PENGAKUAN PENDAPATAN PADA SUATU PERUSAHAAN REPARASI DAN SERVICE MOBIL DI SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

  PKNGAKUAN PENDAPATAN PADA SUATU PERUSAHAAN REPARASI DAN SERVICE MOBIL DI SURABAYA

  a

  SKRIPSI Diajukan Untuk Memperlengkapi Syarat-Syarat dalam

  Hemperoleh Gelar Sarjana Btonomi Jurusan Akuntansi oleh ;

  ISMAN SUNARYO N o . P o k o k : 4237

  

1 9 8 2 Surabaya, < 4 j.

  Disetujui dan diterima baik oleh ; tua Jurusan :

  (Dre.Ec. Budi Setiorahardjo, jycf)(Drs.Ec. Vqntje Jansen, Ak.)

  K A T A P E N G A N T A f i

  Denman Nam'a Allah Yang Maha Pengasih lagi Penya- yang, segala Puji dan £jyukur hanya kepada Allah semata,.

  K.arena hanya dengan rakhmad dan k'iruniaNya jualah seliingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini, Pada kosempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa tcrima kacih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Drs.Ec. Budi Sotiorahardjo, Akuntan selaku dosen pembimbing, yang mana beliau telah sudi me- luangkan v/aktu dengan penuh kesabaran guna merabe - rikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis di dalam penyusunan skripsi ini.

  2. Bapak Pimpinan Fakultas, Bapak Ketua Jurusan Akun­ tansi, Bapak-Bapak dan Ibu-Ibu Dosen serta Asisten Fakultas Kkonomi Universitas Airlangga, Surabaya.

  3. Bapak Drs.Ec. Parwoto, W, Akuntan, Bapak Drs. Ec. i

  Sugiat, Akuntan serta Bapak Drs.Ec. Sugeng Sutedjo, Akuntan yang telah banyak memberikan pengertian kepada penulis mengenai ilmu Teori Akuntansi.

  . Bapak A, Gani dan Bapak Hindarto selaku Pimpinan perusahaan yang menjadi obyek penulisan skripsi ini, yang telah berkenan memberikan data-data yang penulis perlukan.

  

i i?. Semua rekan-rekan mahasiswa yang teLah memberikan sumbangan pemikirnn, j.ioril maupun materiil* Semoga Allah Yang Maha Kuasa melimpahkan rahmaci dan ridho atas semua budi baik yang telah riiberikan kepada pe- r.u Lis.

  7/alaupun penulis berusaha untuk menyelesaikan skrip-

  i si

  ini dengan sebaik-baiknya, namun mengingat keterbatasan kemonpuon penulis, maka pembahasan skripsi ini raasih jauh dari keserr.purnaan, sehingga tidaklah tertutup kemungkinan rtitan terdapatnya kesalahan-kesalahan di dalam penulisan skripsi ini. Meskipun demikian, penulis berharap seraogs skripsi ini da­ pat memberikan sedikit manfaat bagi pembacanya.

  Surabaya, Juni 1982 Penulis,

  ii

  d a f t a r i s i

  Halaman Katn Pengantar .................................... i

  Dnftar T s i ........................................ iii

  Tin ftar Lampiran < ..................................V

  RAB I, Pendahulunn .................................. 1

  1. Pandnngafl Umum ............................ 1

  ? 2. Penjelos^n Judul .........................

  3. Alsean Pemilihnn J u d u l ................... 3

  4. Tujuan Penyusunan ......................... if

  5. Sintimatikn Skripsi ....................... 5

  6. M e t o d o l o g j i ................................6

  6.1. Permasalahan ......................... 6

  6.2. Rypotesn kerja ....................... 7

  6.3. Scope analisa ....................... 9 6,If. Prosedur pengumpulan dan pengolahan da­ ta .................................... 9

  II. Dasar-Dosar pengertian Teoritis ..............11

  1. U m u m ...................................... 11

  2. Pengertiofl Pendapatan ..................... .20

  3. Unsur-unsur Pendapatan ................... .?3

  ?M if. Pengukuran P e n d a p a t a n .....................

  5. Pelaporan Pendapatan ..................... .25

  5.1. Pengakuan Pendapatan pada saat peneri- maan k a s ............................. 28 5.2- Pengakuan pendapatan pada seat penjual­

  3 1 an ..................... .............. iii

  Ha In man #

  5*3* Pengakuan Pendapatan pada saat sele­ sai produksi....................... ... 31 5.^. Pengakuan Pendapatan pada saat ba- gian-bagian kontran, selesai secara p r o p o s i o n i l ..................... ... 33 -II. I-ietode Pengakuan Pendapatan Perusahaan . .

  37

  1. Keduduk.'m h u k u m ....................... ... 37 2. bidnng u s a h a ........................... ... 37

  3. Struktur ipodal......................... ... 38

  4

  . Kegiatan dan p e r k e w b a n g a n ............ ... 38

  1 6. Proses pencatatan data akuntansi . . . .

  4 5. Laporan keuangan p e r u s a h a a n .......... ...

  41

  1

  4 6*1# Pencatatan dan Penggolongan . . . .

  6.2. Periflgkasan....................... ... 44 6.3. Ilustrasi Proses Akuntansi . . . .

  44

  7. Tinjauan praktis mengenai pengakuan pen- dapatan perusahaan ..................... ... 45

  7.1. Pencatatan P e n d a p a t a n .......... ..... 45

  46 7.2. Biaya-biaya Service ..................

  IV. Pemecahan Masalah dan Pengujian Hipotesa .

  53

  1. Pengakuan pendapatan,................... ... 53

  2. Penyajian laporan keuangan ................ 55

  V. Kesi.mpulan dah S a r a n ..................... ... 61

  1. K e s i m p u l a n ............................. ... 61

  63 2. S a r a n ......................................

  u.nftar buku T -mlrnn v

  

iv

  D A F T A S L A M P I R A N

  1. Laporan Keuangan (rialnm keadaan nyata) 1,1, & 1.?. N$rnca per Desember 19 ..

  31 1 . 3 « &

  1

  4

  1 Janunri 19 *

  • . Lriporsn Rugi-Labo periode s^mpai dengan

  31 December 19 »«

  Laporan Keuangan ( yang diusulkan ) ?#1. & Neraca per 31 December ly ..

  2 3 &

  19

  • . . ? . k * L a p o m n Rugi-Labe periode X Januari ea.mpai dengan

  31 Deseraber 19 • • v

  

P K U I ) A H U I i U A N

B A B I

  1 • Pandangan umutr| Pada masa Pembmigunan Nasional sekarang ini, khu-

  ^usnya Pembangunan Ekonomi, maka banyak sekali tumbuh scktor-sektor usaha, baik usaha dagang, industri maupun usaha jasa. La dalam portumbuhan dan porkembangannya, sektor-sektor Itu selalu dihadapkan dengan pelbagai hambatan atau pe­ ngaruh. Selain adanya pengaruh-pengaruh dari luar perusa­ haan, rnisalnya fluktuasi ekonomi, tak menentunya peratur- an-peraturan Pemerintah dan lain-lain yang kadang-kadang merupakan batu kerikil yang menghambat kelangsungan hidup perusahaan, maka ada pula pengaruh dari dalam, yakni tun- tutan akan ketnarapuan yang tinggi untuk mengelola perusa - haan.

  Tanpa kemampuan mengelola yang memadai, agak sulit pula untuk dapat mymperkirakan pengaruh daripada keberha-

  • silan maga kini terhadap hari depan perusahaan, Kemampuan tersebut hanya dapat diperoleh, bila ditunjang dengan in- formasi-informasi yang lengkap, up to date, cepat, tepat, dapat dipercaya, dimengerti serta dianalisa,

  Akuntansi dapat mengisi tugas pemberian informasi - informasi pada manajernen, agar setiap saat dapat mengua - sai segala kejadipn-kejadian dalam perusahaan. 1

  2 Selain itu akuntansi dapat raembantu manajemen mem -

  berikan pertanggungan jawab keuangan perusahaan kepada pe- ;ailik atau kepada pihak Bank, Fiskus dan pihak lain yang memerlukan informasi tentang hasil usaha perusahaan,

  Pada akhir suatu periode, dengan akuntansi pula ma­ najemen menyampaikan laporan keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingfin.

  Agar laporan keuangan tersebut tidak menyesatkan pemba - canya, maka laporan keuangan harus disajikan seauai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia.

  Hal ini dimungkinkan, bila pendapatan disajikan se-. cara layak pula. Dengan pendapatan dimaksudkan sebagai hasil penjualan ba- rang-barang atau jasa-ja6a, yang jumlahnya diukur dengan perabebanan pada pembeli atau penyewa sebagai imbalan ba- rang-barang atau jasa-jaea yang diserahkan.

  Perusahaan reparasi dan service mobil yang menjadi obyek penulisan skripsi ini, menyajikan laporan keuangan- nya tidak secara layak. Hal ini disebabkan penentuan be- sarnya pendapatan tidaklah tepat dalara arti dinyatakan terlampau tinggi atau terlampau rendah*

  Berdasarkan pada masalah tersebut di atas, penulis terdorong untuk m<*nulis skripsi ini.

  2, Pen.jelasan juflul Skripsi ini berjudul : M PENGAjCUAN PENDAPATAN PADA

  SUATU PEHUSAHAAN REPAttASI DAN SERVICE MOBIL DI SURABAYA

  3 Pengertian judul skripsi di atas adalah sebagai 9 borikut :

  a, Pengakuan Pendapatan.

  Dalor.'i skripsi ini, penulis khusua mengartikan ; Pengakuan Pendapatan sebagai apa» bilamana dan bagai- rnana hasil penjualan jasa diakui sebagai pendapatan, Masalahnya Pengakuan Pendapatan akan tarapak pengaruh- nya pada Laporan Keuangan : fairly, under atau over stated,

  b, R e p a r a s i , Adalah perbaikan atas kendaraan mobil yang dalam keadaan rusak dengan tujuan agar dapat dipergunakan kembali sesuai dengan fungsinya. c , S e r v i c e .

  Adalah pemeliharaan atas kendaraan mobil yang da­ lam keadaan baik dengan tujuan agar kendaraan terse­ but terus berada dalam keadaan baik.

  Jelasnya dalam penulisan skripsi ini, penulis mem- i batasi khusus pengertian Pendapatan’ sebagai pendapatan yang diperoleh dari salah satu haeil kegiatan utama /hasil operasi perusahaah berupa jasa service/jasa pemeliharaan dengan menggunakan kartu-kartu langganan service (members card).

  3. Alasan pemillhgn .judul ( Salah satu kegiatan utama perusahaan yang raenjadi

  k

  jbyek penelitian penulis adalah penjualan jasa service, yang mempunyai pefimbangan yang sama besar dengan penjual-

  • i.n jasa lainnya c$rta sifatnya kontinue. Penjualan jasa service ini dilakukan dengan mengeluarkan kartu langganan sefvice (members card) untuk jangka waktu .artentu dan dengan harga tertentu pula.

  Pendapatan yang timbul dari penjualan jasa tersebut diakui pada saat diterimanya pembayaran atas pembelian kartu langganan service oleh para pelanggan.

  .edangkan pengcunMnn kartu tersebut oleh pelanggan belura tentu dilakukan p^ida periode akuntansi yang sama, dan nungkin pula dilakukan pada periode akuntansi berikutnya.

  Karenanyo, penentuan besarnya pendapatan tidaklah tepat dalam arti dinyatakan terlampau tinggi atau terlara- pou rendah. Ual tersebut dapat menyeeatkan bagi pembaca laporan keuang- an perusahaan. oerpangkal pada kenyataan inilah penulis terdorong untuk membahasnya lebih lanjut dan mencoba mengusulkan jalan koluarnya. *

  Tu.juan penyusutan Sekalipun tnasih jauh dari bobot ilmiah, penyusunan skripsi ini berraaksud menyajikan hasil penelitian dan pe- riilaian atas pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh uuatu perusahaan reparasi dan service mobil di Surabaya.

  Kernudian membahas penerapan praktisnya dalam per

  5

  usahaan tersebut guna niengetahui segi-segi Kebaikan dan kclemahan dalam hubungannya uengan peran sebagai alat oantu guna /newujudkan tujuan perusahaan*

  Dengan harapan pula agar hypotcsa kerja yang di- jsulkan akan terbukti.

  ZHstematlka skripsi Bab I : Pendahuluan.

  Bab ini pierupakan pengantor yang berisikan pan - dangan umum, penjelasan judul, alasan memilih judul, tujuan penyusunan skripsi, wisteinatika skripsi dan metodologi.

  .‘ictodologi meliputi permasalahan, hipotesa kerja, scope analisa, prosedur pengurapulan dan pengolahan data • Bob II : Dasar-dasar pengertian teoritis.

  Bab ini rfierupakan uraian teoritis yang meliputi pengakuan pendapatani yaitu mengenai saat pengakuan pendapatan, metode pengakuan pendapatan, pencatatan, penyajian pada laporan keuangan serta konsep-konsep dasar yang mempengaruhinya. Dalam bab ini juga akan dikemukakan pendapat-penda- pat beberaja ahli mengenai arti pendapatan itu sen- diri*

  6 Bab 111 : Gambaran umum perusahaan.

  Dalam bab ini penulis akan mengur^ikan gambaran umum perusahaan, kedudukan hukum, maksud dan tujuan pendirian, kegiatan dan prospek perusahaan, Dalam bab ini akan dibahas pula tinjauan praktis ■ mengenai pengakuan pendapatan perusahaan, termasuk pencatatan serta penyajiannya di dalam laporan keuangan.

  Bab IV Pemecahan masalah dan pengujian hipote- s a . Bab ini berisi pemecahan masalah dan pengujian hipotesa yaitu dengan cara rnengkombinasikan cegi teoritis dftngan kenyataan praktek mengenai pengaku­ an pendapatan pada perusahaan yang menjadi obyek penulisan skripsi ini.

  Bab V : Kesimpulan dan saran. Bab ini merupakan kesimpulan dan saran dari uraian dan pembahasan bab-bnb sebelumnya.

  6* M e t o d o l o f t i 6.1. Pers.asalahan.

  Pendapatan merupakan unsur penting dalam memben- tuk laba perusahaan serta penyajiannya dalam laporan keuangan haruslah tepat. Namun karena dalam menjalankan usahanya, perusahaan yang menjadi obyek penelitian penulis menggunakan metode pengakuan pendapatan yang berdasarkan pada saat diterimanya pembayaran harga kartu langganan service, raaKa pendapatan seringkali tidak dinyatakan secara tepat.

  Hal ini berarti, bahwa pendapatan diantisipasikan atau secara materiil dinyatakan terlampau tinggi atau terlampau rendah dari semestinya.

  Penentuan pendapatan yang demikian tidak sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia serta penyajian - nya dalam laporan keuangan dapat raenyesatkan pemba - canya.

  . Hipotesa kerjj^; Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka penulis menyusun hypotesa kerja sebagai berikut :

  6.2.1, Dengan menggunakan metode pengakuan pendapatan . berdasarkan saat penjualan dan tidak berdasar - kan sa^t penerimaan pembayaran harga kartu langganan service, maka pendapatan akan disaji- kan secara layak.

  6,2.?. Setnua jjenerimaan-penerimaan dari pembayaran harga Kartu langganan service dibukukan lebih dahulu ke dalam suatu perkiraan perantara yang

  8 txyrsif>t sebagai perkiraan hutang.

  Pada p$rkiraan perantara itu dibukukan hutang - hutang yang timbul, karena perusahaan telah me- nerima uang muka atas barang atau jasa yang akan diserahkan keroudian. Maksud daripada hal

  t

  ^ * tersebut di atas adalah agar sernua penerirnaan - penerirnaan dari pembayaran-pembayaran harga kartu Jangganan service pada suatu periode akun­ tansi, tidak dibukukan pula sebagai seluruh pen- dapatan service yang diperoleh pada periode yang sama.

  V j Q

  hing$a. nantinya penyajian di dalam laporan keuangan tidaklah menyesatkan (fairly) maupun tidak dinyatakan terlampau tinggi atau rendah (over / under stated).

  6.?.'$. Atse semua pendapatan yang telah direalisir pa­ da suatu periode akuntansi terlebih dahulu di­ keluarkan dari perkiraan perantara. Kemudian pendapatan itu dipertemukan dengan biaya-biaya yang diperlukan untuk menghasilkan pendapatan tersebut pada periode yang sama (matching of cost and revenue concept), Hal ini sesuai dengan prinsip penentuan laba yang t0pat.

  9

  3 ft , . Scope analisa.

  Dalam penulisan skripsi ini, penulis membatasi diri hanya akan membahas pengakuan pendapatan ser­ vice yaitu pendapatan yang merupakan hasil salah. satu kegiatan utaraa perusahaan berupa penjualan jasa service.

  Penulis akan membahas hal itu dalam kaitannya de­ ngan pendapatan sebagai unsur yang harus disajikan dalam laporan keuangan perusahaan.

  Masalah ini memang berhubungan pula dengan biaya- biaya service yang menjadi beban untuk periode yang sama dengan saat diakuinya pendapatan.

  Prosedur pengumpulan dan pengolahan data.

  6.4*1. Preliminary survey.

  Tujuannya untuk mendapatkan permasalahan dan gainbaran urauin perusahaan.

  1

  2

  &I . * Studi kepustakaam* Tujuannya guna mendapatkan leteratur-letera- tur dah terbitan-terbitan lainnya serta data- data praktis melalui pengalaman-pengalaman orang lain yang dilakukan, sebagai landasan teoritis dalam pembahasan.

  10 6.<f.3* b a t a collecting.

  Tujuannya untuk mendapatkan data lapangan (field data) secara langsung dari perusahaan, yakni dengan mengadakan interview dan diskusi dengan petugas-petugas perusahaan dan memerik- sa buku-buku perusahaan serta data pendukung - nya.

  Analisa dan penyusunan.

  Data lapangan yang diperoleh dari perusahaan dibandingkan dengan dasar teoritis kepustakaan dan dianalisa / dibahas menurut Prinsip Akun­ tansi Indonesia.

  B A B I I

  DASAfi-DASAR * EHGER'i’IAN TJ30RITIS ’1. U m u m

  Kegiatan ekonomis suatu perusahaan bersifat terus - menerus tanpa terputus. Hal ini berarti pula, bahwa pen ciptaan barang-barang dan jasa-jasa merupakan proses yang terus-menerus. Kegiatan itu akan merupakan suatu lingkaran yang berputar, mulai dari pembelian bahan, memproduksikan- nya menjadi barang jadi, menjual barang jadi, menerima uang dari penjualfin tersebut kemudian membeli bahan lagi, demikian seterusnya. Demikian pula pendapatan merupakan

  “>uatu proses yang berjalan terus-menerus tanpa terputus.

  Pendapatan (revenue) adalah produk (barang dan jasa) yang telah dinyatakan dengan uang.

  Pengertian pendapatan seringkali dikaitkan dengan konsep realisosi (realization concept) dan pengertian realisasi pendapatan itu sendiri rupanya agak kabur. Pengertian rea- lisasi pendapatan dapat dijelaskan sebagai berikut :

  "a. Conversion through legal sale or similar proses,

  b. Validation through the aquisition of liquid assets"^ W.A. Paton and A.C. Littleton, An introduction to

  Corporate Accountings Standard. American Accounting Associ- Ftion, hal. 49*

  11

  12 Bahwa'realisasi pendapatan dihubungkan dengan pela-

  poran pendapatan pada aaat penjualan, yakni pada saat ter- : jdinya pertukaran.

  Hal tersebut berarti terdapat penyerahan produk perusahaan (barang dan jasa) serta penerimaan / penambahan suatu ak - tiva tertentu atau pencairan sejumlah hutang tertentu se - bagai pengganti atas penyerahan produk itu* iedangkan oleh American Accounting Association, konsep ryalieasi diartikfm sebagai berikut :

  2 "The Realization Concept proposed the crucial concept".

  Yang berarti bahwa pendapatan akan dilaporkan pada eaat tertentu, yakni bilamana kegiatan ekonomi yang pen- ting atae proses penyediaan barang-barang atau jasa-jaea tersebut telah dipenuhi. Di samping itu sudah terdapat ukuran obyektip atas hasil kegiatan ekonomi tersebut, Na - un Becara lebih luas pengertian realisasi dihubungkan de-

  

i gan pelaporan pendapatan. Pendapatan dianggap telah di-

  • realisasi- bilamana dapat dilaporkan sesuai dengan prinsip akuntynsi yang lazim. Meskipun mungkln sekali pendapatan telah dicatat sebelum terjadinya traneaksi penjualan, Hal tersebut memang lebih merupakan batasan teori perilaku Nbeharioral theory).

  p Eldon S. HendrikBen, Accounting Theory, Richard D

  :rwin Inc, hal. 182*

  13 I'eori tersebut mengemukakan, bahwa fungri utaraa profesi

  akuntansi adalah raemberikan informasi penting kepada ber- bagai kalangan ufituk pengambilnn keputusan, Hal ini merupakan dasar paling balk untuk raerabangun teori

  ■;una menunjang kaluwoean praktek yang diperlukan akuntansi* ■iesulitan utama cjalam mengartikan konsep tersebut menurut Kldon 5. llendriksen adalah sebagai berikut :

  "The main difficulties with the realization concept is that is means different things to different people".^ Jadi konsep realisasi dapat berbeda-beda artinya oagi setiap orang, Seperti telah dinyatakan di atas, bahwa makna realisasi secara luas lebih banyak dihubungkan de­ ngan pelaporan pendapotan yang metodenya sesuai dengan prinsip akuntansi yang laziu. ^elanjutnya dalam kaitannya pula dengan pengertian pen-

  ,:ypatan, maka yang penting adalah penentuan pendapatan terkala. Baik bagi teori entity raaupun teori proprietory, penentuan pendapatan berkala adalah jantung teori akuntan­ si .

  Pentingnya pendapatan berkala disebabkan adanya unggapan, bahwa berdirinya unit usaha bukan hanya untuk periode tertentu saja, tetapi dikehendaki adanya kontinui- tas usaha (going concern), Bahkan 6alah satu asumsi atau

  5Ibld, hal. 1^3.

  I k

  postulat Finney dan Miller menyebutkan bahwa : "Perhitungan laba-rugi secara be'kala dan neraca ha - rue dipersiApkan dengan asumsi, bahwa usaha adalah suatu going concern dan bahwa likwidasi tidak akan torjadi".^

  Meraang laba-rugi usaha dapat ditentukan dengan te­ pat hanya dalam masa sejak pendiriannya sampai likwidasi - nya, Tetapi untuk meraenuhi kebutuhan pihak-pihak yang ber- kepentingan, dalati prakteknya penentuan pendapatan sudah harus dilaksanakan secara berkala, lazimnya paling sedikit cetahun sekali.

  MesKipun adanya penentuan secara berkala detnikian, pada daaarnya tidak dapat dihindari adanya unaur-unsur yang ku- r^ng tepat. Naraun kenyataannya tidak boleh diartikan, bah- v#a dalam penentuan secara berkala tersebut tidak perlu di- usahakan setepat myngkin. Oleh karena penentuan pendapatan berkala yang kurang tepat dapat merugikan pihak-pihak ter- tontu dengan menguntungkan pihak-pihak lainnya.

  Laporan rugi-laba mengenai masa ke masa sering di- pergunakan sebagai bahan untuk menganalisa dan menilai ke- mampuan perusahaan dalam menghasilkan laba di kemudian ha- ri.

  S* HadibrotO, Study perbandingan antara akuntansi Amerlka dan Belinda dan penparuhnya terhadap profesi di TnaolTeaia. PI? Ichtlar Baru, 1977* hal, 15. lb

  Sehingga penentuan pendapatan berkala yang tidak tepat akan raunyesatkan pemb^canya.

  Kebiasaan akuntansi dalam penentaan pendapatan berkala me- nimbulkan persoalan-persoalan antara masa ke masa dan per- ;oalan-persoalan yang inempengaruhi pendapatan. Persoalan - pereoalan deraikian biasanya meliputi adanya peristiwa-pe - ristiwa yang terj&di pada raasa-masa dan terapat-tempat yang berlainan dan dengan bukti-bukti yang berlainan pula, ::erta adanya takeiran-taksiran dan peristiwa-peristiwa yang tldak menentu di masa yang akan datang.

  Perlu pula dijelaskan, bahwa menurut Prof.Dr. S. Hadibroto terdapat beberapa ide penting yang mempengaruhi prinsip-prin6ip pejientuan pendapatan berkala, antara lain : t.

  "a. Konservatifcme

  b. Biaya

  c. Konsistensi

  d. Pengungkapan (disclosure)".^

  • * a. Konsep Konservatisme.

  Konsep ini tnenghendaki agar praktek akuntanei men- catat sebagai kerugian terhadap keraungkinan kerugian yang diperkirakan akan terjadi. Namun sebaliknya ti­ dak akan memp^rhitungkan / mencatat keuntungan, bi- la keuntungan tersebut belum betul-betul direalisir.

  16 Dalam jy-aktek akuntansl, konservatisrne dimaksudkan

  sebagai suatu kebijaksanaan akuntansl yang bertujuan memperkecil nilai neraca atau laporan rugi-laba.

  "Seringkali doktrin konservatip dalam akuntansi ini di nyatakan denpan kata-kata 'iuen^akui adanya biaya apa- bila la diharapkan akan terjadi dan raengakui pendapat­ an honya apabila ia teloh direalisir'

  Pengertian konserv;.itisme dalam Prinsip Akuntansi In­ donesia tertuang dt 'ilam prinsip 2.1, diraana disebutkan bahwa :

  Penjualan, pendapatan dan hasil tidak boleh diantisipa- sikan atau secara materiil dinyatakan terlampau besar atau terlampau kecil, Dengan demikian maka harus di .-ilakaii cut off yang semestinya pnda awal dan alchir m<-isa atau masa-masa yan& bersangkutan.7

  Jadi bilamnnq nda beberapa alternatip, raaka harusl&h dipilih alternatip yang paling jelek pengaruhnya ter - hadap kekayaan uilik perusahaan. Adapun pikiran yang mendasarinya ialah bahwa memperke- cil nilai merupakan cara pendekutan yong lebili berhati hati.

  Ikatan Akuntansi Indonesia, Ha.jalah Dwi Bulanon 1 "nt.-msi, Volume II no. 7, 1981, hal", 23,

  7 'Ikatan Akuntan Indonesia, P rinsip Akuntansi Indone- ■ - a , Jakarta, 197/i» hal, 32.

  17 Gebagai*contoh, bila harga j*ersediaan naik, maka ke-

  naikan harga ini tida* uicatat sebagai laba, jika penjualan bolum direalisir. Tetapi seoaiiknya bila ada penurunan har*:a persediaan, maka meskipun belum dila^sanakah penjualan, kerugian atas penurunan har- go ini sudah dapat dicatat.

  Sikap berljati-hati ini timbul karena adanya maksud untu-c mengiirjbangi rasa optimisme pimpinan perusahaan. jial tersebut dapat pula disobabkan alasan kerugian di masa ;nendatang, sebagai axiuat keputusan mana - jeraen yang salah. Kerugian terfeebut akan di^urangi, bilamana laba ber- sih dan hart& dinyatakan lebih rendah. b* Konsep Biaya*

  Biaya merupakan dasar pengukuran yang baik untuk harta perusahaan pada soat harta tersebut diperoleh atau pada saat digunakan dan dipertukarkan dalam perusahaan tersebut.

  • * Konsep ini menghendaki agar aktiva dan jasa-jasa yang diperoleh, digunakan atau dipertukarkan dinilai / di­ catat berdasarkan harga pokoknya (cost)* Yaitu pe- ngeluaran-pengeluaran dan beban-beban yang diperke - nankan, langsung atau tidak langsung guna menghasil - kan barang dan jaca dalam kondisi dan tenpat dimana barang dan jas£ tersebut dipergunakan atau dijual.

  18 Secara^ uravm terdapnt dua macam biaya, yaitu :

  1, Biaya yang terpakai (expired cost)

  2. Biaya yang beluin terpakai (unexpired cost) Biaya yang terpakai dibebankan pada periode yang sedang berjalan daripada pendapatan. Sedangkan bia­ ya yang beXum terpakai dibebankan kepada periode periode yahg r*kan datang. Maksud daripada pembeban- an kedua raicam biaya kepada periode/periode-periode tereebut dtatas adalah agar hasil bersih dapat di- nyatakan secara wajar.

  Misalnya p^nyusutan yang diperhitungkan atas suatu aktiva tetap untuk sesuatu periode merupakan biaya yang terpakai dan dibebankan pada periode itu pula, Sedang saldo aktiva tetap setelah dikurangi ealdo akumulasi penyusutan yang ber6angkutan, adalah me­ rupakan biaya yang belum terpakai dan dibebankan pada periodp-periode yang akan datang.

  Contoh lain adalah jtersediaan dan biaya yang diba - yar di rauka atau yang ditangguhkan.

  c. K o n s i s t e n s i .

  Konsep ini menghendaki agar prinsip-prinsip akun­ U G a h a tansi yang dipergunakan oleh suatu kesatuan harus diterapkan eecara konsiaten dari suatu perio­ de ke periode berikutnya.

  19 Konsep konsistensi tidak aielorang adanya perubnhan

  prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan. Misal perubahan penggunuan met ode pengakuan pendapatan, metode penilaian persediaan ataupun wetode penyu - f;utan aktiva tetap.

  Perubahan tersebut dinerkenankan, bilamana prinsip akuntanei yang akan dipergunakan akan mengakibat - kan laporan keuangan dapat disajikan dengan lebih wajar atau perubahan tersebut akan menyajikan in - formas! yang lebih berguna untuk pengambilan kepu- tusan,

  Selain itu perubahan pengetrapan prinsip akuntaa- si yang digunakan harus diungkapkan dan juga penga- ruh akibat perubahan tersebut dalam laporan keuang- an.

  Maksud daripada konsep konsistensi adalah agar la­ poran keuangan yang disajikan dapat diperbandingkan dan bebas dari pengaruh materiiil akibat perubah­ an penggunaan prinsip akuntansi dan cara pentrapan-

  • * nya* d. Pengungkapan (disclosure).

  Konsep ini menghendaki agar segala yang cukup ma- teriil dan relevant dengan kepentingan para pemakai laporan keuangan, harus diungkapkan dengan cukup, da lam laporon keuangan.

  2 0

  Dengan demikian pembaca laporan keuangan akan mom - peroleh informasi yang tidak rnenyesatkan dan dapat dihindari pula semun tafsiran-tafsiran yang salah. Misalnya, perlu diun^Kapkan dalam laporan keuangan tentang : 1* fasilitas perpajakan yang diperoleh perusahaan, 2, pinjaman kredit bank yang uiteriraa oleh perusaha- a n .

  3. aktiva-aiktiva yang dipakai sebagai jaminan hutang. i+. kojndian~kcjadian setelah tanggal neraca.

  2. PenKertian pendapatan Pengertian ppndapatan (revenue) oleh Benyaudn Newman c! a Xartin Mellman Adalah sebagai berikut :

  (i)Revenue results from sale of goods or rendering of cervices; (ii)it is measured by the charge to custo­ mers, clients, etc, for goods or services furnished;

  (iii) it aIso includes gains from the sale or exchange of assets other than stock in trade, interest and di­ vidends earned on investment, and increases in capital other than those resulting from capital contributions and capital adjustments like, for example, forgiveness of a debt.8

  Jadi pendiipat^n merupakan hasil yang diterima dan I injganan karena adanya venjualan barang atau jasa kepada - ny<*.

  ^Newman, Mellmgm, Accounting Theory. AICPA KEVIEIV, John Waley & Sons, Inp, New York, 1967, hal. 57.

  21

  jeuangkan ole); ko.misi pelaksana American Accounting Asso­ ciation, pendapatpn aide l'inisikan de.idkian : "i'eridapa tan (revenue) adalah pernyataan dungan uang dari jutrilah produk, atau pelayamn yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada para langganan selama

  6 suatu masa".* i samping pcngertian-pengertLan yang dikemukakan di atas, erikut penulis kemukakan definisi yang dinyatakan oleh

  Ikatan Akuntan Indonesia ^engenai istilah pendapatan : Pendapatan diuasilkan dengan penjualan barang atau ja- ca dan ju.-lahnya diukur dengan pembebanan yang dilaku- kan terhadap atas pembeli, klien atau penyewa untuk barang-barang t^tau jasa-jasa yangdiserahkan kepada me- reka. balam pendapatan juga terrnasuk hasil penjualan atau penukaran aktiva di luar barang-barang dagangan, bunga dan dividen atau pembagian laba untuk penanaman ponanarnan dan penambahan-penambahan lain pada kekayaan pemilik dalam usaha yang bersanptutan, diluar penambah- an dan penyesuaian modal. Pendapatan dari penjualan- penjualan atau trancaksi-transaksi lainnya dalam rang- ka kegiatan yahg merupakan tujuan dari ueaha yang ber- sangKUtan disebut dengan istilah ’pendapatan operas!jlO

  .ernyata di dulara Prinsip Akuntansi Indonesia istilah pen­ dapatan diper .unakan di dalam arti yang sama seperti !re - venue* dan dengan demikisn dibedakan dengan pengertian ’la­ ba ’ (profit / income), Apabila diperhatikan definisi penda- pr*tan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka pendapatan dapat digolong-golofigkan sebagai berikut :

  Q 7S. Hadibrot(>, op clt, hal. 21. ^ I k a t a n Akuntan Indonesia, op clt» hal. 32.

  2 2

  a. Sebagai penambahan Aktiva Hetto Perusahaan.

  Pendapatan seringkali dinyatakan sebagai jumlah aktiva yang diterima atau jumlah hutang yang dicairkan se- jagai akibat adanya penjualan produk perusahaan. Sebenar - nya pendapatan adalah hasil keseluruhan proses / operasi . perusahaan. Penggnnaan saat penjualan sebagai daser penca- tatan pendapatan pada pelbagai perusahaan iridustri tidak berarti bahwa pendrsp^tan seraata-mata timbul dari dan saat !enjualan .

  Hal tersebut biasanya tidak terd^pet ukuran obyektip untuk ^-nentukan nilai pendapatan eebelum saat penjualan. Dapat a.xemukakan juga, bahwa definisi mengenai pertambahan aktiva netto perusahaan menganut 'inflow concept'. Hal ter- sobut berarti titik bera t ditekankan pada jumlah aktiva yang diterima perus&haan sebagai hasil penukaran.

  b. Sebagai Peny^rahan Barang atau Jasa kepada Langganan.

  Dalam hal ini pendapatan dinyatakan sebagai jlmlah uang atas produk atau jasa yang diserahkan perueaha- an kepada para langganan sel#ma masa tertentu. Dapat dijeiaskan di jsini, bahwa definisi tersebut menganut

  'out flow concept*. Hal tersebut berarti bahwa, titik berat ditekankan pada adanya sejumlah produk atau jaea yang dise­ rahkan perusahaan keftada para langganan. c* Sebagai Produk Perusahaan*

  Pendapatan (iapat dinyatakan sebagai produk per usrhaan yang dihas^lkan selama masa tertentu. .rrfceda dengan definisi seuelumnya, olen k-rena definisi

  'n* lirbih bersifat netral.d; dalam arti rnenetapkan berapa umlah pendapatan yang harus dicatat ataupun waktu penca - ir. tannya. Pendapatan perusahaan selama ;na6a tertentu meru­ pakan jumlah nilai tukar produk perusahaan. Siklus ponda - jv'itan dalam perusahaan dapat n:eliputi periode yang pan

  ■

  i'- igKal per^iulaannya kurang jelas, tetapi seringkali di

  • i\ i,oj> mulai pada $aat terdapatnya usul memproduksi.

  . l-Uus pendapatan tersebut berarti dapat dimulai dari sa- nt adanya usul memproduksi tersebut, kemudian diteruskan dengan penyirapanan, distribusi / penjualan sampai akhir masa jaminan y3ng mungkin diberikan oleh perusahaan. Oleh karena itu polaporan pendapatan dilakukan pada suatu tahap/ tahap-tahap tertentu dari siklus tersebut.

  ? • I'nsur-unsur pendafratan Unsur-unsur pendapatan periode tertentu dianggap

  'irncakup sCluruh perubahan positip aktiva netto perusaha­ an di luar tr.-insaksi modal (penyetoran/penarikan). Akan te- t.-pt dalam ponyajiannya harus diadakan pemisahan antara pendapatan dan kegiatjan utama dengan pendapatan non utama tui'-upun yang luar biasia. dalam Prinsip Akuntansi Indonesia dianjurkan dalam ben~ tuk 'all - inclusive1, Hal tersebut berarti bahwa seluruh unsur pendapatan akan tercakup dalam perhitungan rugi-laba, dengan catatan bahvra laba luar biasa akan disajikan sete - lah jumlah rugi-laba operasi yang lazim. ienyajian rugi-laba dimaksud raenurut Prinsip Akuntansi In­ donesia dapat diikhtisarkan sebagai berikut : a. Harus memuat secara terperinci unsur-uneur dari ha- sil dan biaya.

  b. Dapat disueun dalam bentuk urutan k e b a w a h (etafel) atau bentuk skontro.

  c. Harus dipisdhkan antara hasil 4ari usaha utama dengan hasil usaha lain-lain serta hasil luar b i a sa^l Pengukuran pendapatan

  Pendapatan dlukur berdasarkan nilai tukar produk S^ng berupa barang atau jasa yang telah dihasilkan oleh perusahaan.Atau dengan perkataan lain. Berdasarkan jumlah uang yang nantinya diterima dan transaksl pertukaran.

  Hal tersebut berarti adanya pengiriraan barang-barang atau penyerahan jasa yang dijual. Mungkin pula terdapat retur penjualan atau potongan-potongan lain atas harga faktur, yjng akan dikurangkan dari jumlah pendapatan yang bersang- iiutan, dengan pengecualian rugi karena piutang tak tertagih.,

  I.ugi tersebut oebenarnya merupakan pengurangan harga faktur, tetapi laziranya penghapusan piutang dianggap sebagai unsur beban usaha.

  _______________ ___ l •^Ikatan Akuntan Indonesia, op cit, hal. 12.

  2<f

  25 5 . P e n g a k u a i L . . P e n d p p a t a n

  Pengertian pengakuan pendapatan dalam akuntansi rae- llputi pengakuan, bahwa perusahaan telah memproduksi ba - rang-barang / jaea ekonomi tertentu serta nilai produk tersebut sudah dapat ditetapkan. oleh karena itu untuk tujuan pencatatan dan pelaporan da­ lam akuntansi, diperlukan pembatasan yang jelas tentang kapan suatu pendapatan diakui sebagai pendapatan.

  Perusahaan dapat memilih satu dari tahapan proses penciptaan barang-barang dan jasa sebagai saat diakuinya pendapatan. Saat diakuinya pendapatan tersebut bervariasi, dulai dari saat bat’ang-barang dan jasa tersebut selesai ciiproduksi sampai dengan diterimanya uang yang berasal da­ ri penjualan tersebut.

  Berdasarkan ' crucial /critical event concept 1, maka pen- dopatan diakui / dilaporkan / dicatat pada saat tertentu, yakni bilamana kegiatan ekonomi yang penting atas proses penyediaan barang-barang / jasa sudah terpenuhi, serta terdapat ukuran obyektip atas hasil kegiatan tersebut.

  i

  Kedua persyaratan di atas dipenuhi pada tingkatan ttivitas berbeda untuk kasus yang berbeda. Pada suatu ka- sus tertentu titik kritis (critical event) tersebut meru - pakan saat pengirim&n produk. Sedangkan pada kasuB lain persyaratan-persyaratan di atas dipenuhi pada saat selesai' produksi atau mungkin pada saat penerimaan kas dari lang - ganan. Oleh karena itu, secara konkriV pengakuan pendapat-

  26

  an. dapat dinkjii pada seat masih dalara mc.sa produksi, sele- sai produksi, saat penjualan serta pada saat peinbay&ran iiterima dari pembeli. i'oda prinsipnya pelaporan haruslah tidak boleh diantisi - oftoikan, hal tersebut dapat dikemukakan demikian ;

  Penjualan, pend.'ipatan dan hasil tidak boleh diantisi - pasikan atau fcecara materiil dinyatakan terlampau be - ear atau terldmpau kecil. uengan demikian maka harus diadakan cut * off yang seiaestinya pada awal dan akhir masa atau masa-inasa yang bersangkutan.12

  Prinsip ini tnengatur cara penetapan pendapatan berkala yang d' pat mernenuhi kebutuha n penyusunan lnporan yang tepat p*da waktunya. Prinsip tersebut menghendaki akan pcnilaian

  .ecara konservatif atas maaa-rnasa yang belum pasti, serta ■i.t ncakup cara-cara pelaksana;-n cut - off yang teratur dan konsisten.

  Cut - off taerupakaU istilah yang akan menirobulkan persoal- an yang sulit dalanj membukukan penjualan,yaitu kebutuhan inainis^hkan dua peristiwa. Dua peristiwa tersebut meliputi persetujuan jual-beli dan penyerahan produk yang diperjual tTjlikan.

  Peristiwa tersebut di atas seringkali terjadi pada fjaat dan tempat yan£ berlainan, serta dengan bukti-bukti yang berlainan pula* i;edua peristiwa di ^tas harus dilaporkan dalam laporan ke- ua-i^an pada periode tahun buku yang sama. Adopun tujuannya

  1

  2 Ikatfm Akuhtan Indonesia, op clt, hal. 32.

  ^7

  adalah agar (Vapat dipertemukan secara tepat antara penda - patan dan biaya dari produk yang bersan^kutan sesuai de­ nari matchingof Revenue and cost concept. 1'enyimpangan yang: sering terjadi ialah bahwa kedua peris - t^wa itu dibukukaji dalara periode t.ihun buku yang berlainan atau dengan kata lain tidak dipertemukan (matched) dalam periode tahun buku yang sama.

  Menurut konsep raemperteaukan pendapatan dan biaya, :naka biaya-biaya yang dibebankan pada suatu periode skun - tanni haruslah hanyo biaya-biaya yang dipergunakan untuk memperoleh pendapatan pada periode yang saraa. Asumsi ini menganggap bahwa ada hubungan sebab akibat antara biaya dan pendapatan serta hubungan antara pendapatan don biaya tersebut dapat ditetapkan.

  Uilam praktek, tidftk semua biaya dapat dihubungkan langsung dengan pendapatan yang dihasilkannya. Guna raengatasi hal ini, biasanya biaya tersebut dibebankan antara biaya lang- sung dan biaya tidak langsung#

  Biaya-biaya langsung dapat diidentifikssikan dengan

  • produk dan akan dibebankan sebagai biaya pada saat-yang t^ma dengan penjualan produk tersebut serta hal ini tampak dalam harga pokok penjualan. Sedangkan biaya-biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara langsung di­ hubungkan dengan prbduksi barang atau jasa, rnisal biaya udministrasi dan penjualan dibebankan sebagai biaya pada saat terjadinya, Perbedaan kedua biaya tersebut di atas,

  28

  yaitu toiayd langsung dihubungkan dengan produk, dan biaya tidak l&ngsung dihubungkan dengan waktu.

  Berdasarkan faktur penagihan, raaka penjualan akan dinaikkan dari yang semestinya, bilamana fak - tur penagitoan telah dibukukan pada 6uatu periode' tahun buku, sedangkan faktur tersebut baru akan di- eerahkan bersamaan dengan penyerahan produk pada periode tahun buku berikutnya. Demikian pula seba - liknya penjualan akan direndahkan dari yang semes­ tinya, bilafnana produk yan& diperjual-belikan telah diserahkan, namun faktur penagihannya baru dibuku - kan ptida periode tahun buku berikutnya,

  Dengan mfcnaikan / menurunkan pelaporan penjual­ an dan demikian pula pendapatan, maka akhirnya mem- pengaruhi pelaporan laba akan naik / turun dari dan ke lain masa,bila cut - off tidak dilaksanakan se­ cara teratur dan konsisten. Berikut ini akan diuraikan beberapa raetode pengaku­ an / pelaporan pendapatan :

  Acapkali pendapatan baru diakui setelah saat penjualan dilakukan atau dengan kata lain pada saat ditetimanya pembayaran per kas# Pencntatan pendapatan baru dilakukan pada saat penerimaan pembayarannya, vfalaupun barang atau

  29 jasa tej.ah diserahkan sebeluranya.

  Keberatan p^aktek tersebut disebabkan karena menyim- pang daripada falsafah, bahwa pendapatan harus di- alokasikan j$ecara sistimatis pada periode dimana pendapatan itu dihasilkan.

  The Accounting Principle Board dalam opininya no. 10 menekankan demikian ; .... revenue should ordinarily be accounted for at the time a transaction is completed, with appropriate provision for uncollectible accounts; and in the ab­ sence of circupitance where the sale price is not rea­ sonable assured, ....16

  Jadi penggunftan saat pertukaran sebagai hal yang la- zim dalam pengakuan pendapatan. Tetapi penundaan pe- laporan pendapatan sampai saat penerimaan kas dapat dibenarkan, tyila tidak terdapat dasar cukup untuk penentuan ko^ektibilitas dari piutang dagang. Atau dengan kata lain, bahwa jumlah penyieihan atas piutang ragu-<ragu tidak dapat diperkirakan.

  Dengan demikian tidak ada kepastian mengenai 1 va­ lue 1 aktiva yang diterima Bebagai pertukaran produk yang diserahkan. Selain itu adanya tarabahan tambahan biaya yang muhgkin terjadi akan sulit ditaksir de­ ngan cukup baik. Jadi hanya dalam keadaan yang tidak pasti sajalah cara pengakuan pendapatan yang demikian dapat di- terapkan.

  _____________ i ^Eldon. S. Hendriksen, op cit, hal. 191 - 192.

  30 Wetode pengakuan pendapatan pada saat pene -

  rimaan kas, acapkali aipraktekan oleh perusahaan yang menjual alat-alat berat, dengan si6tini ci- cilan jangka panjang. Hal tersebut di kareriakan adanya kpmungkinan-keinungkinan pembatalan tran - saksi penjualan dan bahwa hak atas barang baru berpindah setelah perabeli membayar penuh, iielain itu kemurlcklnan adanya jaminan pemeliharaan yang harus diberikan oleh penjual selama jangka waktu tertentu.

  Bilamapa dengan penjualan tersebut sangatlah rumit untuk menentukan value 1 piutang yang * timbul, maka pada saat penyerahan barang perki - raan 'piutang dagang ' akan didobet, eedang per- kiraan lawan yakni perkiran ' persediaan 1 dan ' laba bruto yang ditangguhkan 1 akan dikredit.

  Perkiraan yang disebut terakhir akan disajikan sebagai rekening off set atas piutang dagang da­ lam neraca.

  i

  • Pada saat penerimaan kas, di samping mencatat kas debet dan meng-kredit ' piutang dagang f, maka dilakukan pula pembebanan ke rekening 1har­ ga pokok penjualan* dan f laba bruto yang di tangguhkan 1•

  Sejumlah yang sesuai dengan perbandingan kedua i perkiraan ini dalam transaksi penjualan, dan pada s a a j t i n i . j < oej ' p< -J u ; l a n ' a k a n d i k r e d i t f s e f t a t f a i p e r k i r a p n l a w a n .