E Commerce dan strategi dalam dunia bisn
E-COMMERCE DAN STRATEGI
PENGEMBANGANNYA DALAM
DUNIA BISNIS
JUDUL MAKALAH
E-COMMERCE DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DALAM
DUNIA BISNIS
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas yang di berikan Ibu Farida Nurlaila
Disususn Oleh:
KELOMPOK 6
Nur Ahmad S
Rahmadi M
Rikha Masruroh
Riski Ariansyah
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang E-Commerce dan Strategi pengembangannya
dalam dunia bisnis.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan saling membantu
untuk menyelesaikan sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang E-Commerce dan
Strategi pengembangannya dalam dunia bisnis ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta, 13 November 2015
Penyususn
DAFTAR ISI
JUDUL MAKALAH..................................................................................... I
KATA PENGANTAR................................................................................... II
DAFTAR ISI............................................................................................. III
BAB I...................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang............................................................................... 1
1.2
Tujuan......................................................................................... 2
1.3
Ruang Lingkup Materi.....................................................................2
BAB II..................................................................................................... 3
DASAR TEORI DAN LANDASAN TEORI......................................................3
2.1
Definisi menurut beberapa ahli...........................................................3
2.2
Perspektif E-commerce.....................................................................5
BAB III.................................................................................................... 6
PEMBAHASAN......................................................................................... 6
3.1
Definisi umum............................................................................... 6
3.2
Sejarah singkat E-Commerce..............................................................6
3.3
Penggolongan jenis-jenis E-Commerce.................................................7
Iklan Baris (Classifieds)....................................................................8
Retail / Toko Online.........................................................................8
Marketplace.................................................................................. 8
Electronic Shopping Mall..................................................................9
Konsep Portal.............................................................................. 10
Sosial Media Shop........................................................................10
3.4
Standar Teknologi E-commerce.........................................................11
Electronic Data Interchange (EDI),....................................................11
Open Buying on the Internet (OBI),...................................................11
Open Trading Protocol (OTP),..........................................................11
Open Profiling Standard (OPS),........................................................12
Secure Socket Layer (SSL),.............................................................12
Secure Electronic Transaction (SET),.................................................12
Truste,........................................................................................ 12
3.5
Aplikasi umum yang berkaitan E-Commerce;.......................................13
3.6
Faktor kunci sukses dalam eCommerce...............................................13
3.7
Strategi pengembangan E-Commerce dalam dunia bisnis.........................14
3.8
Fase proses perencanaan strategi.......................................................16
Inisiasi strategi (Strategy initiation)....................................................17
Formulasi strategi (Strategy formulation)............................................17
Implementasi strategi (Strategy implementation)...................................17
Penilaian strategi (Strategy assessment)..............................................17
3.9
Alat dan teknik perencanaan strategi..................................................18
Analisis SWOT............................................................................ 18
Balance scorecard (BSC)................................................................18
Competitor analysis grid.................................................................18
Scenario planning.........................................................................18
3.10
Manfaat E-commerce bagi Organisasi, Konsumen, dan Masyarakat luas......19
Bagi Organisasi:...........................................................................19
Bagi Konsumen:...........................................................................19
Bagi Masyarakat luas:....................................................................20
3.11
Dampak Positif & Negatif e-commerce Bagi Dunia Bisnis.......................20
Dampak positif:............................................................................20
Dampak Negatif:..........................................................................21
BAB IV.................................................................................................. 22
PENUTUP............................................................................................... 22
4.1
Kesimpulan................................................................................. 22
4.2
Penutup...................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya setiap manusia perlu menjalin sosialisai dalam hidupnya
dengan yang lain. Sosialisai dapat berupa proses jual beli atau jasa, yang
kemudian proses tersebut dapat di katakan perdagangan. Di jaman sekarang ini
persaingan perdagangan di dalam dunia bisnis merupakan hal yang lumrah. Tetapi
banyak cara yang di tempuh penjual (produsen) untuk menawarkan atau
mensosialisasikan barang dagangan atau jasanya. Entah itu dengan media surat
kabar, majalah, internet, dll. Perkembangan bisnis dalam internet sekarang dapat
di sebut dengan istilah E-Commerce. Dalam E-Commerce sendiri mempunyai
strategi dan taktik bisnis tertentu untuk menarik pelanggan atau kostumer.
Melalui e-commerce, seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan
dan peluang yang sama untuk bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya.
Setiap transaksi tidak memerlukan pertemuan dalam tahap negoisasi. Oleh karena
itu jaringan internet ini dapat menembus batas geografis dan teritorial termasuk
yurisdiksi hukumnya.
Karena
kemudahan
transaksi
dengan
e-commerce,semakin
banyak
pengusaha yang berniaga dengan cara ini dan semakin ketat pula tingkat
persaingan dengan pengusaha.Maka,para pelaku bisnis harus menyiapkan strategi
yang matang agar bisnisnya terus berkembang
Jika tidak didasari dengan strategi dalam E-Commerce maka kemungkinan
akan kalah dengan kompetitor yang lain, dan hal ini lah yang mungkin bisa
membuat bangkrutnya perusahaan. Maka perlulah disusun strategi yang baik
dalam melakukan perdagangan dengan media elektronik ini. Bukan hanya
mensosialisasikan produk tapi juga bermaksud untuk mempermudah kostumer
untuk mencari kebutuhan via internet di jaman sekarang ini.
1.2 Tujuan
Dalam hal ini dapat di temukan bahwa kurangnya memahami E-Commerce,
dan strateginya merupakan masalah yang serius dalam mengambangkan sebuah
bisnis dengan media internet. Maka dengan adanya ini dapat di simpulkan adanya
beberapa tujuan yang ingin dituju antara lain :
Mengetahui konsep E-Commerce.
Mengetahui setiap model dari E-Commerce
Mengetahui pelaku-pelaku dalam E-Commerce.
Mengetahui standar-standar pengembangan E-Commerce.
Mengetahui strategi bisnis E-Commerce yang baik.
1.3 Ruang Lingkup Materi
Materi yang di sajikan dalam makalah ini meliputi definisi, pengembangan
implementasi dalam E-Commerce, pengaplikasian strategi, dan pengembangan ECommerce.
BAB II
DASAR TEORI DAN LANDASAN TEORI
2.1 Definisi menurut beberapa ahli.
Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan
atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. ecommerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih
luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian
mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi
jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan
data (database), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non
komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran
untuk e-commerce ini (Siregar, 2010)
Menurut Rahmati (2009)
E-commerce
singkatan dari
Electronic
Commerce yang artinya sistem pemasaran secara atau dengan media elektronik.
E-Commerce ini mencakup distribusi, penjualan, pembelian, marketing dan
service dari sebuah produk yang dilakukan dalam sebuah system elektronika
seperti Internet atau bentuk jaringan komputer yang lain. E-commerce bukan
sebuah jasa atau sebuah barang, tetapi merupakan perpaduan antara jasa dan
barang. E-commerce dan kegiatan yang terkait melalui internet dapat menjadi
penggerak untuk memperbaiki ekonomi domestik melalui liberalisasi jasa
domestik dan mempercepat integrasi dengan kegiatan produksi global. Karena ecommerce akan mengintegrasikan perdagangan domestik dengan perdagangan
dunia, berbagai bentuk pembicaraan atau negosiasi tidak hanya akan terbatas
dalam aspek perdagangan dunia, tetapi bagaimana kebijakan domestik tentang
pengawasan di sebuah negara, khususnya dalam bidang telekomunikasi, jasa
keuangan, dan pengiriman serta distribusi.
Electronic Commerce di definisikan sebagai proses pembelian dan
penjualan produk,jasa, dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan
memanfaatkan jaringan computer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah
internet. Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari
Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic
transmission (Hildamizanthi. 2011). Dalam mengimplementasikan e-commerce
tersedia suatu integrasi rantai nilai dari infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga
lapis. Pertama, insfrastruktur sistem distribusi (flow of good); kedua, insfrastruktur
pembayaran (flow of money); dan ketiga, infrastruktur sistem informasi (flow of
information). Agar dapat terintegrasinya sistem rantai suplai dari supplier, ke
pabrik, ke gudang, distribusi, jasa transportasi, hingga ke pelanggan maka
diperlukan integrasi enterprise system untuk menciptakan supply chain visibility.
Ada tiga faktor yang faktor dicermati oleh kita jika ingin membangun toko ecommerce yaitu: variability, visibility, dan velocity (Sukamjati, 2009).
E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus
memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
Presentasi elektronis (pembuatan website) untuk produk dan layanan.
Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
Otomatisasi akun pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun
nomor Kartu Kredit).
Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan
transaksi
2.2 Perspektif E-commerce.
E-commerce (electronic commerce) merupakan istilah yang digunakan
oleh perusahaan untuk menjual dan membeli sebuah produk secara online. Ecommerce didefinisikan dari beberapa perspektif (Kalakota dan Whinston (1997)
yaitu berdasarkan komunikasi, proses bisnis, layanan, dan online.
Definisi e-commerce berdasarkan beberapa prespektif yang telah
disebutkan yaitu :
o Perspektif Komunikasi (Communications), Menurut perspektif ini, ecommerce
merupakan
pengiriman
informasi,
produk/jasa,
dan
pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana
elektronik lainnya.
o Perspektif Proses bisnis (Business), Menurut perspektif ini, ecommerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi
dan aliran kerja perusahaan (work flow).
o Perspektif layanan (Service), Menurut perspektif ini e-commerce
merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen,
dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan
mutu barang dan ketepatan pelayanan.
o Perspektif Online (Online), Menurut perspektif ini e-commerce
berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet
dan jasa online lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi umum
Electronic Commerce (eCommerce) adalah penyebaran, pembelian,
penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet
atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. Ecommerce dapat melibatkan
transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori
otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Electronic Commerce (eCommerce) merupakan konsep baru yang biasanya digambarkan proses jual beli
atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk
internet. Selain daripada perkembangannya dengan komputer/ laptop di jaman
sekarang sudah menggunakan terknologi Mobile Commerce, yang secara utuh
semua itu delakukan dengan smartphone yang kita genggam sekarang ini. Jadi
dalam segala aktifitas bisa di lakukan secepat jari melangkah.
Sedangkan strategi adalah teknik untuk mendapatkan kemenangan
(victory) pencapaian tujuan (to achieve goals). Istilah srategi sendiri berasal dari
kata
Yunani
untuk
ahli
militer
atau
memimpin
pasukan.
Menurut
bussinesdictionary, pengertian strategi adalah metode atau rencana yang dipilih
untuk membawa masa depan yang diinginkan, seperti pencapaian tujuan atau
solusi untuk masalah; pengertian strategi adalah seni dan ilmu perencanaan dan
memanfaat sumber daya untuk penggunaan yang paling efisien dan efektif. Jadi
secara teorisinya strategi E-Commerce merupakan teknik atau cara pencapaian
tujuan bisnis dengan menggunakan sistem jaringan komputer.
3.2 Sejarah singkat E-Commerce
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat
pertama kali bannerelektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di
suatu halamanweb (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik
menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 miliar pada 2003. Menurut laporan
yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat
nontravel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar
US pada tahun 2011. Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan
dengan waktu.
Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial,
seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan
pembelian atau invoice secara elektronik. Kemudian dia berkembang menjadi
suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat "perdagangan web" —
pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman
(HTTPS),
protokol
server
khusus
yang
menggunakan
enkripsi
untuk
merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak
jurnalis memperkirakan bahwa ecommerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi
baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS
memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak
bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
3.3 Penggolongan jenis-jenis E-Commerce
Penggolongan eCommerce yang lazim dilakukan orang ialah berdasarkan
sifat transaksinya. Menurut M. Suyanto (2003) tipe-tipe berikut segera bisa
dibedakan :
1. Business to business (B2B)
2. Business to Consumer (B2C)
3. Consumer to Consumer (C2C)
4. Consumer to Business (C2B)
Selain itu ada pula model-model E-Commerce yang ada di Indonesia
antara lain :
Iklan Baris (Classifieds)
Iklan Baris, merupakan salah satu bentuk ecommerce yang tergolong
sederhana, bisa dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya ditemui di
koran-koran ke dalam dunia online. Bentuk bisnis ini merupakan bentuk yang
paling sederhana dari usaha e-commerce yang ada. Itu karena bentuk bisnis ini
mempunyai ciri khas dimana penyedia jasa e-commerce tidak terlibat secara
langsung dalam proses jual beli yang terjadi. Dalam bentuk bisnis ini, pihak
perusahaan e-commerce hanya menjadi media yang mempertemukan antara
penjual dan pembeli dalam satu tempat. Penyedia layanan e-commerce di
Indonesia yang menggunakan bentuk bisnis ini antara lain Berniaga,
TokoBagus dan juga OLX
Retail / Toko Online
Merupakan jenis ecommerce yang dimana semua proses jual beli dilakukan
melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Jenis
retail in sendiri termaksud kedalam golongan Business to Consumer. Oleh karena
itu, kegiatan jual beli di retail relatifaman, namun biasanya pilihan produk yang
tersedia tidak terlalu banyak, atau hanya fokus ke satudua kategori produk.
Contoh retail: Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.
Marketplace
Bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang berjualan bukan
penyedia website, melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di
website marketplace yang bersangkutan. Jenis ini memiliki tipe Costumer to
Costumer. Yang membedakan antara bentuk bisnis ini dengan bentuk classifieds
adalah selain menawarkan tempat sebagai media promosi barang daganganya,
pihak e-commerce juga memberikan layanan metode pembayaran dari transaksi
online yang dilakukan. Hal tersebut juga menjadi ciri utama dari bentuk bisnis ecommerce Marketplace C2C. Pada umumnya pihak e-commerce akan
memberikan layanan Escrow atau rekening pihak ketiga.
Fungsi dari Escrow tersebut adalah sebagai jembatan antara penjual, pembeli
dan pihak e-commerce. Jika sudah terjadi kesepakatan pembelian, pembeli harus
mentransfer dana kepada pihak escrow. Baru setelah dana dikonfirmasi masuk ke
escrow, penjual bisa mengirimkan barangnya para pembeli. Dan setelah pembeli
mengkonfirmasi kedatangan barang, maka pihak escrow akan memberikan uang
nya ke penjual. Selain lebih aman, dengan menggunakan jasa escrow jika tiba-tiba
terjadi masalah dengan barang, dana akan bisa segera dikembalikan pada pembeli.
Pada situs Kaskus FJB (forum jual beli), jasa escrow lebih dikenal dengan nama
Rekber atau rekening bersama. Perusahaan e-commerce yang mengadopsi bentuk
bisnis ini antara lain Tokopedia dan Lamido.
Electronic Shopping Mall
Bentuk bisnis e-commerce Shopping Mall, semua proses serta layanannya
kurang lebih sama dengan bentuk bisnis Marketplace C2C yang membedakan
antara keduannya adalah penjual yang ada pada e-commerce tersebut. Pihak yang
bisa masuk menjadi penjual di e-commerce tersebut hanyalah brand-brand besar
yang telah mempunyai nama di pasar lokal atau pun internasional.
Electronic shopping mall menggunakan websites untuk menjajakan produk
dan layanan. Para penjual produk dan layanan membuat sebuah storefront yang
menyediakan katalog produk dan layanan (service) yang diberikannya. Calon
pembeli dapat melihat-lihat produk dan layanan yang tersedia seperti halnya
dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan window shopping. Bedanya,
calon pembeli dapat melakukan belanja ini kapan saja dan darimana saja dia
berada tanpa dibatasi oleh jam buka toko.
Untuk masuk pun membutuhkan proses verifikasi yang tidak mudah. Dari segi
keuntungan, pihak ecommerce bisa menarik komisi dari penjual yang
notabenenya brand besar tersebut. Dengan begitu pendapatannya pun bisa lebih
besar. Hingga saat ini, di Indonesia bentuk bisnis ini baru diterapkan oleh satu ecommerce yaitu Blibli. Sedangkan untuk luar negeri antara lain: Amazon, E-Bay,
dan lain-lain.
Konsep Portal
Konsep portal agak sedikit berbeda dengan electronic shopping mall, dimana
pengelola portal menyediakan semua layanan di portalnya (yang biasanya berbasis
web). Sebagai contoh, portal menyediakan surat elektronik (e-mail) gratis yang
berbasis Web bagi para pelanggannya sehingga diharapkan sang pelanggan selalu
kembali ke portal tersebut. Contoh portal antara lain:
•
Netscape Home
•
My Yahoo
Sosial Media Shop
Bentuk bisnis e-commerce yang terakhir adalah sosial media shop. Bentuk ini
bisa dikatakan muncul seiring perkembangan sosial media yang makin menanjak.
Potensi dari sosial media tersebut kini dimanfaatkan langsung oleh perusahaan ecommerce dengan membangun bisnis yang berbasis pada sosial media tersebut.
Saat ini sosial media yang menjadi lahan utama perkembangan bentuk bisnis
ini masih didominasi oleh Facebook, namun dengan pergesaran tren sosial media
yang terjadi akhir-akhir ini juga telah membuka pesaing baru seperti Instagram
dan juga Twitter.
3.4 Standar Teknologi E-commerce
Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga
menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam
transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:
Electronic Data Interchange (EDI),
Dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh
lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah
standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar
untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga
digunakan dalam situs perusahaan (corporate website).
Open Buying on the Internet (OBI),
Adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable
yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu
dengan
lainnya.
OBI
yang
dikembangkan
oleh
konsorsium
OBI
(http://www.openbuy.org/) didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin
di bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle.
Open Trading Protocol (OTP),
OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan
dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian,
dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang
dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM,
Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom.
Open Profiling Standard (OPS),
Sebuah
standar
yang
di
dukung
oleh
Microsoft
dan
Firefly
http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah
profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia bagi (share)
dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi
pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses
marketing dan sebagainya.
Secure Socket Layer (SSL),
Protokol ini di didesain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke
server. SSL menggunakan teknik encription public key untuk memproteksi data
yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di
publikasikan di public domain.
Secure Electronic Transaction (SET),
SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server
merchant. Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung
di dukung oleh masyarakat perbankan. Ujicoba pertama kali dari SET di ecommerce dilakukan di Asia.
Truste,
Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba
membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap
good housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar
kerahasiaan konsumen.
3.5 Aplikasi umum yang berkaitan E-Commerce;
Email dan Messaging
Content Management Systems
Dokumen, spreadsheet, database
Akunting dan sistem keuangan
Informasi pengiriman dan pemesanan
Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
Sistem pembayaran domestik dan internasional
Newsgroup
Online Shopping
Conferencing
Online Banking
3.6 Faktor kunci sukses dalam eCommerce.
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan eCommerce bisa bertahan tidak
hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen
yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur
organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web
yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
o Menyediakan harga kompetitif
o Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
o Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
o Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa,
dan diskon.
o Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
o Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari
pelanggan, dan lainlain.
o Mempermudah kegiatan perdagangan.
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaane-Commercebisa bertahan tidak
hanya mengandalkan kekuatan produk saja, akan tetapi dengan adanya tim
manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus,
struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain
situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
Menyediakan harga kompetitif
Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan
diskon.
Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan,
dan lain-lain.
Mempermudah kegiatan perdagangan
3.7 Strategi pengembangan E-Commerce dalam dunia bisnis.
Mengimplementasikan sebuah sistem ECommerce tidak semudah atau
sekedar mempergunakan sebuah perangkat aplikasi baru, namun lebih kepada
pengenalan sebuah prosedur kerja baru (transformasi bisnis). Tentu saja perubahan
yang ada akan mendatangkan berbagai permasalahan, terutama yang berhubungan
dengan budaya kerja dan relasi dengan rekanan maupun pelanggan (Fingar, 2000):
Sistem ECommerce melibatkan arsitektur perangkat lunak dan
perangkat keras yang akan terus berkembang sejalan dengan
kemajuan
teknologi,
sehingga
strategi
pengembangan
dan
penerapannyapun akan berjalan seiring dengan siklus hidup
perusahaan; dan
Mengembangkan sistem ECommerce secara perlahan dan bertahap
secara tidak langsung menurunkan tingginya resiko kegagalan
implementasi yang dihadapi perusahaan.
Hal pertama yang di lakukan adalah melakukan sosialisai persepsi tentang
E-Commerce kepada internal perusahaan, agar semua bagian perusahaan paham
akan implementasi E-Commerce tersebut. Langkah berikutnya adalah melakukan
koordinasi antara berbagai pihak yang akan membangun sistem ECommerce
bersama perusahaan terkait. Pihak-pihak tersebut misalnya: rekanan bisnis (seperti
pemasok dan distributor), vendor teknologi informasi, pelanggan, bank (penyedia
jasa kartu kredit), pihak asuransi, dan lain sebagainya. Tujuan dari koordinasi ini
adalah pengembangan sebuah kerangka kerja sama yang disepakati bersama,
sehingga dalam perjalanan implementasinya, ECommerce tidak mendapatkan
gangguan yang berarti. Seluruh pihakpihak dalam “konsorsium” ini harus
menyadari bahwa mereka semua berada dalam sebuah ekosistem ECommerce,
dimana sistem yang ada baru akan berjalan secara baik jika masing-masing
komponennya memiliki kinerja yang baik sesuai dengan fungsinya masing masing. Tahap berikutnya merupakan sebuah fase yang cukup sulit, karena
diperlukan suatu pemahaman yang baik terhadap apa yang disebut sebagai metoda
pendekatan sistem (system thinking).
Penggabungan proses bisnis beberapa perusahaan dengan menggunakan
kerangka ECommerce tidak sekedar menghubungkan satu divisi dengan divisi lain
dengan menggunakan perangkat telekomunikasi dan komputer, tetapi lebih jauh
merupakan suatu usaha membentuk sistem bisnis yang lebih besar dan luas
(internetworking). Pemahaman mengenai perilaku sebuah sistem, yang terdiri dari
berbagai komponen arsitektur yang saling terkait dan terintegrasi merupakan hal
mutlak yang harus dikuasai oleh mereka yang bertanggung jawab terhadap sistem
tersebut. Tahap ini memiliki tujuan untuk mengadakan suatu analisa terhadap halhal pokok berkaitan dengan prinsipprinsip dasar bisnis setelah lingkungan
kerjasama baru antar perusahaan terbentuk, seperti:
Menentukan model bisnis yang akan diterapkan di dalam ECommerce;
Mendefinisikan segmen pasar dan tipe pelanggan yang akan
menjadi target;
Menyusun kebijakan atau peraturan pembelian melalui internet
bagi pelanggan;
Membagi tugas dan tanggung jawab antar berbagai pihak yang
berkerja sama;
Mengusulkan pembagian biaya dan keuntungan dari model bisnis
baru tersebut; dan lain sebagainya.
Setelah
media
infrastruktur
ECommerce
selesai
dibangun,
tahap
berikutnya adalah menentukan proyek percontohan atau proyek awal (pilot
project) yang akan diuji coba dan diimplementasikan. Prinsip “don’t run before
you can walk” merupakan pedoman pemikiran yang biasa dipergunakan dalam
skenario implementasi. teknologi informasi secara evolusi ini. Diharapkan dari
pilot project ini dapat dilihat seberapa “feasible” konsepkonsep model bisnis yang
telah dirancang dapat memenuhi objektifyang dikehendaki. Berdasarkan hasil
evaluasi dan fakta yang terjadi selama pilot project dirancang dan di
implementasikan, berbagai perbaikan konsep dilakukan dan dimatangkan.
Dalam kaidahnya strategi ecommerce merupakan formulasi dan eksekusi
visi perusahaan baru atau perusahaan yang sudah beroperasi yang bertujuan untuk
melakukan bisnis secara elektronik. Strategi merupakan hal yang penting dalam
bisnis.
3.8 Fase proses perencanaan strategi
Pengembangan
strategi
bergantung
pada
tipe
strategi,
metode
implementasi, ukuran atau skala perusahaan dan pendekatan yang digunakan. Ada
4 fase proses perencanaan strategi, yaitu:
Inisiasi strategi (Strategy initiation)
Pada fase ini, perusahaan mempersiapkan langkahlangkah awal yang
dibutuhkan, meninjau kembali visi dan misi organisasi, menganalisis industri,
posisi perusahaan, dan posisi pesaing, mempertimbangkan berbagai masalah
awal/inisiasi, menguji internal dan lingkungan perusahaan.
Formulasi strategi (Strategy formulation)
Formulasi strategi merupakan kegiatan pengembangan strategi untuk
mengeksploitasi peluang dan pengelolaan ancaman dalam suatu lingkungan bisnis
dari sudut kekuatan dan ekelamahan perusahaan.
Implementasi strategi (Strategy implementation)
Implemetasi strategi merupakan pengembangan terinci, perencanaan
jangka pendek untuk melaksanakan proyek yang disetujui pada formulasi strategi.
Penilaian strategi (Strategy assessment)
Penilaian strategi merupakan kegiatan evaluasi kemajuanm atriks ecommerce secara berkelanjutan menuju tujuan stratejik perusahaan, perolehan
tindakan kolerasi dan reformulasi strategi apabila diperlukan. Pada penilaian
strategi, pengukuran spesifik disebut dengan matriks yan menilai progres strategi
3.9 Alat dan teknik perencanaan strategi
Pada perencanaan strategi, perusahaan dapat menggunakan berbagai alat
dan teknik perencanaan strategis. Beberapa alat dan teknik yang dapat digunakan
meliputi:
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metodologi yang mensurvei peluang dan
ancaman eksternal, serta hubungan keduanya dengan kekuatan dan kelemahan
internal perusahaan.
Balance scorecard (BSC)
BSC adalah suatu alat manajemen yang menilai progres organisasional
menuju tujuan strateik melalui pengukuran kinerja pada sejumlah area yang
berbeda.
Competitor analysis grid
Competitor analysis grid adalah suatu alat yang digunakan untuk
menganalisis kekuatan dan kelemahan baik pesaing saat ini maupun pesaing
potensial
Scenario planning
Scenario planning (Analisis scenario/Perencanaan scenario) adalah metode
perencanaan strategis yang digunakan beberapa organiasi untuk membuat
perencanaan yang fleksibel.
3.10
Manfaat E-commerce bagi Organisasi, Konsumen, dan
Masyarakat luas
Bagi Organisasi:
-
Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar
global, sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih banyak
pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan
mitra bisnis yang dinilai paling cocok
-
Menekan
biaya
menyusun,
memproses,
mendistribusikan,
menyimpan, dan mengakses informasi berbasis kertas
-
Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat
terspesialisasi.
-
Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi
manajemen rantai nilai bertipe “pull” yang prosesnya berawal dari
pesanan pelanggan dan menggunakan pemanufakturan just-intime.
-
Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.
-
Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang
proses bisnis
-
Menekan biaya telekomunikasi.
Bagi Konsumen:
Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi
lainnya setiap saat (7 hari 24 jam).
Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak
kepada pelanggan
Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa
yang lebih murah, karena konsumen bisa berbelanja di banyak
tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
Produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan pengiriman
produk secara cepat dan real-time.
Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya
dalam electronik communities dan saling bertukar gagasan dan
pengalaman.
Memungkinkan pelanggan berpartisipasi dalam lelang virtual.
Bagi Masyarakat luas:
Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah
Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah
3.11
Dampak Positif & Negatif e-commerce Bagi Dunia Bisnis
Dampak positif:
Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih
menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Melebarkan jangkauan (global reach).
Meningkatkan customer loyality.
Meningkatkan supplier management.
Memperpendek waktu produksi.
Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak Negatif:
Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan.
Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening
lainnya atau diatelah mengganti semua data finansial yang ada.
Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul
bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihakpihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang
besar bagi si korban.
Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik
tiba-tiba padam.
Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
Misalkan seorang peretas program (hacker) yang berhasil
membobol sebuah sistem perbankan lalu memindahkan sejumlah
rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan pemanfaatan dan penggunaan teknologi internet diharapkan dapat
memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut.
Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan
yang mampu melakukan implementasi teknologi ke dalam perusahaannya. Salah
satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan
penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (ecommerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam
bentuk fisik maupun digital.
Dengan adanya layanan electronic commerce (e-commerce) ini maka
pelanggan dapat mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai tempat.
Dengan adanya era teknologi yang canggih saat ini para pelanggan yang ingin
mengakses e-commerce tidak harus berada di suatu tempat, hal itu dikarenakan di
kota kota besar di Indonesia telah banyak tempat tempat yang menyediakan suatu
fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan laptop/noteboo, Personal
Digital Assistant (PDA) ataupun dengan Handphone Mobile.
4.2 Penutup
Dalam
kajian
ini
merupakan
gambaran
dari
e-commerce
dan
kemungkinannya sebagai alternatif sistem bisnis yang baru di indonesia. Dengan
berbagai kendala utama yang masih harus dipecahkan bersama-sama bukan hanya
diantara pemerintah, pelaksana dan praktisi e-commerce, pebisnis juga rakyat
secara menyeluruh, karena dalam pelaksanaannya e-commerce jika telah
didukung dengan prasarana dan sarana yang memadai dapat menjadi alternatif
bagi sistem bisnis baru yang sangat sesuai dengan kondisi geografis dari
Indonesia, jumlah penduduk Indonesia serta iklim bisnis Indonesia, selain itu ecommerce menjadi salah satu jalan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil dan
menengah dan menjadi salah satu jalan untuk mengurangi pengangguran yang ada
karena sistem implementasinya yang sebenarnya cukup sederhana dan gampang.
Semuanya jika tanpa usaha dan kerjasama dari berbagai pihak hanyalah
perbuatan yang sia-sia, dengan tekad bersama kita terus mencari jalan untuk
mewujudkan apa-apa yang diidam-idamkan oleh bangsa Indonesia selama ini
yaitu semakin berkurangnya jumlah pengangguran yang ada, semakin
berkembangnya usaha industri kecil dan menengah, meningkatnya pendapatkan
dan taraf hidup rakyat serta naiknya tingkat kecerdasan bangsa Indonesia,
walaupun e-commerce bukanlah sebuah solusi yang terbaik, diharapkan dengan
pengimplementasian e-commerce dengan baik dan benar dapat membantu
meringankan dan mengurangi problem serta beban berat yang selama ini yang
telah kita hadapi. Dan dalam kajian ini mungkin memang belum seutuhnya
sempurna, karena di akui oleh penyusun masih banyak bagian-bagian dari
perkembangan E-Commerce yang belum dapat di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.
2015.
Perdagangan
https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik
Elektronik,
.
Diakses
4
November 2015.
Dewi Irmawati. 2011. Pemanfaatan E-Commerce dalam dunia bisnis,
http://www.academia.edu/4911623/PEMANFAATAN_ECOMMERCE_DALAM_DUNIA_BISNIS . Diakses 11 November 2015
Clar
on
Wordpress.
2013.
Strategi
E-Commerce,
https://claronwordpress.wordpress.com/2013/01/13/strategiecommerce/
.
Diakses 12 November 2015
Riki Ruli Affandi Siregar. 2010. Strategi meningkatkan persaingan bisnis
perusahaan
dengan
penerapan
E-Commerce,
http://blog.trisakti.ac.id/riki/2010/03/12/strategimeningkatkanpersainganbisnisperusahaandenganpenerapanecommerce/ . Diakses 5 November
2015
Apa pengertian ahli. 2014. Pengertian strategi menurut beberapa ahli,
http://www.apapengertianahli.com/2014/12/pengertianstrategimenurutbeberapaahli.html# . Diakses 5 November 2015
Max Manroe. 2014. Mengenal 5 bentuk bisnis E-Commerce yang ada di
Indonesia,
https://www.maxmanroe.com/mengenal5bentukbisnis-
ecommerceyangadadiindonesia.html . Diakses 13 November 2015
PENGEMBANGANNYA DALAM
DUNIA BISNIS
JUDUL MAKALAH
E-COMMERCE DAN STRATEGI PENGEMBANGANNYA DALAM
DUNIA BISNIS
Makalah ini di buat untuk memenuhi tugas yang di berikan Ibu Farida Nurlaila
Disususn Oleh:
KELOMPOK 6
Nur Ahmad S
Rahmadi M
Rikha Masruroh
Riski Ariansyah
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang E-Commerce dan Strategi pengembangannya
dalam dunia bisnis.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan saling membantu
untuk menyelesaikan sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang E-Commerce dan
Strategi pengembangannya dalam dunia bisnis ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta, 13 November 2015
Penyususn
DAFTAR ISI
JUDUL MAKALAH..................................................................................... I
KATA PENGANTAR................................................................................... II
DAFTAR ISI............................................................................................. III
BAB I...................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang............................................................................... 1
1.2
Tujuan......................................................................................... 2
1.3
Ruang Lingkup Materi.....................................................................2
BAB II..................................................................................................... 3
DASAR TEORI DAN LANDASAN TEORI......................................................3
2.1
Definisi menurut beberapa ahli...........................................................3
2.2
Perspektif E-commerce.....................................................................5
BAB III.................................................................................................... 6
PEMBAHASAN......................................................................................... 6
3.1
Definisi umum............................................................................... 6
3.2
Sejarah singkat E-Commerce..............................................................6
3.3
Penggolongan jenis-jenis E-Commerce.................................................7
Iklan Baris (Classifieds)....................................................................8
Retail / Toko Online.........................................................................8
Marketplace.................................................................................. 8
Electronic Shopping Mall..................................................................9
Konsep Portal.............................................................................. 10
Sosial Media Shop........................................................................10
3.4
Standar Teknologi E-commerce.........................................................11
Electronic Data Interchange (EDI),....................................................11
Open Buying on the Internet (OBI),...................................................11
Open Trading Protocol (OTP),..........................................................11
Open Profiling Standard (OPS),........................................................12
Secure Socket Layer (SSL),.............................................................12
Secure Electronic Transaction (SET),.................................................12
Truste,........................................................................................ 12
3.5
Aplikasi umum yang berkaitan E-Commerce;.......................................13
3.6
Faktor kunci sukses dalam eCommerce...............................................13
3.7
Strategi pengembangan E-Commerce dalam dunia bisnis.........................14
3.8
Fase proses perencanaan strategi.......................................................16
Inisiasi strategi (Strategy initiation)....................................................17
Formulasi strategi (Strategy formulation)............................................17
Implementasi strategi (Strategy implementation)...................................17
Penilaian strategi (Strategy assessment)..............................................17
3.9
Alat dan teknik perencanaan strategi..................................................18
Analisis SWOT............................................................................ 18
Balance scorecard (BSC)................................................................18
Competitor analysis grid.................................................................18
Scenario planning.........................................................................18
3.10
Manfaat E-commerce bagi Organisasi, Konsumen, dan Masyarakat luas......19
Bagi Organisasi:...........................................................................19
Bagi Konsumen:...........................................................................19
Bagi Masyarakat luas:....................................................................20
3.11
Dampak Positif & Negatif e-commerce Bagi Dunia Bisnis.......................20
Dampak positif:............................................................................20
Dampak Negatif:..........................................................................21
BAB IV.................................................................................................. 22
PENUTUP............................................................................................... 22
4.1
Kesimpulan................................................................................. 22
4.2
Penutup...................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada dasarnya setiap manusia perlu menjalin sosialisai dalam hidupnya
dengan yang lain. Sosialisai dapat berupa proses jual beli atau jasa, yang
kemudian proses tersebut dapat di katakan perdagangan. Di jaman sekarang ini
persaingan perdagangan di dalam dunia bisnis merupakan hal yang lumrah. Tetapi
banyak cara yang di tempuh penjual (produsen) untuk menawarkan atau
mensosialisasikan barang dagangan atau jasanya. Entah itu dengan media surat
kabar, majalah, internet, dll. Perkembangan bisnis dalam internet sekarang dapat
di sebut dengan istilah E-Commerce. Dalam E-Commerce sendiri mempunyai
strategi dan taktik bisnis tertentu untuk menarik pelanggan atau kostumer.
Melalui e-commerce, seluruh manusia di muka bumi memiliki kesempatan
dan peluang yang sama untuk bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya.
Setiap transaksi tidak memerlukan pertemuan dalam tahap negoisasi. Oleh karena
itu jaringan internet ini dapat menembus batas geografis dan teritorial termasuk
yurisdiksi hukumnya.
Karena
kemudahan
transaksi
dengan
e-commerce,semakin
banyak
pengusaha yang berniaga dengan cara ini dan semakin ketat pula tingkat
persaingan dengan pengusaha.Maka,para pelaku bisnis harus menyiapkan strategi
yang matang agar bisnisnya terus berkembang
Jika tidak didasari dengan strategi dalam E-Commerce maka kemungkinan
akan kalah dengan kompetitor yang lain, dan hal ini lah yang mungkin bisa
membuat bangkrutnya perusahaan. Maka perlulah disusun strategi yang baik
dalam melakukan perdagangan dengan media elektronik ini. Bukan hanya
mensosialisasikan produk tapi juga bermaksud untuk mempermudah kostumer
untuk mencari kebutuhan via internet di jaman sekarang ini.
1.2 Tujuan
Dalam hal ini dapat di temukan bahwa kurangnya memahami E-Commerce,
dan strateginya merupakan masalah yang serius dalam mengambangkan sebuah
bisnis dengan media internet. Maka dengan adanya ini dapat di simpulkan adanya
beberapa tujuan yang ingin dituju antara lain :
Mengetahui konsep E-Commerce.
Mengetahui setiap model dari E-Commerce
Mengetahui pelaku-pelaku dalam E-Commerce.
Mengetahui standar-standar pengembangan E-Commerce.
Mengetahui strategi bisnis E-Commerce yang baik.
1.3 Ruang Lingkup Materi
Materi yang di sajikan dalam makalah ini meliputi definisi, pengembangan
implementasi dalam E-Commerce, pengaplikasian strategi, dan pengembangan ECommerce.
BAB II
DASAR TEORI DAN LANDASAN TEORI
2.1 Definisi menurut beberapa ahli.
Electronic Commerce (e-commerce) adalah proses pembelian, penjualan
atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan komputer. ecommerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih
luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian
mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi
jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basis data atau pangkalan
data (database), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non
komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran
untuk e-commerce ini (Siregar, 2010)
Menurut Rahmati (2009)
E-commerce
singkatan dari
Electronic
Commerce yang artinya sistem pemasaran secara atau dengan media elektronik.
E-Commerce ini mencakup distribusi, penjualan, pembelian, marketing dan
service dari sebuah produk yang dilakukan dalam sebuah system elektronika
seperti Internet atau bentuk jaringan komputer yang lain. E-commerce bukan
sebuah jasa atau sebuah barang, tetapi merupakan perpaduan antara jasa dan
barang. E-commerce dan kegiatan yang terkait melalui internet dapat menjadi
penggerak untuk memperbaiki ekonomi domestik melalui liberalisasi jasa
domestik dan mempercepat integrasi dengan kegiatan produksi global. Karena ecommerce akan mengintegrasikan perdagangan domestik dengan perdagangan
dunia, berbagai bentuk pembicaraan atau negosiasi tidak hanya akan terbatas
dalam aspek perdagangan dunia, tetapi bagaimana kebijakan domestik tentang
pengawasan di sebuah negara, khususnya dalam bidang telekomunikasi, jasa
keuangan, dan pengiriman serta distribusi.
Electronic Commerce di definisikan sebagai proses pembelian dan
penjualan produk,jasa, dan informasi yang dilakukan secara elektronik dengan
memanfaatkan jaringan computer. Salah satu jaringan yang digunakan adalah
internet. Electronic Commerce (Perniagaan Elektronik), sebagai bagian dari
Electronic Business (bisnis yang dilakukan dengan menggunakan electronic
transmission (Hildamizanthi. 2011). Dalam mengimplementasikan e-commerce
tersedia suatu integrasi rantai nilai dari infrastrukturnya, yang terdiri dari tiga
lapis. Pertama, insfrastruktur sistem distribusi (flow of good); kedua, insfrastruktur
pembayaran (flow of money); dan ketiga, infrastruktur sistem informasi (flow of
information). Agar dapat terintegrasinya sistem rantai suplai dari supplier, ke
pabrik, ke gudang, distribusi, jasa transportasi, hingga ke pelanggan maka
diperlukan integrasi enterprise system untuk menciptakan supply chain visibility.
Ada tiga faktor yang faktor dicermati oleh kita jika ingin membangun toko ecommerce yaitu: variability, visibility, dan velocity (Sukamjati, 2009).
E-commerce akan merubah semua kegiatan marketing dan juga sekaligus
memangkas biaya-biaya operasional untuk kegiatan trading (perdagangan).
Proses yang ada dalam E-commerce adalah sebagai berikut :
Presentasi elektronis (pembuatan website) untuk produk dan layanan.
Pemesanan secara langsung dan tersedianya tagihan.
Otomatisasi akun pelanggan secara aman (baik nomor rekening maupun
nomor Kartu Kredit).
Pembayaran yang dilakukan secara Langsung (online) dan penanganan
transaksi
2.2 Perspektif E-commerce.
E-commerce (electronic commerce) merupakan istilah yang digunakan
oleh perusahaan untuk menjual dan membeli sebuah produk secara online. Ecommerce didefinisikan dari beberapa perspektif (Kalakota dan Whinston (1997)
yaitu berdasarkan komunikasi, proses bisnis, layanan, dan online.
Definisi e-commerce berdasarkan beberapa prespektif yang telah
disebutkan yaitu :
o Perspektif Komunikasi (Communications), Menurut perspektif ini, ecommerce
merupakan
pengiriman
informasi,
produk/jasa,
dan
pembayaran melalui lini telepon, jaringan komputer atau sarana
elektronik lainnya.
o Perspektif Proses bisnis (Business), Menurut perspektif ini, ecommerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi
dan aliran kerja perusahaan (work flow).
o Perspektif layanan (Service), Menurut perspektif ini e-commerce
merupakan satu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen,
dan manajemen dalam memangkas service cost ketika meningkatkan
mutu barang dan ketepatan pelayanan.
o Perspektif Online (Online), Menurut perspektif ini e-commerce
berkaitan dengan kapasitas jual beli produk dan informasi di internet
dan jasa online lainnya.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi umum
Electronic Commerce (eCommerce) adalah penyebaran, pembelian,
penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet
atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. Ecommerce dapat melibatkan
transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori
otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Electronic Commerce (eCommerce) merupakan konsep baru yang biasanya digambarkan proses jual beli
atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk
internet. Selain daripada perkembangannya dengan komputer/ laptop di jaman
sekarang sudah menggunakan terknologi Mobile Commerce, yang secara utuh
semua itu delakukan dengan smartphone yang kita genggam sekarang ini. Jadi
dalam segala aktifitas bisa di lakukan secepat jari melangkah.
Sedangkan strategi adalah teknik untuk mendapatkan kemenangan
(victory) pencapaian tujuan (to achieve goals). Istilah srategi sendiri berasal dari
kata
Yunani
untuk
ahli
militer
atau
memimpin
pasukan.
Menurut
bussinesdictionary, pengertian strategi adalah metode atau rencana yang dipilih
untuk membawa masa depan yang diinginkan, seperti pencapaian tujuan atau
solusi untuk masalah; pengertian strategi adalah seni dan ilmu perencanaan dan
memanfaat sumber daya untuk penggunaan yang paling efisien dan efektif. Jadi
secara teorisinya strategi E-Commerce merupakan teknik atau cara pencapaian
tujuan bisnis dengan menggunakan sistem jaringan komputer.
3.2 Sejarah singkat E-Commerce
E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat
pertama kali bannerelektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di
suatu halamanweb (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik
menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 miliar pada 2003. Menurut laporan
yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat
nontravel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar
US pada tahun 2011. Istilah "perdagangan elektronik" telah berubah sejalan
dengan waktu.
Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial,
seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan
pembelian atau invoice secara elektronik. Kemudian dia berkembang menjadi
suatu aktivitas yang mempunyai istilah yang lebih tepat "perdagangan web" —
pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman
(HTTPS),
protokol
server
khusus
yang
menggunakan
enkripsi
untuk
merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak
jurnalis memperkirakan bahwa ecommerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi
baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS
memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak
bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
3.3 Penggolongan jenis-jenis E-Commerce
Penggolongan eCommerce yang lazim dilakukan orang ialah berdasarkan
sifat transaksinya. Menurut M. Suyanto (2003) tipe-tipe berikut segera bisa
dibedakan :
1. Business to business (B2B)
2. Business to Consumer (B2C)
3. Consumer to Consumer (C2C)
4. Consumer to Business (C2B)
Selain itu ada pula model-model E-Commerce yang ada di Indonesia
antara lain :
Iklan Baris (Classifieds)
Iklan Baris, merupakan salah satu bentuk ecommerce yang tergolong
sederhana, bisa dianggap sebagai evolusi dari iklan baris yang biasanya ditemui di
koran-koran ke dalam dunia online. Bentuk bisnis ini merupakan bentuk yang
paling sederhana dari usaha e-commerce yang ada. Itu karena bentuk bisnis ini
mempunyai ciri khas dimana penyedia jasa e-commerce tidak terlibat secara
langsung dalam proses jual beli yang terjadi. Dalam bentuk bisnis ini, pihak
perusahaan e-commerce hanya menjadi media yang mempertemukan antara
penjual dan pembeli dalam satu tempat. Penyedia layanan e-commerce di
Indonesia yang menggunakan bentuk bisnis ini antara lain Berniaga,
TokoBagus dan juga OLX
Retail / Toko Online
Merupakan jenis ecommerce yang dimana semua proses jual beli dilakukan
melalui sistem yang sudah diterapkan oleh situs retail yang bersangkutan. Jenis
retail in sendiri termaksud kedalam golongan Business to Consumer. Oleh karena
itu, kegiatan jual beli di retail relatifaman, namun biasanya pilihan produk yang
tersedia tidak terlalu banyak, atau hanya fokus ke satudua kategori produk.
Contoh retail: Berrybenzka, Zalora, dan Lazada.
Marketplace
Bisa dianggap sebagai penyedia jasa mall online, namun yang berjualan bukan
penyedia website, melainkan anggota-anggota yang mendaftar untuk berjualan di
website marketplace yang bersangkutan. Jenis ini memiliki tipe Costumer to
Costumer. Yang membedakan antara bentuk bisnis ini dengan bentuk classifieds
adalah selain menawarkan tempat sebagai media promosi barang daganganya,
pihak e-commerce juga memberikan layanan metode pembayaran dari transaksi
online yang dilakukan. Hal tersebut juga menjadi ciri utama dari bentuk bisnis ecommerce Marketplace C2C. Pada umumnya pihak e-commerce akan
memberikan layanan Escrow atau rekening pihak ketiga.
Fungsi dari Escrow tersebut adalah sebagai jembatan antara penjual, pembeli
dan pihak e-commerce. Jika sudah terjadi kesepakatan pembelian, pembeli harus
mentransfer dana kepada pihak escrow. Baru setelah dana dikonfirmasi masuk ke
escrow, penjual bisa mengirimkan barangnya para pembeli. Dan setelah pembeli
mengkonfirmasi kedatangan barang, maka pihak escrow akan memberikan uang
nya ke penjual. Selain lebih aman, dengan menggunakan jasa escrow jika tiba-tiba
terjadi masalah dengan barang, dana akan bisa segera dikembalikan pada pembeli.
Pada situs Kaskus FJB (forum jual beli), jasa escrow lebih dikenal dengan nama
Rekber atau rekening bersama. Perusahaan e-commerce yang mengadopsi bentuk
bisnis ini antara lain Tokopedia dan Lamido.
Electronic Shopping Mall
Bentuk bisnis e-commerce Shopping Mall, semua proses serta layanannya
kurang lebih sama dengan bentuk bisnis Marketplace C2C yang membedakan
antara keduannya adalah penjual yang ada pada e-commerce tersebut. Pihak yang
bisa masuk menjadi penjual di e-commerce tersebut hanyalah brand-brand besar
yang telah mempunyai nama di pasar lokal atau pun internasional.
Electronic shopping mall menggunakan websites untuk menjajakan produk
dan layanan. Para penjual produk dan layanan membuat sebuah storefront yang
menyediakan katalog produk dan layanan (service) yang diberikannya. Calon
pembeli dapat melihat-lihat produk dan layanan yang tersedia seperti halnya
dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan window shopping. Bedanya,
calon pembeli dapat melakukan belanja ini kapan saja dan darimana saja dia
berada tanpa dibatasi oleh jam buka toko.
Untuk masuk pun membutuhkan proses verifikasi yang tidak mudah. Dari segi
keuntungan, pihak ecommerce bisa menarik komisi dari penjual yang
notabenenya brand besar tersebut. Dengan begitu pendapatannya pun bisa lebih
besar. Hingga saat ini, di Indonesia bentuk bisnis ini baru diterapkan oleh satu ecommerce yaitu Blibli. Sedangkan untuk luar negeri antara lain: Amazon, E-Bay,
dan lain-lain.
Konsep Portal
Konsep portal agak sedikit berbeda dengan electronic shopping mall, dimana
pengelola portal menyediakan semua layanan di portalnya (yang biasanya berbasis
web). Sebagai contoh, portal menyediakan surat elektronik (e-mail) gratis yang
berbasis Web bagi para pelanggannya sehingga diharapkan sang pelanggan selalu
kembali ke portal tersebut. Contoh portal antara lain:
•
Netscape Home
•
My Yahoo
Sosial Media Shop
Bentuk bisnis e-commerce yang terakhir adalah sosial media shop. Bentuk ini
bisa dikatakan muncul seiring perkembangan sosial media yang makin menanjak.
Potensi dari sosial media tersebut kini dimanfaatkan langsung oleh perusahaan ecommerce dengan membangun bisnis yang berbasis pada sosial media tersebut.
Saat ini sosial media yang menjadi lahan utama perkembangan bentuk bisnis
ini masih didominasi oleh Facebook, namun dengan pergesaran tren sosial media
yang terjadi akhir-akhir ini juga telah membuka pesaing baru seperti Instagram
dan juga Twitter.
3.4 Standar Teknologi E-commerce
Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga
menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam
transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:
Electronic Data Interchange (EDI),
Dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh
lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah
standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar
untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga
digunakan dalam situs perusahaan (corporate website).
Open Buying on the Internet (OBI),
Adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable
yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu
dengan
lainnya.
OBI
yang
dikembangkan
oleh
konsorsium
OBI
(http://www.openbuy.org/) didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin
di bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle.
Open Trading Protocol (OTP),
OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan
dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian,
dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang
dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM,
Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom.
Open Profiling Standard (OPS),
Sebuah
standar
yang
di
dukung
oleh
Microsoft
dan
Firefly
http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah
profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia bagi (share)
dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi
pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses
marketing dan sebagainya.
Secure Socket Layer (SSL),
Protokol ini di didesain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke
server. SSL menggunakan teknik encription public key untuk memproteksi data
yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di
publikasikan di public domain.
Secure Electronic Transaction (SET),
SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server
merchant. Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung
di dukung oleh masyarakat perbankan. Ujicoba pertama kali dari SET di ecommerce dilakukan di Asia.
Truste,
Adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba
membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap
good housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar
kerahasiaan konsumen.
3.5 Aplikasi umum yang berkaitan E-Commerce;
Email dan Messaging
Content Management Systems
Dokumen, spreadsheet, database
Akunting dan sistem keuangan
Informasi pengiriman dan pemesanan
Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
Sistem pembayaran domestik dan internasional
Newsgroup
Online Shopping
Conferencing
Online Banking
3.6 Faktor kunci sukses dalam eCommerce.
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan eCommerce bisa bertahan tidak
hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen
yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur
organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web
yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
o Menyediakan harga kompetitif
o Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
o Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
o Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa,
dan diskon.
o Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
o Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari
pelanggan, dan lainlain.
o Mempermudah kegiatan perdagangan.
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaane-Commercebisa bertahan tidak
hanya mengandalkan kekuatan produk saja, akan tetapi dengan adanya tim
manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus,
struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain
situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
Menyediakan harga kompetitif
Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan
diskon.
Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan,
dan lain-lain.
Mempermudah kegiatan perdagangan
3.7 Strategi pengembangan E-Commerce dalam dunia bisnis.
Mengimplementasikan sebuah sistem ECommerce tidak semudah atau
sekedar mempergunakan sebuah perangkat aplikasi baru, namun lebih kepada
pengenalan sebuah prosedur kerja baru (transformasi bisnis). Tentu saja perubahan
yang ada akan mendatangkan berbagai permasalahan, terutama yang berhubungan
dengan budaya kerja dan relasi dengan rekanan maupun pelanggan (Fingar, 2000):
Sistem ECommerce melibatkan arsitektur perangkat lunak dan
perangkat keras yang akan terus berkembang sejalan dengan
kemajuan
teknologi,
sehingga
strategi
pengembangan
dan
penerapannyapun akan berjalan seiring dengan siklus hidup
perusahaan; dan
Mengembangkan sistem ECommerce secara perlahan dan bertahap
secara tidak langsung menurunkan tingginya resiko kegagalan
implementasi yang dihadapi perusahaan.
Hal pertama yang di lakukan adalah melakukan sosialisai persepsi tentang
E-Commerce kepada internal perusahaan, agar semua bagian perusahaan paham
akan implementasi E-Commerce tersebut. Langkah berikutnya adalah melakukan
koordinasi antara berbagai pihak yang akan membangun sistem ECommerce
bersama perusahaan terkait. Pihak-pihak tersebut misalnya: rekanan bisnis (seperti
pemasok dan distributor), vendor teknologi informasi, pelanggan, bank (penyedia
jasa kartu kredit), pihak asuransi, dan lain sebagainya. Tujuan dari koordinasi ini
adalah pengembangan sebuah kerangka kerja sama yang disepakati bersama,
sehingga dalam perjalanan implementasinya, ECommerce tidak mendapatkan
gangguan yang berarti. Seluruh pihakpihak dalam “konsorsium” ini harus
menyadari bahwa mereka semua berada dalam sebuah ekosistem ECommerce,
dimana sistem yang ada baru akan berjalan secara baik jika masing-masing
komponennya memiliki kinerja yang baik sesuai dengan fungsinya masing masing. Tahap berikutnya merupakan sebuah fase yang cukup sulit, karena
diperlukan suatu pemahaman yang baik terhadap apa yang disebut sebagai metoda
pendekatan sistem (system thinking).
Penggabungan proses bisnis beberapa perusahaan dengan menggunakan
kerangka ECommerce tidak sekedar menghubungkan satu divisi dengan divisi lain
dengan menggunakan perangkat telekomunikasi dan komputer, tetapi lebih jauh
merupakan suatu usaha membentuk sistem bisnis yang lebih besar dan luas
(internetworking). Pemahaman mengenai perilaku sebuah sistem, yang terdiri dari
berbagai komponen arsitektur yang saling terkait dan terintegrasi merupakan hal
mutlak yang harus dikuasai oleh mereka yang bertanggung jawab terhadap sistem
tersebut. Tahap ini memiliki tujuan untuk mengadakan suatu analisa terhadap halhal pokok berkaitan dengan prinsipprinsip dasar bisnis setelah lingkungan
kerjasama baru antar perusahaan terbentuk, seperti:
Menentukan model bisnis yang akan diterapkan di dalam ECommerce;
Mendefinisikan segmen pasar dan tipe pelanggan yang akan
menjadi target;
Menyusun kebijakan atau peraturan pembelian melalui internet
bagi pelanggan;
Membagi tugas dan tanggung jawab antar berbagai pihak yang
berkerja sama;
Mengusulkan pembagian biaya dan keuntungan dari model bisnis
baru tersebut; dan lain sebagainya.
Setelah
media
infrastruktur
ECommerce
selesai
dibangun,
tahap
berikutnya adalah menentukan proyek percontohan atau proyek awal (pilot
project) yang akan diuji coba dan diimplementasikan. Prinsip “don’t run before
you can walk” merupakan pedoman pemikiran yang biasa dipergunakan dalam
skenario implementasi. teknologi informasi secara evolusi ini. Diharapkan dari
pilot project ini dapat dilihat seberapa “feasible” konsepkonsep model bisnis yang
telah dirancang dapat memenuhi objektifyang dikehendaki. Berdasarkan hasil
evaluasi dan fakta yang terjadi selama pilot project dirancang dan di
implementasikan, berbagai perbaikan konsep dilakukan dan dimatangkan.
Dalam kaidahnya strategi ecommerce merupakan formulasi dan eksekusi
visi perusahaan baru atau perusahaan yang sudah beroperasi yang bertujuan untuk
melakukan bisnis secara elektronik. Strategi merupakan hal yang penting dalam
bisnis.
3.8 Fase proses perencanaan strategi
Pengembangan
strategi
bergantung
pada
tipe
strategi,
metode
implementasi, ukuran atau skala perusahaan dan pendekatan yang digunakan. Ada
4 fase proses perencanaan strategi, yaitu:
Inisiasi strategi (Strategy initiation)
Pada fase ini, perusahaan mempersiapkan langkahlangkah awal yang
dibutuhkan, meninjau kembali visi dan misi organisasi, menganalisis industri,
posisi perusahaan, dan posisi pesaing, mempertimbangkan berbagai masalah
awal/inisiasi, menguji internal dan lingkungan perusahaan.
Formulasi strategi (Strategy formulation)
Formulasi strategi merupakan kegiatan pengembangan strategi untuk
mengeksploitasi peluang dan pengelolaan ancaman dalam suatu lingkungan bisnis
dari sudut kekuatan dan ekelamahan perusahaan.
Implementasi strategi (Strategy implementation)
Implemetasi strategi merupakan pengembangan terinci, perencanaan
jangka pendek untuk melaksanakan proyek yang disetujui pada formulasi strategi.
Penilaian strategi (Strategy assessment)
Penilaian strategi merupakan kegiatan evaluasi kemajuanm atriks ecommerce secara berkelanjutan menuju tujuan stratejik perusahaan, perolehan
tindakan kolerasi dan reformulasi strategi apabila diperlukan. Pada penilaian
strategi, pengukuran spesifik disebut dengan matriks yan menilai progres strategi
3.9 Alat dan teknik perencanaan strategi
Pada perencanaan strategi, perusahaan dapat menggunakan berbagai alat
dan teknik perencanaan strategis. Beberapa alat dan teknik yang dapat digunakan
meliputi:
Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu metodologi yang mensurvei peluang dan
ancaman eksternal, serta hubungan keduanya dengan kekuatan dan kelemahan
internal perusahaan.
Balance scorecard (BSC)
BSC adalah suatu alat manajemen yang menilai progres organisasional
menuju tujuan strateik melalui pengukuran kinerja pada sejumlah area yang
berbeda.
Competitor analysis grid
Competitor analysis grid adalah suatu alat yang digunakan untuk
menganalisis kekuatan dan kelemahan baik pesaing saat ini maupun pesaing
potensial
Scenario planning
Scenario planning (Analisis scenario/Perencanaan scenario) adalah metode
perencanaan strategis yang digunakan beberapa organiasi untuk membuat
perencanaan yang fleksibel.
3.10
Manfaat E-commerce bagi Organisasi, Konsumen, dan
Masyarakat luas
Bagi Organisasi:
-
Memperluas pasar hingga mencakup pasar nasional dan pasar
global, sehingga perusahaan bisa menjangkau lebih banyak
pelanggan, memilih pemasok terbaik, dan menjalin relasi dengan
mitra bisnis yang dinilai paling cocok
-
Menekan
biaya
menyusun,
memproses,
mendistribusikan,
menyimpan, dan mengakses informasi berbasis kertas
-
Memungkinkan perusahaan mewujudkan bisnis yang sangat
terspesialisasi.
-
Menekan biaya persediaan dan overhead dengan cara memfasilitasi
manajemen rantai nilai bertipe “pull” yang prosesnya berawal dari
pesanan pelanggan dan menggunakan pemanufakturan just-intime.
-
Menekan waktu antara pembayaran dan penerimaan produk/jasa.
-
Meningkatkan produktivitas karyawan melalui rekayasa ulang
proses bisnis
-
Menekan biaya telekomunikasi.
Bagi Konsumen:
Memungkinkan konsumen berbelanja atau melakukan transaksi
lainnya setiap saat (7 hari 24 jam).
Memberikan pilihan produk dan pemasok yang lebih banyak
kepada pelanggan
Memungkinkan konsumen dalam mendapatkan produk dan jasa
yang lebih murah, karena konsumen bisa berbelanja di banyak
tempat dan melakukan perbandingan secara cepat.
Produk yang terdigitalisasi, e-business memungkinkan pengiriman
produk secara cepat dan real-time.
Memungkinkan pelanggan berinteraksi dengan pelanggan lainnya
dalam electronik communities dan saling bertukar gagasan dan
pengalaman.
Memungkinkan pelanggan berpartisipasi dalam lelang virtual.
Bagi Masyarakat luas:
Memungkinkan lebih banyak orang bekerja di rumah
Memungkinkan beberapa jenis barang dijual dengan harga murah
3.11
Dampak Positif & Negatif e-commerce Bagi Dunia Bisnis
Dampak positif:
Revenue Stream (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih
menjanjikan yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional.
Dapat meningkatkan market exposure (pangsa pasar).
Menurunkan biaya operasional (operating cost).
Melebarkan jangkauan (global reach).
Meningkatkan customer loyality.
Meningkatkan supplier management.
Memperpendek waktu produksi.
Meningkatkan value chain (mata rantai pendapatan).
Dampak Negatif:
Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan.
Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening
lainnya atau diatelah mengganti semua data finansial yang ada.
Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul
bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihakpihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang
besar bagi si korban.
Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan.
Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik
tiba-tiba padam.
Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak.
Misalkan seorang peretas program (hacker) yang berhasil
membobol sebuah sistem perbankan lalu memindahkan sejumlah
rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan pemanfaatan dan penggunaan teknologi internet diharapkan dapat
memberikan manfaat yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut.
Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi tersebut adalah perusahaan
yang mampu melakukan implementasi teknologi ke dalam perusahaannya. Salah
satu jenis implementasi teknologi dalam hal meningkatkan persaingan bisnis dan
penjualan produk-produk adalah dengan menggunakan electronic commerce (ecommerce) untuk memasarkan berbagai macam produk atau jasa, baik dalam
bentuk fisik maupun digital.
Dengan adanya layanan electronic commerce (e-commerce) ini maka
pelanggan dapat mengakses serta melakukan pesanan dari berbagai tempat.
Dengan adanya era teknologi yang canggih saat ini para pelanggan yang ingin
mengakses e-commerce tidak harus berada di suatu tempat, hal itu dikarenakan di
kota kota besar di Indonesia telah banyak tempat tempat yang menyediakan suatu
fasilitas akses internet hanya dengan menggunakan laptop/noteboo, Personal
Digital Assistant (PDA) ataupun dengan Handphone Mobile.
4.2 Penutup
Dalam
kajian
ini
merupakan
gambaran
dari
e-commerce
dan
kemungkinannya sebagai alternatif sistem bisnis yang baru di indonesia. Dengan
berbagai kendala utama yang masih harus dipecahkan bersama-sama bukan hanya
diantara pemerintah, pelaksana dan praktisi e-commerce, pebisnis juga rakyat
secara menyeluruh, karena dalam pelaksanaannya e-commerce jika telah
didukung dengan prasarana dan sarana yang memadai dapat menjadi alternatif
bagi sistem bisnis baru yang sangat sesuai dengan kondisi geografis dari
Indonesia, jumlah penduduk Indonesia serta iklim bisnis Indonesia, selain itu ecommerce menjadi salah satu jalan untuk mengembangkan usaha-usaha kecil dan
menengah dan menjadi salah satu jalan untuk mengurangi pengangguran yang ada
karena sistem implementasinya yang sebenarnya cukup sederhana dan gampang.
Semuanya jika tanpa usaha dan kerjasama dari berbagai pihak hanyalah
perbuatan yang sia-sia, dengan tekad bersama kita terus mencari jalan untuk
mewujudkan apa-apa yang diidam-idamkan oleh bangsa Indonesia selama ini
yaitu semakin berkurangnya jumlah pengangguran yang ada, semakin
berkembangnya usaha industri kecil dan menengah, meningkatnya pendapatkan
dan taraf hidup rakyat serta naiknya tingkat kecerdasan bangsa Indonesia,
walaupun e-commerce bukanlah sebuah solusi yang terbaik, diharapkan dengan
pengimplementasian e-commerce dengan baik dan benar dapat membantu
meringankan dan mengurangi problem serta beban berat yang selama ini yang
telah kita hadapi. Dan dalam kajian ini mungkin memang belum seutuhnya
sempurna, karena di akui oleh penyusun masih banyak bagian-bagian dari
perkembangan E-Commerce yang belum dapat di jelaskan.
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia.
2015.
Perdagangan
https://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik
Elektronik,
.
Diakses
4
November 2015.
Dewi Irmawati. 2011. Pemanfaatan E-Commerce dalam dunia bisnis,
http://www.academia.edu/4911623/PEMANFAATAN_ECOMMERCE_DALAM_DUNIA_BISNIS . Diakses 11 November 2015
Clar
on
Wordpress.
2013.
Strategi
E-Commerce,
https://claronwordpress.wordpress.com/2013/01/13/strategiecommerce/
.
Diakses 12 November 2015
Riki Ruli Affandi Siregar. 2010. Strategi meningkatkan persaingan bisnis
perusahaan
dengan
penerapan
E-Commerce,
http://blog.trisakti.ac.id/riki/2010/03/12/strategimeningkatkanpersainganbisnisperusahaandenganpenerapanecommerce/ . Diakses 5 November
2015
Apa pengertian ahli. 2014. Pengertian strategi menurut beberapa ahli,
http://www.apapengertianahli.com/2014/12/pengertianstrategimenurutbeberapaahli.html# . Diakses 5 November 2015
Max Manroe. 2014. Mengenal 5 bentuk bisnis E-Commerce yang ada di
Indonesia,
https://www.maxmanroe.com/mengenal5bentukbisnis-
ecommerceyangadadiindonesia.html . Diakses 13 November 2015