MAKALAH FILSAFAT UMUM FILSAFAT TIMUR CIN
MAKALAH
FILSAFAT UMUM
FILSAFAT TIMUR ( CINA, INDIA, INDONESIA)
Dosen Pengampu: Ahmad Hakim, M. Ag
Disusun Oleh
1.
Uswatun Chasanah
2.
(1704026085)
PRODI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USSULUDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemikiran Timur sering dianggap sebagai pemikiran yang tidak rasional,tidak
sistematis, dan tidak kritis.ini yang menyebabkan pemikiran timur dianggap bukan
filsafat. Sifat-sifat pengetahuan yang secara konvensional dipandang hars ada dalam
filsafat, sering kali dinilai tidak terkandung dalam pemikiran Timur. Pemikiranpemikiran tersebut lebih dianggap sebagai agama ketimbang filsafat. Memang banyak
dari para penganutnya yang memperlakukan pemikiran timur sebagai agama,
sehingga cukup bukti bahwa apa yang sering disebut sebagai filsafat timur adalah
kepercayaan religius atau agama.
Jika pemikiran timur dianggap sebagai agama, maka pemikiran itu tidak dapat
disebut filsafat, mengingat keduanya memiliki sifat-sifat yang bertolak belakang.
Meskipun sama-sama bertujuan menemukan kebenaran, keduanya memiliki
perbedaan mendasar. Agama mengajarkan kepatuhan, filsafat mengandalkan
kemampuan
berpikir
kritis
yang
sering
tampil
dalam
perilaku
meragukan,mempertanyakan,dan membongkar sampai ke akar-akarnya.
Meskipun cukup banyak pihak mengakui pemikiran Timur sebagai fisafat
yang penting, tetap saja ada yang memandagnya sebagai kepercayaan. Perdebatanperdebatan yang mempertanyakan apakah pemikiran Timur dapat disebut sebagai
filsafat atau hanya kepercayaan religius, masih terus berlangsung hingga akhir abad
20, dan tampaknya akan terus berlanjut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu fisafat Cina ?
2. Apa itu fisafat India?
3. Apa itu Fisafat Indonesia?
BAB II
PENDAHULUAN
A. Filsafat Cina
1. Dasar-dasar Filsafat Cina
Cina memiliki tradisi filsafat yang tua dan independen. Lingkungan
budaya Cina yang berlainan dengan Eropa, India, dan Arab, menghasilkan
perbedaan-perbedaan gagasan, keyakinan, dan cara pikir dari kebudayaan
lain.Perbedaan-perbedaan itu sekaligus memunculkan perbedaanperbedaan dalam sifat dan konsep-konsep filsafat Cina.
Pada awalnya, materi-materi yang kini dikaji sebagai filsafat Cina
merupakan ajaran-ajaran yang diyakini sebagai penuntun hidup individu
dan masyarakat. Peran ajaran –ajaran itu dapat disetarakan dengan agama.
Ajaran-ajaran Conficus, misalnya, pada awal nya merupakan petunjukpetunjuk tentang bagaimana manusia harus berperilaku. Ajaran-ajaran ini
diterima sebagai suatu kepercayaan, suatu yang dapat diterima sebagai
kebenaran. Memasuki abad modern, ajaran-ajaran itu mulai dipertanyakan,
dianalisis, dikembangkan, dan diteapkan pada berbagai bidang kehidupan
masyarakat
modern.Dinamika
pembahasan
ajaran-ajaran
itu
menjadikannya semacam ‘lahan’ pemikiran yang subur bagi pemikiran
pemikiran filosof. Menjelmalah ajaran-ajaran itu menjadi filsafat,
meskipun banyak ahli filsafat yang keberatan untuk menggolongkan
ajaran-ajaran Cina sebagai filsafat.1
2. Latar Belakang Filsafat Cina2
Geografis bangsa cina
Ekonomi masyarakat cina
Idealis alam
Sistem keluarga cina
Negara maritim dan kontinetal
3. Confucianisme
Konfucianisme dikembangkan pertama kali oleh confucius. Sebutan
confucius ini adalah sebutan yang dilatinkan. Dalam lafal cina dikenal
sebagai K’ung Tzu atau Empu K’ung. Nama keluarganya adalah K’ung
dan nama pribadinya adalah Ch’iu. Ia lahir pada tahun 551 SM, di negara
LU. Di negara ini terletak di bagian Selatan dan sekarang dikenal sebagai
Provinsi Shatung di China bagian Timur.3
Pada masa confucius hidup, negaranya sedang mengalami
kekacauan.terjadi berbagai penyimpangan yang dilakukan pemerintah,
disentegrasi negara, pemberontakan, dan terjadi begitu banyak kejahatan
1 Takwin, Bagus, Filsafat Timur, (Yogyakarta: Jalasutra,2003).hal 75
2 Yu-Lan, Fung, Sejarah Filsafat Cina, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007).hal 20-30
3 Takwin, Bagus, Filsafat Timur, (Yogyakarta: Jalasutra,2003).hal 83
,serta banyak orang hidup tanpa aturan yang jelas. Kondisi sosial Cina
pada masa itu menampilkan ketidakteraturan, degrasi moral, dan anarki
intelektual. Menanggapi kondisi zamannya pemikir confucius terfokus
kepada bagaimana memecahkan masalah –masalah sosial yang dihadapi
negaranya. Perbaikan dan reformasi kondisi masyarakat menjadi pokok
perhatian utama pada ajaran-ajaran Confcius.
Pandangan Dasar Confucius
Sistem pemikiran konfucian menggunakan istilah Dao dalam kerangka
moralitas, perangkat aturan, atau azas perilaku dalam arti sosial dan
politik. Dao mempunyai pengertian cara hidup atau tatacara kehidupan
manusia. Konfucianisme menekankan tatacara manusia harus sesuai
dengan tatacara alam.4
Konfucianisme menekankan bahwa seorang manusia (M) dalam
hubungannya dengan manusia lain (M) harus mengikuti tatacara
kehidupan yang telah dibangun oleh para orang bijak kuno sesuai dengan
tatacara alam (Dao). Pandangan ini merujuk pada kutipan dalam kitab
mengzi (mengsius): “tinggal didalam rumah besar dunia ini,
mempertahankan posisi yang betul dalam dunis, dan mengikuti Dao yang
agung dari dunia ini.” (Fung Yu lan,1952).
B. Filsafat India
1. Latar Belakang Filsafat India
India merupakan suatu wilayah yang memiliki pemikiran-pemikiran yang
berpengaruh bagi dunia. Di antara pemikiran india, hindu termasuk salah
satu ajaran yang terbesar. Kata hindu sendiri berkaitan dengan kata
hindustan, nama lain bagi taah india. Berbeda dengan tujuan pemikiran
para filsuf yunani, para filsuf hindu berpikir untuk mencari jalan lepas dari
ikatan duniawi dan masuk kedalam kebebasan yang baginya merupakan
kesempurnaan. Orang hindupun mencari kebenaran tetapi tidak semata
demi kebenaran. Kebenaran yang dicari digunakan untuk membebaskan
diri dari dunia.”filsafat hindu menyelidiki alam, dicari intisarinya,
deselami hakikatnya, dicari sebab-sebab yang sedalam-dalamnya.5
2. Sejarah Awal Filsafat Hindu
Hindu berasal dari india, tepatnya dibagian utara anak benua india.
Permulaan munculnya sekitar tahun 2 SM. Pada masa itu berlangsung
perpaduan kebudayaan bangsa aria yang berbahasa indo-eropa dengan
kebudayaan penduduk asli yang diperkirakan dalam bahasa induk bahasa
bahasa dravida. Hasil perpadun dua budaya ini adalah tradisi lisan yag
disebut veda(dalam bahasa indonesia biasa dibaca weda). Awal filsafat
hindu tidak lepas dari agama hindu, atau lebih luas lagi hinduwisma.
