ADMINISTRASI EKSPOR IMPOR
ADMINISTRASI
EKSPOR
IMPOR
Tata Tertib Perkuliahan
1. Keterlambatan kehadiran maksimum 15 menit
2. Mahasiswa diwajibkan berpakaian rapi dengan
ketentuan:
a. Kemeja (laki-laki) dan kemeja/blouse (wanita)
b. Celana bahan (laki-laki) dan rok/celana bahan
(wanita)
c. Sepatu tertutup
3. Tidak menggunakan laptop/notebook/tablet/HP selama
perkuliahan (kec. tugas diskusi)
4. Aktif tanya jawab untuk setiap pertemuan
5. Tidak berbicara saat dosen menjelaskan materi
Penilaian
1. Tanya Jawab di setiap pertemuan
Hal ini dilakukan untuk mengetahui aktif atau tidaknya mahasiswa di
kelas, kemampuan daya tangkap dan daya pikir mahasiswa
2. Latihan soal berupa:
a. Soal pilihan ganda setiap akhir pertemuan
b. Studi kasus dari kejadian-kejadian yang terjadi
mengenai perdagangan internasional dan ekspor impor
3. Absen/Kehadiran
4. Tugas (latihan dan presentasi)
5. UTS (Pertemuan 1 sampai 6, soal pilihan berganda dan dilakukan
dengan media online/internet)
6. UAS (Pertemuan 1 sampai 14, soal pilihan berganda dan
dilakukan dengan media online/internet)
7. UHER (Pertemuan 1 sampai 14, soal pilihan berganda
dan dilakukan dengan media online/internet)
Prosentase Nilai
NILAI AKHIR = Nilai Absensi 20% + Tugas 25%
+ UTS 25% + UAS 30%
Keterangan :
(1) Absensi Perkuliahan
(2) Hasil Tugas
(3) UTS
(4) UAS
Ketentuan Pakaian Kuliah ASM BSI
1. WANITA:
a. Mengenakan Rok/Celana Panjang dipadu dengan
blazer/Kemeja
b. Menggunakan Sepatu Tertutup/high heels min 3 cm
disesuaikan dengan pakaian
c. Dilarang menggunakan Rok/Celana Panjang bahan
Jeans/Kodorai
2. PRIA:
a. Mengenakan Kemeja Panjang/Pendek dipadu
dengan celana panjang bahan katun bukan bahan
jeans/kodorai
b. Menggunakan sepatu tertutup bukan sepada sendal.
c. Dilarang mengenakan baju berbahan kaos
PERTEMUAN 1
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Perdagangan adalah suatu kegiatan berupa proses tukar
menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari
setiap pihak, semua pihak harus memiliki kebebasan
untuk menentukan untung rugi dan pertukaran tersebut.
Perdagangan internasional memiliki peran yang sangat
penting bagi perekonomian dalam mendorong
pertumbuhan
ekonomi
dan
bisnis
untuk
mempertahankan kelangsungan proses pembangunan
ekonomi nasional.
SEBAB-SEBAB TERJADINYA
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1.
Revolusi Informasi dan Transportasi
Ditandai dengan berkembangnya era informasi teknologi,
pemakaian sistem berbasis komputer serta kemajuan
dalam bidang informasi, penggunaan satelit serta
digitalisasi pemrosesan data, berkembangnya peralatan
komunikasi serta masih banyak lagi.
2. Interdependensi Kebutuhan
Masing-masing negara memiliki keunggulan serta
kelebihan di masing-masing aspek, bisa di tinjau
dari sumber daya alam, manusia, serta teknologi.
Kesemuanya
itu
akan
berdampak
pada
ketergantungan antara negara yang satu dengan
yang lainnya.
3. Liberalisasi Ekonomi
Kebebasan dalam melakukan transaksi serta
melakukan kerjasama memiliki implikasi bahwa
masing-masing negara akan mencari peluang
dengan berinteraksi melalui perdagangan antar
negara.
4.
Asas
Keunggulan
Komparatif/Comparative
Advantage
Keunikan suatu negara tercermin dari apa yang dimiliki
oleh negara tersebut yang tidak dimiliki oleh negara
lain. Hal ini akan membuat negara memiliki
keunggulan yang dapat diandalkan sebagai sumber
pendapatan bagi negara tersebut.
5.
Kebutuhan Devisa
Perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh
faktor kebutuhan akan devisa suatu negara. Dalam
memenuhi segala kebutuhannya setiap negara harus
memiliki cadangan devisa yang digunakan dalam
melakukan pembangunan, salah satu sumber devisa
adalah pemasukan dari perdagangan internasional.
EKSPOR IMPOR
1. Ekspor
a. Pengertian Ekspor
Kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean
b. Syarat-syarat Ekspor
1). Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
2). Ijin usaha dari Departemen Teknis/Lembaga
Pemerintah non Departemen
3). Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
c. Izin Ekspor Berupa
1). APE (Angka Pengenal Ekspor) untuk Eksportir
umum, berlaku untuk jangka 5 tahun dan dapat
diperpanjang.
2). APES (Angka Pengenal Ekspor Sementara),
berlaku untuk jangka 2 tahun dan tidak dapat
diperpanjang.
(APE maupun APES dikeluarkan oleh Kanwil.
Departemen Perdagangan).
3). APET (Angka Pengenal Ekspor Terbatas) untuk
perusahaan PMA/PMDN (Penanaman Modal
Asing/Penanam Modal Dalam Negeri).
4). APET(S) Angka Pengenal Ekspor Terbatas
Sementara.
(APET maupun APET(S) dikeluarkan oleh BKPM)
d. Eksportir
Setiap orang perseorangan atau badan usaha baik yang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan (ekspor) dalam wilayah hukum NKRI, baik
sendiri maupun secara bersama-sama melalui perjanjian
penyelenggaraan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi
e. Eksportir Terdaftar (ET)
Perusahaan atau perorangan yang telah mendapat
pengakuan
dari
Menteri
Perdagangan
untuk
mengekspor barang tertentu sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
2. Impor
a. Pengertian Impor
Perdagangan dengan cara memasukan barang dari
luar negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia
dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.
b. Syarat-syarat impor
1). API (Angka Pengenal Impor) untuk importir umum
berlaku selama perusahaan menjalankan usaha.
2). APIS (Angka Pengenal Impor Sementara)
berlaku
untuk jangka waktu 2 tahun
dan
tidak dapat diperpanjang.
3). API(S) Produsen untuk perusahaan di luar PMA
atau PMDN.
4). APIT (Angka Pengenal Impor Terbatas)
untuk
perusahaan PMA/PMDN
c. Importir
Pengusaha yang dapat melakukan kegiatan
perdagangan dengan cara memasukan barang dari
luar negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia sesuai
ketentuan yang berlaku
KETENTUAN EKPOR IMPOR
1. Inpres No.4/1985 (April1985)
Tentang penyempurnaan dalam tata cara pelaksanaan
ekspor impor terutama tentang pemeriksaan barang
ekspor impor.
2. PAKEM 1986 (Paket September)
Tentang tata cara permohonan pengembalian bea
masuk atau pembebasan bea masuk tambahan.
3. PAKDES/1987 (Paket Desember)
Tentang kelonggaran yang diberikan berkaitan dengan
ekspor impor.
4. PAKNO/1988 (Paket November)
Tentang perubahan dalam tata cara dan kemudahan
ekspor impor.
5. Peraturan Menteri Perdag No. 01/M-DAG/PER/I/2007
Tanggal 22 Januari 2007
Tentang Ketentuan Umum Dibidang Ekspor
6. UU No. 10 Tahun 1995 (disempurnakan menjadi UU No.
17/2006)
Tentang Kepabeanan
7. UU No. 11 Tahun 1995 (disempurnakan menjadi UU No.
39/2007)
Tentang Cukai
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Teori Klasik
a. Teori Kemanfaatan Absolut oleh Adam Smith
b. Teori Kemanfaatan Relatif oleh JS Mill
c. Teori Biaya Relatif oleh David Ricardo
2. Teori Modern
a. Teori Faktor Produksi oleh Heckscher dan Ohlin
b. Teori Keunggulan Kompetitif oleh Michael E. Porter
EKSPOR
IMPOR
Tata Tertib Perkuliahan
1. Keterlambatan kehadiran maksimum 15 menit
2. Mahasiswa diwajibkan berpakaian rapi dengan
ketentuan:
a. Kemeja (laki-laki) dan kemeja/blouse (wanita)
b. Celana bahan (laki-laki) dan rok/celana bahan
(wanita)
c. Sepatu tertutup
3. Tidak menggunakan laptop/notebook/tablet/HP selama
perkuliahan (kec. tugas diskusi)
4. Aktif tanya jawab untuk setiap pertemuan
5. Tidak berbicara saat dosen menjelaskan materi
Penilaian
1. Tanya Jawab di setiap pertemuan
Hal ini dilakukan untuk mengetahui aktif atau tidaknya mahasiswa di
kelas, kemampuan daya tangkap dan daya pikir mahasiswa
2. Latihan soal berupa:
a. Soal pilihan ganda setiap akhir pertemuan
b. Studi kasus dari kejadian-kejadian yang terjadi
mengenai perdagangan internasional dan ekspor impor
3. Absen/Kehadiran
4. Tugas (latihan dan presentasi)
5. UTS (Pertemuan 1 sampai 6, soal pilihan berganda dan dilakukan
dengan media online/internet)
6. UAS (Pertemuan 1 sampai 14, soal pilihan berganda dan
dilakukan dengan media online/internet)
7. UHER (Pertemuan 1 sampai 14, soal pilihan berganda
dan dilakukan dengan media online/internet)
Prosentase Nilai
NILAI AKHIR = Nilai Absensi 20% + Tugas 25%
+ UTS 25% + UAS 30%
Keterangan :
(1) Absensi Perkuliahan
(2) Hasil Tugas
(3) UTS
(4) UAS
Ketentuan Pakaian Kuliah ASM BSI
1. WANITA:
a. Mengenakan Rok/Celana Panjang dipadu dengan
blazer/Kemeja
b. Menggunakan Sepatu Tertutup/high heels min 3 cm
disesuaikan dengan pakaian
c. Dilarang menggunakan Rok/Celana Panjang bahan
Jeans/Kodorai
2. PRIA:
a. Mengenakan Kemeja Panjang/Pendek dipadu
dengan celana panjang bahan katun bukan bahan
jeans/kodorai
b. Menggunakan sepatu tertutup bukan sepada sendal.
c. Dilarang mengenakan baju berbahan kaos
PERTEMUAN 1
PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
Perdagangan adalah suatu kegiatan berupa proses tukar
menukar yang didasarkan atas kehendak sukarela dari
setiap pihak, semua pihak harus memiliki kebebasan
untuk menentukan untung rugi dan pertukaran tersebut.
Perdagangan internasional memiliki peran yang sangat
penting bagi perekonomian dalam mendorong
pertumbuhan
ekonomi
dan
bisnis
untuk
mempertahankan kelangsungan proses pembangunan
ekonomi nasional.
SEBAB-SEBAB TERJADINYA
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1.
Revolusi Informasi dan Transportasi
Ditandai dengan berkembangnya era informasi teknologi,
pemakaian sistem berbasis komputer serta kemajuan
dalam bidang informasi, penggunaan satelit serta
digitalisasi pemrosesan data, berkembangnya peralatan
komunikasi serta masih banyak lagi.
2. Interdependensi Kebutuhan
Masing-masing negara memiliki keunggulan serta
kelebihan di masing-masing aspek, bisa di tinjau
dari sumber daya alam, manusia, serta teknologi.
Kesemuanya
itu
akan
berdampak
pada
ketergantungan antara negara yang satu dengan
yang lainnya.
3. Liberalisasi Ekonomi
Kebebasan dalam melakukan transaksi serta
melakukan kerjasama memiliki implikasi bahwa
masing-masing negara akan mencari peluang
dengan berinteraksi melalui perdagangan antar
negara.
4.
Asas
Keunggulan
Komparatif/Comparative
Advantage
Keunikan suatu negara tercermin dari apa yang dimiliki
oleh negara tersebut yang tidak dimiliki oleh negara
lain. Hal ini akan membuat negara memiliki
keunggulan yang dapat diandalkan sebagai sumber
pendapatan bagi negara tersebut.
5.
Kebutuhan Devisa
Perdagangan internasional juga dipengaruhi oleh
faktor kebutuhan akan devisa suatu negara. Dalam
memenuhi segala kebutuhannya setiap negara harus
memiliki cadangan devisa yang digunakan dalam
melakukan pembangunan, salah satu sumber devisa
adalah pemasukan dari perdagangan internasional.
EKSPOR IMPOR
1. Ekspor
a. Pengertian Ekspor
Kegiatan mengeluarkan barang dari daerah pabean
b. Syarat-syarat Ekspor
1). Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
2). Ijin usaha dari Departemen Teknis/Lembaga
Pemerintah non Departemen
3). Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
c. Izin Ekspor Berupa
1). APE (Angka Pengenal Ekspor) untuk Eksportir
umum, berlaku untuk jangka 5 tahun dan dapat
diperpanjang.
2). APES (Angka Pengenal Ekspor Sementara),
berlaku untuk jangka 2 tahun dan tidak dapat
diperpanjang.
(APE maupun APES dikeluarkan oleh Kanwil.
Departemen Perdagangan).
3). APET (Angka Pengenal Ekspor Terbatas) untuk
perusahaan PMA/PMDN (Penanaman Modal
Asing/Penanam Modal Dalam Negeri).
4). APET(S) Angka Pengenal Ekspor Terbatas
Sementara.
(APET maupun APET(S) dikeluarkan oleh BKPM)
d. Eksportir
Setiap orang perseorangan atau badan usaha baik yang
berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum
yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan
kegiatan (ekspor) dalam wilayah hukum NKRI, baik
sendiri maupun secara bersama-sama melalui perjanjian
penyelenggaraan kegiatan usaha dalam bidang ekonomi
e. Eksportir Terdaftar (ET)
Perusahaan atau perorangan yang telah mendapat
pengakuan
dari
Menteri
Perdagangan
untuk
mengekspor barang tertentu sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
2. Impor
a. Pengertian Impor
Perdagangan dengan cara memasukan barang dari
luar negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia
dengan memenuhi ketentuan yang berlaku.
b. Syarat-syarat impor
1). API (Angka Pengenal Impor) untuk importir umum
berlaku selama perusahaan menjalankan usaha.
2). APIS (Angka Pengenal Impor Sementara)
berlaku
untuk jangka waktu 2 tahun
dan
tidak dapat diperpanjang.
3). API(S) Produsen untuk perusahaan di luar PMA
atau PMDN.
4). APIT (Angka Pengenal Impor Terbatas)
untuk
perusahaan PMA/PMDN
c. Importir
Pengusaha yang dapat melakukan kegiatan
perdagangan dengan cara memasukan barang dari
luar negeri ke dalam wilayah pabean Indonesia sesuai
ketentuan yang berlaku
KETENTUAN EKPOR IMPOR
1. Inpres No.4/1985 (April1985)
Tentang penyempurnaan dalam tata cara pelaksanaan
ekspor impor terutama tentang pemeriksaan barang
ekspor impor.
2. PAKEM 1986 (Paket September)
Tentang tata cara permohonan pengembalian bea
masuk atau pembebasan bea masuk tambahan.
3. PAKDES/1987 (Paket Desember)
Tentang kelonggaran yang diberikan berkaitan dengan
ekspor impor.
4. PAKNO/1988 (Paket November)
Tentang perubahan dalam tata cara dan kemudahan
ekspor impor.
5. Peraturan Menteri Perdag No. 01/M-DAG/PER/I/2007
Tanggal 22 Januari 2007
Tentang Ketentuan Umum Dibidang Ekspor
6. UU No. 10 Tahun 1995 (disempurnakan menjadi UU No.
17/2006)
Tentang Kepabeanan
7. UU No. 11 Tahun 1995 (disempurnakan menjadi UU No.
39/2007)
Tentang Cukai
TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Teori Klasik
a. Teori Kemanfaatan Absolut oleh Adam Smith
b. Teori Kemanfaatan Relatif oleh JS Mill
c. Teori Biaya Relatif oleh David Ricardo
2. Teori Modern
a. Teori Faktor Produksi oleh Heckscher dan Ohlin
b. Teori Keunggulan Kompetitif oleh Michael E. Porter