BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian - ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERLUASAN MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN INDOSAT OOREDOO - repository perpustakaan

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan pendekatan

  kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.

  Penelitian ini bermaksud menggambarkan sesuatu keadaan obyek tertentu yang memiliki hubungan atau dipengaruhi oleh faktor lain dan penarikan kesimpulannya didasarkan pada angka yang diolah secara statistik.

  Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Menurut Masyhuri (2008) metode survei, yaitu penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta dari masalah yang ada dan mencari keterangan secara faktual. Metode survei digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu dengan mengedarkan kuesioner, test, maupun dengan wawancara (Sugiyono, 2013).

B. Populasi dan Sampel

  Populasi berasal dari kata bahasa inggris population, yang berarti jumlah penduduk. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang menggunakan operator seluler Indosat Ooredoo.

  Tabel 3.1 Sampel

  1

  7 Fakultas Psikologi 486 4,9%

  5

  5

  8 Fakultas Farmasi 811 8,3%

  9

  9

  9 Fakultas Sastra 84 0,8%

  2

  3

  10 Fakultas Ilmu Kesehatan 1284 13%

  14

  14

  11 Fakultas Kedokteran 195 2%

  2

  3 Jumlah 9746 100% 108 110

  Sampel merupakan sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi. Metode untuk menentukan besar sampel di tentukan dengan rumus Slovin sebagai berikut (Arikunto, 2006): 2 N

  1 N n d

  3

  6 Fakultas Pertanian 306 3,1%

  No Fakultas Jumlah Mahasiswa

  20

  Presentase Sampel

  Minimum Sampel

  1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

  3146 32%

  35

  35

  2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis 1759 18%

  20

  4

  3 Fakultas Teknik 1089 11%

  12

  12

  4 Fakultas Agama Islam 263 2,6%

  3

  3

  5 Fakultas Hukum 323 3,3%

  4

  Keterangan : N : besarnya populasi n : besarnya sampel d : tingkat signifikan (10%)

  9746 n = 2

  1 9746 0,1 + 9746 n =

  • + 1 10,746

  n = 98,96 responden

  n = dibulatkan menjadi 100 responden Namun untuk mengantisipasi kuesioner tidak kembali atau rusak maka peneliti mengedarkan kuesioner sebanyak 110 kuiesioner.

  Teknik sampling yang dipakai adalah non probability sampling yaitu . Penarikan sampel secara accidental sampling adalah

  accidental sampling teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan ada atau tersedia.

C. Metode Pengumpulan Data

  Menurut Sugiyono (2013) metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

  Dalam penelitian ini kuesioner yang diberikan kepada responden bersifat tertutup, dimana responden hanya memilih alternatif jawaban yang tersedia dalam kuesioner. Penyusunan kuesioner ini dilakukan dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang dengan menghadapkan sebuah pernyataan (Effendi, 2012).

  Skala likert dalam kuesioner ini akan disajikan dengan 5 alternatif jawaban, yaitu :

  1. Sangat Tidak Setuju (STS) : (skor 1)

  2. Tidak Setuju (TS) : (skor 2)

  3. Cukup Setuju (CS) : (skor 3)

  4. Setuju (S) : (skor 4)

  5. Sangat Setuju (SS) : (skor 5) D.

   Variabel Penelitian

  a. Variabel Independen (X) Variabel independen adalah variabel yang nilainya berpengaruh terhadap variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari citra merek (X ), perluasan merek (X ) dan kualitas produk (X ).

  1

  2

  3

  b. Variabel Dependen (Y) Variabel dependen adalah variabel yang nilainya bergantung pada nilai variabel lain yang merupakan konsekuensi dari perubahan yang terjadi pada variabel bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini, yaitu keputusan pembelian (Y).

E. Definisi Operasional Variabel

  1. Citra Merek (X

  1 )

  Citra merek adalah persepsi konsumen tentang suatu merek sebagai refleksi dari asosiasi merek yang ada pada pikiran konsumen. Ukuran yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih atau menilai citra merek adalah merek harus memiliki kesan positif dibidangnya, reputasi tinggi, dan keunggulan mudah dikenali.

  Adapun indikator yang digunakan mengacu pada pengukuran yang digunakan oleh (Shahrokh, 2012): a. Produk memiliki kualitas yang baik.

  b. Produk memiliki karakteristik yang lebih baik dibanding pesaing.

  c. Merek yang baik.

  d. Salah satu merek yang terbaik di industrinya.

  2. Perlusan Merek (X

  2 )

  Menurut Kotler & Amstrong (2004) dalam Putri (2013), perluasan merek adalah penggunaan merek yang telah berhasil untuk meluncurkan produk baru atau hasil modifikasi ke kategori baru. Brand extension didefinisikan sebagai situasi di mana perusahaan menggunakan merek yang sudah mapan (establish) sebelumnya untuk memperkenalkan produk baru (Keller dalam Wati, 2009).

  Indikator perluasan merek menurut Rangkuti (dalam Danibrata, 2008) meliputi: a. Similaritas (kemiripan dengan merek asal) b. Reputation (Reputasi)

  c. Perceived Risk (ketidakpastian tentang hasil yang diperoleh) d. Inovativeness (inovasi).

  3. Kualitas Produk (X )

3 Kotler (2009), menyatakan bahwa kualitas produk merupakan kemampuan

  sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya. Perusahaan menciptakan kepuasan dan nilai bagi pelanggan secara konsisten dan secara menguntungkan memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen akan kualitas. Saat ini kualitas sudah menjadi sebuah keharusan untuk perusahaan agar dapat bersaing, karena perusahaan yang mempunyai kualitas lah yang akan berhasil di pasarnya. Dimensi kualitas produk yaitu: a. Performance (kinerja), berhubungan dengan karakteristik operasi dasar dari sebuah produk (seberapa baik produk melakukan fungsinya).

  b. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama atau umur produk yang bersangkutan bertahan sebelum produk tersebut harus diganti. Semakin besar frekuensi pemakaian konsumen terhadap produk maka semakin besar pula daya tahan produk.

  c. Conformance to Specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh mana karakteristik operasi dasar dari sebuah produk memenuhi spesifikasi tertentu dari konsumen atau tidak ditemukannya cacat pada produk.

  d. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk menyempurnakan fungsi produk atau menambah ketertarikan konsumen terhadap produk.

  e. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu. Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.

  f. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk bisa dilihat dari tampak, rasa, bau, dan bentuk dari produk.

  4. Keputusan Pembelian(Y) Keputusan pembelian adalah serangkaian unsur-unsur yang mencerminkan keputusan konsumen dalam membeli, merupakan tahap dimana konsumen dihadapkan suatu pilihan untuk melakukan pembelian atau tidak.

  Terdapat indikator dari proses keputusan pembelian, yaitu : 1) Pengenalan Kebutuhan Produk adalah konsumen merasakan adanya persamaan antara produk yang diingikan dengan keadaan yang diinginkannya untuk mencari pemuasan terhadap kebutuhan tersebut. 2) Pencarian Informasi adalah konsumen mencari informasi mengenai produk indosat ooredoo.

  3) Pemilihan produk adalah konsumen menentukan produk yang dinilai cocok dan sesuai akan kebutuhan.

  4) Keyakinan adalah kepercayaan akan produk yang diinginkan. 5) Merealisasikan pembelian adalah ketertarikan seorang konsumen untuk membeli produk jika membutuhkan.

F. Metode Analisis Data

1. Uji Instrumen Penelitian

a. Uji Validitas

  Uji validitas merupakan uji homogenitas item pertanyaan per variabel untuk menunjukkan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur untuk melakukan fungsinya. Semakin tinggi validitas alat ukur maka semakin kecil varian kesalahannya.

  Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013).

  Untuk menguji validitas kuesioner digunakan rumus kolerasi Product

  Moment Pearson , yaitu (Arikunto, 2006): N xy x y

  R = 2 2 2 2 N x x N y y Keterangan : R : Angka korelasi N : Jumlah responden x : Nilai dari setiap point pernyataan y : Skor total xy : Nilai dari pernyataan dikali skor total

  Keputusan valid tidaknya kuisioner dinyatakan apabila diperoleh: 1) Apabila nilai r > r dengan taraf signifikansi 5% butir pertanyaan

  hitung tabel tersebut valid.

  2) Apabila r hitung < r tabel dengan taraf signifikansi 5% maka butir pertanyaan tersebut tidak valid.

b. Uji Reliabilitas

  Uji reliabilitas merupakan kriteria tingkat kemantapan atau konsistensi suatu alat ukur (kuesioner). Suatu kuesioner dapat dikatakan mantap bila dalam pengukurannya secara berulang-ulang dapat memberikan hasil yang sama (dengan catatan semua kondisi tidak berubah). Jadi, suatu kuesioner disebut reliabel atau handal apabila jawaban seseorang atas pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu.

  Untuk mengukur reliabilitas menurut Arikunto (2006) digunakan alat ukur dengan teknik Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut: 2

  1 St

  k r 11 k

  1 St

  Keterangan:

  r = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

  2

  = jumlah varians butir ∑StSt = varians total Keputusan reliabel tidaknya kuesioner dinyatakan apabila diperoleh: 1) Apabila nilai r hitung > r tabel dengan taraf signifikan 5% maka butir pertanyaan tersebut realibel.

  2) Apabila nilai r hitung < r tabel dengan taraf signifikan 5% maka butir pertanyaan tersebut tidak realibel.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

  Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residualnya memiliki distribusi yang normal atau tidak. Pembuktian apakah data tersebut memiliki distribusi normal atau tidak dapat dilihat pada bentuk distribusi datanya melalui analisis grafik, yaitu pada histogram maupun normal probability plot (Ghozali, 2013).

  Pada histogram, data dikatakan memiliki distribusi yang normal jika data tersebut berbentuk seperti lonceng. Sedangkan pada normal probability

  plot , data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

b. Uji Multikoliniearitas

  Uji multikolinieritas dimaksudkan untuk mengetahui adanya hubungan yang sempurna antar variabel dalam model regresi. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas dalam penelitian ini maka digunakan korelasi matriks. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya (Ghozali, 2013).

  Pendeteksian ada atau tidaknya multikolinearitas dalam penelitian ini dengan melihat nilai tolerance dan nilai Variance Inflation Factor (VIF).

  Ketentuannya adalah apabila nilai tolerance variabel independen kurang dari 0,10 dan nilai VIF lebih dari 10 maka dapat dikatakan terjadi multikolinearitas. Sebaliknya apabila nilai tolerance variabel independen lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10 maka dikatakan tidak terjadi multikolinearitas, jika terjadi multikolinearitas berarti tidak lolos uji.

c. Uji Heteroskedastisitas

  Uji heteroskedisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya, apabila pengamatan tetap disebut homokedastisitas dan jika pengamatan berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013). Adapun cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan program SPSS dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel tersebut dengan residualnya. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot, dengan dasar analisis jika ada pola tersebut seperti titik-titik yang ada membentuk pola tersebut yang teratur (bergelombang menyebar kemudian menyempit) maka mengindikasikan terjadi heteroskedastisitas dan jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Analisis Data

a. Analisis Regresi Berganda

  Menurut Gujarati (2003) dalam buku (Ghozali, 2013), analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih variabel independen (variabel bebas), dengan tujuan unutk memprediksi rata-rata variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang diketahui. Persamaan regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  

1

  2

  Y = α + β + β + β Keterangan : Y

  1 X

  2 X

  3 X 3 + e

  1 = Keputusan pembelian

  = Koefisien regresi parsial masing-masing variabel

  1, 2,

  3

  β β β e = Error (Tingkat Kesalahan)

  X

  1 = Citra merek

  X

  2 = Perluasan merek

  X

  3 = Kualitas produk

  = Konstanta α a.

   Pengujian Hipotesis

  Untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen perlu digunakan analisi regresi melalui uji koefisien determinasi. Tujuan digunakan analisi regresi adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara parsial maupun secara simultan, serta mengetahui besarnya dominasi variabel-variabel independen terhadap variabel dependen. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dapat dilakukan dengan pengujian secara parsial dan pengujian secara simultan.

  Langkah-langkah untuk menguji hipotesis-hipotesis yang diajukan didalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1) Koefisien Determinasi (R

  2 )

  Menurut Ghozali (2013) koefisien determinasi (R

  2

  ) bertujuan untuk mengetahui kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R

  2

  yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen terbatas. Semakin tinggi R

  2

  , semakin penting suatu variabel karena dalam penelitian ini terdiri dari beberapa variabel, maka digunakan koefisien determinasi untuk mengukur besar sumbangan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Semakin besar koefisien determinasi terkoreksi atau model regresi, maka model didapatkan akan semakin baik.

  2) Uji t (Parsial)

  Uji t bertujuan untuk mengetahui besar pengaruh masing-masing variabel independen secara individu atau parsial terhadap variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan menguji signifikansi hubungan variabel independen dan variabel dependen (Elvira, 2010).

  Untuk menguji hipotesis tersebut dengan uji t sebagai berikut :

a) Level of significance , yang digunakan sebesar 5% atau (α) = 0,05.

  b) Menetukan t (t-test) dapat dirumuskan sebagai berikut:

  hitung b j t

  Sb j

  Keterangan : t = Nilai t hitung

  b = Koefisien regresi ke j j Sb = standar error regresi j

  Kriteria pengujian: Ho ditolak maka t hitung tabel , t hitung < -t tabel , Ho ≥ t diterima maka tabel hitung tabel

  • – t ≤ t ≤ t

  Daerah penolakan Daerah penolakan Ho

  Ho Daerah Penerimaan Hipotesis

  • t t tabel tabel

Gambar 3.1 Kurva Uji t

3) Uji F (Simultan)

  Menurut Ghozali (2013), uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen (bebas) yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen (terikat). Uji F membuktikan apakah terdapat minimal satu variabel Y. Uji F tersebut dirumuskan dengan: 2 R / k

  1 F hitung 2

  1 R / n k

  Dimana: R² = Koefisien determinasi n = banyaknya sampel k = banyaknya variabel bebas Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

  a) Jika nilai F hitung > nilai F tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika nilai F hitung tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak.

  ≤ nilai F

  b) Apabila nilai derajat probabilitas signifikansi atau p value < 0,05 atau 5%, maka hipotesis dapat diterima, sebaliknya apabila nilai p value > 0,05 maka hipotesis akan ditolak.

  Daerah Penolakan H

  o

  Daerah Penerimaan Hipotesis

  F

  Fhitung tabel

Gambar 3.2 Kurva Uji F

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden

1. Response Rate

  Data pada penelitian ini diperoleh dengan cara membagikan kuesioner dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik accidental sampling kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang menggunakan kartu Indosat Ooredoo.

Tabel 4.1 Perincian Response Rate terhadap Kuesioner No Keterangan Jumlah Dalam (%)

  1 Kuesioner yang dibagi 110 100

  2 Kuesioner yang tidak kembali - -

  3 Kuesioner yang tidak layak untuk dianalisis - -

  4 Response Rate 110 100 Sumber : Lampiran 1

  Berdasarkan tabel 4.1 dapat diperoleh gambaran bahwa dari 110 kuesioner yang dibagikan kepada responden semua kuesioner layak untuk dianalisis (Response Rate) yaitu sebanyak 110 kuesioner (100%). Peneliti membagikan kuesioner dengan cara mendatangi pengguna kartu Indosat Ooredoo secara langsung ke semua Fakultas-fakultas yang ada di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Untuk mengurangi kemungkinan kuesioner yang dibagikan tidak hilang atau rusak, maka peneliti menunggu responden yang sedang mengisi kuesioner tersebut hingga responden selesai mengisi semua item pertanyaan maupun pernyataan yang telah disediakan.

2. Karakteristik Responden

  2

  70.0 Psikologi

  5

  4.5

  4.5

  74.5 Farmasi

  9

  8.2

  8.2

  82.7 Sastra

  1.8

  2.7

  1.8

  84.5 Fikes

  14

  12.7

  12.7

  97.3 kedokteran

  3

  2.7 2.7 100.0 Total 110 100.0 100.0

  Suber : Lampiran 2 Berdasarkan perhitungan data responden dilihat dari segi Fakultas menyimpulkan bahwa program studi FKIP merupakan yang paling mendominasi dibandingkan Fakultas lainnya yaitu dengan jumlah responden sebanyak 35 responden (31,8%), kemudian diurutan kedua Fakultas Ekonomi dan Bisnis yaitu sebanyak 20 responden (18,2), diurutan ketiha Fakultas FIKES yaitu sebanyak 14 responden (12,7%), selanjutnya berurutan yaitu Fakultas Teknik sebanyak 12 responden (10,9%), Farmasi

  2.7

  Karakteristik dari 110 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini dapat dideskripsikan berdasarkan fakultas, jenis kelamin, umur, uang saku, lama pemakaian kartu Indosat Ooredoo dan pembelian pulsa (bulan). Deskripsi karakteristik responden disajikan secara lengkap pada tabel 4.2.

  

Tabel 4.2

Fakultas

  12

  Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid FKIP

  35

  31.8

  31.8

  31.8 FEB

  20

  18.2

  18.2

  50.0 FTEKNIK

  10.9

  67.3 PERTANIAN

  10.9

  60.9 PAI

  3

  2.7

  2.7

  63.6 HUKUM

  4

  3.6

  3.6

  3 sebanyak 9 responden (8,2%), Fakultas Fsikologi sebanyak sebanyak 5 responden (4,5%), Fakultas Hukum sebanyak 4 responden (3,6%), Fakultas PAI, Fakultas Pertanian dan Kedokteran sebanyak 3 responden (2,7%), dan yang terakhir Fakultas Sastra 2 responden (1,8%).

  

Tabel 4.3

Jenis Kelamin

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid laki-laki

  47

  42.7

  42.7

  42.7 perempuan

  63

  57.3 57.3 100.0 Total 110 100.0 100.0

  Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan perhitungan data responden menurut jenis kelamin, disini terlihat yang lebih mendominasi adalah responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 63 responden (57,3%) dan sisanya responden berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 47 responden (42,7%).

  

Tabel 4.4

Umur

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid 16-20

  11

  10.0

  10.0

  10.0 21-25

  96

  87.3

  87.3

  97.3 26-30

  3

  2.7 2.7 100.0 Total 110 100.0 100.0

  Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan perhitungan data responden menurut umur, disini terlihat yang lebih mendominasi adalah usia di kisaran 21-25 tahun yaitu sebanyak

  96 responden (87,3%), kemudian usia di kisaran 16-20 tahun yaitu sebanyak 11 responden (10%), dan sisanya pada kisaran 26-30 tahun yaitu sebanyak 3 responden (2,7%).

Tabel 4.5 Uang Saku

  Valid Cumulative Frequency Percent Percent Percent Valid < Rp. 50.000

  22

  20.0

  20.0

  20.0 Rp. 550.000 - Rp. 1.000.000

  67

  60.9

  60.9

  80.9 Rp. 1.050.000 - Rp. 1.500.000

  11

  10.0

  10.0

  90.9 Rp. 1.550.000 - Rp. 2.000.000

  5

  4.5

  4.5

  95.5 > Rp. 2.000.000

  5

  4.5 4.5 100.0 Total 110 100.0 100.0

  Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan perhitungan data responden dilihat dari segi uang saku perbulan menyimpulkan bahwa uang saku perbulan dengan nominal Rp.

  550.000

  • – Rp. 1.000.000 merupakan yang paling mendominasi diandingkan uang saku yang diterima mahasiswa lainnya yaitu sebanyak 67 responden (60,9%), kemudian diurutan kedua yaitu uang saku mahasiswa sebesar < Rp. 50.0000 yaitu 22 responden (20%), diurutan ketiga yaitu uang saku mahasiswa sebesar Rp. 1.050.000
  • – Rp. 1.500.000 dan sisanya uang saku sebesar Rp 1.550
  • – Rp. 2.000.000 dan uangsaku sebanyak > Rp. 2.000.000 masing masing yaitu 5 responden (4,5%).

Tabel 4.6 Lama Pemakaian

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid <1 bulan

  72

  65.5

  65.5

  65.5 2 bulan

  22

  20.0

  20.0

  85.5 3 bulan

  10

  9.1

  9.1

  94.5 > 3 bulan

  6

  5.5 5.5 100.0 Total 110 100.0 100.0

  Sumber : Lampiran 2 Berdasarkan perhitungan data responden berdasarkan lama pemakaian kartu Indosat Ooredoo, disini terlihat bahwa yang lebih mendominasi adalah responden yang menggunakan kartu Indosat Ooredoo < 1 bulan yaitu sebanyak 72 responden (65,5%), selanjutnya diposisi kedua adalah yang menggunakan kartu Indosat Ooredoo selama 2 bulai yaitu sebanyak 22 responden (20%), diposisi ketiga adalah yang menggunakan kartu Indosat Ooredoo selama 3 bulan yaitu sebanyak 10 responden (9,1%) dan diposisi keempat adalah yang menggunakan kartu Indosat Ooredoo selama > 3 bulan yaitu sebanyak 6 responden (5,5%).

Tabel 4.7 Pembelian Pulsa

  Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid < Rp.50.000

  

30

  27.3

  27.3

  27.3 Rp. 50.000-Rp.100.000

  

64

  58.2

  58.2

  85.5 Rp. 100.000-Rp.150.000

  

9

  8.2

  8.2

  93.6 > Rp. 150.000

  

7

  6.4 6.4 100.0 Total 110 100.0 100.0

  Sumber : Lampiran 2

  Berdasarkan perhitungan data responden menurut pembelian pulsa Indosat Ooredoo, disini terlihat bahwa yang lebih mendominasi adalah responden yang mengeluarkan biaya untuk pembelian pulsa sebesar Rp.50.000 - Rp.100.000 yaitu sebanyak 64 responden (58,2%), selanjutnya diposisi kedua adalah responden yang mengeluarkan biaya untuk pembelian pulsa sebesar < Rp.50.000 yaitu sebanyak 30 responden (27,3%), selanjutnya diposisi ketiga adalah responden yang mengeluarkan biaya untuk pembelian pulsa sebesar Rp.100.000 - Rp.150.000 yaitu sebanyak 9 responden (8,2%), dan selanjutnya diposisi keempt adalah responden yang mengeluarkan biaya untuk pembelian pulsa sebesar >Rp.150.000 yaitu sebanyak 7 responden (6,4%).

B. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

  Validitas digunakan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mampu mengukur apa saja yang ingin diukur. Kuesioner sebagai alat ukur harus diuji validitasnya. Kuesioner yang tidak valid akan berakibat pada hasil pengukuran yang tidak tepat. Semakin tinggi validitas alat ukur, maka semakin tepat alat ukur itu digunakan. Perhitungan validitas kuesioner disajikan pada tabel 4.8

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas

  Item pertanyaan

  t hitung t

tabel

  Signifkansi Keterangan CM1 0,604 1.98260 0,000 Valid CM2 0,659 1.98260 0,000 Valid CM3 0,723 1.98260 0,000 Valid CM4 0,723 1.98260 0,000 Valid PM1 0,559 1.98260 0,000 Valid PM2 0,763 1.98260 0,000 Valid PM3 0,725 1.98260 0,000 Valid PM4 0,723 1.98260 0,000 Valid

  KPR1 0,551 1.98260 0,000 Valid KPR2 0,611 1.98260 0,000 Valid KPR3 0,584 1.98260 0,000 Valid KPR4 0,388 1.98260 0,000 Valid KPR5 0,591 1.98260 0,000 Valid

  KP1 0,756 1.98260 0,000 Valid KP2 0,806 1.98260 0,000 Valid KP3 0,684 1.98260 0,000 Valid KP4 0,780 1.98260 0,000 Valid KP5 0,786 1.98260 0,000 Valid

  Sumber : Lampiran 3

Tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa korelasi positif total skor pernyataan pada setiap variabel menunjukkan hasil yang signifikan dengan

  nilai signifikan kurang dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa setiap variabel memiliki indikator pernyataan yang valid.

2. Uji Reliabilitas

  Uji reliabilitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur tingkat keandalan kuesioner. Semakin tinggi reliabilitas, maka semakin tinggi tingkat kemantapan hasil pengukuran. Kriteria pengujian reliabilitas juga dapat menggunakan tabel kriteria indeks koefisien reliabilitas sebagai berikut.

Tabel 4.9 Indeks Koefisien Reliabilitas

  

No Interval Kriteria

  1 <0,200 Sangat lemah 2 0,200 Rendah

  • – 0,399 3 0,400 Cukup Tinggi – 0,599 4 0,600 Tinggi – 0,799 5 0,800 Sangat tinggi
  • – 1,000 Sumber : Lampiran (Arikunto, 1997)

  Hasil analisis reliabilitas citra merek, perluasan merek, kualitas produk dan keputusan pembelian yang telah diuji dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.10 Hasil Uji Reliabilitas

  

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

  Citra Merek 0,606 Tinggi Perluasan Merek 0,641 Tinggi Kualitas Produk 0,714 Tinggi Keputusan Pembelian 0,820 Sangat Tinggi

  Sumber : Lampiran 4

Tabel 4.10 diatas menunjukkan bahwa variabel citra merek memiliki indeks koefisien reliabilitas yang tinggi yaitu sebesar 0,606,

  variabel perluasan merek memiliki indeks koefisien reliabilitas yang tinggi yaitu sebesar 0,641, variabel kualitas produk memiliki indeks koefisien reliabilitas yang tinggi yaitu sebesar 0,714 dan variabel keputusan pembelian memiliki indeks koefisien reliabilitas yang sangat tinggi sebesar yaitu sebesar 0,798. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kuisioner dalam penelitian ini reliabel.

C. Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

  Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel pengganggu atau residualnya memiliki distribusi yang normal atau tidak. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat pada bentuk distribusi data melalui analisis grafik, yaitu pada histogram maupun normal probability plot (Ghozali, 2013).

  Pada histogram, data dikatakan memiliki distribusi yang normal jika data tersebut berbentuk seperti lonceng. Sedangkan pada normal probability plot, data dikatakan normal jika ada penyebaran titik-titik di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

Gambar 4.1 Uji Normalitas

  Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan gambar histogram 4.1 diatas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan data penelitian tersebut berbentuk seperti lonceng, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

Gambar 4.2 Uji Normalitas

  Sumber : Lampiran 5 Dari gambar grafik 4.2 di atas dapat dilihat bahwa hasil perhitungan data penelitian memiliki penyebaran dan distribusi yang normal karena data memusat pada nilai rata-rata dan median atau nilai plot PP terletak digaris diagonal, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

  Penelitian dilakukan pengujian terhadap data bahwa data harus terbebas dari gejala multikolinieritas, gejala ini ditunjukan dengan korelasi antar variabel independen. Pengujian dalam uji multikolinieritas dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikolinieritas jika nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10 maka tidak terjadi, hal ini akan dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 4.11 Pengujian Multikolinieritas

  a Coefficients

  Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Collinearity Statistics Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance

  VIF 1 (Constant) -.239 .233 -1.026 .307 RATA2CM .062 .081 .052 .760 .449 .474 2.108 RATA2PM .180 .080 .161 2.231 .028 .427 2.340 RATA2KPR .852 .087 .713 9.774 .000 .420 2.379

a. Dependent Variable: RATA2KP

  Sumber : Lampiran 5 Berdasarkan tabel di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala multikolinieritas, karena data di atas menunjukan bahwa citra merek memiliki nilai tolerance 0,474 > 0,10 dan nilai VIF 2.108 < 10, variabel perluasan merek memiliki nilai tolerance 0,427 > 0,10 dan nilai VIF 2.340 < 10 dan variabel kualitas produk memiliki nilai tolerance 0,420 > 0,10 dan nilai VIF 2,379 < 10. Keadaan seperti itu dapat dikatakan bahwa data tersebut telah lolos uji.

3. Uji Heteroskedastisitas

  Uji heteroskedisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan variance atau tidak dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lainnya, apabila pengamatan tetap disebut homokedastisitas dan jika pengamatan berbeda disebut heteroskedastisitas (Ghozali, 2013).

  Sebelum berlanjut kepada langkah penelitian berikutnya peneliti akan melakukan pengujian heteroskedatisitas untuk memastikan bahwa data dapat menghasilkan asumsi yang baik. Adapun uji heteroskedatisitas ini akan dilakukan melalui pengujian scatter plot atau grafik sebar, sebagai berikut:

Gambar 4.3 Scatter Plot (Uji Heteroskedatisitas)

  Sumber : Lampiran 5 Pada gambar di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka nol pada sumbu Y dan tidak terlihat pola tertentu. Dengan demikian pada persamaan regresi linier berganda dalam model ini tidak ada gejala heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

D. Analisis Data

1. Analisis Regresi Berganda

  Analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi berganda, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikut ini merupakan hasil analisis regresi berganda.

Tabel 4.12 Persamaan Regresi Berganda dan Uji t

  a

Coefficients

  Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) -.239 .233 -1.026 .307

RATA2CM .062 .081 .052 .760 .449

  RATA2PM .180 .080 .161 2.231 .028 RATA2KPR .852 .087 .713 9.774 .000

a. Dependent Variable: RATA2KP

  Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan tabel 4.12 diatas maka dapat dibuat persamaan regresi berganda sebagai berikut:

  Y= -0,239 + 0,062 X

  1 + 0,180 X

2 + 0,852 X

3 + e

  Keterangan: Y = Keputusan Pembelian X = Citra Merek

  1 X 2 = Perluasan Merek

  X = Kualitas Produk

  3

  = Konstanta α Persamaan regresi tersebut diatas dapat dijabarkan sebagai berikut:

  α = Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda di atas dapat diartikan koefisien regresi untuk konstan sebesar -0,239 menunjukkan bahwa jika variabel citra merek, perluasan merek dan kualitas produk bernilai nol maka nilai keputusan pemilihan adalah - 0,239 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

  

1 = Nilai variabel citra merek 0,062 menunjukkan bahwa jika variabel

  β citra merek meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan pemilihan sebesar 0,062 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

  

2 = Nilai variabel perluasan merek 0,180 menunjukkan bahwa jika

  β variabel perluasan merek meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan pemilihan sebesar 0,180 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

  

3 = Nilai variabel kualitas produk 0,852 menunjukkan bahwa jika variabel

  β kualitas produk meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan keputusan pemilihan sebesar 0,852 satuan, dengan catatan variabel lain dianggap konstan.

2. Pengujian Hipotesis

  2

  a. ) Uji Determinasi (R

  Uji Koefesien determinasi dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel citra merek, perluasan merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian. Uji ini dapat dilakukan melalui pengujian nilai adjusted R² (adjusted R-Squared) sebagai berikut:

  2 Tabel 4.13 Persamaan Determinasi R b

Model Summary

  Adjusted R Std. Error of the

Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

a

1 .873 .763 .756 .296 1.893

a. Predictors: (Constant), RATA2KPR, RATA2CM, RATA2PM

  b. Dependent Variable: RATA2KP

  Sumber : Lampiran 6 Berdasarkan tabel 4.13 di atas maka dapat diambil sebuah kesimpulan bahwasanya penelitian ini memiliki nilai adjusted R²

  (adjusted R Squared) sebesar 0,756. Nilai tersebut dapat digunakan untuk melihat besarnya pengaruh variabel citra merek, perluasan merek dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian dengan menghitung koefesien determinasi, sebagai berikut:

  KD = 0,756 x 100 =75,6% Koefesien determinasi tersebut memiliki arti bahwa pengaruh variabel independen (secara keseluruhan) terhadap variabel dependen adalah sebesar 75,6%. Sisanya sebesar 24,4% dipengaruhi faktor lain selain dalam penelitian ini.

  .

b. Uji t (Parsial)

  Untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh dari setiap variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial, maka dapat dilakukan melalui Uji t. Untuk t bisa dihitung pada tabel t-test,

  tabel

  dengan α = 0,05, karena digunakan hipotesis dua arah, ketika mencari t

  tabe

  l, nilai α dibagi dua menjadi 0,025, dan df = 106 (didapat dari rumus n-k, dimana n adalah jumlah data, 110 - 4 = 106) sehingga diperoleh nilai t tabel sebesar 1.98260.

  1) Pengaruh Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian

  Berdasarkan tabel 4.12 terlihat bahwa variabel citra merek memiliki nilai derajat probabilitas signifikansi atau p-value 0,449 > 0,05 artinya tidak signifikan, sedangkan t hitung < t tabel , (0,760 < 1.98260) maka Ha ditolak atau Ho diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien citra merek secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan demikian hipotesis pertama ditolak.

Gambar 4.4 Kurva Penerimaan Hipotesis Pertama

  Daerah penolakan Daerah penolakan Ho

  Ho Daerah Penerimaan Hipotesis

  • 0,760 1.98260

  1.98260

  2) Pengaruh Perluasan Merek terhadap Keputusan Pembelian

  Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa variabel perluasan merek memiliki nilai p-value 0,028 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t hitung > t tabel (2,231 > 1,98260) maka Ha diterima dan Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien perluasan merek secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan demikian hipotesis kedua diterima.

Gambar 4.5 Kurva Penerimaan Hipotesis Kedua

  Daerah penolakan Daerah penolakan Ho

  Ho Daerah Penerimaan Hipotesis

  1,98260 2,231

  • 1,98260

  3) Pengaruh Kualitas Produk terhadap Keputusan Pembelian Berdasarkan tabel 4.13 terlihat bahwa variabel kualitas produk memiliki nilai p-value 0,000 < 0,05 artinya signifikan, sedangkan t > t (9,774 > 1,98260) maka Ha diterima dan Ho

  hitung tabel

  ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien kualitas produk secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian dengan demikian hipotesis ketiga diterima.

Gambar 4.6 Kurva Penerimaan Hipotesis Ketiga

  Daerah penolakan Daerah penolakan Ho

  Ho Daerah Penerimaan Hipotesis

  1,98260

  1,98260

  • 9,774

c. Uji F (Simultan)

  1 Regression 29.947 3 h9.982 113.653 .000 a

Residual 9.310 106 .088

Total 39.257 109

  pada model penelitian diketahui sebesar 113.653 sedangkan F tabel sebesar 2,69. Sehingga diketahui F hitung > F tabel yaitu 113,653 > 2,69 dengan taraf signifikan

  hitung

  = 3 = 106 Berdasarkan tabel 4.14 nilai F

  Sumber : Lampiran 6 df1 = k - 1 df2 = n - k = 4 - 1 = 110 - 4

  b. Dependent Variable: RATA2KP

  a. Predictors: (Constant), RATA2KPR, RATA2CM, RATA2PM

  Untuk menguji pengaruh variabel independen (citra merek, perluasan merek dan kualitas produk) terhadap variabel dependen (keputusan pembelian) kartu Indosat Ooredoo secara bersama-sama digunakan Uji F yang diperoleh dari analisis regresi berganda sebagai berikut. Pada uji ini berlaku kriteria sebagai berikut :

  1) Jika nilai F hitung > nilai F tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika nilai F

  b Model Sum of

Tabel 4.14 Uji F ANOVA

  2) Apabila nilai derajat probabilitas signifikansi atau p value < 0,05 atau 5%, maka hipotesis dapat diterima, sebaliknya apabila nilai p value > 0,05 maka hipotesis akan ditolak.

  tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak.

  ≤ nilai F

  hitung

  

Squares Df Mean Square F Sig. sebesar 0,000 berada dibawah 0,05 yang menunjukkan bahwa citra merek, perluasan merek dan kualitas produk secara simultan berpengaruh signifikan terhadap terhadap keputusan pembelian, sehingga hipotesis diterima. Dengan demikian hipotesis keempat

  diterima.

Gambar 4.7 Kurva Penerimaan Hipotesis Keempat

  Daerah Penolakan H

  o

  Daerah Penerimaan Hprotesis

  113,653 2,69

E. Pembahasan

  

1. Pengaruh Citra Merek, Perluasan Merek dan Kualitas Produk secara

simultan terhadap Keputusan Pembelian

  Citra merek, persepsi merek dan kualitas produk secara simultan atau bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian kartu Indosat Ooredoo di Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan pengujian hipotesisnya yang menunjukkan nilai F

  hitung

  > F tabel yaitu 113,653 > 2,69 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 yang berarti pengujian hipotesis diterima. Secara parsial variabel citra merek tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Sedangkan perluasan merek dan kualitas produk secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan

  

2

  pembelian. Berdasarkan hasil uji R diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,756 (75,6%), ini menunjukkan bahwa keputusan pembelian kartu Indosat Ooredoo di Universitas Muhammadiyah Purwokerto 75,6% dipengaruhi oleh variabel perluasan merek dan kualitas produk dan sisanya sebesar 24,4 % dipengaruhi faktor lain selain dalam penelitian ini.

2. Pengaruh Citra Merek secara parsial terhadap Keputusan Pembelian

  Secara parsial citra merek tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian kartu Indosat Ooredoo di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, ditunjukkan dengan pengujian hipotesisnya yang menunjukkan tingkat signifikan sebesar 0,449 lebih besar dari 0,05 yang berarti hipotesis pertama ditolak.

  

3. Pengaruh Perluasan Merek secara parsial terhadap Keputusan

Pembelian

Dokumen yang terkait

PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SUPERMI SERI GO DI BANDAR LAMPUNG

3 25 64

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MELALUI CITRA MEREK SMARTPHONE IPHONE

0 0 33

ABSTRAK PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG DI MEDAN

1 3 14

PENGARUH KESADARAN MEREK, ASOSIASI MEREK, LOYALITAS MEREK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU OLAHRAGA MEREK NIKE DI SURABAYA - Perbanas Institutional Repository

0 0 18

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SARI ROTI DI SURABAYA

1 7 17

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, PROMOSI DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SARI ROTI DI SURABAYA SKRIPSI

0 0 18

3.2. Metode Penelitian - PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK TUPPERWARE UNIT MUTIARA CITRA KARAWANG - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 17

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian - PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, KUALITAS PRODUK, DAN PERSEPSI RISIKO TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK TRANSFORMER PT. SCHNEIDER INDONESIA - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

0 0 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sifat Penelitian 1. Jenis Penelitian - ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE DAN WORD OF MOUTH (WOM) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi pada Bakso Son Haji Sony I-X Bandar Lampung) - Ra

0 0 20

PENGARUH CITRA MEREK, HARGA, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG DI KALANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG -

0 0 22