana daerah
bisa tumbuh, kalau semua dihabiskan di Jakarta,” gugat Sultan.
Sementara itu, Wakil Gubernur Banten Rano Karno mengkritik ketidakpedulian
Pemerintah Pusat terhadap proyek pembangunan yang sudah dicanangkan di
wilayahnya. Mantan Aktor Film “Si doel anak sekolahan” tersebut lantas memberi
contoh dua proyek prestisius, yakni rencana pengembangan Pelabuhan
Internasional Bojonegara dan Jembatan Selat Sunda.Pencanangan dan ground
breaking Pelabuhan Internasional Bojonegara sudah dilakukan sejak tahun 2003
oleh Presiden Megawati Soekarno Putri. Tapi oleh pemerintah pusat saat ini
terkesan ditelantarkan. Sedangkan terkait proyek Jembatan Selat Sunda, Rano
minta kejelasan realisasi proyek jalan tol yang menghubungkan Pulau Jawa dan
Sumatera tersebut. Pasalnya tahun 2014, Pemerintah Pusat berencana melakukan
ground breaking.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

23

KIPRAH
2014

24

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

Kunjungan Kerja
di Kabupaten Malaka

G

ubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya melakukan kunjungan kerja di
Kabupaten Malaka sebagai daerah otonomi baru yang telah terbentuk
berdasarkan Undang -Undang Nomor 3 Tahun 2013 tentang Pembentukan
Kabupaten Malaka. “Malaka sebagai suatu daerah otonomi baru tentu selalu mempunyai
pekerjaan rumah yang besar dan perlu dilakukan evaluasi seberapa jauh kesiapannya
untuk menuju cita-cita yang diharapkan sebagaimana tujuan pembentukan daerah otonomi
baru, dalam meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat,” demikian
disampaikan Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya, dalam pertemuan bersama tokoh
masyarakat, pimpinan SKPD, camat, lurah/kepala desa, kepala puskesmas dan kepala
sekolah se Kabupaten Malaka, di Aula Kantor Bupati Malaka.
Gubernur mengajak semua komponen yang ada di Kabupaten Malaka untuk menjadi
pelopor dalam memulai pembangunan daerah itu. Sebagai pelopor harus meletakkan
dasar-dasar pembangunan secara baik dan memiliki pandangan/berpikir jauh ke depan
dalam membangun daerah Malaka di berbagai bidang baik ekonomi, pertanian,
peternakan, pariwisata, pendidikan, kesehatan dan lainnya.
Pada tahun 2014, pemerintah telah mengalokasikan dana sebesar 7 miliar rupiah bagi
peningkatan infrastruktur jalan di Kabupaten Malaka. Untuk membangun Malaka,
membutuhkan adanya kerjasama dan sinergitas dari semua komponen masyarakat, TNI
dan Polri. Sebagai daerah otonomi baru, Gubernur memimita pemerintah daerah agar
melakukan penataan pemerintahan yang dilakukan lebih awal melalui penataan personil
(PNS) dan aset. Tata ruang dalam pembangunan Kabupaten Malaka hendaknya dilakukan
dari awal dan berpikir jauh ke depan termasuk pemanfaatan dan pengawasan atas
pemanfaatan ruang sesuai rencana tata ruang yang ada.
Dalam rangkaian kegiatan kunjungan kerja, Gubernur mengunjungi Pasukan TNI di Pos
Motamasin, perbatasan Republik Indonesia dengan Republik Demokratik Timor Leste (RDTL
) guna memberikan motivasi dalam menjaga kedaulatan Republik Indonesia di wilayah
perbatasan RI-RDTL. Dalam pertemuan dengan masyarakat di daerah perbatasan,
diungkapkan sejumlah persoalan yakni masalah air bersih, listrik, penanggulangan banjir
dan kebutuhan infrastuktur yang perlu ditingkatkan dan mendapat perhatian pemerintah
daerah.
Selanjutnya, Gubernur melakukan kunjungan ke Desa Rainawe Kecamatan Kobalima
dan Desa Lasaen Kecamatan Malaka Barat sebagai desa penerima Program Desa Mandiri
Anggur Merah. Gubernur melakukan tatap muka dengan masyarakat
sekaligus
memberikan arahan pada masyarakat untuk memanfaatkan dana yang telah diterima
secara baik.
Dalam kunjungan kerjanya Gubernur juga selalu menghimbau masyarakat untuk
menggunakan hak politiknya dalam Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden dan Wakil
Presiden sesuai dengan pilhan hati nurani. “Tahun 2014 adalah tahun politik. Salah satu
tugas pemerintah adalah melakukan sosialisasi tentang pemilihan umum tanggal 9 April
pemilihan legislatif dan tanggal 9 Juni 2014 pemilhan presiden dan wakil presiden kita. Saya
minta untuk semua warga supaya menggunakan hak suaranya” pesan Gubernur. Jangan
Golput. Tetap jaga situasi tetap aman, nyaman dan damai. NTT harus tetap aman dan
damai, sekalipun pilihan dalam pemilu nanti, berbeda antara satu dengan yang lainnya.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

25

KIPRAH
2014

26

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati
ALOR Periode 2014-2019

G

ubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya, , mengambil sumpah dan
melantik Drs. Amon Djobo Imran Duru, S.Pd sebagai Bupati dan Wakil Bupati Alor
periode 2014-2019 dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Alor yang
dipimpin Ketua DPRD Alor, Markus Dominggus Malaka bertempat di Ruang Sidang Utama
DPRD Kabupaten Alor.
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya mengatakan masyarakat mulai melek
politik. Dengan pemahaman yang dimilikinya, mereka telah menjelma sebagai komunitas
pemilih cerdas, tahu memilah dan memilih. Masyarakat bisa secara mandiri
mempertimbangkan,
siapa yang harus dipercayai dan diserahi mandat sebagai
pemimpinnya. Siapa yang sering bersama mereka, membangun relasi, komunikasi dan
mendengar keluh kesah mereka, siapa yang dekat di hati rakyat dan menjadi bagian dalam
keseharian hidup mereka di kampung dan desa, merekalah yang mendapat kepercayaan
dan amanat rakyat. “Sekilas merefleksi terkristalisasinya suara rakyat Alor kepada saudara
berdua, saya menemukan simpul bahwa semua itu berawal dari kebersamaan yang kental
bersama masyarakat” ungkap Frans Lebu Raya.
Gubernur mengungkapkan, terbentang berbagai persoalan yang tentu sudah dipahami
bupati dan wakil bupati yakni Pertama, Dengan topografi yang ekstrim antara gunung,
bukit dan dataran, maka soal infrastruktur jalan dan jembatan serta dermaga rakyat,
fasilitas pendidikan dan kesehatan, pertanian serta komponen infrastruktur dasar lainnya
tentu menjadi kendala. Berbagai keterbatasan itu, menjadikan Alor sebagai salah satu pulau
terdepan dan terluar belum elok dibangun menjadi show window NKRI di hadapan negara
lain; Kedua, Soal kemiskinan. Kondisi ini mengundang ironi karena masyarakat Alor
memiliki berbagai potensi pariwisata dan ekonomi yang luar biasa dari letaknya yang
strategis. Wisata alam dan wisata budaya. Laut di Alor menyimpan keindahan luar biasa
dan mungkin terbaik di dunia karena kelestarian terumbu karang dan keanekaragaman
biota laut. Lesatnya buah kenari dan gurihnya ikan laut yang baru mati sekali. Panorama
alam dan keanekaragaman budaya yang unik dari kampung ke kampung. Letaknya yang
strategis karena berada di beranda terdepan NKRI. Semuanya ibarat lahan tidur yang belum
fokus dikelola; Ketiga, Soal Kompetensi PNS. Suka atau tidak, aktifitas pemerintahan
pembangunan dan pelayanan kemasyarakatan di suatu daerah dipengaruhi oleh dinamika
kerja dan kinerja PNS. Apapun obsesi dan ide brilian kepala daerah, semuanya perlu
didukung dengan kompetensi dan kinerja PNS yang harus digerakkan secara cerdas dan
bertanggungjawab.
“Dalam perspekti ini, PNS yang terkontaminasi politik praktis supaya dirangkul kembali.
Mutasi mesti dilakukan, namun PNS yang berkompeten jangan ditinggalkan apalagi
dicederai karena beda pilihan politik sesaat kemarin. Saya harapkan, Pak Bupati dan Wakil
Bupati, memadukan kembali berbagai serpihan komunikasi yang mungkin retak lantaran
dinamika politik kemarin. Alor harus ditata dan terus dibangun di atas sendi kebersamaan
dan keanekaragaman, karena sesungguhnya perbedaan itulah kekuatan daerah ini. Sekilas
info dari media massa, saya mengetahui bahwa pasca pelantikan ini, Bupati Amon dan
Wakil Bupati Imran akan TANCAP GAS. Saya belum memahami betul apa itu tancap gas.
Sekilas info katanya akronim dari tantang, cerdas dan prioritas menuju generasi Alor sehat.
Tancap Gas akan menjadi spirit Program Gema Mandiri (Gerakan Menuju Alor Mandiri)”
ungkap Gubernur Nusa Tenggara Timur, Drs, Frans Lebu Raya.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

