Konflik Elit Gerakan Aceh Merdeka

pimpinan. Maka hal ini yang membuat para pimpinan tidak memberikan celah
untuk para mantan panglima wilayah melakukan hal-hal yang diluar
keinginannya, bahkan pasca rapat tersebut para pimpinan tidak pernah
berjumpa lagi dengan para mantan panglima wilayah.
Pertanyaan : Kenapa para pimpinan tidak menjaga komunikasi dengan para
mantan panglima wilayah tersebut?? Harus diakui mereka yang menjadi ujung
tombak perjuangan GAM dulu. Apakah hal ini tidak dipertimbangkan
pimpinan??
Jawaban : hal ini tidak menjadi pertimbangan pimpinan karena menurut
pimpinan mereka melihat pergerakan para mantan panglima wilayah tersebut
kearah akan menaikkan kembali Irwandi Yusuf untuk periode kedua ditahun
2011. Pimpinan juga mengatakan bahwa para mantan panglima wilayah yang
menolak nama tadi ialah orang-orang yang sering diberikan proyek oleh
Irwandi Yusuf. Sehingga dari itu tertutuplah komunikasi pimpinan dengan
para mantan panglima wilayah.
Pertanyaan : Terkait dengan Qanun independen, saya melihat Partai Aceh
terlalu berlebihan dalam meresponnya, apakah ini bertujuan untuk menjegal
Irwandi Yusuf pesaing kuat dari kandidat yang dipilih pimpinan??
Jawaban : Bukan berlebihan, tetapi kami tetap menjaga isi MOU Helsinki
tersebut, sehingga poin-poin yang ada didalamnya jangan dengan mudah
dapat dirubah sewaktu-waktu tanpa berkomunikasi dengan legislatif Aceh.


Universitas Sumatera Utara

Lampiran Wawancara 2 : Irwansyah
Pertanyaan : Apa yang membuat para mantan panglima wilayah yang
juga ketua partai aceh kabupaten/kota menolak nama calon gubernur
dan wakil gubernur dari partai aceh tahun 2011 tersebut?? Sehingga
para mantan panglima diisukan durhaka telah melawan orang tua
sendiri.
Jawaban : Kami para mantan panglima wilayah menolak nama
tersebut karena bukan dari hasil musyawarah besar Partai Aceh yang
diatur sesuai AD/ART Partai Aceh dan kami juga tidak mengetahui
apa pertimbangan pimpinan terkait kedua nama tersebut didalam rapat.
Kami juga menolak hal ini karena sebelumnya Muzakkir Manaf
pernah berjanji akan membahas secara bersama terkait calon gubernur
dan wakil gubernur yang nantinya akan diusung. Pada saat rapat itu
juga kami menyarankan agar para pimpinan jangan terjun langsung
pada politik praktis tetapi lebih focus pada menjaga implementasi
MOU Helsinki Finlandia.
Pertanyaan : Menurut pendapat para mantan panglima, pimpinan

mana yang menjadi tokoh kunci akan kedua nama tersebut??
Selanjutnya usaha apa yang dilakukan oleh para mantan panglima
wilayah??
Jawaban : Malik Mahmud dan Zakaria Saman, Kami masih berusaha
dengan tetap berkomunikasi terutama dengan Muzakkir Manaf
sehingga terjadilah forum yang dilaksanakan dihotel OASIS Banda
Aceh, kembali masukan kami berikan kepada pimpinan dengan
mengatakan kalau lah mualim atau Muzakkir Manaf harus maju, maka

Universitas Sumatera Utara

kami mendukungnya dengan posisi Muzakkir Manaf menjadi
Gubernur dan untuk Wakil Gubernur nanti akan kita sepakati bersama.
Namun hal tersebut juga tidak disetuji pimpinan dan komunikasi pun
semakin memburuk dikalangan elite Gerakan Aceh Merdeka.

Lampiran Wawancara 3 : Muharram Idris (Aceh Raya)
Pertanyaan : Alasan anda menolak nama Dr. Zaini Abdullah dan
Muzakkir manaf sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari
Partai Aceh?? Ada kabar bahwa para mantan panglima wilayah yang

menolak kedua nama tersebut salah satunya anda, merupakan pro
Irwandi??
Jawaban : Saya menolak karena bukan dari hasil keputusan bersama
kedua nama tersebut, yang saya katakan ini hak karena saya Ketua
Partai Aceh Kabupaten Aceh Besar dan juga berdasarkan AD/ART
Partai Aceh. Kalau berbicara secara sejarah saya yang dulu berdiri
didepan

berperang

dengan

aparat

TNI

dan

POLRI


dengan

mengorbankan seluruh harta benda, jiwa raga, istri, anak, dan
keluarga. Para pimpinan tersebut saya jamin tidak pernah digigit
nyamuk hutan. Menurut peneliti siapa yang lebih berhak?? Tolong
hargai suara kami. Sewaktu Hasan Tiro masih hidup, beliau sangat
menjaga suara dari para panglima wilayah, Hasan Tiro juga tidak
pernah menuntut apa-apa sewaktu telah berdamai dengan NKRI, yang
beliau minta hanya sejahterakan masyarakat Aceh, rakyat Aceh harus
sekolah, harus sehat, tidak boleh kelaparan dan bertaqwa pada
ALLAH SWT.
Saya tidak pro Irwandi tetapi yang saya suarakan memang hal yang
harus dijalankan semestinya, saya bukan pro irwandi buktinya ketika

Universitas Sumatera Utara

bertemu Mualem dihotel OASIS, saya dan teman-teman yang lain
sepakat mendukung Muzakkir Manaf menjadi calon Gubernur dari
Partai Aceh.
Lampiran Wawancara 4 : Sayed Mustafa Usab (Koor GAM Barat-Selatan)

Pertanyaan : Sebagai salah satu tokoh GAM yang cukup senior,
bagaimana pendapat bapak terkait konflik yang terjadi dikalangan elit
GAM terkait penentuan calon Gubernur dan Wakil Gubernur dari
Partai Aceh tahun 2011-2012??
Jawaban : Pergesekan yang terjadi dikalangan elit Gerakan Aceh
Merdeka tersebut merupakan hal lama namun baru tampak terlihat
fulgar pada pemilukada tahun 2012 lalu. Sekedar mengingatkan
kembali pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh tahun 2006
sebenarnya kejadian ini sama, tiba-tiba ada instruksi dari pimpinan
Gerakan Aceh Merdeka mendukung pasangan Hasbi Abdullah dan
Humam Hamid tanpa melalui mekanisme rapat atau musyawarah.
Sedangkan sebelumnya seluruh eks Kombatan GAM telah menyetujui
mendukung pasangan Drh. Irwandi Yusuf dan Muhammad Nazar
dikarenakan elit-elit GAM yang lain terutama dari kaum tua tidak
niatan untuk mendapatkan posisi tersebut dan mantan Panglima GAM
Muzakir Manaf tetap mendukung pasangan Drh. Irwandi Yusuf dan
Muhammad Nazar.
Lampiran Wawancara 5 : Ilham Saputra (Wakil Ketua KIP Aceh)
Pertanyaan : Sebagai lembaga yang menyelenggarakan pemilu di
Aceh, bagaimana pendapat saudara terkait konflik elite GAM yang

terjadi tahun 2011-2012??
Jawaban : Saya akan memberikan pandangan dengan posisi mewakili
lembaga KIP sebagai penyelenggara pemilu di Aceh. tentunya cukup

Universitas Sumatera Utara

dibuat sibuk dengan terjadi konflik elite GAM tersebut dari Judicial
review tentang Qanun independen, pengesahan Qanun independen, isu
pembubaran KIP Aceh, berubahnya jadwal penyelenggaraan, adanya
putusan sela dari MK dan putusan MK terhadap gugatan mendagri
yang memohon agar dibuka kembali pendaftaran cagub dan cawagub
Aceh, selanjutnya harus berkonsultasi kembali dengan mendagri
terkait anggaran penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan Wakil
Gubernur Aceh karena waktu pemilihan semestinya tahun 2011 jadi
memakai anggaran tahun 2011 tapi ini molor hingga tahun 2012
bagaimana solusinya agar kami bermasalah dikemudian hari.

Universitas Sumatera Utara

MAKLUMAT KPA DAN PARTAI ACEH


MAKLUMAT
Sehubungan dengan pelaksanaan Pilkada Aceh, Partai Aceh
t e l a h mendeklarasikan satu pasangan calon Gubernur, 11 calon pasangan
Bupati da n 4 pa s a n ga n c a lon Wa l i Kota . ka mi me nge luarkan maklumat,
sbb:
1. Kepada seluruh anggota Komite Peralihan Aceh (KPA) dan Partai
Aceh agar bersatu padu dalam wadah resmi organisasi KPA dan
Partai Aceh untuk melaksanakan perjuangan dan perdamaian.
2. Sikap politik KPA dan Partai Aceh adalah hanya memberi

dukungan kepada para kandidat yang mencalonkan diri dari Partai
Aceh. KPA dan P a r t a i A c e h s a m a s e k a l i t i d a k m e m b e r i
d u k u n g a n k e p a d a c a l o n perseorangan (independen) manapun
juga.
3. Semua Anggota KPA dan Partai Aceh segera memperkuat jamaah

dan berkoordinasi dengan Pengurus KPA dan Partai Aceh di
wilayah masing masing untuk menyukseskan kandidat dari Partai Aceh.
4. Semua Anggota KPA/PA wajib melaksanakan garis perjuangan


politik Partai Aceh. Mereka yang tidak mematuhi maklumat ini,
Komando Pusat KPA dan Ketua Partai Aceh akan mengambil
tindakan sesuai dengan aturan dan AD/ART organisasi/Partai Aceh.
5. Proses reformasi internal ditubuh KPA dan PA sesungguhnya

telah dimulai sejak KPA dan PA mencalonkan secara resmi untuk
mengusung pasangan dr. H. Zaini Abdullah dan Muzakir
Manaf se bagai calon gubernur dan wakil gubernur. Sebagai
akibat dari proses ini, Pimpinan Organisasi telah dan tetap
menindak mereka yang tidak lagi mematuhi nilai-nilai perjuangan
dan tuntutan organisasi. Perbaikan internal adalah sebagai bentuk
penguatan ideologi dan nilai-nilai perjuangan organisasi serta
bentuk pertanggungjawaban KPA dan PA terhadap rakyat Aceh.
6. Kepada seluruh Anggota KPA dan Partai Aceh untuk terus

bekerja memajukan perjuangan dan perdamaian59.
Demikian maklumat ini kami keluarkan untuk dapat diketahui dan dijalankan.

Universitas Sumatera Utara


Banda Aceh, 20 Februari 2012
Komando Pusat Komite Peralihan Aceh dan Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh
d t o
Muzakir Manaf
Ketua KPA/Ketua DPA PA

Universitas Sumatera Utara