Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hak atas Nama Domain Internet di Indonesia
Hak atas Nama Domain
Internet di Indonesia
Tesis
Diajukan kepada Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana
untuk memperoleh gelar Magister Hukum (M.H.)
Oleh:
Edward Nicodemus Lontah
NPM 322010011
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2013
iii
Pengantar
Ketertarikan
domain
internet
penulis
sudah
sarjana.
Ia
lantas
berjudul
“Pelanggaran
terhadap
dimulai
topik
sejak
menghasilkan
Pendaftaran
nama
studi
aras
sebuah
naskah
Nama
Domain
Internet dengan menggunakan Merek secara tidak
berhak dalam praktik hukum Indonesia” yang disetujui
dan diuji di hadapan sidang penguji skripsi FH UKSW
pada akhir Agustus 2007.
Pada
awalnya,
penulis
hendak
menyusun
sebuah penelitian hukum yang berpijak dari pendapat
Lawrence
Lessig
yang
menyatakan
bahwa
ruang
lingkup pengaturan nama domain tidak dapat diatur
secara
murni
oleh
kekuatan
dan
kedaulatan
pemerintah karena internet beroperasi secara lintasteritori 1 .
Pendapat
Lessig
ini
secara
implisit
menegaskan keberpihakannya pada konsep regulating
by code. Konsep ini berseberangan dengan konsep
regulating by law. Sederhananya, untuk mengatur
cyberspace,
aturannya
tidak
sepenuhnya
harus
disusun oleh para penyusun undang-undang yang
sebagian besar dari mereka adalah para juris. Pendapat
ini menjadi justifikasi bagi para tukang coding program
komputer untuk membuat aturan mandiri. Semacam
hukum kebiasaan ala cyber. Code as Law.
Dua jempol penulis acungkan kepada dua
pembimbing hebat yaitu bapak Dr. Tri Budiyono, S.H.,
M.Hum. dan bapak Titon Slamet Kurnia, S.H., M.H.
1
Lawrence Lessig, Code Version 2.0, Basic Books, New York, 2006.
i
Berkat kritik, arahan, rangsangan pemikiran serta
diskusi yang intens, penulis akhirnya menemukan sisi
lain dari aspek hukum tata kelola nama domain
internet yang tak kalah menarik dan belum pernah
dikaji secara preskriptif di Indonesia. Hasilnya adalah
naskah yang sedang Anda baca ini.
Naskah ini berhasil diselesaikan penulis dalam
rentang waktu 18 bulan, terhitung sejak terbitnya SK
Rektor UKSW tentang Penetapan Pembimbing Tesis
bagi
penulis
pertengahan
tanggal
Maret
13
September
2013.
Kalau
2011
hingga
hanya
untuk
menyusun satu naskah singkat dan sederhana seperti
ini, penulis juga sependapat 18 bulan itu sudah sangat
keterlaluan dan sedikit kurang ajar. Untuk itu, dengan
kerendahan hati, ijinkan penulis pada kesempatan ini
untuk bersyukur dan mengucapkan terima kasih pada
pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis
dalam menjalani proses penyelesaian studi hingga
perampungan naskah ini.
Terima kasih penulis ucapkan kepada segenap
pimpinan aras universitas di UKSW, bapak Khrisna
Djaja Darumurti, S.H., M.H. selaku pimpinan FH UKSW
juga kepada bapak Dr. Tri Budiyono, S.H., M.Hum.
selaku Ketua Program Studi MIH FH UKSW yang telah
memfasilitasi
studi
penulis
hingga
berhasil
menyandang gelar Magister Hukum.
Saat memutuskan untuk melanjutkan studi di
MIH FH UKSW, penulis memilih untuk menanggalkan
karir yang sedang dibangun serta tugas dan tanggung
jawab di lingkup pekerjaan. Untuk itu, ada ucapan
terima kasih dari penulis kepada bapak Willi Toisuta,
bapak Eka Simanjuntak, ibu Merry Sitompul dan
bapak Dharmaputra Palekahelu bersama rekan-rekan
sejawat di Willi Toisuta and Associates (WTA), Institute
for Good Governance and Regional Development (IGGRD)
dan
Bina
Darma
Training
Center
(BDTC)
yang
mendukung keputusan penulis untuk melanjutkan
studi namun tetap melibatkan penulis secara freelance
dalam program-program WTA dan IGGRD sehingga
hasilnya sangat membantu penulis untuk menyokong
pembiayaan studi di Salatiga.
Terima kasih untuk bapak Janes Parengkuan
dan ibu Selfi Pangerapan yang terus memperjuangkan
bantuan biaya studi bagi penulis dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Minahasa. Juga untuk bapak Praseno Hadi
dan ibu Moudy Paat yang telah memfasilitasi penulis
menerima bantuan biaya studi dari Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara.
Dengan penuh kasih, penulis haturkan rasa
hormat dan terima kasih pada Soufanya Sabrina
Parengkuan, S.H., M.H., juga bagi mereka yang selalu
mengingatkan, meluangkan waktu dan bermurah hati
menyediakan
fasilitas
dalam
proses
perampungan
naskah final tesis ini. Penulis sebut mereka dengan
hormat Angelia Novita Karwur, S.I.Kom., Selly G.
Lumansik dan ibu Widya Kurniawati, S.Si. selaku
Sekretaris Program Studi MIH FH UKSW.
Untuk rekan seangkatan di MIH FH UKSW,
bapak Laurens Koibur, bapak Decky Wospakrik, bapak
Jaime
Xavier,
Om
Ferry
R.
Rorimpandey,
Ade
Lapailaka, Sandy Bonai, Edwin Tampake, Mariske
Tampi, ibu Septy Dompas, bapak Marino, bapak
Suhandi dan sejawat yang tidak sempat penulis sebut,
terima kasih atas segala diskusi, intrik dan interaksi
intens kita selama kelas berlangsung. Terima kasih
untuk rekan seperjuangan penulis, bapak Rio Maramis
dan ibu Lendy Pongantung, bapak Cliff Nicolaas dan
ibu Shanty Sudibyo serta ibu Pearly Lahema dan bapak
Recky Tumbe. Juga untuk Keluarga besar Himpunan
Pemuda
dan
Mahasiswa
Minahasa
di
Salatiga
(Pinaesaan Salatiga) dan rekan-rekan Pemuda Jemaat
GMIM Yerusalem Paldua, Manado.
Tak lupa untuk Mama dan Papa di Manado,
Toar Sumakul dan Mediawaty Tevi Lontah bersama
Jeremy, Kenzo dan Joshua di Salatiga, serta keluarga
besar
Lontah-Mogot
di
Taratara,
Tomohon
dan
sekitarnya. Dukungan kalian baik lewat doa, promosi,
kepercayaan dan motivasi maupun dalam bentuk
sandang, pangan dan papan sangat membantu penulis
dalam proses penyelesaian studi dan hidup merantau
selama belasan tahun di Salatiga.
Akhir kata, selamat membaca. Kritik dan saran
sangat diharapkan guna mendorong perkembangan
kajian aspek hukum tata kelola nama domain internet
di Indonesia.
Manado, Juni 2013
Penulis
“Untuk Fanya, Chickz dan Chockz... ”
Daftar Isi
Pengantar .............................................................
Daftar Isi ..............................................................
Daftar Peraturan dan Putusan Pengadilan ............
Daftar Tabel dan Skema........................................
Daftar Singkatan ..................................................
Abstrak .................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
BAB I
Pendahuluan ........................................... 1-10
1.1 Latar Belakang Masalah ...................
1
1.2 Rumusan Masalah ...........................
7
1.3 Tujuan Penelitian .............................
7
1.4 Manfaat Penelitian ............................
7
1.5 Metode Penelitian .............................
7
1.5.1 Pendekatan Penelitian ...........
7
1.5.2 Sumber Penelitian .................
9
1.5.3 Unit
Amatan
dan
Unit
Analisa ..................................
10
Bab II
Status Hak atas Nama Domain .............. 11-48
2.1 Konstruksi Hukum Status Hak atas
Nama Domain ..................................
11
2.2 Konsep Hak atas Nama Domain
dalam UU ITE dan PP 82/2012.........
18
2.3 Konsep Hak atas Nama Domain
dalam Rejim Pengaturan ICANN .......
25
2.3.1 Hakikat Nama Domain ..........
26
2.3.2 Sistem Nama Domain ............
27
2.3.3 Otoritas atas Pengelolaan
Nama Domain .......................
30
2.3.4 Prinsip-Prinsip
Pengelolaan
Nama Domain ICANN ............
41
2.4 Konsep Hak atas Nama Domain
dalam Rejim Pengaturan PANDI........
43
2.5 Unsur-unsur
Hukum
Perikatan
dalam beberapa Pengaturan Hak
atas Nama Domain ...........................
46
Bab III Nama Domain sebagai Obyek Trust
ii
49-69
3.1 Tidak
Memadainya
Konsep
Perjanjian Sewa-Menyewa dalam
KUHPerdata .....................................
3.2 Hakikat Trust ...................................
3.3 Nama Domain sebagai Obyek Trust...
3.3.1 Konstruksi Hukum Nama
Domain sebagai Obyek Trust .
3.3.2 Justifikasi
Penggunaan
Konsep
Trust
sebagai
Landasan Pengaturan Hak
atas
Nama
Domain
di
Indonesia ..............................
3.4 Struktur Lembaga Trust Nama
Domain ............................................
3.3.1 Struktur Lembaga Trust TopLevel Domain (TLD) ................
3.3.2 Struktur
Lembaga
Trust
Indonesia Country Code TopLevel Domain (ccTLD .id) .........
49
55
60
60
61
65
66
68
Bab IV Penutup ................................................ 70-71
4.1 Kesimpulan ....................................
70
4.2 Saran .............................................
70
Daftar Pustaka....................................................
vii
Daftar Peraturan dan Putusan
Pengadilan
Peraturan Nasional
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPerdata)
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHPidana)
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
tentang Merek (UU Merek)
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(UU ITE)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor
82
Tahun
2012
tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Elektronik (PP 82/2012)
Kebijakan Umum Nama Domain PANDI
(PANDI-DNP/2012-001)
Kebijakan Pendaftaran Nama Domain
PANDI (PANDI-DNP/2012-002)
Kode Praktek PANDI (PANDI-DNP/2012003)
Peraturan Internasional
•
•
IANA RFC: 1591 - Domain Name System
Structure and Delegation (March 1994)
ICANN ICP-1: Internet Domain Name System
Structure
and
Delegation
(ccTLD
Administration and Delegation) (May 1999)
Putusan Pengadilan Internasional
•
Pitman Training Limited and PTC Oxford
Limited v. Nominet U.K. and Pearson
Professional Limited (Pitman Publishing
iii
•
•
•
Division), High Court of Justice, 1997 F1984,
WIPR, 1997. (Inggris)
Umbro International Inc. v. 3263851 Canada
Inc., 1999 Va. Cir. LEXIS 1; 50 U.S.P.Q.2D
(BNA) 1786 (Circuit Court of Fairfax County,
Virginia) (February 3, 1999). (Amerika
Serikat)
Rose Marie Dorer and Forrms, Inc. v. Brian
Arel, 03/09/99, No.98-266-A, 1999 U.S.
Dist. LEXIS 13558. (Amerika Serikat)
An Appellate Case v. the decision of Virginia
District Court under Umbro Int’l, Inc. v.
3263851 Canada Inc., 259 Va.759, 529
S.E.2d 80 (The Virginia Supreme Court)
(Va.2000) (Amerika Serikat)
iii
Daftar Tabel dan Skema
Tabel 1.
Tabel 2.
Skema 1.
Skema 2.
Unsur Hukum Perikatan dalam
Rejim Pengaturan Nama Domain di
Indonesia .......................................
Unsur Hukum Perikatan dalam
Rejim Pengaturan ICANN ................
Struktur Lembaga Trust Top-Level
Domain (TLD) .................................
Struktur Lembaga Trust Indonesia
Country Code Top-Level Domain
(ccTLD .id) ......................................
iv
47
47
66
68
Daftar Singkatan
ACPA
ccTLD
DARPA
DNS
DOC
DOD
GAC
GAO
gTLD
gTLD-MOU
HKI
IAB
IAHC
IANA
ICANN
INTA
IP Address
ITAG
ITU
KUHPerdata
MoU
NSF
NSI
NTIA
PANDI
PP 82/2012
U.S.
Anti-Cybersquatting
Consumer
Protection Act
Country Code Top-Level Domain
U.S. Defence Advanced Research Projects
Agency
Domain Name System
U.S. Department of Commerce
U.S. Department of Defence
ICANN’s Government Advisory Committee
U.S. General Accounting Office
Generic Top-Level Domain
Generic Top-Level Domain Memorandum of
Understanding between ICANN & U.S.
Department of Commerce
Hak Kekayaan Intelektual
Internet Architecture Board
International Ad Hoc Commitee
Internet Assigned Numbers Authority
Internet Corporation for Assigned Names
and Numbers
International Trademark Association
Internet Protocol Address
IANA Transition Advisors Group
The
International
Telecommunication
Union
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(Burgerlijk Wetboek)
Memorandum of Understanding
U.S. National Science Foundation
Network Solutions Inc.
U.S. National Telecommunications and
Information Administration
Pengelola Nama Domain Indonesia
Peraturan
Pemerintah
Republik
Indonesia Nomor 82 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Elektronik
v
RIPE
SLD
SRI
SRS
TLD
U.S.
UDRP
UKSW
USC-ISI
UU ITE
UU Merek
UUD 1945
WIPO
Reseaux IP Europeens
Secondary-Level Domain
Stanford Research Institute
Shared Registration System
Top-Level Domain
United States of America
Uniform Domain Name Dispute Resolution
Policy
Universitas Kristen Satya Wacana
Information Sciences Institute of University
of Southern Carolina
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang
Informasi
dan
Transaksi
elektronik
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
tentang Merek
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
World Intellectual Property Organization
iii
Abstrak
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE) tidak spesifik menentukan
sumber status hak atas nama domain internet. Ketidakjelasan
sumber status hak atas nama domain akan menimbulkan
ketidak pastian hukum ketika kaidah tentang hak atas nama
domain dalam UU ITE diperlukan sebagai petunjuk otoritatif
dalam penyelesaian kasus hak atas nama domain.
Di satu sisi, pengalokasian hak atas nama domain berada
dalam otoritas Internet Corporation for Assigned Names and
Numbers (ICANN), sebuah institusi nirlaba yang berkedudukan
di Amerika Serikat. Lembaga ini berhak memonopoli semua
sistem
pengelolaan
dan
pendaftaran
nama
domain
berdasarkan kontrak dengan otoritas perdagangan Amerika
Serikat (U.S. Department of Commerce). Menarik untuk dikaji,
bagaimana
negara
(Indonesia)
seharusnya
mengatur
perlindungan hukum terkait pengalokasian hak atas nama
domain.
Penelitian ini hendak memecahkan isu hukum tentang status
hak atas nama domain dalam UU ITE dan model pengaturan
tentang status hak atas nama domain yang lahir dari
perjanjian pendaftaran nama domain. Tesis yang berhasil
dipertahankan penulis yaitu: (1) status hak atas nama domain
dalam UU ITE adalah hak perseorangan yang berasal dari
bidang hukum perikatan atas harta kekayaan dalam
KUHPerdata; (2) hak atas nama domain tidak dapat
dikonstruksikan sebagai hak yang lahir dari suatu perjanjian
sewa-menyewa sehingga prinsip-prinsip dalam perjanjian
Trust yang digunakan oleh ICANN sebagai instrumen
pengalokasian hak atas nama domain global dapat digunakan
sebagai landasan model pengaturan tentang pengalokasian
hak atas nama domain di Indonesia.
Kata Kunci: Nama Domain Internet, Perjanjian Trust, Tata
Kelola Internet
iii
Internet di Indonesia
Tesis
Diajukan kepada Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Kristen Satya Wacana
untuk memperoleh gelar Magister Hukum (M.H.)
Oleh:
Edward Nicodemus Lontah
NPM 322010011
Program Studi Magister Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
2013
iii
Pengantar
Ketertarikan
domain
internet
penulis
sudah
sarjana.
Ia
lantas
berjudul
“Pelanggaran
terhadap
dimulai
topik
sejak
menghasilkan
Pendaftaran
nama
studi
aras
sebuah
naskah
Nama
Domain
Internet dengan menggunakan Merek secara tidak
berhak dalam praktik hukum Indonesia” yang disetujui
dan diuji di hadapan sidang penguji skripsi FH UKSW
pada akhir Agustus 2007.
Pada
awalnya,
penulis
hendak
menyusun
sebuah penelitian hukum yang berpijak dari pendapat
Lawrence
Lessig
yang
menyatakan
bahwa
ruang
lingkup pengaturan nama domain tidak dapat diatur
secara
murni
oleh
kekuatan
dan
kedaulatan
pemerintah karena internet beroperasi secara lintasteritori 1 .
Pendapat
Lessig
ini
secara
implisit
menegaskan keberpihakannya pada konsep regulating
by code. Konsep ini berseberangan dengan konsep
regulating by law. Sederhananya, untuk mengatur
cyberspace,
aturannya
tidak
sepenuhnya
harus
disusun oleh para penyusun undang-undang yang
sebagian besar dari mereka adalah para juris. Pendapat
ini menjadi justifikasi bagi para tukang coding program
komputer untuk membuat aturan mandiri. Semacam
hukum kebiasaan ala cyber. Code as Law.
Dua jempol penulis acungkan kepada dua
pembimbing hebat yaitu bapak Dr. Tri Budiyono, S.H.,
M.Hum. dan bapak Titon Slamet Kurnia, S.H., M.H.
1
Lawrence Lessig, Code Version 2.0, Basic Books, New York, 2006.
i
Berkat kritik, arahan, rangsangan pemikiran serta
diskusi yang intens, penulis akhirnya menemukan sisi
lain dari aspek hukum tata kelola nama domain
internet yang tak kalah menarik dan belum pernah
dikaji secara preskriptif di Indonesia. Hasilnya adalah
naskah yang sedang Anda baca ini.
Naskah ini berhasil diselesaikan penulis dalam
rentang waktu 18 bulan, terhitung sejak terbitnya SK
Rektor UKSW tentang Penetapan Pembimbing Tesis
bagi
penulis
pertengahan
tanggal
Maret
13
September
2013.
Kalau
2011
hingga
hanya
untuk
menyusun satu naskah singkat dan sederhana seperti
ini, penulis juga sependapat 18 bulan itu sudah sangat
keterlaluan dan sedikit kurang ajar. Untuk itu, dengan
kerendahan hati, ijinkan penulis pada kesempatan ini
untuk bersyukur dan mengucapkan terima kasih pada
pihak-pihak yang telah banyak membantu penulis
dalam menjalani proses penyelesaian studi hingga
perampungan naskah ini.
Terima kasih penulis ucapkan kepada segenap
pimpinan aras universitas di UKSW, bapak Khrisna
Djaja Darumurti, S.H., M.H. selaku pimpinan FH UKSW
juga kepada bapak Dr. Tri Budiyono, S.H., M.Hum.
selaku Ketua Program Studi MIH FH UKSW yang telah
memfasilitasi
studi
penulis
hingga
berhasil
menyandang gelar Magister Hukum.
Saat memutuskan untuk melanjutkan studi di
MIH FH UKSW, penulis memilih untuk menanggalkan
karir yang sedang dibangun serta tugas dan tanggung
jawab di lingkup pekerjaan. Untuk itu, ada ucapan
terima kasih dari penulis kepada bapak Willi Toisuta,
bapak Eka Simanjuntak, ibu Merry Sitompul dan
bapak Dharmaputra Palekahelu bersama rekan-rekan
sejawat di Willi Toisuta and Associates (WTA), Institute
for Good Governance and Regional Development (IGGRD)
dan
Bina
Darma
Training
Center
(BDTC)
yang
mendukung keputusan penulis untuk melanjutkan
studi namun tetap melibatkan penulis secara freelance
dalam program-program WTA dan IGGRD sehingga
hasilnya sangat membantu penulis untuk menyokong
pembiayaan studi di Salatiga.
Terima kasih untuk bapak Janes Parengkuan
dan ibu Selfi Pangerapan yang terus memperjuangkan
bantuan biaya studi bagi penulis dari Dinas Pendidikan
Kabupaten Minahasa. Juga untuk bapak Praseno Hadi
dan ibu Moudy Paat yang telah memfasilitasi penulis
menerima bantuan biaya studi dari Pemerintah Provinsi
Sulawesi Utara.
Dengan penuh kasih, penulis haturkan rasa
hormat dan terima kasih pada Soufanya Sabrina
Parengkuan, S.H., M.H., juga bagi mereka yang selalu
mengingatkan, meluangkan waktu dan bermurah hati
menyediakan
fasilitas
dalam
proses
perampungan
naskah final tesis ini. Penulis sebut mereka dengan
hormat Angelia Novita Karwur, S.I.Kom., Selly G.
Lumansik dan ibu Widya Kurniawati, S.Si. selaku
Sekretaris Program Studi MIH FH UKSW.
Untuk rekan seangkatan di MIH FH UKSW,
bapak Laurens Koibur, bapak Decky Wospakrik, bapak
Jaime
Xavier,
Om
Ferry
R.
Rorimpandey,
Ade
Lapailaka, Sandy Bonai, Edwin Tampake, Mariske
Tampi, ibu Septy Dompas, bapak Marino, bapak
Suhandi dan sejawat yang tidak sempat penulis sebut,
terima kasih atas segala diskusi, intrik dan interaksi
intens kita selama kelas berlangsung. Terima kasih
untuk rekan seperjuangan penulis, bapak Rio Maramis
dan ibu Lendy Pongantung, bapak Cliff Nicolaas dan
ibu Shanty Sudibyo serta ibu Pearly Lahema dan bapak
Recky Tumbe. Juga untuk Keluarga besar Himpunan
Pemuda
dan
Mahasiswa
Minahasa
di
Salatiga
(Pinaesaan Salatiga) dan rekan-rekan Pemuda Jemaat
GMIM Yerusalem Paldua, Manado.
Tak lupa untuk Mama dan Papa di Manado,
Toar Sumakul dan Mediawaty Tevi Lontah bersama
Jeremy, Kenzo dan Joshua di Salatiga, serta keluarga
besar
Lontah-Mogot
di
Taratara,
Tomohon
dan
sekitarnya. Dukungan kalian baik lewat doa, promosi,
kepercayaan dan motivasi maupun dalam bentuk
sandang, pangan dan papan sangat membantu penulis
dalam proses penyelesaian studi dan hidup merantau
selama belasan tahun di Salatiga.
Akhir kata, selamat membaca. Kritik dan saran
sangat diharapkan guna mendorong perkembangan
kajian aspek hukum tata kelola nama domain internet
di Indonesia.
Manado, Juni 2013
Penulis
“Untuk Fanya, Chickz dan Chockz... ”
Daftar Isi
Pengantar .............................................................
Daftar Isi ..............................................................
Daftar Peraturan dan Putusan Pengadilan ............
Daftar Tabel dan Skema........................................
Daftar Singkatan ..................................................
Abstrak .................................................................
i
ii
iii
iv
v
vi
BAB I
Pendahuluan ........................................... 1-10
1.1 Latar Belakang Masalah ...................
1
1.2 Rumusan Masalah ...........................
7
1.3 Tujuan Penelitian .............................
7
1.4 Manfaat Penelitian ............................
7
1.5 Metode Penelitian .............................
7
1.5.1 Pendekatan Penelitian ...........
7
1.5.2 Sumber Penelitian .................
9
1.5.3 Unit
Amatan
dan
Unit
Analisa ..................................
10
Bab II
Status Hak atas Nama Domain .............. 11-48
2.1 Konstruksi Hukum Status Hak atas
Nama Domain ..................................
11
2.2 Konsep Hak atas Nama Domain
dalam UU ITE dan PP 82/2012.........
18
2.3 Konsep Hak atas Nama Domain
dalam Rejim Pengaturan ICANN .......
25
2.3.1 Hakikat Nama Domain ..........
26
2.3.2 Sistem Nama Domain ............
27
2.3.3 Otoritas atas Pengelolaan
Nama Domain .......................
30
2.3.4 Prinsip-Prinsip
Pengelolaan
Nama Domain ICANN ............
41
2.4 Konsep Hak atas Nama Domain
dalam Rejim Pengaturan PANDI........
43
2.5 Unsur-unsur
Hukum
Perikatan
dalam beberapa Pengaturan Hak
atas Nama Domain ...........................
46
Bab III Nama Domain sebagai Obyek Trust
ii
49-69
3.1 Tidak
Memadainya
Konsep
Perjanjian Sewa-Menyewa dalam
KUHPerdata .....................................
3.2 Hakikat Trust ...................................
3.3 Nama Domain sebagai Obyek Trust...
3.3.1 Konstruksi Hukum Nama
Domain sebagai Obyek Trust .
3.3.2 Justifikasi
Penggunaan
Konsep
Trust
sebagai
Landasan Pengaturan Hak
atas
Nama
Domain
di
Indonesia ..............................
3.4 Struktur Lembaga Trust Nama
Domain ............................................
3.3.1 Struktur Lembaga Trust TopLevel Domain (TLD) ................
3.3.2 Struktur
Lembaga
Trust
Indonesia Country Code TopLevel Domain (ccTLD .id) .........
49
55
60
60
61
65
66
68
Bab IV Penutup ................................................ 70-71
4.1 Kesimpulan ....................................
70
4.2 Saran .............................................
70
Daftar Pustaka....................................................
vii
Daftar Peraturan dan Putusan
Pengadilan
Peraturan Nasional
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945)
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(KUHPerdata)
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHPidana)
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
tentang Merek (UU Merek)
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
(UU ITE)
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor
82
Tahun
2012
tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Elektronik (PP 82/2012)
Kebijakan Umum Nama Domain PANDI
(PANDI-DNP/2012-001)
Kebijakan Pendaftaran Nama Domain
PANDI (PANDI-DNP/2012-002)
Kode Praktek PANDI (PANDI-DNP/2012003)
Peraturan Internasional
•
•
IANA RFC: 1591 - Domain Name System
Structure and Delegation (March 1994)
ICANN ICP-1: Internet Domain Name System
Structure
and
Delegation
(ccTLD
Administration and Delegation) (May 1999)
Putusan Pengadilan Internasional
•
Pitman Training Limited and PTC Oxford
Limited v. Nominet U.K. and Pearson
Professional Limited (Pitman Publishing
iii
•
•
•
Division), High Court of Justice, 1997 F1984,
WIPR, 1997. (Inggris)
Umbro International Inc. v. 3263851 Canada
Inc., 1999 Va. Cir. LEXIS 1; 50 U.S.P.Q.2D
(BNA) 1786 (Circuit Court of Fairfax County,
Virginia) (February 3, 1999). (Amerika
Serikat)
Rose Marie Dorer and Forrms, Inc. v. Brian
Arel, 03/09/99, No.98-266-A, 1999 U.S.
Dist. LEXIS 13558. (Amerika Serikat)
An Appellate Case v. the decision of Virginia
District Court under Umbro Int’l, Inc. v.
3263851 Canada Inc., 259 Va.759, 529
S.E.2d 80 (The Virginia Supreme Court)
(Va.2000) (Amerika Serikat)
iii
Daftar Tabel dan Skema
Tabel 1.
Tabel 2.
Skema 1.
Skema 2.
Unsur Hukum Perikatan dalam
Rejim Pengaturan Nama Domain di
Indonesia .......................................
Unsur Hukum Perikatan dalam
Rejim Pengaturan ICANN ................
Struktur Lembaga Trust Top-Level
Domain (TLD) .................................
Struktur Lembaga Trust Indonesia
Country Code Top-Level Domain
(ccTLD .id) ......................................
iv
47
47
66
68
Daftar Singkatan
ACPA
ccTLD
DARPA
DNS
DOC
DOD
GAC
GAO
gTLD
gTLD-MOU
HKI
IAB
IAHC
IANA
ICANN
INTA
IP Address
ITAG
ITU
KUHPerdata
MoU
NSF
NSI
NTIA
PANDI
PP 82/2012
U.S.
Anti-Cybersquatting
Consumer
Protection Act
Country Code Top-Level Domain
U.S. Defence Advanced Research Projects
Agency
Domain Name System
U.S. Department of Commerce
U.S. Department of Defence
ICANN’s Government Advisory Committee
U.S. General Accounting Office
Generic Top-Level Domain
Generic Top-Level Domain Memorandum of
Understanding between ICANN & U.S.
Department of Commerce
Hak Kekayaan Intelektual
Internet Architecture Board
International Ad Hoc Commitee
Internet Assigned Numbers Authority
Internet Corporation for Assigned Names
and Numbers
International Trademark Association
Internet Protocol Address
IANA Transition Advisors Group
The
International
Telecommunication
Union
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
(Burgerlijk Wetboek)
Memorandum of Understanding
U.S. National Science Foundation
Network Solutions Inc.
U.S. National Telecommunications and
Information Administration
Pengelola Nama Domain Indonesia
Peraturan
Pemerintah
Republik
Indonesia Nomor 82 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi
Elektronik
v
RIPE
SLD
SRI
SRS
TLD
U.S.
UDRP
UKSW
USC-ISI
UU ITE
UU Merek
UUD 1945
WIPO
Reseaux IP Europeens
Secondary-Level Domain
Stanford Research Institute
Shared Registration System
Top-Level Domain
United States of America
Uniform Domain Name Dispute Resolution
Policy
Universitas Kristen Satya Wacana
Information Sciences Institute of University
of Southern Carolina
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008
tentang
Informasi
dan
Transaksi
elektronik
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2001
tentang Merek
Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
World Intellectual Property Organization
iii
Abstrak
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronik (UU ITE) tidak spesifik menentukan
sumber status hak atas nama domain internet. Ketidakjelasan
sumber status hak atas nama domain akan menimbulkan
ketidak pastian hukum ketika kaidah tentang hak atas nama
domain dalam UU ITE diperlukan sebagai petunjuk otoritatif
dalam penyelesaian kasus hak atas nama domain.
Di satu sisi, pengalokasian hak atas nama domain berada
dalam otoritas Internet Corporation for Assigned Names and
Numbers (ICANN), sebuah institusi nirlaba yang berkedudukan
di Amerika Serikat. Lembaga ini berhak memonopoli semua
sistem
pengelolaan
dan
pendaftaran
nama
domain
berdasarkan kontrak dengan otoritas perdagangan Amerika
Serikat (U.S. Department of Commerce). Menarik untuk dikaji,
bagaimana
negara
(Indonesia)
seharusnya
mengatur
perlindungan hukum terkait pengalokasian hak atas nama
domain.
Penelitian ini hendak memecahkan isu hukum tentang status
hak atas nama domain dalam UU ITE dan model pengaturan
tentang status hak atas nama domain yang lahir dari
perjanjian pendaftaran nama domain. Tesis yang berhasil
dipertahankan penulis yaitu: (1) status hak atas nama domain
dalam UU ITE adalah hak perseorangan yang berasal dari
bidang hukum perikatan atas harta kekayaan dalam
KUHPerdata; (2) hak atas nama domain tidak dapat
dikonstruksikan sebagai hak yang lahir dari suatu perjanjian
sewa-menyewa sehingga prinsip-prinsip dalam perjanjian
Trust yang digunakan oleh ICANN sebagai instrumen
pengalokasian hak atas nama domain global dapat digunakan
sebagai landasan model pengaturan tentang pengalokasian
hak atas nama domain di Indonesia.
Kata Kunci: Nama Domain Internet, Perjanjian Trust, Tata
Kelola Internet
iii