S SEJ 1103599 Chapter3
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian pada dasarnya memiliki peranan yang sangat
penting dalam penulisan skripsi, metode penelitian yang dipakai pada penelitian
ini dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam menulis skripsinya. Pada bab
ini, akan dibahas metodologi
penelitian dalam skripsi yang berjudul “Peranan
Malcolm X Dalam Perjuangan Hak-Hak Sipil Orang Kulit Hitam Di Amerika
Serikat Tahun 1957-1965”.
Peneliti mencoba memaparkan prosedur atau cara-
cara yang dilakukan untuk mencari, mengolah, dan menganalisis data yang
didapatkan. Hal tersebut dimulai dengan pencarian sumber, pemilihan sumber
yang dapat mendapat mendukung pada topik penelitian, analisis dan intepretasi
mengenai
sumber-sumber
yang
berhasil didapatkan
serta
diakhiri dengan
penulisan sejarah dalam penelitian ini.
Peneliti menjelaskan bab ini,dengan menggunakan metode dan teknik
penelitian secarateoritis. Hal tersebut berguna sebagai landasan yang dapat
dijadikan
pedoman
oleh
penelitian
yang akan dikaji.
Selanjutnya peneliti
menjelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peneliti dalam
pembuatan skripsi, baik dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga sampai ke
tahap akhir penelitian. Hal ini dilaksanakan berguna sebagai landasan dalam
pelaksanaan yang peneliti lakukan.
3.1 Metode Penelitian
Untuk memperjelas penelitian ini perlu didukung oleh metodologi sejarah
yang merupakan suatu metode yang lazim digunakan dalam penelitian sejarah.
Dalam hal ini memang kita harus membedakan antara metode dan metodologi
karena kedua hal ini berkaitan dengan ilmu sejarah. Metode sejarah adalah
“bagaimana
mengetahui
sejarah”,
sedangkan
metodologi
ialah
“mengetahui
bagaimana mengetahui sejarah” (Sjamsuddin, 2007 hlm. 14). Metode yang
peneliti gunakan dalam rancangan penulisan skripsi ini ialah menggunakan
metode historis atau metode sejarah. Metode historis menurut Louis Gottschalck
(1986, hlm. 72) adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
peninggalan pada masa lampau. Dengan menggunakan metode historis ini kita
bisa merekonstruksi semua peristiwa yang dialami oleh manusia pada masa
lampau. Semua data dan hasil peninggalan dari manusia pada masa lampau
dijadikan sebuah bukti yang nantinya akan bisa digunakan untuk merekonstruksi
sejarah.Metode
historis
sering
digunakan
dikarenakan
peristiwanya
sudah
terlewati dan tidak banyak pelaku atau narasumber yang masih hidup.
Menurut Helius Sjamsuddin metode historis adalah suatu prosedur, proses,
atau teknik yang sistematis dalam penyidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk
mendapatkan
objek
(bahan-bahan)
yang
diteliti
(Sjamsuddin,
2012,
hal.
11).Begitu pula yang dikatakan oleh Abdurahman dalam bukunya metodologi
penelitian sejarah, metode historis adalah penyelidikan atas suatu masalah dengan
mengaplikasikan jalan pemecahannya dari perspektif historis (Abdurahman, 2007,
hal. 53). Daliman juga mengatakan hal serupa bahwa metode penelitian diartikan
sejarah sebagai penulisan sejarah dengan menggunakan cara, prosedur atau teknik
yang sistematik sesuai dengan asas-asas dan aturan ilmu sejarah (Daliman, 2012,
hal. 27). Hal tersebut juga sama dengan yang diungkapkan oleh Rahman Hamid
dan Saleh Majid yang mengatakan bahwa :
“Metode sejarah merupakan cara atau teknik dalam merekonstruksi
peristiwa masa lampau, melalui empat tahapan kerja, yaitu heuristik
(pengumpulan sumber), Kritik sumber (eksternal/bahan dan internal/isi),
interpretasi (penafsiran), serta historiografi (penulisan kisah sejarah)
(Hamid & Madjid, 2011, hal. 43).”
Selaras dengan yang dikatakan diatas, bahwa terdapat beberapa tahapan
dalam melakukan metode historis ketika akan melakukan penelitian. Begitu pula
yang diungkapkan oleh (Sjamsuddin, 2012, hal. 67-188) dalam buku nya bahwa
tahapannya adalah sebagai berikut:
1.
Heuristik,
merupakan
sebuah
kegiatan
mencari
sumber-sumber
untuk
mendapatkan data-data, atau materi sejarah atau evidensi sejarah. Tahapan ini
merupakan tahapan yang paling menyita waktu disela-sela kesibukan peneliti,
dikarenakan dalam tahapan pencarian sumber tersebut, peneliti mencari ke
berbagai perpustakaan dan toko buku di Bandung maupun luar kota Bandung.
2.
Tahapan Kritik Sumber, merupakan tahap penyaringan terhadap sumbersumber yang telah didapatkan sebelumnya dari kegiatan heuristik. Dalam
tahap ini berusaha mencari validitas dan relevansi dari sebuah sumber.
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
Sehingga dapat menghasilkan fakta-fakta terkait hal yang kita cari. Tahap ini
terbagi dalam dua bagian yaitu tahap kritik eksternal dan tahap kritik internal.
3.
Intepretasi, tahapan ini merupakan penjabaran dari sumber yang telah
disaring dalam tahapan kritik sebelumnya, peneliti memaparkan fakta-fakta
yang sudah teruji dan menghubungkan satu sama lain sehingga menjadi
sebuah narasi yang utuh dan dapat dipertanggung jawabkan.
4.
Historiografi, tahapan ini merupakan tahapan terakhir dalam metode sejarah.
Tahapan tersebut merupakan pemaparan dalam bentuk tulisan oleh seorang
peneliti dengan
berdasarkan
fakta
yang
telah
didapatkan sebelumnya
sehingga menghasilkan sebuah cerita sejarah yang enak dibaca. Peneliti
berusaha menulis cerita sejarah mengenai “Peranan Malcolm X dalam
Perjuangan Hak-Hak Sipil Orang Kulit Hitam di Amerika Serikat Tahun
1957-1968”.
Empat tahapan tadi, disusun kembali dalam enam tahapan yang lebih
terperinci untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitiannya. Enam
tahapan tersebut, juga terdapat dalam buku (Sjamsuddin, 2012, hal. 70) yang
disebutkan oleh Wood Gray sebagai berikut:
1.
Memilih topik. Pada tahap ini, peneliti memilih topik tentang Peranan yang
dilakukan oleh Malcolm X sebagai aktifis HAM dalam memperjuangkan
Hak-Hak Sipil orang kulit hitam di Amerika Serikat pada tahun 1957-1968.
2.
Menyusun semua bukti yang sesuai dengan topik. Peneliti mengumpulkan
data-data terkait dengan Upaya Malcolm X dalam memperjuangkan Hak-Hak
Sipil orang kulit hitam Amerika Serikat melalui studi literatur atau studi
kepustakaan.
3.
Membuat catatan tentang apa saja yang dianggap penting oleh peneliti dalam
melakukan penelitian yang sesuai dengan topik ketika penelitian sedang
berlangsung.
4.
Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan (kritik
sumber). Kritik dilakukan oleh peneliti terhadap setiap sumber yang didapat
tentang Peranan Malcolm X dalam perjuangan Hak-Hak Sipil orang kulit
hitam Amerika Serikat untuk mendapatkan data yang relevan dan sesuai.
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
5.
Menyusun hasil-hasil penelitian (catatan fakta-fakta) kedalam suatu pola yang
benar dan berarti yaitu sistematika tertentu yang telah disiapkan sebelumnya.
Catatan yang disusun oleh penulis disusun yang berpedoman pada buku
Pedoman Karya Tulis Ilmiah UPI 2014.
6.
Menyajikan
dalam
suatu
cara
yang
dapat
menarik
perhatian
dan
mengkomunikasikannya kepada para pembaca sehingga dapat dipahami
sejelas mungkin.
Dari pendapat kedua tokoh tersebut, peneliti melihat adanya kesamaan
dalam kedua tahapan penelitiannya.Dalam tahapan heuristik yang dikemukakan
oleh Sjamsudin mengenai pengumpulan untuk mendapatkan data-data atau materi
sejarah atau evidensi sejarah berkaitan dengan tahapan penelitian sejarah menurut
Gray, seperti pemilihan topik, menyusun semua bukti dan membuat catatan
penting menenai topik penelitiannya.Tahapan kritik sumber yang diungkapkan
dalam bukunya
diungkapkan
Sjamsudin berkaitan dengan tahapan evaluasi kritis yang
oleh
Gray,
sehingga
menghindari
peneliti
dari
subjektifitas
penelitiannya. Dalam tahapan intepretasi adalah usaha untuk menyusun dan
menyimpulkan terhadap fakta-fakta yang didapat, sehingga hal tersebut dapat
diartikan
sebagai
kemampuan
untuk
menyusun
hasil-hasil penelitian,
yang
terakhir adalah historiografi dimana tahapan tersebut adalah penyajian mengenai
hasil penelitian sejarah kedalam suatu bentuk tulisan, tahapan tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan Gray yaitu tahapan penyajian, dikomunikasikannya
kepada pembaca agar menarik perhatian dan dapat dipahamai sejelas mungkin.
3.2 Teknik Penelitian
Peneliti
menggunakan
studi literatur
atau
studi kepustakaan
untuk
mendukung penelitian dalam menyusun skripsinya.Studi literatur dilakukan untuk
mendapatkan data-data atau sumber yang dibutuhkan oleh peneliti dalam
menyusun tulisannya.Menurut Ismaun(2005: 35) “sumber sejarah adalah bahan
baku yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang peristiwa
yang terjadi pada masa lampau”. Sumber-sumber tersebut yang nantinya akan
menjadi rujukan dan pedoman peneliti salam penyusunan skripsi. Dengan studi
literatur yang dilakukan, maka peneliti diharapkan dapat membangun landasan
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
teori, kerangka berfikir dan menentukan dugaan sementara, sehingga penelitidapat
memahami, memilah dan memilih data yang didapatkan dari berbagai macam
pustaka yang digunakan.
Peneliti
menggunakan
studi
litelatur
dikarenkan
masalah
mengenai
“Peranan Malcolm X dalam Perjuangan Hak-Hak Sipil Orang Kulit Hitam di
Amerika Serikat Tahun 1957-1965” sudah lama terjadi, maksudnya dengan
kejadian yang sudah lama terjadi tidak memungkinkan untuk menemukan
narasumber
penelitian
atau
ini
wawancara,
pelaku
peristiwa
tersebut
mengambil
kawasan
Amerika.Sehingga
kegiatan
wawancara
untuk
tersebut
harus
diwawancarai.Selain itu,
meskipun
dilakukan
diadakanya
di
Amerika
Serikat.Sementara tokoh perjuangan hak sipil orang kulit hitam yaitu Malcolm X
telah wafat.Oleh karena itu, peneliti menggunakan studi kepustakaan atau studi
litelatur dalam penulisan skripsi.
Studi litelatur biasanya dilakukan setelah pemilihan topik dan rumusan
masalah yang telah ditentukan.Jenis studi litelatur tentunya berasal dari bukubuku yang relevan dengan tema yang dipilih oleh peneliti.Buku tersebut berasal
dari buku cetak yang didapat dari toko buku, perpustakaan dan koleksi pribadi, di
era modern sekarang ini penelitipun memakai buku elektronik atau e-book dari
internet.Selain itu studi litelatur berasal dari jurnal, artikel, penelitian terdahulu
serta sumber lainya.
3.3 Tahapan Penelitian
Peneliti
tahapan
dari
dalam
melakukan
penentuan
bimbingan.Seperti yang
topik,
penyusunan
skripsi melakukan
penyusunan
rancangan
diungkapkan
oleh
Sjamsuddin
dan
beberapa
penelitian
hingga
Grey,
tahapan
penelitian terbagi dalam beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah heuristik,
tahap ini adalah mencari sumber dan data-data mengenai tema yang diteliti, tahap
tersebut mencatat hal-hal apa saja yang dianggap penting. Tahap selanjutnya
adalah kritik, tahap tersebut menyaring data-data yang atau sumber sehingga
berbentuk fakta-fakta baru, proses tersebut terbagi menjadi dua bagian yaitu,
kritik internal dan kritik eksternal. Tahap ketiga adalah intepretasi, tahap tersebut
menjelaskan
mengenai
fakta-fakta
yang
didapat
sehingga
nantinya
saling
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
berhubungan.Tahapan
terakhir
adalah
historiografi,
tahapan
tersebut
adalah
merangkai fakta-fakta yang sudah didapat kedalam sebuah karya tulis ilmiah yaitu
skripsi.
Berikut adalah tahapan-tahapan penelitian :
3.3.1 Persiapan Penelitian
3.3.1.1 Pemilihan Topik
Pemilihan topik merupakan tahapan awal yang dilakukan peneliti dalam
menulis skripsi. Peneliti pertama kali melakukan pengajuan judul Skripsi pada
saat mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah (SPKI).Selanjutnya setelah lulus
dari
mata
kuliah
SPKI
peneliti mengajukan
judul skripsi kepada
Tim
Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS) Departemen Pendidikan Sejarah, FPIPS,
UPI. Judul yang diajukan oleh peneliti pada saat itu adalah “SATU TUJUAN
BEDA JALAN : Study Komparatif langkah Martin Luther King, Jr. dan Malcolm
X dalam Pergerakan Hak-Hak Sipil Orang Kulit Hitam Di Amerika Serikat Tahun
1957-1968”. Namun, setelah beberapa kali bimbingan dan mendapatkan beberapa
masukan dari pembimbing I dan II akhirnya judul skripsipun berubah menjadi
“Peranan Malcolm X dalam Perjuangan Hak-Hak Sipil Orang Kulit Hitam di
Amerika Serikat Tahun 1957-1965”.
3.3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian
Pada tahapan ini adalah kerangka dasar yang dijadikan acuan dalam
penulisan skripsi. Setelah mengajukan judul yang akan diteliti maka penulis
mengajukan proposal dengan susunan sebagai berikut :
1. Judul Penelitian
2. Latar Belakang Masalah
3. Rumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
6. Metode Penelitian
7. Tinjauan Pustaka
8. Sistematika Penulisan, dan
9. Daftar Pustaka
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
Proposal tersebut,
kemudian
diserahkan
kepada
Tim Pertimbangan
Penulisan Skripsi (TPPS) untuk selanjutnya dipresentasikan di dalam Seminar
Rancangan Penulisan Skripsi.
Setelah proposal skripsi diterima oleh Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi
(TPPS), selanjutnya peneliti diperkenankan untuk seminar proposal penulisan
skripsi pada tanggal 28 Mei 2015 yang bertempat di Laboratorium Departemen
Pendidikan Sejarah. Setelah dilakukan beberapa koreksi akhirnya dikeluarkan
surat pengesahan dari ketua TPPS dengan nomer. 07/TPPS/JPS/PEM/2015.
Dengan penunjukan calon pembingbing Bpk. Wawan Darmawan, S.Pd., M.Hum
sebagai Pembingbing I dan Bpk, Moch. Eryk Kamsori S.Pd. sebagai Pembingbing
II.
Pada
saat
mempresentasikan
seminar
hasil
penulisan
temuannya
skripsi
dihadapan
ketua
berlangsung,
TPPS
dan
peneliti
Dosen
Pembingbing, pada saat itu calon pembimbing I tidak hadir dalam seminar
dikarenakan ada urusan lain, namun hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk
kegiatan seminar tetap berlangsung. Pada saat peneliti selesai mempresentasikan
isi proposalnya banyak saran-saran yang dikemukakan oleh dosen pembimbing
dan juga ketua TPPS. Hal tersebut bertujuan untuk menghasilkan kelayakan
proposal dilanjutkan kedalam penulisan skripsi.
Setelah
seminar
proposal
skripsi
dilaksanakan
akhirnya
dosen
pembingbing II kala itu bersedia untuk membingbing untuk penulisan skripsi ini,
dengan catatan memperbaiki kembali proposal penelitian berdasarkan masukanmasukan yang telah dikemukakan oleh para dosen yang hadir pada saat seminar
berlangsung, perbaikan tersbut diantaranya adalah memperbaiki judul yang tidak
sama antara judul cover dengan judul yang ada pada isi proposal, memperbaiki
ejaan dengan menggunakan ejaan EYD yang benar, memfokuskan pembahasan di
latar belakang masalah dikarenakan latar belakang di proposal yang dibuat oleh
peneliti kurang fokus terhadap pembahasan yang akan dikaji serta menambahkan
sumber kembali.
Setelah selesai seminar, peneliti memperbaiki proposal sesuai dengan
catatan yang telah disarankan oleh Dosen Pembimbing maupun ketua TPPS,
kemudian pada tanggal 26 Juni peneliti menghampiri dosen pembimbing I yang
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
tidak hadir pada seminar proposal skripsi untuk konsultasi mengenai isi dari
proposal, menurut beliau judul yang diambil oleh peneliti kurang terfokus, jika
sasaran penelitian hanya membandingkan mengenai cara pergerakan antara kedua
tokoh kurang esensial. Akhirnya beliau menyarankan agar peneliti mengambil
studi kasus mengenai satu tokoh pergerakan hak sipil orang kulit hitam, sehingga
peneliti bisa mengexplore lebih mengenai tokoh tersebut. Maka sebab itu judulpun
diganti dengan mengambil studi kasus perjuangan yang dilakukan oleh Malcolm
X dalam penegakan hak sipil orang kulit hitam Amerika Serikat.
3.3.1.3 Bimbingan dan Konsultasi
Dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah atau skripsi, diperlukannya
suatu kegiatan bimbingan dengan dosen pembingbing agar menghasilkan sebuah
skripsi yang baik. Kegiatan bimbingan ini peneliti lakukan dengan Dosen
Pembimbing I yaitu,
Bpk.
Wawan Darmawan, S.Pd, M.Hum.dan Dosen
Pembimbing II, Bpk. Moch. Eryk Kamsori, S.Pd. yang telah ditunjuk oleh ketua
TPPS. Dengan kegiatan bimbingan peneliti dapat mengetahui kesalahan, serta
saran yang diberikan oleh pembingbing agar lebih baik. Pada proses bimbingan,
kedua Dosen Pembimbing bekerja sama dengan baik dengan peneliti dengan
memberikan saran, kritik dan komentar pada skripsi ini.
Proses awal bimbingan diawali dengan bimbingan proposal sebelum
akhirnya
bimbingan
skripsi
secara
resmi.
Baik
pembimbing
I
maupun
pembimbing II memberikan saran, dan kritik membangun demi kebaikan peneliti
dalam menyusun skripsi. Konsultasi yang dilakukan mulai dari judul, bab I
(pendahuluan), bab II (kajian pustaka), bab III (metodologi penelitian), bab IV
(pembahasan), bab V (kesimpulan), serta abstrak dan lampiran- lampiran.
Pada
proses bimbingan, penulis mengalami beberapa kali revisi atau
perbaikan pada tiap babnya. Bahkan, peneliti sempat mengganti judul skripsinya
sebelum akhirnya disetujui judul “ Peranan Malcolm X dalam Perjuangan HakHak Sipil Orang Kulit Hitam di Amerika Serikat Tahun 1957-1968”. Judul
tersebut merupakan hasil diskusi antara penulis dengan pembimbing I dan
pembimbing II. Perubahan judul dilakukan karena pada judul sebelumnya terlalu
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
berbelit-belit, tidak sesuai dengan konten yang harapkan, serta judul kurang
menarik.
Proses bimbingan adalah tahapan yang bisa dibilang melelahkan, peneliti
harus bersabar menunggu kesanggupan pembingbing meluangkan waktu untuk
memberikan
arahan
dalam kegiatan
bimbingan
di sela-sela
kesibukannya,
meskipun demikian peneliti merasa terbantu oleh kritik dan arahannya agar skripsi
menjadi lebih baik.
3.3.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian
3.3.2.1 Heuristik
Pada tahap ini peneliti berusaha mengumpulkan data untuk memecahkan
masalah mengenai peranan Malcolm X dalam perjuangan hak sipil orang kulit di
Amerika Serikat. Pencarian sumber dilakukan dengan cara membaca dan
mempelajari setiap sumber yang didapatkan. Sumber tersebut baik berupa buku
cetak maupun e-book, jurnal, artikel yang berasal dari internet.
Heuristik adalah suatu art atau seni, dalam arti bahwa kecuali perlu ditaati
peraturannya, alat-alat kerjanya, juga dibutuhkan keterampilan.Disamping itu,
tetap merupakan kenyataan bahwa tersedianya bahan, baru tampak bila seorang
sejarawan tertarik pada suatu permasalahan yang menarik (Karodirdjo, 1992, hlm.
30).Pada tahap ini peneliti berusaha mencari beberapa buku sumber untuk
mendukung penelitiannya, usaha yang dilakukan yaitu mencari ke beberapa
perpustakaan yang ada di Bandung maupun luar kota Bandung, mencari ke
beberapa toko buku seperti Gramedia, Toga Mas, Palasari, dan pedagang buku
kaki lima di jl. Dewi Sartika.
Berikut adalah kegiatan peneliti dan tempat yang dikunjungi oleh peneliti
selama kegiatan heuristik, dijelaskan dalam beberapa poin :
1. Perpustakaan UPI Bandung, di perpusatakaan ini peneliti cukup banyak
mendapatkan buku sumber,
seperti buku Teori Sosiologi Modern,
Sosiologi Perubahan Sosial, Islam sebagai Kritik Sosial dan buku lainya.
Peneliti cukup sering mengunjungi perpustakaan UPI dikarenakan, peneliti
merupakan mahasiswa UPI, oleh sebab itu hampir semua kegiatan
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
akademik peneliti lakukan diperpusatakaan ini. Selain itu perpustakaan
UPI mempunyai koleksi buku yang cukup lengkap.
2. Koleksi Pribadi, selain mencari buku ke berbagai toko buku dan
perpustakaan yang ada di Bandung dan luar Bandung, peneliti mempunyai
cukup buku yang bisa dipakai sebagai sumber penelitian, diantaranya
adalah
buku
Perjuangan
Hak-Hak
Sipil di Amerika
Serikat dan
Implikasinya bagi Indonesia yang ditulis oleh Dr. Valentinus Miharso,
buku Sejarah Bangsa Amerika karya Nana Supriatna, buku Islam di
Amerika yang ditulis oleh Jane I Smith, buku Garis Besar Sejarah
Amerika, Pengantar Ilmu-Ilmu Sosial dan buku Metodologi Sejarah karya
Helius. S.
3. Perpustakaan Batu Api Jati Nangor,
perpustakaan tersebut adalah
perpustakaan pribadi. Pemilik perpustakaan tersebut mempunyai hobi
mengumpulkan buku setiap minggunya, sehingga bagian depan rumahnya
diisi oleh buku. Perpustakaan pribadi tersebut dibuka untuk umum. Pada
kegiatan heuristik
di perpustakaan ini peneliti dibantu oleh pemilik
perpusatakaan mencari buku yang dibutuhkan, sehingga peneliti tidak
mengalami kesulitan. Peneliti mendapatkan beberapa buku sumber seperti,
Otobiografi
Malcolm
X,
Pidato-Pidato
yang
Menggugah
Dunia,
Kaleidoskop Amerika I dan II.
4. Internet, selain dari tempat-tempat yang telah disebutkan diatas, penulis
melakukan pencarian di Internet baik untuk mencari artikel, jurnal atau ebook. Sehingga penulis memerlukan waktu dan kuota yang cukup banyak
untuk mendapatkan sumber yang didapatkan.
Pencarian
dan
pengumpulan
sumber-sumber
tertulis
ini
dapat
dikategorikan sebagai sumber primer dan sumber sekunder, sumber primer yang
didapatkan peneliti adalah buku yang dicatat langsung oleh Malcolm X, seperti
buku
yang
berjudul Malcolm X
sebuah
Otobiografi.
Selain itu peneliti
mendapatkan sumber sekunder yang ditulis oleh peneliti lain yang juga membahas
mengenai sosok Malcolm X dan peranannya dalam perjuangan hak sipil orang
kulit hitam Amerika Serikat.
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
Adanya sumber-sumber tersebut sangat membatu sekali peneliti untuk
menggambarkan pemikiran dan peranan mengenai topik yang sedang dibahas,
serta mempermudah peneliti untuk mengerjakan laporan penelitian sesuai dengan
aturan-aturan penulisan dan keilmuan standar penulisan.
3.3.2.2 Kritik
Tahapan selanjutnya dalam penulisan skripsi dengan metode historis
adalah tahapan kritik yang dilakukan setelah proses heuristik. Kritik tersebut
dilakukan dengan dua cara, yaitu uji keabsahan tentang keaslian sumber
(autentisitas) yang dilakukan melalui kritik ekstern, dan keabsahan tentang
kesohihan
sumber
(kredibilitas)
yang
ditelusuri
melalui
kritik
intern
(Abdurahman, 2007: 68).Tujuannya tentu sangat penting bagi peneliti untuk
menemukan kebenaran dari informasi yang didapatkan.Pada tahap ini, peneliti
hanya menggunakan buku sebagai sumber penelitian, dikarenakan ada beberapa
faktor yang tidak mendukung peneliti untuk menemukan sumber lainnya, untuk
meneliti buku yang akan dijadikan sumber penelitian. Dalam tahap kritik ini
terbagi kedalam dua bagian yaitu:
1.
Kritik Eksternal
Kritik eksternal adalah cara melakukan verifikasi terhadap aspek-aspek
luar pada sumber sejarah (Sjamsuddin, 2012, hal. 104). Selaras
dengan yang
diungkapkan oleh Daliman bahwa kritik eksternal ingin menguji otentisitas
(keaslian) suatu sumber, agar diperoleh sumber yang sungguh-sungguh asli dan
bukan tiruan atau palsu (Daliman, 2012, hal. 67). Sehingga kritik eksternal
sangatlah penting dalam penulisan sejarah karena dapat menentukan hasil
penulisan. Apabila sumber yang didapatkan merupakan sumber yang palsu, maka
penulisan yang dilakukan kemungkinan akan keliru.
Tidak hanya latar belakang penulis, kondisi bukupun menjadi salah satu
aspek untuk dikritik, karena hal tersebut jelas sangat mempengaruhi seorang
peneliti agar mudah membacanya dan mendapatkan informasi dengan jelas,
berbeda halnya dengan kondisi buku yang sudah rapuh dan sobek, hal tersebut
bisa menyulitkan peneliti untuk
mencari informasi dengan jelas. Begitupun
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
dengan tahun terbit buku, menjadi salah satu faktor penting, karena akan dilihat
tahun terbit buku dengan tahun kejadian yang kita kaji. Jika waktunya berdekatan,
maka kemungkinan penulis buku mengetahui masalah yang kita kaji.Tahapan
kritik ini dimaksudkan untuk meminimalisir subjektivitas penulisan dari sumbersumber yang telah didapat.
Dalam proses pencarian sumber, peneliti berhasil menemukan sumber
primer, seperti buku yang berjudul Otobiografi Malcolm X. Buku tersebut peneliti
dapat dari perpustakaan Batu Api yaitu perpustakaan pribadi namun koleksi
bukunya
disewakan,
berbanding
lurus
dengan
judulnya
buku
tersebut
menceritakan perjalanan hidup Malcolm X. Buku tersebut diterbitkan di Indonesia
pada tahun 2002 oleh penerbit Teralitera Yogyakarta, namun sebenarnya buku
tersebut pertama kali diterbitkan oleh penerbit Ballantine Books pada tahun 1965.
Melihat dari tahun penerbitan yang sama dengan kajian yang diteliti, maka dari itu
permasalahannyapun sama dengan masalah-masalah yang dicari oleh peneliti,
oleh sebab itu buku tersebut merupakan bagian penting dalam penelitian ini. Buku
yang berisikan curahan hati Malcolm X kepada Alex Haley ini sangat mudah
dicerna dan dipahamai sehingga peneliti banyak sekali mendapatkan informasi
penting pada buku ini.Alex Haley adalah sahabat karir Malcolm X dalam
perjuangan penegakan hak sipil orang kulit hitam di Amerika Serikat.Oleh sebab
itu sudah pasti buku tersebut menjadi salah satu buku prioritas utama dalam
penelitian skripsi ini.
Selanjutnya dalam tahapan heuristik peneliti hanya mendapatkan sumber
sekunder seperti buku atau tulisan yang tidak sezaman, diantaranya seperti buku
Perjuangan Hak-Hak Sipil di Amerika, yang ditulis oleh Valentinus Miharso,
karya tersebut merupakan karya tulis ilmiah disertasi yang dikembangkan menjadi
buku dan diterbitkan tahun 2009.Selanjutnya ada buku Malcolm X Militant Black
Leader karya Jack Rummel diterbitkan oleh Chelsea House Publisher pada tahun
2005, kemudian Gale Thomson yang menulis buku The Civil Rights Movement.
Selain dari buku-buku tersebut, peneliti menemukan buku-buku yang berkaitan
dengan tema penelitan yang kebanyakan berbentuk e-book.
2. Kritik Internal
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Tahapan
selanjutnya
adalah kritik
internal,
sebagaimana yang telah
diungkapkan oleh Sjamsuddin (2012, hal 112) kritik internal lebih menekankan
pada aspek “dalam” atau isi dari sumber. Begitupun menurut Daliman (2012, hal.
72) bahwa kritik internal merupakan tahap peneliti atau sejarawan harus
menentukan seberapa jauh dapat dipercaya (credible atau reliable) kebenaran dari
isi informasi yang disampaikan oleh suatu sumber atau dokumen sejarah. Pada
tahapan ini reliable dan tidaknya suatu sumber yang digunakan, merupakan tugas
dari peneliti agar nantinya tidak akan menimbulkan informasi yang kurang dapat
dipahamai oleh pembaca.Menurut Robert Jones kritik internal yang bersifat
higher criticism, kritik eksternal lebih dianggap sebagai lower criticism. Kritik
eksternal menguji keaslian dokumen, sedangkan kritik internal lebih menguji
makna isi dokumen (Daliman, 2012, hal. 68). Oleh sebab itu pada tahapan kritik
internal lebih susah dibandingkan dengan kritik eksternal yang hanya melihat
sumber dari aspek luar saja.
Sering terjadi kekeliruan dalam penulisan sejarah, ini disebabkan karena
pemikiran sejarawan itu sendiri yang cenderung
subjektif dalam suatu penulisan.
Oleh sebab itu, dalam kritik internal perlu adanya perbandingan antara dua
sumber yang ditemukan untuk menghindari tingkat subjektivitas dalam suatu
penulisan.Suatu
sengaja
karya sejarah tidak akan banyak berarti jika penulis dengan
subjektif.
objektifitas tidak
Sejarah
sebagai
ilmu
dituntut
objektifitas,
ilmu
tanpa
mempunyai nilai ilmiah dan akan berhenti sebagai ilmu
(Hugiono & Poerwantana, 1992, hal. 26). Berhubungan dengan tahap kritik
internal ini maka peneliti melakukan kaji banding antara sumber tertulis yang satu
dengan
sumber
tertulis
yang
lainnya.
Hal
tersebut
dimaksudkan
untuk
mendapatkan data-data yang benar-benar akurat. Sebagai contohnya peneliti
melakukan
perbandingan
buku
yang
diantaranya
mengungkapkan
mengenai
perubahan pemikiran Malcolm X setelah melakukan ibadah haji ke Makkah, buku
Malcolm X Speaks yang ditulis oleh Breitmen mengungkapkan “Jika Islam dapat
menempatkan semangat persaudaraan sejati dihati para “kulit putih” yang telah
saya temui disini ditanah para nabi, maka pasti juga dapat menghapus “kanker
rasisme” dari jantung Amerika kulit putih, dan mungkin dalam waktu dekat
menyelamatkan Amerika dari bencana ras, kehancuran yang sama membawa
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
Hitler oleh rasismenya yang akhirnya menghancurkan Jerman sendiri” (Breitmen,
1990 hlm. 60). Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Miharso (2009, 164)
dalam buku
Implikasinya
yang
berjudul Perjuangan
Hak-Hak
Sipil di Amerika dan
Bagi Indonesia menjelaskan “Malcolm X mulai merenungkan
bahwa apa yang selama ini ada didalam benaknya adalah kebencian terhadap
orang julit putih Amerika”. Pendapat dari kedua buku tersebut nampaknya ada
suatu kesamaan persefsi mengenai perubahan pemikiran Malcolm X setelah
menjalankan ibadah haji ke Mekkah, Malcolm X menjadi sosok yang lebih
bijaksana, dan berpendapat bahwa sistem rasial bukanlah sebuah jalan untuk
sebuah integrasi di Amerika serikat, ia meyakini bahwa penyatuan dalam tubuh
Amerika Serikat dapat tercipta jika satu sama lain bisa menghargai pribadi atau
kelompok masing-masing. Pendapat tersebut memang senada dengan apa yang
diungkapkan oleh Malcolm X dalam Otobiografinya yang mengatakan “Saya
tidak curiga lagi terhadap rasisme. Setelah saya pertimbangkan kembali saya
menyadari bahwa warga kulit putih adalah sesama manusia.Mereka adalah
manusia biasa yang sama dengan warga kulit hitam selama mereka berperilaku
manusiawi terhadap orang kulit hitam”.
3.3.2.3. Intepretasi
Tahap ketiga dalam penelitian sejarah adalah interpretasi, tahap ini
merupakan proses penyatuan data-data yang telah didapat menjadi satu kesatuan.
Heuristik dan kritik berfungsi untuk menyeleksi sumber-sumber atau data-data
sejarah, sehingga didapatkan fakta-fakta atau bukti-bukti sejarah yang valid dan
reliabel (Daliman, 2012, hlm. 81). Hasil kritik-kritik sumber ialah fakta yang
merupakan
unsur-unsur
bagi
penyusunan
atau
rekonstruksi cerita
sejarah
(Kartodirdjo, 1992, hlm. 16). Maka sebab itu apabila dilihat, tahap Interpretasi ini
hampir serupa dengan tahap kritik, tetapi sebenarnya berbeda karena pada tahap
interpretasi ini merupakan tahap merekonstruksi fakta-fakta yang telah ditemukan.
Tahap interpretasi, dituntut kecermatan dan sikap objektif sejarawan,
terutama dalam hal interpretasi subjektif terhadap fakta sejarah (Hamid & Madjid,
2011, hal. 50). Selaku sejarawan, maka sudah selayaknya bersikap objektif tanpa
memandang
latar belakang penulis, atau kepentingannya dalam menulis suatu
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
peristiwa sejarah. Oleh karena itu, interpretasi dapat dilakukan dengan cara
memperbandingkan data guna menyikap peristiwa-peristiwa mana yang terjadi
dalam waktu yang sama (Abdurahman, 2007, hal. 74). Selain itu, hilangnya
sebagian fakta sejarah yang kita ketahui
menjadi
tugas interpretasi untuk
menghubungkannya menjadi satu kesatuan yang utuh.
Menurut Kuntowijoyo ada dua metode yang digunakan dalam interpretasi
yaitu analisis dan sintesis.Analisis berarti menguraikan, sedangkan sintesis berarti
menyatukan (Abdurahman, 2007, hal. 73). Oleh karena itu peneliti mencoba
menguraikan data mengenai ketertarikan Malcolm X untuk memperjuangkan Hak
Sipil orang kulit hitam di Amerika Serikat, hingga upaya yang dilakukan oleh
Malcolm X dalam pencapaian cita-citanya, sampai pada dampak sosial-politik
pada orang kulit hitam Amerika Serikat setelah perjuangan yang dilakukan oleh
Malcolm X untuk penegakan hak sipil. Kemudian tahapan sintesis peneliti
menyatukan data-data yang telah didapat sehingga menjadi sebuah kesatuan
informasi mengenai peranan Malcolm X dalam penegakan hak sipil orang kulit
hitam di Amerika Serikat.
3.3.2.4 Historiografi
Tahap terakhir dari sebuah penelitian, sebelumnya telah diulas tentang
proses heuristik, kritik, interpretasi, kemudian penulis harus melewati proses
historiografi
untuk
menyempurnakan
penelitian
yang
dilakukannya.
Helius
Sjamsuddin menjelaskan bahwa (Sjamsuddin H. 2012, hal. 121):
“Ketika sejarawan memasuki tahap menulis, maka ia mengerahkan seluruh
daya pikirannya, bukan saja keterampilan teknis penggunaan kutipankutipan dan catatan-catatan, tetapi yang terutama penggunaan pikiranpikiran kritis dan analisisnya karena ia pada akhirnya harus menghasilkan
suatu sintesis dari seluruh hasil penelitiannya atau penemuannya itu
didalam suatu penulisan utuh yang disebut historiografi”.
Kutipan tersebut menjelaskan bahwa historiografi merupakan proses akhir
dari suatu penelitian sebelum akhirnya menjadi sebuah karya tulis ilmiah dalam
hal ini berupa skripsi. Pada tahap ini peneliti harus mampu menganalisis suatu
data yang didapatkan baik berupa catatan, maupun
kutipannya. Dalam hal ini,
peneliti mencoba melakukan analisis secara menyeluruh terkait peranan Malcolm
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
X dalam perjuangan hak-hak sipil orang kulit hitam di Amerika Serikat tahun
1957-1968.
Sistematika penulisan seperti yang telah dibahas pada bab I terdiri dalam
lima bab. Bab I terdiri dari pendahuluan penelitian meliputi latar belakang
penelitian,
rumusan
penelitian,
tujuan
penelitian,
manfaat
penelitian
serta
sistematika penelitian. Bab II merupakan tahap tinjauan pustaka merupakan tahap
pengkajian terhadap sumber-sumber yang dimiliki, apakah sumber tersebut layak
untuk digunakan
atau tidak akan dibahas pada bab ini. Bab berikutnya adalah
bab III merupakan metodologi penelitian, pada bab ini akan dibahas tahap-tahap
penelitian yang dilakukan, metode dan teknik yang digunakan dalam mencari
sumber, menganalisis sumber tersebut, hingga menyajikannya menjadi sebuah
karya ilmiah. Bab berikutnya merupakan tahap yang paling penting yaitu bab IV
yang berisi pembahasan, merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penulis
terhadap suatu peristiwa yang dikaji. Selanjutnya adalah bab V berisi kesimpulan
dari hasil yang didapatkan dan saran untuk penelitian berikutnya.
Selain lima bab yang disebutkan tadi, dalam sebuah karya ilmiah dalam
hal ini skripsi, harus terdapat daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan sebuah
proses mencantumkan sumber yang didapat baik buku, artikel maupun jurnal.
Selain daftar pustaka ada pula lampiran-lampiran yang memuat dokumendokumen yang digunakan dalam penelitian.
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metodologi penelitian pada dasarnya memiliki peranan yang sangat
penting dalam penulisan skripsi, metode penelitian yang dipakai pada penelitian
ini dimaksudkan untuk memudahkan peneliti dalam menulis skripsinya. Pada bab
ini, akan dibahas metodologi
penelitian dalam skripsi yang berjudul “Peranan
Malcolm X Dalam Perjuangan Hak-Hak Sipil Orang Kulit Hitam Di Amerika
Serikat Tahun 1957-1965”.
Peneliti mencoba memaparkan prosedur atau cara-
cara yang dilakukan untuk mencari, mengolah, dan menganalisis data yang
didapatkan. Hal tersebut dimulai dengan pencarian sumber, pemilihan sumber
yang dapat mendapat mendukung pada topik penelitian, analisis dan intepretasi
mengenai
sumber-sumber
yang
berhasil didapatkan
serta
diakhiri dengan
penulisan sejarah dalam penelitian ini.
Peneliti menjelaskan bab ini,dengan menggunakan metode dan teknik
penelitian secarateoritis. Hal tersebut berguna sebagai landasan yang dapat
dijadikan
pedoman
oleh
penelitian
yang akan dikaji.
Selanjutnya peneliti
menjelaskan mengenai tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peneliti dalam
pembuatan skripsi, baik dari tahap persiapan, pelaksanaan, hingga sampai ke
tahap akhir penelitian. Hal ini dilaksanakan berguna sebagai landasan dalam
pelaksanaan yang peneliti lakukan.
3.1 Metode Penelitian
Untuk memperjelas penelitian ini perlu didukung oleh metodologi sejarah
yang merupakan suatu metode yang lazim digunakan dalam penelitian sejarah.
Dalam hal ini memang kita harus membedakan antara metode dan metodologi
karena kedua hal ini berkaitan dengan ilmu sejarah. Metode sejarah adalah
“bagaimana
mengetahui
sejarah”,
sedangkan
metodologi
ialah
“mengetahui
bagaimana mengetahui sejarah” (Sjamsuddin, 2007 hlm. 14). Metode yang
peneliti gunakan dalam rancangan penulisan skripsi ini ialah menggunakan
metode historis atau metode sejarah. Metode historis menurut Louis Gottschalck
(1986, hlm. 72) adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30
peninggalan pada masa lampau. Dengan menggunakan metode historis ini kita
bisa merekonstruksi semua peristiwa yang dialami oleh manusia pada masa
lampau. Semua data dan hasil peninggalan dari manusia pada masa lampau
dijadikan sebuah bukti yang nantinya akan bisa digunakan untuk merekonstruksi
sejarah.Metode
historis
sering
digunakan
dikarenakan
peristiwanya
sudah
terlewati dan tidak banyak pelaku atau narasumber yang masih hidup.
Menurut Helius Sjamsuddin metode historis adalah suatu prosedur, proses,
atau teknik yang sistematis dalam penyidikan suatu disiplin ilmu tertentu untuk
mendapatkan
objek
(bahan-bahan)
yang
diteliti
(Sjamsuddin,
2012,
hal.
11).Begitu pula yang dikatakan oleh Abdurahman dalam bukunya metodologi
penelitian sejarah, metode historis adalah penyelidikan atas suatu masalah dengan
mengaplikasikan jalan pemecahannya dari perspektif historis (Abdurahman, 2007,
hal. 53). Daliman juga mengatakan hal serupa bahwa metode penelitian diartikan
sejarah sebagai penulisan sejarah dengan menggunakan cara, prosedur atau teknik
yang sistematik sesuai dengan asas-asas dan aturan ilmu sejarah (Daliman, 2012,
hal. 27). Hal tersebut juga sama dengan yang diungkapkan oleh Rahman Hamid
dan Saleh Majid yang mengatakan bahwa :
“Metode sejarah merupakan cara atau teknik dalam merekonstruksi
peristiwa masa lampau, melalui empat tahapan kerja, yaitu heuristik
(pengumpulan sumber), Kritik sumber (eksternal/bahan dan internal/isi),
interpretasi (penafsiran), serta historiografi (penulisan kisah sejarah)
(Hamid & Madjid, 2011, hal. 43).”
Selaras dengan yang dikatakan diatas, bahwa terdapat beberapa tahapan
dalam melakukan metode historis ketika akan melakukan penelitian. Begitu pula
yang diungkapkan oleh (Sjamsuddin, 2012, hal. 67-188) dalam buku nya bahwa
tahapannya adalah sebagai berikut:
1.
Heuristik,
merupakan
sebuah
kegiatan
mencari
sumber-sumber
untuk
mendapatkan data-data, atau materi sejarah atau evidensi sejarah. Tahapan ini
merupakan tahapan yang paling menyita waktu disela-sela kesibukan peneliti,
dikarenakan dalam tahapan pencarian sumber tersebut, peneliti mencari ke
berbagai perpustakaan dan toko buku di Bandung maupun luar kota Bandung.
2.
Tahapan Kritik Sumber, merupakan tahap penyaringan terhadap sumbersumber yang telah didapatkan sebelumnya dari kegiatan heuristik. Dalam
tahap ini berusaha mencari validitas dan relevansi dari sebuah sumber.
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
31
Sehingga dapat menghasilkan fakta-fakta terkait hal yang kita cari. Tahap ini
terbagi dalam dua bagian yaitu tahap kritik eksternal dan tahap kritik internal.
3.
Intepretasi, tahapan ini merupakan penjabaran dari sumber yang telah
disaring dalam tahapan kritik sebelumnya, peneliti memaparkan fakta-fakta
yang sudah teruji dan menghubungkan satu sama lain sehingga menjadi
sebuah narasi yang utuh dan dapat dipertanggung jawabkan.
4.
Historiografi, tahapan ini merupakan tahapan terakhir dalam metode sejarah.
Tahapan tersebut merupakan pemaparan dalam bentuk tulisan oleh seorang
peneliti dengan
berdasarkan
fakta
yang
telah
didapatkan sebelumnya
sehingga menghasilkan sebuah cerita sejarah yang enak dibaca. Peneliti
berusaha menulis cerita sejarah mengenai “Peranan Malcolm X dalam
Perjuangan Hak-Hak Sipil Orang Kulit Hitam di Amerika Serikat Tahun
1957-1968”.
Empat tahapan tadi, disusun kembali dalam enam tahapan yang lebih
terperinci untuk memudahkan penulis dalam melakukan penelitiannya. Enam
tahapan tersebut, juga terdapat dalam buku (Sjamsuddin, 2012, hal. 70) yang
disebutkan oleh Wood Gray sebagai berikut:
1.
Memilih topik. Pada tahap ini, peneliti memilih topik tentang Peranan yang
dilakukan oleh Malcolm X sebagai aktifis HAM dalam memperjuangkan
Hak-Hak Sipil orang kulit hitam di Amerika Serikat pada tahun 1957-1968.
2.
Menyusun semua bukti yang sesuai dengan topik. Peneliti mengumpulkan
data-data terkait dengan Upaya Malcolm X dalam memperjuangkan Hak-Hak
Sipil orang kulit hitam Amerika Serikat melalui studi literatur atau studi
kepustakaan.
3.
Membuat catatan tentang apa saja yang dianggap penting oleh peneliti dalam
melakukan penelitian yang sesuai dengan topik ketika penelitian sedang
berlangsung.
4.
Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan (kritik
sumber). Kritik dilakukan oleh peneliti terhadap setiap sumber yang didapat
tentang Peranan Malcolm X dalam perjuangan Hak-Hak Sipil orang kulit
hitam Amerika Serikat untuk mendapatkan data yang relevan dan sesuai.
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
32
5.
Menyusun hasil-hasil penelitian (catatan fakta-fakta) kedalam suatu pola yang
benar dan berarti yaitu sistematika tertentu yang telah disiapkan sebelumnya.
Catatan yang disusun oleh penulis disusun yang berpedoman pada buku
Pedoman Karya Tulis Ilmiah UPI 2014.
6.
Menyajikan
dalam
suatu
cara
yang
dapat
menarik
perhatian
dan
mengkomunikasikannya kepada para pembaca sehingga dapat dipahami
sejelas mungkin.
Dari pendapat kedua tokoh tersebut, peneliti melihat adanya kesamaan
dalam kedua tahapan penelitiannya.Dalam tahapan heuristik yang dikemukakan
oleh Sjamsudin mengenai pengumpulan untuk mendapatkan data-data atau materi
sejarah atau evidensi sejarah berkaitan dengan tahapan penelitian sejarah menurut
Gray, seperti pemilihan topik, menyusun semua bukti dan membuat catatan
penting menenai topik penelitiannya.Tahapan kritik sumber yang diungkapkan
dalam bukunya
diungkapkan
Sjamsudin berkaitan dengan tahapan evaluasi kritis yang
oleh
Gray,
sehingga
menghindari
peneliti
dari
subjektifitas
penelitiannya. Dalam tahapan intepretasi adalah usaha untuk menyusun dan
menyimpulkan terhadap fakta-fakta yang didapat, sehingga hal tersebut dapat
diartikan
sebagai
kemampuan
untuk
menyusun
hasil-hasil penelitian,
yang
terakhir adalah historiografi dimana tahapan tersebut adalah penyajian mengenai
hasil penelitian sejarah kedalam suatu bentuk tulisan, tahapan tersebut sesuai
dengan yang diungkapkan Gray yaitu tahapan penyajian, dikomunikasikannya
kepada pembaca agar menarik perhatian dan dapat dipahamai sejelas mungkin.
3.2 Teknik Penelitian
Peneliti
menggunakan
studi literatur
atau
studi kepustakaan
untuk
mendukung penelitian dalam menyusun skripsinya.Studi literatur dilakukan untuk
mendapatkan data-data atau sumber yang dibutuhkan oleh peneliti dalam
menyusun tulisannya.Menurut Ismaun(2005: 35) “sumber sejarah adalah bahan
baku yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang peristiwa
yang terjadi pada masa lampau”. Sumber-sumber tersebut yang nantinya akan
menjadi rujukan dan pedoman peneliti salam penyusunan skripsi. Dengan studi
literatur yang dilakukan, maka peneliti diharapkan dapat membangun landasan
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
33
teori, kerangka berfikir dan menentukan dugaan sementara, sehingga penelitidapat
memahami, memilah dan memilih data yang didapatkan dari berbagai macam
pustaka yang digunakan.
Peneliti
menggunakan
studi
litelatur
dikarenkan
masalah
mengenai
“Peranan Malcolm X dalam Perjuangan Hak-Hak Sipil Orang Kulit Hitam di
Amerika Serikat Tahun 1957-1965” sudah lama terjadi, maksudnya dengan
kejadian yang sudah lama terjadi tidak memungkinkan untuk menemukan
narasumber
penelitian
atau
ini
wawancara,
pelaku
peristiwa
tersebut
mengambil
kawasan
Amerika.Sehingga
kegiatan
wawancara
untuk
tersebut
harus
diwawancarai.Selain itu,
meskipun
dilakukan
diadakanya
di
Amerika
Serikat.Sementara tokoh perjuangan hak sipil orang kulit hitam yaitu Malcolm X
telah wafat.Oleh karena itu, peneliti menggunakan studi kepustakaan atau studi
litelatur dalam penulisan skripsi.
Studi litelatur biasanya dilakukan setelah pemilihan topik dan rumusan
masalah yang telah ditentukan.Jenis studi litelatur tentunya berasal dari bukubuku yang relevan dengan tema yang dipilih oleh peneliti.Buku tersebut berasal
dari buku cetak yang didapat dari toko buku, perpustakaan dan koleksi pribadi, di
era modern sekarang ini penelitipun memakai buku elektronik atau e-book dari
internet.Selain itu studi litelatur berasal dari jurnal, artikel, penelitian terdahulu
serta sumber lainya.
3.3 Tahapan Penelitian
Peneliti
tahapan
dari
dalam
melakukan
penentuan
bimbingan.Seperti yang
topik,
penyusunan
skripsi melakukan
penyusunan
rancangan
diungkapkan
oleh
Sjamsuddin
dan
beberapa
penelitian
hingga
Grey,
tahapan
penelitian terbagi dalam beberapa tahapan. Tahapan pertama adalah heuristik,
tahap ini adalah mencari sumber dan data-data mengenai tema yang diteliti, tahap
tersebut mencatat hal-hal apa saja yang dianggap penting. Tahap selanjutnya
adalah kritik, tahap tersebut menyaring data-data yang atau sumber sehingga
berbentuk fakta-fakta baru, proses tersebut terbagi menjadi dua bagian yaitu,
kritik internal dan kritik eksternal. Tahap ketiga adalah intepretasi, tahap tersebut
menjelaskan
mengenai
fakta-fakta
yang
didapat
sehingga
nantinya
saling
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
34
berhubungan.Tahapan
terakhir
adalah
historiografi,
tahapan
tersebut
adalah
merangkai fakta-fakta yang sudah didapat kedalam sebuah karya tulis ilmiah yaitu
skripsi.
Berikut adalah tahapan-tahapan penelitian :
3.3.1 Persiapan Penelitian
3.3.1.1 Pemilihan Topik
Pemilihan topik merupakan tahapan awal yang dilakukan peneliti dalam
menulis skripsi. Peneliti pertama kali melakukan pengajuan judul Skripsi pada
saat mata kuliah Seminar Penulisan Karya Ilmiah (SPKI).Selanjutnya setelah lulus
dari
mata
kuliah
SPKI
peneliti mengajukan
judul skripsi kepada
Tim
Pertimbangan Penulisan Skripsi (TPPS) Departemen Pendidikan Sejarah, FPIPS,
UPI. Judul yang diajukan oleh peneliti pada saat itu adalah “SATU TUJUAN
BEDA JALAN : Study Komparatif langkah Martin Luther King, Jr. dan Malcolm
X dalam Pergerakan Hak-Hak Sipil Orang Kulit Hitam Di Amerika Serikat Tahun
1957-1968”. Namun, setelah beberapa kali bimbingan dan mendapatkan beberapa
masukan dari pembimbing I dan II akhirnya judul skripsipun berubah menjadi
“Peranan Malcolm X dalam Perjuangan Hak-Hak Sipil Orang Kulit Hitam di
Amerika Serikat Tahun 1957-1965”.
3.3.1.2 Penyusunan Rancangan Penelitian
Pada tahapan ini adalah kerangka dasar yang dijadikan acuan dalam
penulisan skripsi. Setelah mengajukan judul yang akan diteliti maka penulis
mengajukan proposal dengan susunan sebagai berikut :
1. Judul Penelitian
2. Latar Belakang Masalah
3. Rumusan Masalah
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat Penelitian
6. Metode Penelitian
7. Tinjauan Pustaka
8. Sistematika Penulisan, dan
9. Daftar Pustaka
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
35
Proposal tersebut,
kemudian
diserahkan
kepada
Tim Pertimbangan
Penulisan Skripsi (TPPS) untuk selanjutnya dipresentasikan di dalam Seminar
Rancangan Penulisan Skripsi.
Setelah proposal skripsi diterima oleh Tim Pertimbangan Penulisan Skripsi
(TPPS), selanjutnya peneliti diperkenankan untuk seminar proposal penulisan
skripsi pada tanggal 28 Mei 2015 yang bertempat di Laboratorium Departemen
Pendidikan Sejarah. Setelah dilakukan beberapa koreksi akhirnya dikeluarkan
surat pengesahan dari ketua TPPS dengan nomer. 07/TPPS/JPS/PEM/2015.
Dengan penunjukan calon pembingbing Bpk. Wawan Darmawan, S.Pd., M.Hum
sebagai Pembingbing I dan Bpk, Moch. Eryk Kamsori S.Pd. sebagai Pembingbing
II.
Pada
saat
mempresentasikan
seminar
hasil
penulisan
temuannya
skripsi
dihadapan
ketua
berlangsung,
TPPS
dan
peneliti
Dosen
Pembingbing, pada saat itu calon pembimbing I tidak hadir dalam seminar
dikarenakan ada urusan lain, namun hal tersebut tidak menjadi penghalang untuk
kegiatan seminar tetap berlangsung. Pada saat peneliti selesai mempresentasikan
isi proposalnya banyak saran-saran yang dikemukakan oleh dosen pembimbing
dan juga ketua TPPS. Hal tersebut bertujuan untuk menghasilkan kelayakan
proposal dilanjutkan kedalam penulisan skripsi.
Setelah
seminar
proposal
skripsi
dilaksanakan
akhirnya
dosen
pembingbing II kala itu bersedia untuk membingbing untuk penulisan skripsi ini,
dengan catatan memperbaiki kembali proposal penelitian berdasarkan masukanmasukan yang telah dikemukakan oleh para dosen yang hadir pada saat seminar
berlangsung, perbaikan tersbut diantaranya adalah memperbaiki judul yang tidak
sama antara judul cover dengan judul yang ada pada isi proposal, memperbaiki
ejaan dengan menggunakan ejaan EYD yang benar, memfokuskan pembahasan di
latar belakang masalah dikarenakan latar belakang di proposal yang dibuat oleh
peneliti kurang fokus terhadap pembahasan yang akan dikaji serta menambahkan
sumber kembali.
Setelah selesai seminar, peneliti memperbaiki proposal sesuai dengan
catatan yang telah disarankan oleh Dosen Pembimbing maupun ketua TPPS,
kemudian pada tanggal 26 Juni peneliti menghampiri dosen pembimbing I yang
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
36
tidak hadir pada seminar proposal skripsi untuk konsultasi mengenai isi dari
proposal, menurut beliau judul yang diambil oleh peneliti kurang terfokus, jika
sasaran penelitian hanya membandingkan mengenai cara pergerakan antara kedua
tokoh kurang esensial. Akhirnya beliau menyarankan agar peneliti mengambil
studi kasus mengenai satu tokoh pergerakan hak sipil orang kulit hitam, sehingga
peneliti bisa mengexplore lebih mengenai tokoh tersebut. Maka sebab itu judulpun
diganti dengan mengambil studi kasus perjuangan yang dilakukan oleh Malcolm
X dalam penegakan hak sipil orang kulit hitam Amerika Serikat.
3.3.1.3 Bimbingan dan Konsultasi
Dalam menyusun sebuah karya tulis ilmiah atau skripsi, diperlukannya
suatu kegiatan bimbingan dengan dosen pembingbing agar menghasilkan sebuah
skripsi yang baik. Kegiatan bimbingan ini peneliti lakukan dengan Dosen
Pembimbing I yaitu,
Bpk.
Wawan Darmawan, S.Pd, M.Hum.dan Dosen
Pembimbing II, Bpk. Moch. Eryk Kamsori, S.Pd. yang telah ditunjuk oleh ketua
TPPS. Dengan kegiatan bimbingan peneliti dapat mengetahui kesalahan, serta
saran yang diberikan oleh pembingbing agar lebih baik. Pada proses bimbingan,
kedua Dosen Pembimbing bekerja sama dengan baik dengan peneliti dengan
memberikan saran, kritik dan komentar pada skripsi ini.
Proses awal bimbingan diawali dengan bimbingan proposal sebelum
akhirnya
bimbingan
skripsi
secara
resmi.
Baik
pembimbing
I
maupun
pembimbing II memberikan saran, dan kritik membangun demi kebaikan peneliti
dalam menyusun skripsi. Konsultasi yang dilakukan mulai dari judul, bab I
(pendahuluan), bab II (kajian pustaka), bab III (metodologi penelitian), bab IV
(pembahasan), bab V (kesimpulan), serta abstrak dan lampiran- lampiran.
Pada
proses bimbingan, penulis mengalami beberapa kali revisi atau
perbaikan pada tiap babnya. Bahkan, peneliti sempat mengganti judul skripsinya
sebelum akhirnya disetujui judul “ Peranan Malcolm X dalam Perjuangan HakHak Sipil Orang Kulit Hitam di Amerika Serikat Tahun 1957-1968”. Judul
tersebut merupakan hasil diskusi antara penulis dengan pembimbing I dan
pembimbing II. Perubahan judul dilakukan karena pada judul sebelumnya terlalu
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
37
berbelit-belit, tidak sesuai dengan konten yang harapkan, serta judul kurang
menarik.
Proses bimbingan adalah tahapan yang bisa dibilang melelahkan, peneliti
harus bersabar menunggu kesanggupan pembingbing meluangkan waktu untuk
memberikan
arahan
dalam kegiatan
bimbingan
di sela-sela
kesibukannya,
meskipun demikian peneliti merasa terbantu oleh kritik dan arahannya agar skripsi
menjadi lebih baik.
3.3.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian
3.3.2.1 Heuristik
Pada tahap ini peneliti berusaha mengumpulkan data untuk memecahkan
masalah mengenai peranan Malcolm X dalam perjuangan hak sipil orang kulit di
Amerika Serikat. Pencarian sumber dilakukan dengan cara membaca dan
mempelajari setiap sumber yang didapatkan. Sumber tersebut baik berupa buku
cetak maupun e-book, jurnal, artikel yang berasal dari internet.
Heuristik adalah suatu art atau seni, dalam arti bahwa kecuali perlu ditaati
peraturannya, alat-alat kerjanya, juga dibutuhkan keterampilan.Disamping itu,
tetap merupakan kenyataan bahwa tersedianya bahan, baru tampak bila seorang
sejarawan tertarik pada suatu permasalahan yang menarik (Karodirdjo, 1992, hlm.
30).Pada tahap ini peneliti berusaha mencari beberapa buku sumber untuk
mendukung penelitiannya, usaha yang dilakukan yaitu mencari ke beberapa
perpustakaan yang ada di Bandung maupun luar kota Bandung, mencari ke
beberapa toko buku seperti Gramedia, Toga Mas, Palasari, dan pedagang buku
kaki lima di jl. Dewi Sartika.
Berikut adalah kegiatan peneliti dan tempat yang dikunjungi oleh peneliti
selama kegiatan heuristik, dijelaskan dalam beberapa poin :
1. Perpustakaan UPI Bandung, di perpusatakaan ini peneliti cukup banyak
mendapatkan buku sumber,
seperti buku Teori Sosiologi Modern,
Sosiologi Perubahan Sosial, Islam sebagai Kritik Sosial dan buku lainya.
Peneliti cukup sering mengunjungi perpustakaan UPI dikarenakan, peneliti
merupakan mahasiswa UPI, oleh sebab itu hampir semua kegiatan
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
38
akademik peneliti lakukan diperpusatakaan ini. Selain itu perpustakaan
UPI mempunyai koleksi buku yang cukup lengkap.
2. Koleksi Pribadi, selain mencari buku ke berbagai toko buku dan
perpustakaan yang ada di Bandung dan luar Bandung, peneliti mempunyai
cukup buku yang bisa dipakai sebagai sumber penelitian, diantaranya
adalah
buku
Perjuangan
Hak-Hak
Sipil di Amerika
Serikat dan
Implikasinya bagi Indonesia yang ditulis oleh Dr. Valentinus Miharso,
buku Sejarah Bangsa Amerika karya Nana Supriatna, buku Islam di
Amerika yang ditulis oleh Jane I Smith, buku Garis Besar Sejarah
Amerika, Pengantar Ilmu-Ilmu Sosial dan buku Metodologi Sejarah karya
Helius. S.
3. Perpustakaan Batu Api Jati Nangor,
perpustakaan tersebut adalah
perpustakaan pribadi. Pemilik perpustakaan tersebut mempunyai hobi
mengumpulkan buku setiap minggunya, sehingga bagian depan rumahnya
diisi oleh buku. Perpustakaan pribadi tersebut dibuka untuk umum. Pada
kegiatan heuristik
di perpustakaan ini peneliti dibantu oleh pemilik
perpusatakaan mencari buku yang dibutuhkan, sehingga peneliti tidak
mengalami kesulitan. Peneliti mendapatkan beberapa buku sumber seperti,
Otobiografi
Malcolm
X,
Pidato-Pidato
yang
Menggugah
Dunia,
Kaleidoskop Amerika I dan II.
4. Internet, selain dari tempat-tempat yang telah disebutkan diatas, penulis
melakukan pencarian di Internet baik untuk mencari artikel, jurnal atau ebook. Sehingga penulis memerlukan waktu dan kuota yang cukup banyak
untuk mendapatkan sumber yang didapatkan.
Pencarian
dan
pengumpulan
sumber-sumber
tertulis
ini
dapat
dikategorikan sebagai sumber primer dan sumber sekunder, sumber primer yang
didapatkan peneliti adalah buku yang dicatat langsung oleh Malcolm X, seperti
buku
yang
berjudul Malcolm X
sebuah
Otobiografi.
Selain itu peneliti
mendapatkan sumber sekunder yang ditulis oleh peneliti lain yang juga membahas
mengenai sosok Malcolm X dan peranannya dalam perjuangan hak sipil orang
kulit hitam Amerika Serikat.
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
39
Adanya sumber-sumber tersebut sangat membatu sekali peneliti untuk
menggambarkan pemikiran dan peranan mengenai topik yang sedang dibahas,
serta mempermudah peneliti untuk mengerjakan laporan penelitian sesuai dengan
aturan-aturan penulisan dan keilmuan standar penulisan.
3.3.2.2 Kritik
Tahapan selanjutnya dalam penulisan skripsi dengan metode historis
adalah tahapan kritik yang dilakukan setelah proses heuristik. Kritik tersebut
dilakukan dengan dua cara, yaitu uji keabsahan tentang keaslian sumber
(autentisitas) yang dilakukan melalui kritik ekstern, dan keabsahan tentang
kesohihan
sumber
(kredibilitas)
yang
ditelusuri
melalui
kritik
intern
(Abdurahman, 2007: 68).Tujuannya tentu sangat penting bagi peneliti untuk
menemukan kebenaran dari informasi yang didapatkan.Pada tahap ini, peneliti
hanya menggunakan buku sebagai sumber penelitian, dikarenakan ada beberapa
faktor yang tidak mendukung peneliti untuk menemukan sumber lainnya, untuk
meneliti buku yang akan dijadikan sumber penelitian. Dalam tahap kritik ini
terbagi kedalam dua bagian yaitu:
1.
Kritik Eksternal
Kritik eksternal adalah cara melakukan verifikasi terhadap aspek-aspek
luar pada sumber sejarah (Sjamsuddin, 2012, hal. 104). Selaras
dengan yang
diungkapkan oleh Daliman bahwa kritik eksternal ingin menguji otentisitas
(keaslian) suatu sumber, agar diperoleh sumber yang sungguh-sungguh asli dan
bukan tiruan atau palsu (Daliman, 2012, hal. 67). Sehingga kritik eksternal
sangatlah penting dalam penulisan sejarah karena dapat menentukan hasil
penulisan. Apabila sumber yang didapatkan merupakan sumber yang palsu, maka
penulisan yang dilakukan kemungkinan akan keliru.
Tidak hanya latar belakang penulis, kondisi bukupun menjadi salah satu
aspek untuk dikritik, karena hal tersebut jelas sangat mempengaruhi seorang
peneliti agar mudah membacanya dan mendapatkan informasi dengan jelas,
berbeda halnya dengan kondisi buku yang sudah rapuh dan sobek, hal tersebut
bisa menyulitkan peneliti untuk
mencari informasi dengan jelas. Begitupun
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
40
dengan tahun terbit buku, menjadi salah satu faktor penting, karena akan dilihat
tahun terbit buku dengan tahun kejadian yang kita kaji. Jika waktunya berdekatan,
maka kemungkinan penulis buku mengetahui masalah yang kita kaji.Tahapan
kritik ini dimaksudkan untuk meminimalisir subjektivitas penulisan dari sumbersumber yang telah didapat.
Dalam proses pencarian sumber, peneliti berhasil menemukan sumber
primer, seperti buku yang berjudul Otobiografi Malcolm X. Buku tersebut peneliti
dapat dari perpustakaan Batu Api yaitu perpustakaan pribadi namun koleksi
bukunya
disewakan,
berbanding
lurus
dengan
judulnya
buku
tersebut
menceritakan perjalanan hidup Malcolm X. Buku tersebut diterbitkan di Indonesia
pada tahun 2002 oleh penerbit Teralitera Yogyakarta, namun sebenarnya buku
tersebut pertama kali diterbitkan oleh penerbit Ballantine Books pada tahun 1965.
Melihat dari tahun penerbitan yang sama dengan kajian yang diteliti, maka dari itu
permasalahannyapun sama dengan masalah-masalah yang dicari oleh peneliti,
oleh sebab itu buku tersebut merupakan bagian penting dalam penelitian ini. Buku
yang berisikan curahan hati Malcolm X kepada Alex Haley ini sangat mudah
dicerna dan dipahamai sehingga peneliti banyak sekali mendapatkan informasi
penting pada buku ini.Alex Haley adalah sahabat karir Malcolm X dalam
perjuangan penegakan hak sipil orang kulit hitam di Amerika Serikat.Oleh sebab
itu sudah pasti buku tersebut menjadi salah satu buku prioritas utama dalam
penelitian skripsi ini.
Selanjutnya dalam tahapan heuristik peneliti hanya mendapatkan sumber
sekunder seperti buku atau tulisan yang tidak sezaman, diantaranya seperti buku
Perjuangan Hak-Hak Sipil di Amerika, yang ditulis oleh Valentinus Miharso,
karya tersebut merupakan karya tulis ilmiah disertasi yang dikembangkan menjadi
buku dan diterbitkan tahun 2009.Selanjutnya ada buku Malcolm X Militant Black
Leader karya Jack Rummel diterbitkan oleh Chelsea House Publisher pada tahun
2005, kemudian Gale Thomson yang menulis buku The Civil Rights Movement.
Selain dari buku-buku tersebut, peneliti menemukan buku-buku yang berkaitan
dengan tema penelitan yang kebanyakan berbentuk e-book.
2. Kritik Internal
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
Tahapan
selanjutnya
adalah kritik
internal,
sebagaimana yang telah
diungkapkan oleh Sjamsuddin (2012, hal 112) kritik internal lebih menekankan
pada aspek “dalam” atau isi dari sumber. Begitupun menurut Daliman (2012, hal.
