Analisis Vegetasi Dan Keanekaragaman Ikan Di Perairan Kawasan Mangrove Desa Jaring Halus Kabupaten Langkat Sumatera Utara

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Luas mangrove di Indonesia sekitar 23% dari total mangrove dunia. Saat
ini mangrove telah mengalami degradasi karena berbagai sebab dan permasalahan
yang dihadapinya. Degradasi hutan mangrove Indonesia terjadi akibat
pemanfaatan yang kurang tepat atau mengalami perubahan fungsi, salah satunya
menjadi areal pertambakan udang. Di samping itu, kegiatan pemanfaatan kayu
hutan bakau untuk bahan baku arang dan kayu bakar menjadi pendorong
menurunnya kualitas hutan mangrove. Hutan mangrove yang terdegradasi akan
mengganggu keseimbangan ekosistem mangrove sehingga fungsi alaminya
terganggu (Pribadi dkk., 2013).
Ekosistem mangrove merupakan satu diantara beberapa ekosistem yang
terdapat di wilayah pesisir. Ekosistem ini dipengaruhi oleh faktor daratan dan juga
lautan. Ekosistem mangrove memiliki peranan yang sangat penting bila ditinjau
dari aspek fisik, ekologi dan ekonomi. Manfaat yang dapat diperoleh dari
ekosistem ini sudah banyak dirasakan oleh masyarakat pesisir seperti buah
mangrove yang dapat diolah menjadi bahan pangan, kayu yang dapat digunakan
sebagai arang, serta bahan bangunan, lain-lain.
Sebagai salah satu bagian dari ekosistem pesisir, ekosistem ini memiliki
fungsi fisik berupa mencegah intrusi air laut dan penahan gelombang. Fungsi

ekologi sebagai daerah asuhan (nursery ground), tempat mencari makan bagi
biota perairan (feeding ground), dan tempat pemijahan (spawning ground). Fungsi
ekonomis mangrove ialah sebagi penghasil kayu bakar, bahan bangunan, dll. Oleh

Universitas Sumatera Utara

2

karena fungsi tersebut, masyarakat selalu memanfaatkan ekosistem mangrove
tanpa memperhatikan keseimbangan dari ekosistem tersebut dan dengan adanya
pengaruh dari aktivitas masyarakat sehingga dapat menurunkan kualitas dan
fungsi dari ekosistem mangrove itu sendiri.
Fungsi ekologi mangrove berupa daerah asuhan (nursery ground), tempat
mencari makan bagi biota perairan (feeding ground), dan tempat pemijahan
(spawning ground) ikan. Kondisi ini menjadikan mangrove sebagai habitat
dengan berbagai kondisi yang dihuni oleh berbagai jenis ikan, misalkan ikan dari
famili Gobiidae. Hal ini didukung dengan hasil penelitian Indriani dkk., (2008),
yang menyatakan spesies ikan yang banyak tertangkap yaitu dari ordo
Perciformes yang berasal dari famili Toxotidae, Belontiidae, Gobiidae dan ordo
Siluriformes berasal dari famili Bagridae. Perbedaan jumlah, komposisi spesies

dan famili pada setiap stasiun kemungkinan dipengaruhi oleh kondisi vegetasi
mangrove yang terdapat di setiap stasiun. Hasil identifikasi dan analisa
menunjukkan bahwa terdapat pola dimana semakin meningkat intensitas
gangguan yang terdapat pada kawasan mangrove, maka semakin rendah jumlah
spesies ikan yang dimiliki oleh kawasan tersebut (Basmi, 2007).
Desa Jaring Halus merupakan sebuah desa di daerah pesisir yang berlokasi
di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. Hutan mangrove yang terdapat di
desa ini merupakan hutan desa yang dikelola secara bersama-sama oleh
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Besarnya manfaat yang
terdapat pada ekosistem mangrove menjadikannya sangat rentan terhadap
degradasi lingkungan dan aktivitas masyarakat, sehingga mengakibatkan dapat
menurunkan fungsi mangrove tersebut. Namun, belum adanya data tentang

Universitas Sumatera Utara

3

keanekaragaman mangrove yang terdapat di kawasan tersebut sehingga
diperlukan informasi dasar yang menunjang mengenai kondisi mangrove melalui
analisis vegetasi dan mengetahui keanekaragaman jenis ikan yang terdapat di

perairan kawasan mangrove berdasarkan kondisi lingkungan yang dapat
digunakan untuk memberikan rekomendasi pengelolaan mangrove di daerah
tersebut secara berkelanjutan.

Perumusan Masalah
Ekosistem mangrove merupakan ekosistem yang sangat penting pada
wilayah pesisir. Terdapatnya aktivitas manusia yang semakin meningkat serta
pemanfaatan ekosistem mangrove yang tidak seimbang dapat menyebabkan
penurunan kualitas dan fungsi fisik mangrove. Kondisi ini menyangkut
berkurangnya kerapatan mangrove maupun menurunkan fungsi mangrove sebagai
habitat bagi biota perairan serta terjadinya perubahan lingkungan (fisika kimia)
pada Ekosistem Mangrove di Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang,
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Analisis vegetasi mangrove dan keanekaragaman jenis ikan yang terdapat
di ekosistem mangrove dapat memberikan gambaran mengenai ekosistem
mangrove dan perubahan lingkungan yang terjadi akibat aktivitas manusia serta
studi analisis vegetasi dan keanekaragaman mangrove belum pernah dilakukan di
kawasan mangrove tersebut, hal ini mengakibatkan belum adanya data mengenai
keanekaragaman mangrove di kawasan Desa Jaring Halus. Berdasarkan latar
belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian mengkaji analisis vegetasi dan


Universitas Sumatera Utara

4

keanekaragaman mangrove serta jenis ikan di kawasan mangrove tersebut sebagai
informasi bagi masyarakat setempat serta pihak yang membutuhkan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dirumuskan beberapa permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana kondisi vegetasi dan keanekaragaman mangrove di Desa Jaring
Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara?
2. Bagaimana keanekaragaman ikan berdasarkan kondisi lingkungan yang
terdapat di Perairan Kawasan Mangrove Desa Jaring Halus, Kecamatan
Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara?

Kerangka Pemikiran
Ekosistem

mangrove


memiliki

peranan

yang

sangat

penting.

Terdapatnya aktivitas masyarakat dapat mempengaruhi kondisi lingkungan dan
vegetasi ekosistem mangrove. Belum adanya data mengenai kondisi vegetasi dan
keanekaragaman mangrove serta keanekaragaman jenis ikan yang terdapat di
Kawasan Perairan Mangrove Desa Jaring Halus, sehingga diperlukan kajian
mengenai analisis vegetasi dan kanekaragaman mangrove. Kajian ekosistem
mangrove dilihat dari kondisi lingkungan, vegetasi mangrove maupun jenis ikan,
dan dari hasil yang didapat maka dapat diketahui bagaimana status ekosistem
mangrove tersebut. Pengelolaan merupakan salah satu upaya yang dilakukan agar
kawasan mangrove Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten
Langkat, Sumatera Utara dapat dimanfaatkan secara tepat dan berkelanjutan.

Kerangka pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.

Universitas Sumatera Utara

5

Ekosistem Mangrove Desa
JaringHalus

Kajian Ekosistem
Mangrove

Kondisi Lingkungan dan
Perairan

Kondisi Vegetasi
Mangrove

Keanekaragaman Jenis Ikan


Rekomendasi Pengelolahan Ekosistem
Mangrove Desa Jaring Halus
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengkaji kondisi vegetasi dan keanekaragaman mangrove di Desa Jaring

Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
2. Mengkaji keanekaragaman ikan berdasarkan kondisi lingkungan di Perairan

Kawasan Mangrove Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten
Langkat, Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara

6

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai kondisi

vegetasi dan keanekaragaman jenis ikan yang dapat dijadikan sumber informasi
oleh masyarakat sekitar dalam pengelolaan dan pemanfataan ekosistem mangrove
secara berkelanjutan di Desa Jaring Halus, Kecamatan Secanggang, Kabupaten
Langkat, Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara