OPTIMASI PREPARASI NANOPARTIKEL EMAS (AuNPs) TERBUNGKUS PAMAM Dendrimer GENERASI 4 - e-Repository BATAN

  PROSIDING

  ISSN : 2087-9652 PRR-BATAN

  PERTEMUAN ILMIAH RADIOISOTOP, RADIOFARMAKA, SIKLOTRON DAN KEDOKTERAN NUKLIR 8 - 9 November 2013 Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre Siloam Hospitals Semanggi - Jakarta Advanced Development of Radiopharmaceuticals, Molecular Imaging and Targeted Radionuclide Therapy Advanced Development of Radiopharmaceuticals, Molecular Imaging and Targeted Radionuclide Therapy BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA

  GEDUNG 11, KAWASAN PUSPIPTEK, TANGERANG SELATAN, BANTEN TELP/FAX : (021) 756 3141 email : prr@batan.go.id

  PKNI

PKBNI PRR-BATAN

  ISSN : 2087-9652 Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2013

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat, karunia dan hidayahNya sehingga prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir 2013 ini dapat disusun dan diterbitkan sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan oleh panitia. Seluruh makalah yang ada dalam prosiding ini merupakan kumpulan makalah yang telah lolos proses seleksi yang dilakukan tim reviewer dan telah disampaikan dalam kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan 2013 yang diselenggarakan pada tanggal 8

  • – 9 Nopember 2013 di Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre (MRCCC) Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta. Prosiding ini dimaksudkan untuk menyebarluaskan informasi berupa kajian dan hasil-hasil penelitian dan pengembangan di bidang radioisotop, radiofarmaka dan siklotron serta aplikasinya dalam bidang kesehatan maupun kedokteran nuklir di Indonesia. Sesuai dengan tema Pertemuan Ilmiah Tahunan 2013 “Advanced Development of Radiopharmaceuticals, Molecular Imaging and Targeted Therapy”, diharapkan prosiding ini dapat menjadi media bagi para peneliti, pemikir, pemerhati kesehatan untuk saling bertukar ide dalam perkembangan bidang kesehatan untuk mencapai kemandirian bangsa. Prosiding ini tentu saja tidak luput dari kekurangan, namun dengan mengesampingkan kekurangan tersebut, terbitnya prosiding ini diharapkan dapat membantu para peneliti, pemikir dan pemerhati kesehatan dalam mencari referensi dan menambah motivasi untuk melaksanakan penelitian dan pengembangan di bidang radioisotop, radiofarmaka, siklotron dan kedokteran nuklir.

  Jakarta, Desember 2013 Tim editor i

  ISSN : 2087-9652 Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2013

  

PENASEHAT

  Prof. DR. Dr Johan S Masjhur, SpPD-KEMD, SpKN (PKNI/PKBNI) Dr. A Hussein S Kartamihardha, SpKN, MHKes (PKNI/PKBNI) DR. Abdul Mutalib (Universitas Padjajaran)

  

PENGARAH

  Dra. Siti Darwati MSc (PRR-BATAN) Dr. Trias Nugrahadi, SpKN (PKNI/PKBNI)

TIM EDITOR

  Dr. Basuki Hidayat, SpKN (RSHS-Bandung) DR. Rohadi Awaluddin (PRR-BATAN) DR. Martalena Ramli (PRR-BATAN) Drs. Hari Suryanto, M.Sc (PRR-BATAN) Dr Resnaldy, SpKN (PKNI/PKBNI)

  

Prosiding

  Fath Priyadi, V. Yulianti Susilo, Wira Y. Rahman ii

  ISSN : 2087-9652 Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2013

  

LAPORAN KETUA PANITIA

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

  Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas ijin-Nya Pertemuan Ilmiah Tahunan Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2013 ini dapat terwujud. Penyelenggaraan Pertemuan Ilmiah Tahunan ini merupakan kolaborasi antara Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka -

  BATAN dan PKNI/PKBNI dengan mengangkat tema : ”Advanced Development of Radiopharmaceuticals, Molecular Imaging and Targeted Radionuclide Therapy”. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan informasi perkembangan terbaru mengenai radiofarmaka, molecular imaging, dan targeted radionuclide therapy, meningkatkan intensitas interaksi antara pelaku kegiatan litbang di bidang radioisotop, radiofarmaka, dan siklotron dengan para klinisi Kedokteran Nuklir serta mitra industri, sehingga terbentuk kegiatan yang saling bersinergi dari tahap litbang sampai pada tahap pemanfaatannya secara luas khususnya dalam bidang kedokteran nuklir. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Kedokteran nuklir saat ini merupakan salah satu pelayanan kesehatan yang berperan penting dibidang kesehatan dan kedokteran di Indonesia yang dibuktikan dengan adanya peningkatan penggunaan modalitas diagnosis dan terapi di pusat pelayanan kedokteran nuklir beberapa rumah sakit di Indonesia baik rumah sakit pemerintah maupun swasta. Pertemuan ilmiah tahunan 2013 ini dihadiri kurang lebih 200 orang dengan acara yang mencakup plenary session berupa presentasi dari keynote speaker yang berasal dari dalam maupun luar negeri, workshop dan presentasi secara oral dari peserta penyaji serta diskusi yang diikuti oleh lembaga litbang, mitra pengguna/rumah sakit maupun mitra industri, akademisi serta pengambil kebijakan. Besar harapan kami kegiatan Pertemuan Ilmiah Tahunan ini dapat berlanjut untuk masa yang akan datang. Akhir kata, kami mohon maaf apabila ada kekurangan dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

  Ketua Panitia Pelaksana Didik Setiaji iii

  ISSN : 2087-9652 Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2013

  

KATA SAMBUTAN

KEPALA PUSAT RADIOISOTOP DAN RADIOFARMAKA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

  

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya

sehingga acara Pertemuan Ilmiah Tahunan Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran

Nuklir Tahun 2013 dapat dilaksanakan dengan baik sampai dengan terbitnya prosiding. Kami

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Tim Editor dan semua pihak yang terlibat

dalam penyelesaian prosiding ini.

Kami berharap prosiding ini dapat digunakan sebagai dokumentasi karya ilmiah para peneliti dan

praktisi dalam bidang kesehatan khususnya kedokteran nuklir yang telah dipresentasikan pada

Pertemuan Ilmiah Tahunan Radioisotop, Radiofarmaka, siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2013

pada tanggal 8

  • – 9 Nopember 2013 di Mochtar Riady Comprehensive Cancer Centre Siloam Hospitals Semanggi, Jakarta. Pertemuan ilmiah ini mengangkat tema

  “Advanced Development of

Radiopharmaceuticals, Molecular Imaging and Targeted Therapy” dengan melibatkan para peneliti

dari Pusat Radioisotop Dan Radiofarmaka (PRR) dan beberapa Satker dilingkungan BATAN maupun

perguruan tinggi, para praktisi kedokteran nuklir serta pembicara tamu dari luar negeri yaitu

  USA/Korea, Singapura, China dan Australia.

  

Harapan kami semoga prosiding ini dapat dijadikan referensi bagi berbagai pihak terutama para

peneliti, pemikir dan pemerhati kesehatan dalam penelitian dan pengembangan radioisotop,

radiofarmaka dan siklotron, serta aplikasinya dalam bidang kedokteran nuklir sehingga dapat

meningkatkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat luas.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

  Kepala Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka Dra. Siti Darwati, M.Sc

  iv

  ISSN : 2087-9652 Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2013

  

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................................. i

Penasehat, Pengarah, Tim Editor .................................................................................................. ii

Laporan Ketua Panitia ...................................................................................................................

  iii

  

Kata Sambutan Kepala Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka .................................................... iv

Daftar Isi ......................................................................................................................................... v

Optimising Radiation Safety Practices in Nuclear Medicine Departement : ...............................

  1

  a Study From Australian Hospital Nur Rahmah Hidayati 90 90 Unjuk Kerja Kolom Generator Sr/ Y Berbasis Fasa Diam Alumina ..........................................

  11 Sulaiman, Adang H.G., Karyadi, Sri Aguswarini, A. Mutalib, Gatot S.

  Penggunaan Ra-223 Dalam Targeted Alpha Therapy untuk Kanker Prostat ...............................

  17 Hilary Reinhart Identifikasi Radionuklida Hasil Iradiasi Ytterbium Alam ..............................................................

  26 Menggunakan Spektrometer Gamma Triani W., Endang S., Umi NS., Triyanto, Sunarhadijoso S.

  Simulasi Dosis Radial Sumber Brakiterapi Iridium-192 Tipe H-01 ...............................................

  33

  dengan Menggunakan MCNPX 2.6.0 Anik Purwaningsih Penatalaksanaan Kesehatan untuk Pekerja Radiasi .....................................................................

  39

  yang Menerima Dosis Berlebih Suhaedi Muhammad, Rr.Djarwanti, RPS, Rimin Sumantri Elektroplating Nikel pada Keping Emas .................................................................................................

  44 untuk Produksi Radioisotop Cu-64 Menggunakan Cyclotron Herlan Setiawan, Cahyana A, Daya Agung, M Subechi, Hotman L, Sriyono, Wira YR Produksi Renium-188 Menggunakan Bahan Sasaran Tungsten Alam dan Diperkaya ................

  51 Indra Saptiama, Herlina, Hotman Lubis, Sriyono, Hambali 18 Kajian Keselamatan pada Pengawasan Proses Produksi FDG ...................................................

  59

  di Rumah Sakit Kanker Dharmais Rr.Djarwanti RPS, Rohmansyur, Hadirahman, Uteng, Herta, Nurhuda 32 - Sintesis dan Uji Stabilitas Senyawa Nukleotida Bertanda [ P]ATP .........................................

  64

  γ Wira Y Rahman, Endang Sarmini, Herlina, Triyanto, Hambali, Abdul Mutalib, Santi Nurbaiti Optimasi Preparasi Nanopartikel Emas (AuNPs) ..........................................................................

  70 Terbungkus PAMAM Dendrimer Generasi 4

  Anung Pujiyanto, Herlan Setiawan, Mujinah, Hotman Lubis, Dede K, Adang Hardi G, Rien Ritawidya, Abdul Mutalib

  v

  ISSN : 2087-9652 Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2013

  Validasi Parameter Medan Gaya Program ChemBio3D 11.0 ....................................................... 99m

  78

  untuk Disain Molekuler Senyawa Kompleks Radiofarmaka Tc Maiyesni

  vi

  Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir

  ISSN : 2087-9652 Tahun 2013

  

OPTIMASI PREPARASI NANOPARTIKEL EMAS (AuNPs) TERBUNGKUS

PAMAM Dendrimer GENERASI 4

  1

  

1

  1

  1

  1 Anung Pujiyanto , Herlan Setiawan , Mujinah , Hotman Lubis , Dede K ,

  1

  1

  2 Adang Hardi G , Rien Ritawidya , Abdul Mutalib

  Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka- BATAN

Kawasan PUSPIPTEK Serpong, Tangerang Selatan

  • 1

2 Fakultas Matematika dan IPA Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang

  

ABSTRAK

  

OPTIMASI PREPARASI NANOPARTIKEL EMAS (AuNPS) TERBUNGKUS PAMAM DENDRIMER

GENERASI 4.Deteksi dini adalah salah satu pencegahan penyakit kanker menjadi berkembang ke

stadium lanjut Computed tomogrphy (CT) Scan atau terkadang disebut juga CAT Scan dapat

digunakan untuk mendeteksi dini adanya kanker pada jaringan tubuh . Penggunaan senyawa

pengkontras nanopartikel emas (AuNPs) terbungkus PAMAM dendrimer G4 salah satu alternatif

meningkatkan kinerja CT Scan karena AuNPs dapat berfungsi sebagai pencitraan juga sebagai

terapi. Pembuatan nanopartikel emas (AuNPs) terbungkus PAMAM dendrimer G4 dapat dilakukan

dengan cara bottom up yaitu mereaksikan HAuCl 4 dengan PAMAM dendrimer G4 . Kemudian, direduksi dengan sodium borohidrida (NaBH 4 ). Berbagai penelitian jumlah konsentrasi HAuCl 4 yang

digunakan untuk pembuatan AuNPs terbungkus PAMAM dendrimer G4 masih rendah, sulit

mendapatkan hasil pencitraan yang sama dengan senyawa pengkontras iodium. Hasil penelitian

menunjukkan penggunaan 2 ml HAuCl 4 0.025 M dan 3 ml PAMAM dendrimer G4 0,014 M terbentuk

AuNPs terbungkus PAMAM dendrimer G4 merupakan kondisi yang optimal.Hal ini ditunjukkan dari

karakterisasi spektro UV/Vis yang menghasilkan serapan maksimum pada 280 nm serta hasil analisa

TEM (Transmission Electron Microscope) yang menunjukkan hasil dibawah ukuran cavity interior

PAMAM dendrimer G4 yaitu 4 nm. Kata kunci : Nanopartikel emas (AuNPs), PAMAM dendrimer G4, CT Scan

  

ABSTRACT

OPTIMIZATION OF PAMAM dendrimer GENERATION

  4 ENCAPSULATED GOLD

NANOPARTICLES (AuNPS PREPARATION). Early detection is one of the cancer prevention to

growth developed to an advanced stage Computed tomographY ( CT ) scan or sometimes also called

a CAT scan can be used to detect early the cancer in body tissues . The use of G4 PAMAM dendrimer

gold nanoparticles as contrast is one of the alternatives to improve the performance of the CT Scan.

The synthesis of G4 PAMAM dendrimer gold nanoparticles ( AuNPs ) can be conducted through

bottom-up method using reacted between HAuCl4 and G4 PAMAM dendrimer .Then, it was reduced

with by sodium borohydride ( NaBH4 ) . The Various studies of the amount HAuCl4 concentration

used for synthesis G4 PAMAM dendrimer AuNPs are very difficult to get the same as iodine as

contrast agent The results showed the use of 2 ml of 0.025 M HAuCl4 and 3 ml PAMAM G4 0.014 M

dendrimer can generate G4 PAMAM dendrimer AuNPs The result showed the Spectrophotometer

UV / Vis characterization having maximum absorption at 280 nm,the analysis of the TEM (

Transmission Electron Microscope ) showed results below the interior cavity size of the G4 PAMAM

dendrimer 4 nm .

  Key words : Gold Nanoparticels (AuNPs), PAMAM dendrimer G4, CT Scan Anung Pujiyanto , Herlan Setiawan , Mujinah, Hotman Lubis, Dede K, Adang Hardi G,

  70 Kemampuan AuNp memberikan pencitraan sangat dipengaruhi ukuran, bentuk, permukaan kimia AuNp. Oleh karena itu, peranan stabilisator dalam menjaga ukuran dan bentuk nanopartikel agar tidak teragregasi sangat penting. Dendrimer suatu makromolekul nano yang berbentuk globular adalah salah satu stabilisator yang dapat digunakan untuk menjaga stabilitas ukuran dan bentuk nanopartikel. Dendrimer memiliki tiga dasar komponen dalam strukturnya, yaitu I. inti (core), II. bagian dalam (interior) kulit (generasi) yang terdiri dari unit percabangan yang berulang, dan gugus fungsional pada permukaannya [10]. Jenis dendrimer yang banyak digunakan untuk penelitian medis

  γ=412 Kev) cocok untuk pencitraan maupun dosimetri [9].

  Seiring dengan perkembangan zaman nanopartikel emas (AuNPs) telah banyak dikembangkan dan digunakan sebagai pengganti senyawa pengkontras berbasis iodium, penggantian ini berdasarkan nomor atom emas yang lebih besar daripada iodium ( Emas : 97 , iodium :53) dan kerapatan elektron emas lebih tinggi dari iodium yaitu pada 100 keV emas mempunyai kerapatan

  Karakter nanopartikel emas lainnya yang menjadi pertimbangan utama untuk dikembangkan adalah kecenderungannya cukup tinggi untuk masuk ke pembuluh darah tumor. Selain itu sifat radioaktif dari Au-198 (ß max = 0,96, MeV; t ½ = 2,7 d) dan Au-199 (ß max = 0,46 MeV; t ½ = 3,14 d) yang sesuai untuk digunakan dalam aplikasi radioterapi dan energy emisi gamma yang dimiliki Au-198 (

  sehingga AuNPs memberikan kemampuan kontrast yang lebih besar dibandingkan senyawa iodium [5,6]. Kelebihan lain dari AuNPs untuk senyawa pengkontras ialah AuNPs mempunyai sifat kimia dan fisika yang unik terutama sifat elektronik, optik, magnetic, struktural dan thermal yang sebagian besar sangat ditentukan oleh ukuran, bentuk, permukaan kimia atau keadaan agregasi nanopartikel emas itu sendiri [7,8]. Sifat-sifat ini memiliki prospek yang baik dan sangat menjanjikan untuk pelayanan kesehatan terkait dengan nanomedicine yang berhubungan dengan diagnosa dan terapi penyakit, seperti pencitraan di tingkat sel (cellular imaging), diagnosa penyakit di skala proses biokimia atau molekul (molecular diagnosis) dan terapi yang terarah serta spesifik (targeted therapy).

  g

  2

  sedangkan iodium 1.94 Cm

  g

  2

  5.16 Cm

  keterbatasan pada proses pencitraannya hanya sampai ditingkat anatomi, tidak sampai ditingkat molekuler atau seluler. Keterbatasan ini dikarenakan penggunaan senyawaan pengkontras pada CT scan adalah senyawa pengkontras iodium yang mempunyai waktu tinggal di aliran darah tubuh sangat singkat, cepat sekali keluar melalui ginjal menuju urin, akibatnya waktu untuk pencitraan (imaging) juga sangat singkat, selain itu senyawa pengkontras iodium dapat memberikan effek toksisitas, karena memiliki komponen yang hiperosmolaritas [4].

  scan sampai saat ini masih mempunyai

  disebut juga CT Scan merupakan suatu alat pencitraan medis yang dapat membantu dokter untuk mendiagnosis suatu kondisi seorang pasien,dimana data tersebut dapat digunakan untuk mendeteksi dini adanya kanker pada jaringan tubuh, akan tetapi CT

  tomography (CT) Scan atau terkadang

  metabolisme suatu sell [2,3] . Computed

  molecular probe untuk mendeteksi aktivitas

  Deteksi dini adalah salah satu pencegahan penyakit kanker menjadi berkembang ke stadium lanjut. Berbagai riset menunjukkan sepertiga kematian akibat kanker bisa dihindari melalui pencegahan dan sepertiga lainnya melalui deteksi dini dan pengobatan [1]. Salah satu cara deteksi dini kanker menggunakan cara non invasif melalui teknologi ”molecular imaging”, dimana molecur imaging adalah gabungan teknologi pencitraan dengan

  • 1

  71 PENDAHULUAN

  ISSN : 2087-9652 Anung Pujiyanto , Herlan Setiawan , Mujinah, Hotman Lubis, Dede K, Adang Hardi G,

  Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2013

  • 1

  Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2013

  Tata Kerja Pembuatan HAuCl 4 dari emas foil dan pembuatan PAMAM dendrimer G4

  0.002 M . Kemudian, larutan diaduk selama 30 menit selanjutnya ditambahkan 20 µl NaBH4 0,2 M dan dilakukan pengadukan selama 24 jam , selama proses pengadukan erlenmeyer yang berisai campuran larutan dibungukus dengan almunium foil. Pengerjaan diatas diulangi dengan konsentrasi HAuCl

  4

  Kedalam erlenmeyer 250 ml dimasukkan 4.5 ml PAMAM dendrimer G4 0,0014 M lalu diaduk dengan menggunakan strirer, setelah itu ditambahkan 0,5 ml HAuCl

  Pembuatan nanopartikel emas terbungkus PAMAM dendrimer G4

  PAMAM G4 yang digunakan diperoleh dari Sigma-Aldrich berupa larutan tak berwarna dengan konsentrasi masing- masing 5% dan 10% b/b dalam pelarut metanol. Larutan PAMAM dibuat dengan menimbang larutan PAMAM dan dilarutkan dalam aqua bidestilasi, sehingga diperoleh konsentrasi PAMAM 0,0014 M. dan 0.014 M menggunakan spektrometer UV/VIS .

  dan HAuCl 4 0,5 M.

  4 0,002 M, 0,025 M,

  3 kali menggunakan aqua bidest 10 mL. Kemudian, kisatan dilarutkan dengan 5 ml air demin . Kemudian, dari larutan tersebut dibuat larutan HAuCl

  C setelah semua emas terlarut selanjutnya dikisatkan Setelah itu dilakukan pencucian dan pengisatan sebanyak

  o

  dipanaskan pada suhu kurang lebih 80

  3 ) , larutan

  Ditimbang 500 mg emas selanjutnya emas foil dimasukkan kedalam gelas piala 100 ml .Kemudian ditambahkan 10 ml larutan aqua regia (HCl:HNO

  strirer, Spektrometer UV/Vis JascoV-550 , Transmission Electron Microscopy (TEM).

  ISSN : 2087-9652 Anung Pujiyanto , Herlan Setiawan , Mujinah, Hotman Lubis, Dede K, Adang Hardi G,

  hotplate cole palmer yang dilengkapi oleh

  adapun emas foil yang digunakan dari PT Aneka Tambang dengan kemurnian 99 %. Alay-alat yang digunakan diantarnya

  3 ) berasal dari merk

  dan asam nitrat (HNO

  4 ) , sedangkan asam klorida (HCl)

  Zat kimia yang dipakai dengan tingkat kemurnian p.a buata sigma aldrich diantaranya Poly)amidoamine generasi 4 (PAMAM G4) serta natrium borohidrat (NaBH

  BAHAN dan TATA KERJA Bahan dan Peralatan

  persatuan berat iodium [5]. Pada penelitian akan dilakukan optimalisasi kemampuan PAMAM dendrimer membungkus AuNp diharapkan dari penelitian ini bisa diperoleh Nanopartikel emas berbungkus pamam dendrimer yang bisa digunakan sebagai senyawa pengkontras CT scan.

  Unit (HU) nanopartikel emas hanya 2.7

  digunakan untuk pembuatan AuNPs terbungkus PAMAM dendrimer masih rendah (dibawah 0,002 M), dimana dengan jumlah konsentrasi yang rendah sulit akan sulit untuk mendapatkan hasil pencitraan yang sama dengan senyawa pengkontras iodium. Hal ini disebabkan nilai Hounsfiled

  4 yang

  Dari beberapa penelitian[9,14,15] menunjukkan bahwa pembuatan nanopartikel emas berbungkus PAMAM dendrimer jumlah konsentrasi HAuCl

  saat ini poli(amidoamine) (PAMAM) dendrimer , hal ini disebabkan PAMAM sangat mudah larut dalam air , ukurannya dapat dikontrol, serta bagian dalam (interior) PAMAM dendrimer dapat menjebak atau membungkus AuNPs sehingga stabilitas AuNPs terjaga dan tidak teragregasi sedangkan gugus amina yang terdapat pada bagian luar PAMAM dendrimer dapat dikonyugasikan dengan molekul target seperti antibodi monoklonal yang dapat memberikan potensi untuk agen pencitraan yang sangat spesifik [11- 13].

  72

  4 0,025 M, 0,5 M dan PAMAM dendrimer G4 0,014 M.

  • dengan gugus amina yang terdapat pada permukaan dan didalam PAMAM dendrimer G4 tidak terjadi sehingga ion Au
    • ) : Terjadi agregate
    • ) : Terjadi agregate

  4 ditunjukkan Tabel 2.

  cukup tinggi ialah terjadinya protonisasi gugus NH

  2 yang terdapat pada permukaan

  PAMAM dendrimer G4 [16], adanya protonisasi mengakibatkan ikatan koordinasi antara ion AuCl

  4

  3+ akan teragregasi.

  Sedangkan dengan mengencerkan HAuCl

  4

  dan PAMAM dendrimer G4 diharapkan nanopartikel emas (AuNPs) dapat terbungkus PAMAM dendrimer G4. Hasil pembentukan AuNPs terbungkus PAMAM dendrimer G4 ditampilkan pada Gambar 2 dan Jumlah volume dan konsentrasi HAuCl

  4

  dan PAMAM denrimer G4 serta NaBH

  Gambar 2. nanopartikel emas terbungkus PAMAM dendrimer G4 dengan Formula 2A, 2B dan 2C

  Pada Gambar 2 terlihat bahwa pembuatan nanopartikel emas (AuNPs) terbungkus PAMAM dendrimer G4 menggunakan parameter Tabel 2 tidak terbentuk aggregate . Hal ini menunjukkan ion AuCl

  • berikatan koordinasi terlebih dahulu dengan amina tersier pada bagian dalam PAMAM dendrimer G4 adanya ikatan koordinasi ini memudahkan proses terbungkus nanopartikel oleh PAMAM dendrimer G4 [17] pada waktu reduksi ion Au

  4

  3+

  menjadi AuNPs oleh NaBH 4 . Karakterisasi pembuatan nanopartikel emas terbungkus PAMAM G4 menggunakan spektrometri UV/Vis ditampilkan pada Gambar 3,terlihat spektrum UV dari HAuCl

  4 mempunyai

  serapan yang maksimun pada panjang gelombang ± 299 nm.

  2A

  2B

  2C

  1A

  4 yang

  untuk bereaksi dengan PAMAM dendrimer G4 0.014 M .

  Dampak dari konsentrasi HAuCl

  up , yaitu mereaksikan HAuCl 4 dengan

  Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2013

  ISSN : 2087-9652 Anung Pujiyanto , Herlan Setiawan , Mujinah, Hotman Lubis, Dede K, Adang Hardi G,

  73 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 1. Pembentukan reaksi tidak sempurna pada pembuatan nanopartikel emas terbungkus

  PAMAM dendrimer G4 Tabel 1. Jumlah volume dan konsentrasi HAuCl 4 ,PAMAM dendrimer G4 yang digunakan pada Gambar 1 Gbr

  • *) Vol HAuCl
  • 4 (µl)

      Kons HAuCl 4 (M) Vol PAMA

      M G4 (µl) Kons PAMA

      M G4 (M) Pen gam atan

      1A 20 0,5 1000 0,014 ***)

      1B 20 0,5 1000 0,014 ***) Keterangan :

      Pembuatan Nanopartikel emas terbungkus PAMAM dendrimer G4 pada penelitian ini dilakukan dengan cara bottom

      PAMAM dendrimer G4, selanjutnya HAuCl

      4 0,5 M cukup tinggi

      4

      direduksi menjadi nanopartikel emas (AuNPs) menggunakan sodium borohidrida (NaBH

      4 ). Pada Gambar 1 ditampilkan reaksi

      HAuCl

      4 dengan PAMAM dendrimer G4

      yang tidak sempurna karena pada reaksi tersebut terbentuk agregate. Dimana dengan terbentuk agregate proses reduksi HAuCl

      4 menjadi nanopartikel emas (AuNPs)

      tidak sempurna, Agregate terjadi dikarenakan jumlah konsentrasi HAuCl

      4 dan

      PAMAM dendrimer G4 yang digunakan tidak ekuivalen sehingga terbentuk agregate . Hal ini didukung dari Tabel 1 jumlah konsentrasi HAuCl

      1B

      Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir

      ISSN : 2087-9652 Tahun 2013 4

      Tabel 2. Jumlah konsentrasi volume dan konsentrasi HAuCl , PAMAM dendrimer G4 4

    serta NaBH yang digunakan untuk pembuatan nanopartikel emas terbungkus PAMAM

    dendrimer G4.

      Vol Kons Vol Vol Kons 4 xx) 4 4 PAMAM PAMAM NaBH F HAuCl HAuCl Pengamatan G4 G4

      0.02M (ml) (M) (ml) (M) (µl) xxx

      2A 0,5 0,002 4,5 0,0014 250 ) Vol Vol Kons Vol Kons xx) HAuCl 4 PAMAM PAMAM NaBH 4 F HAuCl 4 Pengamatan (ml) G4 G4

      0.2M (M) (ml) (M) (µl) xxx

      2B 1,27 0,002 3,5 0,0014 20 µl ) xxx )

      2C 2 0,025 xx) 3 0,014 20 µl Keterangan : F : Formulasi xxx ) : Tidak Terjadi agregate formula si2C a) AuNps terbungkus PAMAM dendrimer G4 terbungkus PAMAM dendrimer G4 c) HAuCl b) HAuCl 4 dicampur PAMAM dendrimer G4 4 memberikan serapan yang maksimun pada d)PAMAM dendrimer G4 panjang gelombang sekitar 280 nm,

      3+

      fenomena terjadi dimungkinkan ion Au

      a

      yang berasal dari HAuCl

      4 telah direduksi b

      oleh NaBH

      4 menjadi nanopartikel emas

      (AuNPs). Kemudian , AuNPs masuk

      c

      kebagian dalam PAMAM dendrimer G4 menyebabkan nanopartikel emas

      d

      terbungkus oleh PAMAM dendrimer G4 sehingga memberikan serapan spesifik pada panjang gelombang sekitar 280 [21]. Sedangkan adanya peningkatan penyerapan pada panjang gelombang

      Gambar 3. Karakterisasi spekrum UV/Vis

      sekitar 550 nm memperlihatkan terjadinya

    a) AuNPs terbungkus PAMAM dendrime G4

      4 4 surface Plasmon resonance oleh AuNPs.

      formula 2C b) HAuCl dan c) HAuCl dicampur

      Adapun perubahan warna HAuCl

      4 menjadi PAMAM dendrimer G4 serta d) PAMAM

      nanopartikel emas terbungkus PAMAM

      dendrimer G4

      dendrimer G4 ditampilkakan pada Gambar 4. Adanya serapan pada 299 nm dimungkinkan adanya transisi transfer muatan ligan ke logam atau ligand-to-metal-

      a

    • b

      charge-transfer (LMCT) oleh ion klorida (Cl ) 3+

      terhadap ion Au [19], sedangkan spektrum UV yang dihasilkan dari HAuCl

      4 yang

      dicampur dengan PAMAM dendrimer G4 menunjukkan penurunan penyerapan pada panjang gelombang sekitar 299 nm dan terjadi penyerapan yang melebar pada panjang gelombang 299 nm sampai 260 nm, Adanya fenomena ini memperlihatkan

    • terbentuknya ikatan koordinasi ion AuCl

      4 Gambar 4. Perubahan warna a) HAuCl

      4

      dengan PAMAM dendrimer G4 [20]. Adapun menjadi b). nanopartikel emas terbungkus spektrum UV/Vis dari nanopartikel emas

      PAMAM dendrimer G4

      Anung Pujiyanto , Herlan Setiawan , Mujinah, Hotman Lubis, Dede K, Adang Hardi G,

      74

      Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir

      ISSN : 2087-9652 Tahun 2013

      Overlay dari dari AuNPs terbungkus Pada Gambar 6 dan 7 diperlihatkan

      PAMAM dendrimer G4 yang ditampilkan ukuran AuNPs dari formulasi 2B dan 2C pada Gambar 5,terlihat bahwa semua berkisar 2 sampai dengan 4 nm begitu pula AuNPs terbungkus PAMAM dendrimer G4 dengan ukuran AuNPs dari formulasi 2A mempunyai pola spektrum yang sama, akan yaitu 2 sampai 4 nm yang ditampilkan pada tetapi AuNPs terbungkus PAMAM Gambar 8. Dengan ukuran 2 sampai 4 nm dendrimer G4 dengan formulasi 2C serapan memperlihatkan AuNPs sudah terbungkus yang paling tinggi pada panjang gelombang pada bagian dalam PAMAM dendrimer G4 280, hal ini terjadi karena pada formulasi yang mempunyai 4 nm [22] . Selain itu dari

      2C menggunakan konsentrasi HAuCl

      4 yang visual telihat jumlah AuNPs dari formula 2C cukup tinggi yaitu 0,025 M dengan volume 2 lebih banyak dari formula 2A dan 2B.

      ml sehingga AuNPs yang terbentuk akan lebih banyak dibandingkan dengan formulasi 2A dan 2B a

      a) AuNps terbungkus PAMAM dendrimer G4 formulasi 2C

      b) AuNps terbungkus PAMAM dendrimer G4 formulasi 2A

      c) AuNps terbungkus PAMAM dendrimer G4 formulasi 2B

      Gambar 6. Analisa TEM dari AuNPs

      d)PAMAM dendrimer G4

      terbungkus PAMAM dendrimer G4 Formulasi 2B

      a b c d

      Gambar 7. Analisa TEM dari AuNPs terbungkus PAMAM dendrimer G4 Gambar 5. Overlay dari spektrum UV/Vis

      Formulasi 2C AuNps terbungkus PAMAM dendrimer G4 formulasi 2C ,2A, 2B dan PAMAM dendrimer G4

      Adanya perbedaan serapan maksimun pada formulasi 2A dan 2B dimungkinkan AuNPs dari formulasi 2A lebih banyak yang terbungkus oleh PAMAM dendrimer G4

      Gambar 8. Analisa TEM dari AuNPs yang disebabkan jumlah PAMAM dendrimer terbungkus PAMAM dendrimer G4

      G4 yang digunakan lebih banyak 1 ml Formulasi 2A dibandingkan dengan formulasi 2B seperti yang ditampilkan pada Tabel 2.

      KESIMPULAN dan SARAN

      Hasil Analisa TEM (Transmission Optimasi AuNPs terbungkus PAMAM

      Electron Microscope) dari AuNPs

      dendrimer G4 dapat dilakukan dengan terbungkus PAMAM dendrimer G4 mereaksikan 2 ml HAuCl

      4 0.025 M dengan 3

      Formulasi 2B dan 2C ditunjukkan pada ml PAMAM dendrimer G4 0.014 M dengan Gambar 6. dan Gambar 7. menggunakan reduktor 20 µl NaBH

      4 . Dari Anung Pujiyanto , Herlan Setiawan , Mujinah, Hotman Lubis, Dede K, Adang Hardi G,

      75

      Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir Tahun 2013

      9. Esumi Kunio, Hayakawa, Kazutaka, and Yoshimura Tomokazu. Morphological change of Gold- dendrimer Nano composites by Laser Iradiation. Sciennce Direct, (2003),.268, 501-506.

      D. Kurniasih, Witarti, Hambali, A. Mutalib, Sintesis

      Ritawidya, Mujinah,

      15. H. Setiawan, A. Pujiyanto, H. Lubis, R.

      Au Nanoparticles, atom Indonesia Vol38 No. 3 (2012)118-126.

      198

      H. Setiawan, Mramli D. Kurniasih, A.Yanuar, A Mutalib, L.B. Kardono, Synthesis and Characterization of Poly (Amidoamine) Dendrimers Encapsuled

      14. R Ritawidya, A Pujiyanto, Mujinah, Witari,

      Characterization of crystalline dendrimer-stabilized gold nanoparticles . Nanotechnology (2006).

      13. Shi X, Wang S, Ganser TR,sun K, Balogh LP, LeeI, Baker JR Jr.

      Dendrimer-entraped gold nanoparticles as pltform for cancer-cell targeting and imagin. Small (2007), 3: 1245-1252

      12. Shi X, Wang S, Meshinchi S, van Antwerp ME, BiX, Lee I, Baker JR Jr.

      11. Majoros IJ. Myc A, thomas, Metha CB, BakerJR Jr. PAMAM dendrimer based multi function conyugate for cancer theraphy : synthesis characterization, and functionality . Bio macro molecule (2006), 7: 572-579.

      10. Tomalia, D.Birth of a new macro molecular architecture; dendrimers as quantuzed building blocks for nano scale synthetic polimer chemistry Progress in polymer , (2005). 294-324.

      8. M.C.Daniel, D. Astruc, Chem. Rev. 104, ( 2004), 293.

      ISSN : 2087-9652 Anung Pujiyanto , Herlan Setiawan , Mujinah, Hotman Lubis, Dede K, Adang Hardi G,

      El-Sayed, Chem. Rev. 105, 2005, 1025.

      7. C.Burda, X. Chen, R.Narayanan, MA.A.

      6. Tables of X-ray mass attenuation coefficiennts and mass energy absroption coefficientsform 1 kev to 20 MeV for elements Z= 1 to 92 and 48 additional subtances of dosimetric.

      5. Http://physics.Nits.Gov/PhysRefData/Xra ymMassCoef diakses pada tanggal 12 September (2013) jam 11.00.

      4. Hainfield JF, Slatkin DN, Focell TMM, Smilowitz HM. Gold nanoparticlec : new- x ray contrast agent Br J Radiol 2006;79 :248-253.

      3. Liu CX : research and developmen of nanopharmaceuticals in china. Nano biomed Eng (2009),1 :1-12.

      2. Garanger E, Hiderbrand SA, Blois JT, Sosnovik DE, Weissleder R, Josephson L: A DNA-binding Gd chelate for the detection of cell death by MRI. Chem Commun (Camb) (2009), p 4444-4446.

      1. Http:/ diakses pada tanggal 11 september 2013 jam 10.30.

      diperoleh AuNPs terbungkus yang maskimal oleh PAMAM G4 dan perlu pemeriksaan AuNPs menggunakan Spektrum Serapan Atom agar bisa diperoleh jumlah kuantitatif AuNPs yang terbungkus.

      4 agar bisa

      Disarankan utnuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan variasi konsentrasi PAMAM dendrimer G4 dan HAuCl

      hasil karakterisasi mengunakan spektrometer UV/Vis dan TEM (Transmission Electron Microscope) menunjukkan bahwa AuNPs terlah terbungkus oleh PAMAM dendrimer G4 dengan ukuran AuNPs berkisar 2 sampai 4 nm.

    DAFTAR PUSTAKA

      76

      Prosiding Pertemuan Ilmiah Radioisotop, Radiofarmaka, Siklotron dan Kedokteran Nuklir

      ISSN : 2087-9652 Tahun 2013

      Nanopartikel Emas (Au ) Menggunakan PAMAM Dendrimer Generasi 3 dan Generasi

    4 Sebagai Stabilisator,

      Seminar Nasional Kimia Terapan Indonesia, Solo (2013).

      16. V.Chechik, M.Zhao, R.M Crook. Soc.

      121 (1999). 4910.

      17. Zhijuan, Zhang., Fei, Rong., Shuhua, Niu., Yibing, Xie., Yong, Wang., Haiyan, Yang., and Degang, Fu. . (2010).

      Investigation the effects of nano golds on the fluorescence properties of thesectorial poly(amidoamine) (PAMAM) dendrimers. Applied Surface Science, 256, 7194-7199.

      18. Esumi. K, Suzuki. A, Yamahira.A, Torigoe K, langmuir (2000) 12, 2064- 2608.

      19. M.Zhao, L.Sun, R.M Crooks, Journal .

      American Chem Soc. (1998) 120.

      20. Yong.G.K, Sang-keun Oh, R.M Croccks Preparatioan and Characterization of 1- 2 nm dendrimer

    • –encapsulated Gol Nanoparticle Having very narrow Size distributuions. Chem Mater (2004), 16, 167-172.

      21. Zhang .Z, Fei Rong , Shuhua . N, Yibing Xie, Yong Wanga . Investigation the effectc nano golds on the fluorescence properties of the sectorial polyamidoamine PAMAM dendrimers Aplied surface Science 256 (20100 7194-7199.

      22. Esfand. R, Tomalia. D. A, Poly

      (amidoamine) (PAMAM) dendrimers: from biomimicry to drug delivery and biomedical applications, DDT Vol. 6,

      No. 8 April (2001)

      Anung Pujiyanto , Herlan Setiawan , Mujinah, Hotman Lubis, Dede K, Adang Hardi G,

      77