S TB 1104148 Chapter4

BAB IV
ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

A.

Analisis Lingkungan Dan Tapak
1. Jalur matahari

Gambar 4. 1 Analisis Jalur Matahari
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Potensi : Bagian timur tapak menerima cahaya matahri pagi yang baik untuk
kesehatan
Kendala :

Pada bagian barat tapak memdapatkan cahaya matahari pagi yang
kurang baik bagi kesehatan

Solusi:

Sebaiknya orientasi bangunan tidak menggunakan orientasi timurbarat namun lebih baik menggunakan orientasi utara-selatan namun

jika orientasi bangunan menggunakan timur-barat solusi yang dapat
digunakan adalah dengan membuat bukaan pada timur bangunan
agar sinar matahri pagi dapat masuk dan dijadikan pencahayaan
alami kemudian pada bagian timur dapat menggunakan filter seperti


Sun shading



Kisi-kisi



Double skin facade

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


2. Kebisingan

Gambar 4. 2 Analisis Kebisingan Tapak
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Potensi : Kebisingan pada jalan rangga malela relative kecil atau rendah
sehingga pada sebelah barat tapak dapat di tempatkan studio / teater
bioskop
Kendala : Kebisingan pada jalan utama Jalan. Ir. H. Juanda dan Jalan sulanjana
sangat tinggi memberikan efek atau dampak yang kurang baik pada
tapak terlebih pada

bangunan bioskop dimana

dibutuhkan

ketenangan.
Solusi :



Peletakan bangunan minimal 20 meter dari jalan dengan kebisingan
jalan tertinggi



Pada sekekeliling tapak diberikan buffer berupa tanaman yang dapat
kebisingan seperti pohon mahoni dan jati



kemudian penggunaan material pada bangunan pun menggunakan
material yang memiliki daya akustik baik sehingga dapat mengurangi
kendala kebisingan

Gambar 4. 3 Jenis Tanaman Peredam Bising (Pohon mahoni)
Sumber : http://www.ronenbekerman.com/
Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


3. Angin

Gambar 4. 4 Analisis Arah Angin
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Potensi :

Angin bertiup dari dataran tinggi menuju dataran rendah
tepatnya dari utara tapak dan dari sebelah barat laut tapak

Kendala : Lokasi tapak yang berada di perempatan jalan merupakan
titik pertemuan angin sehingga kekuatan angin cukup kuat
Solusi :

Bentuk bangunan dibuat lebih dinamis atau kurangi sudutsudut lancip sehingg angin ketika terkena bangunan akan
terpecah

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


4. Drainase

Gambar 4. 5 Analisis Fisik Tapak
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Potensi :

Pada sekitar tapak terdapat sungai yang menjadi muara pembuangan
saluran air, kemudian kondisi saluran pembuangan cukup baik.

Kendala : Kondisi jalur drainase yang kurang jelas dan kurang tertata sehingga
sering kali ketika hujan air tumpah ruah ke jalan
Solusi :


Jalur drainase akan dibuat mengeliling tapak dengan muara kearah
selatan tapak dimana terletak sungai sebagai pembuangan akhir




Penambahan area resapan air pada site.

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Jalur Vegetasi
Jalur hijau atau jalur vegetasi
terdapat di sekeliling jalan
sekitar jalur pedestrian.

Konsentrasi vegetasi terdapat di taman
taman flexi yang merupakan salan satu
kawasan public

Gambar 4. 6 Analisis Vegetasi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Potensi :


Vegetasi terdapat di sekitar tapak yang terdapat dipinggir tapak
dapat berfungsi sebagai peredam kebisingan yang berasal dari arus
kendaraan yang melaju.oksigen memiliki fungsi lain yaitu sebagai
penghasik oksigen bagi lingkungan juga meredam dan mengurangi
asap akibat polutan kendaraan.