72) bahwa kritik internal merupakan tahap peneliti atau sejarawan harus
menentukan seberapa jauh dapat dipercaya (credible atau reliable) kebenaran dari
isi informasi yang disampaikan oleh suatu sumber atau dokumen sejarah. Pada
tahapan ini reliable dan tidaknya suatu sumber yang digunakan, merupakan tugas
dari peneliti agar nantinya tidak akan menimbulkan informasi yang kurang dapat
dipahamai oleh pembaca.Menurut Robert Jones kritik internal yang bersifat
higher criticism, kritik eksternal lebih dianggap sebagai lower criticism. Kritik
eksternal menguji keaslian dokumen, sedangkan kritik internal lebih menguji
makna isi dokumen (Daliman, 2012, hal. 68). Oleh sebab itu pada tahapan kritik
internal lebih susah dibandingkan dengan kritik eksternal yang hanya melihat
sumber dari aspek luar saja.
Sering terjadi kekeliruan dalam penulisan sejarah, ini disebabkan karena
pemikiran sejarawan itu sendiri yang cenderung
subjektif dalam suatu penulisan.
Oleh sebab itu, dalam kritik internal perlu adanya perbandingan antara dua
sumber yang ditemukan untuk menghindari tingkat subjektivitas dalam suatu
penulisan.Suatu
sengaja
karya sejarah tidak akan banyak berarti jika penulis dengan
subjektif.
objektifitas tidak
Sejarah
sebagai
ilmu
dituntut
objektifitas,
ilmu
tanpa
mempunyai nilai ilmiah dan akan berhenti sebagai ilmu
(Hugiono & Poerwantana, 1992, hal. 26). Berhubungan dengan tahap kritik
internal ini maka peneliti melakukan kaji banding antara sumber tertulis yang satu
dengan
sumber
tertulis
yang
lainnya.
Hal
tersebut
dimaksudkan
untuk
mendapatkan data-data yang benar-benar akurat. Sebagai contohnya peneliti
melakukan
perbandingan
buku
yang
diantaranya
mengungkapkan
mengenai
perubahan pemikiran Malcolm X setelah melakukan ibadah haji ke Makkah, buku
Malcolm X Speaks yang ditulis oleh Breitmen mengungkapkan “Jika Islam dapat
menempatkan semangat persaudaraan sejati dihati para “kulit putih” yang telah
saya temui disini ditanah para nabi, maka pasti juga dapat menghapus “kanker
rasisme” dari jantung Amerika kulit putih, dan mungkin dalam waktu dekat
menyelamatkan Amerika dari bencana ras, kehancuran yang sama membawa
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
42
Hitler oleh rasismenya yang akhirnya menghancurkan Jerman sendiri” (Breitmen,
1990 hlm. 60). Senada dengan apa yang diungkapkan oleh Miharso (2009, 164)
dalam buku
Implikasinya
yang
berjudul Perjuangan
Hak-Hak
Sipil di Amerika dan
Bagi Indonesia menjelaskan “Malcolm X mulai merenungkan
bahwa apa yang selama ini ada didalam benaknya adalah kebencian terhadap
orang julit putih Amerika”. Pendapat dari kedua buku tersebut nampaknya ada
suatu kesamaan persefsi mengenai perubahan pemikiran Malcolm X setelah
menjalankan ibadah haji ke Mekkah, Malcolm X menjadi sosok yang lebih
bijaksana, dan berpendapat bahwa sistem rasial bukanlah sebuah jalan untuk
sebuah integrasi di Amerika serikat, ia meyakini bahwa penyatuan dalam tubuh
Amerika Serikat dapat tercipta jika satu sama lain bisa menghargai pribadi atau
kelompok masing-masing. Pendapat tersebut memang senada dengan apa yang
diungkapkan oleh Malcolm X dalam Otobiografinya yang mengatakan “Saya
tidak curiga lagi terhadap rasisme. Setelah saya pertimbangkan kembali saya
menyadari bahwa warga kulit putih adalah sesama manusia.Mereka adalah
manusia biasa yang sama dengan warga kulit hitam selama mereka berperilaku
manusiawi terhadap orang kulit hitam”.
3.3.2.3. Intepretasi
Tahap ketiga dalam penelitian sejarah adalah interpretasi, tahap ini
merupakan proses penyatuan data-data yang telah didapat menjadi satu kesatuan.
Heuristik dan kritik berfungsi untuk menyeleksi sumber-sumber atau data-data
sejarah, sehingga didapatkan fakta-fakta atau bukti-bukti sejarah yang valid dan
reliabel (Daliman, 2012, hlm. 81). Hasil kritik-kritik sumber ialah fakta yang
merupakan
unsur-unsur
bagi
penyusunan
atau
rekonstruksi cerita
sejarah
(Kartodirdjo, 1992, hlm. 16). Maka sebab itu apabila dilihat, tahap Interpretasi ini
hampir serupa dengan tahap kritik, tetapi sebenarnya berbeda karena pada tahap
interpretasi ini merupakan tahap merekonstruksi fakta-fakta yang telah ditemukan.
Tahap interpretasi, dituntut kecermatan dan sikap objektif sejarawan,
terutama dalam hal interpretasi subjektif terhadap fakta sejarah (Hamid & Madjid,
2011, hal. 50). Selaku sejarawan, maka sudah selayaknya bersikap objektif tanpa
memandang
latar belakang penulis, atau kepentingannya dalam menulis suatu
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
43
peristiwa sejarah. Oleh karena itu, interpretasi dapat dilakukan dengan cara
memperbandingkan data guna menyikap peristiwa-peristiwa mana yang terjadi
dalam waktu yang sama (Abdurahman, 2007, hal. 74). Selain itu, hilangnya
sebagian fakta sejarah yang kita ketahui
menjadi
tugas interpretasi untuk
menghubungkannya menjadi satu kesatuan yang utuh.
Menurut Kuntowijoyo ada dua metode yang digunakan dalam interpretasi
yaitu analisis dan sintesis.Analisis berarti menguraikan, sedangkan sintesis berarti
menyatukan (Abdurahman, 2007, hal. 73). Oleh karena itu peneliti mencoba
menguraikan data mengenai ketertarikan Malcolm X untuk memperjuangkan Hak
Sipil orang kulit hitam di Amerika Serikat, hingga upaya yang dilakukan oleh
Malcolm X dalam pencapaian cita-citanya, sampai pada dampak sosial-politik
pada orang kulit hitam Amerika Serikat setelah perjuangan yang dilakukan oleh
Malcolm X untuk penegakan hak sipil. Kemudian tahapan sintesis peneliti
menyatukan data-data yang telah didapat sehingga menjadi sebuah kesatuan
informasi mengenai peranan Malcolm X dalam penegakan hak sipil orang kulit
hitam di Amerika Serikat.
3.3.2.4 Historiografi
Tahap terakhir dari sebuah penelitian, sebelumnya telah diulas tentang
proses heuristik, kritik, interpretasi, kemudian penulis harus melewati proses
historiografi
untuk
menyempurnakan
penelitian
yang
dilakukannya.
Helius
Sjamsuddin menjelaskan bahwa (Sjamsuddin H. 2012, hal. 121):
“Ketika sejarawan memasuki tahap menulis, maka ia mengerahkan seluruh
daya pikirannya, bukan saja keterampilan teknis penggunaan kutipankutipan dan catatan-catatan, tetapi yang terutama penggunaan pikiranpikiran kritis dan analisisnya karena ia pada akhirnya harus menghasilkan
suatu sintesis dari seluruh hasil penelitiannya atau penemuannya itu
didalam suatu penulisan utuh yang disebut historiografi”.
Kutipan tersebut menjelaskan bahwa historiografi merupakan proses akhir
dari suatu penelitian sebelum akhirnya menjadi sebuah karya tulis ilmiah dalam
hal ini berupa skripsi. Pada tahap ini peneliti harus mampu menganalisis suatu
data yang didapatkan baik berupa catatan, maupun
kutipannya. Dalam hal ini,
peneliti mencoba melakukan analisis secara menyeluruh terkait peranan Malcolm
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
44
X dalam perjuangan hak-hak sipil orang kulit hitam di Amerika Serikat tahun
1957-1968.
Sistematika penulisan seperti yang telah dibahas pada bab I terdiri dalam
lima bab. Bab I terdiri dari pendahuluan penelitian meliputi latar belakang
penelitian,
rumusan
penelitian,
tujuan
penelitian,
manfaat
penelitian
serta
sistematika penelitian. Bab II merupakan tahap tinjauan pustaka merupakan tahap
pengkajian terhadap sumber-sumber yang dimiliki, apakah sumber tersebut layak
untuk digunakan
atau tidak akan dibahas pada bab ini. Bab berikutnya adalah
bab III merupakan metodologi penelitian, pada bab ini akan dibahas tahap-tahap
penelitian yang dilakukan, metode dan teknik yang digunakan dalam mencari
sumber, menganalisis sumber tersebut, hingga menyajikannya menjadi sebuah
karya ilmiah. Bab berikutnya merupakan tahap yang paling penting yaitu bab IV
yang berisi pembahasan, merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan penulis
terhadap suatu peristiwa yang dikaji. Selanjutnya adalah bab V berisi kesimpulan
dari hasil yang didapatkan dan saran untuk penelitian berikutnya.
Selain lima bab yang disebutkan tadi, dalam sebuah karya ilmiah dalam
hal ini skripsi, harus terdapat daftar pustaka. Daftar pustaka merupakan sebuah
proses mencantumkan sumber yang didapat baik buku, artikel maupun jurnal.
Selain daftar pustaka ada pula lampiran-lampiran yang memuat dokumendokumen yang digunakan dalam penelitian.
Ari Kamal Malik, 2016
PERANAN MALCOLM X D ALAM PERJUANGAN HAK-HAK SIPIL ORANG KULIT HITAM D I AMERIKA
SERIKAT TAHUN 1957-1965
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu