HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS BELAR DAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013 2014 | Astuti | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 3214 7126 1 SM
HUBUNGAN ANTARA PEMANFAATAN FASILITAS BELAR DAN
MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI
SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014
Yunita Budi Astuti
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hubungan antara Pemanfaatan Fasilitas
Belajar dan Prestasi Belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun
Ajaran 2013/2014, (2) Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Sosiologi
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014, (3) Hubungan anatara
Pemanfaatan Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Sosiologi siswa
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini : diskriptif kuantitatif korelasional. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta sejumlah 160 siswa.
Sampel diambil dengan teknik multistage cluster random sampling sebanyak 83 siswa. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, tes, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang dipakai menggunakan analisis statistik dengan teknik regresi ganda.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan : (1) hipotesis 1 “Ada hubungan yang sangat
signifikan antara pemanfaatan fasilitas belajar dan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2013/2014” diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil analis
data yang menunjukkan rx1y = 0,557 dan ρ = 0,000. (2) hipotesis “Ada hubungan yang sangat
signifikan antara motivasi berprestasi dan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA
Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2013/2014” diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil analis data
yang menunjukkan rx2y = 0,444 dan ρ = 0,000. (3) hipotesis 3 “Ada hubungan yang sangat
signifikan antara pemanfaatan fasilitas belajar dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar
sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2013/2014” diterima. Hal ini
dapat dilihat dari hasil analis data yang menunjukkan Ry(x1,2) = 0,596 , ρ = 0,009 dan F =
22,084.
Kata kunci : Pemanfaatan fasilitas belajar, Motivasi berprestasi dan Prestasi belajar
Pendahuluan
Pendidikan pada dasarnya adalah
sejauh mana peningkatan belajar siswa.
usaha sadar untuk mengembangkan potensi
Prestasi belajar berperan penting dalam
sumber daya manusia peserta didik dengan
keberhasilan proses belajar karena prestasi
cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
belajar menentukan lulus tidaknya siswa
belajar mereka. Dalam keberlangsungan
tersebut dalam proses pendidikan formal.
pelaksanaan pendidikan terdapat berbagai
Selain itu prestasi belajar juga dapat
aspek, mulai dari aspek pengajaran, aspek
membantu guru untuk mengukur sejauh
administrasi dan aspek bimbingan.
mana pemahaman siswa terhadap proses
Keberhasilan pendidikan tidak bisa
belajar yang telah berlangsung. Dengan
dinilai dari satu aspek saja, tetapi dari
adanya evaluasi belajar guru dapat lebih
berbagai aspek. terdapat banyak faktor yang
mudah menilai atau mengukur kemampuan
mempengaruhi
siswa.
pelaksanaan
pendidikan.
Prestasi
Proses belajar yang baik juga merupakan
salah
satu
aspek
dalam
keberhasilan
belajar
dapat
meningkat
apabila faktor–faktor yang mempengaruhi
pendidikan. Perubahan dalam belajar di
belajar
kelas dapat dilihat dari penilaian hasil
belajar.
belajar atau evaluasi. Evaluasi merupakan
mempengaruhi
penilaian
untuk
internal salah satunya seperti motivasi diri,
mengambarkan prestasi belajar. Hal tersebut
minat dan faktor eksternal salah satunya
sesuai dengan kesimpulan Tardif dkk (1989)
seperti lingkungan keluarga, sekolah.
yang
dilakukan
bahwa evaluasi adalah proses penilaian
untuk menggambarkan prestasi yang dicapai
seorang siswa sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan (Muhibbin Syah, 2005:
195). Dengan demikian untuk menentukan
hasil
belajar
maka
guru
mengadakan
evaluasi terlebih dahulu. Dengan melihat
hasil Evaluasi belajar dapat menentukan
mendukung
Ada
dalam
banyak
belajar
pelaksanaan
faktor
yang
misalnya
faktor
Fasilitas belajar merupakan salah satu
faktor eksternal yang mempengaruhi belajar.
Muhroji
berpendapat,
“Fasilitas
belajar
adalah semua yang diperlukan dalam proses
belajar mengajar baik bergerak maupun
tidak
bergerak
agar
tercapai
tujuan
pendidikan dapat berjalan lancar, teratur,
effektif, dan efisien” (2004: 49). Fasilitas
atau dorongan ada dua yaitu motivasi
belajar belajar adalah alat yang diperlukan
intrinsik dan motivasi ektrinsik. Motivasi
dalam proses belajar mengajar. Adanya
intrinsic adalah dorongan yang timbul dari
fasilitas belajar juga dapat memberikan
dalam diri atau motivasi murni seperti
semangat siswa dalam belajar. Tersedianya
keinginginan
fasilitas
pengetahuan,
belajar
yang
lengkap
dapat
untuk
memperoleh
mengembangkan
sikap
tujuan
berhasil. Motivasi ektrinsik adalah dorongan
pendidikan misalnya: dengan adanya WIFI
yang timbul dari luar seperti adanya hadiah,
di
mudah
ijasah, dan pujian. Motivasi intrinsik tidak
Pentingnya
hanya timbul dari dalam diri, tetapi orang
kelengkapan fasilitas belajar bukan hanya
lain juga dapat berperan, misalnya orang tua
menjadi tanggung jawab pihak sekolah,
yang menyadarkan anak untuk belajar.
mempermudah
sekolah
mengakses
tercapainya
siswa
dapat
bahan
belajar.
lebih
tetapi orang tua juga perlu memenuhi
kelengkapan fasilitas belajar, karena siswa
lebih banyak menghabiskan waktunya di
rumah. Siswa yang belajar di rumah
sebaiknya didukung dengan adanya buku
tambahan yang dapat membantu siswa
dalam belajar.
Dalam proses belajar “archievement
motivation” terwujud dalam daya penggerak
siswa untuk berusaha meningkatkan prestasi
belajar. Salah satu mata pelajaran yang
membutuhkan fasilitas belajar dan motivasi
berprestasi
adalah
sosiologi.
Sosiologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
Siswa harus mampu memanfaatkan
hubungan
manusia
dengan
lingkungan
fasilitas belajar yang tersedia di sekolah atau
sekitar yang berupa gejala social. Guru
di rumah dengan baik. Kelengkapan fasilitas
biasanya cenderung menggunakan metode
belajar juga harus didukung dengan motivasi
ceramah dalam proses belajar mengajar
belajar siswa. Keberhasilan belajar juga
sosiologi. Dalam mengatasi hal tersebut,
dipengaruhi
berprestasi.
maka salah satu hal untuk meningkatkan
Purwanto mengemukakan “Motivasi adalah
belajar adalah dengan tersedianya fasilitas
“pendorongan”; suatu usaha yang disadari
belajar.
untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang
fasilitas belajar seperti buku penunjang,
agar ia tergerak hatinya untuk bertindak
Lembar Kerja Siswa (LKS), WIFI dan lain-
melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil
lain dapat membantu anak untuk memahami
atau tujuan tertentu” (2002: 71). Motivasi
pelajaran sosiologi. Selain itu, motivasi
oleh
motivasi
Dengan
adanya
kelengkapan
berprestasi sangat penting untuk semangat
SMA
Negeri
5
Surakarta
dalam belajar sosiologi dan siswa yang
Pelajaran 2013/2014?
Tahun
mempunyai motivasi berprestasi tinggi tidak
3. Apakah ada hubungan yang signifikan
akan mudah bosan dalam belajar. Dari
antara pemanfaatan fasilitas belajar dan
pengamatan peneliti dalam pra penelitian di
motivasi berprestasi secara bersama
SMA
peneliti
dengan prestasi belajar Sosiologi Siswa
mendukung
Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta
Negeri
mendapatkan
5
Surakarta,
data
yang
penelitian. Peneliti menemukan data tentang
Tahun Pelajaran 2013/2014?
fasilitas belajar yang tersedia di SMA
Tujuan Penelitian
Negeri 5 Surakarta cukup lengkap namun
1. Untuk
siswa
kurang
bisa
memanfaat
secara
Berdasarkan pemikiran di atas, maka
peneliti ingin melakukan penelitian lebih
lanjut dengan judul :“Hubungan Antara
Fasilitas
Motivasi Berprestasi
Belajar
Dan
Dengan Prestasi
Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS
SMA
Negeri
hubungan
pemanfaatan
maksimal.
Pemanfaatan
mengetahui
5
Surakarta
Tahun
Pelajaran 2013/2014”.
yang
ada
tidaknya
signifikan
fasilitas
antara
belajar
dan
prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI
IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi
ibu untuk menyekolahkan anak terhadap
prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI
IPS di SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun
ajaran 2013/2014.
3. Untuk
mengetahui
Permasalahan
hubungan
1. Apakah ada hubungan yang signifikan
pemanfaatan
yang
ada
tidaknya
signifikan
fasilitas
belajar
antara
dan
antara pemanfaatan fasilitas belajar
motivasi berprestasi secara bersama
dengan prestasi belajar sosiologi siswa
dengan prestasi belajar sosiologi Siswa
kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta
Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta
Tahun Pelajaran 2013/2014??
Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Apakah ada hubungan yang signifikan
Metode
antara motivasi berprestasi dan prestasi
Penelitian dengan judul hubungan
belajar sosiologi siswa kelas XI IPS
antara pemanfaatan fasilitas belajar dan
motivasi berprestasi dengan prestasi belajar
sosiologi siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5
menempati kelas
Surakarta
2013/2014
interval 32,5-34,5 dengan jumlah presentase
menggunakan metode metode diskriptif
25,30% dan paling sedikit berada pada kelas
kuantitatif
ini
ke-3 sebanyak 12 pada interval 30,5-32,5
bertujuan untuk menngetahui sejauh mana
dengan jumlah presentase 14,46 %. Dari
hubungan
yang
hasil pengujian motivasi berprestasi (X2)
terikat
diperoleh data sebagai berikut : Mean =
berdasaarkan koefisien korelasi. Dalam
50,99, Median= 51,65, Modus= 53,00, SB
penlitian ini sumber data diperoleh dari
=3,11, SR =2,69, Nilai terendah (Min) =
pengumpulan data di SMA Negeri 5
43,00, Nilai tertinggi (Max) = 56,00.
Surakarta, dan teknik yang digunakan untuk
Berdasarkan
Tahun
Pelajaran
korelasional.
pada
berkaitan
Penelitian
variabel
dengan
bebas
variabel
ke-4 sebanyak 21 pada
tabel
sebaran
frekuensi
multistage
motivasi berprestasi dapat diketahui bahwa
cluster random sampling dengan cara
responden paling banyak menempati kelas
undian.
Dalam
ke-4 sebanyak 31 pada interval 51,2-54,5
peneliti
menggunakan
pengambilan
sampel
adalah
melakukan
penelitian,
yang
dengan jumlah presentase 37,35% dan
digunakan adalah jenis angket tertutup dan
paling sedikit berada pada kelas ke-1
tes bentuk objektif dengan empat alternative
sebanyak 3 pada interval 42,5-45,5 dengan
jawaban yang kemudian diujicoba di kelas-
jumlah
kelas yang digunakan untuk penelitian.
pengujian prestasi belajar (Y) diperoleh data
Analisa
koefisien
sebagai berikut Mean = 20,51, Median=
korelasi ganda dengan taraf siginifikan ρ <
20,79, Modus= 19,50, SB =2,17, SR =1,76,
0,01.
Nilai terendah (Min) = 15,00, Nilai tertinggi
Hasil Penelitian
(Max) = 24,00. Berdasarkan tabel sebaran
Dari
data
hasil
angket,
menggunakan
pengujian
pemanfaatan
frekuensi
presentase
motivasi
3,61%.
Dari
berprestasi
hasil
dapat
fasilitas belajar (X1) diperoleh data sebagai
diketahui bahwa responden paling banyak
berikut : Mean = 31,70, Median = 31,92,
menempati kelas ke-3 sebanyak 26 pada
Modus = 33,50, SB = 2,69, SR= 2,31, Nilai
interval 18,5-20,5 dengan jumlah presentase
terendah (Min) = 27,00, Nilai tertinggi
31,33% dan paling sedikit berada pada kelas
(Max) = 36,00. Berdasarkan tabel sebaran
ke-1 sebanyak 4 pada interval 14,5-16,5
frekuensi pemanfatan fasilitas belajar dapat
dengan jumlah presentase 4,82%.
diketahui bahwa responden paling banyak
Hasil perhitungan korelasi pemanfaatn
akan lebih mudah dan hal ini juga akan
fasilitas belajar (X1) dan prestasi belajar
mempengaruhi
sosiologi (Y) diperoleh data rx1y = 0,557 ρ =
terhadap materi pelajaran.
0,000 Karena ρ < 0,01 maka korelasinya
sangat
signifikan.
Sehingga
variabel
pemanfaatan fasilitas belajar (X1)
daya
serap
siswa
Pemanfaatan fasilitas belajar
merupakan salah satu sarana yang
dan
memberikan pengaruh bagi siswa dalam
korelasinya
melaksanakan proses belajar. Untuk itu
sangat signifikan. Hasil perhitungan korelasi
agar proses belajar mengajar dapat
motivasi berprestasi (X2) dan Prestasi
berjalan dengan baik, guru hendaknya
belajar (Y) diperoleh data rx2y = 0,444 dan ρ
mengarahkan
siswa
untuk
= 0,000. Karena ρ < 0,01. Sehingga variabel
memanfaatakan
fasilitas
belajar
motivasi berprestasi (X2) dan prestasi belajar
semaksimal
sosiologi (Y) korelasinya sangat signifikan.
kegiatan belajar yang lebih maksimal.
Hasil perhitungan korelasi pemanfaatan
2. Hubungan Motivasi Berprestasi (X2)
prestasi belajar sosiologi (Y)
fasilitas
belajar
(X1)
dan
motivasi
berprestasi (X2) dengan Prestasi belajar (Y)
mungkin
agar
tercipta
dan Prestasi Belajar Sosiologi (Y)
Dari penelitian ini dapat dilihat
diperoleh data Ry(x1,2) = 0,596 dan ρ =
bahwa
0,009. Karena ρ < 0,01 maka korelasinya
dimiliki siswa berpengaruh terhadap
sangat signifikan. Sehingga ada hubungan
prestasi belajar siswa. Apabila seorang
yang sangat signifikan antara pemanfaatan
siswa mempunyai motivasi untuk selalu
fasilitas belajar dan motivasi berprestasi
meningkatkan
dengan prestasi belajar sosiologi siswa.
dorongan
Belajar(X1)
Pemanfaatan
dan
Fasilitas
Prestasi
Belajar
Sosiologi (Y)
Dengan memanfaatkan fasilitas
belajar secara maksimal siswa akan
lebih
berprestasi
prestasinya,
dalam
dirinya
yang
maka
untuk
meningkatkan segala sesuatu dalam
Pembahasan
1. Hubungan
motivasi
mudah
dalam
memahami
pelajaran, karena dengan penggunaan
fasilitas belajar maka proses belajar
kegiatan belajar baik dalam lingkungan
sekolah maupun dalam lingkungan luar
sekolah akan semakin tinggi. Dengan
memiliki motivasi berprestasi seorang
siswa akan belajar dengan giat supaya
apa yang menjadi tujuannya dapat di
capai.
akan malas dalam kegiatan belajar.
Siswa yang memiliki motivasi
berprestasi akan mempunyai dorongan
Motivasi mempunyai peranan
untuk
strategis dalam kegiatan belajar siswa.
melakukan
belajar,
dan
yang
Prestasi belajar tidak akan dapat
memelihara kualitas belajar yang tinggi
dan berusaha sekuat tenaga untuk
dipisahkan
mengatasi
prestasi belajar merupakan hasil dari
segala
hambatan
dan
dari
kegiatan
kegiatan
belajar,
kesulitan dalam belajar. Siswa yang
proses
memiliki motivasi berprestasi biasanya
melaksanakan kegiatan belajar, maka
mempunyai keinginan yang kuat untuk
siswa
sukses dan lebih baik dari sebelumnya,
dengan melakukan evaluasi kegiatan
sehingga besar kemungkinan siswa
belajar
yang memiliki motivasi berprestasi
Prestasi yang tinggi akan didapat
yang tinggi, maka prestasi akan baik
dengan
pula. Jadi motivasi berprestasi memiliki
Dengan demikian dua faktor tersebut
hubungan dengan prestasi belajar siswa.
yaitu antara media pembelajaran dan
3. Hubungan Pemanfaatan fasilitas belajar
motivasi berprestasi secara bersama-
akan
belajar.
memperoleh
yang
proses
telah
hasilnya
dilakukannya.
belajar
yang baik.
(X1), Motivasi berprestasi (X2) dengan
sama
Prestasi Belajar Sosiologi (Y)
signifikan dengan prestasi belajar.
Masing-masing
berkaitan
dalam
mempunyai
Setelah
variabel
saling
Kesimpulan
kehidupan
siswa.
1.
hubungan
yang
Ada hubungan yang sangat signifikan
Fasilitas belajar adalah sarana prasarana
antara pemanfaatan fasilitas belajar dan
yang dapat membantu dalam kegiatan
prestasi belajar sosiologi kelas XI IPS
proses
SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran
belajar
mengajar.
Fasilitas
belajar dan motivasi berprestasi dapat
2013/2014, diterima.
menjadi sarana untuk meningkatkan
2. Ada hubungan yang sangat signifikan
prestasi belajar siswa. Dalam proses
antara motivasi berprestasi dan prestasi
belajar, motivasi berprestasi sangat
sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 5
diperlukan, karena jika seseorang tidak
Surakarta
memiliki motivasi berprestasi, siswa
diterima.
tahun
ajaran
2013/2014,
3. belajar sosiologi kelas XI IPS SMA
Negeri
5
Surakarta
tahun
ajaran
2013/2014, diterima
belajar sosiologi kelas XI IPS SMA
Negeri
5
Surakarta
tahun
ajaran
2013/2014,diterima.
4. Ada hubungan yang sangat signifikan
antara pemanfaatan fasilitas belajar dan
motivasi berprestasi
dengan prestasi
Daftar Pustaka
Ari H. Gunawan. (1996). Administrasi
Sekolah Administrasi Pendidikan
Mikro. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Babbie, Earl. (1986). The Practice of
Social Research. Belmont,
California: Wadsdorth Publishing
Co
Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Fudyartanto.
(2002).
Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan
Baru. Yogyakarta: Global Pustaka
Ilmu
Hadi, S. (2003). Pendidikan Suatu
Pengantar. Surakarta: Sebelas
Maret University Press
Kerlinger, F. N. & Pedhazur, Elazer J.
(1973),
Multiple
Regression
Behavioral
Research.
Holt
Rinehart and Winston, INC: New
York.
Muhibbin
Syah(2003).
Psikologi
Pendidikan Suatu Pendekatan
Baru.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Oemar Hamalik. (2001). Kurikulum dan
pembelajaran.
Jakarta:
Bumi
Aksara
Slamet, Y. (2006). Pengantar Penelitian
Kuantitatif. Surakarta : LPP UNS
dan UNS Press
. (2006). Metode Penelitian
Sosial. Surakarta : Sebelas Maret
University Pres
Wayan, N. & Sunartana. (1986).
Evaluasi Pendidikan. Surabaya:
Usaha Nasional
MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI
SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2013/2014
Yunita Budi Astuti
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Hubungan antara Pemanfaatan Fasilitas
Belajar dan Prestasi Belajar Sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun
Ajaran 2013/2014, (2) Hubungan antara Motivasi Berprestasi dan Prestasi Belajar Sosiologi
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014, (3) Hubungan anatara
Pemanfaatan Fasilitas Belajar dan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Belajar Sosiologi siswa
siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini : diskriptif kuantitatif korelasional. Populasi
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta sejumlah 160 siswa.
Sampel diambil dengan teknik multistage cluster random sampling sebanyak 83 siswa. Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan angket, tes, dan dokumentasi. Teknik
analisis data yang dipakai menggunakan analisis statistik dengan teknik regresi ganda.
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan : (1) hipotesis 1 “Ada hubungan yang sangat
signifikan antara pemanfaatan fasilitas belajar dan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2013/2014” diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil analis
data yang menunjukkan rx1y = 0,557 dan ρ = 0,000. (2) hipotesis “Ada hubungan yang sangat
signifikan antara motivasi berprestasi dan prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI IPS SMA
Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2013/2014” diterima. Hal ini dapat dilihat dari hasil analis data
yang menunjukkan rx2y = 0,444 dan ρ = 0,000. (3) hipotesis 3 “Ada hubungan yang sangat
signifikan antara pemanfaatan fasilitas belajar dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar
sosiologi siswa kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2013/2014” diterima. Hal ini
dapat dilihat dari hasil analis data yang menunjukkan Ry(x1,2) = 0,596 , ρ = 0,009 dan F =
22,084.
Kata kunci : Pemanfaatan fasilitas belajar, Motivasi berprestasi dan Prestasi belajar
Pendahuluan
Pendidikan pada dasarnya adalah
sejauh mana peningkatan belajar siswa.
usaha sadar untuk mengembangkan potensi
Prestasi belajar berperan penting dalam
sumber daya manusia peserta didik dengan
keberhasilan proses belajar karena prestasi
cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
belajar menentukan lulus tidaknya siswa
belajar mereka. Dalam keberlangsungan
tersebut dalam proses pendidikan formal.
pelaksanaan pendidikan terdapat berbagai
Selain itu prestasi belajar juga dapat
aspek, mulai dari aspek pengajaran, aspek
membantu guru untuk mengukur sejauh
administrasi dan aspek bimbingan.
mana pemahaman siswa terhadap proses
Keberhasilan pendidikan tidak bisa
belajar yang telah berlangsung. Dengan
dinilai dari satu aspek saja, tetapi dari
adanya evaluasi belajar guru dapat lebih
berbagai aspek. terdapat banyak faktor yang
mudah menilai atau mengukur kemampuan
mempengaruhi
siswa.
pelaksanaan
pendidikan.
Prestasi
Proses belajar yang baik juga merupakan
salah
satu
aspek
dalam
keberhasilan
belajar
dapat
meningkat
apabila faktor–faktor yang mempengaruhi
pendidikan. Perubahan dalam belajar di
belajar
kelas dapat dilihat dari penilaian hasil
belajar.
belajar atau evaluasi. Evaluasi merupakan
mempengaruhi
penilaian
untuk
internal salah satunya seperti motivasi diri,
mengambarkan prestasi belajar. Hal tersebut
minat dan faktor eksternal salah satunya
sesuai dengan kesimpulan Tardif dkk (1989)
seperti lingkungan keluarga, sekolah.
yang
dilakukan
bahwa evaluasi adalah proses penilaian
untuk menggambarkan prestasi yang dicapai
seorang siswa sesuai dengan kriteria yang
telah ditetapkan (Muhibbin Syah, 2005:
195). Dengan demikian untuk menentukan
hasil
belajar
maka
guru
mengadakan
evaluasi terlebih dahulu. Dengan melihat
hasil Evaluasi belajar dapat menentukan
mendukung
Ada
dalam
banyak
belajar
pelaksanaan
faktor
yang
misalnya
faktor
Fasilitas belajar merupakan salah satu
faktor eksternal yang mempengaruhi belajar.
Muhroji
berpendapat,
“Fasilitas
belajar
adalah semua yang diperlukan dalam proses
belajar mengajar baik bergerak maupun
tidak
bergerak
agar
tercapai
tujuan
pendidikan dapat berjalan lancar, teratur,
effektif, dan efisien” (2004: 49). Fasilitas
atau dorongan ada dua yaitu motivasi
belajar belajar adalah alat yang diperlukan
intrinsik dan motivasi ektrinsik. Motivasi
dalam proses belajar mengajar. Adanya
intrinsic adalah dorongan yang timbul dari
fasilitas belajar juga dapat memberikan
dalam diri atau motivasi murni seperti
semangat siswa dalam belajar. Tersedianya
keinginginan
fasilitas
pengetahuan,
belajar
yang
lengkap
dapat
untuk
memperoleh
mengembangkan
sikap
tujuan
berhasil. Motivasi ektrinsik adalah dorongan
pendidikan misalnya: dengan adanya WIFI
yang timbul dari luar seperti adanya hadiah,
di
mudah
ijasah, dan pujian. Motivasi intrinsik tidak
Pentingnya
hanya timbul dari dalam diri, tetapi orang
kelengkapan fasilitas belajar bukan hanya
lain juga dapat berperan, misalnya orang tua
menjadi tanggung jawab pihak sekolah,
yang menyadarkan anak untuk belajar.
mempermudah
sekolah
mengakses
tercapainya
siswa
dapat
bahan
belajar.
lebih
tetapi orang tua juga perlu memenuhi
kelengkapan fasilitas belajar, karena siswa
lebih banyak menghabiskan waktunya di
rumah. Siswa yang belajar di rumah
sebaiknya didukung dengan adanya buku
tambahan yang dapat membantu siswa
dalam belajar.
Dalam proses belajar “archievement
motivation” terwujud dalam daya penggerak
siswa untuk berusaha meningkatkan prestasi
belajar. Salah satu mata pelajaran yang
membutuhkan fasilitas belajar dan motivasi
berprestasi
adalah
sosiologi.
Sosiologi
adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
Siswa harus mampu memanfaatkan
hubungan
manusia
dengan
lingkungan
fasilitas belajar yang tersedia di sekolah atau
sekitar yang berupa gejala social. Guru
di rumah dengan baik. Kelengkapan fasilitas
biasanya cenderung menggunakan metode
belajar juga harus didukung dengan motivasi
ceramah dalam proses belajar mengajar
belajar siswa. Keberhasilan belajar juga
sosiologi. Dalam mengatasi hal tersebut,
dipengaruhi
berprestasi.
maka salah satu hal untuk meningkatkan
Purwanto mengemukakan “Motivasi adalah
belajar adalah dengan tersedianya fasilitas
“pendorongan”; suatu usaha yang disadari
belajar.
untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang
fasilitas belajar seperti buku penunjang,
agar ia tergerak hatinya untuk bertindak
Lembar Kerja Siswa (LKS), WIFI dan lain-
melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil
lain dapat membantu anak untuk memahami
atau tujuan tertentu” (2002: 71). Motivasi
pelajaran sosiologi. Selain itu, motivasi
oleh
motivasi
Dengan
adanya
kelengkapan
berprestasi sangat penting untuk semangat
SMA
Negeri
5
Surakarta
dalam belajar sosiologi dan siswa yang
Pelajaran 2013/2014?
Tahun
mempunyai motivasi berprestasi tinggi tidak
3. Apakah ada hubungan yang signifikan
akan mudah bosan dalam belajar. Dari
antara pemanfaatan fasilitas belajar dan
pengamatan peneliti dalam pra penelitian di
motivasi berprestasi secara bersama
SMA
peneliti
dengan prestasi belajar Sosiologi Siswa
mendukung
Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta
Negeri
mendapatkan
5
Surakarta,
data
yang
penelitian. Peneliti menemukan data tentang
Tahun Pelajaran 2013/2014?
fasilitas belajar yang tersedia di SMA
Tujuan Penelitian
Negeri 5 Surakarta cukup lengkap namun
1. Untuk
siswa
kurang
bisa
memanfaat
secara
Berdasarkan pemikiran di atas, maka
peneliti ingin melakukan penelitian lebih
lanjut dengan judul :“Hubungan Antara
Fasilitas
Motivasi Berprestasi
Belajar
Dan
Dengan Prestasi
Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI IPS
SMA
Negeri
hubungan
pemanfaatan
maksimal.
Pemanfaatan
mengetahui
5
Surakarta
Tahun
Pelajaran 2013/2014”.
yang
ada
tidaknya
signifikan
fasilitas
antara
belajar
dan
prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI
IPS SMA Negeri 5 Surakarta Tahun
Pelajaran 2013/2014.
2. Untuk mengetahui pengaruh motivasi
ibu untuk menyekolahkan anak terhadap
prestasi belajar sosiologi siswa kelas XI
IPS di SMA Negeri 1 Sukoharjo tahun
ajaran 2013/2014.
3. Untuk
mengetahui
Permasalahan
hubungan
1. Apakah ada hubungan yang signifikan
pemanfaatan
yang
ada
tidaknya
signifikan
fasilitas
belajar
antara
dan
antara pemanfaatan fasilitas belajar
motivasi berprestasi secara bersama
dengan prestasi belajar sosiologi siswa
dengan prestasi belajar sosiologi Siswa
kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta
Kelas XI IPS SMA Negeri 5 Surakarta
Tahun Pelajaran 2013/2014??
Tahun Pelajaran 2013/2014.
2. Apakah ada hubungan yang signifikan
Metode
antara motivasi berprestasi dan prestasi
Penelitian dengan judul hubungan
belajar sosiologi siswa kelas XI IPS
antara pemanfaatan fasilitas belajar dan
motivasi berprestasi dengan prestasi belajar
sosiologi siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 5
menempati kelas
Surakarta
2013/2014
interval 32,5-34,5 dengan jumlah presentase
menggunakan metode metode diskriptif
25,30% dan paling sedikit berada pada kelas
kuantitatif
ini
ke-3 sebanyak 12 pada interval 30,5-32,5
bertujuan untuk menngetahui sejauh mana
dengan jumlah presentase 14,46 %. Dari
hubungan
yang
hasil pengujian motivasi berprestasi (X2)
terikat
diperoleh data sebagai berikut : Mean =
berdasaarkan koefisien korelasi. Dalam
50,99, Median= 51,65, Modus= 53,00, SB
penlitian ini sumber data diperoleh dari
=3,11, SR =2,69, Nilai terendah (Min) =
pengumpulan data di SMA Negeri 5
43,00, Nilai tertinggi (Max) = 56,00.
Surakarta, dan teknik yang digunakan untuk
Berdasarkan
Tahun
Pelajaran
korelasional.
pada
berkaitan
Penelitian
variabel
dengan
bebas
variabel
ke-4 sebanyak 21 pada
tabel
sebaran
frekuensi
multistage
motivasi berprestasi dapat diketahui bahwa
cluster random sampling dengan cara
responden paling banyak menempati kelas
undian.
Dalam
ke-4 sebanyak 31 pada interval 51,2-54,5
peneliti
menggunakan
pengambilan
sampel
adalah
melakukan
penelitian,
yang
dengan jumlah presentase 37,35% dan
digunakan adalah jenis angket tertutup dan
paling sedikit berada pada kelas ke-1
tes bentuk objektif dengan empat alternative
sebanyak 3 pada interval 42,5-45,5 dengan
jawaban yang kemudian diujicoba di kelas-
jumlah
kelas yang digunakan untuk penelitian.
pengujian prestasi belajar (Y) diperoleh data
Analisa
koefisien
sebagai berikut Mean = 20,51, Median=
korelasi ganda dengan taraf siginifikan ρ <
20,79, Modus= 19,50, SB =2,17, SR =1,76,
0,01.
Nilai terendah (Min) = 15,00, Nilai tertinggi
Hasil Penelitian
(Max) = 24,00. Berdasarkan tabel sebaran
Dari
data
hasil
angket,
menggunakan
pengujian
pemanfaatan
frekuensi
presentase
motivasi
3,61%.
Dari
berprestasi
hasil
dapat
fasilitas belajar (X1) diperoleh data sebagai
diketahui bahwa responden paling banyak
berikut : Mean = 31,70, Median = 31,92,
menempati kelas ke-3 sebanyak 26 pada
Modus = 33,50, SB = 2,69, SR= 2,31, Nilai
interval 18,5-20,5 dengan jumlah presentase
terendah (Min) = 27,00, Nilai tertinggi
31,33% dan paling sedikit berada pada kelas
(Max) = 36,00. Berdasarkan tabel sebaran
ke-1 sebanyak 4 pada interval 14,5-16,5
frekuensi pemanfatan fasilitas belajar dapat
dengan jumlah presentase 4,82%.
diketahui bahwa responden paling banyak
Hasil perhitungan korelasi pemanfaatn
akan lebih mudah dan hal ini juga akan
fasilitas belajar (X1) dan prestasi belajar
mempengaruhi
sosiologi (Y) diperoleh data rx1y = 0,557 ρ =
terhadap materi pelajaran.
0,000 Karena ρ < 0,01 maka korelasinya
sangat
signifikan.
Sehingga
variabel
pemanfaatan fasilitas belajar (X1)
daya
serap
siswa
Pemanfaatan fasilitas belajar
merupakan salah satu sarana yang
dan
memberikan pengaruh bagi siswa dalam
korelasinya
melaksanakan proses belajar. Untuk itu
sangat signifikan. Hasil perhitungan korelasi
agar proses belajar mengajar dapat
motivasi berprestasi (X2) dan Prestasi
berjalan dengan baik, guru hendaknya
belajar (Y) diperoleh data rx2y = 0,444 dan ρ
mengarahkan
siswa
untuk
= 0,000. Karena ρ < 0,01. Sehingga variabel
memanfaatakan
fasilitas
belajar
motivasi berprestasi (X2) dan prestasi belajar
semaksimal
sosiologi (Y) korelasinya sangat signifikan.
kegiatan belajar yang lebih maksimal.
Hasil perhitungan korelasi pemanfaatan
2. Hubungan Motivasi Berprestasi (X2)
prestasi belajar sosiologi (Y)
fasilitas
belajar
(X1)
dan
motivasi
berprestasi (X2) dengan Prestasi belajar (Y)
mungkin
agar
tercipta
dan Prestasi Belajar Sosiologi (Y)
Dari penelitian ini dapat dilihat
diperoleh data Ry(x1,2) = 0,596 dan ρ =
bahwa
0,009. Karena ρ < 0,01 maka korelasinya
dimiliki siswa berpengaruh terhadap
sangat signifikan. Sehingga ada hubungan
prestasi belajar siswa. Apabila seorang
yang sangat signifikan antara pemanfaatan
siswa mempunyai motivasi untuk selalu
fasilitas belajar dan motivasi berprestasi
meningkatkan
dengan prestasi belajar sosiologi siswa.
dorongan
Belajar(X1)
Pemanfaatan
dan
Fasilitas
Prestasi
Belajar
Sosiologi (Y)
Dengan memanfaatkan fasilitas
belajar secara maksimal siswa akan
lebih
berprestasi
prestasinya,
dalam
dirinya
yang
maka
untuk
meningkatkan segala sesuatu dalam
Pembahasan
1. Hubungan
motivasi
mudah
dalam
memahami
pelajaran, karena dengan penggunaan
fasilitas belajar maka proses belajar
kegiatan belajar baik dalam lingkungan
sekolah maupun dalam lingkungan luar
sekolah akan semakin tinggi. Dengan
memiliki motivasi berprestasi seorang
siswa akan belajar dengan giat supaya
apa yang menjadi tujuannya dapat di
capai.
akan malas dalam kegiatan belajar.
Siswa yang memiliki motivasi
berprestasi akan mempunyai dorongan
Motivasi mempunyai peranan
untuk
strategis dalam kegiatan belajar siswa.
melakukan
belajar,
dan
yang
Prestasi belajar tidak akan dapat
memelihara kualitas belajar yang tinggi
dan berusaha sekuat tenaga untuk
dipisahkan
mengatasi
prestasi belajar merupakan hasil dari
segala
hambatan
dan
dari
kegiatan
kegiatan
belajar,
kesulitan dalam belajar. Siswa yang
proses
memiliki motivasi berprestasi biasanya
melaksanakan kegiatan belajar, maka
mempunyai keinginan yang kuat untuk
siswa
sukses dan lebih baik dari sebelumnya,
dengan melakukan evaluasi kegiatan
sehingga besar kemungkinan siswa
belajar
yang memiliki motivasi berprestasi
Prestasi yang tinggi akan didapat
yang tinggi, maka prestasi akan baik
dengan
pula. Jadi motivasi berprestasi memiliki
Dengan demikian dua faktor tersebut
hubungan dengan prestasi belajar siswa.
yaitu antara media pembelajaran dan
3. Hubungan Pemanfaatan fasilitas belajar
motivasi berprestasi secara bersama-
akan
belajar.
memperoleh
yang
proses
telah
hasilnya
dilakukannya.
belajar
yang baik.
(X1), Motivasi berprestasi (X2) dengan
sama
Prestasi Belajar Sosiologi (Y)
signifikan dengan prestasi belajar.
Masing-masing
berkaitan
dalam
mempunyai
Setelah
variabel
saling
Kesimpulan
kehidupan
siswa.
1.
hubungan
yang
Ada hubungan yang sangat signifikan
Fasilitas belajar adalah sarana prasarana
antara pemanfaatan fasilitas belajar dan
yang dapat membantu dalam kegiatan
prestasi belajar sosiologi kelas XI IPS
proses
SMA Negeri 5 Surakarta tahun ajaran
belajar
mengajar.
Fasilitas
belajar dan motivasi berprestasi dapat
2013/2014, diterima.
menjadi sarana untuk meningkatkan
2. Ada hubungan yang sangat signifikan
prestasi belajar siswa. Dalam proses
antara motivasi berprestasi dan prestasi
belajar, motivasi berprestasi sangat
sosiologi kelas XI IPS SMA Negeri 5
diperlukan, karena jika seseorang tidak
Surakarta
memiliki motivasi berprestasi, siswa
diterima.
tahun
ajaran
2013/2014,
3. belajar sosiologi kelas XI IPS SMA
Negeri
5
Surakarta
tahun
ajaran
2013/2014, diterima
belajar sosiologi kelas XI IPS SMA
Negeri
5
Surakarta
tahun
ajaran
2013/2014,diterima.
4. Ada hubungan yang sangat signifikan
antara pemanfaatan fasilitas belajar dan
motivasi berprestasi
dengan prestasi
Daftar Pustaka
Ari H. Gunawan. (1996). Administrasi
Sekolah Administrasi Pendidikan
Mikro. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Babbie, Earl. (1986). The Practice of
Social Research. Belmont,
California: Wadsdorth Publishing
Co
Dimyati & Mudjiono. (2006). Belajar
dan Pembelajaran. Jakarta: PT
Rineka Cipta.
Fudyartanto.
(2002).
Psikologi
Pendidikan dengan Pendekatan
Baru. Yogyakarta: Global Pustaka
Ilmu
Hadi, S. (2003). Pendidikan Suatu
Pengantar. Surakarta: Sebelas
Maret University Press
Kerlinger, F. N. & Pedhazur, Elazer J.
(1973),
Multiple
Regression
Behavioral
Research.
Holt
Rinehart and Winston, INC: New
York.
Muhibbin
Syah(2003).
Psikologi
Pendidikan Suatu Pendekatan
Baru.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Oemar Hamalik. (2001). Kurikulum dan
pembelajaran.
Jakarta:
Bumi
Aksara
Slamet, Y. (2006). Pengantar Penelitian
Kuantitatif. Surakarta : LPP UNS
dan UNS Press
. (2006). Metode Penelitian
Sosial. Surakarta : Sebelas Maret
University Pres
Wayan, N. & Sunartana. (1986).
Evaluasi Pendidikan. Surabaya:
Usaha Nasional