Hinduwisma adalah sebuah nama yang menaungi berbagai agama dan sub
agama yang berbeda bernaung dibawahnya.
4 Takwin, Bagus, Filsafat Timur, (Yogyakarta: Jalasutra,2003) hal 85
5 Takwin, Bagus, Filsafat Timur, (Yogyakarta: Jalasutra,2003) hal 37
Tradisi pemikiran hindu terasa atau tidak terasa berkembang dinegaranegara lain, termasuk indonesia. Hindu selain sebagai agama, merupakan
satu pola pemikiran dan juga menjadi dasar aturan dalam pembentukan
masyarakat.
3. Pemikiran-pemikiran Filsuf Hindu
a. Perkembangan pengertian yang maha kuasa
Para filsuf hindu dalam perenunganya tentang manusia,alam, dan
dewa-dewi menemukan hal-hal yang tidak memuaskan dalam
penjelasan-penjelasan vedisme.
Pemikiran tentang siapa yang berkuasa lalu dikaitkan dengan rita yang
merupakan aturan dan hukum yang mengatur segala sesuatunya.
Menurut mereka, dalam alam semesta ada satu kekuasaan yang
mengatur segala-galanya. Kekuasaan ini boleh dianggap sebagai pusat
alam semesta. Jika sekiranya pusat alam semesta itu harus diberi nama,
maka nama yang tepat adalah brahma.
b. Manusia dan brahma
Menurut filsafat hindu, manusia adalah bagian dari alam yang tak
terpisahkan. manusia, seperti juga mahluk lainnya, berpartisipasi dalam
karakter alam sebab segala sesuatu mengomunikasikan realitas yang
maha kuasa, oleh karena itu pemahaman tentang manusia tak dapat
dilepaskan dari pemahaman tentang yang maha kuasa. Dalam manusia
terdapat kekuasaan alam.
c. Pengertian dosa dan bagaimana menghindarinnya
Dalam pemahaman hindu, manusia tidak dapat melakukan pelanggaran
terhadap aturan brahman(yang maha kuasa) karena kekuasaan brahman
mengaturnya. Yang mungkin terjadi adalah kekeliruan indra, karena
manusia belum mampu menembus empat lapisan yang menutupi atman
atau brahman.
Pengertian dosa atau kejahatan dalam brahmanisme adalah
keterkurungan dalam yang maya atau semu atau dalam kekeliruan
indra(avidya). Kekeliruan itulah yang membuatnya melihat ada
keberagaman. Baik manusia atau bukan manusia disebut
ahangkara(prinsip keakuan). Itulah arti dosa dalm pandangan filsuf
hindu.
C. Filsafat Indonesia
Filsafat Indonesia adalah sebutan yang digunakan untuk
menggambarkan tradisi kefilsafatan yang dilakukan oleh masyarakat
Indonesia. Filsafat Indonesia adalah filsafat yang diproduksi oleh semua orang
yang menetap di wilayah yang dinamakan Indonesia. Filsafat Indonesia
diungkap dalam berbagai bahasa yang hidup dan masih dituturkan di
Indonesia atau sekitar 587 bahasa dan bahasa Indonesia, meliputi aneka
mazhab pemikiran yang menerima pengaruh Timur dan Barat. Para pengkaji
Filsafat Indonesia mendefinisikan kata ‘Filsafat Indonesia’ secara berbeda.Hal
tersebut menyebabkan perbedaan dalam lingkup kajian Filsafat Indonesia. M.
