Bab VIII Keadaan Moneter
BAB VIII
KEADAAN MONETER.
Disini hanja akan disinggung beberapa segi dari perkembangan
moneter, jang telah dibahas setjara mendalam dalam Laporan-laporan Bank Indonesia.
DJUMLAH UANG JANG BEREDAR.
Tabel 69.
(djutaan rupiah).
Tahun
Uang Kartal
Achir 1950
„ 1951
„ 1952
„ 1953
„ 1954
„ 1955
„ 1956
„ 1957
„ 1958
Uang Giral
2.581,6
3.328,1
4.349,2
5.217,7
7.473,7
8.646,8
9.372,4
14.091,4
19.871,7
Djumlah
1.726,3
1.705,8
2.254,6
2.268,8
3.642,8
3.587,2
4.021,1
4.822,0
9.494,5
Kartal
Giral
%
%
4.307,9
5.033,9
6.603,8
7.486,5
11.116,5
12.234,0
13.393,5
18.913,4
29.366,2
59,9
66,1
65,9
69,7
67,2
70,7
70,0
74,5
67,7
40,1
33,9
34,1
30,3
32,8
29,3
30,0
25,5
32,3
Sumber: Bank Indonesia.
Njatalah disini bahwa uang jang beredar setiap tahunnja selalu
bertambah, bahkan dalam 1957 dan 1958 kenaikan berdjumlah 42
dan 55%. Perihal sebab-sebab sektor-sektor manakah dan dalam
djumlah berapakah jang menjebabkan perubahan dalam djumlah
uang jang beredar tersebut, dapatlah diperintji sebagai berikut:
SEKTOR-SEKTOR JANG MENJEBABKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN DALAM DJUMLAH UANG JANG BEREDAR.
Tabel 70.
(djutaan
rupiah).
Tahun
Djumlah
uang jg.
bertambah
Achir 1953
„ 1954
„ 1955
„ 1956
„ 1957
„ 1958
+
842
+ 3.474
+ 1.117
+ 1.159
+ 5.520
+ 10.452,9
Sektor Pemerintah
+ 2.452
+ 3,342
+ 1.755
+ 2.267
+ 5.833
+ 10.857,7
Sektor Partikelir
—
+
—
+
+
—
50
433
1.287
989
2.237
849,5
Sektor Luar
Negeri
—
—
+
—
—
+
1.560
267
1.034
1.815
1.023
79,6
Sebab lain
-lainnja
—
—
—
—
—
—
80
34
385
282
1.527
134,9
Sumber: Bank Indonesia.
95
Pendjelasan:
tanda + berarti uang jang beredar mendjadi bertambah dan
tanda — berarti uang jang beredar berkurang.
Dari daftar ini, dapat dilihat bahwa Sektor Pemerintah selalu
merupakan sumber jang menjebabkan uang jang beredar bertambah
sedangkan sektor luar negeri sebagian besar merupakan sumber jang
menjebabkan uang jang beredar mendjadi berkurang (ketjuali pada
tahun 1955 dan 1958 dimana sektor luar negeri menjebabkan kenaik an uang jang beredar berturut-turut Rp. 1.048 djuta dan Rp. 579,6
djuta).
Djuga sektor lain-lainnja sebagian besar merupakan sumber jang
menjebabkan uang jang beredar mendjadi berkurang.
Perihal perkembangan dari deposito bank, jakni uang giral dan
deposito berdjangka pada Bank Indonesia, Bank Negara Indonesia,
Bank Rakjat Indonesia, sebelas bank devisen, bank-bank partikelir
nasional, dan bank-bank tabungan, selama masa 1951/1958 disadjikan
pada tabel dibawah ini.
PERKEMBANGAN DEPOSITO BANK.
Tahun
Achir 1951
„ 1952
„ 1953
„ 1954
„ 1955
„ 1956
„ 1957
„ 1958
Djumlah kenaikan taDeposito ber- Djumlah seUang Giral
hunan
dari
djangka
luruhnja
deposito
bank
1.706
2.254,6
2.268,8
3.642,8
3.587,2
4.021,1
4.822,0
9.494,5
172
188
274,6
407
502,2
554,6
718,3
817,3
1.878
2.442,6
2.543,4
4.049,8
4.089,4
4.575,7
5.540,3
10.311,8
564,6
100,8
1.506,4
62,3
486,3
964,6
4.771,5
Sumber: Bank Indonesia.
Dari daftar tersebut, njatalah bahwa antara tahun 1953 dan tahun
1954 terdjadi kenaikan deposito bank jang banjak sekali jakni
sedjumlah Rp. 1.483,7 djuta. Ini disebabkan sebagian bestir karena
P em eri nt ah pada wakt u it u m engadakan pem bat asan im por j ang
96
keras sekali, sehingga pihak importir terpaksa mendjual barangbarang persediaannja jang selandjutnja disetor, dalam bank-bank dalam
bentuk uang giral. Djuga mulai permulaan tahun 1958 hingga achir
1958, terlihat suatu kenaikan deposito jang amat besar sekali jakni
sebesar Rp. 4.771,5. Hal ini disebabkan, karena djumlah uang jang
beredar tinggi sekali, sedangkan arus djumlah barang- barang tidak
dapat mengimbangi djumlah uang jang beredar ter sebut. Disamping
ini perkembangan bank-bank nasional merupa kan faktor jang tak
dapat diabaikan pula. Dapat ditjatat disini, bahwa deposito bank ini
untuk sebagian dapat dipergunakan untuk membiajai projek-projek
pembangunan.
97
528/B (7)
KEADAAN MONETER.
Disini hanja akan disinggung beberapa segi dari perkembangan
moneter, jang telah dibahas setjara mendalam dalam Laporan-laporan Bank Indonesia.
DJUMLAH UANG JANG BEREDAR.
Tabel 69.
(djutaan rupiah).
Tahun
Uang Kartal
Achir 1950
„ 1951
„ 1952
„ 1953
„ 1954
„ 1955
„ 1956
„ 1957
„ 1958
Uang Giral
2.581,6
3.328,1
4.349,2
5.217,7
7.473,7
8.646,8
9.372,4
14.091,4
19.871,7
Djumlah
1.726,3
1.705,8
2.254,6
2.268,8
3.642,8
3.587,2
4.021,1
4.822,0
9.494,5
Kartal
Giral
%
%
4.307,9
5.033,9
6.603,8
7.486,5
11.116,5
12.234,0
13.393,5
18.913,4
29.366,2
59,9
66,1
65,9
69,7
67,2
70,7
70,0
74,5
67,7
40,1
33,9
34,1
30,3
32,8
29,3
30,0
25,5
32,3
Sumber: Bank Indonesia.
Njatalah disini bahwa uang jang beredar setiap tahunnja selalu
bertambah, bahkan dalam 1957 dan 1958 kenaikan berdjumlah 42
dan 55%. Perihal sebab-sebab sektor-sektor manakah dan dalam
djumlah berapakah jang menjebabkan perubahan dalam djumlah
uang jang beredar tersebut, dapatlah diperintji sebagai berikut:
SEKTOR-SEKTOR JANG MENJEBABKAN PERUBAHAN-PERUBAHAN DALAM DJUMLAH UANG JANG BEREDAR.
Tabel 70.
(djutaan
rupiah).
Tahun
Djumlah
uang jg.
bertambah
Achir 1953
„ 1954
„ 1955
„ 1956
„ 1957
„ 1958
+
842
+ 3.474
+ 1.117
+ 1.159
+ 5.520
+ 10.452,9
Sektor Pemerintah
+ 2.452
+ 3,342
+ 1.755
+ 2.267
+ 5.833
+ 10.857,7
Sektor Partikelir
—
+
—
+
+
—
50
433
1.287
989
2.237
849,5
Sektor Luar
Negeri
—
—
+
—
—
+
1.560
267
1.034
1.815
1.023
79,6
Sebab lain
-lainnja
—
—
—
—
—
—
80
34
385
282
1.527
134,9
Sumber: Bank Indonesia.
95
Pendjelasan:
tanda + berarti uang jang beredar mendjadi bertambah dan
tanda — berarti uang jang beredar berkurang.
Dari daftar ini, dapat dilihat bahwa Sektor Pemerintah selalu
merupakan sumber jang menjebabkan uang jang beredar bertambah
sedangkan sektor luar negeri sebagian besar merupakan sumber jang
menjebabkan uang jang beredar mendjadi berkurang (ketjuali pada
tahun 1955 dan 1958 dimana sektor luar negeri menjebabkan kenaik an uang jang beredar berturut-turut Rp. 1.048 djuta dan Rp. 579,6
djuta).
Djuga sektor lain-lainnja sebagian besar merupakan sumber jang
menjebabkan uang jang beredar mendjadi berkurang.
Perihal perkembangan dari deposito bank, jakni uang giral dan
deposito berdjangka pada Bank Indonesia, Bank Negara Indonesia,
Bank Rakjat Indonesia, sebelas bank devisen, bank-bank partikelir
nasional, dan bank-bank tabungan, selama masa 1951/1958 disadjikan
pada tabel dibawah ini.
PERKEMBANGAN DEPOSITO BANK.
Tahun
Achir 1951
„ 1952
„ 1953
„ 1954
„ 1955
„ 1956
„ 1957
„ 1958
Djumlah kenaikan taDeposito ber- Djumlah seUang Giral
hunan
dari
djangka
luruhnja
deposito
bank
1.706
2.254,6
2.268,8
3.642,8
3.587,2
4.021,1
4.822,0
9.494,5
172
188
274,6
407
502,2
554,6
718,3
817,3
1.878
2.442,6
2.543,4
4.049,8
4.089,4
4.575,7
5.540,3
10.311,8
564,6
100,8
1.506,4
62,3
486,3
964,6
4.771,5
Sumber: Bank Indonesia.
Dari daftar tersebut, njatalah bahwa antara tahun 1953 dan tahun
1954 terdjadi kenaikan deposito bank jang banjak sekali jakni
sedjumlah Rp. 1.483,7 djuta. Ini disebabkan sebagian bestir karena
P em eri nt ah pada wakt u it u m engadakan pem bat asan im por j ang
96
keras sekali, sehingga pihak importir terpaksa mendjual barangbarang persediaannja jang selandjutnja disetor, dalam bank-bank dalam
bentuk uang giral. Djuga mulai permulaan tahun 1958 hingga achir
1958, terlihat suatu kenaikan deposito jang amat besar sekali jakni
sebesar Rp. 4.771,5. Hal ini disebabkan, karena djumlah uang jang
beredar tinggi sekali, sedangkan arus djumlah barang- barang tidak
dapat mengimbangi djumlah uang jang beredar ter sebut. Disamping
ini perkembangan bank-bank nasional merupa kan faktor jang tak
dapat diabaikan pula. Dapat ditjatat disini, bahwa deposito bank ini
untuk sebagian dapat dipergunakan untuk membiajai projek-projek
pembangunan.
97
528/B (7)