FORMULIR PENGUKURAN KINERJA DJA TAHUN 2015 PERJANJIAN KINERJA DJA TAHUN 2016

  DAFTAR ISI

DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii

DAFTAR GAMBAR.................................................................................................................................... iii

DAFTAR GRAFIK...................................................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL........................................................................................................................................ v

PENGANTAR............................................................................................................................................. vii

RINGKASAN EKSEKUTIF......................................................................................................................... ix

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................

  1 A. LATAR BELAKANG..................................................................................................

  2 B. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI............................................................................................................

  3 C. PERAN STRATEGIS.................................................................................................

  4 D. SISTEMATIKA LAPORAN........................................................................................

  5 BAB II PERENCANAAN KINERJA.............................................................................................

  6 A. RENCANA STRATEGIS...........................................................................................

  7 B. PENETAPAN/PERJANJIAN KINERJA...................................................................................................................

  8 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA............................................................................................ 10

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Jenderal Anggaran......................................................... 3Gambar 2.1 Peta Strategi Direktorat Jenderal Anggaran.................................................................. 8

  DAFTAR GRAFIK Grafik 3.1 Perkembangan IKU Akurasi perencanaan APBN................................................................

  15 Grafik 3.2 Perkembangan Indeks Kepuasan Pengguna Layanan terhadap Kinerja Layanan DJA......................................................... ........................................................ .....

  20 Grafik 3.3 Perkembangan Indeks Persentase penyusunan KPJM oleh Penanggung Jawab Program.................................................................................................................................

  21 Grafik 3.4 Penyelesaian Revisi Anggaran yang tepat Waktu...............................................................

  31 Grafik 3.5 Perkembangan Persentase Pejabat yang Telah Memenuhi Standar Kompetensi Jabatan......................................................... ................................................................ ......

  34 Grafik 3.6 Perkembangan Indeks Kesehatan Organisasi DJA.............................................................

  36 Grafik 3.7 Perkembangan Capaian Implementasi Inisiatif Transformasi Kelembagaan DJA............... 39

Grafik 3.8 Perkembangan Capaian Implementasi Penelaahan RKA-K/L Online................................... 41

Grafik 3.9 Perkembangan Realisasi Penyerapan DIPA......................................................................... 47

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja Utama (IKU) Kemenkeu One Direktorat Jenderal Anggaran...... 9Tabel 3.1 Capaian IKU Kemenkeu One DJA Tahun 2015................................................................ 11Tabel 3.2 Capaian Sasaran Strategis Kebijakan Penganggaran yang Berkualitas........................... 13Tabel 3.3 Capaian IKU Akurasi Perencanaan APBN........................................................................ 14Tabel 3.4 Capaian Sasaran Strategis Sistem Pelayanan PNBP yang Optimal................................. 15Tabel 3.5 Capaian IKU Persentase Implementasi Single Source Database PNBP.......................... 16Tabel 3.6 Capaian Sasaran Strategis Pemenuhan Layanan Publik.................................................. 17Tabel 3.7 Skor Kepuasan Pengguna Layanan DJA Menurut Jenis Layanan.................................... 18 Tabel 3.8 Capaian Sasaran Strategis Kepatuhan Pengguna Layanan yang Tinggi.........................

  20 Tabel 3.9 Capaian IKU Persentase Penyusunan KPJM oleh Penanggung Jawab Program............ 21

Tabel 3.10 Daftar Partisipasi Penyampaian Capaian Kinerja RKA-K/L Kementerian Lembaga tahun 2015........................................................................ ................................................

  23 Tabel 3.11 Capaian Sasaran Strategis Kebijakan Penganggaran yang Berkualitas........................... 26 Tabel 3.12 Capaian Sasaran Strategis Penyusunan Perencanaan Anggaran yang Akurat...............

  27 Tabel 3.13 Perbandingan Target dan Capaian IKU Deviasi antara Rencana dan Realisasi Penyerapan Anggaran K/L........................................................................ .......................

  28 Tabel 3.14 Capaian Sasaran Strategis Kebijakan Sistem Penganggaran yang Optimal.................... 29

Tabel 3.15 Capaian IKU Persentase Penerapan Arsitektur dan Informasi Kinerja dalam RKA-K/L.... .............................................................. ..............................................

  29

Tabel 3.28 Capaian Penyerapan Anggaran DJA 2015.......................................................................

  45 Tabel 3.29 Capaian IKU Persentase Penyerapan Anggaran dan Pencapaian Output Belanja.......... 45

Tabel 3.30 Rincian Realisasi Per jenis Belanja DJA tahun 2015........................................................ 47Tabel 3.31 Realisasi Anggaran 2015 Per Program............................................................................. 47

  PENGANTAR

  Laporan Kinerja (LAKIN) Direktorat Jenderal Anggaran(DJA) merupakan perwujudan

  Dari hasil pengukuran

  pertanggungjawaban atas kinerja pencapaian visi dan misi DJA pada Tahun Anggaran

  kinerja, Nilai

  2015. Penyusunan LAKIN DJA mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

  Kinerja Organisasi

  2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan

  (NKO) DJA tahun

  Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

  2015 telah mencapai

  Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara 108,11%. dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Disamping itu, LAKIN DJA Tahun 2015 ini disusun mengacu Rencana Strategis Kementerian Keuangan Tahun 2015-2019 sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 466/KMK.01/2015 dan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Anggaran sebagaimana telah ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Anggaran Nomor KEP-20/AG/2015.

  Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor

  24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara. Berdasarkan

  IKU tahun 2015 dengan kontrak kinerja tahun 2015, serta beberapa kinerja lainnya yang telah dicapai oleh DJA.

  Dalam situasi dan kondisi perekonomian yang sangat fluktuatif, serta tuntutan masyarakat yang sangat dinamis, tugas pengelolaan anggaran negara dirasakan semakin penuh tantangan. Walaupun dem ikian, dengan dimotivasi oleh visi “memacu pengelolaan APBN yang berkualitas untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan”, aparatur DJA senantiasa berupaya untuk mengatasi segala tantangan tersebut, sehingga tugas yang diemban dapat diselesaikan sesuai dengan harapan.

  Akhir kata, semoga laporan kinerja ini dapat memenuhi harapan sebagai pertanggungjawaban kami kepada masyarakat atas mandat yang diemban dan kinerja yang telah ditetapkan dan sebagai pendorong peningkatan kinerja organisasi DJA.

  Direktur Jenderal Anggaran RINGKASAN EKSEKUTIF

  Laporan Kinerja DJA, merupakan perwujudan akuntabilitas dari pelaksanaan

  Dari 16 IKU, terdapat 13

  IKU berstatus hijau

  tugas dan fungsi DJA atas penggunaan anggarannya. Selain itu, Laporan

  (mencapai target), dan 3

  Kinerja Direktorat merupakan wujud dari kinerja dalam pencapaian

  IKU berstatus kuning

  visi dan misi, sebagaimana yang dijabarkan dalam tujuan/sasaran strategis,

  (kurang dari target). IKU yang tidak memenuhi yang mengacu kepada Rencana Strategis DJA Tahun 2015-2019. target meliputi:

  Dalam rangka menghadapi perubahan kondisi perekonomian nasional yang

  a) Akurasi perencanaan

  cepat dan dinamis, DJA telah menetapkan Visi DJA yaitu “Memacu

  APBN,

  pengelolaan APBN yang berkualitas untuk mewujudkan pembangunan yang

  b) Indeks Kepuasan Pengguna Layanan,

  berkelanjutan dan berkeadilan ”.

  dan

  c) Indeks Kesehatan

  Untuk mewujudkan visi tersebut, DJA mempunyai lima misi yaitu (1) memacu Organisasi. kualitas pengelolaan APBN dari perencanaan, penyusunan, hingga pelaporan; (2) menggunakan monitoring dan evaluasi secara efektif untuk meningkatkan kualitas perencanaan; (3) mendorong kerjasama dengan stakeholders dalam rangka pemberdayaan di keseluruhan proses; (4) terus-menerus meningkatkan kualitas sistem dan proses penganggaran; serta (5) membangun kapabilitas SDM dan organisasi internal.

  Sasaran-sasaran strategis tersebut adalah sebagai berikut: (1) Perencanaan anggaran yang berkualitas, (1) Sistem pelayanan PNBP yang optimal, (2) Pemenuhan layanan publik, (3) Kepatuhan pengguna layanan yang tinggi, (4) Kebijakan penganggaran yang berkualitas, (5) Penyusunan perencanaan anggaran yang akurat, (6) Sistem penganggaran yang optimal, (7) Monitoring dan evaluasi yang efektif, (8) SDM yang kompetitif, (9) Organisasi yang kondusif, (10) Sistem informasi manajemen yang terintegrasi, dan (11) Pelaksanaan anggaran yang optimal. Penilaian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian sasaran strategis, diukur dengan Indikator Kinerja Utama (IKU). Kualitas IKU didasarkan pada kriteria SMART-C (Specific, Measureable, Agreeable, Realistic, Time-bounded

  dan Continuously Improved). Pada tahun 2015 telah dihasilkan 16 IKU pada

  level Direktorat Jenderal yang merupakan komitmen kinerja Direktur Jenderal Anggaran. Secara umum pencapaian IKU pada tahun 2015 sudah sesuai dengan target yang ditetapkan. Dari 16 IKU, terdapat 13 IKU berstatus hijau (mencapai target), dan 3 IKU berstatus kuning (kurang dari target). IKU yang tidak memenuhi target: (1) Akurasi Perencanaan APBN, (2) Indeks Kepuasan Pengguna Layanan, dan (3) Indeks Kesehatan Organisasi.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG B. TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI B. PERAN STRATEGIS C. SISTEMATIKA LAPORAN

  Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden

A. LATAR

  Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Kementerian Negara

  BELAKANG serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara.

  Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.01/2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran.

  Dalam melaksanakan tugas tersebut, DJA dituntut untuk melaksanakannya dengan

  prudent, transparan, akuntabel, efektif, dan efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun

  1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

  Salah satu azas penyelenggaraan good governance yang tercantum dalam Undang- Undang Nomor 28 Tahun 1999 adalah azas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Akuntabilitas tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Kinerja.

  Laporan Kinerja(LAKIN) disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban DJA

  Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 206/PMK.01/2014 tentang

B. TUGAS, FUNGSI,

  DAN STRUKTUR Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, dinyatakan bahwa DJA adalah ORGANISASI

  salah satu unit eselon I yang melaksanakan sebagian fungsi dari Kementerian Keuangan. Sentral dari peran DJA tersebut terletak pada tugasnya untuk merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran. Dalam melaksanakan tugas tersebut di atas, DJA menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Perumusan kebijakan di bidang penganggaran;

  b. Pelaksanaan kebijakan di bidang penganggaran;

  c. Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang penganggaran; d. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang penganggaran; dan e. Pelaksanaan administrasi DJA.

  Adapun struktur organisasi DJA terdiri atas:

  a. Sekretariat Direktorat Jenderal;

  b. Direktorat Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

  c. Direktorat Anggaran I;

  d. Direktorat Anggaran II;

  e. Direktorat Anggaran III;

  f. Direktorat Penerimaan Negara Bukan Pajak; DJA mempunyai peran strategis yaitu merumuskan serta melaksanakan

C. PERAN STRATEGIS

  kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penganggaran serta melaksanakan pemungutan pendapatan dari sektor Penerimaan Negara Bukan Pajak. Peran ini sangat strategis mengingat kedua fungsi tersebut merupakan fungsi Menteri Keuangan selaku Chief of Financial Officer (CFO) yang salah satu fungsinya adalah menyusun rancangan APBN dan rancangan Perubahan APBN serta melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah ditetapkan undang- undang.

  Guna mewujudkan penganggaran yang berkualitas, DJA melaksanakan kegiatan pengelolaan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat, penyusunan APBN, serta pengembangan sistem penganggaran. Dari sisi pelaksanaan pemungutan PNBP, DJA melaksanakan kegiatan merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) serta subsidi. Peran tersebut sejalan dengan sasaran yang hendak dicapai pemerintah melalui agenda prioritas Nawa Cita yang salah satunya adalah “Mewujudkan kemandirian Ekonomi dengan Menggerakan Sektor-Sektor Strategis Ekonomi Domestik”. Untuk mencapai sasaran tersebut, Kementerian Keuangan melakukan upaya penguatan kapasitas fiskal negara. Upaya ini bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan serta f. Penetapan perubahan pagu anggaran bagi K/L terkait; dan g. Penyusunan dan harmonisasi kebijakan penganggaran.

  Sistematika penyajian Laporan Kinerja DJA Tahun 2015 adalah sebagai berikut:

D. SISTEMATIKA

  1. Pendahuluan

  LAPORAN

  Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

  2. Bab II Perencanaan Kinerja Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan.

  3. Bab III Akuntabilitas Kinerja

  A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi.

  B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.

  C. Kinerja Lainnya

BAB II PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS B. PENETAPAN/ PERJANJIAN KINERJA

  Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 36/KMK.01/2014 tentang

A. RENCANA

  Cetak Biru Program Transformasi Kelembagaan Kementerian Keuangan Tahun

  STRATEGIS

  2014-2025, DJA telah menetapkan visi yaitu: “Memacu pengelolaan APBN yang berkualitas untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan ”.

  Untuk mewujudkan visi tersebut, DJA mempunyai lima misi DJA yaitu:

  1. Memacu kualitas pengelolaan APBN dari perencanaan, penyusunan, hingga pelaporan;

  2. Menggunakan monitoring dan evaluasi secara efektif untuk meningkatkan kualitas perencanaan;

  3. Mendorong kerjasama dengan stakeholders dalam rangka pemberdayaan di keseluruhan proses;

  4. Terus-menerus meningkatkan kualitas sistem dan proses penganggaran; dan 5. Membangun kapabilitas SDM dan organisasi internal.

  Sesuai dengan Rencana Strategis DJA, telah ditetapkan tujuan lima tahun ke depan dari tahun 2015

  • – 2019 serta menggambarkan arah strategik organisasi, perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan tugas dan fungsi, serta meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan. Dalam mencapai visi dan misi, DJA menetapkan tujuan
Dalam rangka mencapai strategi organisasi dan meningkatkan kinerja, DJA juga telah

B. PENETAPAN/

  melaksanakan penandatangan kontrak kinerja bagi semua pegawai. Kontrak kinerja

  PERJANJIAN

  merupakan dokumen kesepakatan antara pegawai dengan atasan langsung yang

  KINERJA berisi pernyataan kesanggupan untuk mencapai IKU dengan target tertentu.

  Penyusunan kontrak kinerja dimulai dari level pejabat tertinggi sampai ke pelaksana berdasarkan tugas dan fungsi serta IKU yang cascade dari atasan.

  Pada tahun 2015, DJA menjadikan kontrak kinerja sebagai dokumen penetapan kinerja. Kontrak kinerja pejabat eselon I dan II berisikan Peta Strategi yang terdiri dari kumpulan beberapa sasaran strategis yang dikelompokkan dalam empat perspektif yaitu stakeholders, customers, internal process dan learning & growth. Sasaran strategis dirumuskan dari visi dan misi organisasi serta tugas dan fungsi utama unit kerja serta kondisi terkini organisasi.

  Gambar 2.1 Peta Strategi Direktorat Jenderal Anggaran

  Peta Strategi Direktorat Jenderal Anggaran

  Target Indikator Kinerja Utama (IKU) Kemenkeu One Direktorat Jenderal Anggaran

  Perencanaan anggaran yang berkualitas 1a-N Akurasi perencanaan APBN

  5a-N Persentase persetujuan atas rekomendasi harmonisasi peraturan/kebijakan bidang

  75% 5. Kebijakan penganggaran yang

  4b-N Persentase satker yang menyampaikan capaian kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L

  Persentase penyusunan KPJM oleh Penanggung Jawab Program 90%

  Kepatuhan pengguna layanan yang tinggi 4a-N

  3. Pemenuhan layanan publik 3a-N Indeks Kepuasan Pengguna Layanan 3,97 (skala 5) 4.

  5%

  2a-N Persentase implementasi Single Source Database PNBP

  95% 2. Sistem pelayanan PNBP yang optimal

  No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target (1) (2) (3) (4) 1.