Kendala :

Vegetasi dapat menghalagi fasad bangunan

Solusi :

Penempatan lokasi vegetasi disesuaikan dengan peletakan massa
bangunan

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


6. Kepadatan Kendaraan

Gambar 4. 7 Analisis Kepadatan Kendaraan
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Potensi : Tapak berada di tiga sisi jalan sehingga memudahkan untuk akses
kendaraan, baik umum maupun pribadi
Kendala : Terjadi kepadatan kendaraan akibat lampu merah di jalan ir h.
djuanda
Solusi :


Penempatan pintu masuk sebaiknya di jauhkan dari area padat
kendaraan, penempatan pintu masuk dari jarak kepadatan kendaran
yaitu kurang lebih 100 meter sehingga tidak menambah kepadatan.



Memperlebar lebar jalan rangga malela sebesar 4 meter dan jalan
sulanjana sebesar 2 meter.




Memperbesar jalan masuk atau gate masuk ke tapak

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7. View

Gambar 4. 8 View Keluar Tapak
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Potensi :

Pada bagian sebelah timur tapak atau lebih tepatnya pada Jalan Ir. H.
Djuanda terdapat berbagai retail dan pertokoan baik jasa maupun
komersial.


Kendala : Karena terletak pada 3 sisi jalan sehingga semua view jalan
mengarah ke tapak, maka semua bangunan harus memiliki bentuk
yang atau visual yang menarik
Solusi :


Muka bangunan sebaiknya mengarah kearah Jalan Ir. H. Djuanda



Orientasi pintu masuk bangunan kearah perempatan jalan



Area privat dan servis dapt diletakan di disisi Jalan Rangga Malela

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


B.

Analisis Bangunan
1. Deskripsi proyek
Bangunan Cinema Center ini meru pelayanan jasa hiburan atau rekreasi.
Proyek perencanaan bangunan Bandung Cinema Center ini merupakan jenis
bangunan dengan skala nasional dan standard perancngan internasional.
Bangunan Bandung Cinema Center ini di harapkan dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat kota Bandung dan juga dapat memenuhi kebutuhan
wisatawan domestik maupun mancanegara akan sebuah bangunan fasilitas
hiburan khususnya dalam bidang perfilman.
Nama Proyek

: Bandung Cinema Center

Fungsi Bangunan

: Bangunan Rekreasi

Jenis Proyek

: Fiktif

Lokasi

: JL. Ir. H. Juanda

Luas Lahan

: 32.728 M2

Sumber Dana

: Swasta

Kepemilikan

: Swasta

2. Analisis Pelaku
Pelaku di dalam bangunan Cinema Center ini terdiri dari 4 kelompok yaitu
:
a. Pengelola perusahaan
1) Pengelola utama


Pengelola utama
-

Direktur

-

Wakil direktur

-

Sekretaris

2) Departemen office


Departemen office
-

Departemen administrasi

-

Departemen operasional

-

Departemen sales dan marketing

-

Departemen cinema

-

Departemen workshop

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

-

Departemen produksi film

3) Servis


Servis



Keamanan



Mekanikal elektrikal

b. Mitra kerja produksi


Executive producer



Producer



Director



Staf production



Actris/actor

c. Penyewa


Sineas film



Production house



Mitra kerja produksi



Manajemen artis



Perusahaan film independent

d. Pengunjung
 Penonton
 Pengunjung atau peserta workshop
 Klien atau mitra kerja produksi
3. Analisis aktivitas
a. Kegiatan pengelolaan
1) Pengelolaan arsip
2) Pengelolaan administrasi
3) Personalia
4) Pengelola utama
5) Pengadaan dan pengecekan property
6) Pengadaan dan pengecekan studio produksi
b. Kegiatan film
1) Kegiatan produksi film
Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

 Kegiatan perencanaan / pra-produksi
 Produksi film
 Pasca produksi
2) Kegiatan promosi film
 Premiere film
 Konferesi pers
3) Kegiatan apresiasi


Bedah film



Workshop



Training



Komunitas film



Festival film

c. Kegiatan entertainment
1) Menonton film
2) Pameran film
3) Taman film (game zone)
4) Souvenir retail (penjualan)
d. Kegiatan servis
1) Servis
2) Keamanaan
3) Perawatan property dan utilitas

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C.

