ProdukHukum BankIndonesia
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
LAPO RAN PERKEM BAN GAN KRED IT M KM 1
TRIWULAN III 2008
I. NET EKSPANSI KREDIT M KM 2
Hingga Triw ulan III 2008, net ekspansi kredit
M ikro, Kecil, dan M enengah (M KM ) mencapai
Rp122,9 triliun atau 91,15% dari Business
Plan Perbankan 2008 sebesar Rp134,8 triliun
(setelah revisi). Angka ini jauh lebih baik
dibandingkan net ekspansi kredit M KM
hingga Triw ulan III 2007 yang hanya
mencapai Rp66,3 triliun atau 77,09% dari
RBB 2007. Pangsa net ekspansi kredit M KM
sampai dengan Triw ulan III 2008 yakni 49,4%
dari total net ekspansi kredit perbankan,
menurun dibandingkan pangsa net ekspansi
kredit M KM sampai dengan Triw ulan III 2007
sebesar 52,8% .
350,0
Grafik 1. Perkembangan Net Ekspansi
Kredit MKM
248,9
213,6
210,0
140,0
149,9
125,5
122,9
96,2
70,0
76,1
66,3
35,2
16,6
0,0
Tw-III 2007
Tw-IV 2007
Tw-I 2008
Net Ekspansi Perbankan
Jika dilihat berdasarkan kelompok bank, maka
pangsa terbesar pada net ekspansi sampai
dengan Triw ulan III 2008 berada pada
kelompok Bank Sw asta Nasional Devisa
sebesar Rp47,7 triliun (38,8% ), disusul Bank
Persero Rp42,8 triliun (34,8% ), dan BPD
Rp19,1 triliun (15,5% ).
Berdasarkan lokasi proyek per propinsi, DKI
Jakarta menjadi propinsi dengan net ekspansi
kredit M KM tertinggi yaitu Rp20,4 triliun
(16,6% ), disusul Jaw a Barat Rp18,4 triliun
(15,0% ) dan Jaw a Timur Rp12,4 triliun
(10,1% ).
II. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
280,0
Rp Triliun
triliun (15,2% ), kemudian Jasa Dunia Usaha
Rp10,6 triliun (8,6% ), dan Perindustrian
Rp8,0 triliun (6,5% ).
Tw-II 2008
Tw-III 2008
Net Ekspansi MKM
Berdasarkan Jenis Penggunaan, yang memiliki
kontribusi terbesar pada net ekspansi kredit
M KM sampai dengan Triw ulan III 2008 adalah
Kredit Konsumsi yaitu Rp72,0 triliun (58,6% ),
disusul Kredit M odal Kerja Rp40,3 triliun
(32,8% ) dan Kredit Investasi Rp10,6 triliun
(8,6% ).
Baki debet kredit M KM pada akhir Triw ulan
III 2008 adalah sebesar Rp647,0 triliun,
tumbuh 30,9% dibandingkan akhir Triw ulan
III 2007 (Rp494,3 triliun). Dari sisi jumlah
rekening kredit M KM , meningkat 16,7% dari
19,7 juta rekening pada akhir Triw ulan III
2007 menjadi 22,9 juta rekening pada akhir
Triw ulan III 2008. Pangsa kredit M KM
terhadap kredit perbankan pada akhir
Triw ulan III 2008 mencapai 50,9% , menurun
dibanding pangsa pada akhir Triw ulan III
2007 sebesar 52,9% .
Pertumbuhan baki debet kredit M KM pada
Triw ulan III 2008 (yoy) sebesar 30,9% , lebih
rendah dibandingkan pertumbuhan baki
debet kredit perbankan sebesar 36,0% pada
periode yang sama. Total baki debet kredit
M enurut sektor ekonomi, pangsa terbesar
adalah sektor Perdagangan yaitu Rp18,7
1
Kredit MKM terdiri dari : 1) Kredit mikro, yakni kredit dengan plafon sampai dengan Rp50 juta, 2) Kredit kecil,
yakni kredit dengan plafon lebih dari Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta, dan 3) Kredit menengah, yakni kredit
dengan plafon lebih dari Rp500 juta sampai dengan Rp5 miliar. Kredit MKM tidak termasuk kartu kredit yang pada
posisi September 2008 mencapai Rp28,0 triliun. Kredit MKM tersebut sudah termasuk penyaluran kredit oleh BPR
Konvensional dan pembiayaan oleh Bank Umum Syariah dan BPRS. Data baki debet dan net ekspansi untuk
BPR/BPRS baru sampai dengan posisi Agustus 2008.
