FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN PENERAPAN SURGICAL PATIENT SAFETY FASE TIME OUT DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN

  

PENERAPAN SURGICAL PATIENT SAFETY FASE TIME OUT

DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RUMAH SAKIT

PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan

  

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh:

MUSLIHIN

  

NIM: A11200799

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

  

2016

HALAMAN PERNYATAAN

  Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi yang saya ajukan tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu

Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau

pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara

tertulis digunakan sebagai rujukan dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka.

  Gombong, 29 Juli 2016 Muslihin

  

MOTTO

“Hidup itu hendaknya memberi manfaat bagi orang lain disekitar

kita, semakin besar manfaat yang bisa kita berikan tentu akan lebih

baik’’

“Berjuang tanpa perlu membawa massa; Menang tanpa

merendahkan atau mempermalukan; Berwibawa tanpa

mengandalkan kekuatan; kekayaan atau kekuasaan, keturunan;

Kaya tanpa disadari kebendaan”

“Jangan gampang sakit hati manakala musibah menimpa diri;

Jangan sedih manakala kehilangan sesuatu”

“Jangan merasa paling pandai agar tidak salah arah; Jangan suka

berbuat curang agar tidak celaka” _Ojo Adigang Adigung Adiguno_

  

PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan “Alhamdulillahirobbil’alamiin”,

kupersembahkan skripsi ini untuk:

“Kedua orang tuaku yang tak henti-hentinya dengan sabar

membimbing, memberi doa, bantuan materi, dan motivasi”

‘’Para Guru spiritualku Ibunda Ny.Tumini, Al Habib Muhammad Lutfi

  

Bin Ali Bin Hasim Bin Yahya, Mbah Khidir, Mbah Nun, Raden Harun

dan Kang Mas Jamil yang sangat saya kagumi dan saya hormati

yang telah membimbing dan memberi pencerahan hidup’’

“saudara-saudaraku yang telah memberi semangat agar tidak

mudah menyerah”

“Kedua pembimbing Pak Podo Yowono dan Ibu Diyah Astutiningrum

yang tentunya telah memberi motivasi dan masukan –masukan serta

pencerahan ”

  

“Teman-temanku s1 keperawatan yang tidak bisa ku sebutkan satu

persatu, terimakasih atas dorongan motivasi dan saran dalam

penyusunan skripsi ini”

Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

  Skripsi, Juli 2016 1) 2) 3)

  

Muslihin Podo Yuwono Diah Astutiningrum

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN

PENERAPAN SURGICAL PATIENT SAFETY FASE TIME OUT DI

  

INSTALASI BEDAH SENTRAL RS PKU MUHAMMADIYAH

GOMBONG

ABSTRAK

Latar Belakang: Surgical safety checklist merupakan alat komunikasi untuk

keselamatan pasien yang digunakan oleh tim profesional di ruang operasi.

  

Kualitas pelayanan tim yang baik dapat dinilai melalui beberapa indikator yang

salah satunya adalah kepatuhan dalam menerapkan surgiacl patient safety.

  

Tujuan penelitian : untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

kepatuhan penerapan surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah

Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong

Metode : jenis penelitian deskriptif korelatif dengan pendekatan cross sectional.

  

Sampel yang diambil 25 orang, dengan teknik total Sampling. Penelitian ini

menggunakan analisis Chi square untuk analisis bivariat, dan analisis multivariat

dengan regresi logistik berganda.

  

Hasil : Dari hasil analisa uji chi square dengan dengan nilai X² = 11.049 dengan p

= 0.011 (p<0,05) sehingga terdapat pengaruh pendidikan terhadap kepatuhan

penerapan surgical patient safety fase time out, analisa uji chi square dengan nilai

X² = 10.462 dengan p =0.005 sehingga terdapat pengaruh faktor pengetahuan

terhadap kepatuhan penerapan surgical patient safety fase time out, dan analisa uji

chi square dengan nilai X² = 14.035 dengan p =0.000 sehingga terdapat pengaruh

antara faktor motivasi terhadap kepatuhan penerapan surgical patient safety fase

time out.

  

Kesimpulan : Ada pengaruh pendidikan, faktor pengetahuan, motivasi terhadap

kepatuhan penerapan surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah

Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong. Faktor yang paling dominan

mempengaruhi kepatuhan penerapan surgical patient safety fase time out di

Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong adalah faktor

pengetahuan.

  Kata Kunci : Kepatuhan, Surgical Pasien Safety, Fase Time Out

Bachelor of Nursing Program Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong Research, July 2016

  1) 2) 3) Muslihin Podo Yuwono Diah Astutiningrum

  

THE FACTORS INFLUENCING THE COMPLIANCE OF SURGICAL

PETIENT SAFETY TIME OUT PHASE APPLICATION

  

IN THE CENTRAL SURGICAL INSTALATION

OF PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

HOSPITAL

ABSTRACT

Background: Surgical safety checklist is a communication tool for patient safety

that is used by a professional team in the operating room. Good quality of care can

be assessed by several indicators, one of which is compliance in applying surgical

patient safety.

  

Objective: to find out factors influencing the compliance of surgical patient safety

time out phase application at the Central Surgical Instalation of PKU

Muhammadiyah Gombong Hospital.

  

Methods: This is a non-experimental research using descriptive method with

correlative design and cross sectional approach. The samples consisted of 25

members of surgical team that were on duty in the Central Surgical Installation of

PKU Muhammadiyah Gombong Hospital.

  

Results: the chi square analyses show X² = 11.049 with p value = 0.011 (p<0.05)

which means that there is an influence of education to the application of surgical

patient safety time out phase , X² = 10.462 with p value =0.005 which means that

there is an influence of knowledge to the application of surgical patient safety

time out phase, and X² = 14.035 with p value =0.000 which means that there is an

influence of motivation to the application of surgical patient safety time out phase.

  

Resume : There are influences of education, knowledge, and motivation factors to

the implementation of surgical patient safety time out phase at the Central

Surgical Instalation of PKU Muhammadiyah Gombong Hospital. The most

dominant factor influencing surgical patient safety time out phase at the Central

Surgical Instalation of PKU Muhammadiyah Hospital is the knowledge factor.

  Keywords : Aplication, Surgical Pasien Safety, Time Out Phase

  Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penerapan surgical patient safety

fase time out di instalasi bedah sentral Rs PKU Muhammadiyah Gombong

  ”,

Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad

SAW sehingga peneliti mendapat kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini.

Sehubungan dengan itu penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

  

1. M. Madkhan Anis, S. Kep., Ns, selaku Ketua STIKES Muhammadiyah

Gombong.

  

2. Isma Yuniar, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan

STIKES Muhammadiyah Gombong.

  

3. Podo Yuwono, S.Kep., Ns., M.Kep, CWCS selaku pembimbing I yang telah

berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

  

4. Diah Astutiningrum, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku pembimbing II yang telah

berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan.

  

5. Sawiji, S.Kep., Ns., M.Sc. yang memfasilitasi penulis dalam menyusun

abstract berbahasa Inggris.

  Semoga bimbingan dan bantuan serta dorongan yang telah diberikan

mendapat balasan sesuai dengan amal pengabdiannya dari Alloh SWT. Tiada

gading yang tak retak, maka penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat

membangun dari pembaca dalam rangka perbaikan selanjutnya. Akhir kata

semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

  Kebumen, 29 Juli 2016 Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN........................................................................ iv

MOTTO .......................................................................................................... v

PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi

ABSTRAK ...................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ..............................................................................

  1 B. Rumusan Masalah ..........................................................................

  4 C. Tujuan Penelitian ...........................................................................

  4 D. Manfaat Penelitian .........................................................................

  5 E. Keaslian Penelitian .........................................................................

  6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kepatuhan ......................................................................................

  8 B. Konsep patient safety .....................................................................

  16 C. Surgical patient safety ...................................................................

  23 D. Kerangka Teori ...............................................................................

  32 E. Kerangka Konsep ...........................................................................

  33 F. Hipotesa Penelitian………………………………………………… 34

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian.........................................................

  35 B. Populasi dan Sampel ....................................................................

  36 C. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................

  37 D. Variabel Penelitian .......................................................................

  37 E. Definisi Operasional ....................................................................

  37 F. Instrumen Penelitian ....................................................................

  40 G. Validitas dan Reabilitas ...............................................................

  41 H. Teknik Analisa Data ....................................................................

  43 I. Mekanisme Penelitian ..................................................................

  47 J. Etika Penelitian ............................................................................

  47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

  B. Hasil Penelitian ........................................................................... 49

  C. Pembahasan ................................................................................. 54

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................. 64 B. Saran ........................................................................................... 65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Bagan 2.1 : Kerangka TeoriBagan 2.2 : Kerangka Konsep

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 : Definisi OperasionalTabel 4.1 : Distribusi frekuensi Tingkat Pendidikan RespondenTabel 4.2 : Distribusi frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden diTabel 4.3 : Distribusi Frekuensi Motivasi RespondenTabel 4.4 : Distribusi Frekuensi Kepatuhan RespondenTabel 4.5 : Pengaruh Pendidikan terhadap KepatuhanTabel 4.6 : Pengaruh Pengetahuan terhadap KepatuhanTabel 4.7 : Pengaruh Motivasi terhadap KepatuhanTabel 4.8 : Faktor yang Paling Dominan Mempengaruhi Kepatuhan

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Lembar Bimbingan Skripsi Lampiran 2 : Lembar Permohonan menjadi Responden Lampiran 3 : Lembar Persetujuan menjadi Responden Lampiran 4 : Kuisioner Lampiran 5 : Check List Keselamatan Pasien Di Ruang Operasi Lampiran 7 : Jadwal Penelitian Lampiran 8 : Hasil Uji Statistik Menggunakan SPSS Lampiran 9 : Data Hasil Penelitian Lampiran 10 : Surat Uji validitas ke Rs PKU Muhammadiyah Sruweng

Lampiran 11 : Surat Ijin Studi Pendahuluan ke RS PKU Muhammadiyah

Gombong

Lampiran 12 : Surat Ijin Penelitian dari STIKES Muhammadiyah Gombong

Lampiran 13 : Surat Ijin Penelitian dari Kespbangpolinmas Kebumen Lampiran 14 : Surat Ijin Penelitian dari BAPPEDA Kebumen

Lampiran 15 : Surat Balasan Ijin Penelitian dari RS PKU Muhammadiyah

Gombong

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Patient safety adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat

  asuhan pasien menjadi lebih aman. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. (KKP-RS, 2008). Keselamatan pasien adalah proses yang dijalankan oleh organisasi yang bertujuan membuat layanan kepada pasien menjadi lebih aman. Proses tersebut mencakup pengkajian risiko, identifikasi dan pengelolaan risiko pasien, pelaporan dan analisa insiden, dan kemampuan belajar dari suatu keadaan atau kejadian, menindaklanjuti suatu kejadian, dan menerapkan solusi yang tepat untuk mengurangi risiko tersebut terjadi kembali. (Cinderasuci, 2012).

  World Health Organization (WHO) collaborating center for patient safety pada tanggal 2 Mei 2007 resmi menerbitkan “Nine life saving patient safety solution . Panduan ini mulai disusun sejak tahun 2005 oleh pakar keselamatan pasien dan lebih dari 100 negara, dengan mengidentifikasi dan mempelajari berbagai masalah keselamatan pasien. Salah satunya adalah pencegahan cidera pada pasien yang akan menjalani operasi. WHO pada tahun 2004 mengumpulkan angka-angka penelitian rumah sakit di berbagai Negara: Amerika, Inggris, Denmark, dan Australia, ditemukan KTD dengan rentang

  3.2

  • –16,6% dan sebagian darinya meninggal data–data tersebut menjadikan pemicu berbagai negara segera melakukan penelitian dan mengembangkan sistem keselamatan pasien (Suharyanto, 2011) Kejadian tidak diinginkan (KTD) merupakan kejadian yang mengaki- batkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (commission) atau karena tidak bertindak (omission) dan bukan karena

  2 Petugas kesehatan tentu tidak bermaksud menyebabkan cidera pasien,

tetapi fakta tampak bahwa setiap hari ada pasien yang mengalami KTD

  

(kejadian tidak diharapkan), atau disebut juga Adverce Event (AE), maupun

KNC (kejadian nyaris cedera) oleh sebab itu diperlukan program untuk lebih

memperbaiki proses pelayanan, karena sebagian KTD merupakan kesalahan

dalam proses pelayanan yang sebetulnya dapat dicegah melalui rencana

pelayanan yang komprehensif dengan melibatkan pasien berdasarkan haknya.

Program tersebut kemudian dikenal dengan patient safety (keselamatan

pasien). KTD, baik yang dapat dicegah (non error) maupun yang tidak dapat

dicegah (error), berasal dari berbagai proses asuhan pasien. (Depkes, 2008).

  Data di Indonesia tentang KTD apalagi kejadian nyaris cedera (Near

Miss ) masih sering terjadi. Insidensi pelanggaran patient safety 28.3%

  

dilakukan oleh perawat. Perawat harus menyadari perannya sehingga harus

dapat berpartisipasi aktif dalam mewujudkan patient safety. Kerja keras

perawat tidak dapat mencapai level optimal jika tidak didukung dengan sarana

prasarana, manajemen rumah sakit dan tenaga kesehatan lainnya (Adib, 2009).

  Di Indonesia sendiri kesalahan prosedur rumah sakit sering disebut

sebagai malpraktek. Kejadian di Jawa dengan jumlah penduduk 112 juta

orang, sebanyak 4.544.711 orang (16,6%) penduduk yang mengalami kejadian

merugikan, 2.847.288 orang dapat dicegah, 337.000 orang cacat permanen,

dan 121.000 orang mengalami kematian. Prevalensi kejadian media yang

merugikan pasien di Jawa Tengah dan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta)

adalah sebesar 1,8% - 88,9% (Sunaryo,2009) Hasil penelitian di delapan Rumah sakit yang telah diuji coba

menggunakan Surgical Safety Checklist menunjukan kematian dan komplikasi

akibat pembedahan. Dari total 1.750 pasien yang harus dilaksanakan operasi

dalam 244 jam dibagi 842 pasien sebelum pengenalan Surgical Patient Safety

dan 908 pasien setelah pengenalan instrument tersebut. Dari pasien yang

belum mendapatkan pengenalan tersebut mendapat komplikasi pembedahan

18.4% dan setelah diberikan pengenalan angka kejadian komplikasi menjadi

  3

11.7% data kematian sebelum pengenalan 3.7% menjadi 1.4% (Weiser,etal,

2010).

  Dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien di Rumah sakit maka

Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) telah mengambil

inisiatif membentuk Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KKP-RS)

pada 1 Juni 2005. Komite ini telah aktif melaksanakan langkah-langkah

persiapan pelaksanaan keselamatan pasien rumah sakit dengan

mengembangkan laboratorium program keselamatan pasien rumah sakit

(DepKes RI,2008) Kematian dan komplikasi akibat pembedahan dapat dicegah. Salah

satu pencegahan dapat dilakukan dengan surgical safety checklist. Surgical

safety checklist adalah sebuah daftar periksa untuk memberikan pembedahan

yang aman dan berkualitas bagi pasien. Surgical safety checklist merupakan

alat komunikasi untuk keselamatan pasien yang digunakan oleh tim

profesional di ruang operasi. Tim profesional terdiri dari perawat, dokter

bedah, dokter anestesi, perawat dan lainnya. Tim bedah harus konsisten

melakukan setiap item yang dilakukan dalam pembedahan mulai dari fase sign

in, time out , dan sign out sehingga dapat meminimalkan setiap risiko yang

tidak di inginkan seperti salah area operasi dan resiko cidera pada post operasi

(Adib 2009).

  Tim bedah profesional yang bertugas di rumah sakit semakin hari

semakin diakui eksistensinya dalam setiap tatanan pelayanan kesehatan,

sehingga dalam memberikan pelayanan secara interdependen tidak terlepas

dari kepatuhan tim. Kualitas pelayanan tim yang baik dapat dinilai melalui

beberapa indikator yang salah satunya adalah kepatuhan dalam menerapkan

surgiacl patient safety , Menurut Notoatmodjo (2007), Haslina (2011),

Mubarak (2007), Saputro (2008) faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan

antara lain : pendidikan, pengetahuan, motivasi, usia, sikap dan masa kerja

  Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan metode observasi dan

wawancara dengan 10 anggota tim bedah RS PKU Muhammadiyah Gombong

  4 pasien yang akan menjalankan operasi dengan memberlakukan penerapan surgical patient safety. sejak empat tahun yang lalu tetapi belum seratus persen melakukan dengan baik. Kepala IBS mengatakan tim bedah baru 80% melakukan Surgical safety checklist. Hal ini dilihat dari tim bedah yang berjumlah 16 orang, saat operasi ada poin yang tidak dilakukan seperti pada fase time out tim bedah tidak memperkenalkan diri secara verbal, tim bedah tidak meriview pasien secara verbal. Keberhasilan dalam penerapannya tentulah harus ada kesepakatan dan kedisiplinan dalam menjalankan kebijaksanaan yang diterapkan oleh Instansi.

  Berdasarkan Latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengajukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penerapan surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong karena pada proses fase time out adalah proses yang sangat beresiko terhadap pasien yang akan menjalankan operasi jika tidak dijalankan dengan benar.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan Latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah “Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penerapan surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong ”.

C. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan umum Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penerapan Surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong

  a. Untuk mengetahui pengaruh faktor pendidikan terhadap kepatuhan penerapan Surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah

  5 b. Untuk mengetahui pengaruh faktor pengetahuan terhadap kepatuhan penerapan Surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah

  Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong

  c. Untuk mengetahui pengaruh faktor motivasi terhadap kepatuhan penerapan Surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong

  d. Untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap kepatuhan penerapan Surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong D.

Manfaat Penelitian

  1. Bagi rumah sakit Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penerapan surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

  2. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penerapan surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong

  3. Bagi institusi pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan menambah sumber kepustakaan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan penerapan surgical patient safety fase time out di Instalasi Bedah Sentral RS PKU Muhammadiyah Gombong.

  6

E. Keaslian Penelitian

  1. Penelitian yang dilakukan oleh Suharyanto (2011 ) tentang “Analisis Faktor

  • –Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Pasien Safety di kamar Opera si Rumah Sakit Premier Bintaro”. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Analisis Faktor – Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Pasien

  Safety di kamar Operasi Rumah Sakit Premier Bintaro. Desain penelitian yang digunakan adalah deskriftif, yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor Sign In, Time Out dan Sign Out terhadap pasien Safety . Tehnik pengambilan sampel menggunakan tehnik total sampling untuk sampel pasien yang akan dilakukan operasi sebanyak 70 responden.

  Instrument yang digunakan dengan lembar Surgical Check List. Analisa data menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian secara statistik menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara Time Out dengan pasien Safety (P. value = 0.002). Untuk proses Sign In atau Sign Out dari hasil uji statistik menunjukan tidak terdapat hubungan yang bermakna, namun disini prosedur ini tetap dijalankan karena proses ini sangat penting untuk upaya keselamatan pasien.

  2. Penelitian yang dilakukan oleh Hendrik Hermawan (2014) tentang “ Gambaran Penerapan Surgical Patient Safety Fase Time Out Pada Pasien Bedah Mayor Di IBS RSUD Kebumen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Penerapan Surgical Patient Safety Fase Time Out Pada Pasien Bedah Mayor Di IBS RSUD Kebumen. Penelitian ini merupakan penelitian survai menggunakan desain deskriptif kuantitatif, dengan cara melakukan observasi kepada responden dalam bentuk check list . Respondennya berjumlah 336 pasien dengan tindakan operasi bedah mayor di IBS RSUD Kebumen. Teknik pengumpulan datanya observasional, sedangkan analisis datanya menggunakan teknik deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan keselamatan pasien operasi (Surgical Patient Safety) pada pasien bedah mayor di IBS RSUD Kebumen pada fase time out yang terdiri dari 9 item kegiatan,

  7 pedoman Surgical Patient Safety, bahkan 7 kegiatan diantaranya mendapat skor sempurna 336 (100%). Hanya terdapat 2 kegiatan pada fase Time Out yang skornya tidak sempurna, yaitu item kegiatan nomor 8 (antibiotik diberikan 60 menit sebelum pembedahan) dengan skor 185 (55,06%) dan item kegiatan nomor 9 (pemeriksaan penunjang ditampilkan di kamar operasi) dengan skor 245 (72,92%). Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, untuk ke depan tim operasi di IBS RSUD Kebumen pada fase time out diharapkan selalu memberikan antibiotik sesuai ketentuan yaitu 60 menit sebelum pembedahan serta pemeriksaan penunjang seyogyanya selalu ditampilkan di kamar operasi.

  3. Penelitian yang dilakukan oleh Sulastri (2015 ) tentang “Hubungan Moivasi Tim Bedah Terhadap Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor Di Instalasi Bedah Sentral RSUD Dr.Soedirman Kebumen ” Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Hubungan Moivasi Tim Bedah Terhadap Kepatuhan Penerapan Surgical

Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor Di Instalasi Bedah

  Sentral RSUD Dr.Soedirman Kebumen.dengan Metode deskriptif dengan desain korelasi dan pendekatan cross sectional menggunakaan kuisioner check list .sample yang digunakan adalah seluruh tim Bedah sejumlah 24 Responden. Analisis univariat dan bivariat .Hasil penilitian menunjukan bahwa 17 responden (70,8%) mempunyai motivasi baik, 7 responden (29,2%) mempunyai motivasi cukup. 21 responden (87,5%) dalam kategori patuh, 3 responden (12,5%) dalam kategori tidak patuh. Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh ada hubungan antara motivasi tim bedah terhadap kepatuhan penerapan surgical patient safety pada pasien operasi bedah mayor di IBS RSUD Kebumen dengan nilai p value < 0,005 yaitu 0,027. Adib A, (2009). Materi Seminar Nasional Keperawatan dengan tema Sistem Pelayanan Keperawatan dan Manajemen Rumah Sakit untuk Mewujudkan Patient Safety Jogjakarta.UGM

  

Anugrahini, C. (2010).Hubungan faktor individu dan organisasi dengan

kepatuhan perawat dalam menerapkan pedoman patient safety di RSAB Harapan Kita Jakarta. Tesis FIK UI. Tidak dipublikasikan.

  Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Ari Setiajati (2014), Pengaruh Pengetahuan dan Sikap Perawat Terhadap Standar Keselamatan Pasien di Instalasi Perawatan Intensif RSUD

  Dr.Moewardi Ariyani (2008), Hubungan Pengetahuan dan Motivasi Perawat Yang Mendukung Penerapan Program Patient Safety di ICU Rumah Sakit Moewardi surakarta

  Astriana (2014), Hubungan Tingkat Pendidikan, Masa kerja, dan Beban kerja dengan Kinerja Keselamatan Pasien oleh Perawat rawat inap RSUD Haji Makasar. Dahlan, Sopiyudin M. (2012). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan:

Deskriptif, Bivariat, dan Multivariat Dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS . Jakarta: Salemba Medika

  Depkes RI. (2009). Profil Kesehatan Indonesia 2009. Diakses dari

pada tanggal 10 Januari 2016

Depkes, (2006). Panduan Nasional Keselamatan Pasien RS (Patient

Safety). Jakarta : Depkes RI. Dhinamita Nivalinda (2013), Pengaruh Motivasi Perawat dan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang Terhadap Penerapan Budaya

  Keselamatan Pasien oleh Perawat Pelaksana Pada Rumah Sakit Pemerintah di Semarang Dinkes Provinsi Jawa Tengah. (2008). Profil Kesehatan Provinsi Jawa

  Tengah

Fishbein dan Azjen dalam (Azwar, 2008) Azwar, S. 2008. Sikap Manusia Haslina. (2011). Faktor yang berhubungan dengan kepatuhan perawat dalam menjalankan protap pemasangan kateter uretra diruang perawatan bedah dan interna RSUD syeh yusuf gowa makasar. Fakultas Ilmu Keperawatan

  • – UMI. Hendrik Hermawan, (2014). Gambaran Penerapan Surgical Patient Safety

  Fase Time Out di IBS RSUD Kebumen. Kebumen: stikes muhammadiyah gombong Herzberg, (2005).Motivasitheori. Jakarta: Rinekacipta

  

HidayatA ,(2007). Metode penelitian keperawatan dan teknik analisis data.

  Jakarta: SalembaMedika

Hikabi, (2010). Buku Pelatihan Dasar-Dasar Ketrampilan Bagi Perawat

Kamar Bedah. Jakarta: Hikabi press

KKP-RS. (2008). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit.

