Administrasi Asset dan Inventaris Pengadilan (Hasan Ashari) DJA

(1)

A

A

dminstrasi Asset

dminstrasi Asset

dan Inventaris


(2)

PP No.27/2014 

Tentang Pengelolaan BMN/D

1. Usaha ke arah unifikasi peraturan

2. Pengelolaan secara tertib, tepat dan benar

3. Menampung kebutuhan dalam praktek

4. Adanya prosedur yang baku

5. Adanya data BMN/D yg valid

      

 PELAKSANAAN UU NO.1/2004


(3)

KEWENANGAN PENGELOLA BARANG MILIK

NEGARA

1.

1.

Merumuskan kebijakan, mengatur dan

Merumuskan kebijakan, mengatur dan

menetapkan pedoman pengelolaan BMN

menetapkan pedoman pengelolaan BMN

2.

2.

Meneliti, menyetujui rencana kebutuhan BMN

Meneliti, menyetujui rencana kebutuhan BMN

3.

3.

Menetapkan status penguasaan dan

Menetapkan status penguasaan dan

penggunaan BMN

penggunaan BMN

4.

4.

Memberikan keputusan, pertimbangan, dan

Memberikan keputusan, pertimbangan, dan

penerusan kepada DPR atau Presiden atas usul

penerusan kepada DPR atau Presiden atas usul

pemindahtanganan, penggunaan, atau

pemindahtanganan, penggunaan, atau

pemanfaatan BMN sesuai batas kewenangannya

pemanfaatan BMN sesuai batas kewenangannya

5.

5.

Melakukan inventarisasi, pengawasan,

Melakukan inventarisasi, pengawasan,

pengendalian, dan pelaporan atas pengelolaan

pengendalian, dan pelaporan atas pengelolaan

BMN


(4)

Pasal 6

1.

1.

Menetapkan Kuasa Pengguna Barang dan menunjuk

Menetapkan Kuasa Pengguna Barang dan menunjuk

pejabat yang mengurus dan menyimpan BMN

pejabat yang mengurus dan menyimpan BMN

2.

2.

Mengajukan rencana kebutuhan, penganggaran,

Mengajukan rencana kebutuhan, penganggaran,

dan pengadaan BMN untuk kementerian/lembaga

dan pengadaan BMN untuk kementerian/lembaga

yang dipimpinnya

yang dipimpinnya

3.

3.

Melakukan penatausahaan atas penguasaan dan

Melakukan penatausahaan atas penguasaan dan

penggunaan BMN

penggunaan BMN

4.

4.

Menyerahkan tanah dan/atau bangunan yang tidak

Menyerahkan tanah dan/atau bangunan yang tidak

dimanfaatakan untuk penyelenggaraan tupoksi

dimanfaatakan untuk penyelenggaraan tupoksi

kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya

kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya

kepada Pengelola Barang

kepada Pengelola Barang

5.

5.

Melakukan pengamanan dan pemeliharaan,

Melakukan pengamanan dan pemeliharaan,

pengawasan, dan pengendalian atas penggunaan,

pengawasan, dan pengendalian atas penggunaan,

pencatatan dan inventarisasi, serta pelaporan atas

pencatatan dan inventarisasi, serta pelaporan atas

BMN yang ada dalam penguasaannya

BMN yang ada dalam penguasaannya

KEWENANGAN PENGGUNA BARANG MILIK

KEWENANGAN PENGGUNA BARANG MILIK

NEGARA


(5)

Kuasa pengguna barang milik

negara berwenang dan

bertanggungjawab:

mengajukan rencana kebutuhan

mengajukan permohonan penetapan status untuk

penguasaan dan penggunaan BMN

melakukan pencatatan dan inventarisasi

menggunakan BMN untuk kepentingan penyelenggaraan

TUPOKSI

mengamankan

mengajukan usul pemindahtanganan tanah dan

bangunan yang tidak memerlukan persetujuan DPR dan

barang milik negara selain tanah dan bangunan kepada

pengguna barang;

menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak

dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan

TUPOKSI kepada pengguna barang;

melakukan pengawasan dan pengendalian atas

penggunaan BMN


(6)

BARANG MILIK NEGARA

I.

TERMASUK BARANG MILIK NEGARA

:

1.

BARANG YANG DIBELI DARI APBN

2.

PEROLEHAN CARA LAIN YANG SYAH

II.

JENIS:

1.

TANAH DAN/ ATAU BANGUNAN

2.

BUKAN TANAH/BANGUNAN

III.

KETENTUAN POKOK:

1.

BMN UNTUK PENYELENGGARAAN TUPOKSI TIDAK DAPAT

DIPINDAHTANGANKAN

2.

TANAH/BANGUNAN YANG TIDAK DIGUNAKAN SESUAI

TUPOKSI DISERAHKAN KPD PENGELOLA BARANG

3.

PENGELOLA BARANG MENETAPKAN STATUS

PENGGUNAAN, PEMANFAATAN, DAN

PEMINDAHTANGANAN ATAS TANAH/BANGUNAN YANG

TELAH DISERAHKAN


(7)

PEROLEHAN LAIN YANG SAH:

1. hibah/sumbangan

2. pelaksanaan perjanjian/

kontrak;

3. berdasarkan ketentuan undang-

undang;

4. putusan pengadilan yg

berkekuatan hukum tetap.


(8)

Menteri/Pimp Lembaga Selaku

Pengguna Barang

Menteri Keuangan Selaku

Pengelola Barang Pengguna Barang Lainnya Kementerian/Lembaga)Pihak Lain (Selain

Perolehan BMN Penyelesaian Dok. Kepemilikan Penetapan Status Penggunaan BMN

Penggunaan sebatassebatas

untuk penyelenggaraan

untuk penyelenggaraan

tupoksi

tupoksi

Barang Milik Negara:

Tidak sesuai Tupoksi

Berlebih

Tanah / bangunan yg telah diserahkan

Tindak Lanjut:

Pengalihan Status Penggunaan

Pemanfaatan

Pemindahtanganan

Tanah/bangunan idle wajib diserahkan kpd

Pengelola Barang

Penggunaan sebatassebatas utk penyelenggaraan utk penyelenggaraan tupoksi tupoksi Fungsi Pelayanan Pemindahtanganan: Jual Tukar menukar Hibah PMPP Pemanfaatan: Sewa KSP BSG/BGS Pinjam pakai

ALUR PENGELOLAAN

BMN


(9)

SIKLUS PENGELOLAAN

PENGADAAN

PENILAIAN

PEMANFAATAN

PEMINDAH-TANGANAN

PERENCAAN

PENGHAPUSAN

PENGGUNAAN

PENATAUSAHAAN,

PEMELIHARAAN,

PENGAMANAN

PEMBINAAN, PENGAWASAN, PENGENDALIAN


(10)

DIBUAT RKA SESUAI TUPOKSI DENGAN

MEMPERHATIKAN:

KETERSEDIAAN BMN

STANDAR BARANG

STANDAR KEBUTUHAN

STANDAR HARGA

.

PERENCANAAN

RKA/RKB

RKA/ RKB

KUASA

PENGGUNA

PENGGUNA

PENGELOLA


(11)

PENGADAAN

-

Efisien,

-

Efektif,

-

Transparan & terbuka,

-

Bersaing, adil/tidak Diskriminatif,

-

Akuntabel


(12)

P

ENGGUNAAN:

->

UNTUK PENYELENGGARAAN TUPOKSI PB / KPB

-> UNTUK DIOPERASIKAN PIHAK LAIN YANG

MELAKUKAN PELAYANAN UMUM SESUAI

TUPOKSI

PB / KPB

KETENTUAN:

-> TANAH / BANGUNAN YANG TIDAK DIGUNAKAN

UNTUK PENYELENGARAAN TUPOKSI HARUS

DISERAHKAN KEPADA PENGELOLA.

-> JIKA TIDAK DISERAHKAN MAKA TIDAK

DISEDIAKAN

BIAYA PEMELIHARAAN DAN SELANJUTNYA

STATUS


(13)

PEMANFAATAN

Sewa,

Pinjam Pakai,

Kerja sama Pemanfaatan,


(14)

PEMELIHARAAN DAN

PENGAMANAN

Pengamanan Administrasi,

Pengamanan Fisik,


(15)

PENILAIAN

1. Dilaksanakan dalam rangka:

penyusunan neraca pemerintah

Pemanfaatan

pemindahtanganan

2. Berpedoman pada Standar

Akuntansi Pemerintahan


(16)

PENGHAPUSAN

1. Penghapusan dari daftar barang

pengguna dan/atau kuasa pengguna

2. Penghapusan dari daftar BMN/D


(17)

PEMINDAHTANGANAN

Penjualan,

Tukar Menukar,

Hibah,


(18)

PENATAUSAHAAN

Pembukuan,

Inventarisasi, dan


(19)

PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN

PENGENDALIAN

Pengelola Barang berwenang untuk

melakukan pemantauan dan investigasi atas:

pelaksanaan penggunaan,

pemanfaatan dan


(20)

Presiden

Menteri

Keuangan

Menteri Dalam

Negeri

Gubernur/Bupa

ti/

Walikota

ALUR KEBIJAKAN PENGELOLAAN BMN/D

Peraturan Pemerintah No. 27 Th 2014

Kebijakan Umum Pengelolaan BMN/D Kebijakan Teknis Pengelolaan BMN (Permenkeu) Kebijakan Teknis Pengelolaan BMD Kebijakan Pengelolaan BMD (Perda)


(21)

HAL-HAL YANG PERLU

DIPERHATIKAN DALAM


(22)

Perencanaan dan

Penganggaran

NEEDS

WANT

BUDGET


(23)

Ketentuan Umum Identifikasi

Kebutuhan Barang/Jasa

Menyesuaikan identifikasi kebutuhan barang/jasa terhadap

rencana kegiatan yang ada di dalam Renja K/L/D/I yang berupa

Barang/Pekerjaan Konstruksi/ Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya;

Untuk melakukan identifikasi terhadap barang/jasa yang telah

tersedia/dimiliki/dikuasai, memeriksa

data base

Barang Milik

Negara/Daerah (BMN/BMD) dan/atau daftar riwayat kebutuhan

Barang/Jasa dari masing-masing unit/satuan kerja K/L/D/I,

sebagai sumber data dan informasi yang diperlukan;

besaran organisasi/jumlah pegawai dalam satu organisasi;

beban tugas dan tanggung jawabnya;

penilaian prioritas kebutuhan dan kecukupan anggaran yang

tersedia (pagu anggaran);


(24)

Identifikasi Pasokan

Apakah barang yang diperlukan mudah didapat di pasaran

di Indonesia dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi

kebutuhan;

Apakah barang yang diperlukan merupakan produk dalam

negeri atau barang impor, pabrikan atau dapat dilakukan

dengan tangan/manual atau merupakan produk kerajinan

tangan;

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dari barang yang

dibutuhkan/yang akan diadakan;

Terhadap jumlah produsen dan/atau jumlah Penyedia

Barang, yang dinilai mampu dan memenuhi syarat untuk

melaksanakan pengadaan.


(25)

Kontruksi kontrak Tahun

Tunggal

Desain konstruksi yang akan diadakan bersifat

standar, risiko kecil, tidak memerlukan waktu yang

lama untuk menyelesaikan pekerjaan, dan tidak

memerlukan penelitian yang mendalam melalui

laboratorium yang diindikasikan akan

membutuhkan waktu lama;

Desain konstruksi yang akan dilaksanakan bersifat

mendesak dan biaya untuk melaksanakan desain


(26)

pekerjaan konstruksi dengan

Kontrak terintegrasi,

Pekerjaan konstruksi tersebut adalah bersifat

kompleks yang diindikasikan: berisiko tinggi,

menggunakan teknologi tinggi, menggunakan

peralatan yang didesain secara khusus, atau

yang bernilai diatas Rp. 100 milyar;

Pemilihan penyedia barang/jasa untuk

pekerjaan yang terintegrasi, dilakukan dengan

pelelangan terbatas dan diatur sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan yang berlaku.


(27)

Kontruksi kontrak tahun

jamak

• Pengadaannya memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) tahun anggaran dan sumber dana yang diperlukan untuk pengadaan berasal dari rupiah

murni;

• Secara teknis pekerjaannya tidak dapat dipecah-pecah dan/ atau;

• Pelaksanaan pekerjaan konstruksi tersebut membutuhkan waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan;

• Paket pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan dengan

menggunakan kontrak tahun jamak, harus tercantum di dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJM);

• Sebelum proses pemilihan Penyedia Barang/Jasa dimulai, paket pekerjaan konstruksi yang akan dilaksanakan dengan menggunakan kontrak tahun jamak, harus sudah mendapatkan persetujuan menggunakan kontrak tahun jamak dari pejabat yang berwenang, sesuai ketentuan dalam Perpres No.54/2010, tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;


(28)

Identifikasi Jasa Konsultansi

Identifikasi kebutuhan jasa konsultansi didasarkan pada

kegiatan yang ada didalam Renja K/L/D/I;

Identifikasi yang dilakukan, adalah untuk mengetahui jenis

jasa konsultansi yang dibutuhkan, fungsi dan manfaat dari

pengadaan jasa konsultansi, serta target dan sasaran yang

ditetapkan;

Siapa yang akan menggunakan jasa konsultansi tersebut,

serta kapan harus diadakan dan berapa lama waktu yang

diperlukan untuk pengadaan;

Jasa konsultansi yang akan diadakan apakah dapat dilakukan

oleh usaha mikro, usaha kecil termasuk koperasi kecil;


(29)

Penganggaran

PENGGELEMBUNGAN ANGGARAN

biaya, kualitas, bahan, volume, dsb.

RENCANA PENGADAAN YANG

DIARAHKAN

spek teknis diarahkan pada produk

tertentu


(30)

Diksusi

Pembelian Notebook dengan Spesifikasi

i8 untuk keperluan klarikal

Pembeliaan Mobil dinas dengan Cc

besar dengan biaya pemeliharaan

Rp.19 juta/ tahun


(31)

Pengadaan Barang/Jasa

Pemaketan

HPS

Spesifikasi

Pelaksanaan Pemilihan

Pelaksanaan Kontrak


(32)

Pemaketan

Pemecahan Paket untuk menghindari

pelelangan

Menyatukan Paket sehingga menutup

peluang usaha kecil dan menengah

untuk mengikuti pelelangan


(33)

HPS

Mark-up

Tidak ada standar harga Barang/Jasa


(34)

Spesifikasi Teknis

Menunjuk kepada satu Merk

Spesifikasi tidak sesuai dengan

kebutuhan


(35)

Pemilihan Penyedia

Penyedia yang mengikuti lelang sama

dari tahun ke tahun


(36)

36 Penandatanganan Kontrak Penandatanganan Kontrak Pelaksanaan Kontrak Pelaksanaan Kontrak Serah Terima Serah Terima Pembayaran Pembayaran Masa Pemeliharaan Masa Pemeliharaan

Penerbitan Surat Pesanan (SP) atau Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

Adendum kontrak jika terdapat perbedaan antara kondisi lapangan dengan kontrak Penghentian kontrak jika pekerjaan tidak dapat dilanjutkan (Keadaan Kahar)

Penerbitan SPPBJ

Penerbitan SPPBJ Finalisasi Kontrak

Apabila ada uang muka, penyedia menyerahkan jaminan uang muka

Untuk pekerjaan barang → sertifikat garansi.

Untuk pekerjaan kontruksi/ jasa lainnya → jaminan pemeliharaan


(37)

SERAH TERIMA BARANG

SERAH TERIMA BARANG

VOLUME TIDAK SAMA

VOLUME TIDAK SAMA

SPESIFIKASI TEKNIS DI TURUNKAN

SPESIFIKASI TEKNIS DI TURUNKAN

MUTU TIDAK SAMA DENGAN SPESIFIKASI

MUTU TIDAK SAMA DENGAN SPESIFIKASI

TEKNIS


(38)

TERIMA

KASIH


(1)

HPS

Mark-up

Tidak ada standar harga Barang/Jasa


(2)

Spesifikasi Teknis

Menunjuk kepada satu Merk

Spesifikasi tidak sesuai dengan

kebutuhan


(3)

Pemilihan Penyedia

Penyedia yang mengikuti lelang sama

dari tahun ke tahun


(4)

36

Penandatanganan

Kontrak

Penandatanganan

Kontrak

Pelaksanaan

Kontrak

Pelaksanaan

Kontrak

Serah Terima

Serah Terima

Pembayaran

Pembayaran

Masa Pemeliharaan

Masa Pemeliharaan

Penerbitan Surat Pesanan (SP) atau Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK)

Adendum kontrak jika terdapat

perbedaan antara kondisi

lapangan dengan kontrak

Penghentian kontrak jika

pekerjaan tidak dapat

dilanjutkan (Keadaan Kahar)

Penerbitan SPPBJ

Penerbitan SPPBJ

Finalisasi Kontrak

Apabila ada uang muka, penyedia menyerahkan jaminan uang muka

Untuk pekerjaan barang → sertifikat garansi.

Untuk pekerjaan kontruksi/ jasa lainnya → jaminan pemeliharaan


(5)

SERAH TERIMA BARANG

SERAH TERIMA BARANG

VOLUME TIDAK SAMA

VOLUME TIDAK SAMA

SPESIFIKASI TEKNIS DI TURUNKAN

SPESIFIKASI TEKNIS DI TURUNKAN

MUTU TIDAK SAMA DENGAN SPESIFIKASI

MUTU TIDAK SAMA DENGAN SPESIFIKASI

TEKNIS


(6)

TERIMA

KASIH