27

KIPRAH
2014

28

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

Gubernur Lantik
Bupati dan Wakil Bupati TTS

G

ubernur Nusa Tenggara Timur, Drs. Frans Lebu Raya mengambil sumpah
dan melantik Bupati dan Wakil Bupati TTS Masa Jabatan 2014-2019, Ir.
Paulus V.R. Mella, M.Si dan Drs. Obed Naitboho, M.Si. dalam Rapat
Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Timor Tengah Selatan di Gedung DPRD
Kabupaten TTS. Gubernur meminta agar Bupati dan Wakil Bupati terus menjaga
keharmonisan sampai akhir masa jabatan “Teruslah akur dan jangan ada dusta di
antara satu dengan lainnya apalagi saling mencederai kemesraan,” kata
Gubernur.
Prosesi pelantikan ini diawali dengan penerimaan secara natoni kepada
Gubernur beserta rombongan yang dilanjutkan dengan tarian Maekat disusul
tarian Likurai oleh Sanggar Sinar Anas pimpinan Agustinus Nipu.
Gubernur meminta Bupati dan Wakil Bupati untuk mengembangkan kompetensi
aparatur desa agar mampu mengelola keuangan dan menyelesaikan berbagai
persoalan yang dihadapi masyarakat. Menurut Gubernur Frans, peningkatan
kompetensi aparatur desa sangat penting karena banyak dana yang akan
dikelola langsung oleh desa seperti PNPM, Anggur Merah, penerapan UU Nomor 6
Tahun 2013 tentang dana desa senilai 1,2 miliar per desa per tahun. “Mari kita
bergandengan tangan bersama Pemerintah Provinsi membangun Nusa Tenggara
Timur secara umum dengan berbagai program unggulan seperti jagung, ternak
dan cendana,“ ajak Gubernur Frans.
Selain itu, lanjut Gubernur, perlu
memperhatikan pembangunan infrastruktur jalan hingga ke desa-desa yang
selama ini belum terwujud. Masalah air bersih perlu diprioritaskan agar semua
masyarakat bisa menikmatinya.
Gubernur Frans Lebu Raya juga menambahkan bahwa TTS sebagai salah satu
daerah yang memiliki potensi wisata sangat besar. “Sebagai daerah Transit,
Bupati dan Wakil Bupati TTS harus mampu mengembangkan potensi wisata yang
ada. Ajaklah investor untuk membangun obyek wisata agar bisa menyuguhkan
kelebihan daerah kepada wisatawan yang hendak ke Kupang, Timor Tengah
Utara, Belu dan Timor Leste,” tandas Gubernur.
Pada bagian akhir sambutannya, Gubernur Frans Lebu Raya menghimbau
masyarakat Timor Tengah Selatan untuk berpartisipasi dalam tahun politik ini
dengan memilih anggota DPD, DPR dan DPRD tanggal 9 April serta memilih
Presiden dan Wakil Presiden pada 9 Juli 2014 nanti.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

29

KIPRAH
2014

30

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

HARI KARTINI Ke-110
Tingkat Provinsi NTT

P

eringatan Hari Raden Ajeng Kartini sebagai Pahlawan Perempuan
Indonesia harus dimaknai secara sungguh dengan memperjuangkan
semangat, harkat dan martabat kaum perempuan. Sejarah telah mencatat
bahwa kaum perempuan pernah dianggap sebagai warga kelas dua. Kondisi
tersebut disebabkan karena nilai-nilai budaya yang berlaku dan rendahnya
tingkat pendidikanperempuan pada waktu itu sehingga menempatkan martabat
perempuan lebih rendah dari laki-laki. Hal inilah yang menjadi keprihatinan
Raden Ajeng Kartini memperjuangkan pendidikan perempuan sederejat dengan
laki-laki. Demikian sambutan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya pada peringatan
Hari Kartini ke-110 Tingkat NTT di Aula Utama.
Karena itu Gubernur meminta, segenap perempuan di NTT harus semangat
dan kerja keras menjaga kadamaian, kerukunan, berpikir positif dan luar biasa
demi membangun bangsa dan daerah ini. Kaum perempuan NTT harus berpikir
kreatif dan inovatif. Jangan berpikir negatif karena kemajuan di daerah ini ada di
tangan seluruh elemen termasuk kaum perempuan, tegas Gubernur.
Dalam era sekarang, beberapa posisi penting dan membanggakan telah
diperankan oleh perempuan. Hal itu merupakan suatu kemajuan yang sangat
pesat dan mengagumkan, bukti bahwa perempuan punya kemampuan dan
potensi yang setara dengan laki-laki. Peringatan hari Kartini juga turut dihadiri
anggota Bhayangkari, Persit Kartika Chandra Kirana dan Pejabat jajaran lingkup
Pemprov. NTT
Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Bertha Salem
Ladju dalam sambutannya mengatakan masalah mendasar soal pemberdayaan
perempuan yakni rendahnya kualitas hidup perempuan dan peran aktif dalam
aspek politik dan berbagai aspek hidup lainnya. Masalah lain adalah tingginya
tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak, rendahnya angka indeks
pembangunan gender. Ke depan, Bertha berjanji Dharma Wanita persatuan NTT
akan benar-benar memperjuangkan kepentingan kaum perempuan dan anak.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

31

KIPRAH
2014

32

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

Penandatangan MoU
PROYEK KEMAKMURAN HIJAU

G

ubernur Nusa Tenggara Timur Drs. Frans Lebu Raya menghadiri
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Green
Prosperity Project ( Proyek Kemakmuran Hijau) yang ditandatangani oleh
Wakil Menteri PPN RI bertempat di Museum Perumusan Proklamasi, Jakarta
Pusat.
Pada tahun 2014 Millenium Challenge Account (MCA) Indonesia,
mengumumkan 12 kabupaten sebagai calon mitra bagi implementasi Green
Prosperity Project atau Proyek Kemakmuran Hijau yang didanai Amerika Serikat
(AS).
Kesepuluh kabupaten tersebut tersebar di enam provinsi, masing-masing
Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur Propinsi Jambi,
Kabupaten Solok Selatan Provinsi Sumatera Barat, Kabupaten Malinau dan
Kabupaten Berau Propinsi Kalimantan Timur, Kabupaten Kapuas Hulu Propinsi
Kalimantan Barat, Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten Lombok Timur
Propinsi Nusa Tenggara Barat Kabupaten Sumba Timur dan Kabupaten Sumba
Barat, Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Sumba Barat Daya di Propinsi
Nusa Tenggara Timur.
Tampak Bupati Sumba Barat Jubilete Pieter Pandango, Bupati Sumba Timur
Gideon Mbiliyora, Bupati Sumba Tengah Umbu Sappi Pateduk dan Plt. Bupati
Sumba Barat Daya Umbu Zaza turut menandatangani MoU tersebut bersama
beberapa Bupati dari daerah lainnya. Disampaikan bahwa tujuan dari program
sendiri adalah untuk mengurangi kemiskinan dengan mendorong pertumbuhan
ekonomi secara berkesinambungan, demikian ujar Wakil Menteri PPN RI.
Proyek kemakmuran hijau itu merupakan proyek utama, karenanya dalam
program tersebut akan menyediakan bantuan hibah dan pendanaan komersial
untuk mendukung pengembangan ekonomi dengan jumlah dana hibah compact
sebesar US$ 332,5 juta, separuh dari dari total dana hibah yang mencapai US$ 600
juta.
Proyek Kemakmuran Hijau terbagi dalam dua tema yaitu, Pertama, energi
terbarukan yang mencakup pembangkit listrik skala kecil (kurang dari 10
megawatt) yang bersumber dari tenaga air, limbah pertanian-perkebunan, biogas
dan tenaga surya. Kedua adalah penggunaan lahan dan pengelolaan sumber
daya alam yang berkelanjutan, yang mencakup pertanian, kehutanan, perikanan
dan pengelolaan daerah aliran sungai.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

33

KIPRAH
2014

34

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

Pelantikan Bupati dan
Wakil Bupati ENDE

B

ertempat di Ruang Sidang Utama DPRD Ende, Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu
Raya melantik dan mengambil sumpah Bupati dan Wakil Bupati Ende periode
tahun 2014- 2019, Drs. Marselinus Y. W. Petu dan Drs. H. Djafar Achmad, MM.
Pelantikan dilakukan dalam rapat paripurna istimewa yang dipimpin Wakil Ketua
DPRD Ende, Anwar Liga. Turut hadir dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur NTT,
Benny A. Litelnoni, SH. M.Si, Ketua DPRD NTT, Drs. Ibrahim Agustinus Medah dan
Unsur Forkopimda NTT, Ketua PKK/ Dekranasda NTT, Ny. Lusia Adinda Lebu Raya,
sejumlah pimpinan instansi lingkup Pemerintah Provinsi NTT, pimpinan BUMN serta
ribuan undangan lainnya.
Gubernur dalam sambutannya mengatakan, moment pelantikan Bupati dan
Wakil Bupati ini mengingatkannya akan beberapa aspek ketika melantik Bupati
dan Wakil Bupati Ende periode 2009- 2014. Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati lima
tahun lalu, dilakukan dalam Pekan Suci Paskah tahun 2009, sedangkan saat ini
dilakukan seminggu sebelum Pekan Suci Paskah. Dua prosesi dalam satu
momentum waktu liturgis yang sama.
Gubernur mengapresiasi pelaksanaan pemilu kepala daerah Ende akhir tahun
2013 lalu sebagai pencapaian terbaik. Pasalnya berlangsung pada dinamika
demokrasi yang elegan. Sejak awal tahapan sampai puncak persaingan melalui
gugatan ke Mahkamah Konstitusi, dengan respek dan hormat atas putusan
Mahkamah Konstitusi yang didasari pada kedaulatan suara rakyat secara benar.
“Momentum minggu sengsara seolah menyiratkan harapan bahwa, jabatan
saudara berdua harus tetap berbingkai kesederhanaan, kerendahan hati dan
penyerahan diri sebagaimana misteri salib itu sendiri untuk sebuah totalitas
pelayanan,” ujar Gubernur.
Pada kesempatan itu, Gubernur menitipkan lima persoalan untuk dicarikan
solusinya oleh bupati dan wakil bupati terlantik. Pertama, suasana kebersamaan
hidup di Kota Ende yang dihuni penduduk Katolik dan Islam sejak dulu, telah
menginspirasi Bung Karno menemukan serat- serat nilai kehidupan yang
mengkristal dan dicetuskan sebagai Pancasila. Karena itu harus tetap dijaga
soliditasnya sebagaimana kokohnya Pancasila dalam hidup berbangsa di negeri
ini. Kedua, untuk sebuah kemajuan besar, langkah besar harus diputuskan dengan
berani untuk membangun Bandara H. Hasan Aroeboesman sesuai master plan yang
telah ditetapkan. Ketiga, belum dioptimalkannya manajemen pengelolaan Danau
Kelimutu. Untuk hal ini, potensi wisata alam pendukung di sepanjang ReworekeMoni harus ditingkatkan. Keempat, Ende terkenal dengan ubi Nuabosi dan Pisang
Beranga. Tapi sampai saat ini belum ada terobosan teknologi pengolahan, untuk
sebuah nilai tambah dan saya tarik ekonomis. Kelima, sebagai abdi masyarakat,
PNS harus melaksanakan tugas pelayanan kemasyarakatan dengan tidak terikat
pada pejabat politik dan ruang jabatannya. Apalagi berafiliasi pada kelompok
kepentingan tertentu.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

35

KIPRAH
2014

36

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

DKI Jakarta dan NTT
Tandatangani MoU PETERNAKAN

G

ubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Drs. Frans Lebu Raya dan Gubernur
DKI Jakarta Joko Widodo mengukuhkan komitmen dan kebersamaan
membangun NKRI. Hal ini ditandai dengan pendatangan Memorandum
of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman Pengembangan Agribisnis
Peternakan di Aula Utama El Tari Kupang. Gubernur dalam kesempatan itu
menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jokowi bersama rombongan.
Menurut gubernur, masyarakat Kota Kupang sangat antusius ingin melihat dari
dekat Gubernur DKI yang terkenal dengan blusukannya.
Dalam rangka kegiatan itu, Gubernur Lebu Raya memaparkan potensi ternak
yang ada di Provinsi NTT sejak tahun 2011 menunjukan perkembangan yang
positif, yakni sapi 29,9%, kuda 1,79%, kambing 4,28%, babi 5,74%, domba 1,76%.
Tahun 2013 Populasi sapi sebanyak 852,650 ekor dengan luas ranch milik
pemerintah 88.000 ha dan padang penggembalaan seluas 832,228 ha yang
tersebar di Timor, Sumba dan Flores.
Secara sederhana, kerjasama tersebut berfokus pada bidang pembangunan
pusat pembibitan ternak sapi ( Breeding Center), penggemukan ternak sapi
(Fattening), pengolahan daging sapi, engantarpulauan sapi bakalan potong,
teknologi peternakan, manajemen peternakan, alih ilmu pengetahuan dan
pendalaman dalam bidang pengembangan ternak modern, pembangunan
infrastruktur, sarana prasarana serta fasilitas peternakan dan pengembangan
sumberdaya manusia.
***

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

37

KIPRAH
2014

38

Gubernur Nusa Tenggara Timur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur Dalam Kiprah Tahun 2014

Rakor PKH dan TKSM
Tingkat Provinsi NTT

G

ubernur Nusa Tenggara Timur , Drs. Frans Lebu Raya membuka Rakor
Program Keluarga Harapan (PKH) tingkat Provinsi NTT dan Diklat Tenaga
Kesejahteraan Sosial Masyarakat (TKSM) kabupaten/Kota se-Provinsi
NTT di Aula Balai Latihan Dinas Sosial Provinsi NTT. Dalam sambutannya,
Gubernur mengatakan, program PKH sudah ada sejak tahun 2007 dirancang
untuk membantu Keluarga Sangat Miskin (KSM) dalam mengatasi persoalan
persoalan kemiskinan jangka pendek namun berdampak pada perubahan pola
hidup layak dan pola pikir serta perilaku jangka panjang untuk meningkatkan
kualitas hidup. Provinsi NTT menjadi salah satu dari tujuh provinsi yang diberi
kepercayaan mengelola PKM, dengan sasaran 7 (tujuh) kabupaten /kota.
PKH juga merupakan program yang membe