HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 1 TERAS | Fauzan | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 8907 18842 1 SM

1

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN
DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS
SMA NEGERI 1 TERAS
Muhammad Fauzan, MH Sukarno, dan Nurhadi
Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sebelas Maret Surakarta
[email protected]
ABSTRACT
This research aimed to find out (1) the relationship between learning
motivation and Sociological learning achievement of in the 10th IPS graders of
SMA Negeri 1 Teras, (2) the relationship between education medium and
Sociological learning achievement in the 10th IPS graders of SMA Negeri 1 Teras,
and (3) the relationship of learning motivation and education medium to
Sociological learning achievement in the 10th IPS graders of SMA Negeri 1 Teras.
The method employed in this research was quantitative approach. The population
of research was all of the 10th IPS graders of SMA Negeri 1 Teras consisting of 60
students taken using sampling insidental technique. Technique of collecting data
used was questionnaire. Technique of analyzing data used was a multiple
regression analysis. The conclusions of research were as follows. (1) There was a

positive significant relationship between learning motivation and Sociological
learning achievement of in the 10th IPS graders of SMA Negeri 1 Teras. (2) There
was a positive significant relationship between education medium and
Sociological learning achievement in the 10th IPS graders of SMA Negeri 1 Teras.
(3) There was a positive significant relationship of learning motivation and
education medium to Sociological learning achievement in the 10th IPS graders of
SMA Negeri 1 Teras. So, it could be stated that learning motivation and
education medium had positive and significant relationship simultaneously to the
sociological learning achievement of the 10th IPS graders of SMA Negeri 1 Teras.
Keywords: Quantitative, Sociological
Motivation, Education Media

Learning

Achievement,

Learning

2


HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN
DENGAN PRESTASI BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS
SMA NEGERI 1 TERAS
Muhammad Fauzan, MH Sukarno, dan Nurhadi
Pendidikan Sosiologi Antropologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sebelas Maret Surakarta
[email protected]
ABSTRAK
Muhammad Fauzan. K8412052. HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI
BELAJAR DAN SARANA PENDIDIKAN DENGAN PRESTASI
BELAJAR SOSIOLOGI SISWA KELAS X IPS SMA NEGERI 1 TERAS.
Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Sebelas Maret. Juni. 2016.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui: (1) Hubungan antara motivasi belajar
dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Teras. (2)
Hubungan antara sarana pendidikan dengan prestasi belajar Sosiologi siswa
kelas X IPS SMA Negeri 1 Teras. (3) Hubungan antara motivasi belajar dan
sarana pendidikan dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas X IPS SMA
Negeri 1 Teras. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh siswa kelas X IPS SMA Negeri 1 Teras yang berjumlah 170 siswa.
Sampel yang digunakan sejumlah 60 siswa diambil dengan teknik sampling
insidental . Teknik pengumpulan data dilakukan dengan angket. Teknik analisis
data yang digunakan adalah analisis regresi ganda. Kesimpulan penelitian ini
bahwa: (1) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi
belajar dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas X IPS SMA Negeri 1
Teras. (2) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sarana
pendidikan dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas X IPS SMA Negeri 1
Teras. (3) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara motivasi
belajar dan sarana pendidikan dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas X
IPS SMA Negeri 1 Teras. Jadi, dapat dinyatakan bahwa motivasi belajar dan
sarana pendidikan bersama-sama memiliki hubungan yang positif dan
signifikan dengan prestasi belajar Sosiologi siswa kelas X IPS SMA Negeri 1
Teras
Kata kunci: Kuantitatif, Prestasi Belajar Sosiologi, Motivasi belajar, Sarana
Pendidikan

3

baik


A. PENDAHULUAN
Belajar adalah aktivitas yang

pada

anak-anaknya

kepribadian yang dimiliki juga baik

selalu dilakukan semua orang, mulai

ketika

dari dalam kandungan hingga akhir

bermasyarakat.

kita


pentingnya

simpulkan
belajar

itu

dia

siap

untuk

hidup

Pembentukan sikap mental

hayat. Dari kalimat tersebut sudah
dapat


agar

bahwa

dan perilaku tidak akan terlepas dari

dalam

penanaman nilai-nilai, oleh karena

kehidupan kita, dengan belajar kita

itu

akan menjadi tau banyak hal yang

pengajar tetapi betul-betul sebagai

ada di dunia ini, dengan belajar kita


pendidik yang akan yang akan

akan menjadi manusia seutuhnya

memindahkan nilai-nilai itu kepada

yang berakal, mempunyai norma

anak didiknya. Dengan dilandasi

serta nilai yang dijunjung tinggi.

nilai-nilai tersebut maka anak didik

Seperti pendapat dari salah satu

akan tumbuh kesadaran dan kemauan

tokoh tentang belajar yaitu “belajar


untu mempraktikkan segala sesuatu

dimaksudkan

yang sudah dipelajarinya.

sebagai

usaha

guru

tidak

sekedar

sebagai

Hal ini dapat di kaitkan


penguasaan materi ilmu pengetahuan
yang merupakan sebagian kegiatan

dengan

pendapat

dari

seorang

menuju

kepribadian

peneliti,

bahwa

“Guru


adalah

2014:20).

pendidik

yang

menjadi

tokoh,

terbentuknya

seutuhnya”

(Sardiman,

Dari pendapat tersebut dapat kita


panutan dan identifikasi para peserta

simpulkan

belajar

didik dan lingkungannya, karena

memang untuk menjadikan manusia

itulah guru harus memiliki standar

seutuhnya.

kualitas

bahwa

proses

Proses belajar pertama kali

pribadi

tertentu

yang

mencakup tanggung jawab, wibawa,
dan

mandiri

kedua orang tua anak yang mana

2006:37). Oleh karena itu tingkat

anak akan menyerap nilai-nilai yang

profesional seorang guru akan sangat

ada dalam keluarga tersebut. Maka

menentukan

keberhasilan

sangatlah penting bagi kedua orang

didik

dalam

tua menanamkan nilai-nilai yang

(kognitif),

baik

disiplin”

(Mulyasa,

terletak pada sebuah keluarga yaitu

peserta

pengetahuan
ketrampilan

4

(psikomotorik)

dan

nilai/kepribadian

(afektif)

nilai-

sedang baik maka akan senang

yang

memperhatikan pembelajaran guru

dikenal dengan prestasi belajar.
Pencapaian prestasi belajar
siswa dapat ditentukan melalui dua

tetapi kalau moodnya jelek maka
tidak

bisa

fokus

dalam

pembelajaran”.

faktor, yakni faktor dari dalam diri
Dari pertanyaan yang sama,

siswa dan faktor dari luar diri siswa.
Faktor dari dalam diri siswa tersebut
terdiri dari: keadaan fisiologi umum,
panca

indra,

bakat,

dan

minat,

kecerdesan,

motivasi.

Sedangkan

faktor dari luar diri siswa tersebut
terdiri dari: bimbingan, bantuan dari
keluarga,

kurikulum,

program,

pendidikan
kendala

akan

didalam
ada

adalah seorang siswa yang berasal
dari kelas X IPS 4, dia menyatakan
bahwa “Kendala yang saya dalam
belajar

sosiologi

adalah

kurang

semangat belajar sosiologi karena
hanya menghafal buku saja. Saya
kurang suka membaca buku”.

sarana, fasilitas, serta guru.
Aplikasi

seorang murid yang bernama WS

proses
berbagai

yang akan menghambat

jalannya pembelajaran yang berujung
pada buruknya prestasi belajar siswa.
Dalam hal ini dapat dikaitkan dengan
pernyataan dari seorang murid yang
didapat ketika peneliti memberikan
soal untuk refeksi guru pada waktu
melaksanakan program pengalaman
lapangan (PPL) di SMA Negeri 1
Teras. Untuk murid yang pertama
ialah AD. AD adalah siswi dari kelas
X IPS 5, dia menyatakan bahwa
“Kendala dalam memahami sosiologi
saya terletak pada mood. Bila mood

Dari keterangan diatas, lebih
mengarah pada motivasi belajar.
Motivasi untuk belajar sangatlah
diperlukan dalam keberhasilan yang
ingin dicapai dalam belajar di semua
aspek.

Semua

aktifitas

pasti

dilakaukan karena adanya motivasi /
dorongan,

yang

mana

dengan

motivasi yang ada dalam diri tersebut
maka secara sadar seseorang akan
mau melakuakan sesuatu. Contoh
kecil

yang

dapat

dijumpai

di

keseharian kita yaitu seorang pemuda
yang bersedekah kepada seorang
pengemis yang sudah tua karena
kasian. Motivasi yang ada dalam

5

fenomena tersebut adalah “karena
kasihan”,

jadi

tersebut

terdapat salah satu siswa dari kelas X

kepada

IPS 1 yang bernama LD yang

pengemis tua itu. Terlepas dari hal

menyatakan bahwa “Dalam belajar

itu dalam pembelajaran disekolah

sosiologi kendala yang saya hadapi

juga sama. Seorang siswa mau

terletak pada gurunya, guru yang

belajar

karena

mengajar

hanya

motivasi.

Membuat

pembelajaran

kemudian

pemuda

Dari pertanyaan yang sama

bersedekah

sungguh-sungguh

adanya

dorongan

/

ceramah

saja.

menjadi

Sardiman berpendapat “seseorang

bosan”. Selain itu, seorang siswi dari

akan berhasil dalam belajar, kalau

kelas X IPS 3 yang bernama IM

pada dirinya sendiri ada keinginan

menyatakankan

untuk belajar. Inilah prinsip dan

yang saya hadapi dalam belajar

hukum

kegiatan

sosiologi terletak pada cara mengajar

pengajaran.

guru yang membuat saya bosan,

pertama

pendidikan
Keinginan

dalam

dan
atau

“Kendala

untuk

yaitu hanya dengan menggunakan

belajar inilah yang disebut dengan

ceramah, jarang menggunakan LCD

motivasi. Menurut Mc. Donald yang

padahal didalam kelas sudah terdapat

dikutip

LCD”.

dari

dorongan

bahwa

Sudirman

AM

menyatakan bahwa “Motivasi adalah
perubahan
seseorang

energi
yang

dalam

ditandai

dengan

munculnya feeling dan didahului
dengan adanya tanggapan terhadap
tujuan”(2014:73). Dari pengertian
motivasi diatas dapat disimpulkan
bahwa motivasi adalah energi yang
ada dalam diri seseorang yang
bertujuan untuk menggerakkan /
mendorong

seseorang

melakukan sesuatu.

Dari keterangan kedua pelajar

diri

untuk

tersebut, lebih menekankan pada
faktor luar yaitu guru dan cara
mengajarnya. Selain motivasi belajar
yang berasal dari faktor internal
siswa, terdapat sarana pendidikan
yang berasal dari faktor eksternal
siswa

yang

mempengengaruhi

prestasi belajar. Menurut rumusan
Tim Penyusun Pedoman Pembakuan
media

pendidikan

Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan yang

6

dikutip

oleh

Daryanto

Mohammad

Farid

dan
“sarana

tujuan

dari

pendidikan

dengan

lancar, teratur, efektif, dan efisien.

pendidikan adalah semua fasilitas

Dari adanya beberapa kasus

yang diperlukan dalam proses belajar

diatas peneliti tertatik untuk meneliti

mengajar

bergerak

tentang “hubungan antara motivasi

maupun tidak bergerak agar tercapai

belajar dan sarana pendidikan dengan

tujuan pendidikan dapat berjalan

prestasi belajar sosiologi antropologi

dengan lancar, teratur, efektif, dan

siswa kelas X IPS SMA Negeri 1

efisien” (2013:103). Pendapat lain

Teras.

baik

yang

yaiyu dari Depdiknas yang dikutip

B. TINJAUAN PUSTAKA

oleh Barnawi & M arifin “sarana

Belajar
Menurut Suyoto & Hariyanto

Pendidikan adalah semua perangkat,
peralatan, bahan dan perabot yang

“Belajar adalah suatu proses untuk

secara langsung digunakan dalam

memperoleh

pengetahuan,

proses

meningkatkan

ketrampilan,

pendidikan

di

sekolah”.

(2012:47). Dari pengertian diatas

memperbaiki perilaku, sikap, dan

sudah jelas bahwa sarana pendidikan

mengokohkan

sangat

(2014:9).

diperlukan

dalam

proses

kepribadian”.

pendidikan, pembelajaran yang ada

Faktor-

dalam

mempengaruhi prestasi belajar

sekolah.

Sarana

tentunya

sangat membantu dalam mencapai
tujuan

sekolah,

pembelajaran

menyampaikan

serta

menunjang

faktor

yang

Faktor-faktor
mempengaruhi

yang

prestasi

belajar,

Muhhibin syah berpendapat yaitu

pembelajaran

:”(1) Faktor Internal (faktor dari

dengan lancar, teratur, efektif, dan

dalam siswa). (2) Faktor Eksternal

efisien.

(faktor dari luar siswa) yakni kondisi

berjalannya

proses

Jadi

sarana

pendidikan

adalah semua perangkat, perabot,
peralatan dan bahan yang baik yang

lingkungan di sekolah.” (2003 : 144)
Dari

kedua

faktor

yang

tidak

mempengaruhi prestasi belajar diatas

bergerak yang diperlukan dalam

dapat dijabarkan sebagai berikut : (1)

proses pembelajaran agar tercapai

Faktor Internal (faktor dari dalam

bergerak

maupun

yang

7

siswa), meliputi 2 aspek, yakni aspek

sekolah. Lingkungan sosial siswa

fisiologis yang bersifat jasmaniah

adalah masyarakat dan tetangga jga

dan aspek psikologis yang bersifat

teman-teman sepermainan disekitar

rohaniah.

Yang

pertama

aspek

perkampungan

fisiologis,

yakni

kondisi

umum

Sedang lingkungan sosal yang paling

menandai

tingkat

dominan berpengaruh pada kegiatan

jasmani

yang

siswa

tersebut.

kebugaran organ-organ tubuh dapat

belajar

mempengaruhi

dan

Lingkungan Nonsosial, Faktor-faktor

intensitas siswa dalam mengikuti

yang termasuk lingkungan nonsosial

pelajaran. Kondisi organ khusus

ialah gedung sekolah dan letaknya,

siswa

rumah tempat tinggal keluarga siswa

semangat

seperti

tingkat

kesehatan

adalah

ora

tua.

(b)

indera pendengar dan penglihat juga

dan

sangat mempengaruhi kemampuan

keadaan cuaca dan waktu belajar

siswa dalam menyerap informasi dan

yang digunakan siswa. Faktor-faktor

pengetahuan yang disajikan dikelas.

tersebut memiliki kaitan dengan

Yang

psikologis,

tingkat keberhasilan siswa. (c) Faktor

banyak faktor yang termasuk aspek

Pendekatan Belajar (approach to

psikologis yang dapat mempengaruhi

learning), yakni jenis upaya belajar

kuantitas dan kualitas perolehan

siswa yang meliputi strategi dan

pembelajaran siswa. Faktor rohaniah

metode yang digunakan siswa untuk

yang esensial antara lain ialah :

melakukan kegiatan pembelajaran

Inteligensi

materi-materi pelajaran.

kedua

aspek

Siswa,

Sikap

Siswa,

letaknya,

alat-alat

Bakat Siswa, Minat Siswa, dan

Motivasi Belajar

Motivasi Siswa. (2) Faktor Eksternal

Dalam

kegiatan

belajar,

belajar,

(faktor dari luar siswa) yakni kondisi

menurut Sardiman A. M “Motivasi

lingkungan di sekitar siswa yang

merupakan daya penggerak atau

mencakup lingkungan sosial dan

pendorong

lingkungan

melakukan

non

sosial;

(a)

seseorang
aktifitas-aktifitas

untuk
dan

Lingkungan Sosial, yakni lingkungan

usaha menyediakan kondisi-kondisi

sosial siswa di sekolah seperti guru,

tertentu demi mencapai suatu tujuan”

staf

(2014:73).

karyawan

dan

teman-teman

8

(3)

Motivasi

perbuatan

kita.

menentukan

Macam-macam motivasi

itu

menyeleksi

Artinya

yaitu

perbuatan-perbuatan

Mudjiman

mana yang harus dilakukan, akan

mengklasifikasikan

serasi, guna mencapai tujuan enggan

motivasi dibedakan menjadi dua

menyampingkan perbuatan yang tak

macam, yaitu : (1) Motivasi intrinsik,

bermanfaat dari tujuan itu.

Menurut
(2008:

Haris

37)

yaitu: motif-motif yang menjadi aktif
atau

berfungsinya

tidak

Sarana Pendidikan

perlu
Sri

dirangsang dari luar, karena dalam

minarni

berpendapat,

diri individu sudah ada dorongan

sarana

untuk

perlengkapan yang secara langsung

melakukan

sesuatu.

(2)

pendidikan

adalah

Motivasi ekstrinsik, yaitu : motif-

dipergunakan

motif yang aktif dan berfungsinya

pendidikan, seperti meja, kursi, kelas

karena adanya perangsang dari luar.

dan media pengajaran. (2011:251)

Fungsi motivasi belajar

Klasifikasi Sarana Pendidikan

Sardiman

(2014:54)

untuk

Barnawi

&

proses

M

arifin

memberikan konsep tentang fungsi

mengklasifikasikan

motifasi antara lain: (1) Motivasi itu

pendidikan menjadi tiga macam,

mendorong manusia untuk berbuat

yaitu ditinjau dari sudut : habis

atau

tidaknya dipakai, bergerak tidaknya

bertindak.

berfungsi

Motivasi

itu

salah

satu

sebagai

pada

saat

penggerak atau sebagai motor yang

hubungannya

memberikan

pembelajaran.

energi

(kekuatan)

kepada seseorang untuk melakukan
suatu

tugas.

(2)

Motivasi

itu

sarana

digunakan,
dengan

dan
proses

Ditinjau dari habis tidaknya
dipakai, ada dua macam sarana

menentukan arah perbuatan. Yakni

pendidikan.

kearah perwujudan suatu tujuan atau

dipakai dan sarana pendidikan yang

cita-cita.

mencegah

tahan lama. Sarana pendidikan yang

penyelewengan dari jalan yang harus

habis dipakai merupakan bahan atau

Motivasi

ditempuh untuk mencapai tujuan itu.

Sarana

yang

habis

9

alat yang apabila digunakan dapat

adalah, alat yang dapat digunakan

habis dalam waktu yang relatif

secara

singkat. Misalnya kapur tulis, tinta

pembelajaran, misalnya buku, alat

printer dan lain-lain. Ada pula sarana

peraga,

pendidikan yang tahan lama yaitu

praktik.alat peraga merupakan alat

bahan atau alat yang dapat diguakan

bantu

secara teru menerus atau berkali-kali

perbuatan-perbuatan

dalam

waktu

lama.contohnya

langsung

alat

dalam

tulis

pendidikan

dan

yang
yang

proses

alat-alat

berupa
dapat

yang

relatif

mengkongkretkan

meja,

kursi,

pembelajaran. Materi pembelajaran

materi

komputer, atlas, globe dan alat-alat

yang

olahraga.

dikonkretkan melalui alat peraga

Sarana

abstrakdapat

yang

siswa sehingga sehingga lebih mudah

sarana

dalam menimpa pelajaran. Media

pendidikan yang dapat digerakkan

pengajaran adalah sarana pendidikan

atau dipindah-pindah tempat sesuai

yang berfungsi sebagai perantara

dengan kebutuhan para pemakainya.

dalam proses pembelajaran sehingga

Contohnya, meja dan kursi, lemari

meningkatkan

arsip,

efisiensi

bergerak

pendidikan

tadinya

merupakan

dan

alat-alat

praktik.

Kemudian, untuk sarana pendidikan
yang tidak bergerak adalah sarana
pendidikan

yang

tidak

dapat

dipindahkan

atau

sangaat

sulit

dipindahkan, misalnya salura kabel
listrik,

saluran

dari

perusahaan

daerah air minum (PDAM), dan LCD
yang dipasang permanen.

proses

pembelajaran,

sarana

pendidikan dapat dibedakan menjadi
tiga yaitu alat pelajaran, alat peraga,
dan media pengajaran. Alat pelajaran

dan

mencapi

tujuan

pendidikan.
C. METODE PENELITIAN
Metode

penelitian

yang

digunakan adalah metode kuantitatif
dengan tipe studi korelasi. Populasi
yang digunakan adalah siswa kelas X
IPS di SMA Negeri 1 Teras Tahun
Pelajaran

Dalam hubungannya dengan

dalam

efektifitas

sampel

2015/2016.
yang

Sedangkan

digunakan

dalam

penelitian ini adalah kelas X IPS 1
dan kelas X IPS 2. Teknik sampling
atau pengambilan sampel dalam
penelitian ini menggunakan sampling

10

insidental. Teknik pengambilan data

signifikansi tersebut maka dapat

menggunakan angket (kuesioner).

disimpulkan bahwa pada motivasi

Sedangkan teknik analisis data yang

belajar di SMA Negeri 6 Surakarta

digunakan

Ho diterima karena 0,200 > 0,05.

dalam

penelitian

ini

Kemudian

adalah dengan menggunakan uji

diperoleh

D. HASIL PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan
instrumen pengumpulan data berupa
angket (kuesioner). Angket motivasi
motivasi

belajar

diberikan dalam tipe soal pilihan

dan

untuk

berupa

kuesioner

yang

peneliti

adalah

angket

atau

digunakan

oleh

untuk

mengukur

motivasi belajar siswa dan sarana
pendidikan, maka digunakan skala
Likert untuk mengukur motivasi
belajar

dan

sarana

statistic

0,081

pendidikan

harga

signifikansi

menunjukkan angka 0,200. Harga
signifikansi tersebut menunjukkan
bahwa Ho diterima karena 0,200 >
0,05.
Prestasi

ganda (multiple choice). Instrumen
peneltian

angka

dengan derajat kebebasan sebesar 60

Penyusunan Instrumen

dan

motivasi

belajar siswa di SMA Negeri 1 Teras

analisis regresi ganda.

belajar

untuk

belajar

Sosiologi

siswa kelas X IPS di SMA Negeri 1
Teras
sebesar

diperoleh

angka

statistic

0,079

dengan

derajat

kebebasan sebesar 60 dan untuk
harga

signifikansi

angka

0,200.

Harga

menunjukkan
signifikansi

tersebut menunjukkan bahwa Ho
diterima dikarenakan 0,200 > 0,05.

tersebut.

Uji Linearitas
Pengujian Prasyarat Analisis

Hasil pengujian linearitas X1

Hasil Uji Normalitas

dengan Y, didapatkan nilai ρ sebesar

Motivasi belajar di SMA

0,154 dan nilai F sebesar 1,454.

Negeri 6 Surakarta diperoleh angka

Sebagaimana kriteria diatas bahwa

statistic sebesar 0,103 dengan derajat

jika ρ > 0,05 maka dinyatakan

kebebasan

harga

berkorelasi linear. Dengan nilai ρ

signifikansinya menunjukkan angka

yang di dapatkan sebesar 0,154 >

0,200.

0,05 maka dapat dinyatakan X1 dan

60

Berdasarkan

dan

pada

harga

11

Y berkorelasi linear. Sehingga dapat

31,8% dalam meningkatkan prestasi

ditarik kesimpulan bahwa terdapat

belajar Sosiologi.

hubungan

antara

variabel

bebas

terikat

dalam

Hasil

masing-masing
dengan
bentuk

penelitian

ini

variabel

menunjukkan nilai korelasi sebesar

linear

0,555 dengan angka signifikansi
0,000 < 0,01 yang artinya sarana

(hubungan garis lurus).
Hasil pengujian linearitas X2

pendidikan memiliki hubungan yang

dengan Y, didapatkan nilai ρ sebesar

sangat signifikan dengan prestasi

0,334 dan nilai F sebesar 1,163.

belajar Sosiologi. Hasil sumbangan

Sebagaimana kriteria diatas bahwa

efektif

jika ρ > 0,05 maka dinyatakan

sarana

berkorelasi linear. Dengan nilai ρ

kontribusi

yang di dapatkan sebesar 0,334 >

peningkatan

0,05 maka dapat dinyatakan X2

Sosiologi.

sebesar

18,68%,

pendidikan
sebesar

artinya

memberikan
14,6%

dalam

prestasi

belajar

linear.

Hasil peneitian menunjukkan

Sehingga dapat ditarik kesimpulan

Fhitung 29,116 dengan signifikansi

bahwa terdapat hubungan antara

0,000 yang berarti bahwa variabel

masing-masing

bebas

independen (motivasi belajar dan

dengan variabel terikat dalam bentuk

sarana pendidikan) secara bersaam-

linear (hubungan garis lurus).

sama

Pembahasan Hasil Analisis Data

signifikan dengan variabel prestasi

dengan

Y

berkorelasi

variabel

Hasil penelitian menunjukkan

belajar

memiliki

hubungan

Sosiologi.

Hal

ini

nilai korelasi sebesar 0,644 dengan

membuktikan

angka signifikansi 0,000 < 0,01 yang

kedua

berarti motivasi belajar memiliki

mendukung

hubungan yang sangat signifikan

prestasi belajar siswa. Hasil koefisien

dengan prestasi belajar Sosiologi.

determinasi (R2) diperoleh sebesar

Hasil sumbangan efektif sebesar

0,505.

31,8%,

belajar

independen (motivasi belajar dan

sebesar

sarana

artinya

memberikan

motivasi

kontribusi

bahwa

yang

variabel

Hal

akan

dalam

in

gabungan
saling

meningkatkan

berarti

pendidikan)

variabel

memberi

sumbangan berupa peningkatan atau

12

penurunan prestasi belajar Sosiologi.

X IPS SMA Negeri 1 Teras. Jadi,

Variabel

motivasi

belajar

independen
dan

memberika

sarana

(motivasi
pendidikan)

kontribusi

belajar

pendidikan

secara

dan

sarana

bersama-sama

sebesar

dapat meningkatkan prestasi belajar

50,5%, sedangkan sisanya dapat

Sosiologi siswa kelas X IPS SMA

dijelaskan

Negeri 1 Teras.

oleh

variabel-variabel

yang memiliki faktor unik.
E. KESIMPULAN
Terdapat

hubungan

DAFTAR PUSTAKA
yang

positif dan signifikan antara motivasi
belajar

dengan

prestasi

belajar

Barnawi

&
M
arifin.(2012).
Manajemen sarana dan
prasarana
sekolah.
jogjakarta : ar-ruzz media

Sosiologi siswa kelas X IPS SMA
Negeri 1 Teras. Jadi, semakin tinggi
motivasi belajar yang dimiliki oleh
siswa maka akan semakin tinggi
prestasi belajar yang di capai.
Terdapat

hubungan

yang

Daryanto & mohammad farid.(2013).
Konsep dasar manajemen
pendidikan di
sekolah.
Malang: gava media
E. Mulyasa. (2006). Menjadi Guru
Profesional. Bandung : PT Rosda
Karya

positif dan signifikan antara sarana
pendidikan dengan prestasi belajar
Sosiologi siswa kelas X IPS SMA
Negeri 1 Teras. Jadi, semakin banyak
sarana

yang

pendidikan

yang

digunakan dalam pembelajaran maka
semakin

meningkatkan

prestasi

belajar Sosiologi siswa kelas X IPS
SMA Negeri 1 Teras.
Terdapat

hubungan

yang

positif dan signifikan antara motivasi
belajar dan sarana pendidikan dengan
prestasi belajar Sosiologi siswa kelas

Haris Mudjiman. (2008). Manajemen
Pelatihan Berbasis Belajar
Mandiri.
Yogyakarta
:
Pustaka Pelajar.
Oemar Hamalik. (2001). Kurikulum
dan Pembelajaran. Jakarta :
Bumi Aksara.
Sardiman A.M. (2014). Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Bandung: Raja Grasindo
Persada.
Suyoto & Haryanto (2014). Belajar
dan
Pembelajaran,

13

Bandung: PT REMAJA
ROSDAKARYA