Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Likuiditas, Permodalan, Kemandirian dan Pertumbuhan Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa Periode 2008-2010 Salatiga T1 162007027 BAB IV

royong, dan sebagai Koperasi Simpan Pinjam, maka KSP Harta Sentosa tetap fokus kepada
kebijakan penggurus KSP Harta Sentosa Kota Salatiga.
2. Visi dan Misi Koperasi
a. Visi KSP Harta Sentosa.
Visi KSP Harta adalah menjadi kopersai sehat, bermanfaat, tangguh, dan tanggap
terhadap segala perubahan, serta mandiri yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan
mampu menjadi mitra usaha yang terbaik bagi anggotanya.
b. Misi KSP Harta Sentosa.
Misi KSP Harta Sentosa adalah meningkatkan dan memantapkan kemampuan seluruh
sumber daya yang ada, guna menjadi mutu dan pelaksanaan bagi setiap pemenuhan jasa
pinjaman dan jasa simpanan anggota, sehingga tercipta hubungan usaha yang saling
menguntungkan.
3. Struktur Organisasi
Struktur kata lain adalah bagan atau susunan. Sedangkan istilah organisasi berasal dari
bahasa yunani “organon” yang maksudnya alat atau perkakas.Dengan demilian organisasi
dapat diartikan sebagai suatu alat yang telah ditetapkan.Oleh sebab itu stuktur organisasi
dapat dijelaskan sebagai suatu susunan alat – alat yang digunakan dalam rangka mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.
Sedang struktur organisasi KSP adalah suatu alat yang terdiri dari beberapa bagian
meliputi ketua,sekretaris, bendahara, staf dan anggota yang memiliki wewenang dan tugas
masing – masing untuk bekerjasama mencapai tujuan.

Berikut menyajikan struktir organisasi KSP dalam bentuk bagan :

Gambar 4.2 Struktur Organisasi KSP Harta Sentosa

23

Rapat Anggota

Pengawas

Pengurus

Ketua

Ketua

sekretaris

Bendahara


sekretaris

Bendahara

Penggelola

Anggota

Tugas Pokok Kepengurusan KSP Harta Sentosa adalah :
1. Ketua
a. Bertanggung jawab atas pembinaan atau perkembangan organisainya.
b. Bersama karyawan mengadakan penyuluhan dan pembinaan.
c. Menjaga stabilitas lingkungan kerja.
d. Mengadakan koordinasi dengan pengurus dan karyawan dan melaksanakan tugas
masing – masing.
2. Sekretaris
a. Menyelenggarakan dan memelihara buku organisasi.
b. Mempersiapkan Keputusan Rapat Anggota dan Rapat Pengurus.

24


c. Membuat dan Mempersiapkan surat kekuar atau masuk dibidang sekretaris pada
umumnya.
d. Menyususn laporan organisasi untuk kepentingan anggota, maupun pejabat sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
e. Bertanggung jawab dibidang administrasi dan tata usaha organisasi kepad ketua.
f. Mengadakan hubungan kerjasama dengan Bendahara dan manager dalam hal yang
sangat berkaitan.
3. Bendahara.
a. Merencanakan dan menyususn Rancangan Rencana Anggaran Pendapatan Dan
Belanja Koperasi.
b. Mencari dana dan permodalan baik dari dalam maupun dengan Anggaran.
c. Memelihara semua harta kekayaan kopersi.
d. Mempersiapkan informasi dibidangnya dalam rangka Rapat Anggota.
e. Bersama dengan manager menandatangani atau menyerahkan bukti pengeluaran kas
atau bank.
f. Mengaambil langkah – langkah pengamatan tertentu untuk mencegah timbulnya
kerugian koperasi.
g. Bertanggung jawab sesuai dengan bidang dan tugasnya kepada ketua.
4. Penggelola.

a. Melaksanakan peyuluhan atau pembinaan kepada anggota dan non anggota untuk
kepentingan koperasi.
b. Membantu bendahara dalam hal pengecekan inventaris koperasi.
c. Bersama karyawan menarik semua kredit macet yang ada di KSP.
d. Menbantu pelaksanaan tugas penggurus yang lainnya.
e. Bertanggung jawab dan melaporkan kepada ketua atas pelaksanaan kerjanya.

25

5. Pengawas.
a. Orang-orang yang ditunjuk dan dipercayai untuk memeriksa keadaan koperasi.
b. Berwenang mengadakan rapat anggota.
c. Dalam rapat anggota koperasi berperan sebagai pemimpin rapat.
d. Meminta pertanggung jawaban pemimpin koperasi mengenai keadaan koperasi.
4. Persaingan dan Kendala yang dihadapi KSP Harta Sentosa.
a. Kurang memedahi modal untuk memenuhi kebutuhan anggota
b. Persaingan yang ketat antar koperasi yang menurut data dari kantor Disperindagkop
dan UMKM Salaitga per 30 Juni 2011 sebanyak 195 Unit, antarlain :
1) Persaingan suku bunga pinjaman.
2) Promosi pelayanan super (1 jam selesai) tanpa pertimbanga 5C (Character,

Cappital, Capacity, Collateral, Conditions).
3) Jangka waktu pemberian kredit.
B. HASIL ANALISIS.
1. Analisis Posisi Likuiditas.
Posisi likuiditas koperasi sangat berguna bagi pengurus koperasi untuk mengetahu
sejauh

mana

Koperasi

Simpan

Pinjam

dapat

memenuhi

kewajiban


jangka

pendeknya.Pengukuran likuiditas pada penelitian iniadalah dengan melakukan perhitungan
Rasio Kas.
a. Rasio Kas
Perhitungan Rasio kas dilakukan dengan jalan membandingkan antara jumlah Kas dan
Bank dengan hutang lancar yang dimiliki koperasi pada periode tertentu. Perhitungan Rasio
Kas pada Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

26

Tabel 4.1: Tabel perhitungan Rasio Kas KSP Harta Sentosa periode
2008-2010
Tahun
Kas+Bank
Perubahan
Hutang Lancar
Perubahan
Rasio Kas

Perubahan

2008
2009
83.683.433
69.611.204
(- 20,2%)
423.232.328
792.882.673
(+46,6%)
19,8%
8,8%
( -11%)
Rata – Rata = 13,4%

2010
99.456.305
(+ 30%)
862.160.865
(+8,0%)

11,5%
(+2,7%)

Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta sentosa yang diolah.

Pada tabel 4.1 menunjukan bahwaRasio Kas pada tahun 2008 sebesar 19,8% yang
menunjukan perbandingan 1,98 : 1 artinya setiap Rp 1.00 hutang lancar dijamin oleh Kas dan
bank sebesar Rp 1,98. Nilai Rasio Kas sebesar 19,8% menunjukkan bahwa koperasi kesulitan
dalam memenuhi kewajiaban lancar.
Pada tahun 2009 Rasio Kas koperasi mengalami penurunan sebesar 11% dari 19,8%
menjadi 8,8% yang menunjukan perbandingan 0,88 : 1 hal ini berarti setiap Rp 1.00 hutang
lancar dijamin oleh Kas dan Bank sebesar Rp 0,88 Meskipun nilai Rasio Kas tahun 2009
mengalami penurunan, mengakibatkan kesulitan dalam memenuhi kewajiaban lancarnya.
Pada tahun 2010 Rasio Kas mengalami peningkatan sebesar 2,7% dari 8,8% menjadi
11,5% yang berarti setiap Rp 1.00 hutang lancar dijamin oleh kas dan Bank sebesar 1,15
Seperti halnya pada tahun 2008, Koperasi mengalami kesulitan dalam membayar kewajiban
lancar.
2. Analisis Posisi Permodalan.
Rasio Permodalan ini menggambarkan kemampuan koperasi untuk mengelola modal
sendiri terhadap total asset untuk menutup resiko kemacetan dalam mengembalikan

pinjaman. Perhitungan rasio ini dapat dilakukan dengan membandingkan modal sendiri
dengan total asset. Perhitungan Rasio Permodalan pada Koperasi Simpan Pinjam Harta
Sentosa dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

27

Tabel 4.2 Perhitungan Rasio Modal Sendiri KSP Harta Sentosa periode 2008 – 2010.
Tahun
Modal Sendiri
Perubahan
Total Asset
Perubahan
Rasio Permodalan
Perubahan

2008
2009
164.135.511
209.228.490
(+21,6%)

730.617.839
1.198.694.439
(+39,1%)
22,5%
17,5%
( - 5%)
Rata – Rata = 20%

2010
264.642.894
(+20,9%)
1.323.209.709
(+9,4%)
20%
(+3,5% )

Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta sentosa yang diolah.

Pada tabel 4.2 menunjukan bahwa pada tahun 2008 diperoleh Rasio Modal
Sendirisebesar 22,5%, hal ini menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 total hutang dijamin dapat

dijamin dengan total aktiva sebesar 2,25. Menunjukan KSP tidak mengalami kesulitan
keuangan dalam mengembalikan pinjaman
Pada tahun 2009 Rasio Modal Sendiri Ksp mengalami pemurunan sebesar 5% dari
22,5% menjadi 17,5% yang berarti setiap Rp 1,00 total hutang dijamin oleh aktiva sebesar Rp
1,75. Nilai 17,5% ini menunjukan bahwa KSP mengalami kesulitan keuangan melunasi
semua hutangnya.
Pada tahun 2010 Rasio Modal Sendiri KSP mengalami peningkatan kembali sebesar
3,5%, dari 17,5% menjadi 20%, yang berarti setiap Rp 1,00 total hutang dijamin oleh 1,535
total aktiva. Nilai 153,5% ini menunjukan bahwa KSP tidak mengalami kesulitan keuangan
dalam melunasi kewajibannya.
3. Analisis Kemandirian dan Pertumbuhan
Analisis menunjukan kemampuan koperasi untuk memperoleh SHU (Sisa Hasil
Usaha) dari pengelolaan.Analisi Kemandirian dan Pertumbuhan disebut juag Aspek
rentabilitas ini sangat berguna dalam mengukur kemampuan koperasi untuk memberikan
balasan jasa kepada anggota atas simpanan pokok dan simpanan wajib yang ditanam dalam

28

koperasi.Pengukuran rentabilitas dalam penelitian ini adalah Rentabilitas Asset dan
Rentabilitas Modal Sendiri.
a. Rentabilitas Modal sendiri.
Perhitungn Rentabilitas Modal Sendiriatau disebut Return on Equiry dapat dilakukan
dengan membandingkan antara jumlah laba dengan bersih atau SHU dengan jumlah modal
sendiri. Rasio ini dapat digunakan untuk mengetahui sebarapa besar pemakain modal modal
sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Perihutnhan Return on equity pada Koperasi
Simpan Pinjam Harta Sentosa dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.3 Perhitunhan Rentabilitas Modal Sendiri KSP Harta Sentosa
periode 2008 - 2010
Tahun
SHU
Peubahan
Modal Sendiri
Perubahan
ROE
Perubahan

2008

2009

2010

38.269.738
49.730.282
(+23,1%)
164.135.511
209.228.490
(+21,6%)
23,3%
23,8%
(+0,5%)
Rata – Rata : 22,3%

52.377.116
(+5,1%)
264.642.894
(+20,9%)
19,8%
( - 4% )

Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta sentosa yang diolah.

Pada tabel 4.3 menunjukan bahwa pada tahun 2008 diperoleh Rentabilitas Modal
Sendiri sesebesar 23,3% angka ini menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 yang ditanam
dikeseluruhan aktiva dapat menghasilkan SHU sebesar Rp 0,233
Pada tahun 2009 Rentabilitas Modal Sendiri KSP Harta Sentosa mengalami
Peningkatan sebesar 0,5% dari 23.3% menjadi 23,8%yang artinya setiap Rp 1,00 modal
sendiri mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 0,238
Pada tahun 2010 Rentabilitas Modal Sendiri KSP Harta Sentosa mengalami
penurunan sebesar 4% dari 23,8% menjadi 19,8%. Angka ini menunjukan bahwa setiap Rp
1,00 mampu menghasilkan SHU sebesar Rp 1,98.

b. Rasio Rentabilitas Asset.
29

Rasio rentabilitas Asset atau Return on Assets bertujuan untuk mengukur kemampuan
perubahaan keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva untuk menghasilkan
keuntungan.
Return on Assets dapat diketahui dengan membandingkan antara SHU atau laba
sebelum pajak dengan total asset yang dimiliki koperasi. Perhitungan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini.
Tabel 4.4 Perhitunhan Rasio Rentabilitas Asset KSP Harta Sentosa
periode 2008 - 2010
Tahun
SHU/ laba sebelum
pajak
Perubahan
Total aktiva
Perubahan
ROA
Perubahan

2008

2009
42.444.428

2010
58.089.962

59.896.366

(+26,9%)
730.617.839
1.198.699.363
(+39,1%)
5,8%
4,9%
( - 0,9% )
Rata – rata = 5,1%

(+3% )
1.323.209.709
(+9,4%)
4,5%
( - 0,4% )

Sumber : Laporan Keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta sentosa yang diolah.

Pada tabel 4.4 menunjukan bahwa pada tahun 2008 diperoleh Rentabilitas Assets
sebesar 5,8% angka ini menunjukan bahwa tiap Rp 1,00 yang ditanam dikeseluruhan aktiva
dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp 0,58.
Pada tahun 2009 Rentabilitas Assets diperoleh mengalami penurunan sebesar 0,9%
dari 5,8% menjadi 4,9% ini menunjukan bahwa setiap Rp 1,00 investasi mampu
menghasilkan laba bersih sebesar Rp 0,49.
Pada tahun 2010 Return on Assets KSP Harta Sentosa mengalami penurunan sebesar
0,4% dari 4,9% menjadi 4,5%. Angka ini menunjukan bahwa setiap Rp 1,00Asset mampu
menghasilkan laba bersih Rp 0,45.

30

C. PEMBAHASAN.
Tabel 4.5 Hasil pengolahan data rasio keuangan Koperasi Harta Sentosa
No

Rasio Keuangan

Tahun 2001

Tahun 2002

Tahun 2003

1

Likuiditas (Rasio Kas )

19,5%

8,8%

11,5%

2

Permodalan

22,5%

17,5%

20%

3

Kemandirian Dan Pertumbuhan
a). Rentabilitas Modal Sendiri

23,3%

23,8%

19,8%

b). Rentabilitas Asset

5,8%

4,9%

4,5%

Berdasarkan tabel 4.6 tentang data rasio keuangan Koperasi Simpan Pinjam Harta
Sentosa periode 2008-2010 :
1. Likuiditas
Pengukuran likuiditas adalah untuk mengukur kemampuan koperasi dalam
menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini terdiri dari :
a. Rasio Kas.
Ratio Kas adalah rasio yang membandingkan Kas dan Bank dengan hutang lancar atau
kewajiban lancar dikali 100%.
Ratio Kas menunjukkan bahwa pada tahun 2008, 2009 dan 2010 menunjukkan kinerja
yang jelek yaitu berada pada rentang kurang dari 100%. Artinya koperasi belummampu
membayar utang jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia.
Rata-rata Rasio Kas selama tiga tahun sebesar 13,4%, berdasarkan standar penilaian
kinerja termasuk dalam kinerja yang tidak baik. Skor dari perhitungan rasio ini hanya 2,5
tidak berkontribusi pada penilaian kinerja koperasi.

2. Permodalan.

31

Pengukuran Ratio Permodalan adalah untuk mengukur kemampuan koperasi
untuk membayar hutang dari total aktiva yang dimiliki dikali 100%.
Hasil analisis Permodalan pada tahun 2008, 2009 dan 2010 menunjukan kinerja yang
sedang karena berada pada rentang 20% - 40% walaupun pada tahun 2009 menunjukan
kinerja yang buruk, berada pada rentang nilai dibawah 20%.
Hasil analisis rasio modal sendiri rata-ratasebesar20%menunjukkan nilaisedang yaitu
rasio berada pada nilai 20%.Hal inimengindikasikan bahwa modal koperasimampu menjamin
sebagiankewajiban.Berdasarkan perhitungan rasio ini hanya berkontribusi 1,5 dalam
perhitungan kinerja keuangan koperasi.
3. Kemandirian dan Pertumbuhan
Pengukuran Rentabilitas adalah untuk mengukur kemampuan koperasi dalam
menghasilkan SHU (Sisa Hasil Usaha) pada periode tertentu. Kemampuan menghasilkan
SHU (Sisa Hasil Usaha)diukur dengan menggunakan rasio :
a. Rentabilitas modal sendiri atau Return on Equity.
Rentabilitas modal sendiri atau Return on Equity adalah perbandingan Sisa Hasil Usaha
(SHU) dengan modal sendiri dikali 100%.
Hasil analisis rasio tentang rentabilitas modal sendiri menunjukan bahwa pada tahun
2008, 2009 dan 2010 mempunyai kinerja yang sangat baik, berada pada rentang lebih dari
5%.
Hasil analisis rasio tentang rentabilitas modal sendiri

rata-rata sebesar 22,3%

menunjukkan nilai yang sangat baik yaitu rasio berada di atas 5%.Sebaiknya SHU yang
dibagi kepada anggota dikurangi, SHU lainya dapat digunakan untuk mengembangkan
usaha.Hal

ini

mengindikasikan

modal

koperasi

mampu

menghasilkan

keuntungan.Berdasarkan perhitungan rasio ini berkontribusi skor 3 terhadap perhitungan
kinerja keuangan koperasi.

32

b. Rentabilitas Asset atau Return on Asset
Rentabilitas Asset adalah membandingkan laba bersih dengan total aktiva dikali100%.
Hasil analisis rasio tentang rentabilitas Asset menunjukan bahwa pada tahun 2008, 2009
dan 2010 mempunyai kinerja yang kurang baik, pada tahun 2008 hingga tahun 2008 berada
pada rentang < 5%.
Hasil analisis rasio return on asssets rata-rata sebesar 5,1% menunjukkan nilai yang
kurang baik yaitu rasio berada pada 5%. Hal ini mengindikasikan bahwa asset koperasi
mampu menghasilkan keuntungan sebesar lebih dari 5,1% tiap tahun. Perhitungan Rasio ini
berkontribusi 0,75 skor untuk penilaian kinerja Koperasi.
4. Kinerja keuangan KSP
Kinerja keuangan koperasi adalah prestasi yang dicapai koperasi dalam suatu periode
tertentu yang mencerminkan tingkat kinerja keuangan koperasi itu sendiri. Pengertian kinerja
keuangan koperasi dalam penelitian ini dalah prestasi yang dicapai KSP Harta sentosa selama
tahun 2008 sampai 2010 yang mencerminkan tingkat Kinerja keuangan yang dikelola oleh
manajemen KSP Harta Sentosa. Berikut ini dibahas kinerja keuangan KSP Harta Sentosa
secara keseluruhan dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.6
Kinerja Keuangan KSP Harta Sentosa
Periode 2008 s/d 2010
No

Indikator penelitian

1

Likuiditas

2

Permodalan

3

Kemandirian
Pertumbuhan

Hasil rata-rata
13,4%
20%

dan ROA: 5,8%
ROE: 22,3%

Realita

Kondisi

Tidak likuid

Menguat

Melemah

Melemah

melemah

Menguat

Rentabel

(Rentabilitas )

33

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Likuiditas, Permodalan, Kemandirian dan Pertumbuhan Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa Periode 2008-2010 Salatiga

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Likuiditas, Permodalan, Kemandirian dan Pertumbuhan Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa Periode 2008-2010 Salatiga T1 162007027 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Likuiditas, Permodalan, Kemandirian dan Pertumbuhan Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa Periode 2008-2010 Salatiga T1 162007027 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Likuiditas, Permodalan, Kemandirian dan Pertumbuhan Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa Periode 2008-2010 Salatiga T1 162007027 BAB V

0 0 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Likuiditas, Permodalan, Kemandirian dan Pertumbuhan Koperasi Simpan Pinjam Harta Sentosa Periode 2008-2010 Salatiga

0 2 10

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam: Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Mentari Dana Mandiri Salatiga T1 BAB V

0 0 2

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam: Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Mentari Dana Mandiri Salatiga T1 BAB IV

0 0 33

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam: Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Mentari Dana Mandiri Salatiga T1 BAB III

0 0 7

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam: Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Mentari Dana Mandiri Salatiga T1 BAB II

0 0 21

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pengembangan Koperasi Simpan Pinjam: Studi Kasus pada Koperasi Simpan Pinjam Mentari Dana Mandiri Salatiga T1 BAB I

0 2 5