JURISDIKSI NEGARA (STATE JURISDICTION)2

JURISDIKSI NEGARA
(STATE JURISDICTION)
10 Mei 2006

JURISDIKSI NEGARA
(STATE JURISDICTION)


Pengertian






Jurisdiksi merupakan kekuasaan/ kewenangan hukum negara
terhadap orang, benda atau peristiwa (hukum)
Merupakan refleksi dari prinsip dasar kedaulatan negara,
persamaan derajat negara, dan prinsip tidak campur tangan
suatu negara terhadap urusan domestik negara lain
“Par in parem non habet imperium”

Dapat mencakup







Legislative jurisdiction
Executive jurisdiction
Judicial jurisdiction

Menyangkut urusan baik pidana maupun perdata
Penggolongan jurisdiksi: Jurisdiksi Teritorial, Jurisdiksi
Personal, Jurisdiksi Perlindungan, Jurisdiksi Universal
2

JURISDIKSI TERITORIAL



Lord Macmillan:

“It is essential attribute of the sovereignty, of this realm, as of all sovereign independent
States, that it should possess jurisdiction over all persons and things within its
territorial limits and in all causes civil and criminal arising within these limits”


Prinsip teritorial terbagi dalam:





Prinsip teritorial subjektif  negara tempat perbuatan dimulai
Prinsip teritorial objektif  negara tempat perbuatan diselesaikan

Hubungan antara negara dengan kewenangan jurisdiksi (Glanville Williams):






Negara tempat dilakukan tindak pidana/ kejahatan memiliki kepentingan paling
kuat
Pelaku biasanya ditemukan di negara tempat ia melakukan tindak pidana/
kejahatan
Local forum, karena saksi dan barang bukti lebih mudah ditemukan di negara
tempat kejadian
Tidak umum dianut dua sistem hukum apabila terdapat lebih dari satu sistem
hukum yang berbeda

3

JURISDIKSI TERITORIAL




Jurisdiksi teritorial/ domestik sebagai konsep relatif
 Anglo-Norwegian Fisheries Case: “[a]lthough it is true that the act of

delimitation [of territorial waters] is necessarily a unilateral act, because
only the coastal state is competent to undertake it, the validity of the
delimitation with regard to other states depends upon international law”
Pemberlakuan prinsip teritorial
 Laut Teritorial
 Hak lintas damai (innocent passage)
 Jurisdiksi negara pantai pada dasarnya dapat diterapkan apabila
terjadi hal-hal yang mengganggu ketertiban negara pantai
 Orang asing, terkecuali:
 Adanya imunitas tertentu
 Hukum nasional tidak sejalan dengan hukum internasional, mis.:
prinsip-prinsip the treatment of aliens

4

JURISDIKSI TERITORIAL
Pengecualian terhadap prinsip teritorial
 Negara dan kepala negara asing
 Perwakilan diplomatik dan konsuler
 Kapal pemerintah negara asing

 Angkatan bersenjata negara asing
 Organisasi internasional
Pengecualian prinsip teritorial terhadap negara dan kepala negara asing
 Beberapa dasar pertimbangan:
 Par in parem non habet imperium
 Resiprositas dan penghormatan (comity)
 Putusan pengadilan suatu negara tidak dapat dilaksanakan di negara
lain
 Kebijakan atau tindakan pemerintah suatu negara tidak dapat diselidiki
oleh negara lain
5




JURISDIKSI TERITORIAL





Perkembangannya saat ini
 Mulai ditinggalkannya ketentuan mengenai kekebalan absolut seiring
meningkatnya aktivitas perdagangan
 Higgins: “qualified doctrine of immunity”  negara hanya memiliki
kekebalan dari jurisdiksi pengadilan untuk kasus tertentu saja
 Penerapannya dalam sengketa komersial, misalnya penanaman
modal asing. Mis.: Kasus Amco Asia Corp. v. the Republic of Indonesia
yang ditangani oleh ICSID
Jure imperii & Jure gestiones
 Jure imperii  Tindakan negara/ pemerintah yang berkaitan dengan
kedaulatan negara semata-mata (Government acts)
 Jure gestiones  Tindakan negara/ pemerintah di bidang komersial
(Commercial acts)

6

JURISDIKSI TERITORIAL





Pengecualian prinsip teritorial terhadap pejabat diplomatik dan konsuler
 Dixon  dua aspek dari kekebalan diplomatik:
 Pejabat diplomat diberi hak-hak istimewa dalam sistem hukum dari
negara penerima
 Negara penerima wajib melindungi pejabat diplomat dan harta
bendanya agar ia dapat melaksanakan fungsinya secara efisien
 Pengaturan secara internasional  Konvensi Wina 1961 dan 1963
tentang Hubungan Diplomatik dan Konsuler
 Status persona non grata
Pengecualian prinsip teritorial terhadap kapal pemerintah
 Tetap harus menaati peraturan perundang-undangan negara pantai

7

JURISDIKSI TERITORIAL


Angkatan Bersenjata
 Hanya pada saat menjalankan tugas sebagai anggota angkatan

bersenjata
 Kasus Osman & Anor v P.P. (1968)
 Pengadilan menolak argumentasi bahwa pelaku peledakan
adalah anggota angkatan bersenjata Indonesia karena pada
saat tertangkap pelaku berpakaian sipil



Pengecualian prinsip teritorial terhadap organisasi internasional
 Mis. PBB  Convention on the Privileges and Immunities of the
United Nations of 1946

8

JURISDIKSI PERSONAL


Prinsip Jurisdiksi Personal/ Nasionalitas






suatu negara dapat mengadili warga negaranya karena kejahatan
yang dilakukannya di mana pun juga
kewajiban negara untuk memberikan perlindungan terhadap warga
negaranya di luar negeri

Prinsip Jurisdiksi Personal terbagi dalam:




Aktif: suatu negara memiliki jurisdiksi terhadap warga negaranya yang
melakukan tindak pidana di luar negeri
• Terkait dengan perjanjian ekstradisi
Pasif: suatu negara memiliki jurisdiksi untuk mengadili orang asing
yang melakukan tindak pidana terhadap warga negaranya di luar
negeri
• Kasus The Cutting  Cutting, warga negara AS mempublikasikan

tulisan yang memfitnah seorang warga negara Mexico. Cutting
ditahan oleh pejabat Mexico ketika sedang berada di negara
tersebut
• US  the Omnibus Diplomatic Security and Antiterrorism Act:
Amerika Serikat memiliki jurisdiksi terhadap siapa pun yang
melakukan pembunuhan terhadap warga negaranya di luar negeri

9

JURISDIKSI PERLINDUNGAN


Dilaksanakan terhadap:
WNA melakukan kejahatan di luar negeri
 Mengancam kepentingan keamanan, integritas, dan kemerdekaan
negara ybs.






Mis.: Jalur tambahan (contiguous zone)
Joyce v. Director of Public Prosecutions (1946)
Joyce, warga kebangsaan Amerika, namun sempat memegang paspor
Inggris, selama PD II membawakan siaran Pro-Nazi di Jerman
 Jurisdiksi yang dimiliki pengadilan Inggris






Berdasarkan prinsip perlindungan

Perkembangannya saat ini
Jurisdiksi berdasarkan doktrin ‘efek’ (the ‘effects’ doctrine)
 Mengarah pada konteks kepentingan ekonomi
 Perlunya “balancing test” (lihat Timberlane Lumber Co. v. Bank of
America, Mannington Mills v. Congoleum Corporation)


10

JURISDIKSI UNIVERSAL




Dimiliki setiap negara terhadap tindak kejahatan yang
mengancam masyarakat internasional
Green: negara, selain jurisdiksi, juga memiliki hak dan
kewajiban
Contoh:



Piracy
War crimes, crimes against peace, crimes against humanity




Nuremberg-Tokyo; ICTR & ICTY; ICC

Eichmann Case (1961)



Penerapan jurisdiksi Israel terhadap mantan perwira Gestapo
Penerapan asas retroaktif

11

TUGAS



Tugas kelompok, berdasarkan kelompok yang sudah
ada
Topik:








Kekebalan dari jurisdiksi nasional
Jurisdiksi berdasarkan doktrin ‘efek’ (the ‘effects’ doctrine)
Pengadilan kejahatan perang: dari Nuremberg-Tokyo hingga
International Criminal Court
Jurisdiksi dan Terorisme

Dibuat dalam bentuk makalah dan presentasi
Dikumpulkan dan dipresentasikan minggu depan

12