Analisis tingkat kesehatan keuangan perusahaan berdasarkan surat keputusan menteri BUMN No. Kep-100/MBU/2002 : studi kasus pada PT Tambang Batubara Bukit Asam [Persero] Tbk. dan PT Perusahaan Gas Negara [Persero] Tbk. - USD Repository

  

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN

PERUSAHAAN BERDASARKAN SURAT

KEPUTUSAN MENTERI BUMN NO. KEP-

100/MBU/2002

  

Studi Kasus pada PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero)

Tbk. dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  

Program Studi Akuntansi

Oleh:

ZUSANA PERDANI SUDIASIH MINULYO

  

NIM : 002114106

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2007

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Hilangnya harta dapat dicari lagi dengan bekerja Hilangnya ilmu dapat dicari lagi dengan belajar

Hilangnya waktu tidak akan pernah tergantikan selamanya

  Skripsi ini ku persembahkan untuk : Tuhan Yesus dan Bunda Maria Bapak B. Susanto Minulyo dan ibu F. Sumarti Adikku Thomas

  Special Someone Karli G

  

ABSTRAK

ANALISIS TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN

PERUSAHAAN BERDASARKAN SURAT KEPUTUSAN

MENTERI BUMN NO. KEP-100/MBU/2002

  

Studi Kasus pada PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. dan PT

Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

  

Zusana Perdani Sudiasih Minulyo

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan selama tahun 2002-2004 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 pada perusahaan PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. dan PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

  Teknik analisis yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah : (1) Menghitung nilai masing-masing indikator aspek keuangan. (2) Menentukan skor masing-masing indikator pada aspek keuangan dari tahun 2002-2004, yaitu dengan cara membandingkan nilai masing-masing indikator dengan daftar skor penilaian masing-masing indikator aspek keuangan. (3) Menjumlahkan skor dari semua indikator aspek keuangan, kemudian total skor aspek keuangan dibandingkan dengan SK Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002. (4) Menarik kesimpulan apakah perusahaan tersebut termasuk dalam kondisi sehat, kurang sehat atau tidak sehat berdasarkan hasil analisis kriteria penilaian diatas.

  Berdasarkan hasil analisis data, dapat diketahui bahwa : (1) PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. dari tahun 2002-2004 berada dalam kondisi sehat dengan nilai bobot kinerja tahun 2002-2004 mengalami kenaikan. (2) PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. dari tahun 2002-2004 berada dalam kondisi sehat, walaupun nilai bobot kinerja yang didapatkan mengalami penurunan dari tahun 2002-2004.

  

ABSTRACT

AN ANALYSIS OF COMPANY’S FINANCIAL HEALTH

LEVEL BASED ON THE MINISTER OF BUMN DECREE NO.

KEP-100/MBU/2002

  

A Case Study on PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. and PT

Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

  

Zusana Perdani Sudiasih Minulyo

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2007

  The aim of this research was to know the company’s financial health level during the year of 2002-2004 based on the Minister of BUMN decree No. KEP-100/MBU/2002 at the companies of PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. and PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.

  The analysis technique used by the writer in this research was : (1) Counting the value of each indicator of financial aspect. (2) Determining the score of each indicator on the financial aspect from the year of 2002-2004 by comparing each indicator’s value with a score list of assesment of each indicator on the financial aspect. (3) Summing up the score from all of the financial aspect’s indicators, and then comparing the result with the Minister of BUMN decree No. KEP-100/MBU/2002. (4) Concluding wether the company was classified in the good, low or bad condition based on the analysis result of the assesment criteria above.

  Based on the result of the analysis on the data, it was found out that: (1) PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. during the year of 2002- 2004 was in the good condition with increasing score of performance quality during 2002-2004. (2) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. was in the good condition during the year of 2002-2004, although the score of performance quality was decreasing during year 2002-2004.

KATA PENGANTAR

  Segala puji, hormat, juga syukur kepada Yesus Kristus dan Bunda Maria atas segala kasih-Nya yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan

  

Perusahaan Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-

100/MBU/2002”

  Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penulis menyadari bahwa terselesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang mendalam kepada:

  1. Drs. Alex Kahu Lantum, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  2. Ir. Drs. Hansiadi YH, M.Si., Akt, selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

  3. Drs. F.A. Joko Siswanto, Akt, M.M. selaku Dosen Pembimbing I yang memberikan bimbingan, bantuan, masukan, dukungan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  4. MT. Ernawati, SE., M.A, selaku Dosen Pembimbing II yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, masukan dan dukungan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  5. B. Susanto Minulyo dan F. Sumarti selaku kedua orangtuaku yang telah memberikan doa, kasih sayang, kesabaran, nasehat, dukungan baik moril maupun materil dan segala-galanya kepada penulis.

