Tugas dan Fungsi Camat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 (Studi Kecamatan Medan Johor)

BAB II
PENGATURAN KECAMATAN DALAM PELAKSANAAN TUGAS
PEMERINTAHAN DI KECAMATAN MEDAN JOHOR

D. Dasar Hukum Pembentuan Kecamatan
Pemerintahan daerah di Indonesia mengalami perubahan seiring dengan
diberlakukannya otonomi daerah. Sebelum menerapkan otonomi daerah,
Indonesia menggunakan sistem sentralisasi, dimana seluruh keputusan berada di
pemerintahan pusat. Sistem ini dianggap tidak berhasil karena selain terjadi
ketidakseimbangan antara daerah yang satu dengan daerah yang lain, juga secara
umum daerah perkembangannya sangat lambat karena lebih banyak menunggu
kebijaksanaan dari pemerintah.
Desentralisasi dianggap sebagai sistem yang tepat diberlakukan karena
Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar sehingga urusan pemerintahan
dapat berjalan lebih efektif dan efisien. Desentralisasi merupakan penyerahan
wewenang pemerintahan oleh kepada daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintahan dalam sistem NKRI. 13 Sistem ini lebih efektif
karena sistem ini lebih cepat dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di
daerah tanpa menunggu putusan dari pemerintah pusat.
Beberapa alasan yang mendasari perlunya desentralisasi adalah : 14
1. Mendorong terjadinya partisipasi dari bawah secara lebih luas.

2. Mengakomodasi terwujudnya prinsip demokrasi.

13
14

RA. Kinseng, Op.Cit, hlm.7
Ibid, hlm.8

Universitas Sumatera Utara

3. Mengurangi biaya akibat alur birokrasi yang panjang sehingga dapat
meningkatkan efisiensi.
4. Memberi peluang untuk memanfaatkan potensi daerah secara optimal.
5. Mengakomodasi kepentingan politik.
6. Mendorong peningkatan kualitas produk yang lebih kompetitif.
Penyelenggaraan

urusan

pemerintahan


oleh

pemerintah

daerah

dilaksanakan dengan asas otonomi daerah yang artinya ialah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat, sesuai peraturan perundangundangan. Hal ini mengandung makna bahwa urusan pemerintahan pusat menjadi
kewenangan pusat tidak mungkin dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya oleh
pemerintah pusat guna kepentingan pelayanan umum pemerintahan dan
kesejahteraan rakyat di semua daerah. Apalagi kondisi geografis, sistem politik,
hukum, sosial, dan budaya sangat beraneka ragam dan bercorak, di sisi lain NKRI
yang meliputi daerah-daerah kepulauan dan wilayah negara yang sangat luas.
Oleh sebab itu, hal-hal mengenai urusan pemerintahan yang dapat dilaksanakan
oleh daerah itu sendiri, sangat tepat diberikan kebijakan otonomi sehingga setiap
daerah akan lebih mampu dan mandiri untuk memberikan pelayanan dan untuk
meningkatkan kesejahteraan rakyat di daerah. 15
Pelaksanaan pemerintahan daerah di Indonesia melalui otonomi daerah

memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada pemerintah daerah untuk
menjalankan pemerintahan daerah berdasarkan wewenangnya masing-masing

15

Ibid, hlm.9

Universitas Sumatera Utara

yang mana telah diatur dengan jelas dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 Tentang Pemerintahan Daerah.
Pasal 18 ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 tentang Pemerintahan
Daerah menyatakan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas
daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas beberapa kabupaten
dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai
pemerintahan daerah yang diatur dengan undang-undang.
Kecamatan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di bawah
kabupaten atau kota. Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahan-kelurahan.
Kecamatan dibentuk di wilayah kabupaten/kota dengan peraturan daerah
berpedoman pada peraturan pemerintah, pembentukan kecamatan dapat berupa

pemekaran dengan menyatukan beberapa wilayah desa dan/atau kelurahan dari
beberapa kecamatan lain. Kecamatan sebagaimana dimaksud mempunyai
kedudukan, tugas pokok dan fungsi organisasinya.
Pembentukan kecamatan harus memenuhi syarat-syarat yang telah
ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. Pasal 3 Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan dinyatakan bahwa pembentukan
kecamatan harus memenuhi syarat administratif, teknis,dan fisik kewilayahan.
Kedudukan Kecamatan dijelaskan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 sebagai berikut : 16
1. Daerah kabupaten/kota membentuk Kecamatan dalam rangka meningkatkan
koordinasi

penyelenggaraan

pemerintahan,

pelayanan

publik,


dan

pemberdayaan masyarakat Desa/kelurahan.

16

Pasal 221 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Universitas Sumatera Utara

2. Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk dengan Perda
Kabupaten/Kota berpedoman pada peraturan pemerintah.
3. Rancangan Perda Kabupaten/Kota tentang pembentukan Kecamatan yang
telah mendapatkan persetujuan bersama bupati/wali kota dan DPRD
kabupaten/kota, sebelum ditetapkan oleh bupati/ wali kota disampaikan
kepada Menteri melalui gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat untuk
mendapat persetujuan.
Kecamatan

dibentuk


dalam

rangka

meningkatkan

koordinasi

penyelenggaraan pemerintahan artinya dengan adanya Kecamatan, Camat sebagai
pimpinan tertinggi di Kecamatan harus dapat mengkoordinasikan semua urusan
pemerintahan di Kecamatan, kemudian juga Camat harus memberikan pelayanan
publik di Kecamatan dan juga pemberdayaan masyarakat Desa/Kelurahan.
Kecamatan dibentuk cukup dengan Peraturan Daerah, dengan berpedoman
pada Peraturan Pemerintah. Namun Rancangan Perda tentang pembentukan
Kecamatan tersebut sebelumnya harus mendapat persetujuan bersama antara
Bupati/Walikota disampaikan kepada Menteri melalui Gubernur untuk mendapat
persetujuan.
Pembentukan Kecamatan diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 Tentang Pemerintahan Daerah: 17

1. Pembentukan Kecamatan sebagaimana dimaksud Pasal 221 ayat (1) harus
memenuhi

persyaratan

dasar,

persyaratan

teknis,

dan

persyaratan

administratif.

17

Pasal 222 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah


Universitas Sumatera Utara

2. Persyaratan dasar sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Jumlah penduduk minimal
b. Luas wilayah minimal
c. Jumlah minimal Desa/kelurahan yang menjadi cakupan.
d. Usia minimal Kecamatan.
3. Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Kemampuan keuangan Daerah
b. Sarana dan prasarana pemerintahan.
3. Persyaratan

teknis

lainnya

yang

diatur


dalam

ketentuan

peraturan

perundangundangan.
4. Persyaratan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Kesepakatan musyawarah Desa dan/atau keputusan forum komunikasi
kelurahan atau nama lain di Kecamatan induk.
b. Kesepakatan musyawarah Desa dan/atau keputusan forum komunikasi
kelurahan atau nama lain di wilayah Kecamatan yang akan dibentuk.
Syarat administratif pembentukan kecamatan diatur dalam PP No. 19
Tahun 2008 tentang Kecamatan sebagai berikut: 18
1. Syarat administratif pembentukan kecamatan meliputi:
a. Batas usia penyelenggaraan pemerintahan minimal 5 (lima) tahun
b. Batas usia pemerintahan desa dan/atau kelurahan yang akan dibentuk
menjadi kecamatan minimal 5 (lima) tahun.
c. Keputusan badan permusyawaratan (BPD) atau nama lain untuk desa dan

forum komunikasi kelurahan atau nama lain untuk kelurahan di seluruh
wilayah kecamatan baik yang menjadi calon cakupan wilayah kecamatan
18

Pasal 4 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan

Universitas Sumatera Utara

baru maupun kecamatan induk tentang persetujuan pem\bentukan
kecamatan.
d. Keputusan kepala desa atau nama lain untuk desa dan keputusan lurah atau
nama lain untuk kelurahan di seluruh wilayah kecamatan baik yang akan
menjadi cakupan wilayah kecamatan baru maupun kecamatan induk
tentang persetujuan pembentukan kecamatan.
e. Rekomendasi dengan gubernur.
2. Syarat fisik kewilayahan diatur dalam PP No. 19 Tahun 2008 sebagai
berikut: 19
a. Cakupan wilayah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 untuk daerah
kabupaten paling sedikit terdiriatas 10 desa/kelurahan dan untuk daerah
kota paling sedikit terdiri atas 5 desa/kelurahan.

b. Lokasi

calon

ibukota

sebagaimana

dimaksud

dalam

Pasal

5

memperhatikan aspek tata ruang,ketersediaan fasilitas, aksesibilitas,
kondisi dan letak geografis, kependudukan, sosial ekonomi, sosialpolitik,
dan sosial budaya.
c. Sarana dan prasarana pemerintahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
meliputi bangunan dan lahanuntuk kantor camat yang dapat digunakan
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Selain syarat administratif, terdapat pula syarat teknis yang diatur dalam P
No. 19 Tahun 2008 sebagai berikut: 20
1. Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 meliputi:

19
20

Pasal 6 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan
Pasal 7 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan

Universitas Sumatera Utara

a. Jumlah penduduk
b. Luas wilayah
c. Rentang kendali penyelenggaraan pelayanan pemerintahan
d. Aktivitas perekonomian
e. Ketersediaan sarana dan prasarana.
2. Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinilai berdasarkan
hasil kajian yang dilakukanpemerintah kabupaten/kota sesuai indikator
sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakanbagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.
Klasifikasi Kecamatan diatur pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 Tentang Pemerintahan Daerah sebagai berikut : 21
1. Kecamatan diklasifikasikan atas:
a. Kecamatan tipe A yang dibentuk untuk Kecamatan dengan beban kerja
yang besar.
b. Kecamatan tipe B yang dibentuk untuk Kecamatan dengan beban kerja
yang kecil.
c. Penentuan beban kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan
pada jumlah penduduk, luas wilayah, dan jumlah Desa/kelurahan.
Perbedaan klasifikasi kecamatan kalau menurut Undang-Undang Nomor
23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daera yang kemudian diatur di dalam PP
No 19 Tahun 2008 Struktur Organisasi Kecamatan bisa berpola Maksimal dengan
5 Kepala Seksi dan bisa berpola Minimal dengan 3 Kepala Seksi. Untuk sekarang

21

Pasal 223 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah

Universitas Sumatera Utara

ini Kecamatan diatur dengan klasifikasi Tipe A (Kecamatan yang beban kerjanya
besar) dan klasifikasi Tipe B (Kecamatan dengan beban kerja yang kecil).
Kecamatan Medan Johor Kota Medan termasuk Kecamatan Tipe A karena
memiliki beban kerja besar.
E. Susunan dan Bagan Organisasi Kecamatan
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi
dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi,
kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dengan
undang -undang. Hubungan wewenang antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah

provinsi,

kabupaten/kota,

kabupaten/kota
diatur

dengan

atau
undang

antara

pemerintah

-undang

dengan

provinsi

dan

memperhatikan

kekhususan dan keragaman daerah. Selain itu Negara mengakui dan menghormati
satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat istimewa dan menghormati
kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya
sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam
penyelenggaraan pemerintahannya menganut asas desentralisasi, dekonsentrasi
dan tugas pembantuan. Prinsip penyelenggaraan desentralisasi adalah otonomi
seluas-luasnya dalam arti daerah diberikan kewenangan mengatur dan mengurus
semua urusan pemerintahan di luar yang menjadi urusan pemerintah. Daerah
memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberikan pelayanan,
peningkatan

peranserta,

prakarsa

dan

pemberdayaan

masyarakat

yang

bertujuanpada peningkatan kesejahteraan rakyat.

Universitas Sumatera Utara

Kebijakan otonomi daerah dalam Undang-Undang No.23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah secara eksplisit memberikan otonomi yang luas
kepada pemerintah daerah untuk mengurus dan mengelola berbagai kepentingan
dan kesejahteraan masyarakat daerah. Pemerintah daerah harus mengoptimalkan
pembangunan daerah yang berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Melalui
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, Pemerintah Daerah dan masyarakat
didaerah lebih diberdayakan sekaligus diberikan tanggung jawab yang lebih besar
untuk mempercepat laju pembangunan daerah. Sejalan dengan hal tersebut, maka
implementasi kebijakan otonomi daerah telah mendorong terjadinya perubahan,
baik

secara

struktural,

fungsional,

maupun

kultural

dalam

tatanan

penyelenggaraan pemerintah daerah. Salah satu perubahan yang sangan esensial
yaitu menyangkut kedudukan, tugas pokok dan fungsi kecamatan yang
sebelumnya merupakan perangkat daerah wilayah dalam kerangka asas
dekonsentrasi, berubah statusnya menjadi perangkat daerah dalam kerangka asas
desentralisasi. Sebagai perangkat daerah, camat dalam melaksanakan tugasnya
mendapat pelimpahan kewenangan dari dan bertanggung jawab kepada
bupati/walikota. 22
Pengaturan penyelenggaraan kecamatan baik dari sisi pembentukan,
kedudukan, tugas dan fungsinya secara legislatik diatur dengan Peraturan
Pemerintah. Sebagai perangkat daerah, camat mendapatkan pelimpahan
kewenangan yang bermakna urusan pelayanan masyarakat. Selain itu kecamatan
juga akan mengemban penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan. Camat
sebagai perangkat daerah juga mempunyai kekhususan dibandingkan dengan
perangkat daerah lainnya dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya untuk
22

http:// id.wikipedia.org/wiki/kecamatan diakses tanggal 20 November 2016 Pukul 21.00

Wib.

Universitas Sumatera Utara

mendukung pelaksanaan asas desentralisasi. Kekhususan tersebut yaitu adanya
suatu kewajiban mengintegrasikan nilai-nilai sosio Kultural, menciptakan
stabilitas dalam dinamika politik, ekonomi, dan budaya, mengupayakan
terwujudnya

ketentraman

dan

ketertiban

wilayah

sebagai

perwujudan

kesejahteraan rakyat serta masyarakat dalam kerangka membangun integritas
kesatuan wilayah. Dalam hal ini, fungsi utama camat selain memberikan
pelayanan kepada masyarakat, juga melakukan tugas-tugas pembinaan wilayah. 23
Pengaturan penyelenggaraan kecamatan baik dari sisi pembentukan,
kedudukan, tugas dan fungsinya secara legislatik diatur dengan Peraturan
Pemerintah. Sebagai perangkat daerah, camat mendapatkan pelimpahan
kewenangan yang bermakna urusan pelayanan masyarakat. Selain itu kecamatan
juga akan mengemban penyelenggaraan tugas-tugas umum pemerintahan. Camat
sebagai perangkat daerah juga mempunyai kekhususan dibandingkan dengan
perangkat daerah lainnya dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya untuk
mendukung pelaksanaan asas desentralisasi. Kekhususan tersebut yaitu adanya
suatu kewajiban mengintegrasikan nilai-nilai sosio Kultural, menciptakan
stabilitas dalam dinamika politik, ekonomi, dan budaya, mengupayakan
terwujudnya

ketentraman

dan

ketertiban

wilayah

sebagai

perwujudan

kesejahteraan rakyat serta masyarakat dalam kerangka membangun integritas
kesatuan wilayah. Dalam hal ini, fungsi utama camat selain memberikan
pelayanan kepada masyarakat, juga melakukan tugas-tugas pembinaan wilayah. 24

23

http://id.wikipedia.org/wiki/kecamatan diakses tanggal 20 November 2016 Pukul 21.00

24

Ibid

Wib.

Universitas Sumatera Utara

Kecamatan Merupakan perangkat daerah Kabupaten/Kota sebagai
pelaksana teknis kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan di
pimpin oleh camat. Sedangkan Camat berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Bupati/Walikota melalui sekretaris daerah.
Kecamatan adalah pembagian wilayah administrative di Indonesia
dibawah kabupaten atau kota. Kecamatan terdiri atas desa-desa atau kelurahankelurahan. Pemerintah kecamatan dipimpin oleh camat dengan dibantu oleh
perangkat kecamatan. Camat merupakan Pegawai Negeri Sipil dan bertanggung
jawab kepada bupati atau walikota karena kecamatan adalah bawahan kabupaten
atau kota.
Mengacu kepada Visi Kota Medan yaitu Kota Medan Menjadi Kota
Metropolitan yang berdaya saing, nyaman, peduli dan sejahtera maka visi
Kecamatan Medan Johor adalah “Terwujudnya Aparatur Pemerintahan Yang
Kredibilitas dan Profesional dalam Pelayanan Prima Bagi Masyarakat Kecamatan
Medan Johor”.
Mewujudkan visi tersebut diperlukan beberapa misi yang merupakan titik
konsentrasi kegiatan yang sekaligus menjadi pedoman dalam melaksanakan tugastugas pemerintahan. Adapun misi yang akan diwujudkan yaitu:
1. Menciptakan pemerintahan yang profesional dalam pelayanan publik
2. Meningkatkan kualitas kepemimpinan yang demokrasi, berkeadilan, dan
transparan
3. Meningkatkan pelayanan prima kepada seluruh masyarakat

Universitas Sumatera Utara

Terwujudnya misi Kecamatan Medan Johor maka telah mendukung
kemajuan dan kemakmuran Kota Medan Metropolitan melalui bekerja sama dan
sama-sama bekerja yang merupakan Motto Kota Medan.
Adapun struktur organisasi Kecamatan Medan Johor Kota Medan adalah
sebagai berikut :
Gambar 1
Struktur Organisasi Kecamatan Medan Johor
Camat Medan Johor

Sekretaris

Kelompok Jabatan
Fungsional

Kasi
Pemerintahan

Lurah
Sukamaju

Sub Bagian
Umum

Kasi Pemb.
Masyarakat

Lurah Titi
Kuning

Sub Bagian
Keuangan

Kasi
Trantib

Lurah Kedai
Durian

Lurah Gedung
Johor

Sub Bagian
Penram

Kasi
Kessos

Lurah
Pangkalan
Mashyur

Lurah
Kwala Bekala

Sumber: Kantor Camat Medan Johor Tahun 2016
Penjelasan susunan Organisasi Kantor Camat Medan Johor Kota Medan
adalah :
1. Camat.
Camat dalam pelaksanaan tugasnya bertanggungjawab kepada Walikota
melalui Sekretaris Daerah. Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

Universitas Sumatera Utara

pemerintah yang dilimpahkan oleh Bupati sesuai karakteristik wilayah, kebutuhan
daerah dan menyeleggarakan kegiatan pemerintah lainya berdasarkan peraturan
perundang undangan.
Melaksanakan tugas yang dimaksud Camat mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan kewenangan wajib Kabupaten dan kewenangan lainnya yang
dilimpahkan oleh Bupati.
b. Penyelenggaraan tugas pemerintah umum, ketentaraman dan keterbiban
umum, pembangunan, pertanian, sosial budaya, lingkungan hidup, dan
pertanahan.
c. Pembinaan administarai pemerintah desa / kelurahan
d. Pembinaan bidang ketentraman dan ketertiban umum kesbanglinmas dan
kerukunan antar umat beragama.
e. Penyelenggaraan Perencanaan program pembangunan dan perekonomian,
produksi, pertanian, kesejahteraan sosial, lingkungan hidup, dan sosial budaya
di lingkungan kecamatan.
f. Pengkoordinasian kegiatan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas ( UPTD ) dan Unit
Pelaksanaa Teknis ( UPT ) di wilayah kerjanya
g. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi-instansi terkait di wilayah kerjanya
h. Pelaksanaan tugas pembantuan
i. Penyusunan pelaksanaan program, ketata usahaan di rumah tangga
Kecamatan.
j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati melalui Sekretaris
Daerah.

Universitas Sumatera Utara

2. Sekretaris Kecamatan
Sekretaris Kecamatan dipimpin oleh seorang sekretaris yang dalam
pelaksanaannya tugasnya berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Camat.
Sekretaris Kecamatan mempunyai tugas membantu Camat dalam memberikan
pelayanan teknis administaratif dan ketatausahaan kepada seluruh satuan
organisasi dalam lingkunagan Kantor kecamatan.
Sekretaris Kecamatan dalam melaksanakan tugas-tugas dimaksud,
Sekretaris kecamatan mempunyai tugas:
a. Menyusun program, pengendalian dan evaluasi pelaksanaannya
b. Menyelenggarakan pengelolaan urusan keuangan
c. Menyelenggarakan

urusan

tata

usaha

umum,

kepegawaian,pelayanan

masyarakat,serta tata usaha perlengkapan
d. Menyelenggarakan pelaksanaan urusan rumah tangga kecamatan
e. Menyelenggarakan pelaksanaan tugas tugas lain yang di berikan oleh camat.
3. Sub. Bagian Umum
Mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup
administrasi umum dengan menyelenggarakan sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Umum.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum.
c. Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah dinas,
penetapan kearsiapan, perlengkapan, dan penyelenggaraan kerumahtanggaan
kecamatan.
d. Pengelolaan adminstrasi kepegawaian.

Universitas Sumatera Utara

e. Penyiapan

bahan

pembinaan

dan

pengembangan

kelembagaan,

ketatalaksanaan, dan kepegawaian.
f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.
g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai tugas dan
fungsinya.
4. Sub Bagian Keuangan
Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup pengelolaan administrasi
keuangan, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Keuangan.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan.
c. Pelaksanaan meliputi kegiatan penyusunan rencana, penyusunan bahan,
pemprosesan, pengusulan dan verifikaasi.
d. Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi keuangan
e. Penyusunan laporan keuangan Kecamatan.
f. Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan
fungsinya
5. Sub Bagian Penyusunan Program

Universitas Sumatera Utara

Sub Bagian Penyusunan Program dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris, memepunyai tugas
Pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat lingkup penyusunan program dan
pelaporan, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Sub Bagian Penyusunan Program.
b. Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusunan rencana dan program
Kecamatan.
c. Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Kecamatan.
d. Penyiapan bahan pembinaan pengawasan, dan pengendaliaan.
e. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
6. Seksi Tata Pemerintahan
Seksi Tata Pemerintahan dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Camat, mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas pokok Camat lingkup Tata Pemerintahan,
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Seksi Tata Pemerintahan.
b. Penyusunan petunjuk teknis lingkup tata pemerintahan.
c. Penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan tertib admnistrasi pemerintahan
kelurahan.
d. Penyiapan bahan koordinasi pembinaan kegiatan sosial politik, ideologi
Negara dan kesatuan kecamatan

Universitas Sumatera Utara

e. Penyiapan bahan koordinasi pembinaan kegiatan sosial polotik, ideologi
Negara dan kesatuan bangsa.
f. Penyiapan bahan pembinaan dibidang ke agrariaan.
g. Pelaksanaan proses pelayanan administrasi kependudukan.
h. Pelaksanaan kegiatan pencatatan mongrafi Kecamatan dan Kelurahan.
i. Pelaksanaan proses pelayanan administrasi lainnya lingkup tata pemerintahan.
j. Pemantauan pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan.
k. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
7. Seksi Pemberdayaan Masyarakat
Seksi Pemberdayaan Masyarakat dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada
di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat, mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas pokok Camat lingkup pemberdayaan masyarakat,
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan seksi Pemberdayaan Masyarakat.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Pemberdayaan Masyarakat.
c. Penyiapan bahan pembinaan terhadap kegiatan pemberdayaan masyarakat
seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Lembaga Perekonomian,
koperasi, usaha, Mikro Kecil dan Menengah.
d. Pelaksanaan proses pelayanan masyarakat lingkup pemberdayaan masyarakat.
e. Penyiapan

bahan

koodinasi

dalam

penyelenggaraan

pemberdayaan

masyarakat.

Universitas Sumatera Utara

f. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
8. Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum
Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum dipimpin oleh Kepala Seksi,
yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat, mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas pokok Camat lingkup ketentraman dan
ketertiban umum, menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Seksi ketentraman dan ketertiban
umum.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup ketentraman dan ketertiban umum.
c. Penyiapan bahan pembinaan Ketentraman dan ketertiban umum.
d. Pelaksanaan proses pelayanan masyarakat lingkup ketentraman dan ketertiban
umum.
e. Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan satuan kerja perangkat
daerah dan penyelenngaraan ketentraman dan ketertiban umum, pengamanan,
dan penerbitan terhadap pelanggaran peraturan daerah dan peraturan
perundang-undangan lainnya di wilayah Kecamatan.
f. Penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan polisi Pamong Praja, Pertahanan
Sipil dan Perlindungan Masyarakat.
g. Membantu pelaksanaan pengawasan terhadap penyaluran bantuan dan
pengamanan akibat bencana alam dan bencana lainnya.

Universitas Sumatera Utara

h. Pelaksanaan proses pelayanan masyrakat lingkup ketentraman dan ketertiban
umum.
i. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai tugas dan fungsinya.
9. Seksi Kesejahteraan Sosial
Seksi Kesejahteraan Sosial dipimpin oleh Kepala Seksi, yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Camat, mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas pokok Camat lingkup Kesejahteraan Sosial,
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
a. Penyusunan rencana, program dan kegiatan Seksi Kesejahteraan Sosial.
b. Penyusunan bahan petunjuk teknis lingkup Kesejahteraan Sosial.
c. Penyiapan bahan pembinaan Kesejahteraan Sosial.
d. Pelaksanaan proses pelayanan masyarakat lingkup Kesejahteraan Sosial.
e. Penyiapan bahan koordinasi dalam penyelenggaraan pembinaan kehidupan
keagamaan, pendidikan, kepemudaan, kebudayaan, olahraga, kesehatan
masyarakat, dan kesejahteraan sosial lainnya.
f. Membantu pelaksanaan tugas-tugas penanggulangan bencana alam dan
bencana lainnya.
g. Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
h. Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Camat sesuai dengan tugas dan
fungsinya.

Universitas Sumatera Utara

F. Peran Kecamatan dalam Pembangunan
Pembangunan yang sudah di rencanakan di tingkat kecamatan oleh aparat
Pemerintah kecamatan sering tidak berjalan sebagaimana di harapkan.
Keikutsertaan semua pihak dalam pembangunan daerah di kecamatan sangatlah
menentukan pula, oleh karena bagaimanapun pula potensi daerah yang dimiliki
jika aparat pelaksanaan kurang memahami keterpaduan pembangunan, dengan
sendirinya tujuan pembangunan kecamatan juga tidak akan tercapai sebagaimana
yang diharapkan.
Dibidang pemerintahan dan pembangunan kecamatan keikut sertaan
semua pihak sangatlah menetukan pula, oleh karena bagaimanapun potensi daerah
yang dimiliki kalau aparat pelaksanaan kurang memahami keterpaduan
pembangunan, dengan sendirinya tujuan oembangunan kecamatan juga tidak akan
tercapai sebagaimana yang diharapkan. Kecamatan adalah perangkat pemerintah
wilayah kecamatan yang meliputi beberapa desa/kelurahan.
Menurut Y.W Sunindia dan Ninik Widayanti bahwa yang menjadi aspek
dalam pembangunan kecamatan terdiri dari beberapa bidang yaitu: Bidang
pemerintahan, Desa/Kelurahan dalam suatu wilayah kecamatan, Ekonomi, Sosial
budaya, Pembangunan Masyarakat Desa, keamanan dan ketertiban wilayah.
Dalam berbagai bidang pembangunan di atas merupakan satu koordinasi dan
tanggung jawab dari kecamatan. 25
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan Pasal 2
dikatakan Camat melaksanakan kewenangan Pemerintahan yang dilimpahkan oleh
25

Y.W Sunindia dan Ninik Widayanti,Praktek Penyelenggaraan Pemerintahan di
Daerah, Bina Aksara, Jakarta, 1987, hlm. 63.

Universitas Sumatera Utara

Bupati/Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah, salah satu
aspeknya adalah Koordinasi. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
pemerintahan daerah mengatakan Bupati/wali kota dalam melaksanakan urusan
pemerintahan umum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pada tingkat
Kecamatan melimpahkan pelaksanaannya kepada camat. Salah satu tugas camat
adalah

menyelenggaraan

urusan

pemerintahan

umum

mengoordinasikan

pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum; . mengoordinasikan
penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang dilakukan oleh Perangkat Daerah di
Kecamatan.

Berdasarkan hal tersebut terlihat bahwa peran camat dalam

pembangunan adalah mengkoodinasikannya dengan pihak yang terkait baik itu
kelurahan/desa, masyarakat dan dinas yang terkait.
Proses pembangunan di wilayah kecamatan, fungsi aparat pemerintah
merupakan pelaksanaan pembangunan diwilayah ini. Fungsi ini sejalan dengan
kedudukan aparat pemerintah kecamatan, dimana sedikit banyak usaha aparat
pemerintah untuk menggalang potensi pembangunan yang ada di kecamatan
adalah tergantung pada sikap dan perilaku yang ditunjukan oleh aparat kecamatan.
Peran serta masyarakat pada umumnya tertentu tidak akan lepas dalam kaitan ini,
karena tanggung jawab pembangunan tidak hanya sernata-mata berada ditangan
pemerintah saja, akan tetapi menjadi tanggung jawab seluruh masyarakat.
Di setiap kecamatan memiliki seksi pemerintahan, Seksi Pemberdayaan
Masyarakat Kelurahan dan seksi pembangunan yang bertugas melakukan
pelayanan publik, seksi pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan
kegiatan administrasi dan teknis pembinaan kegiatan pemerintahan yang meliputi

Universitas Sumatera Utara

pembinaan pemerintahan umum dan keagrariaan. Dan seksi pembangunan
mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan administrasi dan teknis
pembinaan pembangunan diwilayah kecamatan.
Seksi pembangunan dalam menyelenggarakan tugas pokok, mempunyai
fungsi:
1. Pengumpulan dan pengolahan data kegiatan pembangunan di wilayah
kecamatan
2. Penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis pembinaan
pembangunan wilayah
3. Penyusunan konsep perijinan bidang pembangunan sesuai pelimpahan
kewenangan
4. Pelaksanaan pembinanaan dan pengawasan kegiatan pembangunan wilayah

Universitas Sumatera Utara