Uji Efektifitas Beberapa Entomopatogen Pada Larva Oryctes rhinoceros L. (Coleoptera: Scarabaeidae) di Laboratorium

DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, R. Z. 2008. Pemanfaatan Cendawan Untuk Meningkatkan Produktivitas
dan Kesehatan Ternak. J. Litbang Pertanian 27: 84-92.
Barnet, H. L. 1969. Illustrated Genera of Imperfect Fungi. Second Edition.
Burgess Publishing Company. Minneapolis.
Bedford, G. O. 1976. Observations of The Biology and Ecology of Oryctes
rhinoceros and Scapanes australis (Coleoptera: Scarabaeidae:
Dynastinae) Pest of Coconut Palms In Malanesia. J. Aust. Ent. Soc. 15:
241-251.
Chong, K. K. A, C, Peter dan H, C. Tuck. 1991. Crop Pest And Their
Management In Malaysia. Tropical Press Sdn. Kuala Lumpur, Malaysia
pp 55-57.
Cloyd, R. A. 2012. The Entomopathogenic Fungus M. anisopliae. University of
Illinois. http://www.entomology.wisc.edu/mben/kyf60.html:1-2. Diunduh
4 Maret 2013.
Darwis, W. 1995. Baccillus thuringiensis Asal Bengkulu, Riau, dan Sumatera
Barat, Beserta Penetapan Serotipenya. Program Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor.
Dinata,A. 2006. Insektisida yang Ramah Lingkungan. http: // www. pikiranrakyat.
com/cetak/044/15/cakrawala/penelitian. htm (10 Maret 2013).
Freimoser, F.M., S. Screen, S. Bagga, G. Hu, and R.J. St. Leger. 2003. Expressed

Sequence Tag (EST) Analysis of Two Subspecies of Metarhizium
anisopliae Reveals a Plethora of Secreted Proteins with Potential Activity
inInsectHosts.Diunduhdari:http://mic.sgmjournals.org/cgi/ontent/abstract
/149/1/239.htm. (Diakses tanggal 30 oktober 2013).
Hasyim, A., H, Yasir., Azwana. 2005. Seleksi Substrat untuk Perbanyakan
Beauveria basianna (Balsamo) vuillemin dan infektivitasnya terhadap
Hama Penggerek Bonggol Pisang, Cosmopolites Sordidus Germar. J.
Hort. 15 (2): 116-123.
Haryono, H., S. Nuraini dan Rianto. 1993. Prospek Penggunaan Beauveria
bassiana Untuk mengendalikan Hama Tanaman Perkebunan. Prosiding
Makalah Simposium Patologi Serangga 1.
Herlinda, S., Hartono, dan C. Irsan. 2008. Efikasi Bioinsektisida Formulasi Cair
Berbahan Aktif Beauveria bassiana (Bals.) Vuill. Dan Metarhixium Sp.
Pada Wereng Punggung Putih (Sogatella furcifera Horv.). Seminar
Nasional dan Kongres PATPI, Palembang, 14-16 Otober 2008.

Universitas Sumatera Utara

Huffaker, C.B. and P. S. Massanger,1989. Teori dan Praktek Pengendalian
Biologis. Terjemahan Soeprapto Mangoendihardjo. UI Press.

Kalshoven, L.G.E. 1981. The Pests of Crops in Indonesia. P.T. Ichtiar Baru-van
Hoeve, Jakarta.
Korlina, E., 2011, Pengembangan dan Pemanfaatan Agens Pengendali Hayati
(APH) Terhadap Hama dan Penyakit Tanaman. Superman : Suara
Perlindungan Tanaman, Vol. 1(2).
Lay. B. M. 1993. Serelogical Distribution of Bacillus thuringiensis in Indonesian
Jurnal of Tropical Agriculture. Bogor Agilcultural Univesity.Vol 3(2)
hal. 29
Lubis, A. U., W. Darmosarkoro, dan E. S. Sutarta. 1992. Kelapa (Cocos nucifera
L.). Asosiasi Penelitian dan Pengembangan Perkebunan Indonesia.
Marihat.
McCoy, C. W., G. K. Storey, dan M. S. T. Milani. 1992. Environmental Factors
Affecting Entomopathogenic Fungi in The Soil. Pesq Agropec Bras
Brassilia 27: 107-111.
Moslim, R., N. Kamaruddin, Ang, B. Na, S. R. A. Ali dan M. B. Wahid. 2007.
Aplication of Powder Formulation of M. anisolpliae to Control
O. rhinoceros in Rotting Oil Palm Residues Under Leguminous Cover
Crop. J. Oil Palm Res. 19 (1): 319-331.
Pahan, I. 2006. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu
hingga Hilir. Penerbit Swadaya. Jakarta

Prayogo, Y., W. Tengkano, dan Marwoto. 2005. Prospek Cendawan
Entomopatogen Metarhizium anisopliae Untuk Mengendalikan Ulat
Grayak Spodoptera litura Pada Kedelai. J. Litbang Pertanian 24 (1):1926.
Prawirosukarto, S; Y, P, Roerrha; U, Condro dan Susanti. 2003. Pengenalan dan
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit. PPKS. Medan.
Sambiran, W. J., M, L.A. Hosang. 2007. Pertumbuhan Cendawan
Metarhizium anisopliae (Metch) Sorokin pada Media Air Kelapa. Buletin
Palma No. 33.
Sembel, D, T, Ph, D. 2010. Pengendalian Hayati-Hama-hama Serangga Tropis
dan Gulma. C.V Andi Offset, Yogyakarta.

Universitas Sumatera Utara

Setiawati, W., dan S, Sudarwohadi. 1991. Daya Racun Insektisida Mikroba
(Bacillus thuringiensis Berl.) dan Penghamat Pembentukan Kitin
Terhadap Larva. Bull. Penel. Hort. XXL.No.1.
Sitepu, P, J. 2009. Kemampuan Larva Oryctes Rhinoceros (Coleoptera:
Scarabaeidae) Menularkan Cendawan Metarhizium Anisopliae ke Larva
Sehat Di Pertanaman Kelapa Sawit. Skripsi. Universitas Sumatera Utara,
Medan.

Sucipto,

dan R. A. Lulu. 2011. Efektifitas Jamur Entomopatogen
Beauveria basssiana Sebagai Pengendali Hama Utama Ulat Krop
(Crocidolomia binotalis) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman
Sawi (Brassiaca juncea). Embryo 8(2):ISSN 0216-0188.

Suryanto, D. 2007. Keragaman Genetik Beberapa Isolat Bacillus Thuringiensis
Asal Sumatera Utara. Departemen Biologi, Fakultas MIPA, Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Susanto. 2005. Pengurangan Populasi Larva Oryctes rhinoceros pada Sistem
Lubang Tanam Besar. J. Penelitian Kelapa Sawit 14 (1): 2-3.
Suziani, W. 2011. Uji Patogenitas Jamur Metarhizium anisopliae dan Jamur
Cordyceps militaris Terhadap Larva Penggerek Pucuk Kelapa Sawit
(Oryctes rhinoceros) (Coleoptera; Scarabaeidae) Di Laboratorium.
Skripsi. Universitas Sumatera Utara, Medan.
Tarigan, B. 2012. Uji Efektifitas Beauveria basianna dan Bacillus thuringiensis
Terhadap Ulat Api (Setothosea asigna Eeck) Di Laboratorium. Skripsi.
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Utomo, C. dan DJ. Pardede, 1990. Efikasi Jamur Beauveria bassiana. Buletin

Perkebunan. Kanisius. Yogyakarta. hal : 113
Vandaveer, C. 2004. What is Lethal-Male Delivery Sistem. Diunduh dari
http: // www5e. biglobe. ne. jp/ champ/ Oryctes rhinoceros1. htm. com.
diakses pada 03 Maret 2013, Medan.
Wahyudi, P. 2008. Enkapsulasi Propagul Jamur Entomopatogen Beauveria
bassiana Menggunakan Alginat dan Pati Jagung sebagai Produk
Mikoinsektisida. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia 6(2): 51-56.
Winarto, L. 2005. Pengendalian Hama Kumbang Kelapa Secara Terpadu.
http://www.agroindonesia.com. Diunduh 14 Maret 2013.

Universitas Sumatera Utara