Annes Belia AW (21020112150028) BAB IV
BAB IV
KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN
1.1 Kesimpulan
1. Kabupaten Magelang memiliki potensi yang tinggi di sektor pariwisata karena eksistensi
Candi Borobudur di mata dunia.
2. Candi Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia dan termasuk dalam program
Destination Management Organization (DMO) atau Tata Kelola Wisata Terpadu yang
bertujuan untuk mewujudkan pengelolaan kepariwisataan terpadu yang memadukan
seluruh sektor, aktor, dan wilayah dalam pengembangan destinasi pariwisata, sehingga
meningkatkan potensi dan daya tarik pariwisata secara optimal.
3. Candi Borobudur sebagai icon budaya dunia harus diperkuat dengan aktivitas para
seniman disekitarnya, sehingga dapat mempertahankan citra keunggulan kesenian dan
kebudayaan setempat.
4. Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) perlu tempat dan organisasi yang baik
sehingga produktifitas untuk menghasilkan karya seni lebih terkelola.
1.2 Batasan
1. Peraturan bangunan yang akan digunakan mengacu pada peraturan daerah setempat
yang tercantum dalam RTRW Kabupaten Magelang tahun 2010-2030.
2. Penentuan tapak mengacu pada penilaian potensi-potensi pada pemilihan tapak.
3. Permasalahan tentang kondisi lahan, struktur tanah, daya dukung tanah tidak akan
dibahas detail.
4. Titik perencanaan dan perancangan hanya mengacu pada masalah arsitektural.
5. Perencanaan Galeri Seni ini sebagai sarana pusat pengembangan kesenian, kebudayaan,
dan ekonomi kreatif di kawasan Candi Borobudur dan sekitarnya, yang diprediksi hingga
10 tahun mendatang.
1.3 Anggapan
1. Dalam waktu 10 tahun mendatang dianggap tidak terjadi perubahan kontras pada kondisi
tapak.
2. Jaringan infrastruktur dan teknologi mampu mencukupi kebutuhan yang ada.
3. Biaya pembangunan dianggap tersedia dan pengadaan tenaga kerja dianggap telah
terpenuhi.
GALERI SENI KOMUNITAS SENIMAN BOROBUDUR INDONESIA
43
KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN
1.1 Kesimpulan
1. Kabupaten Magelang memiliki potensi yang tinggi di sektor pariwisata karena eksistensi
Candi Borobudur di mata dunia.
2. Candi Borobudur sebagai Warisan Budaya Dunia dan termasuk dalam program
Destination Management Organization (DMO) atau Tata Kelola Wisata Terpadu yang
bertujuan untuk mewujudkan pengelolaan kepariwisataan terpadu yang memadukan
seluruh sektor, aktor, dan wilayah dalam pengembangan destinasi pariwisata, sehingga
meningkatkan potensi dan daya tarik pariwisata secara optimal.
3. Candi Borobudur sebagai icon budaya dunia harus diperkuat dengan aktivitas para
seniman disekitarnya, sehingga dapat mempertahankan citra keunggulan kesenian dan
kebudayaan setempat.
4. Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI) perlu tempat dan organisasi yang baik
sehingga produktifitas untuk menghasilkan karya seni lebih terkelola.
1.2 Batasan
1. Peraturan bangunan yang akan digunakan mengacu pada peraturan daerah setempat
yang tercantum dalam RTRW Kabupaten Magelang tahun 2010-2030.
2. Penentuan tapak mengacu pada penilaian potensi-potensi pada pemilihan tapak.
3. Permasalahan tentang kondisi lahan, struktur tanah, daya dukung tanah tidak akan
dibahas detail.
4. Titik perencanaan dan perancangan hanya mengacu pada masalah arsitektural.
5. Perencanaan Galeri Seni ini sebagai sarana pusat pengembangan kesenian, kebudayaan,
dan ekonomi kreatif di kawasan Candi Borobudur dan sekitarnya, yang diprediksi hingga
10 tahun mendatang.
1.3 Anggapan
1. Dalam waktu 10 tahun mendatang dianggap tidak terjadi perubahan kontras pada kondisi
tapak.
2. Jaringan infrastruktur dan teknologi mampu mencukupi kebutuhan yang ada.
3. Biaya pembangunan dianggap tersedia dan pengadaan tenaga kerja dianggap telah
terpenuhi.
GALERI SENI KOMUNITAS SENIMAN BOROBUDUR INDONESIA
43