Analisis pengaruh perubahan arus kas operasi terhadap perubahan dividen kas : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

   

  ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN KAS Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

  SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

  Oleh : Stepanus Wijiyanto

  NIM : 032114093 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2009

   

   

   

manakala aku dalam kesulitan, Bunda Maria menyertaiku serta

membimbingku dengan membisikkan kata – kata bijak : “

terjadilah, terjadilah kepadaku menurut perkataanmu ”.

  

(luk 1:38)

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus

  

Bapak dan Ibuku tercinta atas segala doa dan kasih sayangnya

Kakak – kakakku tercinta

Teman – temanku yang selama ini telah banyak memberikan motivasi

Almamaterku

   

   

   

KATA PENGANTAR

  Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Univesitas Sanata Dharma.

  Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

  1. Romo Dr. Ir. P. Wiryono.,S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

  2. Bapak Drs. Y. P. Supardiyono, M.Si., Akt. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Drs. Yusef Widya Karsana, M.Si., Akt. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

  4. Bapak A. Diksa Kuntara, S.E., M.F.A. selaku Pembimbing I yang telah memberikan masukan serta bimbingan selama penyelesaian skripsi ini.

  5. Ibu Lisia Apriani, S.E., M.Si., Akt. selaku Pembimbing II yang telah membantu dan sabar dalam menyelesaikan skripsi ini.

  6. Ibu M. T. Ernawati, S.E., M.A. selaku Pembimbing Akademik yang telah memberi pengarahan selama proses kuliah.

  7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma khususnya dosen Program Studi Akuntansi atas segala ilmu dan pengetahuan yang dibagikan pada penulis.

  8. Sekretariat Fakultas Ekonomi yang telah memberikan pelayanan dan kemudahan pada penulis.

   

    DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL……………………………………………………..... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………… ii HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………... iii HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………… iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS…………….. v HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH………….. vi HALAMAN KATA PENGANTAR………………………………………. vii HALAMAN DAFTAR ISI………………………………………………… ix HALAMAN DAFTAR TABEL…………………………………………… xii HALAMAN DAFTAR GAMBAR………………………………………... xiii ABSTRAK…………………………………………………………………. xiv ABSTRACT……………………………………………………………….. xv BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….

  1 A.

  1 Latar Belakang Masalah…………………………………………….

  B. Rumusan Masalah…………………………………………… ……...

  3 C.

  4 Batasan Masalah…………………………………………………….

  D.

  4 Tujuan Penelitian…………………………………………………....

  E. Manfaat Penelitian………………………………………… ………..

  4 F.

  5 Sistematika Penulisan……………………………………………….

  BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………

  7 A.

  7 Laporan Arus Kas…………………………………………………...

    1.

  ………..

  7 Pengertian Kas………………………………………… 2.

  7 Arus Kas………………………………………………………… 3.

  8 Informasi Arus Kas……………………………………………...

  4.

  9 Tujuan Arus Kas………………………………………………… 5.

  9 Klasifikasi Arus Kas……………………………………………..

  a.

  9 Aktivitas Operasi…………………………………………….

  b.

  ………...

  10 Aktivitas Investasi………………………………… c.

  11 Aktivitas Pendanaan………………………………………… 6.

  11 Pelaporan Arus Kas……………………………………………...

  1.

  12 Metode langsung…………………………………………….

  2.

  12 Metode Tidak Langsung…………………………………….

  7.

  13 Format Pelaporan Arus Kas……………………………………..

  8.

  15 Manfaat Laporan Arus Kas……………………………………..

  B.

  16 Deviden……………………………………………………………..

  1.

  1

  6 Pengertian Dividen……………………………………………...

  2.

  16 Jenis – Jenis Dividen…………………………………………...

  3.

  17 Kebijakan Dividen……………………………………………...

  4. Faktor yang Mempengaruhi Dividen…………………………...

  20 C. ……… ………

  21 Hubungan Arus Kas Operasi dengan Dividen Kas… D. elitian Terdahulu………………………………………… ……...

  22 Pen E.

  23 Pengembangan Hipotesis……………………………………………

  BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………

  26 A.

  26 Jenis Penelitian………………………………………………………

    B.

  33 A. Sejarah Singkat Bursa Efek Indonesia………………………………

  DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… . 67 LAMPI

  Keterbatasan………………………………………………………… 65 C.

  65 A. Kesimpulan………………………………………………………….. 65 B.

  54 B. ………. 63 BAB VI PENUTUP………………………………………………………....

  54 A. Analisis Data………………………………………………………...

  34 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………………….

  33 B. Gambaran Umum dan Perusahaan Sampel………………………….

  28 BAB IV

  Populasi dan Sampel…………………………………………………

  RAN………………………………………………………… G. Teknik Analisis Data………………………………………………..

