Kesantunan Imperatif Penutur Bahasa Indonesia Di Pasar Halat Medan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Bahasa adalah lambang bunyi yang digunakan oleh semua orang atau anggota
masyarakat untuk bekerja sama dengan mengindentifikasi diri dalam bentuk percakapan
yang baik, tingkah laku yang baik dan sopan santun yang baik. Menurut Sudaryanto
(1990:25), bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif, walaupun tidak sempurna,
sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber
terjadinya kesalahfahaman. Kridalaksana (1984:28) mengatakan, bahasa adalah sistem
lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota masyarakat untuk
bekerja sama, berinteraksi, dalam mengidentifikasi diri, percakapan (perkataan) yang baik,
tingkah laku yang baik dan sopan santun.
Menggunakan bahasa yang santun dalam kalimat suruh atau perintah merupakan hal
yang sangat penting, karena dengan demikian mitra tutur akan cepat menanggapi dan
mengambil tindakan atas perintah yang diujarkan. Di dalam bahasa Indonesia, kalimat
imperatif ditandai dengan pemakaian penanda kesantunan yaitu ; tolong, coba, silahkan,
biarlah, hendaklah, ayo, harap, anda, saudara sekalian, dll. Ujaran seperti “tolong ambilkan
keranjang itu” lebih santun dibandingkan dengan “ambil keranjang itu”. Kata tolong
mengandung skala keuntungan dan kerugian, dimana mitra tutur mendapakan keuntungan
dengan merendahkan diri penutur, dan penutur merugikan dirinya dengan meminta tolong

kepada mitra tutur.
Rahardi (2005:71) mengungkapkan bahwa kalimat imperatif mengandung maksud
memerintah atau meminta agar mitra tutur melakukan sesuatu sebagaimana diinginkan si
penutur. Kalimat imperatif dalam bahasa Indonesia dapat berkisar antara suruhan yang
sangat keras atau kasar sampai dengan permohonan yang halus atau santun. Kalimat
1
Universitas Sumatera Utara

imperatif dapat pula berkisar antara suruhan untuk melakukan sesuatu sampai dengan
larangan untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kalimat
imperatif dalam bahasa Indonesia itu kompleks dan banyak variasinya.
Kalimat dalam bahasa Indonesia memiliki kedudukan penting, sebagai rentetan
kata-kata yang mempunyai arti dan maksud tertentu. Jenis kalimat berdasarkan fungsinya
meliputi kalimat deklaratif atau kalimat berita, interogatif atau kalimat tanya, dan kalimat
imperatif atau kalimat perintah. Ramlan (dalam Rahardi, 2010:2) menyatakan, kalimat berita
berfungsi untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga tanggapan yang
diharapkan berupa perhatian, seperti tercermin pada pandangan mata yang menunjukkan
adannya perhatian. Kalimat tanya berfungsi menanyakan sesuatu, sedangkan kalimat
perintah mengharapkan tanggapan berupa tindakan tertentu dari orang yang diajak berbicara.
Pasar merupakan tempat berkumpulnya masyarakat yang menjajakan jualannya

masing-masing. Seperti kita ketahui di pasar banyak hal yang terjadi, seperti tawar menawar
antara penjual dan pembeli. Para pedagang yang ada di pasar Halat Medan datang dari
berbagai daerah dan berbagai suku seperti suku Batak Toba, Jawa, Aceh, Padang, Melayu
dan bermacam-macam pekerjaan ada di sana.
Dalam hal ini penulis melakukan sebuah pengamatan mengenai keadaan di suatu
pasar di Halat Medan, Sumatera Utara. Dalam pengamatan tersebut penulis menemukan
kegiatan-kegiatan yang mengurangi sebuah kesantunan, terutama dalam hal berbahasa. Atas
dasar itu, penulis ingin membuat sebuah penelitian mengenai kesantunan bahasa di suatu
pasar dengan harapan, semoga di mana pun keberadaan kita sebuah kesantunan akan tetap
terjaga untuk menciptakan sebuah kententeraman dan mempunyai kepribadian yang baik
pada masing-masing individu.

2
Universitas Sumatera Utara

1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah skala kesantunan imperatif penutur bahasa Indonesia di pasar
Halat Medan ?
2. Bagaimanakah makna pragmatik imperatif penutur bahasa Indonesia di pasar
Halat Medan ?


1.3 Batasan Masalah
Suatu penelitian harus dibatasi dengan tujuan agar penelitian terarah dan tidak terlalu
luas. Gunanya agar tercapai tujuan yang diharapkan. Ruang lingkup penelitian ini hanya
membahas tentang aspek kesantunan imperatif penutur bahasa Indonesia di pasar Halat
Medan.
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang dibicarakan di atas, tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Menjelaskan kesantunan imperatif penutur bahasa Indonesia di pasar Halat
Medan.
2. Menjelaskan makna pragmatik imperatif penutur bahasa Indonesia di pasar Halat
Medan.

1.5 Manfaat
Penelitian ini memiliki manfaat baik untuk diri peneliti sendiri maupun orang lain,
adapun manfaat yang akan diperoleh dapat dilihat secara teoretis dan juga manfaat praktis
sebagai berikut :

1.5.1 Manfaat Teoretis


3
Universitas Sumatera Utara

Manfaat teoretis berkaitan dengan penambahan atau pengayaan informasi hasil
penelitian yang dilakukan. Dengan demikian penelitian ini memiliki manfaat teoretis sebagai
berikut:
1. Memberikan masukan tentang nilai kesantunan dan wujud kesantunan imperatif
penutur bahasa Indonesia di pasar Halat Medan, sehingga dapat berkomunikasi
lebih baik.
2. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti tentang kesantunan imperatif
penutur bahasa Indonesia di pasar Halat Medan.

1.5.2 Manfaat Praktis
1. Menambah wawasan dan pengetahuan penelitian tentang makna pragmatik
kesantunan imperatif penutur bahasa Indonesia di pasar Halat Medan.
2. Penelitian ini juga diharapkan agar kualitas penggunaan bahasa santun dalam
tuturan dapat meningkat.

4

Universitas Sumatera Utara