Penerapan Polimodalitas Berdasarkan Impresi Sleep Paralysis dalam Penciptaan Karya Musik - Digilib
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Aspek musikal yang dapat digunakan dalam penciptaan musik berdasarkan
impresi sleep paralysis adalah karakteristik warna skala/modus, metode musikal tersebut, dapat dihasilkan (secara polimodal) simultanitas dua kondisi pencerminan (mirroring) modus dan harmoni modal. Melalui aspek-aspek kondisi sleep paralysis sebagai gagasan/ide penciptaan. musikal kontradiktif yang paralel dengan disonansi kognitif pencipta atas 2. Merealisasikan impresi sleep paralysis melalui teknik komposisi musik dapat dilakukan melalui konsep polimodalitas yang didasarkan pencerminan skala Pertama, garis polimodalitas terdiri dari garis melodi dan harmoni utama yang sebagai sarana selektivitas modus dengan tiga prosedur pengaturan yaitu: (counterpart). Kedua, struktur polikordal dimunculkan dalam empat tipe: (a) menentukan arah harmonik karya, dan garis melodi dan harmoni sekunder vertikal; (b) Unit bawah vertikal dan unit atas horizontal; (c) Unit bawah Kedua unit akor (staf atas dan bawah) muncul dalam bentuk blok akor secara berstruktur broken chord. Ketiga, pengaturan counterpart melodi untuk vertikal dan unit atas berstruktur broken chord; (d) Kedua unit (atas dan bawah) horizontal; (b) Pencerminan garis melodi utama; (c) Membangun garis melodi mencapai polimodalitas, yaitu: (a) Pencerminan harmoni bawah dan disusun
63
dengan melodi utama dalam skala/modus reflektif; (d) Mempartisi garis melodi independen (tanpa hubungan dengan melodi utama) yang berjalan simultan transposisi ke modus kontras secara bergantian. utama dalam fragmen-fragmen yang lebih kecil (motif atau semifrase) dan di B. Saran Berdasarkan proses penciptaan, pembahasan dan kesimpulan, beberapa tindak penciptaan musik yang bersumber atau terinspirasi dari wilayah ekstra- saran yang dapat di pertimbangkan menyangkut polimodalitas, proses kreatif, dan prosedur sistematik lain (selain metode pencerminan modus) dalam musikal, yaitu: Polimodalitas bukanlah sistem yang arbiter, memungkinkan menerapkannya, sehingga memberikan potensi besar pada prosedur komposisi. Untuk proses kreatif, tidak ada satu model proses kreatif yang dapat Seperti proses penciptaan dalam penelitian ini melibatkan beberapa model proses menangkap atau mewakili berbagai macam pengalaman dalam tindak penciptaan. berkembang secara bertahap dari waktu ke waktu dan melibatkan revisi konstan, kreatif. Refleksi berulang selama proses penciptaan menyebabkan karya pendekatan komposisional atas korelasi konsep polimodalitas dan aspek ekstra- hal ini mengarah pada model teori inovator eksperimental. Namun, metode atau material musikal. Ini mengarah pada model inovator konseptual. Selain itu, saat musikal (sleep paralysis) menyiratkan efisiensi dan ketegasan dalam mengeksekusi langsung dan sadar, pencipta membayangkan gambaran hasil akhir karya, dan penetapan impresi sleep paralysis sebagai gagasan awal penciptaan, secara kemudian memikirkan langkah-langkah sebelumnya untuk mencapai gambaran karya final, hal ini mengarah pada model finalistik, walaupun gambaran akhir tersebut berubah seiring proses penciptaan. Dalam proses penciptaan, fase proses penciptaan ini, tanpa disengaja pencipta tidak menggunakan hanya satu penciptaan juga melibatkan model teori tahapan Wallas. Dari pengalaman selama sadar maupun tidak) untuk mencapai tujuan penciptaan. Pencipta melihat bahwa model proses kreatif, tetapi beberapa model yang sesuai dengan kebutuhan (secara tiap komposer dalam tindak penciptaan bekerja secara idiosinkrasi. hal ini dimungkinkan untuk dilakukan oleh para pencipta lain, mengingat bahwa mendapati bahwa wilayah ekstra-musikal sebagai gagasan penciptaan dapat Melalui rangkaian proses penciptaan dalam penelitian ini, pencipta ekstra-musikal dan intra-musikal dapat berkorelasi dan disatukan dalam konten menawarkan kebaruan yang koheren dan terstruktur dalam karya musik. Konten formal dan konseptual sebagai pendekatan sistematik berkomposisi. Akhirnya, dengan terlibat pada konten ekstra-musikal sleep paralysis psikobiologi dalam penciptaan musik, di mana persepsi psikologis dan fisiologis sebagai gagasan penciptaan musik, pencipta melihat ruang potensial wilayah dapat direalisasikan dalam karya secara konseptual dan terstruktur.
