Penyelenggaraan Demokrasi Partisipatif dalam Pembentukan Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031

ABSTRAKSI
DEMOKRASI PARTISIPATIF DALAM PENYUSUNAN KEBIJAKAN
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA MEDAN TAHUN 2011-2031
Skripsi ini disusun oleh:
NAMA
: FITRI PUSPITA
NIM
:100903039
DEPARTEMEN
: ILMU ADMINISTRASI NEGRA
FAKULTAS
: ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PEMBIMBING
: Dra. ASIMA YANTI SIAHAAN, MA., PhD
Penataan ruang menyangkut kepentingan banyak pihak yang tidak terbatas
pada lingkungan pemerintahan saja dan menjadi pedoman dalam pembangunan
baik jangka panjang maupun menengah, proses penyusunan rencana tata ruang
pun harus dilaksanakan dengan pendekatan patisipatif melalui pelibatan aktif
seluruh pemangku kepentingan. Keterlibatan masyarakat dalam perencanaan tata
ruang telah diatur secara tegas dalam Undang-undang No. 24 Tahun 1992 yang
diperbaharui menjadi Undang-undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan

Ruang dan Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1996 yang diperbaharui menjadi
Undang-undnag No. 68 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Hak dan Kewajiban
Serta Bentuk dan Tata Cara Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang.
Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dengan maksud
memperoleh gambaran jelas tentang proses pembentukan Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031 serta mendapatkan gambaran yang jelas
mengenai partisipasi masyarakat dalm proses pembentukan kebijakan tersebut
dalam hal pendalaman proses demokrasi. Metode ini dilakukan dengan
mengumpulkan informasi atau data skunder, atau wawancara dengan informan
serta observasi yang disajikan dalam bentuk narasi. Dalam penelitian ini
digunakan informan penelitian dari berbagai unsur : Unsur Pemerintah Kota
Medan, Non Government Organization, Akademisi, Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Medan.
Penelitian ini menunjukkan bahwa : (1) Poses pembentukan RTRW Kota
Medan Tahun 2011-2031 dilakukan dalam dua kali pengerjaan yaitu pada tahun
2006 dan tahun 2008 (2) Pemerintah kurang maksimal dalam melakukan
penyadaran serta pemberdayaan bagi publik untuk terlibat dalam proses
pembentukan RTRW tersebut, (3) Inisiatif publik juga masih rendah untuk terlibat
dalam proses pembentukan RTRW tersebut, (4) Partisipasi masyarakat
mempengaruhi muatan RTRW Kota Medan Tahun 2011-2031 menjadi RTRW

yang memiliki dua pusat pertumbuhan di dalam satu kota dengan pusat
pertubuhan kedua disebut dengan “Pusat Pertumbuhan Utara”.
Kata kunci : Demokrasi, kebijakan publik, partisipasi, RTRW

Universitas Sumatera Utara