2 Net ekspansi adalah hasil pengurangan antara baki debet pada suatu periode dan baki debet pada akhir
tahun sebelumnya (sudah memperhitungkan pelimpahan dan angsuran).
Sumber data: Bank Indonesia (Direktorat Kredit, BPR dan UMKM), diolah dari LBU dan LBBPR/LBBPRS.
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
1
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
perbankan pada akhir Triw ulan
adalah Rp1.272,3 triliun.
800
III 2008
Grafik 2. Perkem bangan Outstanding Kredit
MKM dan Non MKM
IV. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT KELOM POK BANK PEM BERI KREDIT
647,0
600
Triliun Rp
494,3
524,2
600,2
540,8
546,6
400
475,2
597,3
493,0
418,6
200
0
Tw III 2007 Tw IV 2007 Tw I 2008
Kredit MKM
Tw II 2008 Tw III 2008
Kredit Non MKM
III. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT PLAFON
Berdasarkan besarnya plaf on kredit (jenis
kredit M KM ) pada akhir Triw ulan III 2008,
sebagian besar kredit M KM merupakan kredit
mikro yaitu
35,7% (Rp231,2 triliun),
selebihnya merupakan kredit kecil sebesar
32,9% (Rp212,7 triliun) dan kredit menengah
sebesar 31,4% (Rp203,1 triliun).
Jenis
kredit
M KM
yang
mengalami
pertumbuhan terpesat pada Triw ulan III 2008
(yoy) adalah kredit kecil yakni sebesar 46,3% ,
diikuti oleh kredit menengah dan kredit mikro
masing-masing sebesar 31,9% dan 18,7% .
300,0
Triliun Rp
150,0
194,9
202,5
166,9
154,0
154,8
203,3
171,6
165,9
216,7
192,5
191,0
231,2
212,7
203,1
145,5
75,0
0,0
Tw III 2007 Tw IV 2007
Krd Mikro
Tw I 2008
Krd Kecil
Tw II 2008 Tw III 2008
Krd Menengah
Pertumbuhan baki debet kredit M KM pada
Triw ulan III 2008 (yoy) tertinggi dicapai oleh
kelompok Bank Campuran yang tumbuh
sebesar 54,1% , diikuti oleh kelompok Bank
Persero dan kelompok Bank Sw asta Nasional
Devisa masing-masing sebesar 36,3% dan
29,8% .
V. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT SEKTOR EKONOM I
M enurut sekt or ekonom i, alokasi kredit M KM
pada akhir Triw ulan III 2008 terbanyak
diberikan kepada sektor Perdagangan yaitu
sebesar 24,9% (Rp161,3 triliun), Perindustrian
7,1% (Rp46,2 triliun), Jasa Dunia Usaha 6,7%
(Rp43,3 triliun) dan Pertanian 3,3% (Rp21,2
triliun).
VI. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT JENIS PENGGUNAAN
Berdasarkan jenis penggunaan, pada akhir
Grafik 3. Perkembangan Kredit
MKM Menurut Plafon
225,0
Berdasarkan kelompok bank pemberi kredit,
pada akhir Triw ulan III 2008, kelompok bank
dengan baki debet kredit M KM terbesar
adalah kelompok Bank Sw asta Nasional
Devisa yaitu sebesar Rp265,3 triliun (41,0% )
diikuti oleh kelompok Bank Persero yang
menyalurkan
sebesar
Rp219,5
triliun
(33,9% ),
dan
kelompok
BPD
yang
menyalurkan sebesar Rp86,9 triliun (13,4% ).
Triw ulan III 2008, sebesar Rp334,1 triliun
(51,6% ) dari kredit M KM merupakan kredit
konsumsi, selebihnya sebesar Rp256,2 triliun
(39,6% ) digunakan sebagai
kredit modal
kerja dan Rp56,7 triliun (8,8% ) sebagai kredit
investasi.
Hingga akhir Triw ulan III 2008 kredit mikro
dan kredit kecil sebagian besar digunakan
untuk kegiatan konsumtif. Pada kredit mikro
penggunaannya untuk konsumsi sebesar
Rp171,2 triliun atau 74,0% dari total kredit
mikro, dan pada kredit kecil sebesar Rp128,3
triliun atau 60,3% dari total kredit kecil.
Sedangkan kredit menengah sebagian besar
digunakan untuk kegiatan produktif, yakni
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
2
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
untuk kredit modal kerja sebesar Rp137,5
triliun (67,7% dari total kredit menengah).
Grafik 4. Perkem bangan Kredit MKM
Menurut Jenis Penggunaan
400
306,5
Triliun Rp
320
247,8
262,1
278,0
240
160
80
201,8
44,7
216,0
46,1
334,1
216,0
46,7
241,3
52,4
Kredit Modal Kerja
Tw IV 2007
Tw I 2008
Kredit Inv estasi
VIII. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT KOLEKTIBILITAS
256,2
56,7
0
Tw III 2007
Triw ulan III 2008 sebesar 3,43% , meningkat
kinerjanya dibanding akhir Triw ulan III 2007
sebesar 4,15% .
Tw II 2008
Tw III 2008
Kredit Konsumsi
Pertumbuhan baki debet kredit M KM pada
Triw ulan III 2008 (yoy) terbesar berada pada
kredit konsumsi sebesar 34,8% diikuti oleh
kredit modal kerja dan kredit investasi masingmasing sebesar 27,0% dan 26,7% .
VII. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT PROPINSI
Berdasarkan lokasi proyek, kredit M KM pada
akhir Triw ulan III 2008 sebagian besar
disalurkan di Pulau Jaw a dan Bali dengan
pangsa 65,9% (Rp426,5 triliun), pangsanya
sedikit menurun dibandingkan akhir Triw ulan
III 2007 yakni 67,2% (Rp332,4 triliun).
Untuk proyek yang berlokasi di luar Jaw a dan
Pada akhir Triw ulan III 2008, kredit M KM
dengan NPL-gross terbesar adalah kredit mikro
yaitu sebesar 4,07% , diikuti oleh kredit
menengah dan kredit kecil masing-masing
sebesar 3,31% dan 2,47% . Peringkat tersebut
mengalami perubahan dibandingkan Triw ulan
III 2007, di mana saat itu NPL- gross terbesar
adalah kredit menengah sebesar 4,70% diikuti
kredit mikro dan kecil masing-masing sebesar
4,36% dan 3,83% .
Berdasarkan jenis penggunaan,
pada akhir
Triw ulan III 2008 kredit M KM dengan kinerja
kredit terburuk (NPL-gross terbesar) adalah
kredit investasi yaitu sebesar 4,71% , diikuti
oleh kredit modal kerja sebesar 4,69% dan
kredit konsumsi sebesar 2,00% .
M enurut sektor ekonomi, kredit M KM dengan
kinerja terburuk pada akhir Triw ulan III 2008
adalah pada sektor perindustrian dengan NPLgross 6,41% , diikuti oleh sektor pertanian
(6,18% ), dan sektor pertambangan (5,84% ).
Bali, alokasi kredit M KM terbesar adalah
propinsi Sumatera Utara sebesar 5,3%
(Rp34,3 triliun), diikuti oleh Sulaw esi Selatan
dan Riau masing-masing sebesar 3,4% dan
2,6% (Rp21,8 triliun dan Rp16,9 triliun).
Khusus untuk perbankan di Kaw asan Tim ur
Indonesia (KTI), baki debet kredit M KM pada
akhir Triw ulan III 2008 mencapai Rp97,4
triliun, tumbuh sebesar 34,2% dibandingkan
Triw ulan III 2007. Pertumbuhan ini lebih tinggi
jika dibandingkan pertumbuhan kredit M KM
di Kaw asan Barat Indonesia (KBI) yaitu sebesar
30,3% .