Adler, S. R. 2011. Sleep paralysis: Night-mares, nocebos, and the mind-body DAFTAR PUSTAKA Bailes, F., Laura Bishop. 2012. of musical composition: studies in the creative process . SEMPRE studies connection . New Jersey: Rutgers University Press. “Musical Imagery in the Creative Process”. The act Benjamin, T; Michael Horvit and Robert Nelson. 2008. Techniques and Materials of Music: From The Common Practice Period Through The Twentieth in the psychology of music, 54-77. Benward, B., Marilyn Saker. 2015. Music in Theory and Practice, New York: McGraw-Hill. Century (7th Ed). California: Thomson Schirmer.
Breslavs, M. G. 2013. and Management University College, Latvia, Riga. Psychology in Russia: State of the Art , Vol. 6, issue 4, Baltic Psychology “Moral emotions, conscience, and cognitive dissonance”. Cowell, H. 1996. New Musical Resourcers. New York: Cambridge University Cope, D. 1997. Techniques of the Contemporary Composer. New York: Schirmer. Press.
Dallin, L. 1974. Techniques of Twentieth Century Composition: A Guide to the Materials of Modern Music (3rd Ed). California: WM. C. Brown Company.
Ezendam, J. 2012. Journal of Musictheory Atonal Elements in Contemporary Compositions “Chameleonic Qualities of Chromaticism: Combining Tonal and ’ Amst, Univ. Press, Volume 17. ”. Dutch: Flemish _______ 1955. Contemporary Tone-Structures. New York: Bureau of Publications, Forte, A. 1962. Tonal Harmony in Concept and Practice. New York: Holt, Rinehart and Winston. Gould, R. (9 January 2018).
Teachers College, Columbia University.
Through Surreal Photography “This Artist Explores the Terrors of Sleep Paralysis ”. Hoogg, M.A., Vaughan G.M. 2005. Introduction to Social Psyhology (4th Ed). Febuari 2018 Japardi, I. 2002. Bagian Bedah Universitas Sumatera Utara . Australia: Pearson Prentice Hall. “Gangguan Tidur”. Laporan Penelitian Fakultas KedokteranKatz, S. 2012. act of musical composition: studies in the creative process . SEMPRE studies in the psychology of music, 171-185. “The Influence of the Extra-musical on the Composing Process”. The McFarland, M. 2009. Kostka, S. 2006 Materials and Techniques of Twentieth-Century Music (3rd Ed). New Jersey: Pearson Prentice Hall. “Dave Brubeck and Polytonal Jazz”. Jazz Perspectives, Vol. McNamara, A. 2012, Writing Courses , Queensland University of Technology (QUT). 3, No. 2, pp. 153 “Six rules for practice-led research”. Journal of Writing and
–176.
Milhaud, D. 1923. Thorpy, J.M. 2014. Society for Experimental Neuro Therapeutics , Vol, P: 687-701, New York. “Classification of Sleep Disorders”. Jurnal The American “Polytonalité et Atonalité”. Revue musicale 4, 29–44. Nimkulrat, N. 2007. Journal of Research Practice , Volume 3, Issue 1, Article M6, AU Press,Terjemahan oleh Bryan R. Simms, 2006.
