Slide PSI 311 Materi Pembangunan Ekonomi Inklusif

PEMBANGUNAN &
PERUBAHAN SOSIAL

Pembangunan Ekonomi Inklusif

Pembangunan Ekonomi Inklusif ???

• Koreksi & kritik terhadap pembangunan ekonomi
eksklusif:
 Pertumbuhan ekonomi di tangan sebagian kecil pihak
(konglomerat, pengusaha, investor & birokrat).
 10 % orang menguasai 85 % aset kekayaan dunia (UNDP)
• Respon terhadap Millenium Development Goals (MDGs).

• Respon terhadap Millenium Development Goals (MDGs).
 Deklarasi pada tahun 2000 di UN
1. Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan,
2. Mencapai pendidikan dasar untuk semua,
3. Mendorong kesetaraan gender, dan pemberdayaan
Perempuan,
4. Menurunkan angka kematian anak (AKA),

5. Meningkatkan kesehatan Ibu,
6. Memerangi HIV/AIDs, malaria dan penyakit m
7. Memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan
8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan.
http://www.undp.org/content/undp/en/home/sdgoverview/mdg_goals.html



Pembangunan ekonomi inklusif:
 Inklusif: akomodatif, tidak diskriminatif, kolektif
bukan individualistik.
 Sebagai Proses
 Sebagai Tujuan



Pembangunan ekonomi inklusif:
 Proses untuk memastikan bahwa semua kelompok
masyarakat yang terpinggirkan bisa terlibat
sepenuhnya di dalam proses pembangunan (IDDC).

 Pembangunan yang merujuk pada pertumbuhan
ekonomi yang dibarengi dengan kesempatan ekonomi
yang sama bagi semua orang (Rauniyar & Kanbur,
2009).
 Pembangunan untuk semua orang, tidak peduli latar
belakang dan perbedaan-perbedaannya
(Prasetyantoko, dkk. 2009).



Tiga (3) Syarat Utama Pembangunan ekonomi inklusif:
 Menjamin hak-hak politik, sosial, ekonomi warga
(demokratis).
 Semua warga negara memiliki akses yang sama ke semua
program kesejahteraan/pembangunan.
 Semua populasi memiliki peluang yang sama untuk
mendapatkan kebutuhan dasar (pendidikan, jaminan
kesehatan, perumahan).




Tiga (3) Pilar Utama Pembangunan ekonomi inklusif:

Pembangunan Inklusif

Pertumbuhan
ekonomi (tinggi,
efisien &
berkelanjutan)

Inklusif
sosial

Tata kelola yang baik

Jaringan pengaman
sosial

• Pembangunan ekonomi inklusif:


 Pro-pertumbuhan, pro-orang miskin, pro-kesempatan
kerja;
 Pola pembangunan yang melibatkan semua warga
masyarakat di dalam kegiatan-kegiatan ekonomi;

 semua anggota masyarakat mempunya peluang yang
sama sesuai keahlian masing-masing;
 Tidak ada lagi warga (terutama yang miskin) sebagai
penonton.
 Kolaborasi, kemitraan, jaringan (modal sosial) menjadi
strategi inti
 Pertumbuhan ekonomi bukan tujuan utama.

• Reformasi di 4 bidang untuk pertumbuhan ekonomi yang
inklusif:
 Struktural
 Sosial
 Lingkungan
 Kelembagaan


• Delapan (8) indikator pertumbuhan ekonomi inklusif:
1. Pendapatan (Kemiskinan dan ketimpangan)
2. Pertumbuhan ekonomi & kesempatan kerja
3. Infrastruktur kunci
4. Akses pendidikan & kesehatan
5. Akses untuk infrastruktur kunci
6. Kesetaraan gender
7. Jaringan pengaman sosial
8. Tata kelola lembaga

Bagaimana Pendekatan Pembangunan
Inklusif di Indonesia???

Era Pemerintahan Presiden SBY
 Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP):
1. Periode I (2005 – 2009)
2. Periode II (2010 – 2014)
3. Periode III (2015 – 2019)
4. Periode IV (2020 – 2025)


Enam (6) Strategi Pembangunan Inklusif di Indonesia
1. Pembangunan yang menjamin kesamaan, keadilan & respek
terhadap keragaman
2. Pengembangan dan pertumbuhan wilayah merata
3. Pembangunan ekonomi lokal di wilayah
4. Ekonomi nasional terintegrasi dengan globalisasi
5. Keseimbangan antara pertumbuhan dan pemerataan
6. Peningkatan kualitas manusia.

Hasil penelitian Amalina Sholiha (2014), Pembangunan Inklusif di
Indonesia:
1. Tidak menunjukkan pembangunan yang inklusif karena tidak
mampu menurunkan kemiskinan, ketimpangan, dan tidak
meningkatkan penyerapan tenaga kerja.
2. Pembangunan inklusif lebih banyak terjadi di Indonesia Bagian
Timur (IBT), meski semakin menurun trendnya.
3. Pendapatan perkapita, investasi pemerintah, partisipasi
pendidikan mempunyak pengaruh signifikan dan positif pada
pembangunan inklusif dan menurunkan kemiskinan.


Tugas Kelompok:
Identifikasi/diskusikan kelebihan & kekurangan pendekatan
alternatif pembangunan dan perubahan sosial:
1. Community development
2. Sustainable development
3. Pengarusutamaan gender
4. Pemenuhan kebutuhan dasar (basic need)
5. Pembangunan ekonomi inklusif