Perencanaan Perbaikan Persimpangan pada Jalan Akses Bandara Kuala Namu – Simp. Batang Kuis

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Sebagian besar hambatan kelancaran lalu lintas pada jaringan jalan
perkotaan disebabkan oleh tingkat pelayanan persimpangan yang kurang
memadai. Dalam merencanakan persimpangan sebidang, faktor yang perlu
dipertimbangkan adalah keadaan fisik, lahan, biaya konstruksi, dan lingkungan.
Tingkat keselamatan dan efesiensi persimpangan sangat bergantung pada
keadaan geometris persimpangan dan cara penngendalian lalu lintas, misalnya:
sudut

persimpangan,

gradient,

penggunaan

lahan


sekitar persimpangan,

pengaturan dengan lampu lalu lintas, pengaturan arah, lokasi halte bis, pengaturan
parkir dan sebagainya. Dengan memperbaiki geometris persimpangan dan
pengendalian lalu lintas yang benar diharapkan dapat mencegah terjadinya
kecelakaan dan menjamin kelancaran lalu lintas.
Tujuan utama dari pengaturan lalu lintas umumnya adalah untuk menjaga
kelancaran arus lalu lintas dengan memberikan petunjuk-petunjuk yang jelas dan
mudah dimengerti, tidak menimbulkan keraguan. Pengaturan lalu lintas di
simpang dapat dicapai dengan menggunakan lampu lalu lintas, marka dan ramburambu yang mengatur, mengarahkan, dan memperingati serta pulau-pulau lalu
lintas.
Bandar Udara Internasional Kuala1Namu adalah sebuah bandar udara yang
terletak di Sumatera Utara, yang menggantikan Bandar Udara Internasional
Polonia.Masalah yang terjadi saat ini, besarnya arus lalu lintas menuju Bandar

Universitas Sumatera Utara

2


Udara Internasional Kuala Namu yang diakibatkan jalan askes menuju Bandar
Udara Internasional Kuala Namu hanya melalui jalan arteri akses non tol Medan –
Kuala Namu yang mengakibatkanpada persimpangan dengan Jalan Batang Kuis
sering terjadi kecelakaan akibat kendaraan yang melawan arus lalu lintas untuk
memutar balik (dari arah Jalan Batang Kuis menuju Sp. Kayu Besar/Medan)
sehingga persimpangan ini perlu dilakukan perencanaan perbaikan persimpangan
perlunya dilakukan Perencanaan Perbaikan Persimpangan pada Jalan
AksesBandara Kualanamu – Simp. Batang Kuis.
Adapun alasan pemilihan judul dan lokasi perencanaan ini karenapada
persimpangan sebidang tersebut sering terjadi pelanggaran lalu lintas dimana
banyak pengguna jalan yang melawan arus lalu lintas untuk masuk ke jalan
Batang Kuis melalui putaran balik (u-turn) di jalan askes non Tol Medan – Kuala
Namu. Dan juga masuk kejalan Akses Bandara Kuala Namu dengan melawan
arahuntuk menuju arah Simpang Kayu Besar.
Pada umumnya persimpangan yang tidak dilengkapi dengan alat pemberi
isyarat lalu lintas atau traffic light dapat disebut dengan persimpangan prioritas.
Pengaturan pada persimpangan prioritas mengandalkan secara utuh pengetahuan
dan kepedulian pemakai jalan tentang aturan hukum pemberian prioritas di
persimpangan seperti yang diatur dalam UU no. 22 tahun 2009 pada pasal 113.
Sementara yang terjadi pada persimpangan jalan akses Bandara Kuala Namu ini

sering terjadi pelanggaran lalu lintas dimana ada beberapa kendaraan seperti
sepeda motor yang melawan arus lalu lintas baik dengan arah menuju Jalan
Batang Kuis ataupun menuju arah Simpang Kayu Besar.

Universitas Sumatera Utara

3

1.1. Perumusan Masalah
Deskripsi kondisi persimpangan sebidang pada bagian latar belakang
menunjukkan adanya potensi/resiko terjadinya penurunan tingkat layanan jalan
dan keselamatanlalu lintas pada ruas jalan akses Bandara Kuala Namu. Berbagai
faktor penyebab munculnya potensi resiko tersebut diduga dipengaruhi oleh
kondisi geometerik persimpangan, volume lalu lintas, kecepatan kendaraan dan
rambu-rambu lalu lintas di persimpangan sebidang, serta perilaku pengendara
(kebiasaan pengendara).
Berdasarkan uraian di atas, maka masalah perencanaan ini adalah
bagaimana solusi persimpangan yang sesuai untuk persimpangan Jalan Akses
Bandara Kuala Namu untuk mengurangi resiko kecelakaan dan pelanggaran lalu
lintas meningkatkan arus lalu lintas menuju Bandara Kuala Namu.


1.3

Tujuan Perencanaan
Berdasarkan uraian pada latar belakang dan perumusan masalah, maka

perencanaan ini bertujuan untuk menganalisis dan mengidentifikasi jumlah
kendaraan keluar/masuk Jalan Batang Kuis dan kendaraan keluar/masuk Jalan
Akses Bandara Kuala Namu, mengantisipasi konflik yang terjadi pada
persimpangan Jalan Akses Bandara Kuala Namu – Jalan Batang Kuis serta
merencanakan perbaikan persimpangan Jalan Akses Banadara Kuala Namu –
Jalan Batang Kuis dari hasil Perencanaan Perbaikan Persimpangan

Universitas Sumatera Utara

4

1.4

Hipotesa Perencanaan

Berdasarkan latar belakang perencanaan, perumusan masalah dan tujuan

perencanaan, maka dapat dirumuskan hipotesis perencanaan ini adalah bahwa
tingkat kelancaran lalu lintas dipengaruhi oleh kondisi di persimpangan, kondisi
aktivitas penduduk dan penggunaan lahan, kondisi volume lalu lintas dan kondisi
kecepatan kendaraan.

1.5

Manfaat Perencanaan
Hasil perencanaan ini diharapkan bermanfaat sebagai:

1.

Bahan masukan bagi stakeholder pembangunan (pemerintah dan swasta)
dalam memberikan alternatif bentuk persimpangan yang sesuai dengan
kondisi persimpangan Jalan Akses Bandara Kuala Namu – Jalan Batang Kuis
demi meningkatkan keamanan dan kenyamanan lalu lintas menuju atau dari
Bandara Kuala Namu.


2.

Perencanaaninidiharapkanbermanfaatuntuk

pengembanganilmupengetahuan

di

bidangtekniklalulintas,

terutamaterkaitdenganmasalahpengaturanpersimpangan

sebidang

bagipenelitipadakhususnyadanpihak-pihakterkaitpadaumumnya.

1.6

Batasan Masalah
Pembahasan ini dibatasi hanya untukPerencanaan Perbaikan Persimpangan


ruas

jalan

Akses

Bandara

Kuala

Namu

dengan

Jalan

Batang

Universitas Sumatera Utara


5

Kuisterhadapkelancaran dan keselamatan lalu lintas, sehingga didapat alternatif
perencanaan desain yang sesuai.
1.7

Kerangka Perencanaan
Potensi meningkatnya resiko menurunnya tingkat kelancaran lalu lintas

dapat terjadi akibat desain dan perencanaan persimpangan sebidang yang tidak
memperhatikan/mengacu pada standar perencanaan persimpangan sebidang jalan
perkotaan dan peraturan perundangan di bidang jalan serta sikap pelaku dan
pengguna jalan yang tidak mentaati rambu-rambu serta batas maksimum
kecepatan lalu lintas. Selain itu, resiko juga dapat muncul akibat meningkatnya
aktivitas penduduk sepanjang jalan. Faktor-faktor di atas memberikan kontribusi
munculnya resiko terhadap kelancaran lalu lintas.
Pada perencanaan ini memfokuskan Perencanaan Perbaikan Persimpangan
dalam hal tingkat kelancaran


lalu lintas pada aspek desain perencanaan

persimpangan sebidang dan kondisi penggunaan lahan sepanjang jalan yang akan
dibangun, dalam hal ini persimpangan Jalan Akses Bandara Kuala Namu dengan
Jalan Batang Kuis. Aspek yang akan dikaji adalah aspek keadaan geometrik
persimpangan

sebidang,keadaan

intensitas

aktivitas

penduduk

dan

pola

penggunaan lahan, volume lalu lintas, dan kecepatan kendaraan. Kajian terhadap

aspek di atas didasarkan pada hipotesa perencanaan. Kemudian pada perencanaan
ini juga akan dikaji upaya yang akan dilakukan untuk mengurangi potensi resiko
penurunan tingkat kelancaran

lalu lintas maupun resiko kecelakaan lalu

lintasJalan Akses Bandara Kuala Namu.
Berdasarkan hal di atas, maka isu/permasalahan

kelancaran dan

keselamatan lalu lintasharus menjadi kepedulian pelaku bidang pembangunan

Universitas Sumatera Utara

6

infrastruktur jalan dan jembatan, agar dapat dilakukan upaya penanganan dan
minimalisasi dampak mulai dari tahapan perencanaan, desain dan tahap
operasionalisasi

dipresentasikan

jalan.

Untuk

lebih

pada

jelasnya

kerangka perencanaan ini
Gambar

1.1.

Universitas Sumatera Utara

7

Identifikasi
Masalah
TAHAPAN PERSIAPAN

Penetapan Tujuan

Rujukan studi
terdahulu

Studi Literatur

Perencanaan
Persimpangan
Sebidang & MKJI

- PembatasanMasalah
- IdentifikasiKebutuhan Data
- TeknikPengumpulan Data
Karakteristik Lalu Lintas
- Geometri Simpang
- ArusLaluLintas

TAHAP PERHITUNGAN
DAN ANALISA

Pengolahan Data
- PenentuanKarakteristiklalulintas,
termasuk
penentuan model persimpangan yang sesuai
Parameter Kinerja:
- DerajatKejenuhan
- Antrian
- Tundaan

Analisa dan Evaluasi
Penentuanaruslalulintas,
kapasitas,
derajatkejenuhan, antrian dan tundaandengan

Kesimpulan dan Saran

KESIMPULAN DAN
SARAN

Gambar 1.1
Flow Chart Kerangka Perencanaan

Universitas Sumatera Utara

8

Untuk memberikan gambaran garis besar penulisan tugas akhir ini, maka
isi tugas akhir ini dapat diuraikan sebagai berikut:
BAB I

: PENDAHULUAN, terdiri dari latar belakang, tujuan, manfaat,
pembatasan masalah, dan metode pengumpulan data.

BAB II

: TINJAUAN PUSTAKA, terdiri dari penjelasan tentang jalan,
persimpangan jalan, kapasitas jalan, kapasitas persimpangan,
pelayanan jalan, hambatan jalan, tundaan, lampu lalu lintas,
tingkat pelayanan dan parameter kinerja persimpangan.

BAB III

: METODOLOGI, terdiri dari penjelasan mengenai kondisi
persimpangan Jalan Akses Bandara Kuala Namu – Jalan
Batang Kuis, metode perhitungan perencanaan kapasitas
persimpangan dan perhitungan persimpangan bersinyal.

BAB IV

: ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN, Menyajikan data
yang diperoleh dari hasil pengumpulan yang diperoleh dari
hasil perhitungan dan pengujian dalam perencanaan ini.
Selanjutnya data tersebut kemudian diolah dan dianalisa
sehingga akan menghasilkan informasi yang berguna.

BAB V

: KESIMPULAN DAN SARAN, Dalam bab ini dikemukakan
tentang kesimpulan hasil perencanaan dan saran-saran dari
peneliti berdasarkan analisis yang dilakukan pada bab
sebelumnya

Universitas Sumatera Utara