Nasroen tidak pernah menjelaskan definisi kata tersebut. Ia hanya menyatakan
bahwa Filsafat Indonesia adalah konsep dan praktik asli dari Pancasila, hukum
adat, gotong-royong,
dan kekeluargaan (Nasroen
1967:14-38).Indonesia
memiliki kata kebudayaan yang meliputi manifestasi kehidupan dari suatu
masyarakat.Filsafat, sains, teologi, agama, seni, dan teknologi merupakan
wujud kehidupan suatu masyarakat dan tercakup dalam makna
kebudayaan.Biasanya, orang Indonesia menyebut filsuf dengan sebutan
budayawan (Alisjahbana 1977: 6-7).Cakupan Filsafat Indonesia terbatas pada
pandangan asli dari kekayaan budaya Indonesia saja.6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6 Franz Magnis,suseno, Berfilsafat dari Konteks, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1991)hal 1-2
Pemikiran-pemikiran filsafat juga berkembang di dunia bagian timur (filsafat India,
Filsafat Cina , filsafat Indonesia).Filsafat di dunia bagian barat dan dunia bagian timur
memiliki karakteristik tersendiri yang dapat dijadikan acuan untuk membedakan
keduanya.Hal tersebut dapat terlihat dalam pandangan hidup barat dan timur yang
berbeda.Misalnya, pandangan hidup Yunani lebih berdasarkan paham individualisme dan
paham materialisme yang mementingkan kepentingan diri sendiri.
Filsafat telah berkembang dan berubah fungsi dari induk ilmu pengetahuan menjadi
semacam pendekatan dan perekat berbagai macam ilmu pengetahuan yang telah berkembang
pesat dan terpisah satu dengan lainnya (interdisciplinary approach), dan lebih kental lagi
bahwa filsafat sebagai alat analisis dalam memecahkan permasalahan filosofis dari dunia
ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia (philosophical analysis).
Dapat kita ambil kesimpulan yaitu adanya tokoh – tokoh yang membuat filsafat itu
menjadi ada dan berkembang hingga saat ini bahkan di jadikan sebagai mata pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Takwin, Bagus, Filsafat Timur, (Yogyakarta: Jalasutra,2003)
Yu-Lan, Fung, Sejarah Filsafat Cina, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007)
Franz Magnis,suseno, Berfilsafat dari Konteks, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1991)
FILSAFAT UMUM
FILSAFAT TIMUR ( CINA, INDIA, INDONESIA)
Dosen Pengampu: Ahmad Hakim, M. Ag
Disusun Oleh
1.
Uswatun Chasanah
2.
(1704026085)
PRODI ILMU AL QUR’AN DAN TAFSIR
FAKULTAS USSULUDIN DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemikiran Timur sering dianggap sebagai pemikiran yang tidak rasional,tidak
sistematis, dan tidak kritis.ini yang menyebabkan pemikiran timur dianggap bukan
filsafat. Sifat-sifat pengetahuan yang secara konvensional dipandang hars ada dalam
filsafat, sering kali dinilai tidak terkandung dalam pemikiran Timur. Pemikiranpemikiran tersebut lebih dianggap sebagai agama ketimbang filsafat. Memang banyak
dari para penganutnya yang memperlakukan pemikiran timur sebagai agama,
sehingga cukup bukti bahwa apa yang sering disebut sebagai filsafat timur adalah
kepercayaan religius atau agama.
Jika pemikiran timur dianggap sebagai agama, maka pemikiran itu tidak dapat
disebut filsafat, mengingat keduanya memiliki sifat-sifat yang bertolak belakang.
Meskipun sama-sama bertujuan menemukan kebenaran, keduanya memiliki
perbedaan mendasar. Agama mengajarkan kepatuhan, filsafat mengandalkan
kemampuan
berpikir
kritis
yang
sering
tampil
dalam
perilaku
meragukan,mempertanyakan,dan membongkar sampai ke akar-akarnya.
Meskipun cukup banyak pihak mengakui pemikiran Timur sebagai fisafat
yang penting, tetap saja ada yang memandagnya sebagai kepercayaan. Perdebatanperdebatan yang mempertanyakan apakah pemikiran Timur dapat disebut sebagai
filsafat atau hanya kepercayaan religius, masih terus berlangsung hingga akhir abad
20, dan tampaknya akan terus berlanjut.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu fisafat Cina ?
2. Apa itu fisafat India?
3. Apa itu Fisafat Indonesia?
BAB II
PENDAHULUAN
A. Filsafat Cina
1. Dasar-dasar Filsafat Cina
Cina memiliki tradisi filsafat yang tua dan independen. Lingkungan
budaya Cina yang berlainan dengan Eropa, India, dan Arab, menghasilkan
perbedaan-perbedaan gagasan, keyakinan, dan cara pikir dari kebudayaan
lain.Perbedaan-perbedaan itu sekaligus memunculkan perbedaanperbedaan dalam sifat dan konsep-konsep filsafat Cina.
Pada awalnya, materi-materi yang kini dikaji sebagai filsafat Cina
merupakan ajaran-ajaran yang diyakini sebagai penuntun hidup individu
dan masyarakat. Peran ajaran –ajaran itu dapat disetarakan dengan agama.
Ajaran-ajaran Conficus, misalnya, pada awal nya merupakan petunjukpetunjuk tentang bagaimana manusia harus berperilaku. Ajaran-ajaran ini
diterima sebagai suatu kepercayaan, suatu yang dapat diterima sebagai
kebenaran. Memasuki abad modern, ajaran-ajaran itu mulai dipertanyakan,
dianalisis, dikembangkan, dan diteapkan pada berbagai bidang kehidupan
masyarakat
modern.Dinamika
pembahasan
ajaran-ajaran
itu
menjadikannya semacam ‘lahan’ pemikiran yang subur bagi pemikiran
pemikiran filosof. Menjelmalah ajaran-ajaran itu menjadi filsafat,
meskipun banyak ahli filsafat yang keberatan untuk menggolongkan
ajaran-ajaran Cina sebagai filsafat.1
2. Latar Belakang Filsafat Cina2
Geografis bangsa cina
Ekonomi masyarakat cina
Idealis alam
Sistem keluarga cina
Negara maritim dan kontinetal
3. Confucianisme
Konfucianisme dikembangkan pertama kali oleh confucius. Sebutan
confucius ini adalah sebutan yang dilatinkan. Dalam lafal cina dikenal
sebagai K’ung Tzu atau Empu K’ung. Nama keluarganya adalah K’ung
dan nama pribadinya adalah Ch’iu. Ia lahir pada tahun 551 SM, di negara
LU. Di negara ini terletak di bagian Selatan dan sekarang dikenal sebagai
Provinsi Shatung di China bagian Timur.3
Pada masa confucius hidup, negaranya sedang mengalami
kekacauan.terjadi berbagai penyimpangan yang dilakukan pemerintah,
disentegrasi negara, pemberontakan, dan terjadi begitu banyak kejahatan
1 Takwin, Bagus, Filsafat Timur, (Yogyakarta: Jalasutra,2003).hal 75
2 Yu-Lan, Fung, Sejarah Filsafat Cina, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007).hal 20-30
3 Takwin, Bagus, Filsafat Timur, (Yogyakarta: Jalasutra,2003).hal 83
,serta banyak orang hidup tanpa aturan yang jelas. Kondisi sosial Cina
pada masa itu menampilkan ketidakteraturan, degrasi moral, dan anarki
intelektual. Menanggapi kondisi zamannya pemikir confucius terfokus
kepada bagaimana memecahkan masalah –masalah sosial yang dihadapi
negaranya. Perbaikan dan reformasi kondisi masyarakat menjadi pokok
perhatian utama pada ajaran-ajaran Confcius.
Pandangan Dasar Confucius
Sistem pemikiran konfucian menggunakan istilah Dao dalam kerangka
moralitas, perangkat aturan, atau azas perilaku dalam arti sosial dan
politik. Dao mempunyai pengertian cara hidup atau tatacara kehidupan
manusia. Konfucianisme menekankan tatacara manusia harus sesuai
dengan tatacara alam.4
Konfucianisme menekankan bahwa seorang manusia (M) dalam
hubungannya dengan manusia lain (M) harus mengikuti tatacara
kehidupan yang telah dibangun oleh para orang bijak kuno sesuai dengan
tatacara alam (Dao). Pandangan ini merujuk pada kutipan dalam kitab
mengzi (mengsius): “tinggal didalam rumah besar dunia ini,
mempertahankan posisi yang betul dalam dunis, dan mengikuti Dao yang
agung dari dunia ini.” (Fung Yu lan,1952).
B. Filsafat India
1. Latar Belakang Filsafat India
India merupakan suatu wilayah yang memiliki pemikiran-pemikiran yang
berpengaruh bagi dunia. Di antara pemikiran india, hindu termasuk salah
satu ajaran yang terbesar. Kata hindu sendiri berkaitan dengan kata
hindustan, nama lain bagi taah india. Berbeda dengan tujuan pemikiran
para filsuf yunani, para filsuf hindu berpikir untuk mencari jalan lepas dari
ikatan duniawi dan masuk kedalam kebebasan yang baginya merupakan
kesempurnaan. Orang hindupun mencari kebenaran tetapi tidak semata
demi kebenaran. Kebenaran yang dicari digunakan untuk membebaskan
diri dari dunia.”filsafat hindu menyelidiki alam, dicari intisarinya,
deselami hakikatnya, dicari sebab-sebab yang sedalam-dalamnya.5
2. Sejarah Awal Filsafat Hindu
Hindu berasal dari india, tepatnya dibagian utara anak benua india.
Permulaan munculnya sekitar tahun 2 SM. Pada masa itu berlangsung
perpaduan kebudayaan bangsa aria yang berbahasa indo-eropa dengan
kebudayaan penduduk asli yang diperkirakan dalam bahasa induk bahasa
bahasa dravida. Hasil perpadun dua budaya ini adalah tradisi lisan yag
disebut veda(dalam bahasa indonesia biasa dibaca weda). Awal filsafat
hindu tidak lepas dari agama hindu, atau lebih luas lagi hinduwisma.
Hinduwisma adalah sebuah nama yang menaungi berbagai agama dan sub
agama yang berbeda bernaung dibawahnya.
4 Takwin, Bagus, Filsafat Timur, (Yogyakarta: Jalasutra,2003) hal 85
5 Takwin, Bagus, Filsafat Timur, (Yogyakarta: Jalasutra,2003) hal 37
Tradisi pemikiran hindu terasa atau tidak terasa berkembang dinegaranegara lain, termasuk indonesia. Hindu selain sebagai agama, merupakan
satu pola pemikiran dan juga menjadi dasar aturan dalam pembentukan
masyarakat.
3. Pemikiran-pemikiran Filsuf Hindu
a. Perkembangan pengertian yang maha kuasa
Para filsuf hindu dalam perenunganya tentang manusia,alam, dan
dewa-dewi menemukan hal-hal yang tidak memuaskan dalam
penjelasan-penjelasan vedisme.
Pemikiran tentang siapa yang berkuasa lalu dikaitkan dengan rita yang
merupakan aturan dan hukum yang mengatur segala sesuatunya.
Menurut mereka, dalam alam semesta ada satu kekuasaan yang
mengatur segala-galanya. Kekuasaan ini boleh dianggap sebagai pusat
alam semesta. Jika sekiranya pusat alam semesta itu harus diberi nama,
maka nama yang tepat adalah brahma.
b. Manusia dan brahma
Menurut filsafat hindu, manusia adalah bagian dari alam yang tak
terpisahkan. manusia, seperti juga mahluk lainnya, berpartisipasi dalam
karakter alam sebab segala sesuatu mengomunikasikan realitas yang
maha kuasa, oleh karena itu pemahaman tentang manusia tak dapat
dilepaskan dari pemahaman tentang yang maha kuasa. Dalam manusia
terdapat kekuasaan alam.
c. Pengertian dosa dan bagaimana menghindarinnya
Dalam pemahaman hindu, manusia tidak dapat melakukan pelanggaran
terhadap aturan brahman(yang maha kuasa) karena kekuasaan brahman
mengaturnya. Yang mungkin terjadi adalah kekeliruan indra, karena
manusia belum mampu menembus empat lapisan yang menutupi atman
atau brahman.
Pengertian dosa atau kejahatan dalam brahmanisme adalah
keterkurungan dalam yang maya atau semu atau dalam kekeliruan
indra(avidya). Kekeliruan itulah yang membuatnya melihat ada
keberagaman. Baik manusia atau bukan manusia disebut
ahangkara(prinsip keakuan). Itulah arti dosa dalm pandangan filsuf
hindu.
C. Filsafat Indonesia
Filsafat Indonesia adalah sebutan yang digunakan untuk
menggambarkan tradisi kefilsafatan yang dilakukan oleh masyarakat
Indonesia. Filsafat Indonesia adalah filsafat yang diproduksi oleh semua orang
yang menetap di wilayah yang dinamakan Indonesia. Filsafat Indonesia
diungkap dalam berbagai bahasa yang hidup dan masih dituturkan di
Indonesia atau sekitar 587 bahasa dan bahasa Indonesia, meliputi aneka
mazhab pemikiran yang menerima pengaruh Timur dan Barat. Para pengkaji
Filsafat Indonesia mendefinisikan kata ‘Filsafat Indonesia’ secara berbeda.Hal
tersebut menyebabkan perbedaan dalam lingkup kajian Filsafat Indonesia. M.
Nasroen tidak pernah menjelaskan definisi kata tersebut. Ia hanya menyatakan
bahwa Filsafat Indonesia adalah konsep dan praktik asli dari Pancasila, hukum
adat, gotong-royong,
dan kekeluargaan (Nasroen
1967:14-38).Indonesia
memiliki kata kebudayaan yang meliputi manifestasi kehidupan dari suatu
masyarakat.Filsafat, sains, teologi, agama, seni, dan teknologi merupakan
wujud kehidupan suatu masyarakat dan tercakup dalam makna
kebudayaan.Biasanya, orang Indonesia menyebut filsuf dengan sebutan
budayawan (Alisjahbana 1977: 6-7).Cakupan Filsafat Indonesia terbatas pada
pandangan asli dari kekayaan budaya Indonesia saja.6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6 Franz Magnis,suseno, Berfilsafat dari Konteks, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 1991)hal 1-2
Pemikiran-pemikiran filsafat juga berkembang di dunia bagian timur (filsafat India,
Filsafat Cina , filsafat Indonesia).Filsafat di dunia bagian barat dan dunia bagian timur
memiliki karakteristik tersendiri yang dapat dijadikan acuan untuk membedakan
keduanya.Hal tersebut dapat terlihat dalam pandangan hidup barat dan timur yang
berbeda.Misalnya, pandangan hidup Yunani lebih berdasarkan paham individualisme dan
paham materialisme yang mementingkan kepentingan diri sendiri.
Filsafat telah berkembang dan berubah fungsi dari induk ilmu pengetahuan menjadi
semacam pendekatan dan perekat berbagai macam ilmu pengetahuan yang telah berkembang
pesat dan terpisah satu dengan lainnya (interdisciplinary approach), dan lebih kental lagi
bahwa filsafat sebagai alat analisis dalam memecahkan permasalahan filosofis dari dunia
ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia (philosophical analysis).
Dapat kita ambil kesimpulan yaitu adanya tokoh – tokoh yang membuat filsafat itu
menjadi ada dan berkembang hingga saat ini bahkan di jadikan sebagai mata pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Takwin, Bagus, Filsafat Timur, (Yogyakarta: Jalasutra,2003)
Yu-Lan, Fung, Sejarah Filsafat Cina, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007)
Franz Magnis,suseno, Berfilsafat dari Konteks, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama, 1991)