  6. Adekku “Tom-Ndut” yang sering menyebalkan, makasih sudah meminjamkan komputer sehingga skripsiku selesai dan mau mengalah buat segalanya.

  7. Keluarga Bapak Suherman dan Ibu Rusmini, terimakasih banyak atas semua dukungan dan doanya.

  8. Buat semua keluargaku dan keluarga Kim yang telah membantuku selama aku di Yogya (Keluarga Paingan, Gedongkuning, Godean, dll). Keluarga Pak Dul Pranoto (Arimbi 3), Pak Suroto (Buntu II) dan Ibu Kartini (Buntu II) yang telah menjadi Bapak-Ibu kosku selama ini.

  9. Buat teman-temanku tercinta Arimbi 3 yang telah memberikan dukungan kepada penulis dan rata-rata telah lulus: Yeni, Yustin, M’Elis, M’Rini, M’Ayoe, M’Endank, M’Tama, M’Niken, M’Yeni, Panti, Asween, Dicky, Yosie, Anton, Danu, Karli, Ms Haris, Nita, Moniq.

  10. Buat Oepik, Annae, Dhina, Lucki, Desy & Keluarga, Siwi & Kristin WS, Ika, M’Santi, Hario, Trie, dan M’Woro. Teman-temanku di Sanata Dharma, khususnya buat anak-anak Akuntansi B 2000.

  11. Keluarga Pak Yanto (makasih buat kesempatan yang telah diberikan dan oleh-olehnya) & Akong (Willy). Buat anak-anak Alnect 1 dan Alnect 2 terutama M’Maria, M’Yeti, Rhea makasih buat waktu yang singkat yang telah kita lalui bersama serta dukungan yang telah kalian berikan.

  12. Dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati. Sehingga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak khususnya pada semua pihak yang berada dibidang yang sama.

  Penulis Zusana Perdani Sudiasih Minulyo

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS......................... v ABSTRAK ....................................................................................................... vi ABSTRACT..................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii DAFTAR ISI.................................................................................................... xi DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... xvi

  BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4 C. Batasan Masalah ........................................................................... 4 D. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4 E. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5 F. Sistematika Penulisan ................................................................... 6

  BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 8 A. Laporan Keuangan ........................................................................ 8 B. Analisis Laporan Keuangan .......................................................... 11 C. Analisis Rasio Keuangan .............................................................. 13 D. Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002.............................................................. 14 BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 25 A. Jenis Penelitian............................................................................... 25 B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 25 C. Objek Penelitian ............................................................................. 25 D. Data yang Diperlukan .................................................................... 26 E. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 26 F. Teknik Analisis Data...................................................................... 26 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN .......................................... 36 A. PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk ....................... 36 B. PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk .................................... 39 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................................ 44 A. Deskripsi Data................................................................................ 44 B. Analisis Data .................................................................................. 44 C. Pembahasan.................................................................................... 58

  BAB VI PENUTUP ......................................................................................... 77 A. Kesimpulan ................................................................................... 77 B. Keterbatasan.................................................................................. 78 C. Saran.............................................................................................. 78 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 80

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan................................ 17 Tabel 2 Daftar Skor Penilaian ROE ............................................................. 32 Tabel 3 Daftar Skor Penilaian ROI .............................................................. 32 Tabel 4 Daftar Skor Penilaian Cash Ratio ................................................... 33 Tabel 5 Daftar Skor Penilaian Current Ratio ............................................... 33 Tabel 6 Daftar Skor Penilaian Collection Periods ....................................... 33 Tabel 7 Daftar Skor Penilaian Perputaran Persediaan ................................. 34 Tabel 8 Daftar Skor Penilaian Perputaran Total Asset ................................ 34 Tabel 9 Daftar Skor Penilaian Rasio Modal Sendiri terhadap Total

  Asset................................................................................................ 34 Tabel 10 ROE PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk............................... 45 Tabel 11 ROI PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk................................ 45 Tabel 12 Cash Ratio PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ..................... 46 Tabel 13 Current Ratio PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk................. 46 Tabel 14 CP PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk.................................. 47 Tabel 15 Perputaran Persediaan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ... 47 Tabel 16 TATO PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ............................ 48 Tabel 17 TMS Terhadap TA PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ........ 48 Tabel 18 Nilai Masing-masing Indikator PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ....................................................................................... 49

  Tabel 19 Nilai dan Skor Masing-masing Indikator PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ............................................................................ 49 Tabel 20 Total Bobot Kinerja Keuangan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ...................................................................................... 50 Tabel 21 Penilaian Kinerja Keuangan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk ....................................................................................... 51 Tabel 22 ROE PT Perusahaan Gas Negara Tbk............................................ 51 Tabel 23 ROI PT Perusahaan Gas Negara Tbk............................................. 52 Tabel 24 Cash Ratio PT Perusahaan Gas Negara Tbk .................................. 52 Tabel 25 Current Ratio PT Perusahaan Gas Negara Tbk.............................. 53 Tabel 26 CP PT Perusahaan Gas Negara Tbk............................................... 53 Tabel 27 Perputaran Persediaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk ................ 54 Tabel 28 TATO PT Perusahaan Gas Negara Tbk ......................................... 54 Tabel 29 TMS Terhadap TA PT Perusahaan Gas Negara Tbk ..................... 55 Tabel 30 Nilai Masing-masing Indikator PT Perusahaan Gas Negara

  Tbk ................................................................................................. 55 Tabel 31 Nilai dan Skor Masing-masing Indikator PT Perusahaan

  Gas Negara Tbk.............................................................................. 56 Tabel 32 Total Bobot Kinerja Keuangan PT Perusahaan Gas Negara

  Tbk ................................................................................................. 56 Tabel 33 Penilaian Kinerja Keuangan PT Perusahaan Gas Negara

  Tbk ................................................................................................. 58

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Neraca Dan Laporan Laba Rugi PT Tambang Batubara Bukit Asam Lampiran 2 Neraca Dan Laporan Laba Rugi PT Perusahaan Gas Negara Lampiran 3 SK Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki era globalisasi saat ini, persaingan di dunia usaha semakin

  ketat. Ketatnya persaingan ini disebabkan oleh semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dengan usaha-usaha sejenis, baik dari perusahaan milik pemerintah, perusahaan swasta nasional, maupun swasta asing. Munculnya perusahaan-perusahaan baru membuat persaingan antar perusahaan semakin ketat. Kemampuan perusahaan dalam menghadapi persaingan dipengaruhi oleh kondisi masing-masing perusahaan. Perusahaan yang sehat akan mampu bersaing dengan perusahaan lain, sedangkan perusahaan yang kondisinya tidak sehat akan kalah dalam persaingan. Kelangsungan hidup perusahaan ditandai dengan kemampuan manajemen dalam melihat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki, serta dapat memanfaatkan peluang di masa yang akan datang.

  Keberhasilan perusahaan dapat dilihat dari perkembangan kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan perusahaan dapat diketahui dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Salah satu alat yang digunakan untuk melakukan analisis laporan keuangan adalah analisis rasio keuangan. Analisis rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi keadaan keuangan pada masa lalu, sekarang dan memproyeksikan hasilnya untuk kepentingan di masa yang akan datang berdasarkan rasio keuangannya. Hasil analisis rasio keuangan akan menjelaskan dan memberi gambaran tentang kondisi perusahaan juga untuk mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan jika dilihat dari perkembangan rasio keuangannya.

  Dalam perubahan keempat Undang-Undang Dasar pasal 33 disebutkan bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan, kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Dalam rangka usaha untuk meningkatkan perekonomian nasional tersebut, maka diperlukan untuk meningkatkan seluruh kekuatan ekonomi nasional, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

  Dalam TAP MPR No. IV/MPR/1999 ditetapkan antara lain bahwa arah kebijakan tentang BUMN adalah menata BUMN secara efisien, transparan dan profesional terutama yang usahanya berkaitan dengan kepentingan umum perlu disehatkan dan yang tidak berkaitan dengan kepentingan umum didorong untuk privatisasi melalui pasar modal. BUMN sebagai salah satu pelaku kegiatan perekonomian Indonesia disamping swasta dan koperasi harus mengembangkan sistem dan paradigma baru dalam pengelolaan BUMN. Oleh karena itu BUMN harus mengupayakan peningkatan efisiensi, efektivitas, kinerja, daya saing dan kesehatan BUMN.

  Di Indonesia peranan BUMN kini tidak lagi sebatas pada pengelolaan sumber daya produksi barang-barang yang meliputi hajat hidup orang banyak tetapi juga dalam berbagai kegiatan produksi dan pelayanaan yang dilakukan oleh swasta. Untuk menghadapi perkembangan dunia usaha dalam situasi perekonomian yang semakin berkembang pesat, maka penilaian tingkat kesehatan BUMN harus dilakukan dengan baik. Penilaian tingkat kesehatan BUMN dapat diukur dengan membandingkan hasil perhitungan rasio keuangan yang telah ditetapkan sesuai Surat Keputusan Menteri Keuangan RI.

  Keputusan tersebut sebagai kebijakan pemerintah yang dimaksudkan untuk mendorong perusahaan-perusahaan yang merupakan bagian dari BUMN supaya menjalankan operasi usahanya secara lebih efektif dan efisien.

  Pada tanggal 24 Maret 1998 pemerintah mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No. 198/KMK.016/1998 berisi mengenai penilaian tingkat kesehatan BUMN. Pada tanggal 4 Juni 2002 pemerintah kembali mengeluarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 sebagai pengganti Surat Keputusan Menteri Keuangan tahun 1998 yang menimbang bahwa dengan dialihkannya kedudukan, tugas dan wewenang Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (Persero), Perusahaan Umum (Perum) dan Perusahaan Jawatan (Perjan) kepada Menteri BUMN. Tata cara penilaian tingkat kesehatan BUMN dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 198/KMK.016/1998 dan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP- 100/MBU/2002 masih sama. Penentuan tingkat kesehatan perusahaan ditetapkan berdasarkan penilaian kinerja perusahaan yang meliputi 3 aspek yaitu keuangan, operasional dan administrasi. Untuk penilaian tingkat kesehatan BUMN mulai tahun 1998 digunakan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI No. 198/KMK.016/1998 dan mulai tahun 2002 sudah menggunakan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002.

  Mengingat pentingnya mengetahui kondisi kesehatan perusahaan melalui analisis terhadap laporan keuangan, maka penulis melakukan penelitian dengan topik “Analisis Tingkat Kesehatan Keuangan Perusahaan Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002”.

  B. Rumusan Masalah

  Bagaimana tingkat kesehatan keuangan perusahaan selama tahun 2002-2004 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP- 100/MBU/2002?

  C. Batasan Masalah

  Penulis membatasi permasalahan pada analisis laporan keuangan dengan cara membandingkan rasio keuangan perusahaan serta menilai tingkat kesehatan finansial perusahaan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 yang ditinjau dari aspek keuangannya saja.

   Tujuan Penelitian D.

  Untuk mengetahui tingkat kesehatan keuangan perusahaan selama tahun 2002-2004 berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP- 100/MBU/2002.

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai perkembangan kinerja keuangan perusahaan dan tingkat kesehatan perusahaan sehingga berguna dalam penyusunan rencana yang lebih baik dimasa yang akan datang.

  2. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan keputusan yang berkaitan dengan kinerja keuangan sehingga pemerintah dapat memperhitungkan besarnya keuntungan perusahaan dan besarnya pajak bagi BUMN.

  3. Bagi Stakeholders Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

  stakeholders , yaitu semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan

  keuangan perusahaan sehingga membantu mereka dalam pengambilan keputusan dan kebijakan dalam penanaman modal.

  4. Bagi Universitas Sanata Dharma Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan Universitas Sanata Dharma dan menjadi bahan referensi untuk menambah pengetahuan dan pemahaman studi mengenai informasi keuangan.

  5. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan sarana dalam menambah pengetahuan mengenai analisis laporan keuangan dan untuk menerapkan ilmu-ilmu yang telah diperoleh selama kuliah kedalam praktek yang sesungguhnya.

F. Sistematika Penulisan

  BAB I Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II Landasan Teori Bab ini menguraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar dalam pengolahan data yang meliputi Laporan Keuangan, Analisis Laporan Keuangan, Analisis Rasio Keuangan dan Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara Berdasarkan SK Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002. Teori ini akan digunakan sebagai tinjauan pustaka dalam pembahasan masalah yang akan diteliti.

  BAB III Metode Penelitian Bab ini menguraikan tentang Jenis Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitian, Objek Penelitian, Data yang diperlukan, Teknik Pengumpulan Data dan Teknik Analisis Data.

  BAB IV Gambaran Umum Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk. dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. yang meliputi Sejarah Singkat Perusahaan, Tujuan Perusahaan, Lokasi Perusahaan serta Komisaris, Direksi dan Karyawan. BAB V Analisis Data dan Pembahasan Bab ini berisi tentang analisis data dan pembahasan dengan menggunakan metode dan teknik analisis yang telah tertera dalam metodologi penelitian.

  BAB VI Penutup Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan yang ada dan saran-saran yang sekiranya dapat berguna dalam mengembangkan perusahaan serta keterbatasan dari penelitian ini.

BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Keuangan Pengertian Laporan Keuangan 1. Laporan keuangan (financial statements) adalah seperangkat

  laporan yang merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan bersifat historis dan menyeluruh (Munawir, 2002: 19). Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang menggambarkan keadaan perusahaan. Laporan keuangan pada dasarnya merupakan hasil akhir dari proses pencatatan, penggolongan dan peningkatan dari peristiwa-peristiwa yang setidak-tidaknya bersifat keuangan dengan cara yang setepat-tepatnya dan dinyatakan dalam satuan uang.

  Laporan keuangan merupakan sarana pengkomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar korporasi. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Laporan keuangan yang sering disajikan adalah neraca, laporan laba-rugi, laporan arus kas, dan laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham.

  Selain itu, catatan atas laporan keuangan atau pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan (Kieso, 2002: 3).

  Pada umumnya laporan keuangan terdiri dari neraca dan perhitungan laba-rugi serta laporan perubahan modal. Neraca menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu. Sedangkan perhitungan laba-rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan serta biaya yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan modal menunjukkan sumber dan penggunaan modal perusahaan.

  Tujuan Laporan Keuangan 2.

  Tujuan utama laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi yang relevan pada pihak-pihak di luar perusahaan (Munawir, 2002: 20). Menurut Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntan Indonesia, 2004); tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi

  yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.

  Informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi keuangan sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil tersebut. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur keuangan, likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan (Prastowo, 2002: 5).

  3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Karakteristik kualitatif laporan keuangan merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan tersebut berguna bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Karakteristik kualitatif laporan keuangan ini meliputi (Standar Akuntansi Keuangan, 2004): a. Dapat Dipahami

  Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai.

  Untuk maksud ini, pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Relevan b.

  Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masa lalu.

  Keandalan c.

  Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

  Dapat dibandingkan d.

  Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif.

B. Analisis Laporan Keuangan

  Pengertian Analisis Laporan Keuangan 1.

  Analisis laporan keuangan merupakan suatu proses yang penuh pertimbangan untuk membantu mengevaluasi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan utama untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang (Prastowo, 2002: 52).

  Tujuan Analisis Laporan Keuangan 2.

  Tujuan dari analisis laporan keuangan adalah untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan dan intuisi, mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada setiap proses pengambilan keputusan. Analisis laporan keuangan bukan berarti mengurangi kebutuhan akan penggunaan keputusan-keputusan, melainkan hanya memberikan dasar yang layak dan sistematis dalam menggunakan keputusan-keputusan tersebut (Prastowo, 2002: 53).

  3. Arti Penting Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan akan menjadi lebih bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi, apabila dengan informasi laporan keuangan tersebut dapat diprediksi apa yang akan terjadi di masa mendatang. Dengan mengolah lebih lanjut laporan keuangan melalui proses pembandingan, evaluasi dan analisis trend, akan diperoleh prediksi tentang apa yang mungkin terjadi di masa mendatang. Hasil analisis laporan keuangan akan mampu membantu menginterpretasikan berbagai hubungan kunci dan kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan di masa mendatang (Prastowo, 2002: 51).

  4. Metode Analisis Laporan Keuangan Secara umum, metode analisis laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu (Prastowo, 2002: 54): a.

  Metode Analisis Horizontal (dinamis) Metode analisis horizontal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun (periode), sehingga dapat diketahui perkembangan dan kecenderungannya. Metode ini disebut analisis horizontal karena analisis ini membandingkan pos yang sama untuk periode yang berbeda dan disebut metode analisis dinamis karena metode ini bergerak dari tahun ke tahun (periode).

  b. Metode Analisis Vertikal (statis) Metode analisis vertikal adalah metode analisis yang dilakukan dengan cara menganalisis laporan keuangan pada tahun (periode) tertentu, yaitu dengan membandingkan antara pos yang satu dan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama untuk tahun (periode) yang sama. Oleh karena membandingkan antara pos yang satu dengan pos lainnya pada laporan keuangan yang sama, maka disebut metode vertikal.

  Metode ini disebut statis karena metode ini hanya membandingkan pos-pos laporan keuangan pada tahun (periode) yang sama.

   Analisis Rasio Keuangan C.

  1. Pengertian Rasio Keuangan Analisis rasio keuangan adalah suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan laba-rugi secara individu ataupun kombinasi dari kedua laporan tersebut (Munawir, 2002: 37).

  Rasio menggambarkan suatu hubungan atau perimbangan antara suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain. Analisis rasio dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan (Munawir, 2002: 64).

  2. Macam-macam Rasio Keuangan Pada dasarnya ada bermacam-macam rasio keuangan, karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisis. Dilihat dari sumber rasio keuangan, rasio dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu (Riyanto, 1995: 330): a. Rasio-rasio Neraca (Balance sheet ratios), ialah rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari neraca, misalnya current ratio,

  acid-test ratio, current assets to total assets ratio, current liabilities to total assets ratio dan lain sebagainya.

  Rasio-rasio Laporan Rugi & Laba (Income statement ratios), ialah b. rasio-rasio yang disusun dari data yang berasal dari Income Statement, misalnya gross profit margin, net operating margin, operating rasio dan lain sebagainya. Rasio-rasio antar-laporan (Inter-statement ratios), ialah rasio-rasio c. yang disusun dari data yang berasal dari Neraca dan data lainnya berasal dari Income statement, misalnya assets turnover, inventory

  turnover, receivables turnover dan lain sebagainya.

D. Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002.

  1. Pengertian BUMN Dalam keputusan menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002 yang dimaksud dengan (pasal 1):

  BUMN adalah Badan Usaha Milik Negara yang berbentuk Perusahaan a.

  Perseroan (PERSERO) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 1998 dan Perusahaan Umum (PERUM) sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 1998. b. Anak Perusahaan BUMN adalah perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas yang sekurang-kurangnya 51% sahamnya dimiliki oleh BUMN.

  Penggolongan BUMN 2.

  BUMN non jasa keuangan adalah BUMN yang bergerak di bidang a. infrastruktur dan non infrastruktur.

  BUMN INFRASTRUKTUR adalah BUMN yang kegiatannya 1) menyediakan barang dan jasa untuk kepentingan masyarakat luas, yang bidang usahanya meliputi : Pembangkitan, transmisi atau pendistribusian tenaga listrik.

  • Pengadaan dan atau pengoperasian sarana pendukung - pelayanan angkutan barang atau penumpang baik laut, udara atau kereta api.

  Jalan dan jembatan tol, dermaga, pelabuhan laut atau sungai

  • atau danau, lapangan terbang dan bandara.

  Bendungan dan irigasi. - BUMN NON INFRASTRUKTUR adalah BUMN yang bidang

  2) usahanya diluar bidang usaha sebagaimana dimaksud dalam BUMN INFRASTRUKTUR.

  b. BUMN jasa keuangan adalah BUMN yang bergerak dalam bidang usaha perbankan, asuransi, jasa pembiayaan dan jasa penjaminan.

  3. Penilaian Tingkat Kesehatan Perusahaan Berdasarkan Aspek Keuangan Berdasarkan kriteria Surat Keputusan BUMN No. KEP-

  100/MBU/2002, penilaian kinerja berpedoman pada besarnya bobot yang diperoleh perusahaan. Untuk menentukan tingkat kesehatan tersebut ditetapkan berdasarkan penilaian terhadap kinerja perusahaan untuk tahun buku yang bersangkutan, yang meliputi tiga aspek penilaian yaitu aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi, dimana total skor secara keseluruhan dari ketiga aspek ini sama dengan 100 (TS =100).

  1) SEHAT, yang terdiri dari :

  AAA apabila TS > 95 AA apabila 80 < TS

  ≤ 95 A apabila 65 < TS

  ≤ 80 2) KURANG SEHAT, yang terdiri dari :

  BBB apabila 50 < TS ≤ 65

  BB apabila 40 < TS ≤ 50

  B apabila 30 < TS ≤ 40

  3) TIDAK SEHAT, yang terdiri dari :

  CCC apabila 20 < TS ≤ 30

  CC apabila 10 < TS ≤ 20

  C apabila ≤ 10

  Dalam penelitian ini yang diukur hanya aspek keuangannya saja, maka aspek operasional dan aspek administrasi tidak dihitung dalam penentuan skor. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP-

  100/MBU/2002 dalam penilaian aspek keuangan, indikator yang dinilai serta bobot-bobotnya adalah sebagai berikut: Tabel 1 Daftar Indikator dan Bobot Aspek Keuangan

  Indikator Bobot

Infrastruktur Non Infrastruktur

  1. Imbalan kepada pemegang saham (ROE)

  15

  20

  2. Imbalan Investasi (ROI)

  10

  15

  3. Rasio Kas

  3

  5

  4. Rasio Lancar

  4

  5

  5. Collection Periods 4

  5

  6. Perputaran Persediaan

  4

  5

  7. Perputaran Total Asset 4

  5

  8. Rasio modal sendiri terhadap total Aktiva

  6

  10 Total Bobot

  50

  70 Sumber: SK Menteri BUMN No. KEP-100/MBU/2002

  Rumus dan arti masing-masing indikator aspek keuangan: Imbalan kepada pemegang saham atau Return on Equity (ROE) 1.

  Laba Setelah Pajak ROE = ------------------------ x 100% Modal Sendiri Definisi:

  Return on Equity (ROE) menunjukkan kemampuan dari modal - sendiri untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham preferen dan saham biasa (Riyanto, 1995: 336). Laba Setelah Pajak adalah keuntungan bersih yang diperoleh - perusahaan yang akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen. Modal Sendiri adalah ekuitas pemilik dalam sebuah perusahaan

  • (Thacker, 1998: 22).
  • Aktiva Tetap Dalam Pelaksanaan adalah aktiva tetap yang digunakan untuk kegiatan operasi perusahaan.

  Imbalan Investasi atau Return on Investment (ROI) 2.

  EBIT + Penyusutan ROI = ------------------------- x 100%

  Capital Employed Definisi:

  Return on Investment (ROI) menunjukkan kemampuan dari modal - yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto (Riyanto, 1995: 336). EBIT adalah laba bersih atau keuntungan yang diperoleh sebelum - dikurangi bunga dan pajak.

  Penyusutan adalah pengorbanan yang dilakukan pada waktu - sumber daya seperti peralatan dipergunakan dalam menghasilkan pendapatan (Thacker, 1998: 132). Capital Employed adalah modal bersih perusahaan yang menjadi - sumber dana dari dalam yang digunakan untuk kegiatan perusahaan.

  3. Rasio kas atau Cash Ratio Kas + Bank + Surat Berharga Jangka Pendek

  Cash Ratio = ------------------------------------------------------- x 100% Current Liabilities

  Definisi: Cash Ratio menunjukkan kemampuan untuk membayar utang yang

  • harus segera dipenuhi dengan kas yang tersedia dalam perusahaan dan efek yang dapat segera diuangkan (Riyanto, 1995: 332).

  Kas dan Bank adalah uang atau alat pembayaran lain yang dapat

  • disamakan dengan uang dan dapat digunakan secara bebas oleh perusahaan untuk membiayai operasi perusahaan. Untuk dapat disamakan dengan uang, suatu alat pembayaran harus dapat diterima oleh bank sebesar yang tercantum dalam alat pembayaran tersebut. Kas pada umumnya terdiri atas uang kertas dan logam dan saldo rekening giro dibank. Termasuk dalam pengertian kas adalah cek, wesel pos, cek wisata dan bank draft yang diterima dari pihak lain. (Suwardjono, 2002: 75). Surat Berharga Jangka Pendek adalah investasi dalam asset untuk memanfaatkan kas yang sementara menganggur dan akan dijual kembali bila kas dibutuhkan. Surat berharga ini dapat berupa saham dan obligasi (Suwardjono, 2002: 75).

  Current Liabilities adalah kewajiban atau utang yang akan segera - dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun atau kurang dari satu perioda normal sejak tanggal pelaporan (tanggal neraca) dan pelunasannya biasanya menggunakan asset lancar, misalnya kas (Suwardjono, 2002: 78).

  4. Rasio Lancar atau Current Ratio Current Asset Current Ratio = ---------------------- x 100% Current Liabilities

  Definisi: Current Ratio menunjukkan kemampuan untuk membayar utang - yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar (Riyanto, 1995:

  332). Current Asset adalah asset yang diharapkan akan segera - terkonversi menjadi kas, terjual, atau terpakai dalam perioda kurang dari satu perioda operasi (siklus operasi) normal perusahaan (Suwardjono, 2002: 75).

  Current Liabilities adalah kewajiban atau utang yang akan segera

  • dilunasi dalam waktu kurang dari satu tahun atau kurang dari satu perioda normal sejak tanggal pelaporan (tanggal neraca) dan pelunasannya biasanya menggunakan asset lancar, misalnya kas (Suwardjono, 2002: 78).

  5. Collection Periods (CP) Total Piutang usaha CP = ------------------------------ x 365 hari Total Pendapatan Usaha

  Definisi: Collection Periods menunjukkan periode atau lamanya piutang

  • dapat dikumpulkan (Riyanto, 1995: 334).

  Total Piutang Usaha adalah total tagihan atau klaim yang timbul - akibat penyerahan barang atau jasa kepada pihak luar sebagai operasi utama (Suwardjono, 2002: 75). Total Pendapatan Usaha adalah total pendapatan yang diperoleh

  • perusahaan dari kegiatan utama atau yang menjadi tujuan utama perusahaan (Suwardjono, 2002: 81).

  Perputaran Persediaan (PP) 6. Total Persediaan PP = ----------------------------- x 365 hari Total Pendapatan Usaha

  Definisi: Perputaran Persediaan menunjukkan berapa kali persediaan

  • perusahaan telah dijual selama periode tertentu, misalnya selama tahun tertentu (Prastowo, 2002: 82).

  Total Persediaan adalah barang atau bahan yang sengaja diperoleh

  • perusahaan dan disediakan dalam rangka operasi umum perusahaan. Pengertian persediaan dalam neraca adalah untuk menunujukkan barang atau bahan yang masih tersisa pada tanggal penyusunan neraca (Suwardjono, 2002: 76).

  Total Pendapatan Usaha adalah total pendapatan yang diperoleh

  • perusahaan dari kegiatan utama atau yang menjadi tujuan utama perusahaan (Suwardjono, 2002: 81).

  7. Perputaran Total Asset atau Total Asset Turn Over (TATO) Total Pendapatan TATO = --------------------- x 100% Capital Employed

  Definisi: Total Asset Turn Over (TATO) mengukur aktivitas aktiva dan

  • kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan melalui penggunaan aktiva tersebut (Prastowo, 2002: 89).

  Total Pendapatan adalah total pendapatan yang diperoleh - perusahaan dari kegiatan utama dalam mencapai tujuannya (pendapatan usaha) dan pendapatan yang berasal bukan dari kegiatan utama perusahaan (pendapatan non usaha), contoh: pendapatan bunga, pendapatan dividen (Suwardjono, 2002: 81). Capital Employed adalah modal bersih perusahaan yang menjadi - sumber dana dari dalam yang digunakan untuk kegiatan perusahaan.

  Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset (TMS terhadap TA) 8. Total Modal Sendiri TMS Terhadap TA = ------------------------ x 100% Total Asset

  Definisi: Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Asset menunjukkan

  • perbandingan antara modal sendiri dengan total aktiva. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin kecil jumlah modal pinjaman yang
digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan (Munawir, 1983: 82).

  • Total Modal Sendiri adalah seluruh ekuitas pemilik dalam sebuah perusahaan (Thacker, 1998: 22).
  • Total asset adalah total sumber daya yang diperoleh sebuah perusahaan untuk membantunya dalam mencapai tujuannnya (Thacker, 1998: 21). Dalam penelitian ini, perusahaan yang akan diteliti termasuk dalam

  BUMN non infrastruktur, sehingga total skor aspek keuangan yang dipakai adalah 70% (0.7).Untuk mengetahui proporsi khusus pada aspek keuangan saja, maka dilakukan perhitungan sebagai berikut: total skor aspek keuangan sebesar 70% (0.7) dibagi dengan total skor (TS) dikalikan bobot masing-masing. Dengan demikian dapat dicari proporsinya: 1)

  SEHAT AAA apabila total skor keuangan (TSK) > 0.7 x 95 AA apabila 0.7 x 80 < TSK

  ≤ 0.7 x 95 A apabila 0.7 x 65 < TSK

  ≤ 0.7 x 80 2) KURANG SEHAT

  BBB apabila 0.7 x 50 < TSK ≤ 0.7 x 65

  BB apabila 0.7 x 40 < TSK ≤ 0.7 x 50

  B apabila 0.7 x 30 < TSK ≤ 0.7 x 40

  3) TIDAK SEHAT CCC apabila 0.7 x 20 < TSK

  ≤ 0.7 x 30 CC apabila 0.7 x 10 < TSK

  ≤ 0.7 x 20 C apabila TSK

  ≤ 0.7 x 10 Hasil perhitungan dari total skor keuangan (TSK) dikalikan dengan total skor keseluruhan (TS) menjadi:

  SEHAT 1)

  AAA apabila TSK > 66.5 AA apabila 56 < TSK

  ≤ 66.5 A apabila 45.5 < TSK

  ≤ 56 2) KURANG SEHAT

  BBB apabila 35 < TSK ≤ 45.5

  BB apabila 28 < TSK ≤ 35

  B apabila 21 < TSK ≤ 28

  TIDAK SEHAT 3)

  CCC apabila 14 < TSK ≤ 21

  CC apabila 7 < TSK ≤ 14

  C apabila TSK ≤ 7

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus pada PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, yang telah go public di Bursa Efek Jakarta. Penelitian dilaksanakan

  dengan mengamati objek penelitian sehingga kesimpulan yang diperoleh hanya terbatas pada perusahaan yang bersangkutan.

  B. Tempat dan Waktu Penelitian

  Tempat Penelitian 1.

  Penelitian dilakukan dengan mengambil data-data keuangan dan data lainnya yang dibutuhkan dipojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma dan Magister Manajemen Universitas Gadjah Mada.

  2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama bulan Januari - Februari tahun 2006.

  C. Objek Penelitian

  Objek dalam penelitian ini adalah data tentang laporan keuangan PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk yang meliputi neraca, laporan laba rugi, dan catatan atas laporan keuangan konsolidasian perusahaan selama tahun 2002-2004.

  D. Data Yang Diperlukan

Dokumen yang terkait

Analisis Manajemen Risiko pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah III Medan

50 321 59

Analisis Laporan Keuangan pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

21 153 111

Analisis Perbedaan Price Earning Ratio Dan Harga Pasar Saham (Studi Kasus Pada PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Dan PT Indosat, Tbk. Serta PT Excelcomindo Pratama, Tbk.)

0 36 85

EVALUASI PERBANDINGAN KECUKUPAN MODAL PADA ASURANSI PT BINA DANA ARTA Tbk. dan PT JASA TANIA Tbk.

9 24 35

Analisis rasio keuangan dalam memprediksi kondisi finacial distress perusahaan : studi kasus pada perusahaan yang terdaftar pada bursa efek Indonesia Periode 2007-2010

0 4 152

Pengaruh Penilaian Kinerja Dan Penerapan Audit Internal Terhadap Sistem Pengendalian Intern Perusahaan : studi kasus pada bank negara indonesia (persero) Tbk.

7 99 99

Pengaruh risiko litigasi dan tingkat kesulitan keuangan perusahaan terhadap konservatisme akuntansi : (studi kasus pada Perusahaan Group Bakrie yang terdaftar di BEI)

8 68 50

BAB II PROFIL PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk A. Profil PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk - Analisis Manajemen Risiko pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Distribusi Wilayah III Medan

1 4 24

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Ringkas - Analisis Laporan Keuangan pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

0 3 15

Analisis du pont system dan economic value added (eva) dalam menilai kinerja keuangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk periode 2010-2014 - Repository Universitas Bangka Belitung

1 1 37