Perbandingan Formulasi Mikonazol Nitrat dalam Sediaan Nanoemulsi dan Krim terhadap Aktivitas Antijamur Tricophyton mentagrophytes, Microsporum canis dan Candida albicans
PERBANDINGAN FORMULASI MIKONAZOL NITRAT
DALAM SEDIAAN NANOEMULSI DAN KRIM TERHADAP
AKTIVITAS ANTIJAMUR Tricophyton mentagrophytes,
Microsporum canis DAN Candida albicans
ABSTRAK
Penyakit infeksi jamur superfisial pada kulit, rambut dan kuku telah
meningkat di seluruh dunia. Diperkirakan sekitar 20-25% menderita infeksi jamur
di negara-negara yang sedang berkembang. Perkembangan infeksi jamur bisa
menjadi cepat dan serius jika fungsi imun menurun. Mikonazol nitrat merupakan
salah satu senyawa antijamur pada kulit. Mikonazol nitrat memiliki
bioavailabilitas yang sangat rendah ketika dikonsumsi secara oral karena bersifat
sangat sukar larut dan memiliki daya absorbsi yang kecil, oleh karena itu
penggunaan mikonazol nitrat sebagai agen antijamur diberikan secara topikal,
namun masalah utama obat ini pada pengobatan secara topikal adalah kemampuan
penetrasi kulit yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula
mikonazol nitrat yang stabil dalam sediaan nanoemulsi dan krim serta
membandingkan penetrasi dan aktivitas antijamur dari kedua bentuk sediaan
tersebut.
Penelitian dilakukan dengan memformulasikan sediaan nanoemulsi dan
krim. Pengujian stabilitas fisik sediaan dengan menyimpan sampel pada tiga suhu
yang berbeda, yaitu suhu rendah (4°C), suhu kamar (28°C), dan suhu tinggi (40°C)
selama 8 minggu. Selama periode waktu penyimpanan tersebut dilakukan
pengamatan organoleptis dan pH setiap 2 minggu dan dilakukan uji cycling test,
uji sentrifugasi, tipe nanoemulsi, viskositas dan ukuran partikel. Konsentrasi
mikonazol nitrat divariasikan yaitu blanko (tanpa mikonazol nitrat), mikonazol
nitrat 1%, 1,5% dan 2%. Kedua sediaan dibandingkan penetrasinya menggunakan
sel difusi franz dan uji aktivitas antijamur terhadap jamur Tricophyton
mentagrophytes, Microsporum canis dan Candida albicans.
Semua sediaan nanoemulsi dan krim stabil pada penyimpanan disetiap
kondisi suhu yang berbeda selama 8 minggu, mempunyai pH antara 5,93-6,52,
kedua sediaan merupakan tipe emulsi minyak dalam air, nanoemulsi memiliki
distribusi ukuran partikel antara 102,36-309,11 nm. Nanoemulsi memiliki
kemampuan penetrasi 65,81%-71,09% dan krim 35,94%-41,84%. Nanoemulsi
yang mengandung mikonazol nitrat 2% memberikan perbedaan yang signifikan
(α
DALAM SEDIAAN NANOEMULSI DAN KRIM TERHADAP
AKTIVITAS ANTIJAMUR Tricophyton mentagrophytes,
Microsporum canis DAN Candida albicans
ABSTRAK
Penyakit infeksi jamur superfisial pada kulit, rambut dan kuku telah
meningkat di seluruh dunia. Diperkirakan sekitar 20-25% menderita infeksi jamur
di negara-negara yang sedang berkembang. Perkembangan infeksi jamur bisa
menjadi cepat dan serius jika fungsi imun menurun. Mikonazol nitrat merupakan
salah satu senyawa antijamur pada kulit. Mikonazol nitrat memiliki
bioavailabilitas yang sangat rendah ketika dikonsumsi secara oral karena bersifat
sangat sukar larut dan memiliki daya absorbsi yang kecil, oleh karena itu
penggunaan mikonazol nitrat sebagai agen antijamur diberikan secara topikal,
namun masalah utama obat ini pada pengobatan secara topikal adalah kemampuan
penetrasi kulit yang buruk. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula
mikonazol nitrat yang stabil dalam sediaan nanoemulsi dan krim serta
membandingkan penetrasi dan aktivitas antijamur dari kedua bentuk sediaan
tersebut.
Penelitian dilakukan dengan memformulasikan sediaan nanoemulsi dan
krim. Pengujian stabilitas fisik sediaan dengan menyimpan sampel pada tiga suhu
yang berbeda, yaitu suhu rendah (4°C), suhu kamar (28°C), dan suhu tinggi (40°C)
selama 8 minggu. Selama periode waktu penyimpanan tersebut dilakukan
pengamatan organoleptis dan pH setiap 2 minggu dan dilakukan uji cycling test,
uji sentrifugasi, tipe nanoemulsi, viskositas dan ukuran partikel. Konsentrasi
mikonazol nitrat divariasikan yaitu blanko (tanpa mikonazol nitrat), mikonazol
nitrat 1%, 1,5% dan 2%. Kedua sediaan dibandingkan penetrasinya menggunakan
sel difusi franz dan uji aktivitas antijamur terhadap jamur Tricophyton
mentagrophytes, Microsporum canis dan Candida albicans.
Semua sediaan nanoemulsi dan krim stabil pada penyimpanan disetiap
kondisi suhu yang berbeda selama 8 minggu, mempunyai pH antara 5,93-6,52,
kedua sediaan merupakan tipe emulsi minyak dalam air, nanoemulsi memiliki
distribusi ukuran partikel antara 102,36-309,11 nm. Nanoemulsi memiliki
kemampuan penetrasi 65,81%-71,09% dan krim 35,94%-41,84%. Nanoemulsi
yang mengandung mikonazol nitrat 2% memberikan perbedaan yang signifikan
(α