  Pembahasan………………………………………………… Saran………………………………………………………………… 66

  28 Teknik Pengumpulan Data………………………………… GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN…………………………

  27 F. Data yang Dibutuhkan………………………………………………

  27 E. ………..

  27 D. Subjek dan Objek Penelitian………………………………………...

  26 C. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………….

  ……… 69

    DATAR TABEL

  Halaman

Tabel 5.1 Hasil Perhitungan Perubahan Arus Kas Operasi……………… 56

  Tab el 5.2 Hasil Perhitungan Perubahan Dividen Kas………… …………

  58 Tabel 5.3 Hasil Uji Normalitas Data…………………………………….

  59 Tabel 5.4 Hasil Perhitungan Regresi dengan SPSS……………………..

  60 Tabel 5.5 Model Summary……………………………………………….

  61

    DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 2.1 Format Laporan Arus Kas…………………………………

  14

    ABSTRAK

  ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS KAS OPERASI TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN KAS Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI

  Stepanus Wijiyanto NIM : 032114093

  Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

  2009 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh perubahan arus kas o perasi terhadap perubahan dividen kas. Latar belakang penelitian ini adalah bahwa informasi arus kas operasi menjadi peranan penting untuk menentukan kemampuan p erusahaan dalam pembayaran dividen.

  Jenis penelitian adalah studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dari tahun 2003 - 2006. Data diperoleh dengan melakukan dokumentasi. Teknik a nalisa data yang digunakan adalah regresi linier sederhana.

  Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh negatif dari perubahan arus kas operasi terhadap perubahan dividen kas, terbukti dari besarnya koefisien regresi = - 1,431. N ilai koefisien regresi negatif menunjukkan pengaruh yang tidak searah atau terbalik, semakin tinggi arus kas operasi semakin kecil dividen kas yang dibayarkan. Nilai koefisien d eterminasi = 0,141 menunjukkan kontribusi arus kas operasi terhadap pembayaran dividen k as. Dengan menggunakan taraf signifikansi 5 % diperoleh t-hitung sebesar = - 3,986 sedangkan t-tabel -1, 984. Oleh karena itu t-hitung lebih kecil dari t-tabel, maka Ho ditolak d an menerima Ha. Jadi perubahan arus kas operasi berpengaruh terhadap perubahan dividen kas.

    ABS TRAC T

  THE INFLUENCE OF THE CHANGE OF OPERATION CASH FLOW ON THE CHANGE OF CASH DIVIDEND An Emperical Study At M anufacturing Company listed in BEI

  Stepanus Wijiyanto NIM : 032114093

  Sanata Dharma University Yogyakarta

  2009 The aim of this study was to find out the influence of the change of operation cash flow on the change of cash dividend. The background of this study was that information of cash flow becomes important role to determine the company’s ability in dividend payment.

  This study was on empirical study at manufacturing company listed in BEI from the y ear 2003 – 2006. This study obtained the data by documentation. The data analysis technique for this study was the simple linear regression analysis.

  The result of research showed the existence of negative influence of the change of o peration cash flow on the cange of cash dividend, proven from level of regression c oefficient was - 1,431. The negative regression coefficient value showed negative or reverse d irection influence, the higher the operation cash flow, the smaller was the cash dividend p aid. The coefficient of determination value was 0,141 showing the contribution of operation c ash flow to dividend payment of cash. By using level of significance 5 %, it was obtained c alculated t = - 3,986 while table t - 1, 984. Therefore calculated t was smaller than table t, th en Ho was refused and Ha was accepted. So the change of operation cash flow influenced th e change of cash dividend.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) (2002:2) menyatakan, bahwa laporan

  keuangan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan perusahaan, kinerja dan arus kas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi.

  Keputusan-keputusan ekonomi yang akan diambil oleh para pemakai laporan keuangan, tentu saja membutuhkan evaluasi terlebih dahulu atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Kemampuan ini akhirnya akan menentukan, misalnya kemampuan perusahaan membayar pada karyawan dan pemasok, kemampuan membayar bunga, pembayaran kembali pinjaman dan pembagian laba pada pemilik. Para pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dengan lebih baik kalau mereka mendapatkan informasi yang difokuskan pada posisi keuangan, laba, perubahan posisi keuangan dan laporan arus kas.

  Laporan keuangan sangat bermanfaat dalam memberikan informasi kondisi keuangan perusahaan bagi kreditur, investor, pihak-pihak berkepentingan. Pihak kreditur memerlukan laporan keuangan perusahaan untuk mengetahui likuiditas perusahaan dan mengetahui apakah kredit yang diberikan mendapat jaminan dari perusahaan. Pihak investor memerlukan laporan keuangan perusahaan untuk membantu apakah harus menjual atau membeli investasi yang dimilikinya. Selain itu, mereka juga tertarik pada informasi yang memungkinkan penilaian terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar dividen.

  Investor mempunyai tujuan utama dalam menanamkan dana pada suatu perusahaan yaitu untuk memperoleh pendapatan atau tingkat kembalian investasi baik berupa pendapatan dividen maupun pendapatan dari selisih harga jual terhadap harga beli saham (capital again). Investor yang mengharapkan tingkat pengembalian berupa dividen perlu mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan dividen. Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan dividen adalah fluktuasi arus kas.

  Fluktuasi arus kas dapat dilihat dalam laporan arus kas. Laporan arus kas bertujuan memberikan informasi mengenai perubahan arus kas suatu perusahaan, dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, pendanaan. Berdasarkan PSAK No. 2, jumlah arus kas operasi merupakan indikator untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar dividen. Informasi arus kas bermanfaat bagi investor atau kreditur. Oleh karena itu menjadi hal penting bagi para investor melihat perkembangan arus kas suatu perusahaan dalam melakukan investasi.

  Kendala atas pembayaran deviden adalah kontrak utang, pembatasan saham, ketidakcukupan laba, keterbatasan kas, denda pajak atas penahanan laba (Brigham dan Houston, 2001 : 90). Determinan kas biasanya menggunakan laba namun pada kenyataannya arus kas justru lebih berpengaruh terhadap dividen. Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan Brigham dan Houston (1983) terhadap Chevron Corporation pada periode 1972 – 1996 mengamati bahwa dividen kas Chevron naik berkisar 26% sampai 120% dari tahun 1972 – 1981 pada periode yang sama laba dan arus kas juga naik berkisar 19% hingga 44%. Korelasi antara deviden dan arus kas adalah 0,82 sedangkan antara dividen dengan laba adalah 0,50. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh arus kas lebih besar dibandingkan laba terhadap dividen kas.

  Berdasarkan uraian diatas betapa pentingya laporan keuangan bagi investor, maka penelitian ini mencoba memberikan bukti empiris mengenai “Pengaruh Perubahan Arus Kas Operasi Terhadap Perubahan Dividen Kas”.

B. Rumusan Masalah

  Apakah perubahan arus kas operasi berpengaruh terhadap perubahan dividen kas ?

  C. Batasan Masalah 1. Dividen yang diteliti adalah dividen kas untuk pemegang saham.

  2. Periode pengamatan tahun 2003 sampai tahun 2006

  D. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan permasalahan diatas maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh perubahan arus kas operasi terhadap perubahan dividen.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi investor Hasil penelitian ini memberikan informasi yang relevan sehingga dapat menjadi masukan dan pertimbangan mengenai informasi arus kas yang digunakan dalam membuat keputusan.

  2. Bagi penulis Dapat menambah wawasan dan pengalaman melakukan penelitian serta dapat menerapkan teori yang diperoleh selama dibangku kuliah ke dalam suatu penelitian.

  3. Bagi Universitas Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi pustaka Universitas Sanata Dharma.

F. Sistematika Penulisan

  BAB I : Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, sistematika penulisan.

  BAB II : Landasan teori Bab ini menguraikan tentang pengertian kas, arus kas, informasi arus kas, tujuan arus kas, format laporan arus kas, metode pelaporan arus kas, manfaat arus kas, pengertian dividen, jenis - jenis deviden, faktor yang mempengaruhi dividen, kebijakan deviden, hubungan arus kas operasi dengan dividen.

  BAB III : Metode Penelitian Bab ini menguraikan jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek dan objek penelitian, data yang dibutuhkan, metode pengumpulan data, teknik analisis data.

  BAB IV : Gambaran Umum Perusahaan Bab ini menguraikan secara singkat gambaran BEI dan juga gambaran umum perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini.

  BAB V : Analisis data dan Pembahasan Bab ini menguraikan analisis data dan pembahasan.

  BAB VI : Penutup Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan, dan saran peneliti.

BAB II LANDASAN TEORI A. Laporan Arus Kas

  1. Pengertian Kas Definisi kas dalam laporan arus kas adalah kas dan setara kas.

  Menurut PSAK No.2 definisi kas adalah terdiri antara saldo kas dan rekening giro (Prastowo 1995 : 119). Kas adalah mencakup saldo simpanan pada lembaga keuangan, giro, dan kuartal serta instrument lain yang diterima oleh lembaga keuangan untuk setoran langsung dan penarikan. Sedangkan setara kas adalah investasi yang sifatnya likuid jangka pendek atau dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu.

  2. Arus Kas

  Arus kas adalah arus kas masuk dan arus kas keluar atau setara kas (PSAK No.2). Arus kas masuk terjadi dari kegiatan transaksi yang menimbulkan keuntungan kas atau penerimaan kas, sedangkan arus kas keluar terjadi dari kegiatan transaksi yang mengakibatkan beban pengeluaran atau penggunaan kas.

3. Informasi Arus Kas

  Pihak manajemen dapat menggunakan laporan arus kas untuk menentukan kebijakan deviden, kas yang berasal dari operasi, investasi dan pendanaan. Pihak investor dan kreditur dapat menggunakan laporan arus kas untuk menentukan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang, membayar dividen dan menunjang pertumbuhan dimasa depan.

  Analisis memandang laporan arus kas sebagai penyedia informasi tentang apakah perusahaan telah menghasilkan kas yang mencukupi untuk membayar tagihan, mengganti aktiva, mengambil keuntungan dari peluang baru, dan membayar dividen. Dalam hal ini perusahaan membayar tagihan atas pinjaman yang dilakukan, misalnya perusahaan meminjam uang dari bank dengan bunga tertentu. Sedangkan kas yang dipakai untuk mengganti aktiva, misalnya untuk membeli peralatan baru. Kas yang digunakan untuk mengambil keuntungan dari peluang baru, misalnya peluang dalam menginvestasikan kas yang ada ke dalam suatu perusahaan yang dinilai mempunyai prospek yang baik. Kas untuk membayar dividen yang dimaksud adalah kas untuk membayar para pemegang saham.

  4. Tujuan Arus Kas

  Informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi para pemakai laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas.

  Berdasarkan PSAK No.2 tujuan arus kas untuk memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan, dengan mangklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Dengan demikian, tujuan utama laporan arus kas adalah untuk memberikan para pengguna informasi tentang mengapa posisi kas perusahaan berubah selama periode akuntansi.

  5. Klasifikasi Arus Kas

  Laporan arus kas menyajikan arus kas perusahaan selama periode tertentu dalam tiga klasifikasi kagiatan atau aktifitas, yaitu arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, arus kas dari aktivitas investasi dan arus kas dari aktivitas pendanaan.

  Barikut ini dijelaskan arus kas selama periode tertentu menurut klasifikasi aktivitas masing-masing.

a. Aktivitas operasi

  Aktivitas operasi ini diperoleh dari aktivitas penghasil utama perusahaan. Oleh karena itu, arus kas tersebut pada umumnya berasal dari transaksi atau kejadian lain yang mempengaruhi penentuan laba atau rugi bersih.

  Berikut ini contoh arus kas aktivitas operasi baik arus kas masuk maupun arus kas keluar.

  Arus kas masuk, antara lain :

  1. Penerimaan kas dari penjualan barang atau penyerahan jasa

  2. Penerimaan kas dari pendapatan bunga

  3. Penerimaan kas dari pendapatan dividen Arus kas keluar, antara lain :

  1. Pembayaran kas untuk pembelian barang

  2. Pembayaran kas untuk gaji karyawan

  3. Pembayaran kas untuk pemerintah (pajak)

  4. Pembayaran kas pada pemasok untuk biaya lain-lain

b. Aktivitas investasi

  Arus kas dari aktivitas investasi diperoleh dari aktivitas meminjamkan uang dan mengumpulkan piutang, serta memperoleh dan menjual investasi dan aktiva jangka panjang. Berikut ini contoh arus kas yang berasal dari aktivitas investasi, baik arus kas masuk maupun arus kas keluar.

  Arus kas masuk, antara lain :

  1. Penerimaan kas dari penagihan piutang

  2. Penerimaan kas dari penjualan surat berharga perusahaan lain

  3. Penerimaan kas dari penjualan aktiva tetap Arus kas keluar, antara lain :

  1. Memberikan pinjaman pada pihak lain

  2. Pembayaran kas untuk membeli surat berharga perusahaan lain

  3. Pembayaran kas untuk pembelian aktiva tetap c.

   Aktivitas pendanaan

  Arus kas dari aktivitas pendanaan berkaitan dengan pos-pos utang jangka panjang dan modal.

  Berikut ini contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanaan, baik arus kas masuk mupun arus kas keluar.

  Arus kas masuk, antara lain :

  1. Penerimaan kas dari penerbitan saham

  2. Penerimaan kas dari penerbitan obligasi

  3. Penerimaan kas dari penerbitan wesel Arus kas keluar, antara lain :

  1. Pembayaran kas untuk dividen

  2. Pembayaran kas penarikan kembali saham

  3. Pembayaran kas untuk pelunasan utang jangka panjang

6. Pelaporan Arus Kas

  a. Perusahaan harus melaporkan arus kas dari aktivitas operasi dengan menggunakan salah satu dari metode berikut ini.

  1. Metode langsung

  Dengan metode ini kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan.

  Dengan metode ini informasi mengenai kelompok utama dapat diperoleh dari: a. Catatan akuntansi perusahaan

  b. Dengan menyesuaikan penjualan, beban pokok penjualan dan pos-pos lain dalam laporan laba / rugi:

  1. Perubahan persediaan, piutang usaha, dan hutang usaha selama periode berjalan.

  2. Pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan.

  2. Metode tidak langsung

  Dengan metode ini laba atau rugi bersih disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh dari transaksi bukan kas, penangguhan dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dimasa lalu dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan.

  Arus kas bersih dari aktivitas operasi ditentukan dengan menyesuaikan laba atau rugi bersih dari pengaruh : a. Perubahan persediaan dan piutang usaha serta hutang usaha selama periode berjalan. b. Pos bukan kas seperti penyusutan, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan atau kerugian valuta asing yang belum direalisasi, laba perusahaan yang belum dibagikan.

  c. Semua pos lain yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan b. Pelaporan arus kas dari aktivitas investasi dan pendanaan perusahaan harus melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto yang berasal dari aktivitas investasi dan pendanaan, kecuali disajikan atas dasar arus kas bersih.

7. Format Laporan Arus Kas

  Ketiga kegiatan yang telah dibahas diatas menjadi bentuk umum dari laporan arus kas. Kelompok arus kas dari kegiatan operasi selalu dicantumkan pertama kali, disusul oleh kegiatan investasi dan pembiayaan. Masing – masing arus masuk dan arus keluar dari kegiatan investasi serta pembiayaan dilaporkan secara terpisah, yaitu dilaporkan dalam jumlah kotor, bukan sebagai selisih akhir dari berbagai arus kas masuk dan arus kas keluar. Jadi, arus kas keluar dari pembelian properti dilaporkan terpisah dari kas masuk atas penjualan properti. Demikian juga, arus kas masuk dari penerbitan sekuritas hutang dilaporkan terpisah dari arus kas keluar atas pelunasannya. Format kerangka dari laporan arus kas adalah sebagai berikut : PT X

  Laporan arus kas Periode yang tercakup  

  Arus kas dari kegiatan operasi Laba bersih xx Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih terhadap kas bersih yang disediakan oleh kegiatan operasi (daftar masing-masing pos) xx xx Arus kas bersih dari kegiatan operasi xx

  Arus kas dari kegiatan investasi (daftar dari masing-masing arus masuk dan arus keluar) xx Kas bersih yang diterima oleh kegiatan investasi xx

  Arus kas dari kegiatan pembiayaan (daftar dari masing-masing arus masuk dan arus keluar) xx Kas bersih yang diterima oleh kegiatan pembiayaan xx

  Kenaikan (penurunan) bersih kas xx Saldo kas awal periode xx

  Saldo kas akhir periode xx

    Gambar 2.1

  Sumber : Donald E . Kieso (2002 : 375 - 376)

8. Manfaat Laporan Arus Kas 1. Kemampuan entitas untuk menghasilkan arus kas dimasa depan.

  Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah memberikan informasi yang akan memungkinkan untuk memprediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas dimasa depan. Dengan memeriksa hubungan antara pos-pos seperti penjualan dan arus kas bersih dari kegiatan operasi, serta kanaikan atau penurunan kas, maka dimungkinkan untuk membuat prediksi yang lebih baik atas jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas dimasa depan.

  2. Kemampuan entitas untuk membayar dividen dan memenuhi kewajibannya Kas adalah hal yang penting. Jika perusahaan tidak mempunyai kas yang cukup, maka gaji karyawan tidak dapat dibayar, hutang tidak dapat dilunasi, dividen tidak dapat dibayar, peralatan tidak dapat dibeli.

  3. Penyebab perbedaan antara laba bersih dan arus kas bersih dari kegiatan operasi.

  Angka laba bersih merupakan hal yang penting, karena memberikan informasi tentang keberhasilan atau kegagalan sebuah perusahaan dari suatu periode ke periode berikutnya. Para investor melihat laba bersih sebagai indikator penting dari kesehatan keuangan dan prospek masa depan perusahaan.

  4. Transaksi investasi dan pembiayaan yang melibatkan kas dan non kas selama suatu periode.

  Dengan memeriksa kegiatan investasi perusahaan dan kegiatan pembiayaan, pemakai laporan keuangan dapat mengetahui mengapa aktiva dan kewajiban bertambah atau berkurang selama suatu periode.

B. Dividen 1. Pengertian Dividen

  Dividen merupakan sisa laba bersih perusahaan yang didistribusikan pada pemegang saham (Jusup, 2001 : 317).

2. Jenis – Jenis Dividen (Baridwan , 1997 : 434 – 437)

  1. Dividen kas Dividen yang paling umum dibagikan perusahaan adalah dividen bentuk kas. Yang perlu diperhatikan oleh pimpinan perusahaan sebelum membuat pengumuman adanya dividen kas adalah apakah jumlah yang ada mencukupi untuk pembagian dividen tersebut.

  2. Dividen aktiva selain kas Kadang – kadang dividen dibagikan dalam bentuk aktiva selain kas, dividen dalam bentuk ini disebut property dividend. Aktiva yang dibagikan bisa berbentuk surat berhaga perusahaan lain yang dimiliki oleh perusahaan, atau aktiva lain – lain.

  3. Dividen hutang Deviden hutang timbul apabila laba tidak mencukupi untuk pembagian dividen, sehingga pimpinan perusahaan mengeluarkan scrip dividen yaitu janji tertulis untuk membayar jumlah tertentu di waktu yang akan datang.

  4. Dividen likuidasi Dividen likuidasi adalah dividen yang sebagian merupakan pengembalian modal. Apabila perusahaan membagi dividen likuidasi, maka para pemegang saham harus diberitahu mengenai jumlah berapa pembagian laba, dan berapa yang merupakan pengembalian modal.

  5. Dividen saham Dividen saham adalah pembagian tambahan saham tanpa dipungut pembayaran kepada pemegang saham, sebanding saham- saham yang dimilikinya.

3. Kebijakan deviden (Riyanto, 1994 : 204)

  a. Pengertian kebijakan dividen Kebijakan dividen merupakan penempatan laba antara membayarkan pada pemegang saham dalam bentuk dividen atau menginvestasikan kembali ke perusahaan dalam bentuk laba ditahan (Weston dan Copeland , 1996 : 204). b. Jenis – jenis kebijakan dividen

  1. Dividen tetap setiap periode Keputusan dividen yang paling banyak adalah menetapkan dividen sebesar rupiah yang sama yang telah dibayarkan pada akhir periode. Kebijaksanaan ini dapat memenuhi harapan pemegang saham akan penghasilan periode ini, namun saat – saat tahun dimana pendapatan perusahaan menurun dapat mengakibatkan kekurangan kas, karena kas yang ada telah disepakati untuk dibagikan pemegang saham sebagai dividen.

  2. Dividen tetap pada tingkat yang lebih rendah Kebijaksanaan ini dilakukan apabila perusahaan menghimpun dana dari dalam perusahaan untuk pembiayaan investasi yang baru.

  Kebijaksanaan ini dapat menimbulkan respon pasar yang negatif terhadap harga saham karena berkurangnya penghasilan pemegang saham periode ini, dan untuk mengurangi risiko tersebut mungkin perusahaan dapat mengumumkan pada masa yang tidak sama lagi atau jika investasi yang baru sudah menghasilkan keuntungan akan ada kenaikan dividen.

  3. Dividen tetap pada tingkat yang lebih tinggi Keputusan untuk menetapkan dividen pada tingkat yang lebih tinggi menunjukkan bahwa pendapatan juga sudah stabil pada tingkat yang lebih tinggi dan perusahaan tidak membutuhkan kelebihan dana untuk membelanjai pertumbuhan.

  4. Dividen yang berfluktuasi sesuai dengan pendapatan Suatu kebijaksanaan yang kurang disukai adalah tingkat deviden perusahaan yang berfluktuasi dengan pendapatan, karena unsur ketidakpastian akan penghasilan pada periode ini. Namun kebijaksanaan tersebut lebih memberikan suatu kepastian akan jumlah dana yang tersedia di perusahaan untuk dapat membiayai kebutuhan perusahaan.

  5. Dividen rendah yang teratur ditambah ekstra dividen Pada suatu tahun dengan pendapatan yang baik, parusahaan akan mendeklarasi ekstra dividen. Pendekatan ini akan memberi banyak keluwesan bagi suatu perusahaan yang mungkin menggunakan dana yang tesedia dengan optimal.

  6. Menghapus dividen sama sekali Ada dua alasan bagi perusahaan untuk tidak membagikan dividen, yaitu : a. Keadaan perusahaan mengalami kesulitan keuangan yang serius sehingga tidak memungkinkan untuk membiayai dividen. b. Adanya kebutuhan dana yang sangat besar karena investasi yang sangat menarik sehingga harus menahan seluruh pendapatan untuk membelanjai investasi tersebut.

4. Faktor yang mempengaruhi dividen (Atmaja, 1994 : 359)

  1. Perjanjian hutang Pada umumnya perjanjian hutang antara perusahaan dengan kreditur membatasi pembayaran deviden.

  2. Pembatasan dari saham preferen Tidak ada pembayaran dividen untuk saham biasa jika saham preferen belum dibayar.

  3. Tersedianya kas Dividen berupa uang tunai (cash devidend) hanya dapat dibayar jika tersedia uang tunai yang cukup. Jika likuiditas baik, perusahaan dapat membayar dividen. Namun kemampuan perusahaan untuk melakukan pinjaman dapat menutup faktor ini.

  4. Pengendalian Jika manajemen ingin mempertahankan kontrol terhadap perusahaan, ia cenderung untuk segan menjual saham baru sehingga lebih suka menahan laba guna memenuhi kebutuhan dana . Akibatnya dividen yang dibayar menjadi kecil. Faktor ini menjadi penting pada perusahaan yang relatif kecil.

  5. Kebutuhan dana untuk investasi Perusahaan yang berkembang selalu membutuhkan dana baru untuk diinvestasikan pada proyek – proyek yang menguntungkan.

  Sumber dana baru yang merupakan modal sendiri dapat berupa penjualan saham baru dan laba ditahan. Manajemen cenderung memanfaatkan laba ditahan karena penjualan saham baru menimbulkan biaya peluncuran saham. Oleh karena itu, semakin besar kebutuhan dana investasi, semakin kecil devidend payout ratio.

  6. Fluktuasi laba Jika laba perusahaan cenderung stabil, perusahaan dapat membagikan deviden yang relatif besar tanpa takut harus menurunkan dividen jika laba tiba – tiba merosot. Sebaliknya jika laba perusahaan berfluktuasi, dividen sebaiknya kecil agar kestabilanya terjaga. Selain itu, perusahaan dengan laba yang berfluktuasi sebaiknya tidak banyak menggunakan hutang guna mengurangi risiko kebangkrutan.

  Konsekuensinya, laba ditahan menjadi besar dan dividen mengecil.

C. Hubungan Arus Kas Operasi Dengan Deviden Kas

  Arus kas dari aktivitas operasi pada dasarnya menjadi pusat perhatian pembaca laporan arus kas. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) No.2 paragraf 12 (IAI, 2002) menyatakan bahwa jumlah arus kas yang berasal dari aktivitas merupakan indikator yang menentukan apakah dari operasinya perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar dividen dan melakukan investasi baru tanpa mengandalkan pendanaan dari luar.

  Dividen yang didistribusikan pada para investor tersebut berbentuk uang tunai, jika tersedia uang yang cukup dari aktivitas operasi kemungkinan besar perusahaan dapat membayar dividen kas pada para investor. Semakin besar kas yang dimiliki perusahaan maka semakin besar kemungkinan perusahaan akan membayar dividen pada para investor.

D. Penelitian Terdahulu

  Penelitian yang dilakukan oleh Suadi (1998) menyimpulkan, bahwa laporan arus kas mempunyai hubungan yang signifikan dengan jumlah pembayaran dividen selama satu tahun. Penelitian tersebut menggunakan metode analisis regresi dengan variabel dependennya adalah jumlah dividen yang dibayarkan (DIV) dan variabel independennya adalah arus kas operasi (AKO) dan jumlah kas akhir tahun (KAT). Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan industri yang telah go public di Indonesia yang memenuhi syarat-syarat sebagai berikut, 1) data keuangan yang tercantum dalam file datastream bulan Maret 1997, 2) tersedia laporan arus kas untuk tahun 1994 dan 1995, 3) membayar dividen dalam tahun 1995. Penelitian Suadi (1998) mengambil sampel sebanyak 41 perusahaan industri yang telah

  go public . Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah laporan arus kas bermanfaat bagi investor.

E. Pengembangan Hipotesis

  Arus kas operasi mempunyai hubungan dengan pembayaran dividen kas. Secara teoritis, perusahaan dapat membayar dividen kalau memiliki kelebihan kas. Hubungan antara arus kas operasi dengan dividen kas dapat dilihat dalam contoh laporan arus kas.

  Contoh laporan arus kas (Fraser dan Ormiston , 2008 : 164).

  REC Inc. Laporan Arus Kas

  Periode yang berakhir 31 Desember 2004, 2003, 2002 2004 2003 2002

  Arus kas dari aktivitas operasi

  Laba bersih $ 9.394 $ 5.910 $ 5.896 Penyesuaian

  Penyusutan dan amortisasi 3.998 2.984 2.501 Pajak penghasilan yang ditangguhkan 208 136 118

  Kas yang disediakan oleh aktiva dan kewajiban Piutang dagang (610) (3.339) (448) Persediaan (10.272) (7.006) (2.331) Beban dibayar dimuka 247 295 (82) Hutang usaha 6.203 (1.051) 902 Kewajiban yang masih harus dibayar 356 (927) (927)

  Kas bersih dari aktivitas operasi $10.024 ($3.767) $5.629

  Arus kas dari aktivitas investasi

  Tambahan dari properti, bangunan, (14.100) (4.773) (3982) peralatan

  Aktivitas investasi lainya 295 Kas bersih dari aktivitas investasi ($13.805) (4.773) ($ 3.982)

  Arus kas dari aktivitas pendanaan

  Penjualan saham biasa 256 183 124 Peningkatan (penurunan) pinjaman (30) 1.854 1.326 jangka pendek Tambahan pinjaman jangka panjang 5.600 7.882 629 Pengurangan pinjaman jangka panjang (1.516) (1.593) (127) Dividen yang dibayar (1.582) (1.862) (1.841)

  Kas bersih dari aktivitas pendanaan $ 2.728 $ 6.464 $ 111 Peningkatan (penurunan) dalam kas dan ($1.053) ($2.076) $ 1758 surat berharga Kas dan surat berharga, saldo awal 10.386 12.462 10.704 Kas dan surat berharga, saldo akhir 9.333 10.386 12.462

  Dalam laporan arus kas tersebut, pada tahun 2002 perusahaan melaporkan arus kas positif sebesar $ 5.910, tahun 2003 melaporkan arus kas negatif sebesar $ 3.767, tahun 2004 menghasilkan arus kas positif sebesar $ 10.024. Juga perhatikan bahwa, dividen yang dibayar meningkat dari tahun 2002 ke tahun 2003 menurun dalam tahun 2004. Hal ini menjelaskan bahwa arus kas operasi tahun 2002 mengalami kelebihan kas, sehingga dapat melakukan pembayaran dividen. Arus kas operasi tahun 2003 negatif, maka harus meminjam guna pembayaran dividen. Dalam tahun 2004, arus kas operasi perusahaan sangat baik, sehingga dapat mendukung pembayaran dividen kas.

  Penelitian yang dilakukan oleh Waluyo (2006) membuktikan bahwa variabilitas arus kas memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap

  

dividend payout . Jika varibilitas arus kas meningkat, maka kemampuan perusahaan membayar dividen semakin kecil. Hal ini sesuai dengan pendapat Brigham – Gapenski (1996) yang menyatakan variabilitas arus kas berpengaruh negatif terhadap keputusan pembayaran dividen. Perusahaan yang memiliki fluktuasi arus kas tinggi, menyebabkan kemampuan pembayaran dividen menurun.

  Dari uraian diatas, kita dapat melihat bahwa perubahan arus kas operasi memiliki hubungan dengan perubahan dividen. Oleh karena itu hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ha : Perubahan arus kas operasi berpengaruh terhadap perubahan dividen kas.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi empiris, yaitu penelitan

  yang dilakukan terhadap fakta empiris yang diperoleh berdasarkan metode observasi atau pengalaman (Supomo dan Indriantoro, 2001 : 29).

B. Populasi dan Sampel

  Populasi adalah keseluruhan data dari objek yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang dimaksud populasi adalah data tentang arus kas dan dividen kas dari perusahaan manufaktur yang tedaftar di BEI.

  Sampel adalah sebagian dari populasi yang dipilih dan dapat dianggap mewakili keseluruhan populasi. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan cara purposive sampling, yaitu pemilihan sampel yang diambil berdasarkan kriteria yang ditentukan. Kriteria yang ditentukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2003 sampai dengan tahun 2006

  2. Perusahaan manufaktur yang melaporkan laporan arus kas dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2006

  3. Perusahaan manufaktur yang membayarkan dividen kas setiap tahun periode 2003 sampai dengan 2006

  4. Perusahaan yang melaporkan laporan keuangan dalam bentuk mata uang rupiah

  C. Tempat dan Waktu Penelitian

  1. Tempat penelitian : Pojok BEI Universitas Atma Jaya Yogyakarta

  2. Waktu penelitian : Pada bulan Agustus 2008

  D. Subjek dan Objek Penelitian

  Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI yang menerbitkan laporan arus kas.

  Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pokok penelitian, meliputi : 1. Laporan arus kas dari emiten yang diteliti.

  2. Dividen kas yang dibayarkan.

  E. Teknik Pengumpulan Data

  Metode pengumpulan data dilakukan dengan dokumentasi yaitu mengumpulkan, mencatat, mendokumentasikan data yang dibutuhkan dari laporan keuangan perusahaan yang terdaftar di BEI.

  F. Data Yang Dibutuhkan

  Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah :

  1. Laporan arus kas yang dipublikasikan

Dokumen yang terkait

Kemampuan laba bersih dan arus kas operasi dalam memprediksi arus kas operasi di masa depan pada perusahaan otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

8 83 85

Pengaruh arus kas operasi dan likuiditas terhadap return saham pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI0

1 5 1

Analisis pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap nilai perusahaan : studi empiris perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2012.

0 1 109

Pengaruh pertumbuhan arus kas terhadap perubahan volume perdagangan saham : studi empiris pada perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta periode 1999-2003.

0 0 153

Analisis kemampuan laba dan arus kas operasi dalam memprediksi laba dan arus kas operasi mendatang : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta - USD Repository

0 0 85

Pengaruh perubahan modal kerja terhadap perubahan profitabilitas : studi empiris pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Jakarta - USD Repository

0 0 99

Pengaruh arus kas operasi, laba kotor dan size perusahaan terhadap expected return saham : studi empiris pada industri barang konsumsi yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 1 112

Pengaruh kinerja keuangan perusahaan terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan Manufaktur go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia - USD Repository

0 0 102

Pengaruh perubahan dividen terhadap perubahan harga saham : studi empiris pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta selama 2004-2005 - USD Repository

0 0 91

Analisis tambahan informasi laporan arus kas : studi empiris pada perusahaan makanan dan minuman dan perusahaan otomotive dan produk yang berkaitan yang terdaftar di BEJ - USD Repository

0 0 96