  Jakarta : Depkes RI Marquis & Huston, (2010). Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan: Teori dan aplikasi, edisi ke-4, Jakarta: EGC Mubarak. Wahid Iqbal. (2007). Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan

Aplikasi. Jakarta : Salemba Medika

  Murdyastuti (2010), Pengaruh Persepsi Tentang Profesionalisme, Pengetahuan Patient Safety dan Motivasi Perawat Terhadap Pelaksanaan Program Pateint Safety di Ruang Rawat Inap RSU prof. Dr. R Soeharso Surakarta

  Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka Cipta.

Nurbaiti, Efiaty Arsyad, S., Nurbaiti Iskandar. (2004). Buku Ajar Ilmu

Penyakit Kulit , Edisi III, FKUI. Nursalam. (2008). Konsepdan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

  Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis, dan Karya Ilmiah . Jakarta :Salemba Medika Pusat bahas departemen pendidikan nasional, (2014). Kamus Besar Bahasa Indonesia . Jakarta: Balai Pustaka Suharyanto, T. (2012). Analisis Faktor-Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Pasien Safety di Kamar Operasi Rumah Sakit Premier Bintaro.

  Suharyanto.(2011). Check List KeselamatanPasien Di RuangOperasi.. Sulastri, (2015). Hubungan Motivasi Tim Bedah Terhadap Kepatuhan

Penerapan Surgical Patient Safety Pada Pasien Operasi Bedah Mayor Di IBS RSUD Kebumen. Kebumen: stikes muhammadiyah

  gombong UU No. 20 tahun (2003) tentang sistem pendidikan nasional diakses pada tanggal 14 april 2015.

Weiser, et all, (2008). An Estimation of the Global Volume of Surgery: a

Modelling Strategy Based on Available Data. Lancet, 372 (9633),

  139-44. World Health Organization.(2008). WHO Guidelines for safe Surgery, First Edition . New York: McGraw-Hill.

  LAMPIRAN

Lembar Permohonan Menjadi Responden

  Kepada : Yth Bpk/Ibu ........... Di RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG. Assalamualaikum, Wr. Wb Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini saya, Mahasiswa tingkat 4 prodi S1

Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong

  Nama : MUSLIHIN NIM : A11200799 Judul penelitian : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penerapan

  Surgical Patient Safety Fase Time Out Di IBS RS PKU Muhammadiyah Gombong.

  Dengan ini memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk menjadi responden

dalam penelitian ini dan mengisi daftar pertanyaan yang telah saya sediakan guna

penyusunan skripsi. Segala hal yang bersifat rahasia akan saya rahasiakan dan

digunakan untuk kepentingan penelitian ini. Apabila saudara bersedia menjadi

responden, maka saya mohon untuk menandatangani lembar persetujuan yang

telah tersedia. Atas kerjasamanya saya ucapka terimakasih. Wassalamualaikum Wr. Wb Gombong

  , …………….... 2016 Peneliti (Muslihin)

Lembar Persetujuan Menjadi Responden

  Dengan menandatangani lembar ini, maka saya: Nama : .................................................. Umur : .................................................. Jenis kelamin : .................................................. Alamat : ..................................................

  Dengan ini saya bersedia memberikan persetujuan menjadi responden

penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa S1 keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong dengan judul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Kepatuhan Penerapan Surgical Patient Safety Fase Time Out Di IBS RS PKU

Muha mmadiyah Gombong”.

  Saya mengerti bahwa penelitian ini tidak akan merugikan atau berakibat

negatif untuk saya sehingga jawaban yang saya berikan adalah jawaban yang

sebenar-benarnya. Segala hal yang bersifat rahasia akan di jaga rahasiaanya dan

digunakan untuk kepentingan penelitian. Demikian persetujuan ini saya buat

dengan sesungguhnya dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

  Gombong , ………………….... 2016 Responden Peneliti,

  (Muslihin) (……………………………) Tanpa nama terang

  

“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN

PENERAPAN SURGICAL PATIENT SAFETY FASE TIME OUT DI IBS

RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

  

Instrumen Penelitian

Kuisioner

Tanggal : No. Responden :

  2. Umur :…………..tahun

  3. Jenis kelamin: L/P

  3. Pendidikan terakhir : (….) D3 ( …) DIV (….) S1+Ners ( …) S2

  4. J abatan/Pangkat/Gol :…………..

  5. Status Kepegawaian : PNS / Honor / TKS 6.

  Lama Bekerja :…………..tahun

B

  

Butir Pernyataan Variabel Pengetahuan Diisi oleh RespondenTim

Bedah (Ahli Bedah, Ahli Anastesi dan Perawat Bedah )

Bacalah dengan cermat dan teliti pada setiap item pertanyaan. Pilihlah

jawaban pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda

  (X) silang padajawaban yang dianggap benar.

  1. Patient safety adalah ....

  a. Pasien bebas dari cidera yang seharusnya tidak terjadi atau pasien bebas dari cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan.

  b. Suatu sistem pelayanan dalam rumah sakit yang memberikan asuhan pasien lebih aman.

  c. Sistem pelayanan yang diberikan kepada pasien apabila akan terjadi resiko cidera.

  d. Merupakan upaya memberikan asuhan pasien lebih aman yang dilakukan didalam ruang tertentu.

  e. Asuhan yang diberikan untuk pasien agar pasien lebih aman dan nyaman .

  2. Kebijakan patient safety di rumah sakit antara lain, kecuali....

  

a. Rumah sakit wajib melaksanakan standar keselamatan pasien

  b. Rumah sakit wajib melaksanakan 7 langkah menuju keselamatan pasien c. Menurunya Kejadian Tidak Diinginkan d. Rumah sakit wajib menerapkan standar keselamatan pasien.

  e. Evaluasi pelaksanaan keselamatan pasien akan dilakukan melalui program akreditasi rumah sakit.

  3. Salah satu sistem keselamatan rumah sakit antara lain ....

  a.

   Mengetahui pengertian patient safety. c. Mampu memecahkan permasalahan.

  d. Selalu berpikir positif dan ikut pelatihan/ seminar kesehatan.

  e. Berupaya meningkatakan kesejahtraan pasien 4. Surgical Patient Safetycheck-list merupakan....

  a. Check-list yang digunakan untuk pasien dalam keadaan darurat saat proses pembedahan b. Check-list yang digunakan di rumah sakit.

  c. Upaya untuk menurunkan kejadian tidak diingankan d. Pelayanan pasien di kamar operasi agar lebih nyaman.

  e. Alat atau instrument yang digunakan untuk menunjang keselamatan pasien di dalam kamar operasi.

  5. Tujuan Surgical Patient Safetya dalah untuk....

  a. Memberikan tindakan perioperatif pada Pasien b. Dilakukan dan diterapkan di kamar bedah.

  c. Mencegah kejadian tidak diinginkan dan upaya meningkatkan keselamatan pasien.

  

d. Agar pasien merasa nyaman saat dilakukan tindakan perioperatif.

  e. Digunakan untuk pasien dalam keadaan darurat saat proses pembedahan

  

6. Pengembangan dan penerapan solusi serta monitoring / evaluasi salah

satu dari....

  a. Standar patient safety

  b. Sistem keselamatan rumah sakit

  c. Kebijakan patient safety rumah sakit

  d. Tujuan patient safety

  e. Surgical safety checklist

  7. Surgical safety checklist terdiri ..... fase?

  a. 2

  b. 3

  c. 4

  d. 5

  e. 6

  

8. Pasien akan mulai di lakukan insisi kulit atau dilakukan pembedahan

merupakan fase....

  a. Sign in

  b. Time Out

  c. Sign out

  d. Sign In dan Time Out

  e. Time Out dan Sign Out

  

9. Setelah semua perlengkapan sudah siap, dan mengkonfirmasi bahwa

telah diberikan antibiotik profilaskis selama......menit sebelumnya....

  a. 90

  b. 60

  c. 30

  d. 25

  e. 70

  

10. Pentingnya mengkonfirmasi secara verbal mengenai Pasien, Sisi

operasi, dan prosedur sebelum melakukan insisi pada pasien merupakan upaya untuk ....

  a. Memperkenalkan pasien pada tim bedah b. Membuat pasien lebih nyaman.

  c. Memberikan pelayanan yang baik pada pasien