Pengolahan Limbah Cair Lateks Karet Alam Secara Elektrokoagulasi

セM

セA@

LAPORAN AKHIR
HIBAH BERSAING
PROGRAM DISENTRALISASI
JUDUL PENELITIAN :
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR LATEKS KARET ALAM
SECARA ELEKTROKOAGULASI
Oleh

=

ャセゥwヲQョ@

13000050

1. Ir. Kartini Noor Hafni, MT. (Ketua Peneliti)
2. Jr. Jaya Aljuna, MSc. (Anggota)


Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi,
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Sesuai dengan Surat Penugasan
Dalam Rangka Pelaksanaan Program Penelitian Hi bah Bersaing Tahun Anggaran 2012
Nomor :1607/UN5.l.RIKEU/2012 tanggal21 Februari 2012

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN/ PELAYANAN
KEPADAMASYARAKAT
BIDANG PENELITIAN
NOPEMBER, 2012

LEMBAR IDENTIT AS DAN PENGESAHAN LAPORAN AKlllR
HIBAH BERSAING
PROGRAM DESENTRALISASI
T AHUN ANGGARAN 2012
1

b. Bidang Ilmu
Ketua Peneliti:
a. Nama Lengkap dan Gelar

b. Jenis Kelamin
c. NIP
d. Jabatan Fungsional
e. Fakultas/Departemen/Program Studi
f. Handphone
Alamat Ketua Peneliti
a. Alamat Kantor
(Telp/fax/e-mail)
b. Alamat Rumah
(Telp/fax!e-mail)

2

3

4

6
7
8


,.
セ|Lオ

f:..'f(""'

セLAゥ@

ェセ@

セ|ャヲMno@
Gm



イN@

. L⦅セMON@ (®I);
._.
.. セ@


セ@

"'"'fuLte'?> Qセ@

-

-

,

: 1 tahun
: Rp 45.000.000,00

: Rp 45.000.000,00

.

GB セ セ@




セ@ ..., · セ@

: Jalan Almamater, Kampus USU
Medan, 20155
: Kompleks Pondok Surya Blok - III
No. 116 Helvetia Timur
Medan Helvetia
:1
: Ir. Jaya Aljuna, MSc.
: Laboratorium Penelitian Fak. Teknik
USU Medan dan Laboratorium PPKS
Medan

Keijasama Dengan Institusi Lain
Jangka Waktu Penelitian
Biaya yang Disetujui Tahun 2012
a. Sumber dari DIPA USU
b . Sumber Lainnya

Total Biaya

.,. ...3

セ@

: Ir. Kartini Noor Hafni, MT.
:P
: 196304211991032001
: Lektor Kepala
: Teknik I Teknik Kimia
: 082167656288

Jumlah Anggota Peneliti
a. Nama Anggota Penelitian I
b. Nama Anggota Penelitian II
c. Nama Anggota Penelitian III
Lokasi Penelitian

5


'

: Pengolahan Limbah Cair Lateks Karet
Alam Secara Elektrokoagulasi
: Teknik Lingkungan

a. Judul Penelitian

Medan,
ltas Teknik USU

Gセ@

.l

AJ

:>-


+ 3e

Anodes

Gambar 4.1 Proses elektrolisis di dalam Sel Elektrokoagulasi
14

Mセ





---- - -

Mセ

Gambar 4.2 Proses Interaksi dalam Proses Elektrokoagulasi
3+


Dari reaksi tersebut akan dihasilkan gas dan buih serta teJjadi pelepasan Al dari plat
elektroda sehingga membentuk flok Al(OH\ yang mampu mengikat kontaminan dan partikelpartikel dalam limbah.

I I

l0

6

sjキ



1
エNセ@

2

Gambar 4.3 Rangkaian Alat Penelitian Pengolahan Limbah Cair Lateks
Karet Alam Secara Elektrokoagulasi


4.1 Bahan yang Digunakan
• Limbah cair lateks karet alam.
• Plat Aluminium

15

4.2

Bahan-Bahan untuk Analisa
K 2Cr20 7, 1,10-phenanthroline monohydrate, FeS04.1H20, Fe HnセIRsPTNhL@
HgS04, Ag2S04, H2S04, NaCl, Na2S04, Na2C03, NaOH, KH2P04, nセcャL@

MgS04,

CaCh, FeCh, Na2S03, K2S04, KH2P04, KJ, NaN3,Na2S203, Na2HP04, MnS04, KOH,
Aquadest, Glukosa dan K2PtCk

4.3


Peralatan yang Digunakan
Adapun peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
• Sel Elektrokoagulasi
• Pompa peristaltic
• Peristaltic tubes
• DC power supply
• Valve
• Peralatan gelas kimia, seperti pipet tetes, labu Erlenmeyer, beaker glass, tabung reaksi,
buret, gelas ukur, culture tube, dan lain-lain.
•Cawan
• Desikator
•Kertas pH
• Kertas Saring
•Oven
•pH meter
• Neraca analitik
• Botol Oksigen
• Incubator
• Peralatan Jar-Test
• Dan lain-lain

4.4

Pengujian/Karakterisasi yang Dilakukan
• Padatan Tersuspensi
•pH
•COD

16

4.5

Rancangan Penelitian
1.

Spesifikasi kondisi peralatan;

2.

Menentukan kondisi operasi;

3.

Spesifikasi kondisi proses;

4.

Penyediaan Air baku sebagai air olahan yaitu limbah cair lateks karet alam.

5.

Penimbangan Anoda Aluminium.
Anoda sebagai elektroda dicuci dengan menggunakan air untuk membersihkan
permukaan dari kotoran yang menempel seperti minyak dan lemak. Selanjutnya,
kotoran-kotoran yang mungkin masih terdapat di permukaan elektroda dicuci lagi
dengan merendam elektroda selama 5 menit, disikat dengan penyikat kemudian
dikeringkan dan ditimbang;

6.

Menganalisa konsentrasi paramateter pencemar yang terkandung dalam limbah cair
lateks karet alam, kadar keasaman yang mempengaruhi pH reaksi terhadap AI
terlarut.

17

BABY
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 5.1 Data Hasil Penelitian
Jumlah
Elektroda

Waktu
Jalan
(jam)

Tegangan
Arus
(Ampere)
(Volt)

3

20

8

4

3,5

5

Parameter
Sam pel

TO
Tl
T2
T3
T4
T5

COD
(mg!L)
463,6456
353,68
251,4688
212,1768
180,7432
141,4512

7,1
7
6,9
6,9
7
6,8

TSS
(mg!L)
0,11
0,09
0,09
0,08
0,06
0,05

T6

86,44

6,7

0,04

T7
T8
TO
T1
T2
T3
T4
T5

78,58
70,7256
534,37
502,937
440,0704
385,6616
314,336
117,876

6,8
6,8
6,9
6,9
6,8
7
6,8
7

0,05
0,04
0,34
0,31
0,25
0,12
0,09
0,08

T6

86,4424

6,9

0,08

T7
T8
T1
T2
T3
T4
TS

78,56
55,0088
636,53
455,787
314,336
282,9024
259,327
172,8848

6,9
6,8
7,2
6,9
7,1
6,9
7
6,8

0,05
0,03
0,45
0,27
0,25
0,18
0,13
0,1

T6

125,73

6,9

0,07

T7
T8

86,4442
62,8672

7
6,9

0,06
0,04

TO

5

6,5

18

pH

5.1

Pengaruh Waktu dan Voltase Terhadap Total Suspended Solids (TSS)

0.5 - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - 3 Volt, 3.5 A
0.45 セM
4Volt,5A
0.4
5 volt, 6.5 A
0.35 ---'lk--------------------------- -

_,
セ@

0.3

0.25
セ@

0.2
0.15
0.1
0.05

0 TO

T1

T2

T4
Sam pel

T3

T5

T6

T7

T8

Gambar 5.1 Pengaruh Waktu Terhadap Total Suspended Solids (TSS)

0.5 - - - - - - - - - - - - - -

0.45
0.4

セ@

_,

-

TO

-

n

-

T2

-T3

0.3

-

0.25

T4
T5

0.2

T6

0.15

T7

0.1

T8

0.05

0 ...
3

4

5

Voltase

Gambar 5.2 Pengaruh Voltase Terhadap Total Suspended Solids (TSS)

Dapat dilihat dari grafik bahwa semakin lama waktu yang diberikan pada limbah
menyebabkan penurunan kadar Total Suspended Solids (TSS). Untuk tegangan sebesar 3 dan
5 volt setelah 8 jam dapat menurunkan kadar TSS hingga 0,04 mg/L dan untuk tegangan
sebesar 4 volt setelah 8 jam dapat menurunkan kada TSS hingga 0,03 mg/L. Grafik ini juga
memperjelas bahwa waktu yang dibutuhkan dalam proses elektrokoagulasi sangat
19

berpengaruh terhadap efisiensi penurunan kadar TSS dari limbah cair lateks karet alam
tersebut. Dari grafik juga terlihat penurunan signifikan pada proses elektrokoagulasi terhadap
waktu terjadi pada tegangan 5 volt, dimana pada masing-masing waktu pemrosesan terjadi
penurunan yang cukup tinggi dibanding kedua tegangan lainnya.
Pada proses elektrokimia, pada saat yang sama adanya arus listrik di anoda
mengakibatkan reaksi oksidasi terhadap anion (ion negatif), anoda yang terbuat dari logam
alumunium akan mengalami reaksi oksidasi membentuk ion Al 3+ dan akan mengikat ion
(OH} membentuk flok Al(OH)3 yang dapat menangkap dan mengikat zat-zat kontaminan
yang terdapat didalam limbah cair lateks yang tidak terdeposit pada batang katoda. Ketiga
kondisi ini yang memungkinkan te:rjadinya penurunan kadar TSS dan COD dalam limbah.
5.2

Pengaruh Waktu dan Voltase Terhadap Chemical Oxygen Demand (COD)

700
600
500

-

3Volt, 3.5A

-

4Volt, 5A

-

5 volt, 6.5 A

Q 400

0

u

300
200
100
セ@

0

TO

T1

T2

T3

T4
Sampel

T5

T6

T7

IS

Gambar 5.3 Pengaruh Waktu Terhadap Chemical Oxygen Demand (COD)

20

700
600

-

500
Q 400

0

u

-

ro

-

Tl

-

T2

-

T3

-

T4
T5

300

T6
200

T7
T8

100

-,

-.-- - -

0
3

4

5

Voltase

Gambar 5.4 Pengaruh Voltase Terhadap Chemical Oxygen Demand (COD)

Dapat dilihat dari grafik bahwa semakin lama waktu yang diberikan pada limbah
menyebabkan penurunan kadar Chemical Oxygen Demand (COD). Untuk tegangan 3 volt
setelah selang 8 jam dapat menurunkan kadar COD sebesar 70,7256 mg/L, untuk tegangan 4
volt setelah selang 8 jam dapat menurunkan kadar COD sebesar 55,0088 mg/L, tegangan 5
volt setelah selang 8 jam dapat menurunkan kadar COD sebesar 62,8672 mg/L. Grafik ini
juga memperjelas bahwa waktu yang dibutuhkan dalam proses elektrokoagulasi sangat
berpengaruh terhadap efisiensi penurunan kadar COD dari limbah cair lateks karet alam
tersebut. Dari grafik juga terlihat penurunan signifikan pada proses elektrokoagulasi terhadap
waktu terjadi pada tegangan 5 dan 3 volt, dimana pada masing-masing waktu pemrosesan
terjadi penurunan yang cukup tinggi.

21

5.3

Pengaruh Waktu Terhadap pH

7.3
セ@

セM

7.2

MM
-

7.1

3 Volt. 3,5 A
4Volt,5A
5 volt, 6.5 A

7
=E_6.9
6.8
6.7

t - - - - - - - - - - - -----

6.6
6.5

TO

Tl

T2

T4

T3

T5

T6

T7

T8

Sam pel

Gambar 5.5 Pengaruh Waktu Terhadap pH

7.3
-TO

7.2
7.1

-

Tl

-

T2

-n

7

-

=a. 6.9

T4
T5

6.8

T6

6.7

T7
T8

6.6

6.5

T

3

4

5

Voltase

Gambar 5.6 Pengaruh Voltase Terhadap pH

Dapat dilihat dari grafik bahwa semakin lama waktu yang diberikan pada limbah
menyebabkan penurunan dan kenaikan pH, dimana pH berkisar antara 6,7 hingga 7,2 dan hal
ini menandakan pH limbah lateks hasil proses elektrokoagulasi bersifat netral. Untuk

tegangan 3 volt setelah selang 8 jam pH yang diperoleh sebesar 6,8; untuk tegangan 4 volt

22

setelah selang 8 jam pH yang diperoleh sebesar 6,8; dan tegangan 5 volt setelah selang 8 jam
pH yang diperoleh sebesar 6,9.
Dari ketiga variasi tegangan dan arus diatas selama 8 jam dapat dilihat untuk
penurunan kadar TSS dan COD terbaik teijadi pada tegangan 4 volt, dimana untuk TSS
sebesar 0,03 mg/L dan COD sebesar 55,0088 mg/L. Namun penurunan signifikan untuk
masing-masing waktu pemrosesan teijadi pada tegangan 5 volt terhadap penurunan kadar TSS
dan COD limbah cair lateks tersebut, dimana semakin tinggi tegangan yang diberikan pada
anoda meningkatkan keefisienan proses elektrokoagulasi. pH basil proses elektrokoagulasi
untuk masing-masing voltase bersifat netral.

23

BABVI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1

Kesimpulan

Adapun Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil penelitian adalah :
1.

Dari ketiga variasi tegangan selama 8 jam dapat dilihat untuk penurunan kadar TSS dan
COD terbaik tetjadi pada tegangan 4 volt, dimana untuk TSS sebesar 0,03 mg/L dan
COD sebesar 55,0088 mg/L.

2.

Penurunan signifikan untuk masing-masing waktu pernrosesan tetjadi pada tegangan 5
volt terhadap penurunan kadar TSS dan COD limbah cair lateks karet alam, dimana
semakin tinggi tegangan yang diberikan pada anoda meningkatkan keefisienan proses
elektrokoagulasi.

3.

pH hasil proses elektrokoagulasi untuk masing-masing voltase bersifat netral.

6.2

Saran

Adapun Saran yang dapat disampaikan setelah melakukan penelitian adalah :
1.

Sebaiknya dilakukan lebih banyak variasi variabel guna membandingkan variabel satu
dengan lainnya.

2.

Sebaiknya dilakukan penelitian lanjutan untuk skala yang lebih besar.

24

BAB VII
RENCANA PENELITIAN T AHAP SELANJUTNYA

7.1

Tujuan Khusus
Pada tahun ke-II akan dilakukan pengolahan limbah cair lateks karet alam dengan cara

anaerobik dengan reaktor digester. Luaran yang ingin dicapai adalah dihasilkannya gas bio
dan menghasilkan hasil pengolahan limbah cair yang sudah mengalami degradasi dan
berkurang beban BOD, COD, TSS, wama serta kandungan Nitrogen Total pada kondisi yang
optimum dengan variable yang akan ditentukan. Untuk gas bio dilakukan analisis jumlah dan
komposisi gas gas (metode GC). Limbah hasil olahan selanjutnya diolah dengan cara aerobik.

7.2

Metode
Metode yang akan digunakan pada pengolahan limbah cair lateks karet alam ini adalah

dengan cara anaerobik menggunakan reaktor digester pada kondisi yang optimum

7.1

Jadwal Kerja
Jadwal keija yang direncanakan untuk penelitian pengolahan limbah cair lateks karet

alam dengan cara anaerobik dengan reaktor digester ini direncakan dimulai pada bulan
Januari hingga Desember 2013

25

DAFT AR PUSTAKA

American Public Health Association, 1979, Standard Methods for the Examination of Water
and Waste Water, 17th.
Anis Roihatin dan Arina Kartika Rizqi, 2007, Pengolahan Air Lim bah Rumah Pemotongan
Hewan (RPH) Dengan Cara Elektrokoagulasi Aliran Kontinyu, Jurusan Teknik
Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Dipenegoro, Semarang.
Aris Mukmin, 2006, Pengolahan Limbah lndustri Berbasis Logam Dengan Teknologi
Elektrokoagulasi Flotasi, Program Magister Ilmu Lingkungan, Program Pasca
Smjana, Universiatas Diponegoro, Semarang.
Aristya Fitri Ardhani dan Dwi Isnawati, 2007, Penanganan Limbah Cair Rumah Pemotongan
Hewan Dengan Metode Elektrokoagulasi, Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik,
Universitas Dipenegoro, Semarang,
Bambang Hari P dan Mining Harsanti, 2010, Pengolahan Limbah Cair Tekstil Menggunakan
Proses Elektrokoagulasi Dengan Sel Al-AI, Jurusan Teknik Kimia, Universitas
Jenderal Achmad Yani, Yogyakarta.
Bambang Iswanto, Mawar DS Silalahi dan Utari Ayuningtyas, 2009, Pegolahan Air Limbah
Domestik Dengan Proses Elektrokoagulasi Menggunakan Elektroda Aluminium,
Studi Kasus: Lim bah Cair Gedung Syarif Thayeb (M), Universitas Trisakti, Jurusan
Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan,
Universitas Trisakti, Jakarta.
Bambang Iswanto, Mawar DS Silalahi dan Fiqqi Dwinarizki Purnama, 2009, Pengolahan Air
Limbah Emulsi Minyak Deterjen Dengan Proses Elektrokoagulasi Menggunakan
Elektoda Aluminium, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Arsitektur Lansekap dan
Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti, Jakarta.
Bayu Prasmono Putro, 201 0, Pengolahan Air Lim bah Cold Storage Menggunakan Proses
Elektrokoagulasi Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik dan
Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jatim, Surabaya.
Chantarapom Phalakornkule, Juntipa Mangmeemak, Kanita Intrachod and Boonyarit
Nuntakumjom, 2010, Pretreatment of palm oil mill effluent by electrocoagulation
and coagulation, ScienceAsia 36 (2010): 142-149.
Darwin Yunus Nasution, 2004, Pengolahan Lirnbah Cair Pabrik Kelapa Sawit yang Berasal
Dari Kolam Akhir (Final Pond) Dengan Proses Koagulasi Melalui Elektrolisis,
Jurusan Kimia Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Dhiti Adiya Hanupurti, 2008, Mekanisme Proses Elektrokoagulasi, Program Magister,
Fakultas Pasca Sarjana, lnstitut TEknologi Bandung (ITB), Bandung.
Dica Erly Andjarwati, 2009, Studi Efek Pengadukan Pada Peningkatan Efisiensi Pengolahan
Lindi Dengan Proses Elektrokoagulasi, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik
Sipil dan Perencanaan, lnstitut Teknologi Surabaya, Surabaya.
26

Eka Wijaya, 2011, Penyediaan Air Minum Dengan Teknologi Elektrokoagulasi Dalam
Pengolahan dan Pemumian Air Gambut, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Sriwijaya, Palembang.
Engellina, 2010, Pengaruh Penambahan PAC (Poli Aluminium Chlroida) Terhadap Kualitas
Air Lmbah Domestik Yang Diolah Dengan Metode Elektrokoagulasi, Departemen
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas
Sumatera Utara (USU), Medan.
Erick Butler, Yung-Tse Hung, Ruth Yu-Li Yeh and Mohammed Suleiman AI Ahmad, 2011,
Electrocoagulation in Wastewater Treatment, Water 2011, 3, 495-525; ISSN 20734441 .
Febrianto Adi Nugroho, 2008, Pengembangan Model Pengolahan Air Baku Dengan Metode
Elektrokoagulasi Jurusan Teknik Kirnia, Fakultas Teknik, Universitas Jenderal
Achmad Yani, Bandung.
Geoffrey, P, 1990, Electrochemical Engineering Principles, Prentice Hall International Inc,
New Jersey.
Herawati, 2008, Studi Aplikasi Teknik Elektrokoagulasi dengan Aliran Kontinyu Untuk
Pengolahan Lindi TPA Benowo Menggunakan Aluminium dan Besi sebagai Anoda
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil Perencanaan, Institut Teknologi
Sepuluh November, ITS, Surabaya.
Hindarti F, 2007, Pengolahan Limbah Cair Proses Etching (Limbah Cair Pelarutan Tembaga
Dalam Proses Pembuatan Papan Rangkaian Tercetak) Dengan Metode Elektrolisis, ,
Program Magister Sistem Teknik, Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada (UGM),
Yogyakarta.
Hudori, 2008, Pengolahan Air Limbah Laundry Dengan Menggunakan Elektrokoagulasi,
Program Magister, Fakultas Pasca Sarjana, Institut TEknologi Bandung (ITB),
Bandung.
Ikaningsih dan Manty Aldilani, 2010, Penggunaan Aluminium Sebagai Sacrificial Electrode
Dalam Proses Elektrokoagulasi (Studi Elektrokoagulasi Larutan Yang
Mmengandung Pewama Tekstil), Universitas Pendidikan (UPI), Jakarta.
Indah Purwaningsih, 2008, Pengolahan Lim bah Cair Industri Batik CV, Batik Indah
Raradjongrang Yogyakarta dengan Metode Elektrokoagulasi Ditinjau dari Parameter
COD dan Wama, Jurusan Teknik Lingkungan, Universitas Islam Indonesia,
Yogyakarta.
Irma Kresnawaty, I, Susanti, Siswanto dan Tri Panji, 2008, Optimization of biogas
production from concentrated-latex effluent with addition of metals, Menara
Perkebunan, Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia, Bogor dan
Jurusan Kirnia, Sekolah Pascasarjana, Universitas Indonesia, Indonesia.
Karina Rindang Trapsilasiwi dan Abdu Fadli Assomadi, 2008, Aplikasi Elektrokoagulasi
Menggunakan Pasangan Elektroda Aluminium Untuk Pengolahan Air Dengan
Sistem Kontinyu, Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil Perencanaan,
Institut Teknologi Surabaya, Surabaya, 2008.
27

Melissa

B, Agustin, Waya P, Sengpracha and Weerachai Phutdhawong, 2008,
Electrocoagulation of Palm Oil Mill Effluent,
International Journal of
Environmental Research and Public Health, ISSN 1661-7827.

Murteza Nur lsnani R, Fitri Puspasari, Lia Setyaningsih, Ike Rianti, 2010, Pengaruh Waktu
Pada Elektrokoagulasi Berelektroda Multiplate Fe-Al Terhadap Limbah Cair Industri
Tahu Ditinjau Dari Nilai BOD dan TSS, Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian
(PKMP), Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas
Maret, Surakarta.
Noni Ika Rahmawati, 2009, Pengolahan Limbah Cair Industri Batik Dengan Metoda
Elektrokoagulasi Menggunakan Seng Bekas Sebagai Elektroda, Jurusan FMIP A,
Universitas Dipenegoro (UNDIP), Semarang,
Peter Holt, Geoffrey Barton and Cynthia Mitchell, 2006, Electrocoagulation as a Waste Water
Treatment, Department of Chemical Engineering, The University of Sydney, New
South Wales.
Pletcher and Walsh, 1993, Industrial Electrochemistry, Blackie Academic and Profesional,
London.
Pourbaix, Marcel, 1977, Atlas of Electrochemical Equilibria in Aqueous Solutions, Texas
A&M University.
Purbaningsih, 2008, Pengolahan Lindi TP A Benowo dengan Proses Elektrokoagulasi dengan
Variasi Jarak Antar Eketroda dan Kuat Arus Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas
Teknik Sipil Perencanaan, Institut Teknologi