Pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah dan bakat kewirausahaan : survei siswa-siswi kelas tiga SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif Kabupaten Kulon Progo, ... -
SKRIPSI
PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL BERWIRAUSAHA
DITINJAU DARI KULTUR KELUARGA, KULTUR SEKOLAH,
DAN BAKAT KEWIRAUSAHAAN
Survei: Siswa-siswa Kelas Tiga SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif
Di Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Oleh:
Dewi Kurniawati
NIM: 021334086
Telah disetujui oleh:
Pembimbing I, L. Saptono, S.Pd., M.Si Tanggal 26 Februari 2007 Pembimbing II,C. Purwantini, S.Pd., M.SA Tanggal 26 Maret 2007
SKRIPSI
PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL BERWIRAUSAHA
DITINJAU DARI KULTUR KELUARGA, KULTUR SEKOLAH,
DAN BAKAT KEWIRAUSAHAAN
Dipersiapkan dan ditulis oleh:
Dewi Kurniawati
NIM: 021334086
Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji
pada tanggal 4 April 2007
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua Drs. Sutarjo Adisusilo J.R. ................................ Sekretaris S. Widanarto P., S.Pd., M.Si. ................................ Anggota L. Saptono, S.Pd., M.Si. ................................ Anggota Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. ................................ Anggota S. Widanarto P., S.Pd., M.Si. ................................Yogyakarta, 4 April 2007 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Dekan,
MOTTO
Hidup adalah perjuangan. Terangi jalanmu dengan kebenaran dan
keyakinan, sirami jiwamu dengan agama, dan jadilah pemenang bagi dirimu sendiri.
Pandanglah orang yang lebih rendah dari padamu, jangan mema
ndang kepada orang yang lebih tinggi dari padamu, karena yan g demikian itu lebih baik agar kamu tidak meremehkan nikmat d an karunia Alllah SWT yang telah dianugrahkan kepadamu (HR.Bukhori dan Muslim).
Sungguh mencari kayu bakar oleh seseorang, lalu dibawanya di a
tas punggungnya, lebih baik daripada meminta−minta kepada or ang lain, baik diberi atau tidak (HR. Bukhori).
PERSEMBAHAN
Dengan perasaan cinta dan terima kasih yang tak terhingga saya persembahkan karya ini untuk : Bapak Purwanto dan Ibu Sri Bandini tercinta yang telah memberik
an doa, curahan kasih sayang, dan dukungan moral maupun mate rial. De Wati yang telah memberikan doa dan semangat.
Kasih sayang, cinta kasih, kesabaran, ketulusan, dan pengorbana n mereka tak akan kulupa.....
Almamaterku
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta, 4 April 2007 Penulis Dewi Kurniawati
ABSTRAK
PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHANTERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL BERWIRAUSAHA DITINJAU
DARI KULTUR KELUARGA, KULTUR SEKOLAH, DAN BAKATKEWIRAUSAHAAN
Survei: Siswa-siswa Kelas Tiga SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif
di Kabuaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Dewi Kurniawati
Universitas Sanata Dharma
2007 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh
positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional
berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga; (2) ada pengaruh positif pelaksanaan
pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau
dari kultur sekolah; (3) ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan.Penelitian ini dilaksanakan di 6 SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif
di Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan
November sampai dengan Desember 2006. Populasi penelitian ini adalah siswa
kelas tiga SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif di Kabupaten Kulon Progo.
Sampel penelitian ini berjumlah 429 siswa. Teknik pengambilan sampel
menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Teknik analisis data menggunakan model persamaan regresi yang
dikembangkan oleh Chow.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) tidak ada pengaruh
pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional
berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga ( ρ =0,063 > α =0,05); (2) ada
pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan
emosional berwirausaha ditinjau dari kultur sekolah ( ρ =0,045 < α =0,05); (3)
ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan
emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan ( ρ =0,042 < α =0,05).
ABSTRACT
THE INFLUENCE OF EDUCATION AND TRAINING IMPLEMENTATION
ON THE EMOTIONAL INTELLIGENCE OF ENTREPRENEURSHIP
VIEWED FROM FAMILY CULTURE, SCHOOL CULTURE, AND
ENTREPRENEURSHIP TALENT
A survey: The Third Graders of The Vocational High School Major in
Automotive Mechanical Engineering in Kulon Progo Regency, Province of
Daerah Istimewa Yogyakarta
Dewi Kurniawati
Universitas Sanata Dharma
2007
The research was intended to know whether or not: (1) there was any
positive influence of the education and training implementation on the emotional
intelligence of entrepreneurship viewed from the family culture; (2) there was any
positive influence of the education and training implementation on the emotional
intelligence of entrepreneurship viewed from the school culture; (3) there was any
positive influence of the education and training implementation on the emotional
intelligence of entrepreneurship viewed from the entrepreneurship talent.This research was conducted on six vocational high schools major in
automotive mechanical engineering in Kulon Progo Regency, from November to
December 2006. The population of this research was the third grade students of
the vocational high school major in automotive mechanical engineering in Kulon
Progo Regency, the province of Daerah Istimewa Yogyakarta. The samples
consisting 429 students were gained by purposive sampling. The data was gained
by questionnaire. Moreover, the data was analyzed using multiple regression
model developed by Chow.The results showed: (1) there was no influence of education and training
implementation on the emotional intelligence of entrepreneurship viewed from the
family culture ( ρ =0,063 > α =0,05); (2) there was a positive effect of education
and training implementation on the emotional intelligence of entrepreneurship
viewed from the school culture ( ρ =0,045 < α =0,05); (3) there was a positive
effect of education and training implementation on the emotional intelligence of
entrepreneurship viewed from the entrepreneurship talent ( ρ =0,042 < α =0,05).KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Terhadap Kecerdasan Emosional Berwirausaha Ditinjau dari Kultur
Keluarga, Kultur Sekolah, dan Bakat Kewirausahaan”. Survei terhadap siswa-
siswa kelas tiga SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif di Kabupaten Kulon
Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir mencapai Gelar
Sarjana Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan
skripsi ini penulis memperoleh banyak bantuan, semangat, dan do’a yang sangat
mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R, selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
3. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakata.
4. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar dan meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran, serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.
5. Ibu C. Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan pengarahan, dan saran kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.
6. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku dosen tamu yang telah
memberikan saran dan masukan dalam skripsi ini.
7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mencurahkan ilmunya dengan sepenuh hati sehingga berguna untuk masa yang akan datang.
8. Mba’ Aris dan Pak Wawi yang telah melayani dan membantu selama
menjalankan pendidikan di Univeritas Sanata Dharma Yogyakarta.
9. Bapak Kepala SMK Muhammadiyah 1 Lendah, SMK Negeri 2 Pengasih,
SMK Ma’arif 1 Wates, SMK Muhammadiyah 2 Wates, SMK Ma’arif 1 Nanggulan, dan SMK Taman Siswa Nanggulan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian. Terima kasih atas izin dan bantuannya.
10. Para Guru, Staf Karyawan, dan siswa-siswa kelas tiga Jurusan Teknik
Mekanik Otomotif Tahun ajaran 2006/2007 di enam SMK Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
11. Bapak dan Ibu tercinta (do’anya mujarab), De’ Wati (thank’s banget udah
setia nungguin ujian), dan seluruh keluargaku. Terima kasih atas do’a,semangat, perhatian, dan kasih sayangnya. Kalian telah menjadi semangat dan penolongku ketika aku jatuh.
12. Mas Dela thank’s ya tuk do’a, perhatian, dukungan, semangat, dan kasih
sayangnya, serta thank’s juga udah jadi pendengar setia atas keluh kesah aku selama ini.
13. Teman–teman seperjuanganku De’ Risa (moga program aerobikmu berhasil,
cayo2...!!!), De’ Ezti (kapan nech makan “sate kelinci” bareng di Tlogo Putri....???), dan De’ Dika (Hallo pi2 bakpao, jangan pikirin maem mulu’ donk....!!!). Terima kasih buat do’a, semangat, saran, dan keceriaannya selama kita berjuang menempuh hujan dan badai dalam penyusunan skripsi ini.
14. Keluarga Mas Warjo & Mba’ Tutik (keponakanku Yogi, Bagaskoro “gemesin
‘n lucu”) terima kasih udah pinjamin print pas print aku “eror”, pinjamin buku2 yang aku perlukan selama skripsi, dan memberikan saran ataupun masukan saat aku penelitian serta mau ujian skripsi. Mba’ Yusi thank’s udah ngajarin aku “power point”.
15. Sahabatku Etik “tambah kurus aja” dan Dewi “Gendut” (kapan maen bareng
lagi....???). Thank’s ya buat bantuan, do’a, dan semangatnya. Sorry ganggu kalian terus. Persahabatan ini tidak akan terlupakan.
16. Teman – teman seangkatanku PAK ’02 khususnya PAK C ’02. Mba’ SPT
“Mba’ Wiwik”, De’ Ima “Ayo ribonding lagi...!!!”, Tante Tutik “Ny. Lukas”, De’ Dhita “Miss. Klaten”, Lina “ciplux”, Nina “kokom”, Dian “sastro”, Putri, Si Cat, MM, Sari, TM, Tiara, Banu, Toro, Thomas, Candra, Satya, Valent,“West-Prog poenya nech...”. Terima kasih atas do’a, semangat, dan bantuan kalian semua. Sukses buat kalian, kisah kita akan menjadi kenangan indah selamanya.
17. Mas Anto’ terima kasih atas waktu dan bantuannya, so sorry ngerepotin terus.
Jangan kapok ya...!!! Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari
sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
konstuktif. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang berkepentingan.Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... iiHALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii
HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vPERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................... vii
ABSTRACT ................................................................................................. viii
KATA PENGANTAR ................................................................................ ix
DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1
B. Batasan Masalah .............................................................................. 6
C. Rumusan Masalah ............................................................................ 6
D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7
E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ............................................ 9 B. Kecerdasan Emosional Berwirausaha .............................................. 18 C. Kultur Keluarga ............................................................................... 24 D. Kultur Sekolah ................................................................................. 27 E. Bakat Kewirausahaan ....................................................................... 31 F. Kerangka Berpikir ............................................................................ 36 G. Perumusan Hipotesis ........................................................................ 44 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................. 45
C. Subyek dan Obyek Penelitian .......................................................... 46
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ....................... 46
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................ 48
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ....................................... 53
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................... 53
H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 61
BAB IV ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .................................................................................. 68
B. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................ 84
C. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 86
D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 91
BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................................... 104 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 105 C. Saran ................................................................................................ 105 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Hasil Pengujian Validitas Variabel Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan...................................................................................... 55Tabel 3.2 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kecerdasan Emosional Berwirausaha............................................................................... 56Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Keluarga ................. 56Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Sekolah.................... 57Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Bakat Kewirausahaan ........ 58Tabel 3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian ........................ 61Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden .......................................................... 68Tabel 4.2 Pekerjaan Orang Tua Responden ............................................... 69Tabel 4.3 Deskripsi Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ...................... 70Tabel 4.4 Deskripsi Kecerdasan Emosional Berwirausaha......................... 71Tabel 4.5 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi Power Distance ........ 72Tabel 4.6 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi Collectivism vsIndividualism ............................................................................... 74
Tabel 4.7 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi Masculinity vsFemininity .................................................................................. 75
Tabel 4.8 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi UncertaintyAvoidance .................................................................................... 76
Tabel 4.9 Deskripsi Kultur Keluarga ......................................................... 77Tabel 4.10 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi Power Distance ......... 78Tabel 4.11 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi Collectivism vsIndividualism .............................................................................. 79
Tabel 4.12 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi Masculinity vsFemininity .................................................................................. 80
Tabel 4.13 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi UncertaintyAvoidance ................................................................................... 81
Tabel 4.14 Deskripsi Kultur Sekolah ........................................................... 82Tabel 4.16 Hasil Pengujian Normalitas ....................................................... 85Tabel 4.17 Hasil Pengujian Linieritas .......................................................... 85
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ................................................................................ 107
Lampiran 2 Data Induk ............................................................................... 114
Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 167
Lampiran 4 Normalitas dan Linieritas ........................................................ 174
Lampiran 5 Regresi .................................................................................... 175
Lampiran 6 Distribusi Frekuensi dan Perhitungan Manual ........................ 182
Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 193
Lampiran 8 Tabel Statistik ......................................................................... 202
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang
berkualitas untuk mendukung keberhasilan pembangunan nasional. Kualitas SDM dapat diwujudkan melalui jalur pendidikan baik pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan formal merupakan pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Pendidikan non formal merupakan pendidikan di luar pendidikan formal yang mencakup pendidikan kecakapan hidup, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan ketrampilan, dan pelatihan kerja, serta pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik.
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah mempunyai tugas memberikan bekal kepada seseorang agar potensinya berkembang secara wajar, optimal, bersifat adaptif, dan kreatif. Oleh karena itu, sekolah dipandang sebagai persiapan untuk kehidupan yang lebih baik di kemudian hari. Mengingat hal demikian, banyak orang tua tidak ragu-ragu memberikan pengorbanan yang besar untuk pendidikan anak-anaknya. Idealnya, lulusan pendidikan formal berilmu pengetahuan dan memiliki ketrampilan yang cukup
tenaga kerja yang siap pakai tidaklah mudah. Hal tersebut dikarenakan mutu
pendidikan kurang memadai, kurang memberikan dorongan untuk
mengembangkan kemampuan siswa, dan terbatasnya informasi tentang dunia
kerja yang mengakibatkan ketidaksesuaian antara keluaran pendidikan dengan
keterbatasan lapangan pekerjaan.Pendidikan menengah kejuruan merupakan salah satu sektor
pendidikan pada jenjang pendidikan menengah yang mengutamakan
pengembangan kemampuan peserta didik untuk dapat bekerja dalam bidang
tertentu, kemampuan beradaptasi di lingkungan kerja, melihat peluang kerja,
dan mengembangkan diri di kemudian hari. Pendidikan menengah kejuruan
juga merupakan pendidikan yang menyiapkan peserta didik menjadi manusia
yang produktif yang dapat langsung bekerja di bidangnya (Kurikulum SMK,
2004:3). Di samping memberikan bekal kemampuan siap kerja, lulusan SMK
diharapkan dapat mengembangkan ketrampilan kejuruan yang setara maupun
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan demikian secara
struktural SMK berada dalam posisi yang strategis. Namun, kenyataannya
masih banyak lulusan SMK yang belum bekerja atau menganggur. Hal ini
terbukti dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2004 yang
menunjukkan bahwa jumlah pengangguran lulusan SMK di Indonesia
mencapai 1.254.343 orang dan khususnya di daerah Yogyakarta 18.088 orang
(BPS, 2004:270).SMK memiliki peran penting dalam pengembangan kecerdasan
kemampuan mengenali, mengekspresikan, dan mengendalikan emosi dalam
menerapkan kreatifitas dan inovasi baik bagi dirinya sendiri maupun orang
lain. Dalam mengembangkan kecerdasan emosional berwirausaha siswa
dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan di sekolah maupun di
dunia usaha. Hal tersebut didukung adanya mata pelajaran kewirausahaan
yang mempunyai tujuan, yaitu siswa memiliki jiwa, sikap, dan perilaku
wirausaha dalam bekerja, serta mampu dan berani berwiraswasta di bidangnya
(Kurikulum SMK, 2004:6).Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di sekolah maupun di dunia
usaha dimaksudkan untuk mengembangkan potensi akademis dan kepribadian
siswa, menguasai kompetensi terstandar, dan menginternalisasi sikap serta
nilai profesional sebagai tenaga kerja yang berkualitas (Kurikulum SMK,
2004:16). Apabila setelah lulus siswa SMK berkeinginan untuk membuka
usaha sendiri, mereka harus melaksanakan pendidikan dan pelatihan di
sekolah maupun di dunia usaha dengan sungguh-sungguh agar kelak menjadi
wirausahawan yang sukses.Kultur keluarga, kultur sekolah, dan bakat kewirausahaan siswa yang
berbeda diduga kuat menyebabkan derajat pengaruh pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan terhadap tingkat kecerdasan emosional berwirausaha siswa
berbeda. Pada kultur keluarga (Hofstede, 1994:32,58,87,118) yang bercirikan
kecil, individualism, masculinity, dan uncertainty avoidance power distancelemah, maka diduga kuat derajat pengaruh pelaksanaan pendidikan dan
lebih tinggi. Hal tersebut akan nampak dari sikap berani mengatakan yang
benar, tidak tergantung pada orang tua, demokratis dalam keluarga, mampu
mengelola keuangan, suka tantangan, dan mampu bertoleransi terhadap situasi
yang tidak pasti. Pada kultur keluarga (Hofstede, 1994:32,58,87,118) yang
bercirikan power distance besar, collectivism, femininity, dan uncertainty
avoidance kuat, maka diduga kuat derajat pengaruh pelaksanaan pendidikan
dan pelatihan terhadap tingkat kecerdasan emosional berwirausaha siswa akan
lebih rendah. Hal tersebut akan nampak dari otoritas orang tua berpengaruh
terus menerus sepanjang hidup, ketaatan kepada norma keluarga, kesetiaan
pada kelompok, merasa malu jika melanggar peraturan, peran wanita yang
lebih rendah dari pria, kurang mampu menghadapi situasi yang tidak pasti,
dan rendahnya inisiatif.Pada kultur sekolah (Hofstede, 1994:34,62,90,119) yang bercirikan
power distance kecil, individualism, masculinity, dan uncertainty avoidance
lemah, maka diduga kuat derajat pengaruh pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan terhadap tingkat kecerdasan emosional berwirausaha siswa akan
lebih tinggi. Hal tersebut akan nampak dari perlakuan guru terhadap siswa
sama, proses pembelajaran terpusat pada siswa, kebebasan mengungkapkan
pendapat, sikap positif dalam mengerjakan tugas, suka kompetisi, dan
kejelasan guru dalam menerangkan. Pada kultur sekolah (Hofstede,
1994:34,62,90,119) yang bercirikan power distance besar, collectivism,
femininity , dan uncertainty avoidance kuat, maka diduga kuat derajat
emosional berwirausaha siswa akan lebih rendah. Hal tersebut akan nampak
dari adanya komunikasi satu arah di kelas, kurang berani mengembangkan
kemampuan dan bakat, kurang berani dalam mengungkapkan pendapat,
tergantung pada orang lain, lebih mengutamakan kinerja kelompok, siswa
menganggap guru selalu benar, dan menolak kekurangan guru.Selain kultur keluarga dan kultur sekolah, pada siswa yang berbakat
juga diduga kuat derajat pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
terhadap tingkat kecerdasan emosional berwirausaha siswa akan lebih tinggi
dibandingkan dengan siswa yang tidak berbakat. Hal ini tampak dari ciri
kreatif, berani menanggung resiko, inovatif, mampu bekerjasama dalam
kelompok, percaya diri, mampu mengatur kehidupannya sendiri, mampu
menyesuaikan diri, knowledgeable, versatile, more carrier oriented and
prepared , mampu menganalisis alternatif keputusan, keterbukaan terhadap
kritik ataupun masukan, mementingkan hasil pekerjaan, desire for growth, desire for profits , mampu bertahan dalam tekanan, dan mampu mengendalikan aktivitas (Suryana, 2003:31).Penelitian ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi apakah ada
perbedaan derajat pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha pada kultur keluarga, kultur sekolah, dan bakat kewirausahaan yang berbeda. Penelitian ini selanjutnya akan dituangkan
dalam judul “Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)
Terhadap Kecerdasan Emosional Berwirausaha Ditinjau dari Kultur merupakan survei terhadap siswa-siswa kelas 3 SMK Jurusan Teknik Mekanik
Otomotif di Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
B. Batasan Masalah Ada banyak faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional siswa berwirausaha antara lain pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat), kultur keluarga, kultur sekolah, bakat kewirausahaan, jenis kelamin, status sosial, dan minat berwirausaha. Penelitian ini memfokuskan pada faktor kecerdasan emosional berwirausaha anak. Secara lebih spesifik dalam penelitian ini akan menginvestigasi pengaruh pelaksanaan diklat terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah, dan bakat kewirausahaan.
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga?
2. Apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur sekolah?
3. Apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur sekolah.
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (diklat) terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan.
E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memberi manfaat bagi :
1. Sekolah
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan oleh sekolah dalam menghasilkan lulusan yang kreatif, mandiri, dan memiliki motivasi b. Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan kecerdasan emosional berwirausaha siswa melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang baik.
2. Universitas Sanata Dharma
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi tambahan pengetahuan bagi FKIP sebagai calon guru dalam membimbing anak didiknya untuk mengembangkan kecerdasan emosional berwirausaha.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan referensi perpustakaan.
3. Penelitian Selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya dan dapat memberikan tambahan pengetahuan khususnya mengenai kecerdasan emosional berwirausaha.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, serta negara. Oleh karena itu, pendidikan merupakan
sektor yang paling menentukan dalam keberhasilan pembangunan. Rendahnya
kualitas pendidikan akan berdampak kepada rendahnya kualitas sumber daya
manusia (SDM).Sekolah Menengah Kejuruan sebagai lembaga pendidikan yang mempunyai peran dalam mempersiapkan tenaga kerja tingkat menengah.
Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan mampu menghasilkan sumber daya
manusia yang produktif, memiliki kemampuan, ketrampilan, dan sikap kerja,
sehingga siswa lulusan SMK siap memasuki dunia kerja. Dalam mempersiapkan siswa untuk memasuki dunia kerja, SMK melaksanakanprogram pendidikan dan pelatihan baik di sekolah maupun di industri. Semua
teori yang diperoleh siswa di kelas dari proses belajar mengajar dipraktikkan
di industri/dunia kerja secara langsung dan nyata.Dalam pelaksanaan pembelajaran di industri/dunia kerja menuntut
harus mengerjakan tugas dengan baik dan benar, mematuhi peraturan yang
berlaku, bekerja sama dengan orang lain, belajar berkomunikasi dengan orang
lain, dapat melatih mental, dan dapat meningkatkan kompetensi agar sesuai
dengan kebutuhan dunia kerja. Dengan demikian siswa dapat memahami
karakteristik suatu pekerjaan dan mengetahui kemampuan apa yang harus
dimiliki oleh seseorang agar dapat bekerja dengan baik.1. Pengertian Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pelaksanaan pembelajaran/diklat adalah proses kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, untuk mencapai penguasaan kompetensi (Kurikulum SMK, 2004:16). Pendidikan kejuruan tidak bisa sepenuhnya dilaksanakan di sekolah saja tetapi dilaksanakan di dua tempat yaitu di sekolah dan di industri/dunia kerja untuk mencapai kompetensi yang sesuai dengan bidang keahliannya. Oleh karena itu, pendidikan menengah kejuruan harus menjalin kerja sama dengan pihak dunia kerja/industri yang menjadi lapangan kerja lulusan SMK.
Proses pembelajaran di sekolah bertujuan untuk mengembangkan potensi akademis dan kepribadian siswa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja (Kurikulum SMK, 2004:16). Proses pembelajaran/pelatihan di dunia kerja bertujuan agar siswa menguasai kompetensi terstandar, mengembangkan dan menginternalisasi sikap dan nilai profesional sebagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, baik bekerja pada pihak lain maupun sebagai
2. Tujuan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pelaksanaan pembelajaran/pendidikan dan pelatihan dimaksudkan untuk mengembangkan potensi akademis dan kepribadian siswa,
menguasai kompetensi terstandar, serta menginternalisasi sikap dan nilai
profesional sebagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja (Kurikulum SMK, 2004:16).Kompetensi lulusan terdiri dari kompetensi umum yang mengacu pada
tujuan pendidikan nasional dan kecakapan hidup generik dan kompetensi
kejuruan yang mengacu pada Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (Bagian II Kurikulum SMK, 2004:6).3. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran
berbasis kompetensi dilakukan dengan pengaturan sebagai berikut:a. Pembelajaran di Sekolah Ciri/operasionalisasi pembelajaran di sekolah (Kurikulum SMK, 2004:19) adalah: 1) Pembelajaran di sekolah meliputi pembelajaran program normatif, adaptif, dan produktif. 2) Pembelajaran program produktif ditekankan pada penguasaan dasar-dasar keahlian yang luas, kuat, mendasar, serta penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat.
3) Industri dapat dilibatkan dalam proses pembelajaran di SMK
dasar keahlian yang benar serta memberikan wawasan tentang dunia kerja.
4) Keterlaksanaan program di SMK, baik akademis maupun
administratif menjadi tanggung jawab kepala sekolah dengan koordinasi komite sekolah.5) Siswa yang berminat untuk bekerja mandiri (berwirausaha), perlu
mendapatkan bimbingan khusus yang memadai dari pihak sekolah. Siswa yang bersangkutan tidak cukup diberikan pengetahuan bisnis secara teoritis. Ia harus dibina dan dilatih dengan pengalaman berwirausaha atau berbisnis secara nyata dan bertahap.6) Bimbingan berwirausaha antara lain mencakup aspek menganalisis pasar, merencanakan, melaksanakan produksi (barang dan jasa), memasarkan hasil, mengevaluasi, dan membuat laporan hasil usaha serta membuka jejaring kerja dengan pihak lain.
7) Apabila praktik berwirausaha tersebut membutuhkan waktu
pembelajaran yang lebih banyak, maka sekolah dapat menyesuaikan jumlah jam yang ada di dalam Struktur Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan, baik program diklat normatif, adaptif, maupun produktif. Pengaturan tersebut dilakukan secara rasional, selaras, dan seimbang.8) Pengalaman berwirausaha dapat dilaksanakan di sekolah melalui pembukaan kelas wirausaha yang sesuai dengan minat siswa dan potensi pasar.
b. Pembelajaran di Industri (Dunia Kerja)
Ciri/operasionalisasi pembelajaran di dunia kerja/industri (Kurikulum
SMK, 2004:20) adalah: 1) Peserta diklat yang mengikuti pelatihan di industri adalah mereka yang memenuhi persyaratan minimal yang telah ditetapkan, baik pada saat penerimaan maupun pada saat pemilihan program diklat. 2) Industri dapat melakukan pemilihan peserta dan memberikan pembekalan kemampuan tambahan, agar benar-benar siap dan memenuhi standar minimal sesuai dengan persyaratan kerja yang ada.3) Kegiatan pelatihan di industri dilaksanakan sesuai dengan program bersama yang telah disepakati.
4) Kegiatan peserta di industri merupakan kegiatan bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya, untuk menguasai kompetensi yang benar dan terstandar, sekaligus menginternalisasi sikap dan etos kerja yang positif sesuai dengan persyaratan tenaga kerja profesional pada bidangnya. 5) Lamanya peserta berada di suatu industri, ditentukan atas dasar kompetensi yang akan dipelajarinya. Waktunya berkisar antara 4 bulan sampai dengan 12 bulan.
6) Pelaksanaan pembelajaran di industri dilengkapi dengan perangkat antara lain: jurnal kegiatan peserta, termasuk daftar kemajuan hasil belajar peserta, perangkat monitoring, kontrak kerja/perjanjian peserta (jika diperlukan), asuransi kecelakaan kerja bagi peserta, dan lain-lain yang dianggap perlu. 7) Kegiatan pembelajaran berbasis kompetensi dilakukan setelah penyiapan komponen-komponen/sarana pembelajaran dipastikan kesiapannya, untuk mengantisipasi terjadinya hambatan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Berikut ini adalah tabel silabus pembelajaran di SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif (Bagian II Kurikulum SMK, 2004:7-9) : Level Kualifikasi Kompetensi Sub Kompetensi
Pelaksanaan pemeliha- Pelaksanaan pemeliharaan/servis komponen
Teknisi Yunior raan/servis komponen Identifikasi dan penggunaan pelumas/cairanpemebrsih yang
benar
Pemasangan sistem Pemasangan sistem hidrolik hidrolik Pengujian sistem hidrolik Pemeliharaan/service Pemeliharan/servis dan pengujian sistem hidrolik sistem hidrolik
Pemeliharaan/service dan Pemeliharaan/service dan perbaikan kompresor udara dan perbaikan kompre-sor komponen - komponennya udara dan kompo-nen- komponennya Melaksanakan prosedur Pelaksanaan prosedur pengelasan pengelasan, pematrian, Pelaksanaan prosedur pematrian pemotongan dengan panas Pelaksanaan prosedur pemotongan dengan panas dan pemanasan Pelaksanaan prosedur pemanasan
Pembacaan dan pema- Membaca dan memahami gambar teknik
haman gambar teknik Penggunaan dan Pengukuran dimensi dan variabel menggunakan pemeliharaan alat ukur perlengkapan yang sesuai Mengikuti prosedur Mengikuti prosedur pada tempat kerja untuk mengidentifikasi kesehatan dan bahaya dan penghindarannya keselamatan kerja Pemeliharaan kebersihan perlengkapan dan area kerja
Level Kualifikasi Kompetensi Sub Kompetensi Penempatan dan pengidentifikasian jenis pemadam kebakaran,penggunaan dan prosedur pengoperasian ditempat kerja Pelaksanaan prosedur darurat
Menjalankan dasar dasar prosedur keamanan Pelaksanaan prosedur penyelamatan pertama dan Cardio Pulmonary Resusciation (CPR) Memilih dan menggunakan secara aman peralatan tempat kerja
Penggunaan dan peme- liharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja Pemeliharaan/servis pada peralatan dan perlengkapan tempat kerja Pelaksanaan operasi penanganan secara manual
Mengangkat dan memindahkan meterial/komponen/part Mengidentifikasi konstrusksi jenis roda dan sistem pemasangannnya Melepas roda-roda
Pemeriksaan roda dan pemasangannya Melepas, memasang dan menyetel roda
Memasang roda
Membongkar,memasang dan mengganti dan dalam dan luar Memeriksa ban dalam dan luar untuk menentukan perbaikan Pembongkaran, perbai-kan dan pemasangan ban luar dan ban dalam Melaksanakan perbaikan ban dalam dan ban luar
Menguji baterai
Melepas dan mengganti baterai Memelihara/servis dan mengisi baterai Pengujian, pemelihara- an/servis dan penggan-tian baterai
Membantu start