“The Role of Documentation in Practice-Led Research”. Parncutt, R., Graham Hair. 2011. Canada. psychology: Disentangling dissonant dichotomies “Consonance and dissonance in music theory and ”. Journal of Persichetti, V. 1961. Twentieth Century Harmony: Creative Aspects and Practice. New York: W.W. Norton & Company. interdisciplinary music studies, Volume 5, issue 2, pp. 119-166. Solomonova, E. 2018. Smith, H., Roger T. Dean. 2009. Practice-led Research, Research-led Practice in Creative Arts . Edinburgh: Edinburgh University Press. “Sleep Paralysis: phenomenology, neurophysiology and treatment Wandering, Creativity, and Dreaming , Psychology, Cognitive Neuroscience, 435-456. ”. The Oxford Handbook of Spontaneous Thought: Mind- Tanzi, D. 2011. Stein, L. 1962. Structure and Style: The Study and Analysis of Musical Forms. Chicago: Summy-Birchard Company. “Extra-Musical Meanings and Spectromorphology”. Organised Tenney, J. 1988. Excelsior Music Publishing. Sound. Cambridge Journals, Volume 16, pp. 36-41. A History of ‘Consonance’ and ‘Dissonance’. New York: Ulehla, L. 1994. Contemporary Harmony: Romanticism Through the Twelve-Tone Row . Houston: Advance Music.Utami, R. (26 Juni 2015). “Fenomena Ketindihan, Jembatan antara Mitos Mistis dan Scientific ”. 30 Agustus 2017. Vaes, L. 2009. “Extended Piano Techniques: In Theory, History and Performance Practice ”. (Dissertation). Leiden University.
Vinton, J. 1966. “Bartók on His Own Music”. Journal of the American Musicological Society , Vol. 19, No. 2, pp.232-243. Weinel, J. 2012. “Altered States of Consciousness as An Adaptive Principle For Composing Electroacoustic Music ”. (Dissertation). Keele University. Zbikowski, L.M. 2017. “Music, analogy, and metaphor”. The Routledge
Companion To Music Cognition , 501-512
Waldbauer, I. F. 1990. “Polymodal Chromaticism and Tonal Plan in the First of Bartók's Six Dances in Bulgarian Rhythm ”. Studia Musicologica Academiae Scientiarum Hungaricae , T. 32, Fasc. 1/4, pp. 241-262.Walker, J.S., Gary W. Don. 2013. Mathematics and Music: Composition, Perception, and Performance . Boca Raton: Taylor & Francis Group.
Lento molto r ubato Polymodal for Piano
U b
œ œb ˙™ œ œb ˙™ œ œb œ œ ˙ œ œb œb ˙ œ œb œ œ
44 nb nb œœ œœ
& ‰ œJ p 3 pp Ó™
œ
?
bb œœ b &
44 ˙˙˙™™™ œœœ œœœ œ
Œ œœb ˙˙™™ œœb b b nb ™™™ b ˙˙˙ ˙˙˙ pp œœ p
{
° ° ° 3 ° 3 3 3 > > > > >
œ œ 6 > > > >
> > > 3 3 #
> #n œ > > > >
# œbj œ
> > b œœ œœ œœ Œ nn jœœ
œ œb œb œb ‰ œ œ œ œj œ œœ œ n b œ œ
œœ# &
œ œ œb œ œ œ œ œb J œJ b bb nn 3 b œ œ œ bn b œ 3 3 œbJ pp pp p 3 3 >
> > > f mf > > > 3
™ # n
˙˙b bbb œœœ b
œœn nb œœ
œn ?
˙˙˙n mf pp mf f b œœ
™™ b ˙˙n œœœb
{
° ° ° ° ° 3 9 3 mp >
œ ‰
> b Œ œœ
œj œb œn n œœn
œn œ œ œ œn Ó
œJ œb bn n
44 & bb n
œ œ ˙˙˙b œ nn
œb œœ ‰ Ó ‰ œJ
# œ œ œ œ# œb ˙ pp ppp f 3 > > >
> > p > > 3 3 mp D‹7 f G7 > > > > 3
œœ# ?
˙˙nn ˙˙˙
&
œ
44 œ œb œ p pp pp > pp 3
œœœ œœb œ œœb œœ œ mf
{
° ° ° 3 3 3 3 °
> 3 > 12 œ > > 3 b œ œ b b b
Œ œœœ œj œœ œ ˙ b œ˙ Œ œœ œ
œ œ œ œŒœ œb ˙™ ˙™
œJ œ ˙œ J œb œJ œ œb
> > > > > > > 3 3 3
& > > 3 3 3 3 3 3 3 3 3 > > > j j j &
œJ œb œJ œœb œJœœ œ œ œ œœ œ œœ œ œœ œb œ œ
œj œ œj œ œj œ œbJ œb œ p 3 3 3
{ 3
° ° ° °
15 3
3 3
Œ b œœ œ bn œ b
˙œ bb b œ œbJ œ ˙
œ˙ ˙˙b &
J œb œ# œb œ # œb ‰
‰œn œb œ œbJ
> > 3 > > 3 3 > >
> > > > 3 3 3 3 3 3 > > 3 3 j j
& # œ œ œJ œœ œJ œœ œ œ b œœb œbj œn b œœb œj œ œb
œ
{
° ° 3 ° f
3 mp 3 3 > > > >
> 17 > > > > # > œ œ b #
œ ‰ œ # j > n œ
œbj œj œ œ œ # # œœ ˙ nn œjœœ
œ ˙ ## ˙œœœ œœnœn œ œœœ œ œ œ œ œ# œ œ# nn
& ##
J œJ œœ ˙˙bb 3 3 3 3 3 3 3 mp p 3
> ˙˙#
?
™ œ ˙˙˙n
œj œ œb 3 p œœ p
& j œ œbj œn œnJ œn ˙˙˙n # ™™ n#
{
° ° ° ° °
20 3 mf
> > œ
œ œœœb œœœb bb b œœ # œ# nb œœb ‰ # ‰ œ# j œ œ#
& Œ ˙˙b œœb # j œ œ mf 3 p 3
œ n œ n
œ ‰ b
œ œœ œnj œ œ ? #
œœœ## œœ œ #
œœœ# œ n# œ œ
œœ# œ# œ# œ mf p œ mp œœ# n
{ >
° °
° rit.
23
j & # œ Œ ‰ œj œ# œ# œ# œ# œ# ‰ œ
#n #n œ œn
œ œ# œn Œ ‰ œjœJ œ œ# mp n ‰ œj Ó œ
œ œ œ œ œ n œ œ œj n œn œ #
? œj œn œ n # œ # ‰ œ#‰
œœn # œ #
œ # œ # œ
œ œœ## œœ# #
œ œœ#
{
° °
26 q=45 3 q=55 mp
> > > >
# ‰ œnj
œ b
# œ œ œ b b
& #n #n œ œ œn œ# œœœbb Ó™ œœœbn œœœb œœœbbbÓ Œ œœœb
œœœœ œb œœ n bb
œ œ œ œn œ œ œn Œ p f 3 > > mp > n œ
> ‰ n Œ
˙ n ? # w
œnj œb œj ‰ œ
# b ˙˙
œœœ ww bb ˙˙ œœœbn œœœ# ## bb ˙ œœ
## > p
{ ° mf
° ° ° ° rit.
q=40 29 > > > >
™ ‰
> > > >U œ > œ
> j b j œb œn ## ™
Œ œ
œ n &
64 œœn œœ œœ#n œœn œœ œœ#œœ
44 œœœb ### œ˙˙˙ œ n œ
œœœbb bbb ˙˙˙ f fff > >
> > > >
?
? b œ# #b##
œœ# #
˙˙ ‰ œnj œb œn œœœœ œn œœœœ
64
44 œœn œœ œœ#
œn œœ# œœ b ˙b n# œ f
œœ
{ fff
° ° ° ° 31
° ° ° ° mp #
œ œ œ #Ó œ œ œ ‰ œ#j œœ œ œœ#
&
44 pp ?
44 bb pp ww ww
{ 33 °
# # # œ œ ˙
## ˙™œ œ œ œœ œ ˙™œ œ œ œ ## # œ œ ˙œ œ & u
? < b>
< b> ww ww ww
{