Review Artikel :KANDUNGAN SENYAWA KIMIA DAN BIOAKTIVITAS Ocimum Basilicum L. | Zahra | Farmaka 13770 31015 1 PB
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
143
REVIEW ARTIKEL :KANDUNGAN SENYAWA KIMIA DAN BIOAKTIVITAS
Ocimum Basilicum L.
Salsabila Zahra, Yoppi Iskandar
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran,
Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21, Jatinangor 4563, Sumedang
e-mail: salsabilazahra97@gmail.com
ABSTRAK
Ocimum basilicum L. merupakan spesies dari famili Lamiaceae yang tersebar di berbagai
negara tropis salah satunya Indonesia. Secara empiris, khasiat yang dimiliki beragam. Metode
yang digunakan yaitu pengumpulan dan skrinning data yang memiliki kriteria inklusi dan
eksklusi. Hasil yang diperoleh yaitu berbagai informasi mengenai senyawa kimia yang
terkandung serta bioaktivitas yang dilaporkan baik secara in silico, in vitro maupun in vivo.
Aktivitas farmakologi yang ditimbulkan diantaranya analgesik, sedatif, anti-inflamasi,
antioksidan, anti-aging, antimikroba, antifungi dan antivirus diakibatkan oleh senyawa
eugenol, linalool, β-Caryophyllene dan senyawa minyak atsiri lainnya. Disarankan
dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk memperoleh produk fitofarmaka.
Kata kunci
: Ocimum basilicum L., kemangi, minyak atsiri, bioaktivitas
ABSTRACT
Ocimum basilicum L. is a species from Lamiaceae family that distributed throughout tropical
countries such as Indonesia. Empirically, properties owned is diverse. Method that used is
data gathering and screening which has inclusion and exclusion criteria. The results
obtained are informations related to chemical compounds conceived with its bioactivity
reported on in silico, in vitro or in vivo research. The pharmacological activities are
analgesic, sedative, anti-inflammation, antioxidant, antifungal and antivirus which inflicted
by eugenol, linalool, β-Caryophyllene and other essential oils. We suggest further research to
obtain final product phytopharmaca.
Keywords
: Ocimum basilicum L., basil, essential oils, bioactivities
Keanekaragaman
PENDAHULUAN
Indonesia dengan luas 4.500 km2
menyebabkan
hayati
tingginya
ini
bioresource
dan terdiri dari lebih dari 17.500 pulau
dimana
menjadikannya negara kepulauan yang
memiliki bioaktivitas tersendiri sesuai
paling besar di dunia. Oleh karena itu,
dengan kandungan kimianya diantaranya
Indonesia juga memiliki keanekaragaman
yaitu Ocimum basilicum L. yang berasal
hayati ketiga tertinggi di dunia. Hal ini
dari genus Ocimum. Genus ini dikenal
juga didukung oleh letak geografisnya
karena kandungan minyak atsirinya yang
yang dilewati oleh garis khatulistiwa
berlimpah. Kandungan minyak atsiri yang
menyebabkan curah hujan yang tinggi
berlimpah dari berbagai spesies Ocimum
hampir di seluruh bagian Indonesia10.
seperti Ocimum basilicum L., Ocimum
tanaman-tanaman
tersebut
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
144
citriodorum, Ocimum basilicum canum
Banyaknya komponen kimia yang
lainnya
terdapat di dalam Ocimum basilicum L.
dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan,
dan banyaknya aktivitas yang dilaporkan
antimikroba,
aktivitas
terkait penggunaannya tentunya memiliki
anti-inflamasi,
hubungan antara metabolit sekunder dan
Sims.
dan
terapeutik
spesies
Ocimum
insektisida
seperti
dan
antipiretik, analgesik dan lain-lain14.
Ocimum basilicum L. atau yang
aktivitas farmakologi yang ditimbulkan.
itu,
review
mengenai
lebih dikenal dengan kemangi berasal dari
hubungan-hubungan
tersebut
dilakukan
Afrika, India dan Asia tetapi banyak
untuk
ditanam di berbagai negara di dunia pada
potensi tanaman tersebut yang kemudian
iklim sedang. Meskipun banyak digunakan
dapat dikembangkan lagi menjadi sumber
sebagai sayuran dan penambah cita rasa
obat dari bahan alam yang bermanfaat.
termasuk di Indonesia, ternyata kemangi
METODE
juga banyak digunakan untuk pengobatan
Strategi Pencarian Data
diantaranya migrain, stres, demam, diare
Pencarian
dan berbagai khasiat lainnya11, 22.
menggunakan
Oleh
karena
mengumpulkan
data
data
mengenai
dilakukan
seacrh
dengan
engine
Google,
Bagian dari Ocimum basilicum L.
Google Scholar maupun Google Books
yang digunakan untuk pengobatan tersebut
dengan kata kunci “Ocimum basilicum L”,
yaitu daun dan bunga. Secara turun
“Chemical
temurun, minyak Ocimum basilicum L.
basilicum
juga banyak digunakan sebagai aromatik,
basilicum L”. Sumber atau referensi yang
antispasmodik
diperoleh kemudian ditetapkan dengan
dan
aktivitas
lainnya.
Composition
L”,
“Activity
of
Ocimum
of
Ocimum
Bahkan, hal ini telah berlangsung selama
kriteria ekslusi dan inklusi.
lebih dari 5.000 tahun di wilayah Iran,
Kriteria Eksklusi dan Inklusi
India dan negara tropis di Asia11, 13.
Penetapan kriteria inklusi yaitu data berupa
Hal ini tentunya berkaitan dengan
jurnal baik nasional maupun internasional,
senyawa-senyawa kimia yang dikandung
textbook,
oleh Ocimum basilicum L. Komposisi
mengenai
artikel
Genus
ilmiah
yang
Ocimum,
berisi
Ocimum
Ocimum
basilicum L. beserta kandungan kimianya,
basilicum L. sudah diteliti sejak sekitar
Ocimum basilicum L. beserta aktivitas
tahun 1930 dan telah teridentifikasi lebih
empirisnya, penelitian ekstrak, fraksi dan
dari 200 komponen kimia dari berbagai
kandungan
Ocimum basilicum L. yang tersebar di
farmakologi secara in silico, in vitro dan in
dunia11.
vivo yang dipublikasikan setelah tahun
kimia
yang
dimiliki
oleh
kimia
terhadap
aktivitas
2007 dengan pengecualian sumber empiris
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
dan
145
klasifikasi.
Sedangkan
kriteria
(lanceolate) hingga bundar telur (ovate)
eksklusinya yaitu data yang diperoleh dari
dengan permukaan rata atau berombak.
sumber yang tidak valid misalnya website
Panjang daunnya 4-6 cm, lebarnya kurang
tanpa penulis atau skripsi, jurnal baik
lebih 4,49 cm dengan luas 4-13 cm.
nasional maupun internasional, textbook,
Cabangnya berjumlah dari 25 hingga 75
artikel ilmiah yang dipublikasikan sebelum
cabang. Umumnya, bunganya berwarna
tahun 2007 dengan pengecualian sumber
putih hingga merah muda1.
empiris dan klasifikasi, data yang berisi
Klasifikasi dan Sinonim
mengenai spesies lain dalam genus yang
sama secara spesifik misalnya jurnal yang
hanya
berisi
bioaktivitas
Ocimum
Kemangi berasal dari kingdom
plantae,
subkingdom
superdivisi
Tracheobionta,
Spermatophyta,
divisi
citriodorum.
Magnoliophyta,
Studi yang Digunakan
dengan subkelas Asteridae, ordo Lamiales,
Sumber studi review yang digunakan
famili Lamiaceae, genus Ocimum dan
berupa data inklusi yang berasal dari 24
spesies Ocimum basilicum L.3.
kelas
Magnoliopsida
referensi terdiri dari 21 jurnal, satu
Terdapat berbagai macam nama
textbook, dan dua sumber foto yang
selain kemangi yang terdapat di Indonesia,
merupakan hasil skrinning dari total 34
diantaranya serawung, selasih putih. Di
referensi termasuk kriteria eksklusi.
negara lain, kemangi juga banyak dikenal
HASIL
sebagai
Tinjauan Botani
sweet basil (Inggris), ban tulsi (India),
Morfologi
kinuka (Afrika Selatan)18, 24.
selaseh/ruku-ruku
(Malaysia),
Asal dan Distribusi
Ocimum basilicum L. berasal dari negara
tropis dan secara alami tumbuh secara
lokal di seluruh bagian Afrika, Asia dan
Amerika. Ocimum basilicum L. dikultivasi
di Afrika Utara, Eropa dan bagian barat
daya Asia. Habitatnya yaitu pada tanah
Gambar 1. Ocimum basilicum L.23
Tinggi
herba
Ocimum
basilicum
terpelihara, tanah buncah, tanah rawan
L.
bervariasi dimulai dari 45 hingga 75 cm
dengan warna batang hijau dan warna
banjir, tanah berumput12.
Tinjauan Kandungan Kimia
Kandungan
kimia
yang
tangkai hijau sampai ungu pucat. Daunnya
mendominasi Ocimum basilicum L yaitu
berwarna hijau dengan bentuk lenset
minyak atsiri yang terdapat pada bagian
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
146
daun dan bagian-bagian yang terdapat pada
No.
Senyawa
bagian atas tanah. Pada suatu penelitian
1
Metil chaviol
disebutkan bahwa analisis kimia pada
2
Linalool
Ocimum basilicum L. menunjukan bahwa
3
Eugenol
minyak
derivat
4
Metil eugenol
fenil-
5
Fenchyl alkohol
6
Limonene
Berikut ini merupakan komponen
7
α-Pinene
utama minyak atsiri hasil identifikasi dari
8
β-Pinene
96,7% di Kairo total minyak dapat dilihat
9
β-Caryophyllene
10
Thymol
atsirinya
monoterpen,
kaya
akan
seskuiterpen
dan
9
propana .
4
pada Tabel 1 .
No
Senyawa
Komposisi
11
Camphene
1
Linalool
48,4%
12
α-Bergamonete
2
1,8-cineol
12,2%
13
Geranial
3
Eugenol
6,6 %
14
Geranil asetat
4
Methyl
6,2%
15
1,8-Cineol
16
Estragole
cinnamate
5
α-cubebene
5,7%
17
Cineol
6
Caryophyllene
2,5%
18
7
β-ocimene
α-cubebene
2,1%
19
Nerol
8
α-farnesene
2,0%
20
ɛ-Muurolene
21
α-Muurolol
22
Methyl cinnamate
23
E-Caryophyllene
24
β-Ocimene
25
Linalil asetat
Tabel 1. Kandungan minyak atsiri
utama Ocimum basilicum
L4
Pada penelitian lain disebutkan
bahwa kandungan minyak atsiri pada daun
Ocimum basilicum L. memiliki persentase
rendah diantaranya yaitu minyak volatil,
linalool,
polifenol.
lineol,
Selain
geraniol
itu
juga
dan
asam
diperoleh
kandungan minyak lainnya yaitu kamfor,
limonen, myrcene dan timol9.
Menurut studi literatur yang dilakukan di
berbagai negara, berikut komposisi kimia
minyak atsiri Ocimum basilicum L. pada
Tabel 214.
Tabel 2. Kandungan minyak atsiri yang
diidentifikasi dari Ocimum basilicum
L.14.
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
147
anti-alergi,
gastroprotektif,
anti-aging,
antidepresif, antivirus baik secara in silico,
in vitro, maupun in vivo7, 19, 20.
PEMBAHASAN
Spesies Ocimum basilicum L. atau
biasa disebut kemangi, banyak dikonsumsi
oleh rakyat Indonesia hingga kini sebagai
sayur atau lalap untuk pelengkap makan.
Sebagai
mana
diketahui,
beberapa
masyarakat baik dalam negeri maupun luar
Gambar 2. Struktur kimia senyawa
negeri juga banyak memanfaatkannya
minyak
untuk tujuan terapi secara turun temurun.
atsiri
yang
diisolasi
pada
Ocimum basilicum L.14.
Hal tersebut memunculkan banyak
penelitian baik kandungan kimia yang
Tinjauan Farmakologi
terkandung
Khasiat Empiris
Kedua hal tersebut memiliki korelasi
maupun
bioaktivitasnya.
Secara empiris, tanaman kemangi
dikarenakan aktivitas farmakologi terjadi
secara keseluruhan banyak dikonsumsi
jika terdapat reaksi antara reseptor dan
sebagai lalap di daerah Jawa dan Sumatera
ligan dimana ligan tersebut merupakan
untuk
suatu senyawa metabolit sekunder yang
memberikan
sehingga
dapat
aroma
tersendiri
meningkatkan
nafsu
makan. Selain dikonsumsi sebagai lalap,
kemangi
biasa
digunakan
terdapat dalam Ocimum basilicum L.
Antibakteri
untuk
Minyak atsiri Ocimum basilicum L.
menurunkan demam, mengobati sariawan
terbukti
dan meredakan panas dalam. Selain itu,
biofilm
bagian daun kemangi biasa dimanfaatkan
metode mikrodilusi dengan IC50 atau
untuk meredakan batuk, nausea, peluruh
aktivitas penghambatan sebanyak 50%
gas serta peluruh haid17, 21.
oleh minyak tasiri dengan konsentrasi
Studi In Silico, In Vitro, In Vivo
0,168%. Hal diduga sebagai aktivitas dari
Menurut beberapa jurnal penelitian ilmiah,
eugenol sebagai salah satu komponen
minyak atsiri yang terkandung dalam
utama minyak atsiri Ocimum basilicum L.
Ocimum basilicum L.
Eugenol
dapat
sensing
bakteri
menunjukan
antijamur,
atau ekstraknya
aktivitas
antioksidan,
antibakteri,
anti-inflamasi,
analgesik, sedatif, antikanker, spasmolitik,
penyembuhan
luka,
immunomodulator,
dapat
menghambat
Streptococcus
mutans
formasi
dengan
mengganggu
quorum
tersebut
sehingga
menimbulkan aktivitas antibiofilm19.
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
148
Penelitian lain menyebutkan bahwa
merupakan
reseptor
yang
Ocimum basilicum L. memiliki aktivitas
bertanggungjawab atas aktivitas psikoaktif
antibakteri
dan
untuk
bakteri
tertentu
inhibisi
pre-sinaptik.
Selain
itu,
diantaranya Bacillus subtilis, E. coli,
eugenol juga diduga bertanggungjawab
Staphylococcus
spp.,
dengan meningkatkan afinitas reseptor
Salmonella, spp. dan beberapa bakteri
untuk berikatan dengan GABA yang dapat
lainnya. Hal ini dikarenakan Ocimum
menimbulkan
basilicum L. banyak mengandung linalool
nociceptive2.
spp.,
Listeria
inhibisi
respons
dan estragole. Banyaknya mikroorganisme
Selain itu, aktivitas eugenol juga
yang dapat dihambat oleh keduanya diduga
memberikan aktivitas seperti antiulcer
akibat mekanisme penghambatannya yang
dengan
berbeda.
berupa
nociceptive14.
sifat
Antioksidan
Mekanismenya
koagulasi
sel
inti
bisa
mikroba,
hidrofobisitasnya
yang
menyebabkan
gangguan
membran
mekanisme
Penelitian
yang
terhadap
sama
pada
antioksidan
sitoplasma
diantaranya yaitu secara in vitro dengan
bakteri, gangguan perubahan gradien pH
metode DPPH. Ekstrak etanol 96% daun
atau mekanisme lainnya20.
kemangi terbukti memberikan aktivitas
pada
Analgesik,
Anti-Inflamasi,
Sedatif,
antioksidan sedang dengan nilai IC50 yaitu
52,68
Imunomodulator
µg/mL.
Aktivitas
ini
diduga
Ekstrak etanol 95% dari daun
ditimbulkan oleh senyawa non-fenolik dari
Ocimum basilicum L. secara in vivo
minyak atsiri maupun senyawa fenoliknya.
memberikan efek analgesik secara aktif
Senyawa fenolik yang bertanggungjawab
pada nocireseptor maupun efek anti-
yaitu asam rosmarin dan asam kafeat. Hal
inflamasi
pada tikus
ini didukung penelitian lainnya dimana
Albino Wister jantan dengan dosis efektif
setiap asam rosmarin dapat menangkap
100 mg/kg. Selain itu, pada dosis yang
1,52 radikal yang membuktikan bahwa
smaa, ekstrak etanol 95% dari daun
sifatnya sinergis dengan α-tokoferol5.
Ocimum
Antifungi
secara periferal
basilicum
L.
juga
dapat
meningkatkan waktu tidur dan terjadi
Selain dapat menghambat mikroorganisme
penurunan pergerakan secara signifikan2.
seperti bakteri, kandungan minyak atsiri
Efek analgesik, anti-inflamasi dan
Ocimum basilicum L. terbukti memiliki
sedatif yang ditimbulkan diduga akibat
aktivitas antijamur terhadap A. flavus.
senyawa
dapat
Penelitian tersebut menggunakan metode
dengan
penghambatan pertumbuhan miselial dan
reseptor cannabinoid (CB2). Reseptor CB2
produksi aflatoksin B1 pada media YES
β-Caryophyllene
berinteraksi
secara
yang
spesifik
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
149
(Yeast Extract Sucrose). Aflatoksin B1
Anti-Aging
yang diproduksi kemudian diukur pada
KCKT
(Kromatografi
Tinggi).
Hasil
Cair
yang
Suatu
penelitian
dermatologi
Kinerja
dimana ekstrak Ocimum basilicum L.
yaitu
sebanyak 3% dalam sediaan emulsi w/o
diperoleh
penghambatan signifikan terjadi pada A.
diaplikasikan
flavus pada konsentrasi minyak atsiri 1000
signifikan memiliki aktivitas anti-aging
ppm dan inhibisi produksi aflatoksin B1
dengan beberapa parameter yaitu Volume,
pada konsentrasi minyak atsiri 500, 750,
SELS SEr, SEsc, SEsm, dan Sew15.
1000 ppm4.
secara
Aktivitas
topikal,
tersebut
secara
diduga
Aktivitas ini, didukung dengan penelitian
berhubungan dengan aktivitas antioksidan.
lainnya diduga diakibatkan oleh adanya
Salah satu penyebab penuaan yaitu radikal
senyawa linalol, estragol, eugenol dan
bebas yang menginisiasi peroksidasi lipid.
metil cinnamat dengan linalol dan estragol
Oleh karena itu, dapat diperkirakan bahwa
sebagai komponen yang mendominasi
aktivitas ini ditimbulkan oleh metabolit
dalam penghambatan jamur. Aksi ini dapat
sekunder yang sama dengan penyebab
diakibatkan oleh inhibisi tahap biosintesisi
antioksidan yaitu linalool dan estragole6.
aflatoksin yang melibatkan peroksidasi
Antivirus
lipid
menurunkan
Ekstrak dan komponen murni Ocimum
pengikatan DNA dengan aflatoksin atau
basilicum L. memiliki banyak aktivitas
bereaksi dengan ROS yang ditingkatkan
terhadap antivirus diantaranya EV71 dan
aflatoksin
CVB1. Hal ini diduga merupakan aktivitas
dan
oksigenasi,
sebagaimana
sifatnya
juga
sebagai antioksidan4.
dari linalool dan asam ursolat8.
Hal ini didukung oleh penelitian in
Antikanker
Sebagaimana
telah
Ocimum
sebelumnya,
diketahui
basilicum
silico
mengenai
penghambatan
enzim
L.
neuraminidase pada virus H1N1 secara
mengandung senyawa estragole. Senyawa
molecular docking menyatakan bahwa
ini bertanggungjawab terhadap aktivitas
asam
antikanker secara in vivo terhadap tikus
menginhibisi enzim tersebut. Mekanisme
dan mencit. Bahkan, suatu penelitian yang
yang dapat diperkirakan yaitu interaksinya
dilakukan
membuktikan
yang berikatan denagn residu asam amino
bahwa minyak atsiri yang diperoleh dari
yang disebut pengikatan asam sialat.
Ocimum basilicum L. memiliki aktivitas
Pengikatan tersebut mencegah pengikatan
antiproliferatif pada sel P388 (leukemia) 14.
enzim neuraminidase berikatan dengan sel
di
Thailand,
inang17.
ursolat
dan
eugenol
dapat
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
150
bimbingannya dalam review artikel ini baik
SIMPULAN
Ocimum basilicum L. merupakan
salah satu spesies yang berasal dari famili
berupa saran maupun perbaikan.
KONFLIK KEPENTINGAN
Lamiaceae yang kaya akan minyak atsiri.
Seluruh penulis menyatakan tidak
Khasiat yang ditunjukan oleh Ocimum
ada konflik kepentingan dengan publikasi
basilicum L. telah lama dimanfaatkan
artikel, kepenulisan maupun penelitian.
secara empiris dan terbukti secara ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
memiliki berbagai aktivitas farmakologi
1. Agarwal, C., Sharma, N., Gaurav, S.
diantaranya
analgesik,
anti-
An Analysis of Basil (Ocimum sp.) to
inflamasi,
antioksidan,
anti-aging,
Study the Morphological Variability.
antimikroba,
antifungi
antivirus.
Indian Journal of Fundamental and
Aktivitas tersebut baik secara in silico, in
Applied Life Science. 2013; 3(3): 521-
vitro maupun in vivo telah terbukti dan
525.
disebabkan
kimianya
oleh
yaitu
sedatif,
dan
berbagai
eugenol,
kandungan
linalool,
2. Al-Ghurabi. Study The Analgesic and
β-
Sedative Effect of Ocimum basilicum
Caryophyllene dan senyawa minyak atsiri
Alcoholic Extract In Male Rats.
lainnya.
Diyala Agricultural Sciences Journal.
Penelitian lebih lanjut diperlukan
untuk perkembangan ilmu farmasi bahan
alam
dengan
tujuan
akhir
produk
fitofarmaka yang dapat digunakan dan
dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai
permasalah
kesehatan
yang
ada
di
2014; 6(1): 9-22.
3. Cronquist, A. 1981. Integrated System
of Classification of Flowering Plants.
New York: Columbia.
4. El-Soud, N., Mohamed, D., Lamia, A.,
Mona, K. Chemical Composition and
masyarakat.
Antifungal
UCAPAN TERIMAKASIH
Basilicum L. Essential Oil. Journal of
Syukur dan doa penulis panjatkan
kepada Allah SWT atas rahmat dan
Activity
of
Ocimum
Medical Sciences. 2015; 3(3): 374379.
karunia-Nya, review artikel ini dapat
5. Erviana, L., Abdul, M., Ahmad, N. Uji
diselesaikan. Ucapan terimakasih penulis
Aktivitas Antiradikal Bebas Ekstrak
sampaikan kepada orang tua atas doa yang
Etanol
tidak pernah berhenti, dosen metodologi
basilicum L.) dengan Menggunakan
penelitian yang telah memberikan ilmu
Metode DPPH. Jurnal Fitofarmaka
bermanfaat serta dosen pembimbing bapak
Indonesia. 2016; 3(2): 164-168
Dr. Yoppi Iskandar, M.Si, Apt. atas
Daun
Kemangi
(Ocimum
6. Guez, C., Raul O., Paula, F., Maria, F.
Jonathaline, A., Aline, A. Margareth,
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
151
L., Luisa Z., Luis, F., Michel M.
and Pharmacological Activities of
Evaluation of basil extract (Ocimum
Sweet Basil-Ocimum basilicum L.
basilicum L.) on oxidative, anti-
(Lamiaceae).
genotoxic
Chemistry. 2011;23(9): 3773-3782.
and
anti-inflammatory
effects in human leukocytes cell
cultures
exposed
to
agents.
Brazilian
challenging
Journal
of
Asian
Journal
12. Nahak, G., R, M., R, S. Taxonomic
Distribution, Medicinal Properties and
Drug Development
Potentially of
Pharmaceutical Sciences. 2017; 53(1):
Ocimum
e15098.
Today. 2011;3(6): 95-113.
7. Kalita, J., Mohamed, L. Commercial
potentialities
of
essential
oil
of
Drug
(Tulsi).
Invention
13. Ozcan, M., Jean, C. Essential Oil
of
Composition of Ocimum bascilum L.
Ocimum members growing in North
and Ocimum minimum L. in Turkey.
East India. International Journal of
Czezh
Pharmacy & Life Sciences. 2013; 4(4):
2002;20(6): 223-228.
2559-2567.
of
Food
Sci.
14. Pandey, A., Pooja, S. Nijendra, N.
8. Lin, L., Wen, C., Chun, C. Antiviral
Natural
Journal
Products
and
Herbal
Chemistry
essential
and
oils
bioactivities
of
some
of
Ocimum
Medicines. Journal of Traditional and
species: an overview. Asian Pacific
Complementary Medicine. 2014; 4(1):
Journal
24-35.
2014;4(9):682-694.
of
Tropical
Biomedicine.
9. Mahmoud, H. Nabil, H., Yousif, O.
15. Rasul, A., N, A. Formulation and in
Effect of basil (Ocimum basilicum L.)
vivo evaluation for anti-aging effects
Leaves Powder and Ethanolic-Extract
of an emulsion containing basil extract
on the 3rd Larval Instar of Anopheles
using
arabiensis (Patton, 1905)(Culicidae:
techniques.
Diptera). International Journal of
Pharmaceutical Sciences. 2011; 19(5):
Mosquito Research. 2017; 4(2): 52-56.
344-350.
non-invasive
DARU
biophysical
Journal
of
10. Maryanto, I., Joeni, S., Sasa, S.,
16. Safwan, T., Sugara, Mutiara, K.
Wahyu, D., Djauhar, A. Siti, R., Yopi,
Pengaruh Ekstrak Daun Kemangi
S., Dwi, S.. 2013. Bioresources untuk
(Ocimum
sanctum
Pembangunan
Motilitas
dan
Ekonomi
Hijau.
Jakarta: LIPI Press.
11. Marwat, S. Fazal, U., Muhammad, S.,
Said, G., Naveed, A., Ghulam, M.,
Khalid, U. Phytochemical Constituents
Spermatozoa Mencit
L.)
Terhadap
Konsentrasi
Jantan (Mus
musculus). Jurnal Ilmiah Ibnu Sina.
2016; 1(2): 173-18
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
152
17. Sahoo, M., Lingaraja, J., Surya, N.,
24. Quattrocchi, U. 2012. CRC World
Satish, K. Indentification of Suitable
Dictionary of Plant Names, scientific
Natural Inhibitor against Influenza A
names,
(H1N1) Neuraminidase Protein by
etimology. Florida: CFC Press.
Molecular
Docking.
Genomics
&
Informatics. 2016; 14(3): 96-103.
18. Siemonsma, J., Piluek, K. 1993. Plant
Resources of South-East Asia No. 8
Vegetables.
Wagenigen:
Pudoc
Scientific Publishers.
19. Susanto, L., Archadian, N., Ivan, A.
Efek Minyak Atsiri Daun Kemangi
(Ocimum basilicum L.) Sebagai Agen
Penghambat
Pembentukan
Streptococcus mutans. IDJ. 2013;
2(1); 38-41.
20. Sakkas,
H.,
Antimicrobial
Chrissanthy,
Activity
of
P.
Basil,
Oregano and Thyme Essential Oils.
Journal
of
Microbiology
and
Biotechnology. 2017; 27(3): 429-438.
21. Sutrisna, E., Arifa, S., Sri, S., Irna, T.
Potensi
Efek
Antipiretik
Daun
Kemangi (Ocimum sanctum L.) dan
Daun Dewa. Pharmacon. 2009; 10 (2):
64-69.
22. Suwarno, F. Maryanti, S., Raden, E.
Viabilitas Awal, Daya Simpan dan
Invigorasi Benih Kemangi (Ocimum
basilicum L.). Jurnal Agron Indonesia.
2014; 42(1): 39-42.
23. USDA, NRCS. 2017. The PLANTS
Database
(http://plants.usda.gov,
1
Juni 2017). National Plant Data Team,
Greensboro, NC 27401-4901 USA.
eponyms,
synonyms
and
Volume 15 Nomor 3
143
REVIEW ARTIKEL :KANDUNGAN SENYAWA KIMIA DAN BIOAKTIVITAS
Ocimum Basilicum L.
Salsabila Zahra, Yoppi Iskandar
Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran,
Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21, Jatinangor 4563, Sumedang
e-mail: salsabilazahra97@gmail.com
ABSTRAK
Ocimum basilicum L. merupakan spesies dari famili Lamiaceae yang tersebar di berbagai
negara tropis salah satunya Indonesia. Secara empiris, khasiat yang dimiliki beragam. Metode
yang digunakan yaitu pengumpulan dan skrinning data yang memiliki kriteria inklusi dan
eksklusi. Hasil yang diperoleh yaitu berbagai informasi mengenai senyawa kimia yang
terkandung serta bioaktivitas yang dilaporkan baik secara in silico, in vitro maupun in vivo.
Aktivitas farmakologi yang ditimbulkan diantaranya analgesik, sedatif, anti-inflamasi,
antioksidan, anti-aging, antimikroba, antifungi dan antivirus diakibatkan oleh senyawa
eugenol, linalool, β-Caryophyllene dan senyawa minyak atsiri lainnya. Disarankan
dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk memperoleh produk fitofarmaka.
Kata kunci
: Ocimum basilicum L., kemangi, minyak atsiri, bioaktivitas
ABSTRACT
Ocimum basilicum L. is a species from Lamiaceae family that distributed throughout tropical
countries such as Indonesia. Empirically, properties owned is diverse. Method that used is
data gathering and screening which has inclusion and exclusion criteria. The results
obtained are informations related to chemical compounds conceived with its bioactivity
reported on in silico, in vitro or in vivo research. The pharmacological activities are
analgesic, sedative, anti-inflammation, antioxidant, antifungal and antivirus which inflicted
by eugenol, linalool, β-Caryophyllene and other essential oils. We suggest further research to
obtain final product phytopharmaca.
Keywords
: Ocimum basilicum L., basil, essential oils, bioactivities
Keanekaragaman
PENDAHULUAN
Indonesia dengan luas 4.500 km2
menyebabkan
hayati
tingginya
ini
bioresource
dan terdiri dari lebih dari 17.500 pulau
dimana
menjadikannya negara kepulauan yang
memiliki bioaktivitas tersendiri sesuai
paling besar di dunia. Oleh karena itu,
dengan kandungan kimianya diantaranya
Indonesia juga memiliki keanekaragaman
yaitu Ocimum basilicum L. yang berasal
hayati ketiga tertinggi di dunia. Hal ini
dari genus Ocimum. Genus ini dikenal
juga didukung oleh letak geografisnya
karena kandungan minyak atsirinya yang
yang dilewati oleh garis khatulistiwa
berlimpah. Kandungan minyak atsiri yang
menyebabkan curah hujan yang tinggi
berlimpah dari berbagai spesies Ocimum
hampir di seluruh bagian Indonesia10.
seperti Ocimum basilicum L., Ocimum
tanaman-tanaman
tersebut
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
144
citriodorum, Ocimum basilicum canum
Banyaknya komponen kimia yang
lainnya
terdapat di dalam Ocimum basilicum L.
dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan,
dan banyaknya aktivitas yang dilaporkan
antimikroba,
aktivitas
terkait penggunaannya tentunya memiliki
anti-inflamasi,
hubungan antara metabolit sekunder dan
Sims.
dan
terapeutik
spesies
Ocimum
insektisida
seperti
dan
antipiretik, analgesik dan lain-lain14.
Ocimum basilicum L. atau yang
aktivitas farmakologi yang ditimbulkan.
itu,
review
mengenai
lebih dikenal dengan kemangi berasal dari
hubungan-hubungan
tersebut
dilakukan
Afrika, India dan Asia tetapi banyak
untuk
ditanam di berbagai negara di dunia pada
potensi tanaman tersebut yang kemudian
iklim sedang. Meskipun banyak digunakan
dapat dikembangkan lagi menjadi sumber
sebagai sayuran dan penambah cita rasa
obat dari bahan alam yang bermanfaat.
termasuk di Indonesia, ternyata kemangi
METODE
juga banyak digunakan untuk pengobatan
Strategi Pencarian Data
diantaranya migrain, stres, demam, diare
Pencarian
dan berbagai khasiat lainnya11, 22.
menggunakan
Oleh
karena
mengumpulkan
data
data
mengenai
dilakukan
seacrh
dengan
engine
Google,
Bagian dari Ocimum basilicum L.
Google Scholar maupun Google Books
yang digunakan untuk pengobatan tersebut
dengan kata kunci “Ocimum basilicum L”,
yaitu daun dan bunga. Secara turun
“Chemical
temurun, minyak Ocimum basilicum L.
basilicum
juga banyak digunakan sebagai aromatik,
basilicum L”. Sumber atau referensi yang
antispasmodik
diperoleh kemudian ditetapkan dengan
dan
aktivitas
lainnya.
Composition
L”,
“Activity
of
Ocimum
of
Ocimum
Bahkan, hal ini telah berlangsung selama
kriteria ekslusi dan inklusi.
lebih dari 5.000 tahun di wilayah Iran,
Kriteria Eksklusi dan Inklusi
India dan negara tropis di Asia11, 13.
Penetapan kriteria inklusi yaitu data berupa
Hal ini tentunya berkaitan dengan
jurnal baik nasional maupun internasional,
senyawa-senyawa kimia yang dikandung
textbook,
oleh Ocimum basilicum L. Komposisi
mengenai
artikel
Genus
ilmiah
yang
Ocimum,
berisi
Ocimum
Ocimum
basilicum L. beserta kandungan kimianya,
basilicum L. sudah diteliti sejak sekitar
Ocimum basilicum L. beserta aktivitas
tahun 1930 dan telah teridentifikasi lebih
empirisnya, penelitian ekstrak, fraksi dan
dari 200 komponen kimia dari berbagai
kandungan
Ocimum basilicum L. yang tersebar di
farmakologi secara in silico, in vitro dan in
dunia11.
vivo yang dipublikasikan setelah tahun
kimia
yang
dimiliki
oleh
kimia
terhadap
aktivitas
2007 dengan pengecualian sumber empiris
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
dan
145
klasifikasi.
Sedangkan
kriteria
(lanceolate) hingga bundar telur (ovate)
eksklusinya yaitu data yang diperoleh dari
dengan permukaan rata atau berombak.
sumber yang tidak valid misalnya website
Panjang daunnya 4-6 cm, lebarnya kurang
tanpa penulis atau skripsi, jurnal baik
lebih 4,49 cm dengan luas 4-13 cm.
nasional maupun internasional, textbook,
Cabangnya berjumlah dari 25 hingga 75
artikel ilmiah yang dipublikasikan sebelum
cabang. Umumnya, bunganya berwarna
tahun 2007 dengan pengecualian sumber
putih hingga merah muda1.
empiris dan klasifikasi, data yang berisi
Klasifikasi dan Sinonim
mengenai spesies lain dalam genus yang
sama secara spesifik misalnya jurnal yang
hanya
berisi
bioaktivitas
Ocimum
Kemangi berasal dari kingdom
plantae,
subkingdom
superdivisi
Tracheobionta,
Spermatophyta,
divisi
citriodorum.
Magnoliophyta,
Studi yang Digunakan
dengan subkelas Asteridae, ordo Lamiales,
Sumber studi review yang digunakan
famili Lamiaceae, genus Ocimum dan
berupa data inklusi yang berasal dari 24
spesies Ocimum basilicum L.3.
kelas
Magnoliopsida
referensi terdiri dari 21 jurnal, satu
Terdapat berbagai macam nama
textbook, dan dua sumber foto yang
selain kemangi yang terdapat di Indonesia,
merupakan hasil skrinning dari total 34
diantaranya serawung, selasih putih. Di
referensi termasuk kriteria eksklusi.
negara lain, kemangi juga banyak dikenal
HASIL
sebagai
Tinjauan Botani
sweet basil (Inggris), ban tulsi (India),
Morfologi
kinuka (Afrika Selatan)18, 24.
selaseh/ruku-ruku
(Malaysia),
Asal dan Distribusi
Ocimum basilicum L. berasal dari negara
tropis dan secara alami tumbuh secara
lokal di seluruh bagian Afrika, Asia dan
Amerika. Ocimum basilicum L. dikultivasi
di Afrika Utara, Eropa dan bagian barat
daya Asia. Habitatnya yaitu pada tanah
Gambar 1. Ocimum basilicum L.23
Tinggi
herba
Ocimum
basilicum
terpelihara, tanah buncah, tanah rawan
L.
bervariasi dimulai dari 45 hingga 75 cm
dengan warna batang hijau dan warna
banjir, tanah berumput12.
Tinjauan Kandungan Kimia
Kandungan
kimia
yang
tangkai hijau sampai ungu pucat. Daunnya
mendominasi Ocimum basilicum L yaitu
berwarna hijau dengan bentuk lenset
minyak atsiri yang terdapat pada bagian
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
146
daun dan bagian-bagian yang terdapat pada
No.
Senyawa
bagian atas tanah. Pada suatu penelitian
1
Metil chaviol
disebutkan bahwa analisis kimia pada
2
Linalool
Ocimum basilicum L. menunjukan bahwa
3
Eugenol
minyak
derivat
4
Metil eugenol
fenil-
5
Fenchyl alkohol
6
Limonene
Berikut ini merupakan komponen
7
α-Pinene
utama minyak atsiri hasil identifikasi dari
8
β-Pinene
96,7% di Kairo total minyak dapat dilihat
9
β-Caryophyllene
10
Thymol
atsirinya
monoterpen,
kaya
akan
seskuiterpen
dan
9
propana .
4
pada Tabel 1 .
No
Senyawa
Komposisi
11
Camphene
1
Linalool
48,4%
12
α-Bergamonete
2
1,8-cineol
12,2%
13
Geranial
3
Eugenol
6,6 %
14
Geranil asetat
4
Methyl
6,2%
15
1,8-Cineol
16
Estragole
cinnamate
5
α-cubebene
5,7%
17
Cineol
6
Caryophyllene
2,5%
18
7
β-ocimene
α-cubebene
2,1%
19
Nerol
8
α-farnesene
2,0%
20
ɛ-Muurolene
21
α-Muurolol
22
Methyl cinnamate
23
E-Caryophyllene
24
β-Ocimene
25
Linalil asetat
Tabel 1. Kandungan minyak atsiri
utama Ocimum basilicum
L4
Pada penelitian lain disebutkan
bahwa kandungan minyak atsiri pada daun
Ocimum basilicum L. memiliki persentase
rendah diantaranya yaitu minyak volatil,
linalool,
polifenol.
lineol,
Selain
geraniol
itu
juga
dan
asam
diperoleh
kandungan minyak lainnya yaitu kamfor,
limonen, myrcene dan timol9.
Menurut studi literatur yang dilakukan di
berbagai negara, berikut komposisi kimia
minyak atsiri Ocimum basilicum L. pada
Tabel 214.
Tabel 2. Kandungan minyak atsiri yang
diidentifikasi dari Ocimum basilicum
L.14.
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
147
anti-alergi,
gastroprotektif,
anti-aging,
antidepresif, antivirus baik secara in silico,
in vitro, maupun in vivo7, 19, 20.
PEMBAHASAN
Spesies Ocimum basilicum L. atau
biasa disebut kemangi, banyak dikonsumsi
oleh rakyat Indonesia hingga kini sebagai
sayur atau lalap untuk pelengkap makan.
Sebagai
mana
diketahui,
beberapa
masyarakat baik dalam negeri maupun luar
Gambar 2. Struktur kimia senyawa
negeri juga banyak memanfaatkannya
minyak
untuk tujuan terapi secara turun temurun.
atsiri
yang
diisolasi
pada
Ocimum basilicum L.14.
Hal tersebut memunculkan banyak
penelitian baik kandungan kimia yang
Tinjauan Farmakologi
terkandung
Khasiat Empiris
Kedua hal tersebut memiliki korelasi
maupun
bioaktivitasnya.
Secara empiris, tanaman kemangi
dikarenakan aktivitas farmakologi terjadi
secara keseluruhan banyak dikonsumsi
jika terdapat reaksi antara reseptor dan
sebagai lalap di daerah Jawa dan Sumatera
ligan dimana ligan tersebut merupakan
untuk
suatu senyawa metabolit sekunder yang
memberikan
sehingga
dapat
aroma
tersendiri
meningkatkan
nafsu
makan. Selain dikonsumsi sebagai lalap,
kemangi
biasa
digunakan
terdapat dalam Ocimum basilicum L.
Antibakteri
untuk
Minyak atsiri Ocimum basilicum L.
menurunkan demam, mengobati sariawan
terbukti
dan meredakan panas dalam. Selain itu,
biofilm
bagian daun kemangi biasa dimanfaatkan
metode mikrodilusi dengan IC50 atau
untuk meredakan batuk, nausea, peluruh
aktivitas penghambatan sebanyak 50%
gas serta peluruh haid17, 21.
oleh minyak tasiri dengan konsentrasi
Studi In Silico, In Vitro, In Vivo
0,168%. Hal diduga sebagai aktivitas dari
Menurut beberapa jurnal penelitian ilmiah,
eugenol sebagai salah satu komponen
minyak atsiri yang terkandung dalam
utama minyak atsiri Ocimum basilicum L.
Ocimum basilicum L.
Eugenol
dapat
sensing
bakteri
menunjukan
antijamur,
atau ekstraknya
aktivitas
antioksidan,
antibakteri,
anti-inflamasi,
analgesik, sedatif, antikanker, spasmolitik,
penyembuhan
luka,
immunomodulator,
dapat
menghambat
Streptococcus
mutans
formasi
dengan
mengganggu
quorum
tersebut
sehingga
menimbulkan aktivitas antibiofilm19.
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
148
Penelitian lain menyebutkan bahwa
merupakan
reseptor
yang
Ocimum basilicum L. memiliki aktivitas
bertanggungjawab atas aktivitas psikoaktif
antibakteri
dan
untuk
bakteri
tertentu
inhibisi
pre-sinaptik.
Selain
itu,
diantaranya Bacillus subtilis, E. coli,
eugenol juga diduga bertanggungjawab
Staphylococcus
spp.,
dengan meningkatkan afinitas reseptor
Salmonella, spp. dan beberapa bakteri
untuk berikatan dengan GABA yang dapat
lainnya. Hal ini dikarenakan Ocimum
menimbulkan
basilicum L. banyak mengandung linalool
nociceptive2.
spp.,
Listeria
inhibisi
respons
dan estragole. Banyaknya mikroorganisme
Selain itu, aktivitas eugenol juga
yang dapat dihambat oleh keduanya diduga
memberikan aktivitas seperti antiulcer
akibat mekanisme penghambatannya yang
dengan
berbeda.
berupa
nociceptive14.
sifat
Antioksidan
Mekanismenya
koagulasi
sel
inti
bisa
mikroba,
hidrofobisitasnya
yang
menyebabkan
gangguan
membran
mekanisme
Penelitian
yang
terhadap
sama
pada
antioksidan
sitoplasma
diantaranya yaitu secara in vitro dengan
bakteri, gangguan perubahan gradien pH
metode DPPH. Ekstrak etanol 96% daun
atau mekanisme lainnya20.
kemangi terbukti memberikan aktivitas
pada
Analgesik,
Anti-Inflamasi,
Sedatif,
antioksidan sedang dengan nilai IC50 yaitu
52,68
Imunomodulator
µg/mL.
Aktivitas
ini
diduga
Ekstrak etanol 95% dari daun
ditimbulkan oleh senyawa non-fenolik dari
Ocimum basilicum L. secara in vivo
minyak atsiri maupun senyawa fenoliknya.
memberikan efek analgesik secara aktif
Senyawa fenolik yang bertanggungjawab
pada nocireseptor maupun efek anti-
yaitu asam rosmarin dan asam kafeat. Hal
inflamasi
pada tikus
ini didukung penelitian lainnya dimana
Albino Wister jantan dengan dosis efektif
setiap asam rosmarin dapat menangkap
100 mg/kg. Selain itu, pada dosis yang
1,52 radikal yang membuktikan bahwa
smaa, ekstrak etanol 95% dari daun
sifatnya sinergis dengan α-tokoferol5.
Ocimum
Antifungi
secara periferal
basilicum
L.
juga
dapat
meningkatkan waktu tidur dan terjadi
Selain dapat menghambat mikroorganisme
penurunan pergerakan secara signifikan2.
seperti bakteri, kandungan minyak atsiri
Efek analgesik, anti-inflamasi dan
Ocimum basilicum L. terbukti memiliki
sedatif yang ditimbulkan diduga akibat
aktivitas antijamur terhadap A. flavus.
senyawa
dapat
Penelitian tersebut menggunakan metode
dengan
penghambatan pertumbuhan miselial dan
reseptor cannabinoid (CB2). Reseptor CB2
produksi aflatoksin B1 pada media YES
β-Caryophyllene
berinteraksi
secara
yang
spesifik
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
149
(Yeast Extract Sucrose). Aflatoksin B1
Anti-Aging
yang diproduksi kemudian diukur pada
KCKT
(Kromatografi
Tinggi).
Hasil
Cair
yang
Suatu
penelitian
dermatologi
Kinerja
dimana ekstrak Ocimum basilicum L.
yaitu
sebanyak 3% dalam sediaan emulsi w/o
diperoleh
penghambatan signifikan terjadi pada A.
diaplikasikan
flavus pada konsentrasi minyak atsiri 1000
signifikan memiliki aktivitas anti-aging
ppm dan inhibisi produksi aflatoksin B1
dengan beberapa parameter yaitu Volume,
pada konsentrasi minyak atsiri 500, 750,
SELS SEr, SEsc, SEsm, dan Sew15.
1000 ppm4.
secara
Aktivitas
topikal,
tersebut
secara
diduga
Aktivitas ini, didukung dengan penelitian
berhubungan dengan aktivitas antioksidan.
lainnya diduga diakibatkan oleh adanya
Salah satu penyebab penuaan yaitu radikal
senyawa linalol, estragol, eugenol dan
bebas yang menginisiasi peroksidasi lipid.
metil cinnamat dengan linalol dan estragol
Oleh karena itu, dapat diperkirakan bahwa
sebagai komponen yang mendominasi
aktivitas ini ditimbulkan oleh metabolit
dalam penghambatan jamur. Aksi ini dapat
sekunder yang sama dengan penyebab
diakibatkan oleh inhibisi tahap biosintesisi
antioksidan yaitu linalool dan estragole6.
aflatoksin yang melibatkan peroksidasi
Antivirus
lipid
menurunkan
Ekstrak dan komponen murni Ocimum
pengikatan DNA dengan aflatoksin atau
basilicum L. memiliki banyak aktivitas
bereaksi dengan ROS yang ditingkatkan
terhadap antivirus diantaranya EV71 dan
aflatoksin
CVB1. Hal ini diduga merupakan aktivitas
dan
oksigenasi,
sebagaimana
sifatnya
juga
sebagai antioksidan4.
dari linalool dan asam ursolat8.
Hal ini didukung oleh penelitian in
Antikanker
Sebagaimana
telah
Ocimum
sebelumnya,
diketahui
basilicum
silico
mengenai
penghambatan
enzim
L.
neuraminidase pada virus H1N1 secara
mengandung senyawa estragole. Senyawa
molecular docking menyatakan bahwa
ini bertanggungjawab terhadap aktivitas
asam
antikanker secara in vivo terhadap tikus
menginhibisi enzim tersebut. Mekanisme
dan mencit. Bahkan, suatu penelitian yang
yang dapat diperkirakan yaitu interaksinya
dilakukan
membuktikan
yang berikatan denagn residu asam amino
bahwa minyak atsiri yang diperoleh dari
yang disebut pengikatan asam sialat.
Ocimum basilicum L. memiliki aktivitas
Pengikatan tersebut mencegah pengikatan
antiproliferatif pada sel P388 (leukemia) 14.
enzim neuraminidase berikatan dengan sel
di
Thailand,
inang17.
ursolat
dan
eugenol
dapat
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
150
bimbingannya dalam review artikel ini baik
SIMPULAN
Ocimum basilicum L. merupakan
salah satu spesies yang berasal dari famili
berupa saran maupun perbaikan.
KONFLIK KEPENTINGAN
Lamiaceae yang kaya akan minyak atsiri.
Seluruh penulis menyatakan tidak
Khasiat yang ditunjukan oleh Ocimum
ada konflik kepentingan dengan publikasi
basilicum L. telah lama dimanfaatkan
artikel, kepenulisan maupun penelitian.
secara empiris dan terbukti secara ilmiah
DAFTAR PUSTAKA
memiliki berbagai aktivitas farmakologi
1. Agarwal, C., Sharma, N., Gaurav, S.
diantaranya
analgesik,
anti-
An Analysis of Basil (Ocimum sp.) to
inflamasi,
antioksidan,
anti-aging,
Study the Morphological Variability.
antimikroba,
antifungi
antivirus.
Indian Journal of Fundamental and
Aktivitas tersebut baik secara in silico, in
Applied Life Science. 2013; 3(3): 521-
vitro maupun in vivo telah terbukti dan
525.
disebabkan
kimianya
oleh
yaitu
sedatif,
dan
berbagai
eugenol,
kandungan
linalool,
2. Al-Ghurabi. Study The Analgesic and
β-
Sedative Effect of Ocimum basilicum
Caryophyllene dan senyawa minyak atsiri
Alcoholic Extract In Male Rats.
lainnya.
Diyala Agricultural Sciences Journal.
Penelitian lebih lanjut diperlukan
untuk perkembangan ilmu farmasi bahan
alam
dengan
tujuan
akhir
produk
fitofarmaka yang dapat digunakan dan
dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai
permasalah
kesehatan
yang
ada
di
2014; 6(1): 9-22.
3. Cronquist, A. 1981. Integrated System
of Classification of Flowering Plants.
New York: Columbia.
4. El-Soud, N., Mohamed, D., Lamia, A.,
Mona, K. Chemical Composition and
masyarakat.
Antifungal
UCAPAN TERIMAKASIH
Basilicum L. Essential Oil. Journal of
Syukur dan doa penulis panjatkan
kepada Allah SWT atas rahmat dan
Activity
of
Ocimum
Medical Sciences. 2015; 3(3): 374379.
karunia-Nya, review artikel ini dapat
5. Erviana, L., Abdul, M., Ahmad, N. Uji
diselesaikan. Ucapan terimakasih penulis
Aktivitas Antiradikal Bebas Ekstrak
sampaikan kepada orang tua atas doa yang
Etanol
tidak pernah berhenti, dosen metodologi
basilicum L.) dengan Menggunakan
penelitian yang telah memberikan ilmu
Metode DPPH. Jurnal Fitofarmaka
bermanfaat serta dosen pembimbing bapak
Indonesia. 2016; 3(2): 164-168
Dr. Yoppi Iskandar, M.Si, Apt. atas
Daun
Kemangi
(Ocimum
6. Guez, C., Raul O., Paula, F., Maria, F.
Jonathaline, A., Aline, A. Margareth,
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
151
L., Luisa Z., Luis, F., Michel M.
and Pharmacological Activities of
Evaluation of basil extract (Ocimum
Sweet Basil-Ocimum basilicum L.
basilicum L.) on oxidative, anti-
(Lamiaceae).
genotoxic
Chemistry. 2011;23(9): 3773-3782.
and
anti-inflammatory
effects in human leukocytes cell
cultures
exposed
to
agents.
Brazilian
challenging
Journal
of
Asian
Journal
12. Nahak, G., R, M., R, S. Taxonomic
Distribution, Medicinal Properties and
Drug Development
Potentially of
Pharmaceutical Sciences. 2017; 53(1):
Ocimum
e15098.
Today. 2011;3(6): 95-113.
7. Kalita, J., Mohamed, L. Commercial
potentialities
of
essential
oil
of
Drug
(Tulsi).
Invention
13. Ozcan, M., Jean, C. Essential Oil
of
Composition of Ocimum bascilum L.
Ocimum members growing in North
and Ocimum minimum L. in Turkey.
East India. International Journal of
Czezh
Pharmacy & Life Sciences. 2013; 4(4):
2002;20(6): 223-228.
2559-2567.
of
Food
Sci.
14. Pandey, A., Pooja, S. Nijendra, N.
8. Lin, L., Wen, C., Chun, C. Antiviral
Natural
Journal
Products
and
Herbal
Chemistry
essential
and
oils
bioactivities
of
some
of
Ocimum
Medicines. Journal of Traditional and
species: an overview. Asian Pacific
Complementary Medicine. 2014; 4(1):
Journal
24-35.
2014;4(9):682-694.
of
Tropical
Biomedicine.
9. Mahmoud, H. Nabil, H., Yousif, O.
15. Rasul, A., N, A. Formulation and in
Effect of basil (Ocimum basilicum L.)
vivo evaluation for anti-aging effects
Leaves Powder and Ethanolic-Extract
of an emulsion containing basil extract
on the 3rd Larval Instar of Anopheles
using
arabiensis (Patton, 1905)(Culicidae:
techniques.
Diptera). International Journal of
Pharmaceutical Sciences. 2011; 19(5):
Mosquito Research. 2017; 4(2): 52-56.
344-350.
non-invasive
DARU
biophysical
Journal
of
10. Maryanto, I., Joeni, S., Sasa, S.,
16. Safwan, T., Sugara, Mutiara, K.
Wahyu, D., Djauhar, A. Siti, R., Yopi,
Pengaruh Ekstrak Daun Kemangi
S., Dwi, S.. 2013. Bioresources untuk
(Ocimum
sanctum
Pembangunan
Motilitas
dan
Ekonomi
Hijau.
Jakarta: LIPI Press.
11. Marwat, S. Fazal, U., Muhammad, S.,
Said, G., Naveed, A., Ghulam, M.,
Khalid, U. Phytochemical Constituents
Spermatozoa Mencit
L.)
Terhadap
Konsentrasi
Jantan (Mus
musculus). Jurnal Ilmiah Ibnu Sina.
2016; 1(2): 173-18
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
152
17. Sahoo, M., Lingaraja, J., Surya, N.,
24. Quattrocchi, U. 2012. CRC World
Satish, K. Indentification of Suitable
Dictionary of Plant Names, scientific
Natural Inhibitor against Influenza A
names,
(H1N1) Neuraminidase Protein by
etimology. Florida: CFC Press.
Molecular
Docking.
Genomics
&
Informatics. 2016; 14(3): 96-103.
18. Siemonsma, J., Piluek, K. 1993. Plant
Resources of South-East Asia No. 8
Vegetables.
Wagenigen:
Pudoc
Scientific Publishers.
19. Susanto, L., Archadian, N., Ivan, A.
Efek Minyak Atsiri Daun Kemangi
(Ocimum basilicum L.) Sebagai Agen
Penghambat
Pembentukan
Streptococcus mutans. IDJ. 2013;
2(1); 38-41.
20. Sakkas,
H.,
Antimicrobial
Chrissanthy,
Activity
of
P.
Basil,
Oregano and Thyme Essential Oils.
Journal
of
Microbiology
and
Biotechnology. 2017; 27(3): 429-438.
21. Sutrisna, E., Arifa, S., Sri, S., Irna, T.
Potensi
Efek
Antipiretik
Daun
Kemangi (Ocimum sanctum L.) dan
Daun Dewa. Pharmacon. 2009; 10 (2):
64-69.
22. Suwarno, F. Maryanti, S., Raden, E.
Viabilitas Awal, Daya Simpan dan
Invigorasi Benih Kemangi (Ocimum
basilicum L.). Jurnal Agron Indonesia.
2014; 42(1): 39-42.
23. USDA, NRCS. 2017. The PLANTS
Database
(http://plants.usda.gov,
1
Juni 2017). National Plant Data Team,
Greensboro, NC 27401-4901 USA.
eponyms,
synonyms
and