Program Ruang
1. Alur aktivitas

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Kebutuhan ruang
No
1

1

Jenis Kegiatan
Kegiatan utama
 Menanyakan
informasi
Kegiatan film
 Kegiatan produksi
film
 Kegiatan promosi film


2

Kegiatan apresiasi
film

Kegiatan entertainment
 Menonton film




3

4

Pameran film
Bermain
game/hiburan
 Souvenir retail
(penjualan)
Kegiatan pengelolaan
 Pengelolaan arsip
 Pengelolaan
administrasi/keuangan
 Personalia
 Pengelola utama
 Pengadaan dan
pengecekan property
 Pengadaan dan
pengecekan studio
produksi
 Istirahat karyawan/
pengelola
Kegiatan servis
 Servis


Keamanaan



Perawatan property
dan utilitas

Nama Ruangan

Sifat



Lobby

Publik



Studio produksi film



Hall

Semi
publik
Publik






Hall
Auditorium
Kelas teori
Studio praktek

Semi
publik
Semi
publik
Semi
publik






Bioskop
Projector room
Tiket box
Snack bar






Gallery/ display area
Game center
Taman
Retail shop

Publik
Publik
Publik
Semi
publik
Publik
Publik
Publik
Publik

Office

Privat




Ruang istirahat
Pantry

Semi privat








Janitor
Servis center
Pos satpam
Ruang cctv
Ruang utilitas
Ruang perawatan

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Privat
Privat
Privat

5

Kegiatan penunjang


Parkir



Parkir

Publik



Shalat



Mushala

Publik



Mengambil uang



Atm center

Publik

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Besaran ruang

Nama ruang

Kapasitas

Jumlah Sirkulasi
ruang

%

1

30%

Dimensi

Luas

besaran

sirkulasi

Besaran
terbangun

Kelompok ruang pengelola
R.
Direktur 1 orang
Utama
direktur dan
maksimal 4
orang tamu

1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96
1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25
1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7
1 meja tamu = 1 x (1 x 0,5)= 0,5
2 sofa kecil = 2x(0,6 x 0,4)= 0,48
1 sofa besar = 1 x(1,2 x 0,6)=3,6
Area gerak = 5 x 4 x 1 = 20

7,95

Luas

35

26,49+7,95=
34,44m2

Luas
0,96+0,25+0,7+0,5+0,48+3,6+20=26,49m2
R.
Direktur

Wakil 1 orang
wakil
direktur dan
maksimal 2
orang tamu

1

30%

1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96
1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25
1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7
1 sofa kecil = 2x(0,6 x 0,4)= 0,24
1 sofa besar = 1 x(1,2 x 0,6)=3,6
1 meja tamu = 1 x (1 x 0,5)= 0,5
Area gerak = 3 x 4 x 1 = 12
Luas

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5,5

Luas
18,25+5,5=
23.725m2

25

0,96+0,25+0,7+0,5+0,24+3,6+12=18,25m2

R. Sekretaris

1 orang

1

30%

sekretaris

1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96
1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25
1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7

1,78

Luas 5.91+1.78

9

=
7.683

Area gerak = 1 x 4 x 1 = 4
Luas
0,96+0,25+0,7+4= 5.91m2
Departemen
administrasi

1 orang
kepala
departemen
dan 4 staff

1

30%

Manager
1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96
1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25
1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7
Area gerak = 1 x 4 x 1 = 4
Staff
4 meja kerja = 4x (1.2x0.8) = 3,84
4 kursi = 4 x (0.5 x 0.5) = 1
4 rak arsip = 4 x (1 x 0.7) = 2,8
Area gerak =4 x 4 x 1 = 16
Luas
0,96+0,25+0,7+4+3,84+1+2,8+16=29.55

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8.865

Luas
29,55+8,865=
38.415m2

40

Departemen
operasional

1 orang

1

30%

kepala
departemen
dan 4 staff

Manager
1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96
1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25
1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7
Area gerak = 1 x 4 x 1 = 4

8.865

Luas

40

29,55+8,865=
38.415m2

Staff
4 meja kerja = 4x (1.2x0.8) = 3,84
4 kursi = 4 x (0.5 x 0.5) = 1
4 rak arsip = 4 x (1 x 0.7) = 2,8
Area gerak =4 x 4 x 1 = 16
Luas

Departemen
sales dan
marketing

1 orang
kepala
departemen
dan 4 staff

1

30%

0,96+0,25+0,7+4+3,84+1+2,8+16=29.55
Manager
1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96
1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25
1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7
Area gerak = 1 x 4 x 1 = 4
Staff
4 meja kerja = 4x (1.2x0.8) = 3,84
4 kursi = 4 x (0.5 x 0.5) = 1
4 rak arsip = 4 x (1 x 0.7) = 2,8
Area gerak =4 x 4 x 1 = 16
Luas
0,96+0,25+0,7+4+3,84+1+2,8+16=29.55

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8.865

Luas
29,55+8,865=
38.415m2

40

Departemen
cinema

1 orang

1

30%

kepala
departemen
dan 4 staff

Manager
1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96
1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25
1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7
Area gerak = 1 x 4 x 1 = 4

8.865

Luas

40

29,55+8,865=
38.415m2

Staff
4 meja kerja = 4x (1.2x0.8) = 3,84
4 kursi = 4 x (0.5 x 0.5) = 1
4 rak arsip = 4 x (1 x 0.7) = 2,8
Area gerak =4 x 4 x 1 = 16
Luas

Departemen
workshop

1 orang
kepala
departemen
dan 4 staff

1

30%

0,96+0,25+0,7+4+3,84+1+2,8+16=29.55
Manager
1 meja kerja = 1x (1.2x0.8) = 0.96
1 kursi = 1 x (0.5 x 0.5) = 0.25
1 rak arsip = 1 x (1 x 0.7) = 0.7
Area gerak = 1 x 4 x 1 = 4
Staff
4 meja kerja = 4x (1.2x0.8) = 3,84
4 kursi = 4 x (0.5 x 0.5) = 1
4 rak arsip = 4 x (1 x 0.7) = 2,8
Area gerak =4 x 4 x 1 = 16
Luas
0,96+0,25+0,7+4+3,84+1+2,8+16=29.55

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8.865

Luas
29,55+8,865=
38.415m2

40

Departemen
produksi film

1 orang
kepala
departemen
dan 4 staff
Karyawan

1

30%

servis 30
0rang
karyawan

2 Kursi sofa santai 2x(0,6x1,8)=21,6
1 meja absen 1x(1.2x0.8)=0,96
2 meja makan =2x(1x4)=8
20 Kursi makan =20(0,5x0,5)=5
1 Dispenser = 2x(0,4x0,4)=0,16
Area gerak 20x2x1= 40m2

20.916

Luas

70

69.72+69.72=
60.636m2

teknik 10
Luas
14+12+21,6+0,96+8+5+0,16+40=82.72

0rang

Lobby utama

4 orang
informasi, 10
penjaga
retail

1

20%

1 Meja informasi 1x(0,8x2,8)=1,76
4 Kursi 4x(0,5x0,5)= 1
Highlight board 2(3x2)=12
Lobby lounge 2 set sofa
10 area retail 10x(3x3)=90
area gerak 800x0,7x1= 560

Maksimal
400
pengunjung

Luas
1,76+1+12+100+90+560=
764.76m2

Cinema

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

229.428 Luas
764.76+229.428
= 994.188m2

995

Ruang penerima
cinema

1

Area Loket
1 meja kerja panjang =1 x (12 x
0.8) = 9,6
4 kursi = 10x (0.5x0.5) = 1
Area gerak = 4 x 0.85 x 1 = 3.4
Area Antri
Area gerak = 400 x 0.85 x 1 = 340
Luas = 9,6+1+3,4+340=354
Snack bar
2 meja kerja & etalase = 2 x(7.2 x0.8)=
11.52
2 kulkas 2 x (1 x 0.8) = 1.6
Area gerak = 6 x 0.85 x 1 = 5.1
Luas = 11.52 + 1.6 + 5.1 = 18.22
Area tunggu
30 Kursi sofa tanpa sandaran
30x(1,5x0,5)=22,5
Lounge
1 meja kerja panjang = 1x(2.4x
0.8) = 1.9
10 meja makan 10x(1.2 x 0.8) =9,6
40 kursi makan 40x(0.5 x 0.5)=100
Area gerak 45x0,85x1=38.25
Luas = 1,9+ 9,6+100+38,25=49,75
Luas total
354+18.22+22,5+49,75=444,47

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

133.341

577.811

580

Studio pemutaran
film

7

Studio kecil
400 kursi = 400 x (0.7x0.65) = 182
Area gerak 1 = 340
Luas
182+340x6=2222

1405.8

6091.8

6100

12

48

48

Studio sedang
600 kursi = 600 x (0.7x0.65) = 273
Area gerak = 303
Luas
273+303x1=576

Ruang proyektor

400

7

Luas total
1408+1056+2222= 4686
2 meja kerja = 2x(1.2x0.8) = 1.92
2 kursi = 2 x (0.5 x 0.5) = 0.5
7 proyektor = 2 x (1 x 0.8) = 1.6
2 slide-proyektor = 2 x (0,7x1.124)
= 0,78
1 set sound sistem = 1 x (2x0,5)= 1
Area gerak = 2 x 0.85 x 1 = 1.7
Luas
1.92+ 0.5 + 1.6 + 0.5 + 0.78 + 1+1.7
=8

Gudang film

2

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 ruang = 5 x 8= 40
3 Rak penyimpanan film

15

Toilet

50 orang

4

20%

Toilet Pria
5 WC = 5 x (1.5 x 1) = 7.5
5 urinoir = 5 x (0.5 x 0.8) = 2
4 wastafel = 4 x (0.9 x 0.6) = 2.16
Area gerak = 25 x 0.85 x 1= 21.25

19.92

86.32

90

102

442

442

42 M2

42

Toilet Wanita
6 WC = 6 x (1.5 x 1) = 9
6 wastafel = 6 x (0.9 x 0.6) = 3.24
Area gerak = 25 x 0.85 x 1= 21.25
Luas
(7.5+2+2.16+21.25) +(9 + 3.24 + 21.25) =
66.4
Studio produksi film
Studio poduksi

Area Loket
1 meja kerja panjang =1 x (12 x
0.8) = 9,6
4 kursi = 10x (0.5x0.5) = 1
Area gerak = 4 x 0.85 x 1 = 3.4
Area Antri
Area gerak = 400 x 0.85 x 1 = 340

Artis lounge

1

R. Rias/Make up

1

R. main control

1

24 M2

24

R. lighting control

1

24 M2

24

Ruang property

1

180 M2

180

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ruang kostum

1

72 M2

72

Ruang ganti

5

30 M2

30

86.32

90

Toilet

50

1

Toilet Pria
5 WC = 5 x (1.5 x 1) = 7.5
5 urinoir = 5 x (0.5 x 0.8) = 2
4 wastafel = 4 x (0.9 x 0.6) = 2.16
Area gerak = 25 x 0.85 x 1= 21.25

19.92

Toilet Wanita
6 WC = 6 x (1.5 x 1) = 9
6 wastafel = 6 x (0.9 x 0.6) = 3.24
Area gerak = 25 x 0.85 x 1= 21.25
Luas
(7.5+2+2.16+21.25) +(9 + 3.24 + 21.25) =
66.4
Workshop
Ruang penerima

140

1

30%

Workshop

30

4

30%

Studio 1
(music/audio
editing)

110

1

30%

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kursi
Area pameran
Kursi 150 kursi 150x0,5x0,5= 37,5
Meja 0,6x7x10=42
Panggung standard 18 M2
Luas
42+37.5+18=97.5
Studio music rekam standard dengan alat
Keyboard ,Drum set ,Gitar, Bass temasik
perlengkapan tata suara dan operator =
56M2

100
29.25

126.75

130

99.15

429.65

430

pemain orchestra = 100 M2
Studio dubbing = 9 M2
Studio mixing =72 M2
Area gerak 110x0,85x1=

Studio 2
(fotografi)

Studio 3 (video
editing)

5

5

Luas
56+100+9+72+93,5=330,5
Asumsi Ruang Editing Dan Peralatan 80
M2
Ruang arsip
Area gerak 5x2x1

1

Luas
80+10=90
Asumsi ruang editing dan peralatan 80 M2
Area gerak 5x2x1

1

27

117

117

27

117

117

980.2

980

Luas
80+10=90
Entertaiment area
Amusement center

400

1

30%

Area Loket
1 meja kerja panjang =1 x (12 x
0.8) = 9,6
4 kursi = 10x (0.5x0.5) = 1
Area gerak = 4 x 0.85 x 1 = 3.4
Area Antri
Area gerak = 400 x 0.85 x 1 = 340
Luas = 9,6+1+3,4+340=354
Area amusement 400m2

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Fasilitas pelengkap

Mushola

50

2

2m2/ orang

900

50 x 2m2 = 100 m2
Atm center

8 mesin atm

Parkir

250 Mobil 250x3x5=3750
350 motor350x1x2= 700
5 bus 3x12x5= 180

2315

16m2

16

6945

6950

4630m2
Ruang utilitas
Ruang generator

1

20 m2

20

Ruang panel

1

20 m2

20

Ruang AC Central
 Ahu
 Chiller
 Cooling
Tower
Ruang pabx

1

20 m2

20

20 m2

20

100 m2

100

Ruang keamanan

Ruang staff keamanan
Ruang cctv

Power house

1

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TOTAL KEBUTUHAN LUAS RUANGAN
KELOMPOK RUANG

LUAS (dalam satuan M2)

R. Pengelola

350 M2

R. Cinema

3880 M2

R, workshop

804 M2

R. Produksi Film

1056 M2

R. Pelengkap

2566 M2

R. Utilitas

252 M2

TOTAL LUAS LANTAI

8.908 M2

Luas lahan

: 32.000 m2

KDB

: 60 %

KLB

: 7,0

Luas lantai

:19.200 m2

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.

Modul Perancangan
Modul perancangan direncanakan berdasarkan jumlah luas kebutuhan ruang, yang
dasar perencanaannya adalah kebutuhan luas studio pemutaran film. Modul yang
digunakan adalah 8x8 meter.

Gambar 4. 9 Modul Perancangan
Sumber : Dokumentasi Pribadi

E.

Sistem Ruang
Sistem

ruang yang digunakan adalah sistem grid dimana. Kemampuan

pengorganisasian ruang disesuaikan dengan bentuk massa dan bentuk tapak.

Gambar 4. 10 Sistem Ruang
Sumber : Dokumentasi Pribadi

F.

Sistem Struktur dan Konstruksi
Dalam penentuan penggunaan konsep sistem struktur dan konstruksi suatu bangunan
banyak hal menjadi pertimbangan dan dasar perhitungan terlebih dalam bangunan
cinem center yang merupakan bangunan rekreasi yang ringkat aktivitasnya tinggi
berikut beberapa dasar pertimbangan penentuan struktur dan konstruksi bangunan
Cinema Center :


Beban yang harus di dukung



Kondisi tanah

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu



Bentuk dimensi vertical bangunan



Karakter bangunan



Pengaruh terhadap lingkungan sekitar

Dalam bangunan, sistem struktur terbagi menjadi 3 bagian yaitu
1. Sub struktur
Sub Struktur berupa pondasi yang diberada pada bagian bawah pondasi
atau

di

dalam tanah, fungsi pondasi sebagai penerima gaya yang akan

disalurkan ke tanah. Pada kasus bangunan Cinema Center menurut analisis
terdapat 3 sub-stuktur yang dapat digunakan yaitu :
a.

footplat

b.

Sumuran

c.

Tiang pancang

2. Super struktur
Super Struktur berupa kolom, balok, plat lantai. Bagian ini berada pada
bagian badan bangunan yang mana fungsinya sebagai penyalur gaya di dalam
bangunan.
a. Kolom
b. Balok
c. Plat lantai
d. Dinding
3. Upper struktur
Struktur atap yang sesuai dengan bangunan Cinema Center ini adalah sistem
struktur rangka ruang dan untuk atap digunakan

Soraya Desiana, 2015
PUSAT SINEMA BANDUNG (BANDUNG CINEMA CENTER)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu