Formulasi Gel Dari Ekstrak Bunga Kamboja (Plumeria alba) dan Uji Efektivitas Sebagai Anti-Aging

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.

(2015). Kamboja Putih. Tanggal akses
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1032

12

April

2015.

Abdassah, M. (2009).Formulasi Ekstrak Daun Sukun (Artocarpus altilis
(parkins.)Fosberg) dengan Basis Gel Sebagai Antiinflamasi.Jurnal
Farmasi. 4(4): 199-209.
Achroni, K (2012). Semua Rahasia Kulit Cantik dan
Disini.Yogyakarta.PT. Buku Kita.Halaman 17, 94, 99.

Sehat


Ada

Ansel, C.H. (1989). Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi IV. Jakarta: UIPress. Halaman 390, 489.
Aramo.(2012). Skin and Hair Diagnosis System.Sungnam: Aram Huvis Korea
Ltd. Halaman 1-10
Arisanty, I.P. (2013). Konsep Dasar Manajemen Perawatan Luka. Jakarta: EGC.
Halaman 1-33.
Barel, A.O., Paye, M., dan Maibach, H.I. (2009). Cosmetic Science and
Technology.Edisi kedua. New York: John Willy and Son Inc. Halaman
463.

42

Bogadenta, A. (2012). Antisipasi Gejala Penuaan Dini Dengan Kesaktian
Ramuan Herbal.Yogyakarta: Buku Biru. Halaman 26-27.
Darmawan, A.B. (2013). Anti-Aging Rahasia Tampil Muda Di Segala Usia.
Yogyakarta: Media Pressindo. Halaman 8, 18, 41.
Ditjen POM. (1979). Farmakope Indonesia.Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 9.
Ditjen POM. (1985). Formularium Kosmetika Indonesia.Jakarta: Departemen

Kesehatan RI. Halaman 32-36
Ditjen POM. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi Keempat. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. Halaman 7-8.
Ditjen POM. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tanaman. Jakarta:
Depkes RI. Halaman 9-12.
Fauzi, A.R., dan Nurmalina, R. (2012). Merawat Kulit dan Wajah. Jakarta: PT
Elex Media Komputindo. Halaman 60, 171-173.
Harbone, B.J. (1987).Metode Fitokimia. Edisi Kedua. Bandung: Penerbit ITB.
Halaman 70.
Jaelani.(2009). Ensiklopedia Kosmetika Nabati. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Halaman 153-155.
Lieberman, H.A. (1997). Pharmaceutical Dosage Form: Dysperes Systems. Vol.
1. New York: Marcell Dekker Inc. Halaman 315-319.
Mitsui, T. (1997).New Cosmetic Science. Edisi Pertama. Amsterdam: Elsevier
Science. Halaman 38-46.
Mulyawan, D., dan Suriana, N. (2013).A-Z tentang Kosmetik.Jakarta: PT Elex
Media Komputindo. Halaman 120.
National Health Surveillance Agency.(2005). Cosmetic Product Stability
Guide.Brazil: ANVISA. Halaman 21.
Prakash,

A.
(2001).
Antioxidant
AnalyticalProgress.19(2): 1-4.

Activity.Medallion

Laboratories:

Rawlins, E.A. (2003). Bentleys of Pharmaceutics.Edisi ke-18. London: Baillierre
Tindall. Halaman 22, 35.
Rohdiana, D. (2011). Teh Ini Menyehatkan. Bandung: Penerbit Alfabeta. Halaman
7-8.

43

Rowe, R.C., Sheskey, P.J., Quinn. M.E., (2009), Handbook of Pharmaceutical
Excipients, Sixth Edition. London: Pharmaceutical Press.Halaman 110113, 283-285, 441-444, 592-593, 754-755.
Sihombing, C.N., Wathoni, N., Rusdiana, T. (2012). Formulasi Gel Antioksidan
Ekstrak Buah Buncis (Phaseolus vulgaris L.) Dengan Menggunakan

Basis Aqupec 505 HV.Jurnal Farmasi. 3(1): 8.
Sulastomo, E. (2013). Kulit Cantik dan Sehat. Jakarta: Kompas. Halaman 177.
Tranggono, R.I., dan Latifah, F. (2007).Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan
Kosmetik. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Halaman 28.
Voight, R. (1994). Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Edisi V. Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. Halaman 343.
Wasitaatmaja.(1997). Penuntun Ilmu Kosmetik Medik.Jakarta: Penerbit UI-press.
Halaman 199.
Wijayakusuma, H.M.H. (2000). Ensiklopedia Milenium: Tumbuhan Berkhasiat
Obat Indonesia. Jakarta: Prestasi Insan Indonesia. Halaman 76-79.
Wrasiati, L.P., I.A. A. Triastuti, L. Suhendra. (2008). Antioxidant Activityand
Quality Characteristics of Frangipani Tea Producedat Different Drying
Temperature. Laporan Penelitian Hibah DIPA Universitas Udayana,
Denpasar. Halaman 34.
Zelfis, F. (2012).Kunci Awet Muda. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Laksana.
Halaman 23.
.

44