Tunjuk Ajar Melayu: Bagaimana Memilih Pemimpin? | Karya Tulis Ilmiah Rido Rizki Pratama

(1)

Tunjuk Ajar Melayu: Bagaimana Memilih

Pemimpin?

Orang-orang tua Melayu menegaskan, kalau memilih pemimpin karena elok hatinya. Ilustrasi.

Pemimpin adalah orang yang dituakan, begitu menurut buku Tunjuk Ajar Melayu karya

budayawan Riau, Tenas Effendy. Tunjuk Ajar Melayu yang tersusun dalam bentuk pantun indah ini berisi kumpulan petuah, amanah, suri teladan, dan nasihat yang membawa manusia ke jalan lurus yang diridhoi Allah serta berkah-Nya menyelamatkan manusia dalam kehidupan di dunia dan akhirat.

Hampir semua suku yang hidup di Nusantara mempunyai seni tari, musik, berpakaian, membangun rumah, dan memasak bentuk seni lainnya tetapi tidak banyak yang memiliki khasanah budaya syair sekental suku Melayu.

Menyadari pentingnya pemimpin dalam kehidupan manusia, berbangsa, bernegara,

bermasyarakat, berumah tangga, dan sebagainya, orang Melayu berusaha mengangkat pemimpin yang lazim disebut “orang yang dituakan” oleh masyarakat dan kaumnya. Pemimpin diharapkan mampu membimbing, melindungi, menjaga, dan menuntun masyarakat dalam arti luas, dalam kehidupan duniawi dan ukhrawi.

Orang-orang tua Melayu mengatakan: Bertuah ayam ada induknya, Bertuah serai ada rumpunnya Bertuah rumah ada tuanya Bertuah negeri ada rajanya Bertuah imam ada jemaahnya.

Maksud ungkapan itu adalah, bila negeri tidak beraja, bila kampung tidak berpenghulu, bila rumah tidak bertuan, angin lalu tempias pun lalu, tuah hilang marwah terbuang, hidup celaka sengketa pun datang.

Dikarenakan pemimpin mengemban tugas mulia dan tanggung jawab berat, seorang pemimpin wajib memiliki kepribadian sempurna dan berusaha terus-menerus menyempurnakannya. Sifat dan perilaku diungkapkan, antara lain sebagai berikut:

Yang dikatakan pemimpin Berkata lidahnya masin Bercakap pintanya kabul Melenggang tangannya berisi Menyuruh sekali pergi Mengihimbau sekali datang Melarang sekali sudah. Makna ungkapan ini sama dengan “sabdo pandito ratu, tan kena wola-wali” dalam bahasa Jawa, artinya raja dan pendeta berkata sekali jadi, tidak boleh ditarik lagi. Bila berjanji ditepati, tidak seperti lazimnya janji kampanye pemilu.


(2)

Jangan pilih karena duitnya!

Orang-orang tua Melayu menegaskan, kalau memilih pemimpin jangan karena memandang elok mukanya, tapi pandang elok hatinya atau pilih yang mulia budi pekertinya. Juga dikatakan jangan memilih karena suku, tetapi memilih karena laku. Lebih lanjut, ungkapan adat mengatakan:

Kalau hendak memilih pemimpin: Jangan dipilih karena duitnya Jangan dipilih karena kayanya Jangan dipilih karena sukunya Jangan dipilih karena pangkatnya.

Tunjuk Ajar Melayu

menganjurkan agar memilih pemimpin karena budinya, lakunya, budi bahasanya, adilnya, benarnya, taat setianya, petuah amanahnya, tenggang rasanya, tegur sapanya, ikhlas hatinya, mulia ilmunya, tanggung jawabnya, iman takwanya, lapang dadanya, bijak akalnya, sifat tuanya, dan cergas rajinnya.

Betul-betul “komplit-plit”. Kalau semua orang Melayu dan Indonesia mengamalkan Tunjuk Ajar Melayu, negeri ini sudah lama adil, makmur, dan sejahtera karena tidak ada korupsi.

Pertanyaanya, ke mana harus mencari calon pemimpin dengan kriteria seperti itu di tengah gelombang transaksionalisme yang menggulung negeri ini?

Kalau tidak ditemukan calon seperti itu, apakah butir-butir budaya Melayu Riau itu hanya igauan atau mimpi di siang bolong, alias tidak ada gunanya? Tentu saja tidak.

Tunjuk Ajar Melayu dan “petitah-petitih” dari berbagai suku Nusantara, yang penuh nilai kearifan lokal, perlu dilestarikan karena dapat dipakai sebagai pedoman dalam membangun karakter bangsa.


(3)

TUNJUK AJAR MELAYU - I.1. JATI DIRI MELAYU

TUNJUK AJAR MELAYU (Untuk Pemula)

Bagian - I : IDENTITAS MELAYU

1. JATI DIRI MELAYU Pengantar

Bagi orang melayu, agama islam adalah anutannya. Seluruh nilai budaya dan norma-norma sosial masyarakat wajib merujuk pada ajaran islam dan dilarang keras bertelikai apalagi menyalahinya. Karenanya, semua nilai budaya yang diangggap belum serasi dan belum sesuai dengan ajaran islam harus diluruskan terlebih dahulu. Nilai yang tidak dapat diluruskan segera dibuang. Acuan ini menyebabkan islam tidak dapat dipisahkan dari budaya, adat istiadat maupun norma-norma sosial lainnya dalam kehidupan orang malayu. Hal ini pula yang menjadi salah satu

penyebab, mengapa orang diluar islam yang menganut agama islam disebut "masuk melayu". dan sebaliknya bila orang melayu keluar dari agama islam, tinggallah hak dan kewajibannya sebagai orang melayu. Didalam ungkapan adat dikatakan "Siapa meninggal syarak, maka ia meninggalkan Melayu, siapa memakai syarak maka ia masuk melayu". atau "bila tinggal syarak maka gugurlah

melayunya".

Kental dan sebatinya orang Melayu dengan agama islam tercermin dari ungkapan adatnya, yang mengatakan antaralain:

Adat bersendi syarak, syarak bersendi kitabullah Adat ialah syarak semata

Adat semata qur'an dan sunnah

Adat sebenar adat adalah kitabullah dan sunnah Nabi Syarak mengata, adat memakai

Ya kata syarak benar kata adat

Adat tumbuh dari syarak, syarak tumbuh dari kitabullah Berdiri adat karena syarak


(4)

Tingkat persebatian kehidupan orang melayu dengan islam dapat disimak dari tunjuk ajar Melayu yang amat banyak mengandung nilai-nilai luhur ajaran islam, serta anjuran dan dorongan agar setiap insan Melayu hendaklah hidup dengan penuh takwa kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

***

Keterangan :

Kalimat pertama disetiap paragraf dibaca berulang untuk kalimat berikutnya. contoh :

Apa tanda Melayu jati

Bekerja keras dimanapun jadi Apa tanda Melayu jati

Bekerja tekun sampai kemati

dan seterusnya seperti diatas.

Untaian Ungkapan: Apa tanda Melayu jati

Bersama islam hidup dan mati Islam melekat didalam hati Dengan Islam dia bersebati Apa tanda Melayu bertuah Islam tiada menyalah

Sebarang laku menurut sunah Hidup takwa kepada Allah Hidup mati bersam akidah Apa tanda melayu berakal Memeluk Islam ialah kekal Didalam Islam ia beramal

Membela Islam tahan dipenggal Apa tanda Melayu pilihan


(5)

Taat setia menyembah Tuhan Di dalam Islam tiada menyeman Apa tanda melayu terpilih

Memeluk Islam tiada berdalih Membela Islam tahan sembelih Kepada Allah tercurah kasih Apa tanda Melayu bijak Islam tahan dipijak

Di dalam Islam beranak pianak Apa tanda Melayu beradat Kepada Allah tempatnya ingat Kepada Allah ia menepat

Syarak dipegang, sunnah diingat Mengingat Allah tiada bertempat Terhadap islam hatinya lekat Apa tanda Melayu berlembaga Syarak dijunjung, sunnah dijaga Kepada Allah menghadapkan muka Kepada Allah ia bertakwa

Apa tanda Melayu yang benar Terhadap Islam ia tak ingkar Kepada Islam ia bersandar Membela Allah tahan dibakar Ajaran Islam ia mengakar Apa tanda Melayu terhormat Kepada syarak ia menepat Membela Islam tahan dipepat


(6)

Apa tanda Melayu senonoh Memeluk Islam ianya sungguh

Mengerjakan ibadah tiada bertangguh Membela islam tahan dibunuh

Apa tanda Melayu terpandang Memeluk Islam hatinya tunggang Membela Islam tahan dicencang Mendirikan Islam tiada bercabang Apa tanda orang Melayu

Kepada Islam ia bertumpu Dengan Islam ia menyatu Islam menjadi kain dan baju Islam semata didalam kalbu

Syair Tunjuk Ajar Melayu

01. Wahai ananda hendaklah ingat

Hidup di dunia amatlah singkat Banyakkan amal serta ibadat Supaya selamat dunia akhirat 02. Wahai ananda dengarkan peri Tunangan hidup adalah mati Carilah bekal ketika pagi Supaya tidak menyesal nanti 03. Wahai ananda dengarlah madah Baikkan laku elokkan tingkah Banyakan kerja yang berfaedah Supaya hidupmu beroleh berkah 04. Wahai ananda dengarlah pesan Kuatkan hati teguhkan iman Jangan didengar bisikan setan Supaya dirimu diampuni Tuhan


(7)

05. Wahai ananda peganglah janji Berbuat khianat engkau jauhi Banyakkan olehmu bertanam budi Supaya kelak hidup terpuji

06. Wahai ananda cahaya mata, Janganlah tamak kepada harta Mencari nafkah berpada-pada Supaya hidupmu tiada bernista 07. Wahai ananda sibiran tulang Betulkan kaji, tegakkan sembahyang Umur yang ada jangan dibuang Supaya hidupmu dipandang orang 08. Wahai ananda buah hati bunda Berpegang teguhlah pada agama Beramallah engkau sehabis daya Supaya selamat dari neraka 09. Wahai ananda belahan diri Kerja menyalah jangan hampiri Berbuat maksiat jangan sekali Supaya hidupmu diberkahi ilahi 10. Wahai ananda mustika hati Pandai-pandailah membawa diri Hasutan orang jangan peduli Serahkan diri pada ilahi

11. Wahai ananda intan terpilih Jadilah engkau anak yang saleh Berbuat baik jangan memilih Bergaul jangan memilih kasih 12. Wahai ananda kekasih ibu Dalam beralam dalamkan ilmu Dalam beriman janganlah ragu Ridho Allah yang engkau rindu 13. Wahai ananda kekasih ayah Hanya Allah yang engkau sembah Ibu dan bapa jangan disanggah Supaya engkau beroleh berkah


(8)

14. Wahai ananda intan dikarang Duduk beguru janganlah kurang Berbuat baik janganlah kepalang Supaya kelak hidupmu tenang 15. Wahai ananda tambatan hati Jauhkan sifat iri dan dengki

Bekerjalah dengan sesungguh hati Itulah bekal hidup dan mati

16. Wahai ananda ratna manikam, Berpegang teguhlah kepada Islam banyakkan amal siang dan malam supaya hidupmu tidak tenggelam 17. Wahai ananda kuntum pilihan, Syarak dan sunnah jangan abaikan Berbuat kebajikan janganlah segan Supaya engkau dirahmati Tuhan 18. Wahai ananda kemala negeri, Kokohkan iman di dalam diri Tunjuk ajar engkau dengari Bulukan setan engkau jauhi 19. Wahai ananda cahaya rumah, Dalam ibadah janganlah lengah Kerjakan suruh, jauhkan cegah Supaya hidupmu beroleh berkah 20. Wahai ananda payung sekaki, Bersihkan niat lapangkan hati Jauhkan segala perbuatan keji Supaya hidupmu tidak terkeji 21. Wahai ananda cahaya gemilang, Ilmu di dada jangan dibuang

Jauhkan segala pantang dan larang Supaya hidupmu tidak terbuang 22. Wahai ananda tambatan jiwa, Jauhkan olehmu sifat aniaya Berbaik-baik sesama manusia Supaya kelak tidak cedera


(9)

23. Wahai ananda mustika ayah, Dalam beriman janganlah goyah Betulkan akal luruskan langkah Mohonlah petunjuk kepada Allah 24. Wahai ananda mustika bunda Janganlah cuai dalam agama Kerjakan sembahyang tiang agama Supaya hidupmu selamat sempurna 25. Wahai ananda mustika alam, Kekallah engkau memeluk Islam Bersihkan diri luar dan dalam Banyakkan ingat siang dan malam


(1)

Tingkat persebatian kehidupan orang melayu dengan islam dapat disimak dari tunjuk ajar Melayu yang amat banyak mengandung nilai-nilai luhur ajaran islam, serta anjuran dan dorongan agar setiap insan Melayu hendaklah hidup dengan penuh takwa kepada Allah, Tuhan Yang Maha Esa.

***

Keterangan :

Kalimat pertama disetiap paragraf dibaca berulang untuk kalimat berikutnya. contoh :

Apa tanda Melayu jati

Bekerja keras dimanapun jadi Apa tanda Melayu jati

Bekerja tekun sampai kemati dan seterusnya seperti diatas. Untaian Ungkapan:

Apa tanda Melayu jati

Bersama islam hidup dan mati Islam melekat didalam hati Dengan Islam dia bersebati Apa tanda Melayu bertuah Islam tiada menyalah

Sebarang laku menurut sunah Hidup takwa kepada Allah Hidup mati bersam akidah

Apa tanda melayu berakal Memeluk Islam ialah kekal Didalam Islam ia beramal

Membela Islam tahan dipenggal Apa tanda Melayu pilihan


(2)

Taat setia menyembah Tuhan Di dalam Islam tiada menyeman

Apa tanda melayu terpilih Memeluk Islam tiada berdalih Membela Islam tahan sembelih Kepada Allah tercurah kasih Apa tanda Melayu bijak Islam tahan dipijak

Di dalam Islam beranak pianak Apa tanda Melayu beradat Kepada Allah tempatnya ingat Kepada Allah ia menepat

Syarak dipegang, sunnah diingat Mengingat Allah tiada bertempat Terhadap islam hatinya lekat

Apa tanda Melayu berlembaga Syarak dijunjung, sunnah dijaga Kepada Allah menghadapkan muka Kepada Allah ia bertakwa

Apa tanda Melayu yang benar Terhadap Islam ia tak ingkar Kepada Islam ia bersandar Membela Allah tahan dibakar Ajaran Islam ia mengakar Apa tanda Melayu terhormat Kepada syarak ia menepat Membela Islam tahan dipepat


(3)

Apa tanda Melayu senonoh Memeluk Islam ianya sungguh

Mengerjakan ibadah tiada bertangguh Membela islam tahan dibunuh

Apa tanda Melayu terpandang Memeluk Islam hatinya tunggang Membela Islam tahan dicencang Mendirikan Islam tiada bercabang

Apa tanda orang Melayu Kepada Islam ia bertumpu Dengan Islam ia menyatu Islam menjadi kain dan baju Islam semata didalam kalbu

Syair Tunjuk Ajar Melayu

01. Wahai ananda hendaklah ingat Hidup di dunia amatlah singkat Banyakkan amal serta ibadat Supaya selamat dunia akhirat 02. Wahai ananda dengarkan peri Tunangan hidup adalah mati Carilah bekal ketika pagi Supaya tidak menyesal nanti 03. Wahai ananda dengarlah madah Baikkan laku elokkan tingkah Banyakan kerja yang berfaedah Supaya hidupmu beroleh berkah 04. Wahai ananda dengarlah pesan Kuatkan hati teguhkan iman Jangan didengar bisikan setan Supaya dirimu diampuni Tuhan


(4)

05. Wahai ananda peganglah janji Berbuat khianat engkau jauhi Banyakkan olehmu bertanam budi Supaya kelak hidup terpuji

06. Wahai ananda cahaya mata, Janganlah tamak kepada harta Mencari nafkah berpada-pada Supaya hidupmu tiada bernista 07. Wahai ananda sibiran tulang Betulkan kaji, tegakkan sembahyang Umur yang ada jangan dibuang Supaya hidupmu dipandang orang 08. Wahai ananda buah hati bunda Berpegang teguhlah pada agama Beramallah engkau sehabis daya Supaya selamat dari neraka 09. Wahai ananda belahan diri Kerja menyalah jangan hampiri Berbuat maksiat jangan sekali Supaya hidupmu diberkahi ilahi 10. Wahai ananda mustika hati Pandai-pandailah membawa diri Hasutan orang jangan peduli Serahkan diri pada ilahi

11. Wahai ananda intan terpilih Jadilah engkau anak yang saleh Berbuat baik jangan memilih Bergaul jangan memilih kasih 12. Wahai ananda kekasih ibu Dalam beralam dalamkan ilmu Dalam beriman janganlah ragu Ridho Allah yang engkau rindu 13. Wahai ananda kekasih ayah Hanya Allah yang engkau sembah Ibu dan bapa jangan disanggah Supaya engkau beroleh berkah


(5)

14. Wahai ananda intan dikarang Duduk beguru janganlah kurang Berbuat baik janganlah kepalang Supaya kelak hidupmu tenang 15. Wahai ananda tambatan hati Jauhkan sifat iri dan dengki

Bekerjalah dengan sesungguh hati Itulah bekal hidup dan mati

16. Wahai ananda ratna manikam, Berpegang teguhlah kepada Islam banyakkan amal siang dan malam supaya hidupmu tidak tenggelam 17. Wahai ananda kuntum pilihan, Syarak dan sunnah jangan abaikan Berbuat kebajikan janganlah segan Supaya engkau dirahmati Tuhan 18. Wahai ananda kemala negeri, Kokohkan iman di dalam diri Tunjuk ajar engkau dengari Bulukan setan engkau jauhi 19. Wahai ananda cahaya rumah, Dalam ibadah janganlah lengah Kerjakan suruh, jauhkan cegah Supaya hidupmu beroleh berkah 20. Wahai ananda payung sekaki, Bersihkan niat lapangkan hati Jauhkan segala perbuatan keji Supaya hidupmu tidak terkeji 21. Wahai ananda cahaya gemilang, Ilmu di dada jangan dibuang

Jauhkan segala pantang dan larang Supaya hidupmu tidak terbuang 22. Wahai ananda tambatan jiwa, Jauhkan olehmu sifat aniaya Berbaik-baik sesama manusia Supaya kelak tidak cedera


(6)

23. Wahai ananda mustika ayah, Dalam beriman janganlah goyah Betulkan akal luruskan langkah Mohonlah petunjuk kepada Allah 24. Wahai ananda mustika bunda Janganlah cuai dalam agama Kerjakan sembahyang tiang agama Supaya hidupmu selamat sempurna 25. Wahai ananda mustika alam, Kekallah engkau memeluk Islam Bersihkan diri luar dan dalam Banyakkan ingat siang dan malam