Analisa Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba Narasi

ANALISA LAPORAN KEUANGAN ORGANISASI NIRLABA
Analisa laporan keuangan organisasi nirlaba yang disajikan di sini berbeda dengan model
analisa laporan keuangan sektor bisnis yang seperti biasanya akan membandingkan rasiorasio tertentu dari sebuah laporan keuangan.
Analisa laporan keuangan organisasi nirlaba disini lebih berarti ‘memahami’: konsep laporan
keuangan, kegunaan masing-masing laporan, peta besar penyajiannya, berikut pola relasi
antar masing-masing laporan keuangan dan juga pengenalan atas “angka kunci” di masingmasing laporan keuangan.
Terdapat dua tingkat laporan keuangan pada organisasi nirlaba, yaitu:
A. Laporan Keuangan PROYEK
B. Laporan Keuangan LEMBAGA (Konsolidasi/sesuai dengan PSAK 45)
ANALISA LAPORAN KEUANGAN LSM – LEMBAGA
Laporan Keuangan PROYEK akan terdiri dari:
1. Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana (LPPD)
2. Laporan Status Dana (LSD)
3. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana (LPPD)
 Laporan ini menyajikan perhitungan antara Penerimaan dan Pengeluaran pada kurun
waktu tertentu, terkait dengan proyek dari donor tertentu.
 Laporan ini biasanya disusun per periode pelaporan, disertai dengan keterangan
akumulasinya.
 Saldo dana pada LPPD akan dijelaskan lebih lanjut pada LSD.
 Penerimaan pada LPPD akan bisa di cross check dari rekening koran yang

berangkutan
 Pengeluaran pada LPPD akan bisa di cross check pada LRA kolom realisasi
expenditure
 Pengeluaran pada LPPD adalah Biaya (bukan jumlah dana yang telah dikeluarkan).
Sehingga Pengeluaran disini merupakan Expenditure, bukan Disbursement.
 Pemahaman kunci yang harus dimiliki adalah bahwa UM/Advance bukanlah
Biaya/Expenditure.
 Bunga, biaya bank, penghitungan konversi mata uang biasanya dapat menjadi potensi
selisih perhitungan
Laporan Status Dana (LSD)
 Menjelaskan status saldo dana dari LPPD pada tanggal pelaporan, di mana saja saldo
tersebut berada (berbentuk apa? dan berapa nilai masing-masing?)
 Merupakan proses rekonsiliasi, pemeriksaan atas kebenaran saldo LPPD




Terdapat komponen piutang dan hutang antar dana donor yang harus diperhitungkan
Dokumen yang dapat menjadi rujukan adalah dokumen Rekening Koran Bank (saldo
dana bank pada akhir periode pelaporan) dan Buku Pembantu Kas, Hutan/Piutang dan

Uang Muka terkait.

Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
 Membandingkan a. rencana (anggaran) dan b. perkiraan serapan dana (tahapan
kegiatan) dengan realisasi implementasi program
 Disajikan secara periodik sesuai periode pelaporan yang donor persyaratkan, disertai
dengan informasi realisasi akumulatif
 Kode anggaran digunakan untuk pemilahan per transaksi pengeluaran
 Biasanya juga disertai keterangan tentang klasifikasi, alokasi, re-alokasi
 Perhatikan saldo negatif atau realisasi implementasi yang lebih besar dari anggaran
(berapa persen yang diijinkan oleh donor?)
 Perhatikan juga persentase serapan dibandingkan dengan time line atau arus kas yang
diproyeksikan pada saat awal program.
Pola relasi antar ketiga laporan keuangan proyek tersebut dapat disajikan sebagai berikut:

ANALISA LAPORAN KEUANGAN LSM – LEMBAGA
Seperti telah diuraikan sebelumnya terdapat dua tingkat laporan keuangan pada organisasi
LSM, yaitu: laporan keuangan proyek dan laporan keuangan lembaga (Konsolidasi/sesuai
dengan PSAK 45)
Laporan Keuangan LEMBAGA akan terdiri dari:

1. Laporan Aktivitas (LA/Laba Rugi)
2. Laporan Posisi Keuangan (LPK/Neraca)
3. Laporan Arus Kas

Laporan Posisi Keuangan menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, dan aktiva
bersih dan menyajikan kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan.
Informasi tersebut umumnya disajikan dengan pengumpulan aktiva dan kewajiban yang
memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen. Laporan
keuangan mencakup organisasi secara keseluruhan dan harus menyajikan total aktiva,
kewajiban, dan aktiva bersih
Laporan Aktivitas, menyediakan informasi mengenai pengaruh transaksi dan peristiwa lain
yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antar transaksi, dan peristiwa lain,
bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau jasa.
Informasi dalam laporan aktivitas, yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi
dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi,
kreditur dan pihak lainnya untuk: mengevaluasi kinerja dalam suatu periode, menilai upaya,
kemampuan dan kesinambungan organisasi dan memberikan jasa, menilai pelaksanaan
tanggung jawab dan kinerja manajer.
Pembahasan kali ini akan diawali dengan membandingkan antara Laporan Aktivitas dan
Laporan Posisi Keuangan. Perbedaan fungsi penyajian kedua laporan keuangan ini ditandai

dengan keterangan judul yang berbeda, sebagai berikut:

Sehingga tampak jelas kini bahwa Laporan Aktivitas merupakan hasil rekaman aktivitas yang
terjadi pada organisasi selama periode 1 Jan – 31 Des, sedangkan Laporan Posisi Keuangan
lebih merupakan potret akhir dari rekaman tersebut per 31 Des.

Dalam bagan sederhana, Laporan Aktivitas dapat dipahami sebagai berikut:

Contoh format Laporan Aktivitas sesuai PSAK 45 adalah sebagai berikut:

Dan dalam bagan sederhana, Laporan Posisi Keuangan dapat dipahami sebagai berikut:

Atau contoh Laporan Posisi Keuangan sesuai dengan PSAK 45 adalah sebagai berikut:

Pola relasi antar ketiga laporan keuangan kelembagaan tersebut dapat disajikan sebagai
berikut: