AKTIVITAS BIOLOGIS TANAMAN KUCING KUCINGAN (Acalypha indica L) : Review | KIROM | Farmaka 13838 31017 1 PB
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
162
REVIEW ARTIKEL: AKTIVITAS BIOLOGIS TANAMAN KUCING KUCINGAN
(Acalypha indica L)
Hamid Saeful Kirom, Zelika Mega Ramadhania
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor 45363
hamidsefulkirom@gmail.com
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang mempunyai tingkat keanekaragaman yang tinggi dan
memiliki banyak tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat. Salah satu tanaman yang berkhasiat
tersebut adalah tanaman kucing-kucingan (Acalypha indica L). Kandungan metabolit sekunder
dari tanaman Acalypha indica L yang berkhasiat diantaranya adalah alkaloid, flavonoid,
catachol, senyawa fenol, steroid, dan saponin. Beberapa khasiat yang telah dibuktikan secara
ilmiah yaitu efektivitas antioksidan, antikanker, antiviral, antidiabetes, dan antijamur.
Kata Kunci: Tanaman Acalypha indica L, Metabolit sekunder
ABSTRACT
Indonesia is the country that has a high degree of diversity and has a lot of plants that have
medicinal properties. One of the plants that merit is the plant (Acalypha indica L). The content
of secondary metabolites from the plant Acalypha indica L. efficacious include alkaloids,
flavonoids, catachols, phenolic compounds, steroids, and saponins. Some properties that have
been scientifically proven that is antioxidant, anticancer, antiviral, antidiabetic, and antifungal.
Keywords: Acalypha indica L plant, Secondary metabolites
dengan komposisi yang berbeda, yang
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kaya
ditemukan
dengan berbagai jenis tanaman yang
sekunder
memiliki khasiat sebagai obat, baik dari
tanaman3.
sebagai
di
metabolit
satu
atau
tanaman
lebih
bagian
Salah satu tanaman yang mempunyai
jenis buah-buahan, sayur-sayuran, rempahrempah, tanaman pangan maupun tanaman
khasiat
obat
dan
telah
digunakan
yang tumbuh liar di sekitaran kita1.
masyarakat sebagai obat tradisional berasal
Tanaman obat memegang peranan
dari suku Euphorbiaceae. Tanaman yang
vital dalam pemeliharaan kesehatan hampir
termasuk ke dalam suku Euphorbiaceae
pada semua lapisan masyarakat khususnya
salah satunya yaitu Acalypha. Tanaman
masyarakat
negara
Acalypha sudah terbukti memiliki kegunaan
berkembang yang memiliki kesenjangan
yang luas di berbagai negara dan dilaporkan
antara
memiliki
yang
berada
ketersediaan
dan
di
permintaan
terhadap obat generik2.
Tanaman obat memiliki sifat kuratif
karena adanya berbagai zat kimia kompleks
sifat
diuretik,
pencahar,
antihelmintik, selain juga digunakan untuk
penyakit bronkitis, asma, pneumonia, kudis,
dan
kutaneous
lainnya4,5.
Tanaman
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
163
Acalypha ini pun telah dipelajari untuk
TINJAUAN BOTANI
berbagai
Klasifikasi
aktivitas
farmakologi
seperti
asma, sakit telinga, penyakit kulit, sakit
Tanaman kucing-kucingan termasuk
gigi, demam, penyakit anus, penyakit
Kingdom Plantae, Divisi Magnoliophyta,
kapha, dan penyakit radang lainnya3.
Subdivisi
Acalypha merupakan genus terbesar
Spermatophyta,
Kelas
Magnoliopsida, Ordo Euphorbiales, Famili
keempat dari suku Euphorbiaceae. Dari
Euphorbiaceae,
beberapa sumber dikatakan bahwa genus
Spesies Acalypha Acalypha indica L12.
Acalypha ini memiliki 450 spesies di mana
Acalypha
Genus
indica
Acalypha,
L.
dan
merupakan
salah satu diantaranya adalah Acalypha
tanaman yang tergolong dalam famili
indica L6. Acalypha indica L. biasa
Euphorbiaceae. Tanaman ini merupakan
ditemukan di semua bagian daerah tropis7.
tanaman herba tahunan, tegak dengan
Acalypha indica L. atau dikenal
beberapa cabang tegak (Gambar 1).
dengan tanaman kucing-kucingan/anting-
Batangnya bertrikoma, daunnya tunggal,
antingan merupakan gulma yang umumnya
bertangkai panjang, bentuk daun bundar
ditemukan di pinggir jalan, lereng gunung,
telur hingga belah ketupat, tepi daun
lahan pertanian, maupun lapangan rumput.
beringgit hingga bergerigi, tipis dan halus,
Tanaman ini memiliki rasa pahit, sejuk, dan
dan duduk daun tersusun spiral. Bunganya
bersifat adstringen. Bagian yang digunakan
merupakan bunga majemuk bulir, unisek,
adalah daun, akar, tangkai, dan bunga.
terletak pada ketiak daun dan ujung cabang,
Konstituen fitokimia utama adalah alkaloid
dan memiliki braktea. Bunga betina lebih
acalypus dan aclyphine4,20.
pendek, tegak, dan jorong dibanding bunga
jantan. Buahnya merupakan buah kapsul,
kecil, dikelilingi braktea, bijinya oval,
halus, berwarna coklat muda13
Gambar 1. Daun dan bunga Tanaman Acalypha indica L.14
Menurut data protabase, kandungan
merupakan derivat dari 3-sianopiridon,
dalam jaringan kering Acalypha antara lain
flavonoid berupa glikosida kaemferol,
glikosida
mauritianin, clitorin, nicotiflorin, biorobin,
sianogenik,
akalifin
yang
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
tanin,
164
β-sitosterol,
acalyphamide,
aurantiamide, succinimide, dan flindersin.
TINJAUAN FARMAKOLOGI
Zat-zat kimia yang terdapat pada
Selain itu, terdapat kandungan lainnya,
tanaman
yaitu
berbagai efek farmakologi, diantaranya
triacetonamine,
n-octacosanol,
kucing-kucingan
memiliki
quebrachitol, dan asam hidrosianat13.
efek antidiabetik, efek hipoglikemik, efek
TINJAUAN KIMIA
antioksidan
Kandungan
dari
diduga
dapat
tanaman
dimanfaatkan untuk menurunkan kadar
kucing-kucingan baik dari daun, batang,
glukosa darah yang tinggi sehingga dapat
dan akar adalah saponin dan tanin,
digunakan menjadi terapi DM16.
batangnya
kimia
yang
mengandung
flavonoid
Kandungan
kimia
dan
(glikosida kaempferol)19, dan daunnya
farmakologis
mengandung minyak atsiri, steroid, dan
menurut
triterpenoid15, asam askorbat, β-sitosterol,
Ethnobotanical Databases antara lain:
dari
efek
kucing-kucingan
Phytochemical
and
fiber, quercetin, dan kaemferol16.
Tabel 1. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis Tanaman Kucing-kucingan16.
Kandungan Kimia
Efek Farmakologis
Fiber, asam askorbat
Antidiabetik
Asam askorbat
AntiAGE, β Glucoronidase Inhibitor
Asam askorbat, β-sitosterol, β- D- Hipoglikemia
glucoside
Tanin, Kaempferol, asam askorbat
Antioksidan
Tanin
Xanthin Oxidase Inhibitor
Kaempferol
5 lipoxygenase Inhibitor
KB (epidermoid carcinoma of oral cavity,
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk menguji tanaman kucing-
ATCC CCL-17), sel MCF 7 (breast
kucingan terhadap aktivitas antikanker dan
adenocarcinoma, ATCC HTB-22), dan sel
antioksidan, digunakan ekstrak dari bagian
NCL-H 187 (small cell lung carcinoma,
aerial dan bawah tanaman kucing-kucingan.
ATCC CRL-5804). Prinsip dari uji aktivitas
Uji aktivitas antioksidan pada ekstrak
antioksidan menggunakan metode DPPH
digunakan
dengan
yaitu adanya penangkapan hidrogen oleh
menggunakan 1,1-difenil-2-pikrilhidra-zil
DPPH dari senyawa antioksidan yang
(DPPH) sebagai radikal bebasnya8. Dan
terkandung.
metode
DPPH
untuk pengujian aktivitas antikankernya
Senyawa yang akan digunakan untuk
digunakan tiga sel kanker manusia, yaitu sel
pengujian ini akan bergantung pada teknik
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
165
ekstraksi yang digunakan. Teknik ekstraksi
Uji Aktivitas menggunakan Metode
yang digunakan yaitu maserasi, soxhlet, dan
DPPH
sonication. Digunakan pelarut heksan, etil
Kemampuan
antioksidan
untuk
untuk
mengurangi radikal DPPH diukur pada
pembuatan ekstrak dari daun, batang, dan
bagian akar, daun, dan batang. Presentase
akar. Hasil yang diperoleh didapatkan
pengambilan
teknik ekstraksi dengan melihat hasil
terdapat pada ekstrak daun dengan metode
presentase hasil tanaman yang lebih tinggi
soxhlet (92%), ekstrak maserasi dengan
[ekstraksi soxhlet untuk daun (air-13,4%),
pelarut metanol pada batang (95%), dan
batang dan akar (methanol-6,0% dan 5,5%
ekstrak akar soxhlet dengan pelarut metana
masing-masingnya)] yaitu ekstraksi dengan
pada akar (93%). Ekstrak daun Acalypha
menggunakan metode soxhlet9.
indica
Skrinning Fitokimia
pengambilan radikal DPPH yang lebih
asetat,
aseton,
Skrinning
dan
methanol
fitokimia
diuji
untuk
mengetahui adanya kandungan senyawa
kimia metabolit sekunder yang terdapat
pada daun, batang, dan akar dari tanaman
kucing-kucingan. Kandungan seyawa yang
diuji meliputi, anthraquinone, alkaloid,
catachols,
flavanid,
senyawa
fenol,
saponin, steroid, tanin, dan triterpenoid4,10.
Tabel 2. Analisis kualitatif dari akar dan
daun Acalypha indica L7.
Senyawa yang
Hasil
diuji
Anthraquinone
Tidak ditemukan
Alkaloid
Ada
Catachols
Ada
Flavonoid
Ada
Senyawa fenol
Ada
Saponin
Ada
Steroid
Ada
Tanin
Tidak ditemukan
Triterpenoid
Tidak ditemukan
L.
radikal
DPPH
menunjukkan
tertinggi
aktivitas
tinggi dibandingkan dengan batang dan
akar.
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
166
Tabel 3. Persentase aktivitas pengambilan radikal DPPH bagian daun, batang, dan akar ekstrak
Acalypha indica L9.
Pelarut
Heksan
Etil Asetat
Aseton
Metanol
Water
Uji
Metode
Persentase DPPH SCV (%)
ekstraksi
Daun
(6,25 Batang
(10 Akar
mg/ml-1)
mg/ml-1)
mg/ml-1)
Maserasi
81 ± 0
11 ± 1
14 ± 1
Soxhlet
43 ± 3
27 ± 1
16 ± 1
Sonikasi
71 ± 5
22 ± 0
8±1
Maserasi
90 ± 5
20 ± 1
7±0
Soxhlet
86 ± 1
70 ± 4
70 ± 3
Sonikasi
75 ± 2
20 ± 1
43 ± 3
Maserasi
90 ± 6
50 ± 1
29 ± 0
Soxhlet
69 ± 2
47 ± 2
45 ± 4
Sonikasi
45 ± 2
17 ± 3
35 ± 1
Maserasi
75 ± 9
95 ± 0
92 ± 1
Soxhlet
22 ± 7
61 ± 0
93 ± 1
Sonikasi
49 ± 1
46 ± 1
86 ± 2
Maserasi
13 ± 1
-
-
Soxhlet
92 ± 0
-
-
Sonikasi
6±1
-
-
aktivitas
antioksidan
Oral
Cavity
Cancer,
(10
MCF7-Kanker
menggunakan metode pengambilan radikal
payudara, dan kanker paru-paru kecil NCL-
DPPH pada ekstrak dievaluasi dengan
H 187 menggunakan resazurin microplate
pengukuran kapasitas pembilasan radikal
assay
bebas dari ekstrak. Penentuan jenis dari
menunjukkan aktivitas antikanker terhadap
kinetik reaksi DPPH-H adalah produk
kanker paru-paru kecil NCL-H 187 yang
reaksi antara DPPH dan antioksidan yang
signifikan dengan lC50 25,00µgmL-1.
ditunjukkan pada persamaan berikut:11
DPPH + AH ↔ DPPH-H - A
Aktivitas Antikanker
Semua ekstrak Acalypha indica L
diuji terhadap tiga lini sel kanker yaitu, KB-
(REMA).
Ekstrak
metanol
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
167
Tabel 4. Aktivitas Antikanker ekstrak Acalypha indica L mengguinakan pelarut metanol
Cancer cell lines
IC50 (µg/mL)
Ellipticine
Doxorubicin
0.62
0.16
Tidak aktif
-
0.85
25,00
0.88
0.05
Ekstrak metanol
cavity Tidak aktif
KB-oral
cancer
MCF7-kanker
payudara
NCl-H187-small
cell lung cancer
Note: Ellipticine dan doxorubicin digunakan sebagai kontrol positif, DMSO 0,5% sebagai
kontrol negatif. IC50>50 = tidak aktif
galur wistar dibagi ke dalam 5 kelompok
Antimikroba
Studi mengenai aktivitas antibakteri
perlakuan yaitu kelompok pertama sebagai
dari 4 ekstrak yang berbeda yaitu hexane,
kontrol positif, kelompok kedua sebagai
chloroform, etil asetat, dan methanol dari
kontrol negatif, kelompok ketiga, keempat,
Acalypha
daun
indica
L.
memiliki
kemampuan melawan bakteri Gram Positif
dan
kelima
sebagai
menggunakan
ekstrak
kelompok
daun
uji
Acalypha
aureus,
indica L. dosis dengan perbandingan dosis
Bacilus
yaitu, 3,15 g/kgBB, 6,3 g/kgBB, dan 12,6
cereus, Streptococcus faecalis dan bakteri
g/kgBB. Diperoleh data dari pemeriksaan
Klebsiella
kadar gula darah puasa, 30 menit setelah di
pneumoniae, Escherichia coli, Proteus
induksi oleh sukrosa, pada menit ke 15, 30,
vulgaris, Pseudomonas aeruginosa. Semua
60, 120 setelah pemberian. Data dianalis
ekstrak menghambat aktivitas antibakteri
secara statistika dengan Oneway ANOVA
Gram Positif dengan minimum inhibitory
(Analisis of Variance) dengan uji LSD
concentration (MIC) 0.156 – 2.5 mg/mL.
untuk melihat perbedaan antar perlakuan.
Sedangkan bakteri Gram Negatif hanya
Hasil
Pseudomonas aeruginosa yang rentan17.
Acalypha indica L. dengan dosis 3,15
Antidiabetes
g/kgBB, 6,3 g/kgBB, dan 12,6 g/kgBB
Staphylococcus
seperti
Staphylococcus
Gram
Negatif
Pengujian
epidermidis,
seperti
antidiabetes
dilakukan
penelitian
menunjukkan
mempunyai efek menurunkan kadar gula
dengan melihat efek dari pemberian ekstrak
darah tikus putih jantan galur wistar18.
etanol daun Acalypha indica L. terhadap
SIMPULAN
kadar gula darah tikus putih jantan galur
daun
Tanaman
di
Indonesia
memiliki
wistar (Rattus novergicus) yang diinduksi
potensi yang dapat digunakan sebagai
dengan sukrosa. 15 ekor tikus putih jantan
bahan obat seperti bagian daun, batang, dan
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
168
Amarpreet
Kour.
yang memiliki khasiat obat yang telah
Exhibiting
Potential
banyak digunakan oleh masyarakat sebagai
Treatment. Int. J. Pharm. Sci. Rev.
obat tradisional yaitu tanaman kucing-
Res., Article No. 03, Pages: 23-53.
akar dari suatu tanaman. Salah satu tanaman
kucingan. Berdasarkan hasil pengujian
6.
7.
Saha
and
2014.
Plants
for
Cancer
Ahmed.
2011.
sebelumnya menunjukkan tanaman kucing-
PHYTOCHEMICAL
kucingan berkhasiat sebagai antioksidan,
CONSTITUENTS
antidiabetes, antimikroba, dan antikanker.
PHARMACOLOGICAL
DAFTAR PUSTAKA
ACTIVITIES
1.
Kusuma, F. R, Zaky B. M. 2007.
INDICA LINN. IJPSR. Vol. 2(8):
Tumbuhan
1900-1904.
Liar
Berkhasiat
Obat.
8.
Jakarta : Agromedia Pustaka.
2.
3.
ACALYPHUS
Srividya.,
Tamilarasi
Muthukumar, Sivakumar Ramalingam,
Primary Health Care: an Agenda for
Sampathkumar
Action. Fitoterapia 59 : 355-363.
Sheikabdulla Shahul Hameed. 2015.
Palanisamy,
and
L.
Influence of Acalypha indica in cell
Gowrishankar. 2014. Traditional and
proliferation, cell cycle arrest and
Folklore Medicine Used as Acalypha
anticancer activity in HT-29 colon cell
indica (L) in Ayurveda System. J.
lines. Der Pharmacia Lettre, 7(9): 40-
Chem. Bio. Phy. Sci. Sec. B, Vol.5,
52.
Venkateshwarlu,
Goli,
N.
9.
Perera BGK, and Teklani PWNN.
Rajaselvam J, Benila smily J. M and
2016.
Meena
Activities
R.
2012.
A
Study
of
The
Important
and
Biological
Phytochemistry
of
Antimicrobial Activity of Acalypha
Acalypha indica. Int J Res Pharm Sci,
indica against Selected Microbial
6(1); 30-3
Species.
5.
OF
Akerele, O. 2007. Medicinal Plants and
No.1; 463-465.
4.
Nagendran,
AND
International
Journal
of
10. C. Chitravadivu, S. Manian and K.
Pharma Sciences and Research. Vol. 3,
Kalaichelvi.
No. 9.
Analysis of Selected Medicinal Plants,
Jagatheeswari, D., J. Deepa, H. Sheik
Tamilnadu, India. Middle-East Journal
Jahabar Ali and P. Ranganathan. 2013.
of Scientific Research. 4(3): 144-146.
Acalypha indica L – an Important
11. Sanseera,
2009.
Qualitative
Duangsuree.,
Wirat
Medicinal Plant: a Review of its
Niwatananun,
Boonsom
Traditional Uses, and Pharmacological
Liawruangrath,
Saisunee
Properties. International Journal of
Liawruangrath, Aphiwat Baramee, and
Research in Botany. 3 (1): 19-22.
Kongkiat Trisuwan. 2012. Antioxidant
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
169
and Anticancer Activities from Aerial
xsql/plantdisp.xsql?taxon=406
Parts of Acalypha indica Linn. CMU. J.
(Accessed by June 17 2017).
Nat. Sci. Vol. 11(2).
17. Govindarajan,
12. Ocktarini, R. 2010. Pengaruh Ekstrak
Herba
Anting-Anting
(Acalypha
M.,
Jebanesan,
A.,
Reetha, D., Amsath, R., Pushpanathan,
T.,
and
Samidurai,
K.
2008.
Australis L.) Terhadap Kadar Glukosa
Antibacterial Activity of Acalypha
Darah
indica L. Eur Rev Med Pharmacol Sci.
Mencit
Balb/C
Induksi
Streptozotocin. FK UNS.
Sep-Oct, 12 (5): 299-302. Available
13. Plantamor. 2017. Kucing-Kucingan.
Tersedia
online
di
http://www.plantamor.com/katalog/tu
mbuhan-semak/kucing-kucingan_i39
online
at
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
19024213 (Accessed by June 17, 2017).
18. Kawatu, C., Widdhi, B., dan Jeane, M.
2013. Uji Efek Ekstrak Etanol Daun
(Diakses pada 17 Juni 2017).
14. Globinmed (Global information Hub
Kucing-Kucingan (Acalypha indica L.)
2017.
Terhadap Kadar Gula Darah Tikus
Acalypha indica Linn. Available online
Putih Jantan Galur Wistar (Rattus
at
novergicus). Pharmacon. Jurnal Ilmiah
http://www.globinmed.com/index.php
Farmasi – UNSTRAT Vol. 2 No. 01
?option=com_content&view=article&i
Februari 2013 ISSN 2302 – 2493.
On
Integrated
Medicine).
19. Kumar, S., Pandey, A.K., 2013.
d=79285:acalypha-indicalinn&catid=199&Itemid=139
Chemistry and Biological Activities of
(Accessed by June 17, 2017).
Flavonoids:
15. Dalimartha, 2010. Atlas Tumbuhan
Obat
Indonesia. Jilid 5. Jakarta:
Pustaka Bunda. Anggota IKAPI.
16. Duke, J.A. 2009. List of chemicals of
An O verview.
The
Scientific World Journal. Volume 2
013, Ar t icle ID 162 75 0.
20. Hungeling,
M.,
Lechtenberg,M.,
Fronczek, F.R., Nahrstedt, A., 2009,
Acalypa australis L. In; Phytochemical
Cyanogenic
and
pyridone glucosides from Acalypha
Ethnobotanical
Databases.
and
non-cyanogenic
Available online at http://sun.ars-
indica
grin.gov:8080/npgspub/
Phytochemistry. Vol. 70. 270–277.
(Euphorbiaceae),
Volume 15 Nomor 3
162
REVIEW ARTIKEL: AKTIVITAS BIOLOGIS TANAMAN KUCING KUCINGAN
(Acalypha indica L)
Hamid Saeful Kirom, Zelika Mega Ramadhania
Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran
Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor 45363
hamidsefulkirom@gmail.com
ABSTRAK
Indonesia merupakan negara yang mempunyai tingkat keanekaragaman yang tinggi dan
memiliki banyak tumbuhan yang berkhasiat sebagai obat. Salah satu tanaman yang berkhasiat
tersebut adalah tanaman kucing-kucingan (Acalypha indica L). Kandungan metabolit sekunder
dari tanaman Acalypha indica L yang berkhasiat diantaranya adalah alkaloid, flavonoid,
catachol, senyawa fenol, steroid, dan saponin. Beberapa khasiat yang telah dibuktikan secara
ilmiah yaitu efektivitas antioksidan, antikanker, antiviral, antidiabetes, dan antijamur.
Kata Kunci: Tanaman Acalypha indica L, Metabolit sekunder
ABSTRACT
Indonesia is the country that has a high degree of diversity and has a lot of plants that have
medicinal properties. One of the plants that merit is the plant (Acalypha indica L). The content
of secondary metabolites from the plant Acalypha indica L. efficacious include alkaloids,
flavonoids, catachols, phenolic compounds, steroids, and saponins. Some properties that have
been scientifically proven that is antioxidant, anticancer, antiviral, antidiabetic, and antifungal.
Keywords: Acalypha indica L plant, Secondary metabolites
dengan komposisi yang berbeda, yang
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kaya
ditemukan
dengan berbagai jenis tanaman yang
sekunder
memiliki khasiat sebagai obat, baik dari
tanaman3.
sebagai
di
metabolit
satu
atau
tanaman
lebih
bagian
Salah satu tanaman yang mempunyai
jenis buah-buahan, sayur-sayuran, rempahrempah, tanaman pangan maupun tanaman
khasiat
obat
dan
telah
digunakan
yang tumbuh liar di sekitaran kita1.
masyarakat sebagai obat tradisional berasal
Tanaman obat memegang peranan
dari suku Euphorbiaceae. Tanaman yang
vital dalam pemeliharaan kesehatan hampir
termasuk ke dalam suku Euphorbiaceae
pada semua lapisan masyarakat khususnya
salah satunya yaitu Acalypha. Tanaman
masyarakat
negara
Acalypha sudah terbukti memiliki kegunaan
berkembang yang memiliki kesenjangan
yang luas di berbagai negara dan dilaporkan
antara
memiliki
yang
berada
ketersediaan
dan
di
permintaan
terhadap obat generik2.
Tanaman obat memiliki sifat kuratif
karena adanya berbagai zat kimia kompleks
sifat
diuretik,
pencahar,
antihelmintik, selain juga digunakan untuk
penyakit bronkitis, asma, pneumonia, kudis,
dan
kutaneous
lainnya4,5.
Tanaman
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
163
Acalypha ini pun telah dipelajari untuk
TINJAUAN BOTANI
berbagai
Klasifikasi
aktivitas
farmakologi
seperti
asma, sakit telinga, penyakit kulit, sakit
Tanaman kucing-kucingan termasuk
gigi, demam, penyakit anus, penyakit
Kingdom Plantae, Divisi Magnoliophyta,
kapha, dan penyakit radang lainnya3.
Subdivisi
Acalypha merupakan genus terbesar
Spermatophyta,
Kelas
Magnoliopsida, Ordo Euphorbiales, Famili
keempat dari suku Euphorbiaceae. Dari
Euphorbiaceae,
beberapa sumber dikatakan bahwa genus
Spesies Acalypha Acalypha indica L12.
Acalypha ini memiliki 450 spesies di mana
Acalypha
Genus
indica
Acalypha,
L.
dan
merupakan
salah satu diantaranya adalah Acalypha
tanaman yang tergolong dalam famili
indica L6. Acalypha indica L. biasa
Euphorbiaceae. Tanaman ini merupakan
ditemukan di semua bagian daerah tropis7.
tanaman herba tahunan, tegak dengan
Acalypha indica L. atau dikenal
beberapa cabang tegak (Gambar 1).
dengan tanaman kucing-kucingan/anting-
Batangnya bertrikoma, daunnya tunggal,
antingan merupakan gulma yang umumnya
bertangkai panjang, bentuk daun bundar
ditemukan di pinggir jalan, lereng gunung,
telur hingga belah ketupat, tepi daun
lahan pertanian, maupun lapangan rumput.
beringgit hingga bergerigi, tipis dan halus,
Tanaman ini memiliki rasa pahit, sejuk, dan
dan duduk daun tersusun spiral. Bunganya
bersifat adstringen. Bagian yang digunakan
merupakan bunga majemuk bulir, unisek,
adalah daun, akar, tangkai, dan bunga.
terletak pada ketiak daun dan ujung cabang,
Konstituen fitokimia utama adalah alkaloid
dan memiliki braktea. Bunga betina lebih
acalypus dan aclyphine4,20.
pendek, tegak, dan jorong dibanding bunga
jantan. Buahnya merupakan buah kapsul,
kecil, dikelilingi braktea, bijinya oval,
halus, berwarna coklat muda13
Gambar 1. Daun dan bunga Tanaman Acalypha indica L.14
Menurut data protabase, kandungan
merupakan derivat dari 3-sianopiridon,
dalam jaringan kering Acalypha antara lain
flavonoid berupa glikosida kaemferol,
glikosida
mauritianin, clitorin, nicotiflorin, biorobin,
sianogenik,
akalifin
yang
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
tanin,
164
β-sitosterol,
acalyphamide,
aurantiamide, succinimide, dan flindersin.
TINJAUAN FARMAKOLOGI
Zat-zat kimia yang terdapat pada
Selain itu, terdapat kandungan lainnya,
tanaman
yaitu
berbagai efek farmakologi, diantaranya
triacetonamine,
n-octacosanol,
kucing-kucingan
memiliki
quebrachitol, dan asam hidrosianat13.
efek antidiabetik, efek hipoglikemik, efek
TINJAUAN KIMIA
antioksidan
Kandungan
dari
diduga
dapat
tanaman
dimanfaatkan untuk menurunkan kadar
kucing-kucingan baik dari daun, batang,
glukosa darah yang tinggi sehingga dapat
dan akar adalah saponin dan tanin,
digunakan menjadi terapi DM16.
batangnya
kimia
yang
mengandung
flavonoid
Kandungan
kimia
dan
(glikosida kaempferol)19, dan daunnya
farmakologis
mengandung minyak atsiri, steroid, dan
menurut
triterpenoid15, asam askorbat, β-sitosterol,
Ethnobotanical Databases antara lain:
dari
efek
kucing-kucingan
Phytochemical
and
fiber, quercetin, dan kaemferol16.
Tabel 1. Kandungan Kimia dan Efek Farmakologis Tanaman Kucing-kucingan16.
Kandungan Kimia
Efek Farmakologis
Fiber, asam askorbat
Antidiabetik
Asam askorbat
AntiAGE, β Glucoronidase Inhibitor
Asam askorbat, β-sitosterol, β- D- Hipoglikemia
glucoside
Tanin, Kaempferol, asam askorbat
Antioksidan
Tanin
Xanthin Oxidase Inhibitor
Kaempferol
5 lipoxygenase Inhibitor
KB (epidermoid carcinoma of oral cavity,
HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk menguji tanaman kucing-
ATCC CCL-17), sel MCF 7 (breast
kucingan terhadap aktivitas antikanker dan
adenocarcinoma, ATCC HTB-22), dan sel
antioksidan, digunakan ekstrak dari bagian
NCL-H 187 (small cell lung carcinoma,
aerial dan bawah tanaman kucing-kucingan.
ATCC CRL-5804). Prinsip dari uji aktivitas
Uji aktivitas antioksidan pada ekstrak
antioksidan menggunakan metode DPPH
digunakan
dengan
yaitu adanya penangkapan hidrogen oleh
menggunakan 1,1-difenil-2-pikrilhidra-zil
DPPH dari senyawa antioksidan yang
(DPPH) sebagai radikal bebasnya8. Dan
terkandung.
metode
DPPH
untuk pengujian aktivitas antikankernya
Senyawa yang akan digunakan untuk
digunakan tiga sel kanker manusia, yaitu sel
pengujian ini akan bergantung pada teknik
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
165
ekstraksi yang digunakan. Teknik ekstraksi
Uji Aktivitas menggunakan Metode
yang digunakan yaitu maserasi, soxhlet, dan
DPPH
sonication. Digunakan pelarut heksan, etil
Kemampuan
antioksidan
untuk
untuk
mengurangi radikal DPPH diukur pada
pembuatan ekstrak dari daun, batang, dan
bagian akar, daun, dan batang. Presentase
akar. Hasil yang diperoleh didapatkan
pengambilan
teknik ekstraksi dengan melihat hasil
terdapat pada ekstrak daun dengan metode
presentase hasil tanaman yang lebih tinggi
soxhlet (92%), ekstrak maserasi dengan
[ekstraksi soxhlet untuk daun (air-13,4%),
pelarut metanol pada batang (95%), dan
batang dan akar (methanol-6,0% dan 5,5%
ekstrak akar soxhlet dengan pelarut metana
masing-masingnya)] yaitu ekstraksi dengan
pada akar (93%). Ekstrak daun Acalypha
menggunakan metode soxhlet9.
indica
Skrinning Fitokimia
pengambilan radikal DPPH yang lebih
asetat,
aseton,
Skrinning
dan
methanol
fitokimia
diuji
untuk
mengetahui adanya kandungan senyawa
kimia metabolit sekunder yang terdapat
pada daun, batang, dan akar dari tanaman
kucing-kucingan. Kandungan seyawa yang
diuji meliputi, anthraquinone, alkaloid,
catachols,
flavanid,
senyawa
fenol,
saponin, steroid, tanin, dan triterpenoid4,10.
Tabel 2. Analisis kualitatif dari akar dan
daun Acalypha indica L7.
Senyawa yang
Hasil
diuji
Anthraquinone
Tidak ditemukan
Alkaloid
Ada
Catachols
Ada
Flavonoid
Ada
Senyawa fenol
Ada
Saponin
Ada
Steroid
Ada
Tanin
Tidak ditemukan
Triterpenoid
Tidak ditemukan
L.
radikal
DPPH
menunjukkan
tertinggi
aktivitas
tinggi dibandingkan dengan batang dan
akar.
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
166
Tabel 3. Persentase aktivitas pengambilan radikal DPPH bagian daun, batang, dan akar ekstrak
Acalypha indica L9.
Pelarut
Heksan
Etil Asetat
Aseton
Metanol
Water
Uji
Metode
Persentase DPPH SCV (%)
ekstraksi
Daun
(6,25 Batang
(10 Akar
mg/ml-1)
mg/ml-1)
mg/ml-1)
Maserasi
81 ± 0
11 ± 1
14 ± 1
Soxhlet
43 ± 3
27 ± 1
16 ± 1
Sonikasi
71 ± 5
22 ± 0
8±1
Maserasi
90 ± 5
20 ± 1
7±0
Soxhlet
86 ± 1
70 ± 4
70 ± 3
Sonikasi
75 ± 2
20 ± 1
43 ± 3
Maserasi
90 ± 6
50 ± 1
29 ± 0
Soxhlet
69 ± 2
47 ± 2
45 ± 4
Sonikasi
45 ± 2
17 ± 3
35 ± 1
Maserasi
75 ± 9
95 ± 0
92 ± 1
Soxhlet
22 ± 7
61 ± 0
93 ± 1
Sonikasi
49 ± 1
46 ± 1
86 ± 2
Maserasi
13 ± 1
-
-
Soxhlet
92 ± 0
-
-
Sonikasi
6±1
-
-
aktivitas
antioksidan
Oral
Cavity
Cancer,
(10
MCF7-Kanker
menggunakan metode pengambilan radikal
payudara, dan kanker paru-paru kecil NCL-
DPPH pada ekstrak dievaluasi dengan
H 187 menggunakan resazurin microplate
pengukuran kapasitas pembilasan radikal
assay
bebas dari ekstrak. Penentuan jenis dari
menunjukkan aktivitas antikanker terhadap
kinetik reaksi DPPH-H adalah produk
kanker paru-paru kecil NCL-H 187 yang
reaksi antara DPPH dan antioksidan yang
signifikan dengan lC50 25,00µgmL-1.
ditunjukkan pada persamaan berikut:11
DPPH + AH ↔ DPPH-H - A
Aktivitas Antikanker
Semua ekstrak Acalypha indica L
diuji terhadap tiga lini sel kanker yaitu, KB-
(REMA).
Ekstrak
metanol
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
167
Tabel 4. Aktivitas Antikanker ekstrak Acalypha indica L mengguinakan pelarut metanol
Cancer cell lines
IC50 (µg/mL)
Ellipticine
Doxorubicin
0.62
0.16
Tidak aktif
-
0.85
25,00
0.88
0.05
Ekstrak metanol
cavity Tidak aktif
KB-oral
cancer
MCF7-kanker
payudara
NCl-H187-small
cell lung cancer
Note: Ellipticine dan doxorubicin digunakan sebagai kontrol positif, DMSO 0,5% sebagai
kontrol negatif. IC50>50 = tidak aktif
galur wistar dibagi ke dalam 5 kelompok
Antimikroba
Studi mengenai aktivitas antibakteri
perlakuan yaitu kelompok pertama sebagai
dari 4 ekstrak yang berbeda yaitu hexane,
kontrol positif, kelompok kedua sebagai
chloroform, etil asetat, dan methanol dari
kontrol negatif, kelompok ketiga, keempat,
Acalypha
daun
indica
L.
memiliki
kemampuan melawan bakteri Gram Positif
dan
kelima
sebagai
menggunakan
ekstrak
kelompok
daun
uji
Acalypha
aureus,
indica L. dosis dengan perbandingan dosis
Bacilus
yaitu, 3,15 g/kgBB, 6,3 g/kgBB, dan 12,6
cereus, Streptococcus faecalis dan bakteri
g/kgBB. Diperoleh data dari pemeriksaan
Klebsiella
kadar gula darah puasa, 30 menit setelah di
pneumoniae, Escherichia coli, Proteus
induksi oleh sukrosa, pada menit ke 15, 30,
vulgaris, Pseudomonas aeruginosa. Semua
60, 120 setelah pemberian. Data dianalis
ekstrak menghambat aktivitas antibakteri
secara statistika dengan Oneway ANOVA
Gram Positif dengan minimum inhibitory
(Analisis of Variance) dengan uji LSD
concentration (MIC) 0.156 – 2.5 mg/mL.
untuk melihat perbedaan antar perlakuan.
Sedangkan bakteri Gram Negatif hanya
Hasil
Pseudomonas aeruginosa yang rentan17.
Acalypha indica L. dengan dosis 3,15
Antidiabetes
g/kgBB, 6,3 g/kgBB, dan 12,6 g/kgBB
Staphylococcus
seperti
Staphylococcus
Gram
Negatif
Pengujian
epidermidis,
seperti
antidiabetes
dilakukan
penelitian
menunjukkan
mempunyai efek menurunkan kadar gula
dengan melihat efek dari pemberian ekstrak
darah tikus putih jantan galur wistar18.
etanol daun Acalypha indica L. terhadap
SIMPULAN
kadar gula darah tikus putih jantan galur
daun
Tanaman
di
Indonesia
memiliki
wistar (Rattus novergicus) yang diinduksi
potensi yang dapat digunakan sebagai
dengan sukrosa. 15 ekor tikus putih jantan
bahan obat seperti bagian daun, batang, dan
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
168
Amarpreet
Kour.
yang memiliki khasiat obat yang telah
Exhibiting
Potential
banyak digunakan oleh masyarakat sebagai
Treatment. Int. J. Pharm. Sci. Rev.
obat tradisional yaitu tanaman kucing-
Res., Article No. 03, Pages: 23-53.
akar dari suatu tanaman. Salah satu tanaman
kucingan. Berdasarkan hasil pengujian
6.
7.
Saha
and
2014.
Plants
for
Cancer
Ahmed.
2011.
sebelumnya menunjukkan tanaman kucing-
PHYTOCHEMICAL
kucingan berkhasiat sebagai antioksidan,
CONSTITUENTS
antidiabetes, antimikroba, dan antikanker.
PHARMACOLOGICAL
DAFTAR PUSTAKA
ACTIVITIES
1.
Kusuma, F. R, Zaky B. M. 2007.
INDICA LINN. IJPSR. Vol. 2(8):
Tumbuhan
1900-1904.
Liar
Berkhasiat
Obat.
8.
Jakarta : Agromedia Pustaka.
2.
3.
ACALYPHUS
Srividya.,
Tamilarasi
Muthukumar, Sivakumar Ramalingam,
Primary Health Care: an Agenda for
Sampathkumar
Action. Fitoterapia 59 : 355-363.
Sheikabdulla Shahul Hameed. 2015.
Palanisamy,
and
L.
Influence of Acalypha indica in cell
Gowrishankar. 2014. Traditional and
proliferation, cell cycle arrest and
Folklore Medicine Used as Acalypha
anticancer activity in HT-29 colon cell
indica (L) in Ayurveda System. J.
lines. Der Pharmacia Lettre, 7(9): 40-
Chem. Bio. Phy. Sci. Sec. B, Vol.5,
52.
Venkateshwarlu,
Goli,
N.
9.
Perera BGK, and Teklani PWNN.
Rajaselvam J, Benila smily J. M and
2016.
Meena
Activities
R.
2012.
A
Study
of
The
Important
and
Biological
Phytochemistry
of
Antimicrobial Activity of Acalypha
Acalypha indica. Int J Res Pharm Sci,
indica against Selected Microbial
6(1); 30-3
Species.
5.
OF
Akerele, O. 2007. Medicinal Plants and
No.1; 463-465.
4.
Nagendran,
AND
International
Journal
of
10. C. Chitravadivu, S. Manian and K.
Pharma Sciences and Research. Vol. 3,
Kalaichelvi.
No. 9.
Analysis of Selected Medicinal Plants,
Jagatheeswari, D., J. Deepa, H. Sheik
Tamilnadu, India. Middle-East Journal
Jahabar Ali and P. Ranganathan. 2013.
of Scientific Research. 4(3): 144-146.
Acalypha indica L – an Important
11. Sanseera,
2009.
Qualitative
Duangsuree.,
Wirat
Medicinal Plant: a Review of its
Niwatananun,
Boonsom
Traditional Uses, and Pharmacological
Liawruangrath,
Saisunee
Properties. International Journal of
Liawruangrath, Aphiwat Baramee, and
Research in Botany. 3 (1): 19-22.
Kongkiat Trisuwan. 2012. Antioxidant
Farmaka
Volume 15 Nomor 3
169
and Anticancer Activities from Aerial
xsql/plantdisp.xsql?taxon=406
Parts of Acalypha indica Linn. CMU. J.
(Accessed by June 17 2017).
Nat. Sci. Vol. 11(2).
17. Govindarajan,
12. Ocktarini, R. 2010. Pengaruh Ekstrak
Herba
Anting-Anting
(Acalypha
M.,
Jebanesan,
A.,
Reetha, D., Amsath, R., Pushpanathan,
T.,
and
Samidurai,
K.
2008.
Australis L.) Terhadap Kadar Glukosa
Antibacterial Activity of Acalypha
Darah
indica L. Eur Rev Med Pharmacol Sci.
Mencit
Balb/C
Induksi
Streptozotocin. FK UNS.
Sep-Oct, 12 (5): 299-302. Available
13. Plantamor. 2017. Kucing-Kucingan.
Tersedia
online
di
http://www.plantamor.com/katalog/tu
mbuhan-semak/kucing-kucingan_i39
online
at
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/
19024213 (Accessed by June 17, 2017).
18. Kawatu, C., Widdhi, B., dan Jeane, M.
2013. Uji Efek Ekstrak Etanol Daun
(Diakses pada 17 Juni 2017).
14. Globinmed (Global information Hub
Kucing-Kucingan (Acalypha indica L.)
2017.
Terhadap Kadar Gula Darah Tikus
Acalypha indica Linn. Available online
Putih Jantan Galur Wistar (Rattus
at
novergicus). Pharmacon. Jurnal Ilmiah
http://www.globinmed.com/index.php
Farmasi – UNSTRAT Vol. 2 No. 01
?option=com_content&view=article&i
Februari 2013 ISSN 2302 – 2493.
On
Integrated
Medicine).
19. Kumar, S., Pandey, A.K., 2013.
d=79285:acalypha-indicalinn&catid=199&Itemid=139
Chemistry and Biological Activities of
(Accessed by June 17, 2017).
Flavonoids:
15. Dalimartha, 2010. Atlas Tumbuhan
Obat
Indonesia. Jilid 5. Jakarta:
Pustaka Bunda. Anggota IKAPI.
16. Duke, J.A. 2009. List of chemicals of
An O verview.
The
Scientific World Journal. Volume 2
013, Ar t icle ID 162 75 0.
20. Hungeling,
M.,
Lechtenberg,M.,
Fronczek, F.R., Nahrstedt, A., 2009,
Acalypa australis L. In; Phytochemical
Cyanogenic
and
pyridone glucosides from Acalypha
Ethnobotanical
Databases.
and
non-cyanogenic
Available online at http://sun.ars-
indica
grin.gov:8080/npgspub/
Phytochemistry. Vol. 70. 270–277.
(Euphorbiaceae),