Perbandingan Metode Profile Matching dan Topsis Dalam Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Tempat Gym Terbaik di Kota Medan

BAB1
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang
Dewasa ini perkembangan dan kemajuaan teknologi informasi dan komunikasi

telah berkembang dengan sangat pesat. Berbagai kemudahan memperoleh informasi
dari berbagai penjuru dunia dapat kita nikmati dalam hitungan detik. Komputer sangat
membantu pekerjaan manusia sehari-hari. Mulai dari kegiatan perkantoran,
perbankan, perdagangan, pendidikan, bisnis, dan sebagainya.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) merupakan suatu pendekatan atau metodelogi
untuk mendukung keputusan. SPK menggunakan CBIS (Computer Based Information
System) yang fleksibel, interaktif dan dapat diadaptasi, yang dikembangkan untuk
mendukung solusi untuk masalah manajemen spesifik yang tidak terstruktur. SPK
menggunakan data, memberikan antarmuka pengguna yang mudah dan dapat
menggabungkan pemikiran pengambil keputusan. Sebagai tambahan, SPK biasanya
menggunakan berbagai model dan dibangun oleh suatu proses interaktif dan iterative.
Ia mendukung semua fase pengambilan keputusan dan dapat memasukkan suatu
komponen pengetahuan. SPK dapat digunakan oleh pengguna tunggal pada satu PC

atau bisa menjadi berbasis Web untuk digunakan oleh banyak orang pada beberapa
lokasi.
Kata “Gymnastic” berasal dari Yunani Kuno, yang berarti suatu sarana yang
baik untuk pendidikan melatih fisik dan intelektual orang muda. Di ruang gymnasium
inilah pemuda-pemuda dilatih fisiknya untuk menanamkan rasa disiplin dan sportif di
dalam berlagak di lomba olahraga. Bagi sebagian orang yang namanya gymnasium,
yang terbayang adalah suatu ruangan yang dipenuhi oleh manusia-manusia berbadan
kekar yang tengah melatih otot-ototnya dengan peralatan ‘pembentuk’ badan yang
serba modern serta didampingi instruktur yang juga berbadan atletis. Padahal, Gym
dalam arti yang lebih luas memiliki makna ruang atau gedung olahraga. Singkat kata,
Gym adalah suatu wadah bagi mereka yang ingin menyegarkan badan dengan

Universitas Sumatera Utara

2

melakukan olahraga, yang dapat melenturkan tubuh, mengencangkan otot dan
membuat tubuh menjadi kekar.
Pengertian fitnes menurut Zal (2011) adalah kegiatan olahraga pembentukan
otot-otot tubuh/fisik yang dilakukan secara rutin dan berkala, yang bertujuan untuk

menjaga fitalitas tubuh dan berlatih disiplin .Ade Rai, Health Ambassador & Fitness
Motivator, (2008) menyatakan bahwa banyak orang yang memiliki kesalah pahaman
terhadap arti kata "fitnes". Asosiasi kelirumengenai arti kata inilah yang ironisnya
lebih banyak beredar selama ini daripa daasosiasi sebenarnya. Oleh sebagian besar
orang, fitnes adalah aktivitas angkat-angkat besi yang hanya dilakukan oleh pria
berusia muda yang ingin membesarkan badan. Definisi kata "fitnes" itu sendiri adalah
"kebugaran" atau fitnes juga berarti "lebih dari sekedar sehat". Latihan (beban dan
aerobik) hanyalah salah satu elemen dari gaya hidup fitnes. Dan gaya hidup fitnes
pada dasarnya adalah gaya hidup yang melibatkan kegiatan ataupun aktivitas yang
membuat orang menjadi lebih bugar dan jarang sakit.(Kusumasari, D.W. 2013)
Di Indonesia , khususnya di kota Medan sudah banyak tempat gym bertebaran
dimana-mana , dari tempat gym yang memiliki fasilitas yang lengkap dan
menggunakan peralatan yang berkulitas tinggi

seprti menggunakan ac, memiliki

fasilitas spa, maupun kolam renang. Menggunakan alat gym yang berkualitas tinggi
dan berada di tempat yang strategis atau mudah di jangkau oleh setiap orang. Adapun
tempat gym yang memiliki kualitas medium ke bawah seperti tempat gym yang
menggunakan alat gym yang seadanya , tempat yang kurang atau tidak strategis yang

sulit untuk di jangkau dan sebagainya.
Saat ini belum ada aplikasi yang yang bisa digunakan oleh user atau pengguna
untuk menentukan tempat gym terbaik atau sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena
itu di buatlah sistem pendukung keputusan (spk) untuk menentukan tepat gym tersebut
dimana dengan menggunakan aplikasi ini akan mempermudah user untuk menentukan
tempat gym terbaik atau yang sesuai dengan kebutuhannya, tanpa harus mendatangi
tempat gym yang ingin di ketahuinya satu persatu.(Kusumasari, D.W. 2013)

Universitas Sumatera Utara

3

1.2.

Rumusan Masalah
Rumusan masalah saya dalam penulisan skripsi ini adalah membandingkan dan
menerapkan metode Profile Mathcing dengan metode TOPSIS dalam sistem
pendukung keputusan untuk menentukan tempat gym terbaik di kota Medan.

1.3.


Batasan Masalah
Agar fokus penelitian tidak menyimpang dari rumusan masalah yang telah
ditetapkan, maka dibuat batasan masalah sebagai berikut:
1. Penelitian menggunakan kriteria fasilitas, harga, kenyamanan dan keamanan.
2. Penelitian dilakukan di kota Medan dengan jumlah sample sebanyak 10
tempat gym.
3. Program dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman C Sharp (C#).

1.4.

Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah untk menentukan metode mana yang terbaik yang
digunakan dalam sistem pendukun keputusan dalam menentukan tempat gym
terbaik di kota medan.

1.5.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Aplikasi yang di hasilkan akan membantu masyarakat dalam memilih tempat
gym yg sesuai.

1.6.

Sistematika Penulisan

Agar pembahasan lebih sistematis, maka penulis membuat dalam lima bab, yaitu:

Universitas Sumatera Utara

4

BabI

Pendahuluan
Berisi latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.


BabII

Tinjauan Pustaka
Bab ini menjelaskan tentang dasar teori yang digunakan sebagai sumber
referensi untuk metode PROFILE MATCHING dan TOPSIS.

BabIII

Analisis dan Perancangan Sistem
Bab ini menjelaskan tentang analisis mengenai proses kerja metode
PROFILE MATCHING dan metode TOPSIS dalam meranking pemilihan
tempat gym terbaik di kota Medan.

BabIV

Implementasi dan Pengujian Sistem
Bab ini menjelaskan tentang algoritma dan implementasi dari aplikasi
tersebut.

BabV


Kesimpulan dan Saran
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan yang diperoleh setelah
menyelesaikan tugas akhir dan saran-saran yang dapat diberikan untuk
pengembangan aplikasi tersebut dikemudian hari.

Universitas Sumatera Utara