Pengaruh Pola Karier, Motivasi Pegawai, Team Building Dan Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai PT. PLN (Persero) Kantor Wilayah Suluttenggo | Rachmad | JURNAL RISET BISNIS DAN MANAJEMEN 7520 14783 1 SM

Pengaruh Pola Karir….. (Rachmad)

73

Pengaruh Pola Karier, Motivasi Pegawai, Team Building Dan Kepemimpinan Terhadap
Kinerja Pegawai PT. PLN (Persero) Kantor Wilayah Suluttenggo

Rizal Rachmad
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam Ratulangi
(Rizal.rachmad@pln.co.id)

Abstract
The purpose of this researh is to find the relationship between Career's Path, Employee's
Motivation, Team Building and Leadership towards Employee's Performance in PT PLN
(Persero) Wilayah Suluttenggo. Sample choosen for this research is 65 employees in Kantor
Wilayah Suluttenggo. Sample was generated using stratified random sampling because the
population consists of several job's position, grade and education background. Collected
data result then processed with multiple regression analysis method using SPSS. The result of
this study shows that Employee's Motivation and Team Building have a positif significant
influence toward Employee's Performance. The multiple regression analysis generate the
equation as such : Y=2,636 – 0,058 X1 + 0,667 X2 + 0,278 X3 – 0,135 X. Independent

variable has a contribution of 59% towards Employee Performance variable, whereas 41%
is influenced by variables other than those that being studied.
Keywords : Career Path, Motivation, Team Building, Leadership, Performance.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara pola karis, motivasi karyawan, team
building, kepemimpinan terhadap kinerja kerja pegawai di PT. PLN Persero) Wilayah
Suluttenggo. Sampel yang digunakan sejumlah 65 karyawan di PT. PLN Persero) Wilayah
Suluttenggo. Sampel dipilih dengan menggunakan stratified random sampling karena
populasi terdiri dari beberapa posisi, level dan latarbelakang pendidikan yang berbeda beda.
Data dianalisis dengan analisis regresi berganda dengan menggunakan SPSS. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa motivasi dan team building berpengaruh signifikan dan positip terhadap
kinerja pegawai. Hasil regresi berganda menemukan persamaam regresi sebagai berikut : :
Y=2,636 – 0,058 X1 + 0,667 X2 + 0,278 X3 – 0,135 X. variabel variabel besas memberikan
kontribusi sebesar 59 % terhadap variasi kinerja pegawai dan sisanya 41 % oleh variabel lain.
Kata Kunci : Pola Karir, Motivasi, Team Building, Kepemimpinan, Kinerja.

PLN

Latar Belakang
PT. PLN (Persero) yang merupakan

perusahaan kelistrikan

yang melayani

adalah

PLN

Kantor

Wilayah

Suluttenggo yang merupakan kantor induk
PLN yang menangani sistem kelistrikan di

kebutuhan listrik di Indonesia diharapkan

tiga

provinsi


yaitu

Sulawesi

Utara,

dapat memberikan mutu pelayanan yang

Sulawesi Tengah dan Gorontalo. Di bawah

baik untuk pelanggannya. Salah satu unit

Kantor Wilayah Suluttenggo terdapat satu

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:73-84

74

Sektor yang menangani pembangkitan,


motivasi pegawai, team building dan

satu AP2B yang menangani transmisi dan

kepemimpinan.

tujuh area yang menangani distribusi, yaitu
Sektor Minahasa, AP2B Sistem Minahasa,
Area

Manado,

Area

Tahuna,

Argumen Orisinalitas/Kebaruan

Area


Penelitian ini menggunakan variabel

Kotamobagu, Area Gorontalo, Area Palu,

gabungan dari penelitian yang dilakukan

Area Toli-Toli dan Area Luwuk. Karena

oleh Suherlan dan Herlan, dimana mereka

merupakan kantor induk yang membawahi

melihat

banyak unit dan bertugas untuk melistriki

dan

tiga provinsi di Sulawesi, maka kualitas


karyawan,

dari SDM Kantor Wilayah Suluttenggo

mengkonfirmasi penelitian dari Suherlan

harusnya lebih baik dan menjadi teladan

sehingga penelitian dapat dikatakan sesuai

dari unit-unit di bawahnya.

atau

Dapat dikatakan kinerja PT. PLN

Pengaruh program Pola karier

motivasi


kerja

hasil

mendukung

terhadap

dari

kinerja

penelitian

beberapa

ini

penelitian


terdahulu seperti penelitian Omuya dan

(Persero) Wilayah Suluttenggo ditentukan

Putra

dari kebijakan Kantor Wilayah dan kinerja

kepemimpinan,

perusahaan akan banyak ditentukan oleh

building mempunyai peran penting dalam

kualitas SDM di perusahaan tersebut,

meningkatkan

sesuai dengan visi PLN yakni


Diakui

penelitian ini juga mendukung beberapa

sebagai perusahaan kelas dunia yang

teori yang dikemukakan oleh Smamora

bertumbuh

dan

dan Mulyadi tentang pengembangan kin

terpercaya dengan bertumpu pada potensi

erja karyawan melalui motivasi dan pola

insani. Gejala penurunan kualitas SDM


karier yang baik.

pegawai

kembang,

dilihat

dari

unggul

sikap

yang

melihat

bahwa


gaya

dan

team

motivasi

kinerja

pegawai.

terhadap

pekerjaannya, seperti penyelesaian tugas

Kajian Teoritik dan Empiris

pekerjaan

Pola Karier

yang

sering

Hasil

terlambat,

kurangnya tanggung jawab atas pekerjaan,

Praktek pola karier lebih merupakan

hasil kerja yang diperoleh tidak maksimal

suatu pelaksanaan perencanaan karier

karena tidak terpenuhinya hasil kerja

seperti yang diungkapkan bahwa pola

sesuai dengan standar atau target yang

karier

diharapkan yang pada akhirnya dapat

pribadi yang dilakukan seseorang untuk

mengakibatkan

mencapai

rendahnya

mutu

adalah

suatu

peningkatan-peningkatan

rencana

karier

oleh

pelayanan. Dalam aspek penurunan kinerja

(Handoko :2000). Di dalam PT. PLN

tersebut tidak terlepas dari pola karier,

(Persero) Kantor Wilayah Suluttenggo

Pengaruh Pola Karir….. (Rachmad) 75

dengan jumlah jabatan struktural sebanyak

(Johnson & Johnson, 2000). Salah satu

49 orang, 28 orang yang menempati

cara

jabatan tetap sedangkan 21 orang hanya

perusahaan

sebagai PLT (Pelaksana Tugas).

building

untuk

meningkatkan
adalah

kinerja
Team

membuat

yang berisi gabungan antar

bidang yang bekerja sama untuk mencapai
target. Di dalam PLN (Persero) Kantor

Motivasi
Motivasi secara sederhana dapat
diartikan “Motivating”

Wilayah Suluttenggo terdapat beberapa

secara

tim kinerja baik, tim Malcolm Baldrige,

implisit berarti bahwa pimpinan suatu

tim Enterpise Risk Management (ERM)

organisasi

maupun tim kinerja wilayah Suluttenggo.

berada

yang

di

tengah-tengah

bawahannya, dengan demikian

dapat

memberikan bimbingan, instruksi, nasihat
dan koreksi jika diperlukan
1985:129).

Kepemimpinan

(Siagian,

Untuk memotivasi pegawai

Pengertian

Kepemimpinan yaitu

kegiatan atau seni mempengaruhi orang

dapat berupa reward atau punishment,

lain

agar

mau

bekerjasama

yang

di dalam PT. PLN (Persero) setiap

didasarkan

pada

kemampuan

orang

semester terdapat penilaian kinerja yang

tersebut untuk membimbing orang lain

secara

dalam

otomatis

jumlah bonus

berdampak

terhadap

yang didapatkan serta

terdapat sanksi dari keterlambatan.

Team building adalah suatu upaya
yang

dibuat

secara

sadar

untuk

kepemimpinan

perilaku

yang

seseorang

pada

lain

suatu organisasi. Team building adalah

mempengaruhi

aktivitas

kelompok

dalam

interaksi

tinggi

produktivitas

untuk

meningkatkan

karyawan

dalam

menuntaskan tugas-tugas terutama yang

yaitu

digunakan
saat

(Handoko,

kepemimpinan

memiliki

yang

orang

norma
oleh
tersebut

mencoba mempengaruhi perilaku orang

mengembangkan kerja kelompok dalam

yang

tujuan-tujuan

diinginkan kelompok (Kartono, 2003) .
Gaya

Team Building

mencapai

2003).
atasan

kesuksesan

berprestasi

(Suranta,

Gaya
dapat
pegawai
2002).

Dengan kata lain gaya kepemimpinan
atasan dapat berpengaruh pada kinerja
pegawai dalam suatu organisasi.

memiliki interdependensi dengan orang
lain melalui serangkaian aktivitas yang

Kinerja

dirancang secara hati-hati untuk mencapai

Kinerja (prestasi kerja) adalah hasil

sasaran yang telah ditentukan sebelumnya

kerja secara kualitas dan kuantitas yang

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:73-84 76

dicapai oleh seseorang pegawai dalam

terhadap

melaksanakan tugasnya sesuai dengan

(Persero) Kantor Wilayah Suluttenggo (Y).

tanggung

diberikan

Lokasi penelitian di Kantor Wilayah

kepadanya” (Mangkunegara, 2000 : 67).

PT. PLN (Persero) Wilayah Suluttenggo

Kinerja seseorang merupakan kombinasi

dengan responden sebanyak 65 orang

dari kemampuan, usaha dan kesempatan

dari total jumlah pegawai 168 orang.

yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”

Pengumpulan data di- lakukan dengan

(Sulistiyani, 2003 : 223). Kinerja pegawai

cara

menjadi tolak ukur bagi keberhasilan

pertanyaan)

pegawai dalam melaksanakan tugas dan

pegawai

pekerjaan

respon

jawab

yang

yang

menjadi

tanggung

Kinerja

Pegawai

menyebar

PT.

kuesioner

yang diberikan

yang

bersedia

(responden)

PLN

(daftar
kepada

memberikan

sesuai

dengan

jawabnya, dan apabila terjadi penurunan

permintaan pengguna. Kuesioner

kinerja, maka harus diupayakan untuk

dipergunakan dalam penelitian ini adalah

mencari faktor penyebabnya, kemudian

berupa pertanyaan tertutup yang telah

dicarikan pemecahan masalahnya agar

disusun dimana jawaban atas pertanyaan

tidak menjadi berlarut-larut yang nantinya

tersebut

dapat menghambat pencapaian tujuan.

responden

Setiap semester PT. PLN (Persero) akan

yang kiranya sesuai dengan kondisi yang

melakukan evaluasi kinerja organisasi

dirasakan saat ini.

dievaluasi

memilih

jawaban

(4) jenis yang berbentuk skor yang di-

Kinerja

peroleh dari data pola karier, motivasi

Organisasi) yang merupakan nilai dari

pegawai, team building dan kepemimpinan

realisasi kinerja suatu unit PLN.

sebagai variabel bebas dan kinerja sebagai

oleh

NKO

semester

tinggal

sehingga

di

pengaruhi

setiap

disiapkan,

Data yang dikumpulkan ada empat

serta kinerja pegawai. Kinerja pegawai
yang

telah

yang

(Nilai

variabel terikat. Dalam kontrak kinerja
tahunan

Metode Penelitian
Penelitian
penelitian

ini

ini

merupakan

menggunakan

antara

PLN

Pusat

dengan

Jenis

Manajemen PLN Suluttenggo terdapat

jenis

pencapai dari

beberapa item pekerjaan

penelitian asosiatif (Sugiyono, 2012: 55)

yang

dimana penelitian ini memiliki variabel

Suluttenggo, dari pencapaian tersebut akan

ganda, objek tunggal, pola hubungan dan

didapatkan

NKO

pengaruh antar variabel yaitu: Pola Karier

Organisasi)

PT.

(X1),

Motivasi

Building

(X3),

ditargetkan

ke

PLN

(Nilai
PLN

Wilayah

Kinerja
Wilayah

(X2),

Team

Suluttenggo. Dari nilai NKO tersebut akan

Kepemimpinan

(X4),

diperoleh porsi penilaian kinerja pegawai.

Pegawai

Pengaruh Pola Karir….. (Rachmad)

77

Didalam penilaian tersebut terdapat nilai

29%

kandidat potensial (penilaian terburuk),

sedangkan 71% merupakan fungsional.

merupakan

pejabat

struktural

potensial, optimal, sangat potensial, sangat
optimal serta luar biasa (penilaian terbaik).
Analisis

data

menggunakan

Pola Karier Terhadap Kinerja Pegawai

analisis

Pola karier (seperti promosi) sangat

regresi linier untuk mengetahui hubungan

diharapkan oleh setiap pegawai. Dalam

masing-masing variabel bebas dengan

praktek Pola karier lebih merupakan suatu

variabel terikat dan regresi berganda

pelaksanaan perencanaan karier seperti

untuk

mengetahui

bebas

secara

hubungan

variabel

yang diungkapkan bahwa Pola karier

bersama-sama

dengan

adalah peningkatan-peningkatan pribadi

variabel terikat.

yang

dilakukan

mencapai

suatu

seseorang
rencana

untuk

karier

oleh

Pembahasan

(Handoko :2000).

Profil Responden

dalam suatu pendekatan formal yang

Responden

dalam

penelitian

ini

diambil

organisasi

Proses Pola karier

untuk

memastikan

adalah pegawai PT. PLN (Persero) Kantor

bahwa orang-orang dengan kualifikasi dan

Wilayah

pengalaman yang tepat tersedia pada saat

Suluttenggo.

responden

berjenis

sedangkan

sisanya

merupakan

Sebanyak
kelamin

laki-laki

sebanyak

perempuan.

69%

dibutuhkan (Simamora :1995).

31%

Dari penelitian dapat dilihat bahwa

Rata-rata

pola karier tidak berperan terhadap kinerja

responden berumur 37.23 tahun.

Latar

pegawai. Hasil penelitian menunjukkan

belakang pendidikan responden SLTA

bahwa secara parsial variabel pola karier

sebanyak 23%, D1 sebanyak 2%, D3

(X1)

sebanyak 26%, S1 sebanyak 46% dan S2

terhadap variabel Kinerja pegawai (Y).

sebanyak 2%. Lama bekerja di PT. PLN

Semua hasil penelitian yang dipakai dari

(Persero) Wilayah suluttenggo kurang dari

hasil uji validitas instrumen penelitian

8 tahun sebanyak 40%, antara 8-16 tahun

sampai

sebanyak

tahun

menunjukkan bahwa pola karier yang

sebanyak 11%, di atas 32 tahun sebanyak

ditunjukkan dengan simbol (X1) tidak

5%. Dari tingkatan grade pegawai 31%

mempengaruhi Kinerja Pegawai (Y). Salah

berada dilevel basic, 37% berada di level

satu hasil uji penelitian dapat diuraikan

spesifik, 23% berada di level sistem, 8%

adalah misalnya Uji Asumsi Linieritas

berada di level optimasi dan 2% berada di

dengan memakai sistem Uji Regresi Linier

level advanced. Dari jabatannya, sebanyak

Berganda

23%,

antara

24-32

berpengaruh

pada

yang

signifikan

pengujian

hasil

negatif

hipotesa

penelitiannya

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:73-84 78

menunjukkan untuk variabel pola karier

memperhatikan kemampuan yang dimiliki

(X1), memiliki koefisien regresi 0,058 dan

serta pengalaman yang ada pada PNS.
Menurut

memiliki arah negatif, hasil ini berarti
bahwa apabila variabel pola karier (X1)

(2006)

ditingkatkan

pegawai

maka

variabel

Kinerja

Cowling

pada

tingkat

merasa

dan

James

individu,

bahwa

jika

organisasi

Pegawai (Y) akan menurun, demikian juga

memenuhi kebutuhan dan karakteristik

sebaliknya, apabila

individualnya,

variabel pola karier

ia

akan

cenderung

(X1) menurun, maka Kinerja Pegawai (Y)

berperilaku positif. Tetapi sebaliknya, jika

akan naik dimana variabel lain dianggap

pegawai

tidak berubah atau konstan. (Dapat dilihat

dengan adil, maka mereka cenderung

dalam tabel 1).

untuk tidak tertarik melakukan hal yang

Hasil penelitian dengan uji T ini

terbaik.

tidak

Untuk

merasa

itu,

diperlakukan

ketika

menunjukkan bahwa Nilai variabel X1

mempunyai

(Pola Karier) dengan nilai p = 0,628 (p >

dengan

0,05) artinya secara parsial tidak memiliki

menunjukkan perilaku terbaiknya dalam

pengaruh

Kinerja

bekerja. Selanjutnya menurut Cowling

Pegawai (Y). Hal ini disebabkan karena

dan James (2006), tidak semua individu

pola karier terhadap pegawai PT. PLN

tertarik dengan pekerjaannya. Akibatnya

(Persero) Kantor Wilayah Suluttenggo

beberapa target pekerjaan tidak tercapai,

masih bersifat subjektif, lebih kepada

tujuan-tujuan

faktor

kepuasan

terhadap

variabel

kesukuan

dan

kedaerahan.

ketertarikan

seseorang

pekerjaan,

yang

tinggi

seseorang

akan

organisasi

dan

tertunda

produktivitas

dan

pegawai

Menurut Jumiati Sasmita (2012) dalam

menurun. Dari hasil penelitian dan teori

penelitian berjudul Pengaruh Pola karier

yang ada maka dapat dikatakan bahwa,

Terhadap Motivasi Dan Kinerja Pegawai

pola karier tidak berpengaruh terhadap

Negeri Sipil Di Provinsi Riau,mengatakan

kinerja pegawai PT. PLN (Persero) Kantor

bahwa Pengaruh

Wilayah Suluttenggo.

antara

Pola karier

terhadap kinerja PNS di Provinsi Riau
adalah tidak signifikan dikarenakan ciri

Motivasi Pegawai terhadap Kinerja

Pola

Pegawai

karier

masih

bersifat

subjektif

dimana PNS yang mendapat Pola karier

Dari beberapa metode penelitian

hanyalah mereka yang dekat dengan

yang dipakai, maka dapat dilihat bahwa

pimpinan,

putra

motivasi sungguh berperan penting dalam

tidak

menunjang hasil kerja dari setiap orang.

daerah

lebih

mengutamakan

walaupun

terkadang

Hasil

penelitian

menunjukkan

bahwa

Pengaruh Pola Karir….. (Rachmad) 79

secara parsial variabel Motivasi Kerja (X2)

dilakukan dengan berbagai cara, yaitu

berpengaruh signifikan positif terhadap

adanya motivasi positif seperti pemberian

variabel Kinerja Pegawai (Y) . Buktinya

hadiah,

dapat dilihat secara nyata dalam beberapa

kenaikan pangkat dan motivasi negatif,

proses

seperti

penelitian

ini.

Semua

hasil

bonus,

penghargaan

pemberian

maupun

peringatan/hukuman

penelitian yang dipakai dari hasil uji

bagi pegawai yang melakukan kesalahan,

validitas instrumen penelitian sampai pada

skors terhadap pegawai yang melanggar

pengujian hipotesa menunjukkan bahwa

peraturan dan sanksi dikeluarkan dari

motivasi kerja yang ditunjukkan dengan

organisasi

bila

simbol (X2) sangat mempengaruhi Kinerja

kesalahan

yang

Pegawai (Y). Salah satu hasil uji penelitian

Mangkunegara (2004: 67) menyatakan

dapat diuraikan adalah misalnya Uji

bahwa

Asumsi Linieritas dengan memakai sistem

mempengaruhi kinerja karyawan adalah

Uji Regresi Linier Berganda yang hasil

motivasi.

penelitiannya menunjukkan untuk variabel

salah

Dari

terbukti

melakukan

fatal.

Sementara

satu

hasil

faktor

penelitian

yang

itu

maka

moti

vasi

Motivasi Kerja (X2), memiliki koefisien

sangatlah

regresi sebesar 0,667 dan memiliki arah

mempengaruhi kinerja pegawai. Ketika

positif, hasil ini berarti bahwa

motivasi

apabila

jelas

itu

bahwa

dinaikkan

maka

akan

variabel Motivasi Kerja (X2) ditingkatkan

mempengaruhi hasil kerja pula. Serupa

maka variabel Kinerja Pegawai (Y) akan

dengan

meningkat, demikian juga sebaliknya,

Handoko di atas bahwa ketika motivasi itu

apabila

variabel Motivasi Kerja (X2)

diberikan maka akan mendapatkan hasil

menurun, maka Kinerja Pegawai (Y) akan

kerja yang baik pula. Memang ada banyak

turun dimana variabel lain dianggap tidak

cara yang dipakai untuk bisa menaikkan

berubah atau konstan. Hasil penelitian

motivasi dan meningkatkan kinerja. Dalam

dengan uji T ini menunjukkan bahwa Nilai

penelitian di atas misalnya dikatakan

variabel X2 (Motivasi Pegawai) dengan

bahwa ketika Motivasi itu dinaikkan maka,

nilai p = 0,000 (p < 0,05) artinya secara

hasil kerja ataupun kinerja itu pun akan

parsial

naik. Tetapi, sebaliknya apabila motivasi

memiliki

pengaruh

terhadap

variabel Kinerja Pegawai (Y).

apa

yang

diungkapkan

oleh

itu turun maka kinerja itu pun akan turun.

Handoko (2003) menyatakan bahwa

Dari hasil penelitian dan teori yang ada

motivasi merupakan salah satu yang dapat

maka dapat

mempengaruhi

pegawai berpengaruh terhadap kinerja

kinerja

seseorang.

Pemberian motivasi kepada pegawai dapat

dikatakan bahwa, motivasi

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:73-84 80

pegawai

PT.

PLN

(Persero)

Kantor

satu hasil uji penelitian dapat diuraikan
adalah misalnya Uji Asumsi Linieritas

Wilayah Suluttenggo.

dengan memakai sistem Uji Regresi Linier
Team

Building

terhadap

Kinerja

Berganda

yang

menunjukkan

Pegawai

hasil

untuk

penelitiannya
Team

variabel

Team building adalah adalah suatu

Building (X3), memiliki koefisien regresi

upaya yang dibuat secara sadar untuk

sebesar 0,278 dan memiliki arah positif,

mengembangkan kerja kelompok dalam

hasil ini berarti bahwa

suatu organisasi. Team building adalah

Team Building (X3) ditingkatkan maka

aktivitas

kelompok

variabel

interaksi

tinggi

produktivitas

yang

untuk

memiliki

meningkatkan

karyawan

dalam

Kinerja

apabila variabel

Pegawai

(Y)

akan

meningkat, demikian juga sebaliknya,
variabel Team Building (X3)

apabila

menuntaskan tugas-tugas terutama yang

menurun, maka Kinerja Pegawai (Y) akan

memiliki interdependensi dengan orang

turun dimana variabel lain dianggap tidak

lain melalui serangkaian aktivitas yang

berubah atau konstan. Hasil penelitian

dirancang secara hati-hati untuk mencapai

dengan uji T ini menunjukkan bahwa Nilai

sasaran yang telah ditentukan sebelumnya

variabel X3 (Team Building) dengan nilai

(Johnson & Johnson, 2000).

p=0,091 (p < 0,05) artinya secara parsial

Dari beberapa metode penelitian
yang dipakai, maka dapat dilihat bahwa
Team Building sungguh berperan penting

memiliki

pengaruh

terhadap

variabel

Kinerja Pegawai (Y).
Dari

hasil

penelitian

itu

maka

dalam menunjang hasil kerja dari setiap

sangatlah jelas bahwa Team Building

orang.

Hasil

menunjukkan

mempengaruhi kinerja pegawai. Ketika

bahwa

secara

Team

Team Building itu dinaikkan maka akan

signifikan

mempengaruhi hasil kerja pula. Ada

positif terhadap variabel Kinerja Pegawai

banyak cara yang dipakai untuk bisa

(Y) . Buktinya dapat dilihat secara nyata

menaikkan motivasi dan meningkatkan

dalam beberapa proses penelitian ini.

kinerja. Dalam penelitian di atas misalnya

Semua hasil penelitian yang dipakai dari

dikatakan bahwa ketika Team Building itu

hasil uji validitas instrumen penelitian

dinaikkan maka, hasil kerja ataupun

sampai

kinerja

Building

(X3)

pada

penelitian
parsial

variabel

berpengaruh

pengujian

hipotesa

itu

pun

akan

naik.

Tetapi,

menunjukkan bahwa Team Building yang

sebaliknya apabila Team Building itu turun

ditunjukkan dengan simbol (X3) sangat

maka kinerja itu pun akan turun. Dari hasil

mempengaruhi Kinerja Pegawai (Y). Salah

penelitian dan teori yang ada maka dapat

Pengaruh Pola Karir….. (Rachmad)

dikatakan

Team

bahwa,

Building

berpengaruh terhadap kinerja pegawai PT.
PLN

(Persero)

Kantor

Wilayah

81

tugas dengan baik, agar sesuai sasaran
tertentu yang telah ditetapkan.
Dari penelitian dapat dilihat bahwa
kepemimpinan tidak berperan terhadap

Suluttenggo.

kinerja
Kepemimpinan

Terhadap

Kinerja

pegawai.

menunjukkan

Hasil

bahwa

penelitian

secara

parsial

variabel kepemimpinan (X4) berpengaruh

Pegawai
Leadership sebagai akibat pengaruh

signifikan

negatif

Kinerja

memiliki kualitas-kualitas tertentu yang

penelitian yang dipakai dari hasil uji

membedakan dirinya dengan pengikutnya.

validitas instrumen penelitian sampai pada

Para ahli teori sukarela (compliance

pengujian hipotesa menunjukkan bahwa

induction theorist) cenderung memandang

kepemimpinan yang ditunjukkan dengan

leadership sebagai

atau

simbol (X4) tidak mempengaruhi Kinerja

secara

tidak

Pegawai (Y). Salah satu hasil uji penelitian

sarana

untuk

dapat diuraikan adalah misalnya Uji

dengan

Asumsi Linieritas dengan memakai sistem

pendesakan
langsung

pengaruh
dan

membentuk

sebagai

kelompok

sesuai

keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).

(Y).

variabel

satu arah, karena pemimpin mungkin

pemaksaan

pegawai

terhadap

Semua

hasil

Uji Regresi Linier Berganda yang hasil

salah

penelitiannya menunjukkan untuk variabel

satu faktor dalam peningkatan kinerja

kepemimpinan (X4), memiliki koefisien

pegawai,

regresi 0,135 dan memiliki arah negatif,

Kepemimpinan

merupakan

karena

kepemimpinan

pada

adalah

dasarnya

tingkah

laku

hasil ini berarti bahwa

apabila variabel

seorang pemimpin dalam mendorong,

kepemimpinan (X4) ditingkatkan maka

mempengaruhi semangat kerja yang baik

variabel

kepada

menurun,

bawahan.

Robbins

(1996),

Kinerja

Pegawai

demikian

juga

(Y)

akan

sebaliknya,

mengemukakan bahwa terdapat empat

apabila

fungsi

berpengaruh

menurun, maka Kinerja Pegawai (Y) akan

terhadap kinerja pegawai, salah satunya

naik dimana variabel lain dianggap tidak

adalah kepemimpinan. Pada umumnya

berubah atau konstan. Hasil penelitian

setiap pemimpin selalu mengharapkan dan

dengan uji T ini menunjukkan bahwa Nilai

mengusahakan

bawahannya

variabel X4 (kepemimpinan) dengan nilai

mempunyai kemampuan dan kemauan

p = 0,355 (p > 0,05) artinya secara parsial

untuk melaksanakan serta menyelesaikan

tidak memiliki pengaruh terhadap variabel

manajemen

yang

agar

variabel kepemimpinan (X4)

Kinerja Pegawai (Y). Hal ini disebabkan

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:73-84 82

karena pemimpin PT. PLN (Persero)
Kantor

Wilayah

Suluttenggo

Kesimpulan
Kesimpulan yang dihasilkan dari

kurang

berkomunikasi secara efektif serta kurang

penelitian

mendapatkan umpan balik dari semua Pola

berpengaruh signifikan negatif terhadap

pegawai di PT. PLN (Persero) Kantor

Kinerja Pegawai bila variabel bebas lain

Wilayah Suluttenggo. Dari hasil penelitian

tetap nilainya. Hipotesa tidak diterima.

dan teori yang ada maka dapat dikatakan

Motivasi Pegawai berpengaruh signifikan

bahwa, kepemimpinan tidak berpengaruh

positif terhadap Kinerja Pegawai bila

terhadap

variabel bebas lain tetap nilainya. Hipotesa

kinerja

pegawai

PT.

PLN

(Persero) Kantor Wilayah Suluttenggo.

ini

adalah

Pola

diterima. Team Building

Karier

berpengaruh

signifikan positif terhadap variabel Kinerja
Pola Karier, Motivasi Pegawai, Team

Pegawai bila variabel bebas lain tetap

Building, dan Kepemimpinan Terhadap

nilainya.

Kinerja Pegawai

Kepemimpinan

Dari penelitian Uji F (Dapat dilihat
dalam tabel 2). Didapatkan

bahwa F

hitung sebesar 21,550 dan p = 0,000 (p <

Hipotesa

diterima.

berpengaruh signifikan

negatif terhadap Kinerja Pegawai bila
variabel bebas lain tetap nilainya. Hipotesa
tidak diterima.

0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa
Pola Karier (X1), Motivasi Pegawai (X2),

Rekomendasi

Team Building (X3) dan Kepemimpinan

Adapun yang menjadi rekomendasi

(X4) bersama-sama memiliki pengaruh

dalam penelitian ini adalah Pola Karier

terhadap

pada PT. PLN (Persero) Kantor Wilayah

Kinerja

Pegawai

PT.

PLN

(Persero) Kantor Wilayah Suluttenggo (Y).

Suluttenggo harus bersifat

Dari pengujian koefisien determinasi (R

dengan melihat faktor kompetensi dari

Square) (Dapat dilihat dalam tabel 3).

pegawai. Pegawai PT. PLN (Persero)

Didapatkan nilai RSquare sebesar 0,590

Kantor

atau 59,0%, bahwa variabel independen

memiliki kinerja seperti yang diharapkan

yang diteliti memiliki pengaruh kontribusi

oleh organisasi ketika mereka memiliki

sebesar 59,0% terhadap variabel kinerja

motivasi kerja yang tinggi, Pegawai PT.

karyawan,

PLN

sedangkan

41,0%

lainnya

Wilayah

(Persero)

objektif,

Suluttenggo

Kantor

akan

Wilayah

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar

Suluttenggo akan memiliki kinerja seperti

variabel yang diteliti.

yang diharapkan oleh organisasi ketika
mereka memiliki Team Building yang

Kesimpulan dan Rekomendasi

tinggi, Kepemimpinan pada PT. PLN

Pengaruh Pola Karir….. (Rachmad)

83

(Persero) Kantor Wilayah Suluttenggo

Productivity. New Orleans. Tulane

harus berkomunikasi secara efektif serta

University.

mendapatkan umpan balik dari semua Pola

Malayu Hasibuan S. P., 2003, Manajemen

pegawai di PT. PLN (Persero) Kantor

Sumber Daya Manusia, Cetakan

Wilayah Suluttenggo.

Ketiga,

Penerbit

Bumi

Aksara,

Jakarta.
Mangkunegara, A.A Anwar Prabu. 2009.

Daftar Pustaka
Alwi, Syafaruddin. 2001, Manajemen
Sumber Daya Manusia, Strategi
Keunggulan
Penerbit

Kompetitif,
Fakultas

Badan
Ekonomi,

Yogyakarta.

Psikologi

Industri,

Yogyakarta: Liberty.
Faustino,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mathis Robert L dan Jackson John H.
2002.

Human

Resoursce

Management, Alih Bahasa. Jakarta :

As ad, 1995. Seri Ilmu Sumber Daya
Manusia:

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Cardoso. 2003. Manajemen

Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Andi Offset
Gibson. 2008. Manajemen Sumber Daya

Salemba Empat.
Mulyadi, Deddi. dan Veithzal Rivai. 2009.
Kepemimpinan

dan

Perilaku

Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Omuya, J., M., (2011). Effects Of Team
Building On The Performance Of
Employees

In

Organizations

Manusia, Edisi Keempat, Erlangga,

Towards

Jakarta.

Millennium Development Goals: A

Hani T., Handoko dan Reksohadiprodjo,
2001, Manajemen Sumber Daya
Manusia dan Perusahaan , Edisi
Kedua, BPFE, Yogyakarta.

The

Realization

Of

Survey Of Selected Banks In Eldoret
Town (Jurnal).
Putra , G.,P.,U., dan Subudi, M., (2012).
Pengaruh

disiplin

kerja,

gaya

Johnson D.W. & Johnson F.P., Joining

kepemimpinan, dan motivasi kerja

Together: Group Theory and Group

terhadap kinerja karyawan pada

Skills, (USA, Allyn & Bacon, 2006).

hotel matahari terbit bali tanjung

Kartono, Kartini. 1983. Pemimpin dan

Benoa-nusa dua (tesis, Universitas

Kepemimpinan. Jakarta : Rajawali
Kopelman, Richard E., Arthut P. Brief,

Udayana).
Siagian. S. (1985), Teori Motivasi dan

and Richard S. Guzzo. (1989). The

Aplikasinya,

Role of Climate and Culture in

Jakarta.

PT.

Rineka

Cipta,

Jurnal Riset Bisnis dan Manajemen Vol.3 ,No.1, 2015:73-84

Simamora,

Henry.

Manajemen

2006.

Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:

Bisnis. Jurnal Empirika. Vol 15. No
2. Hal: 116-138.
Umar,

STIE YKPN Yogyakarta
Spector,M.D & Jones, G.E. (2004). Trust
in The Workplace: Factor Affecting
Trust Formation between Team

Husein.

Management

in

Action. Jakarta:

Widyatmini dan Luqman H., (2011).
Hubungan

Psychology, 144 (3); ProQuest.

kompensasi

kepemimpinan,
dan

kompetensi

terhadap

kinerja

program Pola karier dan motivasi

kesehatan

Kota

kerja terhadap kinerja karyawan

Universitas Gunadarma).

Herlan,

(2010).

Pengaruh

Tisnawati.,

Saefullah.

2005.

Manajemen

Edisi

1.

Pengantar

Grafindo Persada.

Jakarta:

Yogyakarta: Graha Ilmu.
2002.Dampak

Motivasi

Karyawan Pada Hubungan Antara

Kinerja

Kepemimpinan
Karyawan

Wursanto,

Ig.

Kepegawaian

Manajemen Sumber Daya Manusia.

Gaya

(Jurnal,

dalam Manajemen. Jakarta: PT Raja

Sulistiyani, Ambar. T dan Rosidah. 2003.

Sri.

Depok

dinas

Kurniawan

Kencana Prenada Media

Suranta,

pegawai

Winardi. 2000. Motivasi dan Pemotivasian

(Jurnal, STP Bandung).
Sule,Ernie

Strategic

2001.

Gramedia Pustaka Utama

Members. The Journal of Social

Suherlan,

84

Dengan
Perusahaan

Kanisius.

1987.

Manajemen
1.Yogyakarta:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. Indosat, Tbk. Divisi Regional Wilayah Barat Medan.

17 121 80

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Fasilitas Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada PT.PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara

27 116 109

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja Pegawai Pada PT. PLN (Persero) Kantor Wilayah Sumatera Utara

6 123 50

Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Dan Organizational Citizenship Behavior Terhadap Kinerja Pegawai PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Kantor Area Sumedang

17 106 69

PENGARUH MOTIVASI, POLA KEPEMIMPINAN DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Pada SMA Negeri 3 Kabupaten Brebes).

0 0 8

Pengaruh Kepemimpinan, Budaya Organisasi, Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor SAR Sorong | Brury | JURNAL RISET BISNIS DAN MANAJEMEN 12348 24620 1 SM

1 2 16

Analisis Gaya Kepemimpinan, Kepuasan Kerja, Komitmen Organisasi dan Kompetensi terhadap Kinerja Pegawai | Basna | JURNAL RISET BISNIS DAN MANAJEMEN 12743 25417 1 SM

0 1 16

Pengaruh Budaya Organisasi, Karakteristik Kerja, dan Stres Kerja, Serta Dampaknya Pada Kinerja Pegawai (Studi Pada PT. PLN (Persero) AP2B Sistem Minahasa | Pamungkas | JURNAL RISET BISNIS DAN MANAJEMEN 12746 25423 1 SM

1 2 12

ANALISIS IKLIM ORGANISASI, KEPEMIMPINAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PT. PLN (Persero) JASA SERTIFIKASI

0 0 13

Budaya Kerja, Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai Pt. Trijaya Medika Farma: Motivasi Sebagai Moderator

0 0 21