Dari sisi kinerja kredit, NPL-gross kredit M KM
di KTI pada akhir Triw ulan III 2008 adalah
2,59% , menunjukkan peningkatan kinerja jika
dibandingkan akhir Triw ulan III 2007 yakni
5,23% . Hal yang sama terjadi pada NPL-gross
untuk kredit M KM di KBI yang pada akhir
Pada akhir Triw ulan III 2008 NPL-gross kredit
M KM
sebesar
3,31% ,
menurun
dibandingkan akhir Triw ulan III 2007 sebesar
4,31% . NPL-gross kredit M KM lebih tinggi
dibanding NPL-gross kredit non M KM pada
akhir Triw ulan III 2008 yaitu 3,15% .
IX. KELONGGARAN TARIK KREDIT M KM
Kelonggaran tarik kredit M KM Bank Umum
(tidak termasuk BPR dan BPRS) pada Triw ulan
III 2008 sebesar 10,1% . Dari jumlah tersebut
rasio kelonggaran tarik terbesar terdapat
pada kelompok Bank Umum Sw asta nasional
Devisa yakni sebesar 15,4% diikuti oleh
kelompok Bank Persero sebesar 7,6% .
Dibandingkan Triw ulan III 2007, penurunan
terbesar rasio kelonggaran tarik kredit M KM
dialami Bank Campuran dari semula 9,6%
pada Triw ulan III 2007 menjadi 4,9% pada
Triw ulan III 2008. Penurunan terbesar kedua
terjadi pada kelompok Bank Sw asta Nasional
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
3
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
Devisa dari semula 16,8% pada Triw ulan III
2007 menjadi 15,4% pada Triw ulan III 2008.
Dilihat dari nominalnya, kelonggaran tarik
terbesar ada pada kelompok Bank Umum
Sw asta Nasional Devisa sebesar Rp40,8 triliun
diikuti oleh Bank Persero sebesar Rp16,7
triliun.
Jakart a,
Novem ber 2008
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
4
LAPO RAN PERKEM BAN GAN KRED IT M KM 1
TRIWULAN III 2008
I. NET EKSPANSI KREDIT M KM 2
Hingga Triw ulan III 2008, net ekspansi kredit
M ikro, Kecil, dan M enengah (M KM ) mencapai
Rp122,9 triliun atau 91,15% dari Business
Plan Perbankan 2008 sebesar Rp134,8 triliun
(setelah revisi). Angka ini jauh lebih baik
dibandingkan net ekspansi kredit M KM
hingga Triw ulan III 2007 yang hanya
mencapai Rp66,3 triliun atau 77,09% dari
RBB 2007. Pangsa net ekspansi kredit M KM
sampai dengan Triw ulan III 2008 yakni 49,4%
dari total net ekspansi kredit perbankan,
menurun dibandingkan pangsa net ekspansi
kredit M KM sampai dengan Triw ulan III 2007
sebesar 52,8% .
350,0
Grafik 1. Perkembangan Net Ekspansi
Kredit MKM
248,9
213,6
210,0
140,0
149,9
125,5
122,9
96,2
70,0
76,1
66,3
35,2
16,6
0,0
Tw-III 2007
Tw-IV 2007
Tw-I 2008
Net Ekspansi Perbankan
Jika dilihat berdasarkan kelompok bank, maka
pangsa terbesar pada net ekspansi sampai
dengan Triw ulan III 2008 berada pada
kelompok Bank Sw asta Nasional Devisa
sebesar Rp47,7 triliun (38,8% ), disusul Bank
Persero Rp42,8 triliun (34,8% ), dan BPD
Rp19,1 triliun (15,5% ).
Berdasarkan lokasi proyek per propinsi, DKI
Jakarta menjadi propinsi dengan net ekspansi
kredit M KM tertinggi yaitu Rp20,4 triliun
(16,6% ), disusul Jaw a Barat Rp18,4 triliun
(15,0% ) dan Jaw a Timur Rp12,4 triliun
(10,1% ).
II. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
280,0
Rp Triliun
triliun (15,2% ), kemudian Jasa Dunia Usaha
Rp10,6 triliun (8,6% ), dan Perindustrian
Rp8,0 triliun (6,5% ).
Tw-II 2008
Tw-III 2008
Net Ekspansi MKM
Berdasarkan Jenis Penggunaan, yang memiliki
kontribusi terbesar pada net ekspansi kredit
M KM sampai dengan Triw ulan III 2008 adalah
Kredit Konsumsi yaitu Rp72,0 triliun (58,6% ),
disusul Kredit M odal Kerja Rp40,3 triliun
(32,8% ) dan Kredit Investasi Rp10,6 triliun
(8,6% ).
Baki debet kredit M KM pada akhir Triw ulan
III 2008 adalah sebesar Rp647,0 triliun,
tumbuh 30,9% dibandingkan akhir Triw ulan
III 2007 (Rp494,3 triliun). Dari sisi jumlah
rekening kredit M KM , meningkat 16,7% dari
19,7 juta rekening pada akhir Triw ulan III
2007 menjadi 22,9 juta rekening pada akhir
Triw ulan III 2008. Pangsa kredit M KM
terhadap kredit perbankan pada akhir
Triw ulan III 2008 mencapai 50,9% , menurun
dibanding pangsa pada akhir Triw ulan III
2007 sebesar 52,9% .
Pertumbuhan baki debet kredit M KM pada
Triw ulan III 2008 (yoy) sebesar 30,9% , lebih
rendah dibandingkan pertumbuhan baki
debet kredit perbankan sebesar 36,0% pada
periode yang sama. Total baki debet kredit
M enurut sektor ekonomi, pangsa terbesar
adalah sektor Perdagangan yaitu Rp18,7
1
Kredit MKM terdiri dari : 1) Kredit mikro, yakni kredit dengan plafon sampai dengan Rp50 juta, 2) Kredit kecil,
yakni kredit dengan plafon lebih dari Rp50 juta sampai dengan Rp500 juta, dan 3) Kredit menengah, yakni kredit
dengan plafon lebih dari Rp500 juta sampai dengan Rp5 miliar. Kredit MKM tidak termasuk kartu kredit yang pada
posisi September 2008 mencapai Rp28,0 triliun. Kredit MKM tersebut sudah termasuk penyaluran kredit oleh BPR
Konvensional dan pembiayaan oleh Bank Umum Syariah dan BPRS. Data baki debet dan net ekspansi untuk
BPR/BPRS baru sampai dengan posisi Agustus 2008.
2 Net ekspansi adalah hasil pengurangan antara baki debet pada suatu periode dan baki debet pada akhir
tahun sebelumnya (sudah memperhitungkan pelimpahan dan angsuran).
Sumber data: Bank Indonesia (Direktorat Kredit, BPR dan UMKM), diolah dari LBU dan LBBPR/LBBPRS.
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
1
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
perbankan pada akhir Triw ulan
adalah Rp1.272,3 triliun.
800
III 2008
Grafik 2. Perkem bangan Outstanding Kredit
MKM dan Non MKM
IV. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT KELOM POK BANK PEM BERI KREDIT
647,0
600
Triliun Rp
494,3
524,2
600,2
540,8
546,6
400
475,2
597,3
493,0
418,6
200
0
Tw III 2007 Tw IV 2007 Tw I 2008
Kredit MKM
Tw II 2008 Tw III 2008
Kredit Non MKM
III. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT PLAFON
Berdasarkan besarnya plaf on kredit (jenis
kredit M KM ) pada akhir Triw ulan III 2008,
sebagian besar kredit M KM merupakan kredit
mikro yaitu
35,7% (Rp231,2 triliun),
selebihnya merupakan kredit kecil sebesar
32,9% (Rp212,7 triliun) dan kredit menengah
sebesar 31,4% (Rp203,1 triliun).
Jenis
kredit
M KM
yang
mengalami
pertumbuhan terpesat pada Triw ulan III 2008
(yoy) adalah kredit kecil yakni sebesar 46,3% ,
diikuti oleh kredit menengah dan kredit mikro
masing-masing sebesar 31,9% dan 18,7% .
300,0
Triliun Rp
150,0
194,9
202,5
166,9
154,0
154,8
203,3
171,6
165,9
216,7
192,5
191,0
231,2
212,7
203,1
145,5
75,0
0,0
Tw III 2007 Tw IV 2007
Krd Mikro
Tw I 2008
Krd Kecil
Tw II 2008 Tw III 2008
Krd Menengah
Pertumbuhan baki debet kredit M KM pada
Triw ulan III 2008 (yoy) tertinggi dicapai oleh
kelompok Bank Campuran yang tumbuh
sebesar 54,1% , diikuti oleh kelompok Bank
Persero dan kelompok Bank Sw asta Nasional
Devisa masing-masing sebesar 36,3% dan
29,8% .
V. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT SEKTOR EKONOM I
M enurut sekt or ekonom i, alokasi kredit M KM
pada akhir Triw ulan III 2008 terbanyak
diberikan kepada sektor Perdagangan yaitu
sebesar 24,9% (Rp161,3 triliun), Perindustrian
7,1% (Rp46,2 triliun), Jasa Dunia Usaha 6,7%
(Rp43,3 triliun) dan Pertanian 3,3% (Rp21,2
triliun).
VI. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT JENIS PENGGUNAAN
Berdasarkan jenis penggunaan, pada akhir
Grafik 3. Perkembangan Kredit
MKM Menurut Plafon
225,0
Berdasarkan kelompok bank pemberi kredit,
pada akhir Triw ulan III 2008, kelompok bank
dengan baki debet kredit M KM terbesar
adalah kelompok Bank Sw asta Nasional
Devisa yaitu sebesar Rp265,3 triliun (41,0% )
diikuti oleh kelompok Bank Persero yang
menyalurkan
sebesar
Rp219,5
triliun
(33,9% ),
dan
kelompok
BPD
yang
menyalurkan sebesar Rp86,9 triliun (13,4% ).
Triw ulan III 2008, sebesar Rp334,1 triliun
(51,6% ) dari kredit M KM merupakan kredit
konsumsi, selebihnya sebesar Rp256,2 triliun
(39,6% ) digunakan sebagai
kredit modal
kerja dan Rp56,7 triliun (8,8% ) sebagai kredit
investasi.
Hingga akhir Triw ulan III 2008 kredit mikro
dan kredit kecil sebagian besar digunakan
untuk kegiatan konsumtif. Pada kredit mikro
penggunaannya untuk konsumsi sebesar
Rp171,2 triliun atau 74,0% dari total kredit
mikro, dan pada kredit kecil sebesar Rp128,3
triliun atau 60,3% dari total kredit kecil.
Sedangkan kredit menengah sebagian besar
digunakan untuk kegiatan produktif, yakni
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
2
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
untuk kredit modal kerja sebesar Rp137,5
triliun (67,7% dari total kredit menengah).
Grafik 4. Perkem bangan Kredit MKM
Menurut Jenis Penggunaan
400
306,5
Triliun Rp
320
247,8
262,1
278,0
240
160
80
201,8
44,7
216,0
46,1
334,1
216,0
46,7
241,3
52,4
Kredit Modal Kerja
Tw IV 2007
Tw I 2008
Kredit Inv estasi
VIII. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT KOLEKTIBILITAS
256,2
56,7
0
Tw III 2007
Triw ulan III 2008 sebesar 3,43% , meningkat
kinerjanya dibanding akhir Triw ulan III 2007
sebesar 4,15% .
Tw II 2008
Tw III 2008
Kredit Konsumsi
Pertumbuhan baki debet kredit M KM pada
Triw ulan III 2008 (yoy) terbesar berada pada
kredit konsumsi sebesar 34,8% diikuti oleh
kredit modal kerja dan kredit investasi masingmasing sebesar 27,0% dan 26,7% .
VII. PERKEM BANGAN BAKI DEBET KREDIT M KM
M ENURUT PROPINSI
Berdasarkan lokasi proyek, kredit M KM pada
akhir Triw ulan III 2008 sebagian besar
disalurkan di Pulau Jaw a dan Bali dengan
pangsa 65,9% (Rp426,5 triliun), pangsanya
sedikit menurun dibandingkan akhir Triw ulan
III 2007 yakni 67,2% (Rp332,4 triliun).
Untuk proyek yang berlokasi di luar Jaw a dan
Pada akhir Triw ulan III 2008, kredit M KM
dengan NPL-gross terbesar adalah kredit mikro
yaitu sebesar 4,07% , diikuti oleh kredit
menengah dan kredit kecil masing-masing
sebesar 3,31% dan 2,47% . Peringkat tersebut
mengalami perubahan dibandingkan Triw ulan
III 2007, di mana saat itu NPL- gross terbesar
adalah kredit menengah sebesar 4,70% diikuti
kredit mikro dan kecil masing-masing sebesar
4,36% dan 3,83% .
Berdasarkan jenis penggunaan,
pada akhir
Triw ulan III 2008 kredit M KM dengan kinerja
kredit terburuk (NPL-gross terbesar) adalah
kredit investasi yaitu sebesar 4,71% , diikuti
oleh kredit modal kerja sebesar 4,69% dan
kredit konsumsi sebesar 2,00% .
M enurut sektor ekonomi, kredit M KM dengan
kinerja terburuk pada akhir Triw ulan III 2008
adalah pada sektor perindustrian dengan NPLgross 6,41% , diikuti oleh sektor pertanian
(6,18% ), dan sektor pertambangan (5,84% ).
Bali, alokasi kredit M KM terbesar adalah
propinsi Sumatera Utara sebesar 5,3%
(Rp34,3 triliun), diikuti oleh Sulaw esi Selatan
dan Riau masing-masing sebesar 3,4% dan
2,6% (Rp21,8 triliun dan Rp16,9 triliun).
Khusus untuk perbankan di Kaw asan Tim ur
Indonesia (KTI), baki debet kredit M KM pada
akhir Triw ulan III 2008 mencapai Rp97,4
triliun, tumbuh sebesar 34,2% dibandingkan
Triw ulan III 2007. Pertumbuhan ini lebih tinggi
jika dibandingkan pertumbuhan kredit M KM
di Kaw asan Barat Indonesia (KBI) yaitu sebesar
30,3% .
Dari sisi kinerja kredit, NPL-gross kredit M KM
di KTI pada akhir Triw ulan III 2008 adalah
2,59% , menunjukkan peningkatan kinerja jika
dibandingkan akhir Triw ulan III 2007 yakni
5,23% . Hal yang sama terjadi pada NPL-gross
untuk kredit M KM di KBI yang pada akhir
Pada akhir Triw ulan III 2008 NPL-gross kredit
M KM
sebesar
3,31% ,
menurun
dibandingkan akhir Triw ulan III 2007 sebesar
4,31% . NPL-gross kredit M KM lebih tinggi
dibanding NPL-gross kredit non M KM pada
akhir Triw ulan III 2008 yaitu 3,15% .
IX. KELONGGARAN TARIK KREDIT M KM
Kelonggaran tarik kredit M KM Bank Umum
(tidak termasuk BPR dan BPRS) pada Triw ulan
III 2008 sebesar 10,1% . Dari jumlah tersebut
rasio kelonggaran tarik terbesar terdapat
pada kelompok Bank Umum Sw asta nasional
Devisa yakni sebesar 15,4% diikuti oleh
kelompok Bank Persero sebesar 7,6% .
Dibandingkan Triw ulan III 2007, penurunan
terbesar rasio kelonggaran tarik kredit M KM
dialami Bank Campuran dari semula 9,6%
pada Triw ulan III 2007 menjadi 4,9% pada
Triw ulan III 2008. Penurunan terbesar kedua
terjadi pada kelompok Bank Sw asta Nasional
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
3
Laporan Perkembangan Kredit M ikro, Kecil dan M enengah (M KM )
Devisa dari semula 16,8% pada Triw ulan III
2007 menjadi 15,4% pada Triw ulan III 2008.
Dilihat dari nominalnya, kelonggaran tarik
terbesar ada pada kelompok Bank Umum
Sw asta Nasional Devisa sebesar Rp40,8 triliun
diikuti oleh Bank Persero sebesar Rp16,7
triliun.
Jakart a,
Novem ber 2008
Direktorat Kredit, BPR dan UM KM - BANK INDONESIA
4