S IND 1104705 Chapter5

126

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan rumusan masalah, pembahasan, dan pengolahan data yang telah
dilakukan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan
sebagai berikut.
1) Kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi pada tes
awal di kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan berupa penerapan metode
peta pikiran memperoleh nilai rata-rata 63 dengan kategori cukup. Sementara
itu, pembelajaran siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi pada
saat tes akhir di kelas eksperimen setelah diberikan perlakuan berupa
penerapan metode peta pikirang dengan media video wawancara memperoleh
nilai rata-rata 83 dengan kategori baik. Nilai tersebut menunjukkan
terdapatnya perbedaan yang signifikan pada pembelajaran mengubah teks
wawancara menjadi narasi sebelum dan sesudah diberi perlakuan berupa
penerapan metode peta pikiran dengan media video wawancara pada siswa
kelas eksperimen.
2) Kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara menjadi narasi pada
pada tes awal di kelas kontrol sebelum diberi perlakuan berupa penerapan

pendekatan konvensional memperoleh nilai rata-rata 60 dengan kategori
cukup. Sementara itu, kemampuan siswa dalam mengubah teks wawancara
menjadi narasi pada tes akhir di kelas kontrol setelah diberikan perlakuan
berupa penerapan pendekatan konvensional memperoleh nilai rata-rata 73
dengan kategori cukup. Namun, peningkatan tersebut tidak signifikan seperti
pada kelas eksperimen.
3) Peneliti menemukan perbedaan kemampuan mengubah teks wawancara
menjadi narasi siswa SMP Negeri 44 Bandung sebelum dan sesudah
mengikuti pembelajaran yang menggunakan metode peta pikiran dengan
media video wawancara. Dengan menggunakan bantuan perangkat lunak
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015
EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu

127

microscop exel, peneliti menemukan bahwa data berdistribusi normal dan
memeerlukan pengujian hipotesis parametrik (uji-t). Dari hasil pengujian ini
ditemukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan

mengubah teks wawancara menjadi narasi siswa pada tes awal dan
kemampuan menulis puisi siswa pada tes akhir.

5.2 Implikasi dan Rekomendasi
Berdasarkan pembahasan dan simpulan yang telah dipaparkan, maka peneliti
memiliki beberapa daran sebagai berikut.
1) Hasil pada penelitian ini memberikan gambaran bahwa metode peta pikiran
dengan media video wawancara terbukti efektif meningkatkan pembelajaran
mengubah teks wawancara menjadi narasi siswa. Hal ini dapat dilihat dari
peningkatan nilai rata-rata siswa setelah diterapkannya metode peta pikiran.
Oleh karena itu, metode peta pikiran dengan media video wawancara ini dapat
dijadikan sebagai salah satu alternatif metode pembelajaran yang dapat
digunakan dalam pembelajaran mengubah teks wawancara menjadi narasi.
2) Metode peta pikiran dapat mengaktifkan siswa, menegemas pembelajaran
menjadi lebih menyenangkan, dan memicu semangat siswa dalam proses
pembelajaran sehingga siswa dengan mudah mengikuti pembelajaran di kelas.
Oleh karena itu, pada penelitian selanjutnya, peneliti merekomendasikan
pendekatan ini dapat diterapkan kembali dalam pembelajaran menulis teks
lain, misalnya menulis teks cerita anak atau keterampilan bahasa lainnya.


Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015
EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu