titrasi redoks p point

TITRASI REDOKS
Oleh:
Sunarto,M.Si

Kompetensi Dasar:
Dapat menghitung konsentrasi analit
menggunakan cara titrasi
permanganometri dan Iodometri

PERMANGANOMETRI








Titrasi redoks ,dg larutan KMnO4 sbg larutan
standar
KMnO4 tidak murni (bkn standar primer)

Biasanya bercampur dg oksidanya MnO dan
MnO2
Pada air dingin terjadi reaksi :
4 MnO4 - + 2H2O ⇄ 4 MnO2+ 3O2+ 4OHOKI pelarutan dilakukan pada air panas
Pada reaksinya KMnO4 mengalami reaksi
…..(oksidator) sedangkan analit mengalami
reaksi …..(reduktor)

Pembuatan Larutan KMnO4 0,1 N
sebanyak 1 liter.
• Pada suasana asam (BE KMnO4 =……mol
• KMnO4 0,1 N dibuat dengan cara melarutkan




…..gr KMnO4, menjadi 1 L
Pelarutan dilakukan pada air panas, dan
dipanaskan beberapa saat
Larutannya disaring menggunakan glass wool

dan disimpan pada botol warna gelap
Pada suasana basa dg cara analog, tapi BE
KMnO4 adalah ….mol (………….)

Penentuan Konsentrasi Besi (II)
• Ditimbang sampel FeSO4 7 H2O sebanyak 7,0000 gram.
• Dilarutkan dalam 200 ml asam sulfat 2 N dan ditepatkan menjadi

250 ml dalam labu takar.
• Diambil dg tepat 25 ml larutan tersebut, dimasukkan
erlenmayer+25 ml asam sulfat 1 N
• Titrasi larutan tersebut pada kondisi hangat kuku hingga ekivalen
• Hitung konsentrasi besi (II) dalam sampel , bila
diketahui : volume TE = 20 ml
N KMnO4 = 0,1 N
Tuliskan reaksi yang terjadi :
2KMnO4 + 10 FeSO4+ 8 H2SO4 ⇄ K2SO4 +2 MnSO4 +5 Fe2(SO4)3 +
8 H2O

Jawab :

Buatlah skema kerja untuk memudahkan mengerjakan.
Gunakan persamaan : V1 N1 = V2 V2
miligrek besi = miligrek kalium permanganat
= Vtitrasi X N permanganat
= 20 X 0,1 miligrek
miligram besi = 20 X 0,1 X BE besi (II)
= 20 X 0,1 X 56 miligram
= 106 miligram
Jadi ,pada 25 ml larutan encer terkandung 106 mg besi, pada 250 ml
Larutan encer terdapat 10 x nya atau 1060 mg.
Jumlah miliogram besi pada sampel yang 7 gram adalah 1060 mg.
Kadar besi adalah berat besi dalam gr dibagi dg berat sampel x100%.







Kadar besi =

Kesalahan yang biasa terjadi adalah , anda lupa
mengubah berat besi menjadi gr.
Anda bisa menghitung juga dengan cara
molaritas , dengan cara stoikiometri sesuai reaksi
yang diperoleh ( ingat koefisien haruslah benar).
Hitunglah Kadar besi dalam 250 ml dalam
konsentrasi ppm.

Penentuan Hidrogen Peroksida


Hidrogen peroksida dapat berfungsi sbsg
oksidator maupun reduktor. Now funngsi…..
 Di pasaran dikenal ada 4 macam jenis yaitu :
10 volume; 20 volume; 40 volume ; 100 volume.
 10 volume maksunya bila didekomposisi dg
panas akan dihasilkan oksigen 10 x nya.
 Prosedur penetapan adalah sbg berikut :




Diambil dg tepat 25 ml H2O2 10 volume dan diencerkan menjadi
250 ml.
 Diambil 25 ml + 200 ml aquades + 20 ml asam sulfat 1 : 5.
 Dititrasi dg larutan KMnO4 0,1 N hingga Titik ekivalen yaitu
warna menjadi……………..
 Hitunglah kadar H2O2 dlm % bila diketahui volume titik
ekivalen adalah 10 ml.
2 KMnO4 +3 H2SO4 +5 H2O2 ⇄K2SO4 +2 MnSO4 + 8 H2O
+5 O2
Diketahui 1 ml N KMnO4 = 0,01701 gr H2O2
BE H2O2= ½ mol H2O2

Contoh soal yang lain :


H2O2 : oksidator maupun reduktor
 Reaksi :
H2O2
 O2 + 2H+ + 2e

MnO4- + 8H+ + 5e  Mn2+ + 4H2O
------------------------------------------------ +
(tuliskan reaksi yang lengkap)
Contoh :
Berapa gram kadar H2O2 dalam setiap 1L larutan, jika
25 ml larutan tersebut dapat dititrasi dengan 12,6 ml
KMnO4 0,1M ?







IODOMETRI
Iodometri adalah proses titrasi terhadap
iodium
bebas
(I2)
dalam

larutan
menggunakan larutan standar Na2S2O3.
Iodimetri proses titrasi dengan larutan
standar I2
Iodium atau I2 adalah oksidator yang
lemah bila dibanding KMNO4; K2Cr2O7 dll.
I2 + 2e ⇄
2I- 0,535 v
Reduktor kuat spt SnCl2 ;Na2S2O3 dalam
suasana asam dapat bereaksi dengan
cepat terhadap I2












Zat oksidator bila + KI berlebihan,maka akan terbentuk
I2, I2 ini kemudian dititrasi dg Natrium tiosulfat
Contoh zat oksidator al :
KMnO4 ; H2O2 ;Cl2 ;K2Cr2O7: CUSO4 dll
Lengkapi reaksi zat diatas dengan KI ( cari sendiri)
Jumlah I2 yang terbentuk setara dengan jumlah zat
oksidator(sampel). Lha I2 yang terbentuk juga setara dg
Na2S2O3 dari hasil titrasi
Dapat disimpulkan jumlah zat oksidator setara dengan
jumlah natrium tiosulfat.?
Dengan kata lain ,analit or sampel setara dg volume
Na2S2O3









Pada
titrasi
Iodometri
digunakan
indikator amilum 1 %, sebanyak 1 ml.
Amilum membentuk kompleks dg I2 yang
berwarna biru, artinya kalau I2 telah
habis (ekivalen) warna larutan menjadi
jernih.
Indikator
sebaiknya
ditambahkan
menjelang atau mendekati titik ekivalen,
yaitu ketika larutan sudah berwarna
kuning jerami.
Kalau Ind. ditambahkan sejak awal
kesalahan titrasi menjadi besar karena
kompleks dari iod amilum agak sulit larut

dalam air (ada sebagian Iod amilum tak
bereaksi dg Na tiosulfat).

Pembuatan Larutan Na2S2O3 0,1 N sebanyak
1L






Berapa Mr dan BE tiosulfat ?
2 S2O3 -2 ⇄ S4O6-2 + 2e
2 mol melepas 2e, jadi BE =......Mr
Larutan 0,1 N natrium tiosulfat dibuat dengan cara
menimbang 25 gr kristal natrium tiosulfat.
Dilarutkan dalam labu takar hingga volumenya 1 L
pada air yang telah dididihkan.
Karena dalam larutan na tiosulfat terdapat bacteri
Thiobacillus Thiopus maka diatasi dg cara :

a. Pelarutan dilakukan pada air mendidih.
b. Larutan ditambah kloroform (CHCl3) atau 10 gr
HgCl2.
c. Larutan disimpan pada tempat gelap.

STANDARISASI LARUTAN NaTiosulfat
0,1 N










Zat standar primer yang dapat digunakan ; KIO3 ;
KBrO3; K2Cr2O7 dll
Misal dipakai K2Cr2O7 Berapa Mr........ BE........
Cr2O7-2+ 14 H+ +6 e ⇄ 2Cr-3 + 7 H2O
Diambil dg tepat 25 ml larutan K2Cr2O7 0,1 N
Kalau tidak ada di lab gimana cara membuat ?
Lar tersebut dimasukkan dalam erlenmayer 250 ml, +
5 ml asam asetat glasial+5 ml CuSO4 0,001 M+ 30 ml
lar KI 10 %.
Larutan dihomogenkan dan dititrasi dg lar Na tiosulfat,
gunakan ind amilum ketika larutan berwarna…………….
Hitung normalitas Na tiosulfat dg rumus V1N1 =V2N2
Misal volume titasi 24 ml.

Penentuan % Cu dalam Kristal CuSO4


Ditimbang 3 gr CuSO4 5 H2O, dilarutkan dalam labu takar
250 ml.
► Diambil sebagian, misal 25 ml dengan pipet volume,
dimasukkan dalam erlenmayer 250 ml + 10 ml lar KI
10 %.
► Titrasi I2 yang dihasilkan dengan larutan Na2S2O3 0.1 N,
gunakan ind. Amilum.
► Hitunglah kadar Cu dalam %, bila titik ekivalen pada 10 ml.
► Jawab:
Reaksi CuSO4 + 4 KI → CuI2 (S) + 2K2SO4 + I2
1 ml N Na2S2O3 = 0,06357 gr Cu

Penentuan klor aktif dalam Serbuk
Pemutih
 Serbuk pemutih berisi :
- kalsium hipoklorida Ca(OCl)2
- kalsium klorida basa CaCl2Ca(OH)2 H2O

 Zat aktifnya adalah hipoklorida (OCl) -, berfungsi
sebagai pemutih
 Dalam penentuannya zat pemutih + HCl supaya
dilepaskan Cl2 yang dapat ditentukan secara
Iodometri.
Reaksi : Ca(OCl)2 +4 HCl ⇄ CaCl2 +2Cl2 +2H2O
 Cl2 yang terlepas di tetapkan secara
iodometri, dg asumsi jumalh Cl2 setara dg zat
aktif pada pemutih.
 Mula mula ditimbang 2,5 gr serbuk pemutih
dilarutkan menjadi 250 ml.







Diambil tepat 25 ml dimasukkan dalam erlenmayer + 1
gram KI + 5 ml asam asetat glasial + 25 ml aquades.
Larutan dititrasi dg standar Na tiosulafat 0,1 N, gunakan
ind. Amilum .
Hitung kadar klor aktif sbg Cl2 pada serbuk pemutih
dalam % bila diketahui volume akhir titrasi 10 ml.
Jawab :
Ca(OCl)2 + 4 KI +4 CH3COOH ⇄ CaCl2+4CH3COOK +
2 H2 O + I 2
I2 + Na2S2O3 ⇄…………………………..
Diketahui : 1 ml N Na2S2O3 = 0,03546 gr Cl
Di pasaran kadar Cl 36 - 38 %

Penentuan Yang Lain
Hidrogen Peroksida H2O2
Mangan Oksida MnO2dalam
pirolusit
Dll
Cara Penentuan ?
Pelajari sendiri.

4.Bahan Mudah Terbakar
 Contoh bahan mudah terbakar :
- benzena ( dan pelarut Organik lain :
karbon disulfida, tuluena, eter , PE dll
- alkohol ( etanol, metanol dll)
- logam Na
- Bahan pendukung : LPG, asitelin dll
- Pemanasan Bahan organik dg water
bath atau mantel pemanas

5. Debu dan Asap




Keracunan bisa terjadi saat penggilingan
dan penyaringan bahan seperti :
- asap logam kromium, timah,
selenium, timbal, dll ( hati hati AAS)
- debu dari silika dan asbes
Gunakan selalu masker meskipun terasa
Ribet dan tidak gaul.

6. Bahan Radioktif
 Hati hati dg bahan radioktif, uranium dan
sebangsanya ( lab fisika )
 Letakkan pada ruang khusus ( gunakan
dalam dosis terbatas dan waktu terbatas
 Jika khawatir gunakan alat pengukur
dosis radioaktif (portable dose-rate
meter)
 Sampahnya tidak dibuang di lingkungan

7. Bahan Lainnya






Peroksida dan eter
Bukan hanya penyebab kebakaran tapi
paparan cahaya menyebabkan terbentukknya peroksida
yang tidak stabil
PVC
Pada suhu tinggi mengurai menjadi HCl
yang sangat korrosiv ( JMS PLASTIK)
Asam Perklorat
Berpotensi menimbulkan ledakan bila dicampur dg
bahan lain : ester, bahan yg mudah teroksidasi .
Gunakan sarung tangan, kaca mata, dan safty screen

KOMBINASI BAHAN YANG
HARUS DIHINDARI








Natrium atau Kalium dg air
Amonium nitrat, serbuk seng dan air
Kalium nitrat dg natrium asetat
Nitrat dengan ester
Peroksida dg magnesium seng atau
aluminium
Benzena atau alkohol dg api ?

GAS BERBAHAYA
 Bersifat Iritasi
gas HCl, HF, nitrat dan nitrit, klorin,sulfur
dioksida ( cermati baunya yg nyegrak).
 Karbon monoksida
sangat mematikan, semua reaksi yang
menghasilkan gas tersebut dihindari, karena
tidak berwarna, dan tidak berbau
 Hidrogen sianida berbau seperti almond
Hidrogen sulfida dikenali dari baunya
Hidrogen selenida gas yg sangat beracun.

Simbul Bahan Kimia

SOAL : coba ceritakan kesulitan yang pernah dialami
ketika bekerja dilab (bukan kesulitan uang),bila sudah
ada pemecahannya bisa juga disampaikan

PENUTUP
 Kalaupun materi ini tidak cocok, mohon
dianggap cocok
 Maaf atas segala kekurangan
 Terima kasih atas perhatiannya.

ContohTabel Kartu Alat
Tgl

1-22006

Keadaan

Masuk
Ke luar
Baik Rusak Baik Rusak
10
-

Ket

Persediaan
Baik Rusak
10
-

Contoh: Pengesetan perangkat
penyulingan (distilasi)

Merangkai dan membuka rangkaian
alat
1.
2.
3.
4.
5.

Siapkan statif, kaki tiga, dan labu destilasi
Pasang pendingin Liebig yang telah
berselang
Pasang adaptor/penghubung, baru labu
penampung
Pasang termometer
Nyalakan pembakar spiritus

Contoh alat kromatografi kertas

Instrument GC (Gas
Chromatography)

Komponen-komponen GC

column

gasflow

detector

gcinjector

GCinside

Gowmacsm

recorder

Peralatan Keselamatan
Kerja









Hydrant
Eye washer
Water shower
jas Lab sebaiknya lengan panjang
Sarung tangan
Gogle
Masker
Perlengkapan First Aid

Peralatan Keselamatan
Kerja