  5. Kebijakan penganggaran yang berkualitas,

  Target Indikator Kinerja Utama (IKU) Kemenkeu One Direktorat Jenderal Anggaran

  Tabel 2.1

  Kemudian dari 14 IKU, ditetapkan pula target masing-masing IKU selama 2015 dengan rincian sebagai berikut:

  11. Sistem informasi manajemen yang terintegrasi, dan 12. Pelaksanaan anggaran yang optimal.

  10. Organisasi yang kondusif,

  9. SDM yang kompetitif,

  8. Monitoring dan evaluasi yang efektif,

  7. Sistem penganggaran yang optimal,

  6. Penyusunan perencanaan anggaran yang akurat,

  80%

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI B. REALISASI ANGGARAN C. KINERJA LAIN-LAIN

  Pengukuran capaian kinerja DJA tahun 2015 dilakukan dengan cara A.

   CAPAIAN

  membandingkan antara target (rencana) dan realisasi Indikator Kinerja Utama

KINERJA ORGANISASI

  (IKU) pada masing-masing perspektif. Dari hasil pengukuran kinerja tersebut, diperoleh data bahwa capaian Nilai Kinerja Organisasi (NKO) DJA adalah sebesar 108,11. Nilai tersebut berasal dari capaian kinerja pada masing-masing perspektif sebagai berikut: a. Stakeholders perspective dengan bobot 25 %, capaian kinerja 107,47;

  b. Customers perspective dengan bobot 15 %, capaian kinerja 106,19;

  c. Internal process perspective dengan bobot 30%, capaian kinerja 111,20; dan d. Learning and growth perspective dengan bobot 30 %, capaian kinerja 106,52.

  Selama tahun 2015, dari 16 IKU DJA, terdapat 13 IKU berstatus hijau dan 3 IKU

  

19% berstatus kuning. Dari 16 IKU DJA tahun 2015, 13 telah tercapai (81%), sedangkan

  3 IKU tidak tercapai yaitu:

  Perbandingan

  a. Akurasi Perencanaan APBN

  jumlah IKU berdasarkan b. Indeks Kepuasan Pengguna Layanan. indeks capaian c. Indeks Kesehatan Organisasi. 81%

  Adapun rincian capaian masing-masing IKU sebagaimana tabel dibawah ini:

  • – N Persentase penyusunan KPJM oleh Penanggung Jawab Program 90,00% 100,00% 111,11
  • – N Persentase satker yang menyampaikan capaian kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L

  • – N Persentase persetujuan atas rekomendasi harmonisasi peraturan bidang penganggaran
  • – CP
  • – N Persentase penerapan arsitektur dan informasi kinerja dalam RKA-K/L
  • – N Penyelesaian revisi anggaran yang tepat waktu 100,00% 111,30% 111,30
  • – N Implementasi sistem reward dan punishment 100,00% 100,00% 100,00
  • – N Persentase pejabat yang telah memenuhi standar

  88,00% 97,65% 110,97

  9a

  9 SDM yang kompetitif 110,97

  Learning and Growth Perspective (30%) 106,52

  8a

  8 Monitoring dan evaluasi yang efektif 100,00

  100,00% 100,00% 100,00 7b

  7a

  7 Sistem penganggaran yang optimal 104,79

  6a

  Deviasi antara rencana dan realisasi penyerapan anggaran K/L 15,00% 10,76% 120,00

  6 Penyusunan perencanaan anggaran yang akurat 120,00

  80,00% 99,38% 120,00

  5a

  5 Kebijakan penganggaran yang berkualitas 120,00

  Internal Process Perspective (30%) 111,20

  75,00% 85,31% 113,75

  4b

  4a

  Kode SS/IK U Sasaran Strategis/ Indikator Kinerja Utama Target 2015 Realisasi 2015 Nilai

  Capaian IKU Kemenkeu One DJA Tahun 2015

  Kebijakan penganggaran merupakan kebijakan ekonomi yang ditempuh pemerintah

  Pengelolaan 1. anggaran yang

  dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik melalui

  berkualitas

  aspek penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan tersebut ditujukan untuk mewujudkan penganggaran yang berkualitas yang menerapkan prinsip kehati-hatian. Artinya, kebijakan yang diterbitkan konsisten sesuai peraturan perundang-undangan berdasarkan profesionalisme dan itikad baik mengacu kondisi perekonomian terkini guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Sasaran Strategis Pengelolaan Anggaran yang Berkualitas terdiri atas IKU Akurasi Perencanaan APBN dengan rincian target dan realisasi IKU sebagai berikut:

  Tabel 3.2

  Capaian Sasaran Strategis Kebijakan Penganggaran yang Berkualitas

  Kode Sasaran Strategis/ Target Realisasi Nilai Capaian IKU

  SS/IKU Indikator Kinerja Utama 2015 2015 Kemenkeu One

1 Pengelolaan anggaran yang berkualitas 94,95

  DJA Tahun 2015

  1a - N Akurasi perencanaan APBN 95,00% 90,20% 94,95

  Akurasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), adalah rencana keuangan tahunan 1a-N Perencanaan

  pemerintahan negara Indonesia yang disetujui oleh DPR. APBN berisi daftar

  APBN

  sistematis dan terperinci yang memuat rencana penerimaan dan pengeluaran negara selama satu tahun anggaran (1 Januari - 31 Desember). Perencanaan APBN yang berkualitas merupakan tujuan utama dari siklus penganggaran yang berawal dari

  IKU ini diukur dengan formula sebagai berikut:

  Perencanaan PNBP Perencanaan Belanja Pusat Perencanaan Pembiayaan [( Realisasi PNBP ) x 25%] + [( Realisasi Belanja Pusat ) x 50%] + [( Realisasi Pembiayaan ) x 25%]

  Dalam rangka mencapai IKU ini dalam DIPA DJA Tahun 2015 telah dialokasikan anggaran dalam rangka penyusunan kajian untuk perencanaan APBN dan modeling yang digunakan sebesar Rp709.510.000. Adapun realisasi atas pembiayaan pencapaian IKU ini sebesar Rp660.782.450,- (93,13%).

  Selanjutnya, rincian atas capaian IKU ini adalah sebagai berikut :

  Tabel 3.3

  Capaian IKU Akurasi Perencanaan APBN

  BELANJA PEMBIAYAA URAIAN PNBP PEMERINTAH N PUSAT

  Realisasi s.d. 31 Desember 2015 Rp253,7 T Rp1.173,4 T Rp291,9 T Pagu APBNP 2015 Rp269,1 T Rp1.319,5 Rp329,4 T Tingkat Akurasi 94,28% 88,93% 88,62%

  Capaian IKU Akurasi Perencanaan APBN

  Bobot perhitungan 25% 50% 25% Nilai 23,57% 44,47% 22,16%

  90,20%

  Realisasi IKU 95,00%

  Target IKU 94,95%

  Indeks capaian IKU

  2. Monitoring secara intensif pelaksanaan APBNP 2015 dan menyusun opsi- opsi kebijakan dalam rangka mitigasi risiko pelaksanaan APBN; dan

  3. Melakukan rapat koordinasi secara berkala dalam rangka pengamanan pelaksanaan APBNP 2015 yaitu pertemuan bulanan Asset Liability

  Management (ALM), pertemuan bulanan/mingguan Tim Evaluasi dan

  Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA), dan pertemuan bulanan/mingguan

Cash Planning Information Network (CPIN).

  Grafik 3.1 Perkembangan IKU Akurasi perencanaan APBN

  100 95,7

  95 Perkembangan IKU Akurasi perencanaan

  90,2

  90

  90 APBN

  80 2014 2015 Target Realisasi

  Dalam rangka mendukung optimalisasi penerimaan negara di bidang Penerimaan

  Sistem

pelayanan Negara Bukan Pajak (PNBP), DJA secara terus menerus berupaya memperbaiki

2. PNBP yang sistem pengadministrasian penerimaan negara guna mewujudkan good governance optimal

  serta memberikan pelayanan publik yang berkualitas. Langkah perbaikan sistem

  IKU Persentase Implementasi Single Source Database PNBP merupakan IKU baru

  Persentase

Implementasi dan telah sesuai dengan Renstra DJA tahun 2015-2019. Perhitungan atas IKU

  2a-N Single Source

  Persentase Implementasi Single Source Database PNBP ini dilakukan sejak triwulan

  Database

  IV tahun 2015. Perubahan tersebut dituangkan dalam Addendum Kontrak Kinerja

  PNBP Nomor 2A/KK/2015 yang telah disetujui oleh Menteri Keuangan.

  IKU ini mengukur Persentase Implementasi Single Source Database PNBP yang terdiri atas:

  1. Integrasi sistem pelayanan PNBP di K/L BUMN (sistem);

  2. Terbentuknya database SDA Non Migas (perusahaan); dan 3. Monev capaian kinerja satker penyetor PNBP (satker). Selanjutnya, untuk menghitung capaian IKU ini dilakukan perhitungan sebagai berikut:

  Tabel 3.5

  Capaian IKU Persentase Implementasi Single Source Database PNBP

  Capaian IKU Porsi Target Realisasi

  Implementasi Single Capaian Alat Ukur Tahun Tahun Bobot Skor

  Source Database Tahun 2015 2015 2015

  PNBP

  A Integrasi sistem pelayanan PNBP

  2 5 17% 0,60 10,0% di K/L dan BUMN (sistem) B Terbentuknya database SDA 47 1.844 46% 0,30 13,8% nonmigas (perusahaan)

  C Monev capaian kinerja satker 130 150 8% 0,10 0,8% penyetor PNBP (satker)

  2. Uji coba penyetoran PNBP di 40 negara yang mempunyai bank persepsi 3. Bimtek kepada kanwil DJPBN dan Pemda. Dalam rangka mencapai IKU ini dalam DIPA DJA Tahun 2015 telah dialokasikan anggaran untuk koordinasi monitoring dan evaluasi SIMPONI yang telah terintegrasi dengan MPN G-2 sebesar Rp1.347.458.000,-. Adapun realisasi anggarannya sebesar Rp1.305.635.596,- (96,89%). Adapun capaian IKU Jumlah Penerimaan PNBP hingga triwulan III terealisasi sebesar 46,18 triliun dari yang ditargetkam sebesar Rp33,49 triliun (Indeks Capaian IKU sebesar 120).

  \

  Layanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan

  Pemenuhan

  kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap 3.

  Layanan Publik

  warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Pemenuhan layanan publik diukur berdasarkan hasil survei kepuasan pelanggan oleh lembaga independen berdasarkan pemenuhan atas asas penyelenggaraan pelayanan publik sesuai Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik, yaitu: (a) kepentingan umum; (b) kepastian hukum; (c) kesamaan hak; (d) keseimbangan hak dan kewajiban; (e) keprofesionalan; (f) partisipatif; (g) persamaan perlakuan/ tidak diskriminatif; (h) keterbukaan; (i) akuntabilitas; (j) fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan; (k) ketepatan waktu; dan (l) kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. Sasaran Strategis Pemenuhan Layanan Publik diturunkan menjadi IKU Indeks

  Indeks Kepuasan Pengguna Layanan merupakan nilai kepuasan pelanggan atas

  Indeks Kepuasan

  layanan unggulan Kemenkeu terhadap pihak eksternal. Data capaian Indeks

  3a-N Pengguna

  Kepuasan Pengguna Layanan untuk unit Eselon I diperoleh dari survei independen

  Layanan

  yang dikoordinasikan oleh Biro Organta. Lingkup survei adalah pelanggan atas seluruh layanan unggulan DJA kepada pihak eksternal. Dari hasil survei kepuasan pengguna layanan DJA tahun 2015 yang dilakukan Universitas Gadjah Mada (UGM) dapat diinformasikan bahwa Indeks Kepuasan Pengguna Layanan DJA pada tahun 2015 memperoleh skor 3,96 (skala 5). Adapun jenis layanan yang disurvei untuk DJA tahun 2015 sebanyak 5 (lima) layanan unggulan dengan indeks kepuasan masing-masing sebagai berikut:

  Tabel 3.7 Skor Kepuasan Pengguna Layanan DJA Menurut Jenis Layanan

  Skor Kepuasan Jenis No. Aspek Layanan (Spesifik) Indeks

  Pengguna Layanan DJA Layanan

  Menurut Jenis Layanan

  Pengesahan Jangka waktu penyelesaian penetapan DIPA oleh DJA

  1 3,92

  DIPA sesuai tanggal penetapan Revisi anggaran yang diproses di DJA yang memerlukan penelaahan dapat diselesaikan selambatnya 5(lima) hari 3,86 kerja sejak data dinyatakan lengkap dan benar

  Penyelesaian

  2 Revisi DIPA Revisi anggaran yang diproses di DJA yang tidak

  (Non-APBNP) memerlukan penelaahan dapat diselesaikan selambatnya 3,62 1 (satu) hari kerja sejak data dinyatakan lengkap dan benar Usulan Standar Biaya Keluaran (SBK) dapat diselesaikan

  Jenis

No. Aspek Layanan (Spesifik) Indeks

Layanan

  Para pejabat/pelaksana yang terkait melaksanakan tugas 4,02 sesuai pedoman aturan

  Para pejabat/pelaksana yang terkait dalam pelaksanaan tugas, tidak bersedia menerima pemberian/imbalan di 4,18 Pertanyaan 6 luar aturan dari pengguna layanan Umum

  DJA membantu pengguna layanan yang mengalami kendala dalam aplikasi Rencana Kerja dan Anggaran 3,94

  Kementerian Lembaga (RKA-K/L)/DIPA karena perubahan nomenklatur satuan kerja

  Indeks Kepuasan Pengguna Layanan DJA 2015 3,96 Indeks Kepuasan Pengguna Layanan Kemenkeu 2015 4,08

  Pada tahun 2015, DJA memperoleh nilai indeks kepuasan pengguna layanan sebesar 3,96. Capaian ini lebih rendah dari target yang telah ditetapkan sebesar 3,97 (indeks capaian 99,75) Pada tahun 2015, DJA telah merumuskan langkah-langkah perbaikan untuk meningkatkan kepuasan pengguna layanan DJA, antara lain perbaikan proses bisnis, peningkatan kapasitas SDM, dan penyediaan ruang pertemuan yang representatif. Selain itu, pada tahun 2015 DJA menambahkan 1 (satu) layanan baru sebagai layanan yang menjadi objek survei, yaitu Sistem Penerimaan PNBP Online (SIMPONI) sebagai upaya untuk memperbaiki sistem pengadministrasian penerimaan negara guna mewujudkan good governance yang berkualitas.

  Grafik 3.2

  Perkembangan Indeks Kepuasan Pengguna Layanan terhadap Kinerja Layanan DJA

  Perkembangan Indeks Kepuasan Pengguna Layanan terhadap

  3,97 3,96 Kinerja Layanan DJA

  4 3,88 3,87

  3,9

3,81

3,79

  3,8 3,7 2010 2011 2012 2013 2014 2015

  Sebagai pengelola anggaran negara, DJA memiliki ekspektasi terhadap pengguna

  Kepatuhan 4. Pengguna

  layanan agar patuh terhadap berbagai peraturan dan kebijakan yang ditetapkan

  Layanan yang

  dalam bidang penganggaran. Untuk itu, DJA berkepentingan agar setiap peraturan

  Tinggi

  dan kebijakan di bidang penganggaran yang diinisiasi langsung DJA dapat dipatuhi dan diimplementasikan Kementerian Negara/Lembaga.

  Dalam rangka mewujudkan hal di atas, disusunlah Sasaran Strategis yang dimaksudkan untuk memenuhi keinginan tersebut. Sasaran Strategis ini diterjemahkan dalam IKU Persentase Penyusunan KPJM oleh Penanggung Jawab Program dan IKU Persentase Satker yang Menyampaikan Capaian Kinerja atas Pelaksanaan RKA-K/L.

  Tabel 3.8

  Capaian Sasaran Strategis Kepatuhan Pengguna Layanan yang Tinggi

  Capaian Sasaran Kode Sasaran Strategis/ Target Realisasi

  Strategis Kepatuhan

SS/IK

  Nilai lebih dari satu tahun anggaran. Hal tersebut ditempuh dengan mempertimbangkan implikasi biaya keputusan yang bersangkutan pada tahun berikutnya yang dituangkan dalam sebuah prakiraan maju. Dalam prakteknya, KPJM berisi proyeksi pengeluaran untuk tahun berikutnya, sebagai bentuk penuangan rencana fiskal tahunan, yang disertai dengan prakiraan maju tiga tahun berikutnya (sebagai dasar proyeksi jangka menengah). Dalam rangka mengimplementasikan harapan tersebut, IKU Persentase Penyusunan KPJM oleh Penanggung Jawab Program dimaksudkan dapat mengawal maksud reformasi di bidang penganggaran. IKU ini disusun untuk mengukur kepatuhan penanggungjawab program dalam menyusun rencana kerja pemerintah jangka menengah sebagaimana yang dituangkan ke dalam aplikasi RKA-K/L. Untuk mengukur tingkat capaian IKU ini, ditetapkan formula sebagai berikut:

  Penanggung jawab program yang mengisi alokasi pada kolom KPJM

  

  K/L

  

  Realisasi IKU ini pada tahun 2015 yaitu 100,00% dengan target 90,00% sehingga diperoleh indeks capaian sebesar 111,11 dengan rincian masing-masing persentase capaian per unit adalah sebagai berikut:

  Tabel 3.9

  Capaian IKU Persentase Penyusunan KPJM oleh Penanggung Jawab Program

  Capaian IKU Penanggung jawab Program yang telah mengisi No Unit

  IKU Persentase KPJM

  Penyusunan KPJM

  Pada tahun 2015, DJA telah melakukan upaya untuk mencapai target ini, yaitu melalui bimtek reviu KPJM serta mengingatkan K/L untuk mengisi form KPJM pada aplikasi RKA-K/L sesuai PMK 143/PMK.02/2015 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA-K/L dan Pengesahan DIPA.

  Dalam rangka mencapai IKU ini dalam DIPA DJA Tahun 2015 telah dialokasikan anggaran dalam rangka bimtek ke K/L dengan tema KPJM sebesar Rp1.420.903.000,- Realisasi penyerapan dana atas pencapaian IKU ini sebesar Rp1.405.903.501,- (98,94%).

  Dari total penanggung jawab program sebanyak 225, semua telah mengisi alokasi pada kolom KPJM Aplikasi RKA-K/L. Meskipun IKU ini sudah mencapai 100%, namun terdapat hal perlu mendapat perhatian yaitu satuan kerja K/L masih belum menyusun KPJM secara benar. Hal ini berimplikasi pada penyusunan KPJM yang belum mencerminkan kualitas KPJM yang diharapkan. Kebenaran penyusunan KPJM sangat menentukan kualitas perencanaan penganggaran. Angka yang dituangkan sebagai KPJM tersebut menjadi salah satu bahan dalam penyusunan ancar-ancar pengeluaran sehingga dapat disusun indikasi pendanaan yang realistis guna kesinambungan pembiayaan pembangunan. Selanjutnya, dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kualitas penyusunan KPJM ini, DJA pada masa mendatang akan melaksanakan asistensi atas KPJM yang disusun K/L dalam RKA-K/L pada saat penelaahan alokasi anggaran dengan menambahkan kriteria kegiatan yang bersifat multiyears.

  IKU ini mengukur kualitas pengisian capaian kinerja oleh satker melalui aplikasi

  Persentase

  Sistem Monitoring dan Evaluasi Kinerja Terpadu (SMART) sebagai alat monitoring

  satker yang

  4. Monev pengisian capaian kinerja ke satker di lingkungan Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan HAM, dan Kementerian Pertahanan di 16 provinsi.

  Dalam rangka mencapai IKU ini dalam DIPA DJA Tahun 2015 telah dialokasikan anggaran dalam rangka monev satker terkait pengisian capaian kinerja melalui aplikasi SMART sebesar Rp 1.507.540.000,-. Realisasi penyerapan dana atas pencapaian IKU ini sebesar Rp 1.424.664.100,- (94,50%).

  Pada tahun 2015, rata-rata persentase satker yang menyampaikan capaian kinerja atas pelaksanaan RKA-K/L dari 87 K/L sebesar 85,31% dari target sebesar 75% (indeks capaian 113,75) dengan rincian sebagai berikut:

  Tabel 3.10 Daftar Partisipasi Penyampaian Capaian Kinerja RKA-K/L Kementerian Lembaga tahun 2015

  Persentase Daftar Partisipasi

  Jumlah Partisipasi Kode Partisipasi

  Penyampaian Capaian Satker Setahun

  

Nama K/L

K/L Setahun

  Kinerja RKA-K/L (%)

  Kementerian Lembaga

  Majelis Permusyawaratan Rakyat

  2

  1 2 100

  tahun 2015

  2 Dewan Perwakilan Rakyat

  2 2 100

  4 Badan Pemeriksa Keuangan

  72 72 100 Mahkamah Agung 1.650

  5 1.636 99,15

  Kejaksaan Republik Indonesia 517

  6 432 83,56

  7 Kementerian Sekretariat Negara

  15 13 92,86

  10 Kementerian Dalam Negeri 934 758 85,55 Kementerian Luar Negeri 144

  11 113 78,47

  Kode K/L Nama K/L Jumlah Satker Partisipasi Setahun Persentase Partisipasi Setahun (%)

  59 Kementerian Komunikasi Dan Informatika

  54 Badan Pusat Statistik 513 497 96,88

  55 Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional

  37 37 100

  56 Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/BPN 2.240 390 17,41

  57 Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

  36 36 100

  61 61 100

  52 Dewan Ketahanan Nasional

  60 Kepolisian Negara Republik Indonesia 1.231 956 77,66

  63 Badan Pengawas Obat Dan Makanan

  40 40 100

  64 Lembaga Ketahanan Nasional

  1 1 100

  65 Badan Koordinasi Penanaman Modal

  40 40 100

  1 1 100

  1 1 100

  36 Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Dan Kebudayaan

  42 8 19,05

  3 2 66,67

  40 Kementerian Pariwisata 285 10 8,7

  41 Kementerian Badan Usaha Milik Negara

  1 1 100

  42 Kementerian Riset, Teknologi Dan Pendidikan Tinggi 142 139 97,89

  43 Kementerian Lingkungan Hidup

  44 Kementerian Koperasi Dan Pengusaha Kecil Dan Menengah

  51 Lembaga Sandi Negara

  39 2 5,13

  47 Kementerian Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak

  41 7 17,07

  48 Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi

  1 1 100

  50 Badan Intelijen Negara

  1 1 100

  66 Badan Narkotika Nasional 146 146 100

  Persentase Jumlah Partisipasi Kode Partisipasi Nama K/L Satker Setahun K/L

  Setahun (%)

  89 Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan

  39 39 100 Kementerian Perdagangan 317

  90 317 100

  Kementerian Perumahan Rakyat

  8

  91 1 12,5

  92 Kementerian Pemuda Dan Olah Raga

  35 35 100

  93 Komisi Pemberantasan Korupsi

  1 1 100 Dewan Perwakilan Daerah (DPD)

  2

  95 2 100

  Komisi Yudisial RI

  1 100

  1 100 103 Badan Nasional Penanggulangan Bencana 1 1 100

  Badan Nasional Penempatan Dan Perlindungan

  28 104

  3 10,71 Tenaga Kerja Indonesia 105 Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS)

  1 1 100 Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa

  106 1 1 100

  Pemerintah Badan SAR Nasional

  36 107 108 Komisi Pengawas Persaingan Usaha

  1 1 100 109 Badan Pengembangan Wilayah Suramadu 1 1 100

  Ombudsman Republik Indonesia

  1 110

  1 100 Badan Nasional Pengelola Perbatasan

  30 111

  29 100 Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas

  1 112

  1 100 Dan Pelabuhan Bebas Batam 113 Badan Nasional Penanggulangan Terorisme

  1 1 100 Sekretariat Kabinet

  1 114

  1 100 Badan Pengawas Pemilihan Umum

  35 115

  35 100 Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik

  70 116

  70 100 Indonesia Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Kebijakan penganggaran yang berkualitas adalah kebijakan yang berimplikasi pada

  Kebijakan 5. penganggaran

  penyusunan dan pengelolaan anggaran kementerian/lembaga yang merupakan

  yang berkualitas

  hal mendasar yang perlu diwujudkan agar keseluruhan program kerja pemerintah dapat berjalan optimal. Dalam rangka mewujudkan hal ini, disusunlah Sasaran Strategis yang dimaksudkan untuk memenuhi keinginan tersebut. Sasaran Strategis itu diterjemahkan dalam IKU Persentase persetujuan atas rekomendasi harmonisasi peraturan bidang penganggaran.

  Tabel 3.11

  Capaian Sasaran Strategis Kebijakan penganggaran yang berkualitas

  Capaian Sasaran Kode Sasaran Strategis/ Target Realisasi

  Strategis Kebijakan

SS/IK

  Nilai Indikator Kinerja Utama 2015 2015 penganggaran yang

  U berkualitas

5 Kebijakan penganggaran yang berkualitas 120,00

  Persentase persetujuan atas rekomendasi 5a - N

  80 99,38 120,00 harmonisasi peraturan bidang penganggaran

  IKU ini mengukur kualitas rekomendasi DJA kepada Menteri Keuangan dalam

  5a-N Persentase

  penyelesaian harmonisasi peraturan/kebijakan bidang penganggaran yang

  persetujuan

  diusulkan oleh K/L (pihak luar DJA). Untuk mengukur capaian IKU tersebut,

  atas rekomendasi harmonisasi ditetapkan formula sebagai berikut: peraturan

  Jumlah rekomendasi DJA yang disetujui Menteri Keuangan

  bidang

  x 100%

  penganggaran