makalah filsafat helenisme

(1)

MAKALAH PENDIDIKAN FILSAFAT

HELENISME

DISUSUN OLEH

:

FITRI NOFIATI(143111 )

ANITA DWI RAHMAWATI(143111207)

MUHAMMAD AZYUMARDY AZRA (143111221)

DWIANTI NUR FADHILAH(143111230)

KELAS 1G

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN JURUSAN PAI MATA KULIAH:FILSAFAT UMUM


(2)

PENDAHULUAN

Berbicara tentang filsafat, sebenarnya kita sedang berbicara mencari hakikat sesuatu. Dan sesuatu inilah yang pada akhirnya menjadi obyek pembahasan filsafat, yaitu hakikat Tuhan, hakikat Manusia dan hakikat Alam. Diawali dari rasa ingin tahu akan hakikat sesuatu, dan rasa ketidak pastian atau ragu-ragu, seseorang secara terus menerus berfikir untuk mencari jawabannya. Maka upaya seseorang untuk mencari hakikat inilah sebenarnya ia sedang berfilsafat. Dan upaya–upaya untuk menyingkap hakekat segala sesuatu yang wujud, telah lama dilakukan oleh bangsa Yunani.

Filsafat memiliki beberapa arti yang telah berkembang cukup banyak dari para filosof. Dan ternyata kata filsafat ini telah muncul dan dikenal sejak zaman Yunani Kuno. Ini menunjukan bahwa filsafat memang sudah ada dan berkembang pada bangsa tersebut. Menurut catatan para sejarawan, orang yang pertama kali menggunakan istilah filsafat adalah Pythagoras dari Yunani (582 – 496 SM). Pada waktu itu arti filsafat belum begitu jelas. Kemudian arti filsafat itu diperjelas seperti yang banyak dipakai sekarang ini.

Yunani adalah sebuah Negara di Eropa yang telah memiliki pemikiran peradaban yang maju sejak berabad-abad tahun yang lalu (Yunani kuno). Istilah Helenisme adalah istilah modern yang diambil dari bahasa Yunani kuno hellenizein yang berarti “berbicara atau berkelakuan seperti orang Yunani” (to speak or make Greek).Helenisme Klasik: Yaitu kebudayaan Yunani yang berkembang pada abad ke-5 dan ke-4 SM. Helenisme Secara Umum: Istilah yang menunjuk kebudayaan yang merupakan gabungan antara budaya Yunani dan budaya Asia Kecil, Syiria, Mesopotamia, dan Mesir yang lebih tua. Lama periode ini kurang lebih 300 tahun, yaitu mulai 323 SM (Masa Alexander Agung atau


(3)

Meninggalnya Aristoteles) hingga 20 SM (Berkembangnya Agama Kristen atau Jaman Philo)

Jadi pemikiran filsafat helenismeadalah filsafat Yunani untuk mencari hakikat sesuatu atau sebuah pemikiran untuk mencari suatu kebenaran yang terjadi pada masa Yunani kuno. Nah bagaimanakah pemikiran filsafat helenisme tersebut, secara singkat akan dibahas di makalah ini.

2 Rumusan Masalah

 Apakah arti dan pengertian dari paham helenisme?  Bagaimana sejarah dari paham helenisme?


(4)

PEMBAHASAN

A. Pengertian Helenisme

.

Helenisme berasal dari kata Hellenizein (= berbahasa Yunani, dan juga menjadikan Yunani) sebagai roh dan kebudayaan Yunani sepanjang roh dan kebudayaan itu memberikan ciri-cirinya kepada para bangsa yang bukan Yunani disekitar lautan tengah, mengadakan perubahan-perubahan dibidang kesusasteraan, agama, dan keadaan bangsa-bangsa itu.

Istilah Helenistik (berasal dari kata λλην Héllēn, istilah yang dipakai Ἕ

secara tradisional oleh orang Yunani sendiri untuk menyebutkan nama etnik mereka) mula-mula dipakai oleh ahli sejarah Jerman, Johann Gustav Droysen merujuk pada penyebaran peradaban Yunani pada bangsa bukan Yunani yang ditaklukkan oleh Aleksander Agung. Menurut Droysen, peradaban Helenistik adalah fusi/gabungan dari peradaban Yunani dengan peradaban Timur Dekat. Pusat kebudayaan utama berkembang dari daratan Yunani ke Pergamon, Rhodes, Antioch dan Aleksandria/Iskandariyah.

Helenis jika diartikan sebagai “kebudayaan Yunani” yang membaur dengan kebudayaan lain atau dengan sengaja ditanamkan ke dalam sebuah kebudayaan daerah taklukan maka dapat dikatakan Helenis sudah berkembang


(5)

lebih dari empat abad sebelum Aleksander atau sekitar abd 8SM, namun jika diterjemahkan secara khas maka Helenisme dapat dipersempit cakupannya terbatas hanya pada masa Aleksander dan kebijakan-kebijakan pemerintahannya dan segala yang berkaitan dengan kebudayaan dan filsafat dimasanya.

Helenisme ditandai dengan fakta bahwa perbatasan antara berbagai negara dan kebudayaan menjadi hilang. Kebudayaan yang berbeda-beda yang ada pada jaman ini melebur menjadi satu yang menampung gagasan-gagasan agama, politik, dan ilmu pengetahuan. Secara umum, ditandai dengan keraguan agama,

melarutnya kebudayaan, dan pesimisme.

AWAL MULA HELENISME

Orang Yunani kuno menyebut diri mereka sendiri dengan Hellenes, segala sesuatu yang dipandang sebagai milik budaya mereka disebut Hellenic. Adapun bentuk kebudayaan Yunani Kuno yang berkembang sesudah masa Alexander the Great disebut Hellenistic, yang artinya “seperti atau mirip, tetapi tidak sungguh-sungguh Yunani” (Cairns, 1985: 93). Sedangkan paham untuk mengembangkan dan mempelajari kebudayaan Hellenistic yang berkembang di India kemudian disebut dengan Hellenisme.

PARA TOKOH HELLENISME

1. Thales (625-545 SM)

2. Ajarannya adalah bahwa iar merupakan unsur induk dari segala sesuatu.

3. Anaximander (abad 610-540 sebelum masehi)Ajarannya adalah bahwa udara sebagai unsur utama di alam semesta.


(6)

4. Phytagoras (580-...), Ajaran yang terkenal adalah bahwa segala sesuatu terdiri dari bilangan-bilangan yang merupakan unsur dasar yang utama bagi perkembangan matematika

5. Herakleitos (554-484sebelum masehi), Ajarannya menyatakan bahwa segala sesuatu itu adalah abadi adanya dan tidak mengalami perubahan.

6. Parmaides (abad 515-440 sebelum masehi), Ajarannya menyatakan bahwa segala sesuatu itu abadi adanya dan tidak mengalami perubahan.

7. Socrates (abad 470-400 sebelum masehi). Socrates sebenarnya tidak menghasilkan tulisan, namun ia banyak menjelaskan berbagai macam pemikiran yunani.

8. Plato (abad 428-343 sebelum masehi)

Plato adalah seorang alim yang mengajarkan berbagai manusia dapat menjadi bahagia berkat pengetahuan tentang hal-hal yang baik. Ajaran plato ini lebih merupakan perkawinan dari pemikiran parmenides dan heraklitos, yang dalam dunia ide segala sesuau sifatnya abadi sedang dalam dunia nyata tidak ada sesuatupun yang abadi karena semua itu selalu berubah.filsafat plato lebih bersifat khayalan dari pada kenyataan


(7)

Aris toteles mempunyai alur pemikiran filsafat yang sangat sistematis. Menurutnya setiap benda terdiri dari dua unsur yang tidak terpisahkan yaitu materi (hyle) dan bentuk (morfe).

Berakhirnya Masa Kejayaan Helenisme

Setelah kematian Aleksander, ada upaya untuk mempertahankan kesatuan imperiumnya. Namun terjadi perang saudara dalam pemerintahan setelahnya yang kemudian terpecah menjadi dua, yakni dinasti Ptolemeus dan Scleucid (sebutan bagi dinasti Seleucus) dimana keduanya tak mampu melanjutkan upaya Aleksander untuk melakukan pembauran antara bangsa Yunani dan Barbar, dan mereka

mendirikan tirani militer yang pertama-tama dilandaskan pada kekuatan pasukan Makedonia yang berada di pihaknya masing-masing, diperkuat oleh serdadu bayaran dari Yunani.

Beberapa peninggalan yang dapat dilihat sesudah “keruntuhan” Helenisme diantaranya adalah:

1. Sebelum timbulnya masa Helenisme, fikiran masyarakat Yunani hanya terbatas pada cerita-cerita agama yang dibawa oleh para agamawan. Mereka hanya menelan mentah semua yang diajarkan oleh pendeta itu tanpa memikirkan apakah itu benar atau tidak. Setelah masuk pada masa Helenisme mulailah timbul pemikir/ filosof-filosof yang mempertanyakan hal itu. Mereka lalu membagi hal yang bersifat ghaib dan yang bersifat rill. Namun sayangnya mereka belum mampu mencapai tingkat yang lebih tinggi, yaitu “siapakah yang awal?


(8)

2. Mesopotamia, maupun wilayah Barat yang lebih jauh, bahasa Yunani menjadi bahasa sastra dan kebudayaan, dan tetap demikian sampai saatnya

ditaklukkan oleh dunia Islam.

3. Berdirinya kota Aleksandria sebagai keberhasilan paling gemilang pada abad ke-3 SM yang menjadi pusat perkembangan matematika dan tetap demikian hingga masa keruntuhan Romawi.

4. Filsafat Yunani zaman Helenis telah mempengaruhi perumusan

teologi Kristen, dan bukan hanya filsafatnya tetapi juga kesusastraan, seni rupa dan arsitektur Helenisme, serta telah memberikan inspirasi, semenjak Renaisans, bagi kebudayaan Barat Modern.


(9)

PENUTUP

Alhamdulillahirobbil’alamiin, kami penyusun panjatkan kehadirat Alloh SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa ada halangan yang berarti.


(10)

Penyusun ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini,

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Itu semua dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman penyusun. Oleh sebab itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Dan akhirnya, kepada Alloh jualah penyusun memohon, semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Amin yaa robbal’alamiin.

Daftar Pustaka

Alnold Toynbee. 2007. Sejarah Umat Manusia: Uraian Analitis, Kronologis, Naratif, dan Komparatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


(11)

Bertrand Russell. 2004. Sejarah Pemikiran Barat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

http://mudikajogja.wordpress.com/2010/01/27/kebudayaan-hellenistik/

http://www.masbied.com/2010/06/04/filsafat-hellenisme-dan-romawi/#more-3052 http://www.entrepreneur89.com/2011/08/filsafat-hellenisme-dan-romawi.html


(1)

4. Phytagoras (580-...), Ajaran yang terkenal adalah bahwa segala sesuatu terdiri dari bilangan-bilangan yang merupakan unsur dasar yang utama bagi perkembangan matematika

5. Herakleitos (554-484sebelum masehi), Ajarannya menyatakan bahwa segala sesuatu itu adalah abadi adanya dan tidak mengalami perubahan.

6. Parmaides (abad 515-440 sebelum masehi), Ajarannya menyatakan bahwa segala sesuatu itu abadi adanya dan tidak mengalami perubahan.

7. Socrates (abad 470-400 sebelum masehi). Socrates sebenarnya tidak menghasilkan tulisan, namun ia banyak menjelaskan berbagai macam pemikiran yunani.

8. Plato (abad 428-343 sebelum masehi)

Plato adalah seorang alim yang mengajarkan berbagai manusia dapat menjadi bahagia berkat pengetahuan tentang hal-hal yang baik. Ajaran plato ini lebih merupakan perkawinan dari pemikiran parmenides dan heraklitos, yang dalam dunia ide segala sesuau sifatnya abadi sedang dalam dunia nyata tidak ada sesuatupun yang abadi karena semua itu selalu berubah.filsafat plato lebih bersifat khayalan dari pada kenyataan


(2)

Aris toteles mempunyai alur pemikiran filsafat yang sangat sistematis. Menurutnya setiap benda terdiri dari dua unsur yang tidak terpisahkan yaitu materi (hyle) dan bentuk (morfe).

Berakhirnya Masa Kejayaan Helenisme

Setelah kematian Aleksander, ada upaya untuk mempertahankan kesatuan imperiumnya. Namun terjadi perang saudara dalam pemerintahan setelahnya yang kemudian terpecah menjadi dua, yakni dinasti Ptolemeus dan Scleucid (sebutan bagi dinasti Seleucus) dimana keduanya tak mampu melanjutkan upaya Aleksander untuk melakukan pembauran antara bangsa Yunani dan Barbar, dan mereka

mendirikan tirani militer yang pertama-tama dilandaskan pada kekuatan pasukan Makedonia yang berada di pihaknya masing-masing, diperkuat oleh serdadu bayaran dari Yunani.

Beberapa peninggalan yang dapat dilihat sesudah “keruntuhan” Helenisme diantaranya adalah:

1. Sebelum timbulnya masa Helenisme, fikiran masyarakat Yunani hanya terbatas pada cerita-cerita agama yang dibawa oleh para agamawan. Mereka hanya menelan mentah semua yang diajarkan oleh pendeta itu tanpa memikirkan apakah itu benar atau tidak. Setelah masuk pada masa Helenisme mulailah timbul pemikir/ filosof-filosof yang mempertanyakan hal itu. Mereka lalu membagi hal yang bersifat ghaib dan yang bersifat rill. Namun sayangnya mereka belum mampu mencapai tingkat yang lebih tinggi, yaitu “siapakah yang awal?


(3)

2. Mesopotamia, maupun wilayah Barat yang lebih jauh, bahasa Yunani menjadi bahasa sastra dan kebudayaan, dan tetap demikian sampai saatnya

ditaklukkan oleh dunia Islam.

3. Berdirinya kota Aleksandria sebagai keberhasilan paling gemilang pada abad ke-3 SM yang menjadi pusat perkembangan matematika dan tetap demikian hingga masa keruntuhan Romawi.

4. Filsafat Yunani zaman Helenis telah mempengaruhi perumusan

teologi Kristen, dan bukan hanya filsafatnya tetapi juga kesusastraan, seni rupa dan arsitektur Helenisme, serta telah memberikan inspirasi, semenjak Renaisans, bagi kebudayaan Barat Modern.


(4)

PENUTUP

Alhamdulillahirobbil’alamiin, kami penyusun panjatkan kehadirat Alloh SWT. yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini tanpa ada halangan yang berarti.


(5)

Penyusun ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya makalah ini,

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Itu semua dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pengalaman penyusun. Oleh sebab itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.

Dan akhirnya, kepada Alloh jualah penyusun memohon, semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Amin yaa robbal’alamiin.

Daftar Pustaka

Alnold Toynbee. 2007. Sejarah Umat Manusia: Uraian Analitis, Kronologis, Naratif, dan Komparatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar


(6)

Bertrand Russell. 2004. Sejarah Pemikiran Barat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

http://mudikajogja.wordpress.com/2010/01/27/kebudayaan-hellenistik/

http://www.masbied.com/2010/06/04/filsafat-hellenisme-dan-romawi/#more-3052 http://www.entrepreneur89.com/2011/08/filsafat-hellenisme-dan-romawi.html