Bab IX Keadaan Tingkat Harga
BAB IX
KEADAAN TINGKAT HARGA.
1. Angka-angka indeks jang ditimbang dari harga-harga 12
djenis bahan makanan.
Angka-angka indeks berikut ini hanja didapat dari pentjatatan di
beberapa kota-kota besar di Indonesia.
Gambaran mengenai angka-angka indeks harga bahan makanan.
ANGKA-ANGKA INDEKS MENGENAI HARGA-HARGA
BAHAN MAKANAN.
Tabel 72.
1953 = 100
12 djenis bahan
makanan
Pedalaman di Djawa
Djakarta 1953 = 100
19 djenis bahan makanan
Djakarta
Makasar
Medan
Pontianak
1953
1954
1955
100
97
127
100
106
141
87
94
135
100
111
167
114
120
171
1956:
Maret
Djuni
Sept.
Des.
176
141
145
151
177
154
157
157
164
160
155
162
172
160
162
169
187
178
189
189
1957:
Maret
Djuni
Sept.
Des.
137
137
167
250
157
160
186
244
161
164
168
212
157
156
175
181
174
—
—
—
99
1953 = 100
12 djenis bahan
makanan
Pedalaman di Djawa
1958:
Maret
282
Djuni
214
Sept.
257
Des.
263
Djakarta 1953 = 100
19 djenis bahan makanan
Djakarta
Makasar
Medan
Pontianak
275
229
277
287
238
212
232
262
202
229
312
353
248
310
330
—
Tjatatan:
12 djenis bahan makanan ini ialah djagung, beras, ketela-pohon,
ketela-rambat, katjang-tanah, katjang kedele, daging-kerbau, ikanasin, telor-ajam-mentah, kelapa tua, minjak kelapa, garam bata.
Sumber: Biro Pusat Statistik.
Sedjak pertengahan 1954 dan 1955 harga-harga seluruhnja memperlihatkan kenaikan jang tidak terputus-putus dan mentjapai
puntjaknja dalam bulan Maret 1956. Setelah itu maka terdjadi
reaksi penurunan angka indeks, kemunduran mana terutama disebabkan oleh djatuhnja harga beras bertepatan dengan tibanja musim
panen baru dan oleh karena beras impor pada waktu itu masuknja
bertambah banjak djumlahnja. Harga beras tersebut selandjutnja
naik dalam bulan September 1956 (pada masa patjeklik), tetapi
dengan datangnja beras impor dari Amerika kenaikan itu dapat
dihentikan dan harga-harga mulai turun sedikit. Disini njata bahwa
harga beras mempunjai peranan besar.
Dalam tahun 1957 dan 1958 terlihat kenaikan jang terus-menerus
dari angka-angka indeks sedjak bulan Djuni. Pada bulan Maret
1958 telah tertjatat suatu angka jang paling tinggi sedjak 1953.
Kenaikan mana disebabkan naiknja harga beras jang ternjata menjebabkan naiknja harga barang-barang lainnja.
2. Perkembangan angka-angka indeks dari harga barang-barang
impor (lihat tabel 73).
a. T a h u n 1 9 5 6 .
Selama kurang-lebih setengah tahun angka-angka indeks harga
barang-barang impor memperlihatkan penurunan, ketjuali mengenal harga barang-barang logam.
100
Hal ini adalah akibat dari pada politik liberalisasi mengenai sistim
impor jang didjalankan sedjak bulan September 1955. Hasilnja ialah
bahwa stocks jang ada telah bertambah.
Tetapi keadaan seperti ini berhenti pada bulan Djuni 1956 dan
angka-angka indeks naik lagi ketjuali untuk barang-barang kimia,
sehingga pada achir tahun 1956 angka-angka indeks telah mendjadi
3% lebih tinggi bila dibandingkan dengan keadaan pada achir
Desember 1955.
Kenaikan angka-angka indeks sedjak bulan Djuli 1956 adalah
berhubungan dengan peraturan-peraturan baru mengenai impor
jang didjalankan jang mengubah penggolongan barang-barang impor
dari empat mendjadi sembilan golongan.
b. T a h u n 1 9 5 7 .
Sepandjang tahun 1957 ini indeks harga-harga telah naik terusmenerus dengan kenaikan terbesar selama triwulan ketiga. Hal ini
dapat dilihat dari angka-angka indeks rata-rata tahun 1957 jang
22% lebih tinggi dari angka-angka indeks rata-rata tahun 1956,
sedangkan angka indeks achir tahun 1957 telah naik sebanjak 45%
apabila dibandingkan dengan angka indeks achir tahun sebelumnja.
Kenaikan jang menjolok adalah sedjak achir triwulan kedua ialah
pada bulan Djuli, dimana pada waktu itu diadakan peraturan baru
mengenai ekspor/impor dengan sistim B.E.
c. T a h u n 1 9 5 8 .
Sedjak permulaan tahun 1958 sampai achir tahun angka-angka
indeks untuk segala matjam barang-barang impor tens melondjak
keatas, hingga angka indeks rata-rata pada achir tahun 1958 adalah
kurang-lebih 56% naiknja bila dibandingkan dengan angka ratarata dari indeks tahun 1957.
3. Perkembangan angka-angka indeks dari harga-harga barangbarang ekspor (lihat Tabel 74).
a. T a h u n 1 9 5 6 .
Angka-angka indeks dari 18 djenis hasil ekspor telah menurun
selama 5 bulan sedjak permulaan tahun 1956 jang achirnja mulai
naik sedikit demi sedikit pada bulan Djuni 1956.
Kenaikan harga-harga ini disebabkan adanja pergolakan-pergolakan politik di Timur Tengah jang menjebabkan diantaranja hargaharga hasil ekspor teh dan karet telah naik.
101
Djuga bersamaan dengan keadaan diluar negeri, maka didalam
negeri telah terdjadi suatu perobahan peraturan ekspor dengan
sistim B.E. Pada bulan Desember 1956 keadaan harga indeks telah
naik hingga kurang-lebih 3% lebih tinggi dari keadaan pada bulan
Desember tahun 1955.
b.
Ta h u n 1 9 5 7 .
Angka-angka indeks harga ekspor sepandjang tahun 1957 memperlihatkan kemerosotan terus menerus sedjak permulaan tahun.
Harga-harga dipasaran dunia untuk barang-barang ekspor seperti
karet dan teh jang pada tahun 1956 naik, mulai tahun 1957 telah
menurun.
Pada pertengahan tahun 1957, setelah diadakan peraturan ekspor
baru dengan sistim B.E., tidak terlihat adanja perbaikan mengenai
angka-angka tersebut, malahan angka-angka lebih menurun lagi.
c.
Ta h u n 1 9 5 8 .
Angka-angka indeks hanja masih terus menurun sebagai landjutan
daripada keadaan tahun 1957. Keadaan ini berlaku baik untuk
hasil-hasil perkebunan rakjat, hutan maupun hasil-hasil lainnja.
Sementara itu sampai dengan triwulan ke-2 harga-harga dipasaran
dunia untuk barang-barang seperti karet, kopi, gula memperlihatkan
suatu penurunan.
Pada bulan Djuni dalam pada itu indeks harga-harga sudah mulai
naik kembali tetapi masih djauh dari pada keadaannja pada permulaan tahun 1957, terketjuali dalam hal hasil-hasil hutan.
102
ANGKA-ANGKA INDEKS JANG TIDAK DITIMBANG TENTANG
HARGA-HARGA 44 DJENIS BARANG-BARANG IMPOR
DALAM PERDAGANGAN BESAR DI DJAKARTA.
(1953 = 100).
Ta b e l 7 3 .
Tahun/Bulan
1951
1952
1953
1954
1955
1956: Djanuari
Pebruari
Maret
April
Mei
Djuni
Djuli
Agustus
Septembe
Oktober
Nopember
Desember
1957: Djanuari
Pebruari
Maret
April
Mei
Djuni
Djuli
Agustus
Septembe
Oktober
Nopember
Desember
Bahan² Barang Barang² Barang 2 Barang 2 Umum
Makana 2
Kimia. Logam
Lain
n
Tekstil
67
84
100
110
144
148
147
147
141
141
140
140
143
146
153
156
159
110
90
100
110
169
129
124
122
119
116
114
113
114
116
116
116
117
97
90
100
109
151
141
142
141
141
141
140
136
136
155
132
128
128
108
105
100
90
114
122
124
125
127
129
131
134
137
141
145
149
152
125
105
100
122
140
142
143
143
141
139
138
140
142
144
144
143
141
100
95
100
110
144
136
136
136
134
133
133
133
134
136
138
138
139
147
118
137
135
142
136
160
161
162
163
164
168
174
182
189
195
204
217
118
117
116
119
123
126
134
143
150
159
167
175
127
126
125
126
129
133
140
148
153
159
162
166
155
157
159
162
164
166
168
175
176
178
183
183
144
151
155
159
164
168
176
190
202
206
210
213
141
142
143
146
149
152
158
168
174
179
185
190
178
137
141
169
178
161
103
Tahun/Bulan
1958: Djanuari
Pebruari
Maret
April
Mei
Djuni
Djuli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Bahan2 Barang2
Makanan Tekstil
Barang2
Logam
Barang2
Lain
Umum
217
224
239
230
225
228
233
239
248
264
284
301
185
198
207
216
223
231
245
266
275
293
316
307
170
173
179
186
195
202
209
214
224
239
249
255
186
189
192
195
222
224
228
238
246
271
291
322
222
240
253
278
284
295
312
329
355
378
188
392
196
205
214
221
230
236
245
257
270
289
306
319
244
249
208
234
311
249
Sumber: Biro Pusat Statistik.
104
Barang2
Kimia
ANGKA-ANGKA INDEKS JANG TIDAK DITIMBANG TENTANG
HARGA-HARGA 18 DJENIS *) HASIL-HASIL EKSPOR
DALAM PERDAGANGAN BESAR **).
( H a r g a F.O.B. 1953 = 100).
Tabel 74.
Tahun/Bulan
1951
1952
1953
1954
1955
1956 : Djanuari
Pebruari
Maret
April
Mei
Djuni
Djuli
Agustus
Septembe
Oktober
Nopember
Desember
1957 3):
Pebruari
Maret
April
Mei
Djuni
Djuli
Agustus
Septembe
Oktober
Nopember
Desember
Hasil 2 Perkebunan
Hasi12
Rakjat
Hasil 2
Hutan
53
123
100
99
121
123
118
116
113
110
107
113
116
117
115
120
127
66
150
100
100
128
139
122
112
115
109
103
118
124
126
126
133
142
39
94
100
104
81
83
82
75
73
77
80
75
75
75
77
74
75
62
127
100
100
125
133
120
117
114
109
106
115
120
121
120
126
134
117
123
77
120
126
115
113
114
112
114
109
109
105
106
103
102
145
127
128
122
119
121
118
119
112
113
107
108
78
79
77
74
75
75
73
69
69
71
70
71
136
122
121
118
116
117
114
115
109
110
105
105
111
120
4
)
)
)
4
)
4
)
4
)
4
4
73
Umum
116
105
Tahun/Bulan
1958 3): Djanuari
Pebruari
Maret
April
Mei
Djuni
Djuli
Agustus
September
Oktober
Hasil Perkebunan
Hasil2
Rakjat
105 5)
101 5)
101 5)
98 5)
100 5)
101 5)
93
94
100
105
107
104
102
101
101
102
97
100
101
107
Hasi12
Hutan
61
57 6)
57 6)
57 6)
55 6)
54 6)
77 6)
75 66)
79 )
88 6)
Sumber: Biro Pusat Statistik.
*)
**)
106
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Minjak Sereh
Kopi
Minjak sawit
Karet
Tepung tapioka
Teh
Timah putih
Katjang tanah dikupas
Kopra
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Didasarkan alas rumus Paasche : I =
Kulit sapi
Kapuk bersih
Bidji kapuk
Djagung
Bidji pala
Lada
Kopal
Damar
Rotan.
Σ P1. Qx
Σ P0. Qx
Umum
106
102
101
99
100
101
95
97
100
106
KEADAAN TINGKAT HARGA.
1. Angka-angka indeks jang ditimbang dari harga-harga 12
djenis bahan makanan.
Angka-angka indeks berikut ini hanja didapat dari pentjatatan di
beberapa kota-kota besar di Indonesia.
Gambaran mengenai angka-angka indeks harga bahan makanan.
ANGKA-ANGKA INDEKS MENGENAI HARGA-HARGA
BAHAN MAKANAN.
Tabel 72.
1953 = 100
12 djenis bahan
makanan
Pedalaman di Djawa
Djakarta 1953 = 100
19 djenis bahan makanan
Djakarta
Makasar
Medan
Pontianak
1953
1954
1955
100
97
127
100
106
141
87
94
135
100
111
167
114
120
171
1956:
Maret
Djuni
Sept.
Des.
176
141
145
151
177
154
157
157
164
160
155
162
172
160
162
169
187
178
189
189
1957:
Maret
Djuni
Sept.
Des.
137
137
167
250
157
160
186
244
161
164
168
212
157
156
175
181
174
—
—
—
99
1953 = 100
12 djenis bahan
makanan
Pedalaman di Djawa
1958:
Maret
282
Djuni
214
Sept.
257
Des.
263
Djakarta 1953 = 100
19 djenis bahan makanan
Djakarta
Makasar
Medan
Pontianak
275
229
277
287
238
212
232
262
202
229
312
353
248
310
330
—
Tjatatan:
12 djenis bahan makanan ini ialah djagung, beras, ketela-pohon,
ketela-rambat, katjang-tanah, katjang kedele, daging-kerbau, ikanasin, telor-ajam-mentah, kelapa tua, minjak kelapa, garam bata.
Sumber: Biro Pusat Statistik.
Sedjak pertengahan 1954 dan 1955 harga-harga seluruhnja memperlihatkan kenaikan jang tidak terputus-putus dan mentjapai
puntjaknja dalam bulan Maret 1956. Setelah itu maka terdjadi
reaksi penurunan angka indeks, kemunduran mana terutama disebabkan oleh djatuhnja harga beras bertepatan dengan tibanja musim
panen baru dan oleh karena beras impor pada waktu itu masuknja
bertambah banjak djumlahnja. Harga beras tersebut selandjutnja
naik dalam bulan September 1956 (pada masa patjeklik), tetapi
dengan datangnja beras impor dari Amerika kenaikan itu dapat
dihentikan dan harga-harga mulai turun sedikit. Disini njata bahwa
harga beras mempunjai peranan besar.
Dalam tahun 1957 dan 1958 terlihat kenaikan jang terus-menerus
dari angka-angka indeks sedjak bulan Djuni. Pada bulan Maret
1958 telah tertjatat suatu angka jang paling tinggi sedjak 1953.
Kenaikan mana disebabkan naiknja harga beras jang ternjata menjebabkan naiknja harga barang-barang lainnja.
2. Perkembangan angka-angka indeks dari harga barang-barang
impor (lihat tabel 73).
a. T a h u n 1 9 5 6 .
Selama kurang-lebih setengah tahun angka-angka indeks harga
barang-barang impor memperlihatkan penurunan, ketjuali mengenal harga barang-barang logam.
100
Hal ini adalah akibat dari pada politik liberalisasi mengenai sistim
impor jang didjalankan sedjak bulan September 1955. Hasilnja ialah
bahwa stocks jang ada telah bertambah.
Tetapi keadaan seperti ini berhenti pada bulan Djuni 1956 dan
angka-angka indeks naik lagi ketjuali untuk barang-barang kimia,
sehingga pada achir tahun 1956 angka-angka indeks telah mendjadi
3% lebih tinggi bila dibandingkan dengan keadaan pada achir
Desember 1955.
Kenaikan angka-angka indeks sedjak bulan Djuli 1956 adalah
berhubungan dengan peraturan-peraturan baru mengenai impor
jang didjalankan jang mengubah penggolongan barang-barang impor
dari empat mendjadi sembilan golongan.
b. T a h u n 1 9 5 7 .
Sepandjang tahun 1957 ini indeks harga-harga telah naik terusmenerus dengan kenaikan terbesar selama triwulan ketiga. Hal ini
dapat dilihat dari angka-angka indeks rata-rata tahun 1957 jang
22% lebih tinggi dari angka-angka indeks rata-rata tahun 1956,
sedangkan angka indeks achir tahun 1957 telah naik sebanjak 45%
apabila dibandingkan dengan angka indeks achir tahun sebelumnja.
Kenaikan jang menjolok adalah sedjak achir triwulan kedua ialah
pada bulan Djuli, dimana pada waktu itu diadakan peraturan baru
mengenai ekspor/impor dengan sistim B.E.
c. T a h u n 1 9 5 8 .
Sedjak permulaan tahun 1958 sampai achir tahun angka-angka
indeks untuk segala matjam barang-barang impor tens melondjak
keatas, hingga angka indeks rata-rata pada achir tahun 1958 adalah
kurang-lebih 56% naiknja bila dibandingkan dengan angka ratarata dari indeks tahun 1957.
3. Perkembangan angka-angka indeks dari harga-harga barangbarang ekspor (lihat Tabel 74).
a. T a h u n 1 9 5 6 .
Angka-angka indeks dari 18 djenis hasil ekspor telah menurun
selama 5 bulan sedjak permulaan tahun 1956 jang achirnja mulai
naik sedikit demi sedikit pada bulan Djuni 1956.
Kenaikan harga-harga ini disebabkan adanja pergolakan-pergolakan politik di Timur Tengah jang menjebabkan diantaranja hargaharga hasil ekspor teh dan karet telah naik.
101
Djuga bersamaan dengan keadaan diluar negeri, maka didalam
negeri telah terdjadi suatu perobahan peraturan ekspor dengan
sistim B.E. Pada bulan Desember 1956 keadaan harga indeks telah
naik hingga kurang-lebih 3% lebih tinggi dari keadaan pada bulan
Desember tahun 1955.
b.
Ta h u n 1 9 5 7 .
Angka-angka indeks harga ekspor sepandjang tahun 1957 memperlihatkan kemerosotan terus menerus sedjak permulaan tahun.
Harga-harga dipasaran dunia untuk barang-barang ekspor seperti
karet dan teh jang pada tahun 1956 naik, mulai tahun 1957 telah
menurun.
Pada pertengahan tahun 1957, setelah diadakan peraturan ekspor
baru dengan sistim B.E., tidak terlihat adanja perbaikan mengenai
angka-angka tersebut, malahan angka-angka lebih menurun lagi.
c.
Ta h u n 1 9 5 8 .
Angka-angka indeks hanja masih terus menurun sebagai landjutan
daripada keadaan tahun 1957. Keadaan ini berlaku baik untuk
hasil-hasil perkebunan rakjat, hutan maupun hasil-hasil lainnja.
Sementara itu sampai dengan triwulan ke-2 harga-harga dipasaran
dunia untuk barang-barang seperti karet, kopi, gula memperlihatkan
suatu penurunan.
Pada bulan Djuni dalam pada itu indeks harga-harga sudah mulai
naik kembali tetapi masih djauh dari pada keadaannja pada permulaan tahun 1957, terketjuali dalam hal hasil-hasil hutan.
102
ANGKA-ANGKA INDEKS JANG TIDAK DITIMBANG TENTANG
HARGA-HARGA 44 DJENIS BARANG-BARANG IMPOR
DALAM PERDAGANGAN BESAR DI DJAKARTA.
(1953 = 100).
Ta b e l 7 3 .
Tahun/Bulan
1951
1952
1953
1954
1955
1956: Djanuari
Pebruari
Maret
April
Mei
Djuni
Djuli
Agustus
Septembe
Oktober
Nopember
Desember
1957: Djanuari
Pebruari
Maret
April
Mei
Djuni
Djuli
Agustus
Septembe
Oktober
Nopember
Desember
Bahan² Barang Barang² Barang 2 Barang 2 Umum
Makana 2
Kimia. Logam
Lain
n
Tekstil
67
84
100
110
144
148
147
147
141
141
140
140
143
146
153
156
159
110
90
100
110
169
129
124
122
119
116
114
113
114
116
116
116
117
97
90
100
109
151
141
142
141
141
141
140
136
136
155
132
128
128
108
105
100
90
114
122
124
125
127
129
131
134
137
141
145
149
152
125
105
100
122
140
142
143
143
141
139
138
140
142
144
144
143
141
100
95
100
110
144
136
136
136
134
133
133
133
134
136
138
138
139
147
118
137
135
142
136
160
161
162
163
164
168
174
182
189
195
204
217
118
117
116
119
123
126
134
143
150
159
167
175
127
126
125
126
129
133
140
148
153
159
162
166
155
157
159
162
164
166
168
175
176
178
183
183
144
151
155
159
164
168
176
190
202
206
210
213
141
142
143
146
149
152
158
168
174
179
185
190
178
137
141
169
178
161
103
Tahun/Bulan
1958: Djanuari
Pebruari
Maret
April
Mei
Djuni
Djuli
Agustus
September
Oktober
Nopember
Desember
Bahan2 Barang2
Makanan Tekstil
Barang2
Logam
Barang2
Lain
Umum
217
224
239
230
225
228
233
239
248
264
284
301
185
198
207
216
223
231
245
266
275
293
316
307
170
173
179
186
195
202
209
214
224
239
249
255
186
189
192
195
222
224
228
238
246
271
291
322
222
240
253
278
284
295
312
329
355
378
188
392
196
205
214
221
230
236
245
257
270
289
306
319
244
249
208
234
311
249
Sumber: Biro Pusat Statistik.
104
Barang2
Kimia
ANGKA-ANGKA INDEKS JANG TIDAK DITIMBANG TENTANG
HARGA-HARGA 18 DJENIS *) HASIL-HASIL EKSPOR
DALAM PERDAGANGAN BESAR **).
( H a r g a F.O.B. 1953 = 100).
Tabel 74.
Tahun/Bulan
1951
1952
1953
1954
1955
1956 : Djanuari
Pebruari
Maret
April
Mei
Djuni
Djuli
Agustus
Septembe
Oktober
Nopember
Desember
1957 3):
Pebruari
Maret
April
Mei
Djuni
Djuli
Agustus
Septembe
Oktober
Nopember
Desember
Hasil 2 Perkebunan
Hasi12
Rakjat
Hasil 2
Hutan
53
123
100
99
121
123
118
116
113
110
107
113
116
117
115
120
127
66
150
100
100
128
139
122
112
115
109
103
118
124
126
126
133
142
39
94
100
104
81
83
82
75
73
77
80
75
75
75
77
74
75
62
127
100
100
125
133
120
117
114
109
106
115
120
121
120
126
134
117
123
77
120
126
115
113
114
112
114
109
109
105
106
103
102
145
127
128
122
119
121
118
119
112
113
107
108
78
79
77
74
75
75
73
69
69
71
70
71
136
122
121
118
116
117
114
115
109
110
105
105
111
120
4
)
)
)
4
)
4
)
4
)
4
4
73
Umum
116
105
Tahun/Bulan
1958 3): Djanuari
Pebruari
Maret
April
Mei
Djuni
Djuli
Agustus
September
Oktober
Hasil Perkebunan
Hasil2
Rakjat
105 5)
101 5)
101 5)
98 5)
100 5)
101 5)
93
94
100
105
107
104
102
101
101
102
97
100
101
107
Hasi12
Hutan
61
57 6)
57 6)
57 6)
55 6)
54 6)
77 6)
75 66)
79 )
88 6)
Sumber: Biro Pusat Statistik.
*)
**)
106
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Minjak Sereh
Kopi
Minjak sawit
Karet
Tepung tapioka
Teh
Timah putih
Katjang tanah dikupas
Kopra
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
Didasarkan alas rumus Paasche : I =
Kulit sapi
Kapuk bersih
Bidji kapuk
Djagung
Bidji pala
Lada
Kopal
Damar
Rotan.
Σ P1. Qx
Σ P0. Qx
Umum
106
102
101
99
100
101
95
97
100
106